BAB IV SISTEMA REPRODUKSI A. PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
Function of the reproductive system is to produce off-springs.

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 2. Sistem Reproduksi ManusiaLatihan Soal 2.1


SISTEM ALAT REPRODUKSI HEWAN BETINA. Oleh: Kustono Diah Tri Widayati

OOGENESIS DAN SPERMATOGENESIS. Titta Novianti

Anatomi/organ reproduksi wanita

HUBUNGAN HORMON REPRODUKSI DENGAN PROSES GAMETOGENESIS MAKALAH

HUBUNGAN HIPOTALAMUS-HIPOFISE- GONAD. Oleh: Ir. Diah Tri Widayati, MP, Ph.D Ir. Kustono, M.Sc., Ph.D.

BAB I PENDAHULUAN. (dengan cara pembelahan sel secara besar-besaran) menjadi embrio.

JURNAL BIOLOGI, Vol. 2 No. 2, Tahun 2013, Halaman 1-13

Anatomi sistem endokrin. Kerja hipotalamus dan hubungannya dengan kelenjar hormon Mekanisme umpan balik hormon Hormon yang

SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA

Sisten reproduksi pria dan wanita A.Sistem reproduksi pria meliputi organ-organ reproduksi, spermatogenesis dan hormon pada pria.

FISIOLOGI FUNGSI ORGAN REPRODUKSI LAKI-LAKI. Dr. Akmarawita Kadir., M.Kes., AIFO

F I S I O L O G I Reproduksi dan Laktasi. 10 & 17 Februari 2014 Drh. Fika Yuliza Purba, M.Sc.

PROSES KONSEPSI DAN PERTUMBUHAN JANIN Oleh: DR.. H. Moch. Agus Krisno Budiyanto, M.Kes.

HORMONAL PRIA. dr. Yandri Naldi

Aulia Puspita Anugra Yekti,Spt,MP,MS

Alat Reproduksi Ternak

ORGAN GENITAL EKSTERNAL DAN INTERNAL PADA HEWAN BETINA DAN PROSES OOGENESIS. drh. Herlina Pratiwi, M.Si

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 2. Sistem Reproduksi ManusiaLATIHAN SOAL BAB 2

SDP. YG MENDPT TEKANAN CUKUP BERAT

TIU : Mahasiswa diharapkan. proses fisiologi organ. berkaitan dengan fungsi ternak jantan sebagai pemacek. TIK :

II. TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu model dalam pembelajaran kooperatif adalahtsts, didalam bahasa

SISTEM REPRODUKSI MANUSIA

- - SISTEM REPRODUKSI MANUSIA - - sbl2reproduksi

teka mulai terbentuk mengitari lapis sel-sel granulosa pada tahap akhir folikel sekunder (Dellmann dan Brown 1992).

Reproduksi Manusia. Modul 1 PENDAHULUAN

Siklus menstruasi. Nama : Kristina vearni oni samin. Nim: Semester 1 Angkatan 12

BAB II E-LEARNING DALAM PEMBELAJARAN SISTEM REPRODUKSI MANUSIA. terlepas dari kegiatan belajar, baik ketika seseorang melaksanakan aktivitas

1. Perbedaan siklus manusia dan primata dan hormon yang bekerja pada siklus menstruasi.

Tahap pembentukan spermatozoa dibagi atas tiga tahap yaitu :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN PRAKTIKUM EMBRIOLOGI

OLeh : Titta Novianti, S.Si. M.Biomed

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM GENITAL BETINA. HISTOLOGI VETERINER drh. Herlina Pratiwi

B. SISTEM HORMON / ENDOKRIN

Sistem hormon wanita, seperti pada pria, terdiri dari tiga hirarki hormon, sebagai berikut ;

BAB II SINKRONISASI ALAMI A. PENDAHULUAN

PENDAHULUAN. pemotongan hewan (TPH) adalah domba betina umur produktif, sedangkan untuk

MODUL BIOLOGI KELAS XI-IPA

Bab SISTEM REPRODUKSI MANUSIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Jawarandu merupakan kambing lokal Indonesia. Kambing jenis

