HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI DAN MP-ASI DENGAN PERTUMBUHAN BADUTA USIA 6-24 BULAN (Studi di Kelurahan Kestalan Kota Surakarta)

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Nixen Rachmawati

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Ema Anggraeni

Ika Sedya Pertiwi*)., Vivi Yosafianti**), Purnomo**)

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP DUKUNGAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KERJA PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 2 OKTOBER Joni Periade a,b*, Nurul Khairani b, Santoso Ujang Efendi b

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MP-ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA BULAN DI DESA TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA

RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH KADARZI BEHAVIOR IN RURAL AREAS REPRESENTED BY KEMBARAN I DISTRICT

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI SEIMBANG DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA MULYOREJO, KEC.KRATON, KAB.PASURUAN.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

Kata Kunci: Pengetahuan, Keaktifan, Perilaku Sehat.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

HUBUNGAN PENGETAHUAN PEMANFAATAN BUKU KIA DENGAN KEMAMPUAN PERAWATAN BALITA PADA IBU BALITA DI POSYANDU LARAS LESTARI NOGOTIRTO SLEMAN

Muhammadiyah Semarang ABSTRAK ABSTRACT

SIKAP IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PERTAMA (K1) COMPLIANCE WITH THE ATTITUDE OF PREGNANT WOMEN PRENATAL CARE FIRST VISIT

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PLERET, BANTUL, YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Balita BGM di Desa Karangpasar Wilayah Kerja Puskesmas Tegowanu

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 9-12 BULAN DI PUSKESMAS GAMPING I SLEMAN NASKAH PUBLIKASI

Selvina Ismalia Assegaf 2, Fitria Siswi Utami 3 INTISARI

HUBUNGAN PELAKSANAAN KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI) DENGAN STATUS GIZI ANAK 1-4 TAHUN

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 1-3 TAHUN

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

Yelli Yani Rusyani 1 INTISARI

NASKAH PUBLIKASI. Skripsi Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Gizi. Disusun Oleh : SRI ANIS FADHILA SARI J

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

HUBUNGAN ANTARA KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SANGKRAH KOTA SURAKARTA

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGHASILAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI)

Kata Kunci : Pola Asuh Ibu, Status Gizi Anak Balita

TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS PLERET

Perilaku Ibu Dengan Kejadian Gizi Kurang Pada Balita. Mother Relationship With Events Nutrition Behavior In Children

PREVALENSI DAN KARAKTERISTIK GIZI KURANG DAN GIZI BURUK PADA BALITA DESA BAN KECAMATAN KUBU KABUPATEN KARANGASEM OKTOBER 2013

PENINGKATAN PERILAKU IBU DALAM PENGATURAN POLA MAKAN BALITA DI POSYANDU MELATI DESA BINTORO KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER Susi Wahyuning Asih*

Ardina Nur Rahma 1, Mulyo Wiharto 2. Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan, Universitas Esa Unggul 2

Anis Fitriyani 1, Nuke Devi Indrawati 1

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU KUNIR PUTIH 13 WILAYAH KERJA PUSKESMAS UMBULHARJO I KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2015

Nisa khoiriah INTISARI

HUBUNGAN TINGKAT PARTISIPASI IBU MENGIKUTI POSYANDU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA MULUR RT 03/VI BENDOSARI SUKOHARJO

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOKERTO SELATAN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2012

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA CATURTUNGGAL DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

PENGARUH PENYULUHAN MANFAAT POSYANDU TERHADAP SIKAP IBU BALITA TENTANG POSYANDU DI DUSUN NGANGKRIK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

Endah Retnani Wismaningsih Oktovina Rizky Indrasari Rully Andriani Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Kartika Dewi Ayusti

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STATUS GIZI BALITA DENGAN FREKUENSI TERJADINYA ISPA DI DESA KEBONDALEM

PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN NASKAH PUBLIKASI

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : SRI REJEKI J

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN KEJADIAN STUNTING

III TAHUN Disusun Oleh WIWEN INDITA PROGRAM

Jurnal Care Vol 3 No 3 Tahun 2015


NASKAH PUBLIKASI TRI NURIKA Disusun Oleh:

