Budidaya Tanaman Tembakau Dengan Teknologi Bio~FOB

dokumen-dokumen yang mirip
Teknik Budidaya Bawang Merah Ramah Lingkungan Input Rendah Berbasis Teknologi Mikrobia PGPR

BUDIDAYA TANAMAN PADI SECARA ORGANIK BERBASIS TEKNOLOGI Bio~FOB Monday, 26 September :56 - Last Updated Wednesday, 20 February :19

Teknis Budidaya Tanaman Kakao Ramah Lingkungan Dengan Teknologi Bio~FOB

Teknik Budidaya Tanaman Pepaya Ramah Lingkungan Berbasis Teknologi Bio~FOB

BUDIDAYA TANAMAN LADA RAMAH LINGKUNGAN BERBASIS TEKNOLOGI Bio~FOB Wednesday, 12 December :41 - Last Updated Thursday, 13 December :11

Teknologi BioFOB-HES (High Energy Soil)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

3. METODE DAN PELAKSANAAN

BAB III BAHAN DAN METODE. Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan

Teknik Pembenihan Acacia Spp. (Akasia) Bebas Penyakit

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan September November 2016.

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Januari sampai Maret B. Penyiapan Bahan Bio-slurry

Teknik Budidaya Singkong Mekarmanik Teknologi MiG-6PLUS

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini bagian dari kegiatan SLPHT kelompok tani Sumber Rejeki yang

TEKNIS BUDIDAYA TEMBAKAU

III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai 3 Juni Juli 2016 di Green House

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Greenhouse Jurusan Bioloi Fakultas Sains dan

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan milik petani di Desa Dolat Rakyat-

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

Oleh Administrator Kamis, 07 November :05 - Terakhir Diupdate Kamis, 07 November :09

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Screen House, Balai Penelitian Tanaman Sayuran

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

METODE PENELITIAN. 3 bulan dari bulan Juni sampai dengan bulan September 2016.

BAB III METODE PENELITIAN. secara faktorial yang terdiri atas dua faktor dan tiga kali ulangan.

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

BUDIDAYA CABAI KERITING DALAM POT. Oleh: YULFINA HAYATI

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

III. METODE KEGIATAN TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Selongisor RT 03 RW 15, Desa Batur,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan laboratoriun lapangan terpadu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca Gedung Hortikultura Universitas Lampung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016

III. BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1

KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.)

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

Cara Menanam Tomat Dalam Polybag

BAB III MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan September - November 2016 di Kebun

Percobaan 4. Tumpangsari antara Jagung dengan Kacang Tanah

BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

III BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012.

III. METODE PENELITIAN

Tata Cara penelitian

Metode Penelitian. commit to user 100% 13,33% 50% 26,67% 30% 46,67% 25% 60,00% 15% 66,67% 10% 73,33% 4% 80,00% 2% 86,67%

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Dulomo Utara, Kecamatan Kota

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Istimewa Yogyakarta. Waktu pelaksanaan dimulai pada bulan September 2015

BAB III METODE PENELITIAN. Lengkap (RAL) yang terdiri atas kontrol positif dan lima perlakuan variasi

Percobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda

III. MATERI DAN METODE

TEKNIK PENYEMAIAN CABAI DALAM KOKER DAUN PISANG Oleh : Elly Sarnis Pukesmawati, SP., MP Widyaiswara Muda Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi

III. BAHAN DAN METODE. Laboratorium Produksi Perkebunan Fakultas Pertanian Universitas Lampung

Agroteknologi Tanaman Rempah dan Obat

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. Penelitian dilaksanakan di lahan sawah di Dusun Tegalrejo, Taman Tirto,

PENGEMBANGAN PEPAYA SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN DAERAH INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PELAKSANAAN PENELITIAN. dan produksi kacang hijau, dan kedua produksi kecambah kacang hijau.

III. BAHAN DAN METODE

PRODUCT KNOWLEDGE PEPAYA CALINA IPB 9

Analisis Finansial Usaha Tani Penangkaran Benih Kacang Tanah dalam satu periode musim tanam (4bulan) Oleh: Achmad Faizin

BAHAN DAN METODE Bahan Waktu dan Tempat Penelitian Rancangan Percobaan ProsedurPenelitian

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

TATA CARA PENELITIAN. A. Rencana Waktu dan Tempat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni - Juli 2017 bertempat di

BUDIDAYA CENGKEH SECARA MUDAH OLEH HARI SUBAGYO BP3K DOKO

III. MATERI DAN METODE

MENGENAL BEBERAPA SISTEM PERSEMAIAN PADI SAWAH!!!

III. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi. yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR

TATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian

Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag

III. METODE PENELITIAN A.

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Bahan Alat Rancangan Percobaan Yijk ijk

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca gedung Hortikultura Universitas Lampung

III.TATA CARA PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Lahan Percobaan Lapang Terpadu dan Laboratorium

BAHAN DAN METODE Metode Percobaan

DENGAN HIBRIDA HASIL PRODUKSI PADI MENINGKAT

PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI BERASTAGI MELALUI BERTANAM BAWANG DAUN

BUDIDAYA TOMAT. 2. Pola Tanam

Menembus Batas Kebuntuan Produksi (Cara SRI dalam budidaya padi)

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAHAN DAN METODE. Y ij = + i + j + ij

III. BAHAN DAN METODE

Cara Menanam Cabe di Polybag

Peluang Usaha Budidaya Cabe Merah

TATA CARA PENELITIAN

RESPON TANAMAN JAGUNG MANIS AKIBAT PEMBERIAN TIENS GOLDEN HARVEST. Oleh : Seprita Lidar dan Surtinah

Sumber : Nurman S.P. (

MODUL BUDIDAYA MELON

Teknologi Produksi Ubi Kayu Monokultur dan Tumpangsari Double-Row

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

III. BAHAN DAN METODE. Selatan yang diketahui memiliki jenis tanah Ultisol dan Laboratorium Ilmu Tanah

Transkripsi:

Budidaya Tanaman Tembakau Dengan Teknologi Bio~FOB PENDAHULUAN Tanaman tembakau merupakan tanaman komersial dengan memanfaatkan daunnya untuk rokok, pipa atau tembakau kunyah (chewing) atau untuk dihisap lewat hidung atau tembakau sedotan (snuff). Tembakau merupakan sumber nikotina yaitu, suatu zat addictive, dan juga sebagai bahan dasar untuk beberapa jenis insektisida. Di Indonesia, tembakau telah dikenal sejak 400 tahun yang lalu sebagai tanaman obat ataupun bahan halusinogen. Sampai saat ini tanaman tembakau dengan beragam jenis diusahakan di Indonesia dengan hasil industri utama adalah rokok. Beberapa perusahaan besar seperti PT Gudang Garam, PT Sampoerna, PT Djarum telah menghasilkan devisa cukup besar berupa cukai rokok. Disamping itu tenaga kerja yang bekerja di Industri rokok dan petani yang membudidayakan tembakau mencapai ratusan ribu. Maka tanaman tembakau sesungguhnya merupakan salah satu tanaman andalan, yang masih perlu mendapat perhatian. PEMBIBITAN Benih yang digunakan sebaik yang terlah diuji adaptasinya dan direkomendasikan oleh Balai 1 / 6

