Rahayu 6, Chumi Z F 7, Ika L R 8

dokumen-dokumen yang mirip
Yuanis et al., Penerapan Model Quantum Learning...

Pendahuluan. Meliana et al., Penerapan Metode Permainan... 1

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

Mebtan Dwi Permana, Imam Muchtar, Chumi Zahroul Fitriah 1)

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

Chandayu et al., Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS...

Rahman et al., Penerapan Model Pembelajaran Peta Konsep Pohon Jaringan... 1

Rohmah Mujibatur., Penerapan Metode Role Playing dengan Media Gambar...

Rahayu et al., Peningkatan Aktivitas Belajar...

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

Abstrak. Pendahuluan. Handayani et al., Penerapan Metode Inquiry

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, model kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition)

Penerapan Model Pembelajaran Guided Note Taking

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

Dewi Mayangsari dkk, Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Aktivitas...

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA

Rohmawati et al., Penerapan Metode Role Playing...

LINDA ROSETA RISTIYANI K

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER

Widanti et al., Penerapan Teknik Mind Mapping...

Putri et al., Penerapan Pendekatan Pembelajaran Contextual...

Hoiroh et al., Penerapan Strategi Peta Konsep...

Mukarromah et al., Penerapan Model Pembelajaran...

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI TEKNIK PICK UP CARDS GAME DI SDN KEBONSARI 04 KABUPATEN JEMBER

Pendahuluan. Ratnasari et al., Penerapan Model Pembelajaran Word Square.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

Kata Kunci: Hasil Belajar, Keterampilan Proses,, Media Lingkungan,, Metode Eksperimen, Pembelajaran IPA. Abstract

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVA SDN 4 PEKANBARU

Kata Kunci : Model pembelajaran kooperatif TPS, Kemampuan membaca pemahaman, Penelitian tindakan kelas.

Oleh: Rahmat Yulianto, Fakultas Ilmu Pendidikan, Abstrak

Meningkatkan Kemampuan Menyimak melalui Media Boneka Tangan pada Siswa Kelas II SDN Nogosari 04 Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BANGUN DATAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Kata Kunci: Motivasi Belajar, Hasil Belajar, Penelitian Tindakan Kelas, Metode Sosiodrama.

Pendahuluan. Abstrak. Abstract. Azizah et al., Peningkatan Motivasi dan Hasil...

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

Ningsih et al., Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa...

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI ROTATING TRIO EXCHANGE

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGKLASIFIKASI PESAWAT SEDERHANA MELALUI PENERAPAN SCIENTIFIC APPROACH

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

Pendahuluan. Nurlaili et al., Penerapan teori belajar Bruner dan metode Discovery...

Pendahuluan. Windarto et al., Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif. 1

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PRODUKSI, KOMUNIKASI, DAN TRANSPORTASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN ISI BACAAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI PENERAPAN SCIENTIFIC APPROACH PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

Pendahuluan. Putri et al., Penerapan Model Cooperative Learning tipe... 1

Kata Kunci: Aktivitas Belajar, Hasil Belajar, Metode Bermain Peran (Role Playing), Penelitian Tindakan Kelas.

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V.A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

Pendahuluan. Handayani et al., Penerapan fase-fase Pembelajaran Geometri... 1

JURNAL. Oleh. Naelal Ngiza NIM

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE

Pendahuluan. Meris et al., Meningkatkan Kemampuan Menulis...

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN PETA KONSEP DI SDN 07 GURUN LAWEH NANGGALO PADANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Desi Suryaningsih et al., Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan...

Mivafarlian et al., Penerapan Metode Diskusi Berbantuan Garis Bilangan. 1

Nisa et al., Penerapan Metode Eksperimen...

Pendahuluan. Novia Tri Yuniawati et al., Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Examples...

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN SAINS MELALUI METODE BERMAIN ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH PUNGGAWAN TAHUN 2016/2017

Penerapan Model Pembelajaran Talking Stick d

Yunandasari et al., Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)...

Keywords: Method demonstrations, picture media, learning activities, learning out

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL SCRAMBLE DI SDN 03 KOTO PULAI PESISIR SELATAN.

Prakoso et al., Peningkatan Keterampilan Pemecahan Masalah dan Hasil Belajar IPA Biologi...ister

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

Abstract. Linda Desiningrum et al, Implementasi Metode Role Playing...