PENGETAHUAN IBU TENTANG KARTU MENUJU SEHAT (KMS) MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN BALITA

HUBUNGAN PEKERJAAN IBU BALITA TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU PRIMA SEJAHTERA DESA PANDEAN KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT PENGETAHUAN DAN POLA ASUH IBU DENGAN WASTING DAN STUNTING PADA BALITA KELUARGA MISKIN

HUBUNGAN ANTARA PEKERJAAN DAN PENDIDIKAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI

Vol. 12 Nomor 4 Oktober 2017 Jurnal Medika Respati ISSN :

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ANAK SEKOLAH DENGAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI GODEAN 1 KABUPATEN SLEMAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

ARTIKEL GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BURUK PADA BALITA DI DESA LEYANGAN KECAMATAN UNGARAN TIMUR KABUPATEN SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 2-3 TAHUN (Survei pada ibu balita usia 2 3 tahun di puskesmas Baregbeg Ciamis)

HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 1-3 TAHUN DI PADUKUHAN PUCANGANOM DESA WEDOMARTANI NGEMPLAK SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PERBANDINGAN STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN INDEXS ANTROPOMETRI BB/ U DAN BB/TB PADA POSYANDU DI WILAYAH BINAAN POLTEKKES SURAKARTA

Hubungan Antara Jenis Dan Frekuensi Makan Dengan Status Gizi (Bb) Pada Anak Usia Bulan (Studi 5 Posyandu Di Desa Remen Kecamatan Jenu - Tuban)

TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP POLA MAKAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI TAMAN KANAK KANAK DENPASAR SELATAN

THE FACTORS ASSOCIATED WITH POOR NUTRITION STATUS ON TODDLERS IN THE PUSKESMAS PLERET BANTUL REGENCY YEARS Rini Rupida 2, Indriani 3 ABSTRACK

ABSTRAK SHERLY RACHMAWATI HERIYAWAN

FAKTOR-FAKTOR PREDISPOSISI TERJADINYA ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS JETIS I BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2013

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MASYARAKAT TENTANG SKISTOSOMIASIS DI KECAMATAN LINDU KABUPATEN SIGI SULAWESI TENGAH TAHUN 2015

BALITA DAN IBU DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT

PENDIDIKAN IBU, KETERATURAN PENIMBANGAN, ASUPAN GIZI DAN STATUS GIZI ANAK USIA 0-24 BULAN

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKAN PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA GAYAMAN KECAMATAN MOJOANYAR KABUPATEN MOJOKERTO SUHUFIL ULA NIM:

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Seimbang dengan Status Gizi Balita (1-5 tahun) Di Desa Sumurgeneng Wilayah Kerja Puskesmas Jenu-Tuban

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 1 APRIL 2017

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terpadu kepada masyarakat dalam upaya untuk mengatasi masalah kesehatan serta

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU FACTORS RELATED TO THE PERFORMANCE CADRE IN POSYANDU

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan suatu negara. Berdasarkan target Millenium Development Goals

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP POLA ASUH IBU BALITA DI KABUPATEN BANYUMAS (Studi di Puskesmas Banyumas dan Puskesmas II Kembaran)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Permasalahan gizi masih menjadi masalah yang serius. Kekurangan gizi

HUBUNGAN PELATIHAN PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) DENGAN KETERAMPILAN KONSELING PADA BIDAN DI WILAYAH KAWEDANAN PEDAN TAHUN 2014

Adequacy Levels of Energy and Protein with Nutritional Status in Infants of Poor Households in The Subdistrict of Blambangan Umpu District of Waykanan

PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR BALITA

PENGARUH PENYULUHAN MP ASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU DALAM PEMBERIAN MP ASI DI PUSKESMAS SAMIGALUH I

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan sukses di masa depan, demikian juga setiap bangsa menginginkan

HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI KELAS XI DI SMK N 2 YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI DESA BATURETNO KECAMATAN BANGUNTAPAN KABUPATEN BANTUL TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN TAMAMAUNG KOTA MAKASSAR

Transkripsi:

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : RIZKY APRILIANA DUVITANINGTYAS 201410104306 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG D IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA 2015