Benih Kementeriaan Pertanian. Untuk keperluan 1 ha digunakan benih 8-10 gram, tergantung jarak tanam. Untuk media pesemaian adalah campuran tanah dan Organo-TRIBA (pupuk organik yang diproses dengan Bio-TRIBA dengan perbandingan 1:1 atau 1 : 2 tergantung tingkat kesuburan tanah. Untuk anorganik dapat dikurangi 25 50%. Selanjutnya benih direndam dalam Bio-FOB. Perlakuan basah benih yang digunakan dicuci dengan air bersih kemudian direndam larutan Bio-FOB EC selama 20-30 menit, yang telah diencerkan dengan air aqua yang biasa diminum (50 ml Bio-FOB EC + 500 ml aqua kemudiaan dibiarkan 2 jam sebelum dipakai. Kemudian benih direndam selama 1-2 jam lalu dikeringanginkan. Kecambahkan pada baki/ tampah yang diberi alas kertas merang atau kain yang dibasahi hingga agak lembab. Tiga hari kemudian benih sudah menampakkan akarnya yang ditandai dengan bintik putih. Pada stadium ini benih baru dapat disemaikan. Siram media semai sampai agak basah/ lembab, masukkan benih pada lubang sedalam 0,5 cm dan tutup dengan Organic FOB atau Organo-TRIBA Kemudian semprot dengan Bio-TRIBA BT2 dengan dosis 10 ml/l setiap 2 minggu sekali. Bibit sudah dapat dipindahtanamkan ke kebun apabila berumur 35-55 hari setelah semai. PENGOLAHAN MEDIA TANAM Lahan di berikan pupuk organotriba (pupuk organic yang diproduksi dengan BioTRIBA BT1) 25 50% dari dosis anjuran pupuk organic yang biasa digunakan, kemudian diolah dan dibiarkan selama 1-2 minggu, kemudian buat bedengan.semprot BoTRIBA BT1 dosis: 4-5 l/ha. PENAMAN Apabila diinginkan daun yang tipis dan halus maka jarak tanam harus rapat, sekitar 90 x 70 cm. Tembakau Madura ditanam dengan jarak 60 x 50 cm yang penanamannya dilakukan dalam dua baris tanaman setiap gulud. Jenis tembakau rakyat/rajangan umumnya ditanam dengan jarak tanam 90 x 90 cm dan penanamannya dilakukan satu baris tanaman setiap gulud, dan jarak antar gulud 90 cm atau 120 x 50 cm. Basahi dan sobek polibag lalu benamkan bibit sedalam leher akar Waktu tanam pada pagi hari atau sore hari. Penyulaman dilakukan 1-3 minggu setelah tanam, bibit kurang baik dicabut dan diganti dengan bibit baru yang berumur sama. Penyiangan dapat dilakukan bersamaan dengan pembumbunan yaitu setiap 3 minggu sekali. PEMUPUKAN Dosis pupuk yang diterapkan sangat beragam tergantung pada jenis tanah, teknologi, jenis tembakau, kwalitas dan kemampuan pendanaan. Anjuran pemupukan sebagai berikut : Apabila menggunakan pupuk organotriba Plus dan Hayati BioTRIBA BT2 maka dianjurkan penggunaan pupuk an organic (Urea, TSP, KCL, Kieserite, Borax) dapat di kurangi 30 50% dari dosis anjuran (dosis anjuran masing-masing perkebunan tembakau.) Tabel 1. Contoh simulasi penggunaan pupuk organotriba dan hayati BioTRIBA BT2 dengan 2 / 6

dosis anjuran pupuk an organic yang digunakan PT BAT Indonesia Bodowoso : Fertila = 600 kg/h/musim,urea = 350 kg/ha/musim, SP36 = 100kg/ha/musim, KNO3 =150kg/ha/musim.. Jenis pupuk Dosis (/ha/thn) 100% pupuk an organik tanpa OrganoTRIBA Plus dan hayati BioTRIBA BT2 Dosis (ha/thn) 70% pupuk an organik + pupuk organotriba Plus dan hayati BioTRIBA BT2 Dosis (/ha/thn) 50% pupuk an organic + pupuk OrganoTRIBA Plus dan Hayati BioTRIBA BT2 Jenis pupuk Dosis (/ha/thn) 100% pupuk an organik tanpa OrganoTRIBA Plus dan hayati BioTRIBA BT2 Dosis (ha/thn) 70% pupuk an organik + pupuk organotriba Plus/Biost dan hayati BioTRIBA BT2 Dosis (/ha/thn) 50% pupuk an organic + pupuk OrganoTRIBA Plus dan hayati BioTRIBA BT2 1. Fertila 2. ZA 3. SP36 4. KNO3 3 / 6

600kg 350kg 100kg 150kg 420kg 245kg 70kg 105kg 300kg 175kg 50kg 75kg 4 / 6

1. OrganoTRIBA Plus/Biost 2. Hayati BioTRIBA BT2 0 kg 0 lt 140kg 4 lt 180kg 6 lt Keterangan: Pemberian pupuk pertama sebaiknya pada awal musim hujan (September - Oktober) dan kedua di akhir musim hujan (Maret- April). Aplikasi hayati BioTRIBA BT2 dilakukan setiap 3 4 bulan sekali dengan dosis 2lt/ha dengan 10 10 ml/ ltd an disiram pada panggal batang atau dibuat lubang pada 4 titik pada setiap tanaman dan larutan Hayati BioTRIBA BT2 dimasukkan kedalam lubang tadi. Aplikasi Organik Freshry Bio dilakukan bersamaan dengan pupuk an organic dan Hayati BioTRIBA BT2 1 minggu setelah an organik. PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT 5 / 6

Pengendalian Hama Penyakit sesuai dengan pola PHT, tetapi berdasarkan pengalaman petani di Temanggung dan Lombok dengan penggunaan paket BioFOB serangan Hama Penyakit sangat rendah. Tersedia juga beberapa pestisida organic seperti Mitol 20 EC dan Siori yang mengandung bahan aktif dari ektrak tanaman nimba, cengkeh dan sereh. 6 / 6