Universitas Sumatera Utara

I. PENDAHULUAN. Penggunaan rokok sebagai konsumsi sehari-hari kian meningkat. Jumlah

Peristiwa Kimiawi (Sistem Hormon)

PROFIL HORMON TESTOSTERON DAN ESTROGEN WALET LINCHI SELAMA PERIODE 12 BULAN

D. Uraian Pembahasan. Sistem Regulasi Hormonal 1. Tempat produksinya hormone

MODUL MATA PELAJARAN IPA

TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Umum Kucing Domestik

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk mencapai tata kehidupan yang selaras dan seimbang dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman dahulu hingga sekarang banyak masyarakat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Monosodium glutamat (MSG) yang lebih dikenal dengan merk dagang. Ajinomoto telah lama digunakan sebagai tambahan penyedap masakan.


HORMON REPRODUKSI JANTAN

BAB I PENDAHULUAN. mengeluarkan hormon. Di dalam setiap ovarium terjadi perkembangan sel telur

TINJAUAN PUSTAKA Musang Luak ( Paradoxurus hermaphroditus 1 Klasifikasi dan Distribusi

... Tugas Milik kelompok 8...

I. PENDAHULUAN. jika ditinjau dari program swasembada daging sapi dengan target tahun 2009 dan

BAB I PENDAHULUAN. Alkohol jika dikonsumsi mempunyai efek toksik pada tubuh baik secara langsung

Sohibul Himam ( ) FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2008

ALAT GENITALIA. Departemen Anatomi FK USU

BAB I SISTIM REPRODUKSI HE WAN BETINA A. PENDAHULUAN

Tubulus Rektus Rete Testis Vas Eferens

1. ANATOMI ORGAN REPRODUKSI SAPI JANTAN DAN BETINA Alat reproduksi ternak jantan di bagi menjadi tiga yaitu; alat kelamin primer berupa testis, alat

STRUKTUR DAN FUNGSI HAYATI HEWAN 2

ACARA PENGAJARAN (SAP) X A.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sapi Persilangan Simmental dan Peranakan Ongole. Sapi hasil persilangan antara sapi peranakan Ongole (PO) dan sapi

Sexual behaviour Parturient behaviour Nursing & maternal behaviour

Bab. Sistem Reproduksi. A. Sistem Reproduksi pada Manusia B. Sistem Reproduksi pada Tumbuhan

UNIVERSITAS GUNADARMA

PERTEMUAN XII: STRUKTUR DAN FUNGSI HAYATI HEWAN. Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011

Abnormalitas Sistem Reproduksi yang Diwariskan

TINJAUAN PUSTAKA Remaja dan Pubertas

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kajian Teori Pada bab ini akan dipaparkan teori-teori yang akan dipakai sebagai referensi

SISTEM REPRODUKSI TERNAK BETINA Oleh Setyo Utomo (Kuliah ke 7)


BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Tanaman Blustru/Mentimun Aceh (Luffa aegyptica Roxb.)

Jenis hormon berdasarkan pembentuknya 1. Hormon steroid; struktur kimianya mirip dengan kolesterol. Contoh : kortisol, aldosteron, estrogen,

SISTEM REPRODUKSI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA. Organ Reproduksi luar (penis,buah zakar, skrotum) Organ Reproduksi dalam (Testis, Saluran Reproduksi)

PENGERTIAN REPRODUKSI

A. Organ Reproduksi pada laki laki

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian. Gambaran mikroskopik folikel ovarium tikus putih betina ((Rattus

I. PENDAHULUAN. Infertilitas adalah ketidak mampuan untuk hamil setelah sekurang-kurangnya

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan timbulnya sifat-sifat kelamin sekunder, mempertahankan sistem

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diambil berdasarkan gambar histologik folikel ovarium tikus putih (Rattus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian yang berjudul Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Jati Belanda

FK2203 Anatomi Fisiologi Manusia Sistem Pemeliharaan SISTEM REPRODUKSI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB XIV. Kelenjar Hipofisis