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA 2015 1 Rizky Apriliana Duvitaningtyas 2, Suharni 3 INTISARI Latar Belakang: Masalah gizi disebabkan oleh infeksi penyakit dan rendahnya asupan gizi serta pola asuh yang salah. Berdasarkan hasil survey pendahuluan di Posyandu Lotus, Yogyakarta bulan Oktober 2014, didapatkan 40 balita, 24 balita mengalami kenaikan berat badan, 10 balita mendatar, 4 balita mengalami penurunan, dan 2 balita melebihi pita kuning berat badannya. Hasil wawancara 6 ibu tahu cara mengatur pola makanan anak, 2 ibu frekuensi pemberian makanan berlebihan, dan 3 orang tidak mengetahui cara mengatur pola pemberian makanan pada anak. Tujuan: Untuk mengetahui Hubungan Perilaku Ibu Tentang Pemberian Makanan Seimbang dengan Perubahan Berat Badan Balita Di Posyandu Lotus, Yogyakarta. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analatik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel dengan total sampling. Analisis data menggunakan Chi Square. Hasil: Sebagian besar 26 (65,0%) ibu memiliki perilaku cukup tentang pemberian makanan seimbang bagi balita. Sebagian besar 30 (75,0%) ibu dengan perubahan berat badan anak balitanya adalah baik. Perilaku ibu tentang pemberian makanan seimbang secara signifikan berhubungan dengan perubahan berat badan balita (p-value = 0,00 < Level of Significant = 0,05). Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara perilaku ibu tentang pemberian makanan seimbang dengan perubahan berat badan balita di Posyandu Lotus Yogyakarta. Saran: Diharapkan penelitian ini menjadi tambahan informasi dalam memberikan penyuluhan kepada para ibu oleh ketua dan para kader di Posyandu Lotus Yogyakarta. Sebaiknya Posyandu diadakan setiap satu minggu sekali. Kata Kunci : Perilaku, Makanan seimbang, Berat badan, Balita

THE RELATIONSHIP BETWEEN MOTHERS BEHAVIOUR ON BALANCED DIET PROVISION AND BODY WEIGHT CHANGE OF CHILDREN UNDER FIVE IN LOTUS PRIMARY HEALTH CARE OF YOGYAKARTA IN 2015 1 Rizky Apriliana Duvitaningtyas 2, Suharni 3 ABSTRACT Research Background: Nutritional problem is caused by disease infection and low nutrition consumption as well as wrong parenting. Research Purpose: To figure out the relationship between mothers behavior on balanced diet provision and weight change of children under five in Lotus Primary Health Care of Yogyakarta. Research Method: This research used analytic descriptive method cross sectional approach. The sample was taken by using total sampling technique. Chi Square was used to analyze the data. Research Findings: 26 mothers (65%) have enough behavior about balance diet provision for children under five. 30 mothers (75%) have good weight change of their children under five. Mothers behavior of balance diet provision has significant relationship with the weight change of children under five (p-value=0.00 < Level of Significant=0.05). Conclusion: There is a significant influence between mothers behavior of balanced diet provision and the weight change of children under five in Lotus Primary Health Care of Yogyakarta. week. Suggestion: Primary Health Care programs should be held once a