Economic Education Analysis Journal

Kata Kunci: Numbered Heads Together (NHT), media mading, motivasi belajar, hasil belajar siswa.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN CAMPURAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

PENERAPAN MODEL MEANS ENDS ANALYSIS (MEA) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITAMATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, AND SATISFACTION)

PENINGKATAN PRESTASI MATA PELAJARAN EKONOMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK MELALUI PENERPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

Machthumah et al., Penerapan Metode Inkuiri Terbimbing...

Abstrak. Kata Kunci : menyimak wawancara, model think pair share, penerapan model think pair share, peningkatan kemampuan menyimak wawancara.

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

Pendahuluan. Wardani et all, Pendekatan Kontekstual...

ARTIKEL. Oleh : I MADE SEPTI ASTAWAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN DENGAN METODE PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL)

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

UPAYA MENINGKATAN PERHATIAN BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MIND MAPPING DI KELAS IV A SD MUHAMMADIYAH 14 DANUKUSUMAN SURAKARTA TAHUN 2015/2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN

Pendahuluan. mardalita et all, Penerapan Metode Inkuiri Dengan...

Pendahuluan. Kharisma et all, Peningkatan Keterampilan Menulis Pengumuman...

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG JENIS- JENIS TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) BERBASIS EKSPERIMEN

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL CARD SORT

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS POKOK BAHASAN MASALAH SOSIAL PADA SISWA KELAS IV SDN JATISARI 02 JEMBER Rahayu 6, Chumi Z F 7, Ika L R 8 Abstract. This research was motivated by low student's critical thinking ability and student learning outcomes is sufficient in fourth grade SDN Jatisari 02 Jember. The problem this research is how the application of problem-based learning model can increase critical thinking ability and student learning outcomes of fourth grade of social studies subject on social problems in SDN Jatisari 02 Jember. This research was conducted to increase critical thinking ability, and learning outcomes of fourth grade students through the application of problem-based learning model in social studies subject on social problems at SDN Jatisari 02 Jember school year 2014/2015. The type of this research is Classroom Action Research (CAR) which is conducted in two cycles. Data analysis that is used is descriptive. Research was conducted at SDN Jatisari 02 Jember. Subjects of this research were the fourth grade students at SDN Jatisari 02 Jember consisting of 34 students. Data collection techniques of this research include interview, observation, test, and documentation. Based on the observation of students' critical thinking skills in the classical style on a pre cycle was 54,56%, increased to 68,82% in the first cycle, and increased to 82,79% in the second cycle. The test results of students' critical thinking in the first cycle was 75,67% increased to 85,29% in the second cycle. Based on the results of the study also note that through the application of problem -based learning model, student learning outcomes increased from 61,76 in precycle into 77,17 in the first cycle and the second cycle increased into 84,94. Based on the description above, it can be concluded that the application of problem-based learning model in social studies on social problems can increase critical thinking ability and learning outcomes of fourth grade students at SDN 02 Jatisari Jember. Keywords: Problem based learning model, critical thinking ability, learning outcomes PENDAHULUAN Salah satu mata pelajaran di sekolah dasar yang dapat membantu siswa untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan dan menemukan solusi untuk menyelesaikan setiap permasalahan sosial secara baik adalah Ilmu Pengetahuan Sosial. Tujuan utama IPS adalah untuk membentuk siswa menjadi warga negara yang baik, untuk mewujudkan tujun tersebut, maka pembelajaran IPS sangat perlu mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa agar peka terhadap masalah-masalah sosial yang terjadi di masyarakat, tujuan tersebut sesuai dengan tujuan pembelajaran IPS yang termaktub dalam kurikulum 2006. Masalah yang diberikan pada siswa dalam pembelajaran IPS pada umumnya adalah masalah-masalah sosial yang ada dalam 6 Dosen Program Studi PGSD FKIP Universitas Jember 7 Dosen Program Studi PGSD FKIP Universitas Jember 8 Dosen Program Studi PGSD FKIP Universitas Jember