Rijalul Fikri FISIOLOGI ENDOKRIN

1. Kelenjar Hipofi sis (Pituitari)

5 KINERJA REPRODUKSI

DAFTAR ISI. Daftar Isi 1. A. Latar Belakang 2. B. Rumusan Masalah 2. C. Tujuan Penulisan 3. A. Struktur Makroskopik Genitalia Feminina dan Masculina 4

TINJAUAN PUSTAKA Domba Ovarium Oogenesis dan Folikulogenesis

Transkripsi:

BAB IV SISTEMA REPRODUKSI A. PENDAHULUAN Pokok bahasan sistema reproduksi yang dibahas kali ini meliputi sistema reproduksi hewan jantan dan betina, juga beberapa hormon yang mempengaruhi sistem tersebut. Pokok bahasan dimulai dan penejelasan beberapa organ reproduksi kemudian diikuti dengan fisiologi reproduksi dan masing-masing. Tidak seperti beberapa sistem organ lain di dalam tubuh, sistem reproduksi mempunyai dengan perbedaan mencolok antara jantan dan betina. Sistem reproduksi hewan jantan memproduksi sel sperma yang akan ditransfer ke dalam saluran kelamin hewan betina, sedangkan hewan betina memproduksi oosit yang siap untuk menerima spermatozoa. Selanjutnya keduanya akan menglami perkembangan di dalam uterus sampal waktu tertentu sebelum mahluk baru tersebut lahir. B. PENYAJIAN Sistema Reproduksi Hewan Jantan Skrotum. 1. Merupakan suatu kantung yang di dalamnya terdapat testis. Testis dapat disebut sebagai kelenjar reproduksi karena memproduksi hormone testosteron. Di samping itu, testis juga aktif menghasilkan spermatozoa. 2. Muskulus kremaster dan tunika dartos mengatur temperatur testis sedemikian rupa sehingga spermatogenesis berlangsung sempurna. Testis 1. Bagian luar terdiri atas kapsuijaringan ikat yang disebut tunika albigenia. 2. Testis terbagi ke dalam 2 kompartemen yakni tubulus seminiferus dan sel Leydig. Selsel tubuli seminiferi aktif memperoduksi sel spermatozoa sedangkan sel Leydig menghasilkan hormon LH.. 3. Dari tubuli seminiferi, spermatozoa yang telah diproduksi akan menuju ke rete testis, dan ke duktus eferent dan epididymis. 4. Dalam perkembangannnya, testis yang terletak di dalam cavitas abdomen menuju ke kanalis inguinalis sampai ke skrotum. 5. Proses pembentukan sel spermatozoa disebut spermatogenesis, dengan langkah- Iangkah sebagai berikut: bentuk awal adalah spermatogonia, membagi din secara mitosis membentuk spermatosit primer. Spermatosit primer akan membelah secara Universitas Gadjah Mada 1

meiosis menjadi bentuk spermatosit sekunder. Masih secara meiosis, spermatosit sekunder akan berubah ke dalam bentuk spermatid. Pada saat stadium mi (Spermatid), tudung akrosom serta flagelum mulai terbentuk., sampai akhirnya sel berubah menjadi spermatozoa dewasa. Kelenjar 1. Epididymis merupakan suatu sistem tubulus dengan bentuk coiled (menggulung), terletak di dalam testis. 2. Duktus deferens terletak di antara epididymis ke cavum abdominalis. 3. Duktus ejakulatoris dibentuk oleh pertautan antara duktus deferens dengan duktus dan vesikel seminalis. 4. Urethra prostata, terpapar dan vesica urinaria, kemudian bergabung dengan ciuktus ejakulatoris untuk membetuk membrana urethra, yang selanjutnya dengan diaphragma urogenital akan menjadi spongi urethra yang melanjut ke penis. 5. Spermatic cord terdiri atas duktus deferens, darah dan pembuluh limfe, syaraf, dli. Spermatic cord memanjang melalui kanalis inguinalis ke dalam cavitas abdominal. Penis 1. Terdiri atas jaringan erektil. - Kedua korpora cavernosa membentuk dorsum beserta kedua sisi - Korpus spongiosum membentuk porsi ventral dan gland penis 2. Bagian akar (dasar) penis menyentuh coxae 3. Preprutium menutupi gland penis. Kelenjar Asesori 1. Vesikula seminalis menuju ke duktus ejakulatorius 2. Kelenjar prostata terdiri dan jaringan glandular dan muskular, menuju ke urethra 3. Kelenjar ulbourethralis terdiri atas kelenjar mukus yang menuju ke spongy urethra 4. Sekresi: - Semen merupakan campuran dan kelenjar sekresi dan sel sperma - Kelenjar bulbourethralis dan kelenjar mukus urethralis memeproduksi mukus yang berfungsi untuk menetralkan ph urethra - Sekresi testis mengandung sel sperma - Cairan vesica seminalis mengandung fruktose dan fibrinogen - Sekresi prostat menetralkan semen. Faktor penjendalan mengaktifkan fibrinogen, sedangkan fibrinolisin memecab fibrin. FISIOLOGI REPRODUKSI HEWAN JANTAN Pengaturan sekresi Hormon Reproduksi 1. GnRH diproduksi di dalam hipotalamus dan tidak dilepaskan secara terus menerus. Universitas Gadjah Mada 2