PENDAHULUAN Salah satu modal dasar pembangunan di Indonesia adalah sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, sehat, cerdas dan produktif. Visi pembangunan di bidang gizi adalah mewujudkan keluarga mandiri sadar gizi untuk mencapai status gizi masyarakat dan keluarga yang optimal (Depkes RI, 2012). Masalah gizi umumnya disebabkan oleh dua faktor utama, yakni infeksi penyakit dan rendahnya asupan gizi akibat kurangnya kesediaan pangan di tingkat rumah tangga atau pola asuh yang salah <http//www. Wordpress.com>. Upaya dunia dalam meningkatkan kualitas gizi terhadap anak balita adalah dengan mendirikan badan berupa Millenium Developments Goals (MDG s) di antara 8 sasaran MDG s ada 2 point sasaran yang berhubungan dengan meningkatkan kualitas gizi masyarakat dunia yaitu sasaran pertama: menanggulangi kemiskinan dan kelaparan dan sasaran keempat : menurunkan angka kematian ibu dan anak. Praktik pemberian makan pada bayi dan anak (PMBA) yang optimal merupakan intervensi yang efektif dalam meningkatkan status kesehatan anak dan menurunkan kematian anak (Cakrawati dan Mustika, 2012). Berdasarkan hasil survey pendahuluan di Posyandu Lotus, Sleman, Yogyakarta pada bulan Oktober 2014, di dapatkan hasil data jumlah Balita sebanyak 40 balita, di dapatkan balita yang mempunyai kenaikan berat badan di KMS sebanyak 24 balita, 10 balita dengan berat badan mendatar, balita yang mengalami berat badan menurun sebesar 4 balita dimana balita tersebut mempunyai berat badan yang melewati atau di bawah pita kuning, sedangkan 2 orang mempunyai berat badan melebihi pita kuning atas. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analatik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel dengan total sampling. Analisis data menggunakan Chi Square. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu dan anak balitanya usia 1-5 tahun yang di timbang di Posyandu Lotus Mancasan Kleben Pandowoharjo Sleman Yogyakarta pada bulan Oktober 2014 dengan jumlah 40 responden (Register Posyandu). Pengambilan. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah kuisioner. Analisis univariat menggunakan Chi-Square hasilnya menunjukkan bahwa variabel perilaku ibu tentang pemberian makanan secara signifikan berhubungan dengan peningkatan berat badan balita (p-value = 0,00 < Level of Significant = 0,05).

HASIL PENELITIAN Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Karakteristik Parameter Frekuensi (N=4 0) Persentase (%=100) Umur (th) < 20 4 10.0 20-35 34 85,0 > 35 2 5,0 Pendidikan SD 4 10,0 SMP 8 20,0 SMA 24 60,0 PT 4 10,0 Pekerjaan PNS 2 5,0 Wiraswasta 6 15,0 Buruh 4 10,0 Petani 4 10,0 IRT 24 60,0 Sumber : Data Primer Diolah, 2015. Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui bahwa dapat diketahui bahwa mayoritas responden berumur 20-35 tahun yaitu sebanyak 34 orang (85,0%) dan paling sedikit lebih dari 35 tahun sebanyak 2 orang (5,0%). Responden mayoritas berpendidikan terakhir tamat SMA yaitu sebanyak 24 orang (60,0%), dan paling sedikit berpendidikan terahir SD dan PT masing-masing sebanyak 4 orang (10,0%). Responden sebagian besar bekerja sebagai ibu rumah tangga (IRT) sebanyak 24 orang (60,0%), sedangkan paling sedikit ibu yang bekerja sebagai PNS yaitu sebanyak 2 orang (5,0%). Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Perilaku Ibu tentang Pemberian Makanan Seimbang di Posyandu Lotus Yogyakarta No Perilaku Ibu Frekuensi Persentase 1 Baik 6 15,0 2 Cukup 26 65,5 3 Kurang 8 20,0 Total 40 100,0 Sumber : Data Primer Diolah, 2015. Berdasarkan Tabel 4.2 di atas perilaku ibu tentang pemberian makanan seimbang sebagian besar responden memiliki perilaku cukup

yaitu sebesar 26 orang (65,0%) dalam pemberian makanan seimbang dan paling rendah memiliki perilaku baik dalam pemberian makanan seimbang yaitu sebesar 6 orang (15,0%). b. Perubahan Berat Badan Balita Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Perubahan Berat Badan Balita di Posyandu Lotus Yogyakarta No Perubahan Berat Badan Frekuensi Persentase 1 Baik 30 75,0 2 Tidak Baik 10 40,0 Total 40 100,0 Sumber : Data Primer Diolah, 2015. Berdasarkan Tabel 4.3 diketahui sebagian besar yaitu 30 (75,0%) ibu dengan perubahan berat badan anak balitanya baik dan terendah 10 (40 %) ibu dengan perubahan berat badan anak balitanya tidak baik. 4. Analisis Bivariat Tabel 4.4. Hubungan antara Perilaku Ibu tentang Pemberian Makananan dengan Perubahan Berat Badan Balita di Posyandu Lotus Yogyakarta Perilaku Perubahan Berat Badan Total Chi- Baik Tidak Baik Square p- value f % f % f % 21.179 a 0.00 Baik 6 15,0 0 0,0 6 15,0 Cukup 23 57,5 3 7,5 26 65,0 Kurang 1 2,5 7 17,5 8 20,0 Total 30 75,0 10 25,0 40 100,00 Sumber : Data Primer Diolah, 2015 Berdasarkan tabel 4.4 di atas menunjukan bahwa perilaku ibu mayoritas cukup dan memiliki perubahan berat badan baik sebanyak 23 ibu (57,5 %), sedangkan terendah adalah perilaku responden kurang dan memiliki perubahan berat badan baik sebanyak 1 ibu (2,5%).