46 Pancaran, Vol. 5, No. 1, hal 45-54, Pebruari 2016 masyarakat. Siswa dengan bimbingan guru dituntut harus mampu menemukan solusi yang tepat dari permasalahan tersebut. Berdasarkan tuntutan tersebut, guru yang profesional hendaknya mampu merancang pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan kemampuan berpikir kritis siswa. Berdasarkan wawancara dengan guru kelas IV SDN Jatisari 02 Jenggawah menunjukkan bahwa siswa belum terbiasa dilatih untuk berfikir kritis. Guru juga kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan soal-soal yang diberikan kepada siswa juga masih mencakup C1 dan C2 saja. Hasil belajar siswa kelas IV termasuk dalam kategori cukup dengan nilai rata-rata sebesar 61,76. KKM untuk mata pelajaran IPS di SDN Jatisari 02 Jenggawah adalah 69. Jadi, banyak siswa yang masih belum memenuhi KKM. Sejumlah 13 siswa (38,24%) dari 34 siswa mendapat predikat hasil belajar kurang, sebanyak 12 siswa (35,29%) mendapat predikat hasil belajar cukup, 6 siswa (17,65%) mendapat predikat baik dan hanya 3 siswa (8,82%) yang mendapatkan predikat hasil belajar sangat baik. Hasil wawancara dan analisis terhadap RPP Prasiklus juga menunjukkan bahwa metode yang diterapkan oleh guru saat pembelajaran IPS kurang bervariasi. Hasil wawancara terhadap guru diketahui bahwa metode yang digunakan oleh guru saat pembelajaran IPS meliputi ceramah, tanya jawab dan penugasan. Menurut guru kelas IV, guru masih menggunakan metode ceramah karena guru merasa metode ceramah adalah metode yang cukup tepat diterapkan dalam pembelajaran IPS. Guru merasa siswa lebih mudah menyerap materi pelajaran ketika guru berceramah. Padahal saat guru berceramah siswa cenderung merasa bosan. Berdasarkan hasil wawancara terhadap beberapa siswa pada tanggal 17 Desember 2014 menjelaskan bahwa, pelajaran IPS dianggap sulit karena dalam pelajaran IPS banyak hafalan. Siswa juga kadang merasa bosan ketika pelajaran sehingga sering ramai sendiri dengan temannya. Berdasarkan beberapa permasalahan yang telah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran di kelas IV SDN Jatisari 02 belum efektif, karena pembelajaran lebih berpusat pada guru. Guru profesional hendaknya mampu menciptakan pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa untuk berpikir agar kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar dapat meningkat. Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa adalah model Pembelajaran Berbasis Masalah. Model Pembelajaran Berbasis Masalah adalah sebuah

Rahayu dkk: Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk... 47 model pembelajaran yang menyajikan permasalahan kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk belajar (Fisher, A. 2007). Dasna dan Sutrisna (dalam Hobri 2007: 76) menjelaskan bahwa model Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat memberikan kondisi belajar aktif kepada siswa. Pada pembelajaran yang menerapkan pembelajaran berbasis masalah, siswa belajar dalam kelompok untuk memecahkan masalah dunia nyata. Model Pembelajaran Berbasis Masalah diterapkan melalui pemberian rangsangan berupa masalah-masalah yang kemudian dilakukan pemecahan masalah oleh siswa secara berkelompok. Pemberian rangsangan berupa permasalahan yang harus dipecahkan diharapkan dapat melatih kemampuan berpikir kritis siswa. Tahapan pembelajaran dalam model Pembelajaran Berbasis Masalah terdiri atas 5 fase utama yang dimulai dengan orientasi guru yang mengarahkan siswa terhadap masalah. kelima fase utama dalam model Pembelajaran Berbasis Masalah adalah (1) mengarahkan siswa kepada masalah, (2) mengorganisasikan siswa untuk belajar, (3) membantu penyelidikan individu/kelompok, (4) mengembangkan dan menyajikan hasil karya, (5) menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah (Fisher, A. 2007). Penerapan model Pembelajaran Berbasis Masalah mengarahkan siswa belajar berdasarkan masalah yang ada karena inti dari model Pembelajaran Berbasis Masalah adalah masalah (problem). Model tersebut bercirikan penggunaan masalah kehidupan nyata sebagai sesuatu yang harus dipelajari oleh siswa untuk melatih dan meningkatkan keterampilan berpikir kritis sekaligus pemecahan masalah, serta mendapatkan pengetahuan konsep-konsep penting. Pembelajaran menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah juga mendorong siswa untuk mengenal belajar dan bekerja sama untuk mencari penyelesaian masalah-masalah sosial yang ada. Model tersebut bercirikan penggunaan masalah kehidupan nyata sebagai sesuatu yang harus dipelajari oleh siswa untuk melatih dan meningkatkan keterampilan berpikir kritis sekaligus pemecahan masalah, serta mendapatkan pengetahuan konsepkonsep penting. Penerapan model Pembelajaran Berbasis Masalah diharapkan dapat memperbaiki proses pembelajaran yang semula berpola pikir pasif menjadi pembelajaran dengan pola pikir kreatif. Pembelajaran berpola pikir kreatif menghadapkan siswa pada permasalahan kontekstual dan siswa akan dilatih menemukan solusi dari permasalahan yang diberikan. Melatih siswa untuk