2. GnRH merangsang pelepasan LH dan FSH dan hipofisis - LH merangsang sel Leydig untuk memproduksi testosterone - FSH merangsang spermatogenesis 3. Inhibin, diproduksi oleh sel sertoli, menghambat sekresi FSH Efek Testosteron 1. Testosteron diproduksi oleh sel Leydig, korteks adrenal, dan kemungkinan juga oleh sel Sertoli 2. Testosteroen mempunyai pengaruh terhadap perkembangan kelenjar reproduks pejantan selama embrio dan merangsang proses desen den testis 3. Testsoteron meyebabkan pembesaran alat genital dan jugab sangat penting untuk proses spermatogenesis 4. Pengaruh lain testosteron: - Merangsang pertumbuhan rambut - Pembesaran larynx sehingga menimbulkan perubahan suara - Peningkatan ketebalan kulit dan melanin, serta kelenjar keringat - Peningkatan sintesis protein, serta laju metabolisme SISTEMA REPRODUKSI HE WAN BETINA Ovarium 1. Terletak di dalam beberapa ligamentum yakni mesovarium, ligametum suspensorium, ligamnetum ovary 2. Tertutup oleh peritonium dan tunika albugenia 3. Terbagi atas bagian korteks (terdiri atas folikel) dan medula (berisi, darah, pembuluh limfe dan saraf) 4. Perkembangan folikel: - Oogonia berploriferasi untuk menjadi oosit primer. Pembelahan secara meiosis dan dalam keadaan prophase - Folikel primer adalah oosit primer yang berada di sekitar sel granulose - Selama pubertas, folikel primer akan berubah menjadi folikel sekunder - Oosit primer akan melanjut secara melosis sampai metaphase II dan akan menjadi oosit sekunder di sekeliling zona pellucida. Bagian poros folikel terisi dengan cairan untuk membentuk antrum, sel granulose menigkat jumlahnya, sel theca membnetuk folikel sekunder - Folikel Graaf adalah perbesaran yang barasal dan foleki sekunder 5. Ovulasi: - Folikel membengkak dan ruptur, dan oosit sekunder dilepaskan dan ovarium Universitas Gadjah Mada 3