Hasil perhitungan diperoleh p-value = 0,00 < Level of Significant = 0,05. Hal ini berarti ada hubungan yang signifikan antara perilaku ibu tentang pemberian makanan seimbang dengan perubahan berat badan balita. Lebih lanjut dapat diartikan, jika perilaku ibu tentang pemberian makanan meningkat, maka peningkatan berat badan balita akan meningkat. PEMBAHASAN Hasil analisis karakteristik responden menunjukkan bahwa mayoritas responden berumur 20-35 tahun yaitu sebanyak 34 orang (85,0%) dan paling sedikit lebih dari 35 tahun sebanyak 2 orang (5,0%). Semakin cukup umur, maka tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan bekerja dan mencari uang (Hawari, 2011). Pendapat ini juga sesuai dengan teori Robbin (2007) bahwa semakin tua umur seseorang akan semakin banyak penghasilan yang didapatkan. Hal ini berpengaruh juga terhadap pola konsumsi seseorang, bahwa semakin banyak penghasilan maka konsumsinya akan semakin meningkat dan akan semakin terpenuhi gizinya serta asupan nutrisinya. Sebagian besar responden berpendidikan terakhir tamat SMA yaitu sebanyak 24 orang (60,0%), dan paling sedikit berpendidikan terahir SD dan PT masing-masing sebanyak 4 orang (10,0%). Hal ini menunjukan bahwa rata-rata pendidikan ibu di Posyandu Lotus berpendidikan terahir SMA dan rata-rata balitanya mengalami perubahan berat badan yang baik. Sedangkan yang mengalami perubahan berat badan tidak baik pada balitanya adalah ibu yang memiliki pendidikan terahir SD, ini sesuai dengan teori Trinton (2008), semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang akan semakin baik pula dalam memberikan asupan nutrisinya kepada anaknya, dan semakin rendah pendidikan akan berpengaruh terhadap nutrisi yang diberikan kepada anaknya. Responden sebagain besar bekerja sebagai ibu rumah tangga (IRT) sebanyak 24 orang (60,0%), sedangkan paling sedikit ibu yang bekerja sebagai PNS yaitu sebanyak 2 orang (5 %). Mayoritas Ibu yang bekerja sebagai IRT mempunyai balita yang baik dalam peningkatan berat badannya, hal ini karena ibu secara langsung turut andil dalam memberikan asupan makanan langsung kepada balitanya. Menurut Prabatini (2010) Makanan buatan sendiri lebih bergizi dan lebih lezat dan bebas dari zat-zat aditif. Sedangkan Ibu yang bekerja sebagai PNS atau yang bekerja di luar rumah memiliki anak balita yang mengalami perubahan berat badan tidak baik, penyebabnya ibu bekerja di luar rumah dalam waktu yang lama bisa 6-8 jam sehingga ibu kehilangan waktu untuk memberikan makanan secara langsung kepada balitanya dan untuk memantau makanan-makanan apa saja yang masuk ke dalam tubuh balitanya.