48 Pancaran, Vol. 5, No. 1, hal 45-54, Pebruari 2016 menyelesaikan permasalahan kontekstual dalam pembelajaran berbasis masalah, dapat membiasakan siswa untuk berpikir sehingga kemampuan berpikir kritis siswa akan meningkat. Meningkatnya kemampuan berpikir kritis siswa, diharapkan juga akan berpengaruh pada peningkatan hasil belajar IPS siswa. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa kelas IV mata pelajaran IPS pokok bahasan masalah sosial di SDN Jatisari 02 Jember. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, perlu segera di carikan solusinya dengan mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul Penerapan Model Kritis dan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS Pokok Bahasan Masalah Sosial pada Siswa Kelas IV SDN Jatisari 02 Jember Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015. Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Menurut Masyhud (2012:156) Penelitian Tindakan Kelas adalah dengan rancangan penelitian model skema Hopkins yang terdiri dari 4 fase meliputi perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dan masing-masing siklus terdiri atas dua pertemuan.analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Jatisari 02 Jember. Adapun jumlah subjek penelitian adalah 34 siswa dengan jumlah siswa putra sebanyak 14 siswa dan jumlah siswa putri sebanyak 20 siswa. Waktu penelitian pada semester genap tahun ajaran 2014/2015. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode observasi, wawancara, dokumentasi, dan metode tes. Analisis data yang dilakukan untuk rumusan masalah pada penelitian ini adalah. 1) Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Peningkatan kemampuan berpikir kiritis siswa selama proses belajar mengajar melalui penerapan model Pembelajaran Berbasis Masalah dihitung menggunakan presentase kemampuan berpikir kritis siswa dengan rumus: E = n x 100% N Keterangan: E = presentase kemampuan berpikir kritis siswa secara klasikal n = jumlah skor berpikir kritis/skor tes berpikir kritis yang diperoleh

Rahayu dkk: Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk... 49 N= jumlah skor maksimal berpikir kritis/tes berpikir kritis Tabel 1. Kategori Persentase Kemampuan Berpikir Kritis Siswa 2) Analisis hasil belajar Rentangan Skor Rata-rata Kategori 89% < E 100% Sangat tinggi 79% < E 89% Tinggi 64% < E 79% Sedang 54% < E 64% Rendah E 54% Sangat rendah Wayan dan Sunarta (dalam Shofiah, 2012:40) Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS melalui penerapan model Pembelajaran Berbasis Masalah dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan rumus sebagai berikut. P = n x 100 N Keterangan: P = skor pencapaian hasil belajar n = jumlah skor hasil belajar yang diperoleh N = jumlah skor maksimal hasil belajar Dengan kriteria hasil belajar seperti pada tabel berikut. Tabel 2. Kategori Hasil Belajar Siswa Rentangan Skor Kategori 80-100 Sangat baik 70-79 Baik 60-69 Cukup 40-59 Kurang 0-39 Sangat kurang baik (Masyhud, 2013: 65) Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila sudah ada peningkatan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa dari kondisi awal ke kondisi setelah penerapan penerapan model Pembelajaran Berbasis Masalah. HASIL DAN PEMBAHASAN Pembelajaran IPS dengan model Pembelajaran Berbasis Masalah lebih menekankan pada pembelajaran yang berawal dari adanya masalah. Masalah yang disajikan merupakan masalah sosial yang sering terjadi disekitar siswa. Masalah