- Pemeblaha meiosis yang kedua terjadi ketika oosit sekunder menyatu dengan sel sperma untuk membentuk zigot 6. Nasib Folikel: - Folikel Graafmenjadi korpus luteum - Jika fertilisasi terjadi, korpus luteum persisten, jika tidak ada fetilisasi, akan menjadi korpus albicans Tubulus Uterin Tergantung di rnesosalphinx 1. Berfungsi untuk menstransport oosit atau zigot dan ovarium ke uterus 2. Tubulus uterin terdiri dari jaringan serosa (bagian luar), lapisan muskular (tengah), epithelium kolumnar (bagian dalam) 3. Pergerakan oosit: - Cilia menggerakkan oosit melalui permukaan foimbriae ke infundibulum - Kontraksi peristaltik dan silia menggerakkan oosit di dalam tubulus uterin - Fertilisasi terjadi di dalam ampula dimana zigote berada untuk beberapa hari Uterus 1. Uterus terdiri atas badan, isthmus dan cervix. 2. Uterus tergantung /ditautkan oleh beberapa ligamentum antara lain: ligamenetum uterosakral 3. Dinding uterus terdiri atas: perimetnium, miometrium, dan endometrium Vagina : 1. Vagina menghubungkan uterus dengan vestibula 2. Vagina terdiri atas lapisan otot polos dan bagian dalam terdiri dari epithelium squamous 3. Vagina dilipat ke dalam rugaedan lipatan longitudinal 4. Hymen menutup vestibularis Genitalia eksternal: 1. Vulva, atau pudendum adalah alat genitalia ekstemal 2. Vestibula adalah daerah yang akan tampak ketika vagina dan urethra terbuka 3. Jaringan erektil: a. Clitoris dibentuk oleh dua corpora covernosum b.. Bulbus vestibularis dibentuk oleh corpus spongiosum 4. Labia minor berlipat, menutup vestibula, dan membentuk prepuce. Glandula vestibularis memproduksi cairan mukus. 5. Labia mayor menutupi labia minor Universitas Gadjah Mada 4

FISIOLOGI REPRODUKSI HEWAN BETINA Pubertas 1. Pubertas cliawali dengan adanya sikius estrus ataupun sikius. Menstruasi 2. Pubertas diawali denganpeningkatan GnRH Siklus Estrus 1. Siklus Ovarium: - FSH mengawali perkembangan folikel primer - Folikel menyekresikan suatu substansi yang menghambat perkembangan folikel lain - LH merangsang ovulasi dan menyelesaikan pembelahan meiotik pertama oleh oosit primer - Lonjakan LH merangsang pembentukan koipus luteum. Jika terjadi fertilisasi, HCG merangsang korpus luteum untuk persist. Jika fertilisasi tidak terjadi, korpus luteum menjadi korpus albicans 2. Mekanisme feed back positive menyebabkan level FSH dan LH meningkat sampai sesaat sebelum ovulasi. - Estrogen diproduksi oleh sel theca dan folikel untuk merangsang GnRH - GnRH merangsang FSH dan LH, selanjutnya hormon tersebut juga akan merangsang sekresi estrogen dst. - Hambatan sekresi GnRh akan mengakibatkan penurunan nfsh dan LH setelah ovulasi. Hambatan tersebut terjadi karena tingginya level estrogen dan progesteron yang diproduksi oleh korpus luteum. Universitas Gadjah Mada 5

C.PENUTUP Untuk mengakhiri perkuliahan ini akan dicoba beberapa latihan sebagai berikut: 1. Sebutkan definisi semen. Jelaskan kontribusi semen di dalam kelenjar asesori, jelaskan pula masing-masing fungsi dan setiap sekresi! 2. Dimanakah sel-sel spermatozoa menglami pemasakan? Jelaskan pula proses spermatogenesis secara lengkap 3. Dimanakah testosteron diproduksi? Berikan penjelasan secara lengkap pengaruh testostero pada saat embrio, selama pubertas dan selama hewan telah dewasa 4. Kapan dan jelaskan bagairnana testis dapat mengalami proses discendens 5. Perubahan-perubahan apa yang terjadi (dalam hal produksi hormon) pada saat hewan mengalami pubertas! 6. Dimulai dan oogonia, ceritakan tentang perkembangan dan produksi folikel Graaf yang mengandung oosit sekunder 7. Jelaskan proses ovulasi 8. Apakah yang disebut korpus luteum? Apa yang terjadi seandainya terjadi fertilisasi dan bagaimana pula seandainya tidak terjadi fertilisasi 9. Dimanakah proses fertilisasi itu biasanya terjadi? 10. Jelaskan kapan hormon FSH dan LH dapat meningkat maupun menurun dalam setiap siklus? Universitas Gadjah Mada 6