2. Perilaku Ibu tentang Pemberian Makananan Seimbang Hasil perilaku ibu tentang pemberian makanan seimbang sebagian besar ibu memiliki perilaku cukup yaitu sebesar 26 orang (65,0%) dalam pemberian makanan seimbang dan paling rendah memiliki perilaku baik dalam pemberian makanan seimbang yaitu sebesar 6 orang (15,0%). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden telah mengetahui tentang jenis pemberian makanan seimbang dan cara pemberian makanan seimbang. Selain itu hanya 6 orang ibu (15,0%) yang mempunyai perilaku baik dalam hal pemberian makanan seimbang terhadap balitanya. Hal ini dipengaruhi masih sedikitnya ibu di Posyandu Lotus Yogyakarta yang berpendidikan tinggi (PT) yang sadar akan pentingnya pemberian makanan seimbang bagu anak balitanya. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Oktarini (2012) dengan judul Hubungan Perilaku Ibu tentang Pemberian Makanan dengan Status Gizi Anak Balita 1-5 Tahun di Posyandu Tunas Kasih Mundu Saren Catur Tunggal Depok Sleman Yogyakarta 2012, di mana hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar perilaku ibu tentang pemberian makanan adalah cukup. 3. Perubahan Berat Badan Hasil analisis menunjukkan bahwa sebagian besar yaitu 30 (75,0%) ibu dengan perubahan berat badan anak balitanya baik dan terendah 10 (40 %) ibu dengan perubahan berat badan anak balitanya tidak baik. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar ibu di Posyandu Lotus Yogyakarta mengalami perubahan berat badan yang baik pada anak balitanya karena hasil penimbangan berat badan rata-rata mengalami kenaikan berat badan pada saat penimbangan terahir. Hal ini menunjukan bahawa perilaku ibu yang baik akan membawa perubahan yang baik pada perubahan berat badan balitanya. Hasil penelitian ini mendukung Pastuty (2007) dengan judul Hubungan Pola Asuh Ibu dengan Status Gizi Anak Batita di Puskesmas Gedong Tengah Kota, Yogyakarta, 2007, di mana hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata peningkatan berat badan balitanya naik. Hal ini dipengaruhi sebagaian kecil ibu di posyandu Lotus Yogyakarta masih memiliki perilaku kurang. 4. Hubungan Perilaku Ibu tentang Pemberian Makanan dengan Peningkatan Berat Badan Balita Hasil analisis Chi-Square menunjukkan bahwa variabel perilaku ibu tentang pemberian makanan secara signifikan berhubungan dengan peningkatan berat badan balita (p-value = 0,00 < Level of Significant = 0,05). Sebagaian besar para ibu telah memberikan pemberian makanan seimbang yang tepat kepada balitanya sehingga balitanya mengalami perubahan berat badan yang baik. Hasil penelitian yang mendukung adalah dari Oktarini

(2012) dengan judul Hubungan Perilaku Ibu tentang Pemberian Makanan dengan Status Gizi Anak Balita 1-5 Tahun di Posyandu Tunas Kasih Mundu Saren Catur Tunggal Depok Sleman Yogyakarta 2012. di mana hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku ibu tentang pemberian makanan berhubungan signifikan dengan status gizi anak balita 1-5 tahun di Posyandu Tunas Kasih Mundu Saren Catur Tunggal Depok Sleman Yogyakarta 2012 dengan nilai p-value = 0,02< Level of Significant = 0,05. SIMPULAN Ada hubungan yang signifikan antara perilaku ibu tentang pemberian makanan seimbang dengan perubahan berat badan balita di Posyandu Lotus Yogyakarta. SARAN Diharapkan penelitian ini menjadi tambahan informasi dalam memberikan penyuluhan kepada para ibu oleh ketua dan para kader di Posyandu Lotus Yogyakarta. Sebaiknya Posyandu diadakan setiap satu minggu sekali DAFTAR PUSTAKA Depkes RI. 2012. Sumber Daya Manusia. Jakarta: Departermen Kesehatan RI. Cipto. Pengertian Berat Badan [Internet]. Tersedia dalam: <http://konsultanthesis.wordpress.com> [Diakses 15 Januari 2015] Cakrawati, D dan Mustika, N. 2012. Bahan pangan Gizi Dan Kesehatan. Bandung : Alfabeta Hawari, D. 2011. Manajemen Stress, Cemas, dan Depresi. Jakarta: FKUI Prabatini, D. 2010. Makanan Pendamping Asi.Yogyakarta: Nuha Medika Oktarini. 2012. Hubungan Perilaku Ibu Tentang Pemberian Makanan dengan Status Gizi Anak Balita 1-5Tahun di Posyandu Tunas Kasih Mundu Saren Catur Tunggal Depok Sleman Yogyakarta 2012 Pastuty. 2007. Hubungan Pola Asuh Ibu dengan Status Gizi Anak Batita di Puskesmas Gedong Tengah Kota, Yogyakarta 2007