50 Pancaran, Vol. 5, No. 1, hal 45-54, Pebruari 2016 dijadikan dasar bagi siswa untuk memperoleh sendiri pengetahuan mereka. Siswa akan terlibat aktif dalam menemukan sendiri konsep dan membangun sendiri pengetahuannya melalui langkah-langkah model Pembelajaran Berbasis Masalah yang meliputi: mengarahkan siswa kepada masalah, mengorganisasikan siswa belajar, membantu diskusi/penyelidikan kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, hingga mengevaluasi proses pemecahan masalah. Langkah-langkah pembelajaran dengan menerapkan model Pembelajaran Berbasis Masalah sejalan dengan indikator kemampuan berpikir kritis yang meliputi: mengenal masalah, mengumpulkan dan menyusun informasi yang diperlukan, menganalisis data, menemukan cara yang dapat dipakai untuk menangani masalah, dan menarik kesimpulan, sehingga penerapan model Pembelajaran Berbasis Masalah dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. 1) Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Berdasarkan Hasil Observasi Berdasarkan hasil observasi awal, kemampuan berpikir kritis siswa dalam kategori rendah dengan persentase sebesar 54,56%. Analisis hasil observasi siklus I menunjukkan sebanyak 1 siswa (2,94%) berada pada kategori sangat tinggi, 12 siswa (35,29%) pada kategori tinggi, 14 siswa (41,18%) pada kategori sedang, 4 siswa (11,77%) pada kategori rendah, dan 3 siswa (8,82%) pada kategori sangat rendah. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada tahap refleksi di siklus I dapat diketahui bahwa masih ada siswa yang kemampuan berpikir kritisnya dalam kategori sangat rendah sehingga harus dilakukan perbaikan dan perencanaan ulang untuk melanjutkan siklus II. Siklus II dilaksanakan dengan tujuan untuk semakin meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Analisis data hasil observasi siklus II menunjukkan adanya peningkatan kemampuan berpikir kritis dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I kemampuan berpikir kritis secara klasikal berada pada kategori sedang (68,82 %), kemudian meningkat menjadi kategori tinggi (82,79%) pada siklus II. Peningkatan kemampuan berpikir kritis dapat terjadi karena pada siklus II siswa melakukan pengamatan secara langsung untuk mengumpulkan data guna menemukan dampak dari masalah maupun solusi dari masalah yang ada. Peningkatan kemampuan berfikir siswa dapat terlihat pada tabel berikut ini.

Rahayu dkk: Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk... 51 2) Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Berdasarkan Tes Kemampuan berpikir kritis siswa secara klasikal berdasarkan hasil tes pada siklus 1 dalam kategori sedang dengan presentase sebesar 75,67%. Sebanyak 4 siswa (11,77%) termasuk dalam kategori sangat tinggi kemampuan berpikir kritis, 8 siswa (23,53%) dalam kategori tinggi, 18 siswa (52,94%) dalam kategori sedang, 2 siswa (5,88%) dalam kategori rendah, dan 2 siswa (5,88%) dalam kategori sangat rendah. Kemampuan berpikir kritis siswa berdasarkan tes secara klasikal pada siklus II meningkat sebesar 9,62% dari 75,67% menjadi 85,29% pada siklus II. Siswa dengan kategori kemampuan berpikir kritisnya sangat tinggi meningkat menjadi 9 siswa (26,47%), kemampuan berpikir kritis dalam kategori tinggi meningkat menjadi 18 siswa (52,94%), kemampuan berpikir kritis dalam kategori sedang menurun menjadi 7 siswa (20,59%), dan tidak ada siswa yang kemampuan berpikir kritisnya dalam kategori rendah maupun sangat rendah.

52 Pancaran, Vol. 5, No. 1, hal 45-54, Pebruari 2016 3) Hasil Belajar Siswa Berdasarkan hasil dokumentasi, peningkatan hasil belajar siswa dapat di lihat pada tabel berikut, Hasil belajar saat prasiklus dalam kategori cukup dengan rata-rata sebesar 61,76. Rata-rata hasil belajar siswa meningkat pada siklus I menjadi 77,17 dan termasuk dalam kategori baik. Sebanyak 18 siswa (52,94%) termasuk dalam kategori sangat baik, 9 siswa (26,47%) termasuk dalam kategori baik, 4 siswa (11,77%) dalam kategori cukup, 2 siswa (5,88%) dalam kategori kurang, dan hanya 1 siswa (2,94%) yang termasuk dalam kategori sangat kurang. Rata-rata hasil belajar siswa semakin meningkat pada siklus II menjadi 84,94 dan termasuk dalam kategori sangat baik. Pada siklus II sudah tidak ada lagi siswa yang hasil belajarnya termasuk dalam kategori kurang apalagi sangat kurang. Sebanyak 29 siswa (85,29%) hasil belajarnya termasuk dalam kategori sangat baik, 4 siswa (11,77%) dalam kategori baik, dan hanya 1 siswa (2,94%) yang hasil belajarnya dalam kategori cukup. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penerapan model Pembelajaran Berbasis Masalah dalam pembelajaran IPS pokok bahasan masalah sosial pada kelas IV SDN Jatisari 02 Jember dapat meningkatan aktivitas dan hasil belajar

Rahayu dkk: Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk... 53 siswa. Hasil penelitian ini di dukung oleh penelitian relevan yang berjudul Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Pembelajaran Masalah-Masalah Sosial di Kelas IV yang dilakukan oleh Ratnasari (2012). Hasil penelitian tersebut menunjukkan adanya peningkatankemampuan berpikir kritis siswa setelah diterapkan model PBL. Kemampuan berpikir kritis pada siklus I sebesar 56,76 meningkat menjadi 67,72 pada siklus II dan semakin meningkat lagi menjadi 84,38 pada siklus III. Hasil dari penelitan ini juga sesuai dengan beberapa penelitian yang relevan lainnya, yang menjelaskan bahwa penerapan model Pembelajaran Berbasis Masalah pada Mata Pelajaran IPS dapat meningkatkan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa. Hal tersebut sejalan juga dengan pendapat Arends (dalam Putra, 2013:66) yang menjelaskan bahwa model Pembelajaran Berbasis Masalah adalah model pembelajaran yang menjadikan masalah autentik sebagai dasar bagi siswa untuk belajar sehingga siswa dapat menyusun sendiri pengetahuannya dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1) Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Kemampuan berpikir kritis siswa secara klasikal berdasarkan hasil tes pada siklus 1 dalam kategori sedang dengan persentase sebesar 75,67%. Pada siklus 2 kemampuan berpikir kritis siswa meningkat menjadi 85,29% dan termasuk dalam kategori tinggi. Kemampuan berpikir kritis siswa secara klasikal berdasarkan hasil observasi pada pra siklus dalam kategori rendah dengan persentase 54,56%, meningkat menjadi kategori sedang dengan persentase 68,82%, dan meningkat lagi menjadi kategori tinggi dengan persentase sebesar 82,79% pada siklus II. 2) Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar ditunjukkan dengan meningkatnya skor hasil belajar siswa secara klasikal dari siklus 1 sebesar 77,17 menjadi 84,94.

54 Pancaran, Vol. 5, No. 1, hal 45-54, Pebruari 2016 Berdasarkan kesimpulan diatas, maka disarankan. 1) Bagi guru Pembelajaran IPS dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah dapat dijadikan sebagai alternatif pembelajaran inovatif yang dapat diterapkan oleh guru agar pembelajaran lebih bermakna bagi siswa; 2) Bagi pihak sekolah Penelitian ini dapat menjadi solusi dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa sehingga dapat meningkatkan kualitas lulusan; 3) Bagi peneliti lain Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya. Daftar Pustaka Fisher, A. 2007. Berpikir Kritis Sebuah Pengantar. Alih Bahasa oleh Brain Reza Daffi. 2012. Jakarta: PT. Indeks. Hobri. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Malang: UM PRESS. Masyhud, Sulthon. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Jember: Lembaga Pengembangan Manajemen dan Profesi Kependidikan (LPMPK). Masyhud, Sulthon. 2013. Analisis Data Statistik untuk Penelitian Pendidikan Sederhana. Jember: Lembaga Pengembangan Manajemen dan Profesi Kependidikan (LPMPK). Putra, S.R. 2013. Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains. Jember: Diva Ratnasari, Tita. 2012. Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Pembelajaran Masalah-Masalah Sosial di Kelas IV. Jurnal Pendidikan. Sumedang: Universitas Pendidikan Indonesia. Shofiah. 2012. Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas IVA melalui Metode Problem Solving dengan Menggunakan Teknik Kancing Gemerincing Pokok Bahasan Globalisasi Semester Genap di SDN Glagahwero 01 Panti Jember Tahun Pelajaran 2011/2012. Tidak Dipublikasikan. Skripsi. Jember: FKIP Universitas Jember