PERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG BATAS JUMLAH PENGAJUAN SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN UANG PERSEDIAAN (SPP-UP), SURAT PERMINTAAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

WALIKOTA PADANG PANJANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 35 TAHUN 2011

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 1 TAHUN 2013

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN UANG PERSEDIAAN TAHUN ANGGARAN 2016 BUPATI MALANG,

BUPATI BENGKAYANG, PERATURAN BUPATI BENGKAYANG NOMOR : 0 /TAHUH 2013 TENTANG

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENETAPAN UANG PERSEDIAAN TAHUN ANGGARAN 2012 BUPATI MALANG,

WALIKOTA SUKABUMI PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI NOMOR 20 TAHUN 2010 TENTANG :

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 54 TAHUN 2010 TENTANG PENETAPAN BESARAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN UANG PERSEDIAAN TAHUN ANGGARAN 2011

WALIKOTA BLITAR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENATAUSAHAAN KEUANGAN BENDAHARA WALIKOTA BLITAR,

BERITA DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2012 NOMOR 9 PERATURAN BUPATI KERINCI

BUPATI BURU SELATAN PERATURAN BUPATI BURU SELATAN NOMOR : 07 TAHUN 2012 T E N T A N G SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA

WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI HULU SUNGAI TENGAH

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENGISIAN UANG PERSEDIAAN TAHUN ANGGARAN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU

PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ILIR NOMOR : 39 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN PADA SEKRETARIAT DAERAH WALIKOTA YOGYAKARTA,

PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ILIR NOMOR : 07 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR

WALIKOTA LANGSA PERATURAN WALIKOTA LANGSA NOMOR 44 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN BELANJA TIDAK TERDUGA

BERITA DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 3 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN

BERITA DAERAH KOTA LHOKSEUMAWE

BERITA DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2014 NOMOR SERI F NOMOR

Nomor 106 Berita Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2009 BERITA DAERAH KOTA YOGYAKARTA

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI JAMBI

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD)

WALIKOTA SURABAYA SALINAN

PROVINS! JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 102 TAHUN 2016 TENT ANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 68 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

WALIKOTA SURABAYA TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN BIAYA OPERASIONAL PENDIDIKAN WALIKOTA SURABAYA,

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

DEPARTEMEN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN BAGI LANSIA WALIKOTA SURABAYA,

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGGAMUS PERATURAN BUPATI TANGGAMUS NOMOR 07 TAHUN 2009

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI BANTEN TAHUN ANGGARAN 2016

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS

TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN BAGI BALITA DI POSYANDU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BAN BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 59 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 19 TAHUN

WALIKOTA BANJARMASIN

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN BAGI BALITA DI POSYANDU

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 24 TAHUN 2017

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 32 TAHUN 2015 TENTANG

Walikota Tasikmalaya

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN BAGI BALITA DI POSYANDU

BUPATI ACEH BARAT DAYA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH BARAT DAYA NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI LOMBOK TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2014 T E N T A N G

WALIKOTA SURABAYA SALINAN

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 113 TAHUN 2014 TENT ANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MOJOKERTO

Q A N UN KABUPATEN ACEH TENGGARA NOMOR 02 TAHUN 2013

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI BANTEN TAHUN ANGGARAN 2017

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 7.A TAHUN 2008 TENTANG

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

beberapakali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG

Bupati Garut P E R A T U R A N B U P A T I G A R U T NOMOR 382 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN GARUT

KECAMATAN COBLONG PROSEDUR MUTU. No. Dok : PM KEUPROG- 05 No. Revisi : 00 Tgl. Berlaku : 12 September Staf Keuangan dan Program

PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG

TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PEMBERIAN PERMAKANAN BAGI LANJUT USIA SANGAT MISKIN DAN LANJUT USIA TERLANTAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 18 TAHUN 2017

PERATURAN BUPATI TANGERANG TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAUSAHAAN KEUANGAN DAERAH DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG

PERATURAN BUPATI BENGKAYANG NOMOR 3- TAHUN 2014 TENTANG PERANGKAT DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG TAHUN ANGGARAN 2014

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT

PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN DASHBOARD BPKD. Unit Pengelola Data Informasi dan Belanja Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (UPDI)

WALIKOTA SURABAYA SALINAN

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA JAYAPURA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI INDRAGIRI HULU PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 18 TAHUN 2014

NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BAB IV PROSEDUR REALISASI ANGGARAN BELANJA TIDAK LANGSUNG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN BAGI BALITA KELUARGA MISKIN

Transkripsi:

PERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PENETAPAN BATASAN JUMLAH SPP UANG PERSEDIAAN (UP), GANTI UANG PERSEDIAAN(GU), TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TU) TAHUN ANGGARAN 2008 WALIKOTA BANDA ACEH Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan pada ayat (1) Pasal 199, Pasal 200 dan pasal 202 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, menyatakan antara lain Penerbitan dan Pengajuan dokumen SPP-UP, SPP-GU dan SPP TU dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran untuk memperoleh persetujuan dari Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran melalui PPK-SKPD dalam rangka mengisi Uang Persediaan; b. bahwa sesuai ketentuan pasal 201 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah menyatakan batasan jumlah SPP-UP dan SPP-GU sebagaimana dimaksud dalam pasal 199 dan Pasal 200 ditetapkan dalam peraturan Kepala Daerah; c. bahwa sesuai pada Pasal 202 ayat (3) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah menyatakan batas jumlah Pengajuan SPP-TU harus mendapatkan persetujuan PPKD dengan memperhatikan rincian kebutuhan dan waktu penggunaan ditetapkan dalam peraturan Kepala Daerah; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, b dan c perlu menetapkan dalam suatu Peraturan Walikota; Mengingat : 1. Undang-Undang Darurat Nomor 8 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kota-kota Besar Dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara Tahun 1956 Nomor 59 Tambahan Lembaran Negara Nomor 1092); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 66 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4400); 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548); 6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 108. Tambahan Lembaran Negara Nomor 4548); 7. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (Lembaran Negara Tahun 2006 Nomor 62 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4633); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1983 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Banda Aceh (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 5 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3293);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4575); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4090); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian urusan Pemerintahan antara Pemerintah Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 82 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737); 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 05 Tahun 1997 tentang Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi Keuangan dan Barang Daerah; 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 15. Qanun Kota Banda Aceh Nomor 01 Tahun 2007 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah; 16. Qanun Kota Banda Aceh Nomor 01 Tahun 2008 tentang Anggaran Belanja dan Pendapatan Kota Banda Aceh. MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH TENTANG PENETAPAN BATASAN JUMLAH SPP UANG PERSEDIAAN (UP) GANTI RUGI PERSEDIAAN (GU), TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TU) TAHUN ANGGARAN 2008. Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan : 1. Kota adalah Kota Banda Aceh; 2. Pemerintah Kota adalah Pemerintah Kota Banda Aceh; 3. Walikota adalah Walikota Banda Aceh; 4. APBK adalah Anggaran Pendapatan Belanja Kota Banda Aceh; 5. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Perangkat Daerah pada Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh Kepala SKPD selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang; 6. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disingkat PPKD adalah Kepala Satuan Kerja Pengelolaan Keuangan Daerah yang selanjuntnya disebut dengan Kepala SKPD yang mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan APBD dan bertindak sebagai Bendahara Umum Daerah; 7. Bendahara Umum Daerah yang selanjutnya disingkat BUD adalah PPKD yang bertindak dalam Kapasitas sebagai Bendahara Umum Daerah: 8. Pengguna Anggaran adalah Pejabat Pemegang Kewenangan Pengggunaan Anggaran untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi SKPD yang dipimpinnya; 9. Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD yang selanjutnya disingkat PPK-SKPD adalah Pejabat yang melaksanakan fungsi tata usaha keuangan pada SKPD; 10. Surat Permintaan Pembayaran yang selanjutnya disingkat SPP adalah Dokumen yang diterbitkan oleh pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan/bendahara pengeluaran untuk mengajukan permintaan pembayaran; 11. Surat Permintaan Pembayaran Uang Persediaan yang selanjutnya disingkat SPP-UP adalah Dokumen yang diajukan oleh Bendahara Pengeluaran untuk permintaan uang muka kerja yang bersifat pengisian kembali (Revolving) yang tidak dapat diakukan dengan pembayaran langsung;

12. Surat Permintaan Pembayaran Ganti Uang Persediaan yang selanjutnya disingkat dengan SPP-TU adalah Dokumen yang diajukan oleh Bendahara Pengeluaran untuk permintaan pengganti uang persedian yang tidak dapat dilakukan dengan pembayaran langsung; 13. Surat Permintaan Pembayaran Tambahan Uang Persediaan yang selanjutnya dengan SPP-TU adalah Dokumen yang diajukan oleh Bendahara Pengeluaran untuk permintaan tambahan uang persediaan guna melaksanakan kegiatan SKPD yang bersifat mendesak dan tidak dapat digunakan untuk pembayaran langsung dan uang persediaan; 14. Surat Permintaan Pembayaran Langsung yang selanjutnya disingkat dengan SPP-LS adalah Dokumen yang diajukan oleh Bendahara Pengeluaran untuk permintaan pembayaran langsung kepada pihak ketiga atas dasar perjanjian kontrak kerja atau surat perintah kerja lainnya dan pembayaran gaji dengan jumlah penerima peruntukkan dan waktu pembayaran tertentu yang dokumennya disiapkan oleh PPTK; 15. Surat Perintah Pencairan Dana yang selanjutnya disingkat SP2D adalah Dokumen yang digunakan sebagai dasar pencairan dana yang diterbitkan oleh BUD berdasarkan SPM; BAB II SPP UP Pasal 2 Pengisian kas pada pada setiap SKPD dapat diajukan SPP-UP yang hanya dapat dilakukan sekali dalam setahun, sedangkan untuk mengganti uang persediaan dapat diajukan SPP-GU.. Pasal 3 Pengajuan SPP-UP dan SPP-GU dilampiri dengan daftar Rincian Rencana Penggunaan dana sampai pada rekening jenis belanja; Pasal 4 Uang Persediaan (UP) sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 dapat diberikan untuk pengeluaran barang dan jasa: a. Belanja idak terduga; b. Belanja bahan pakai habis; c. Belanja Jasa Kantor; d. Belanja Premi Asuransi; e. Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor; f. Belanja Cetak dan Penggandaan; g. Belanja Sewa Rumah/Gedung/Gudang/Parkir; h. Belanja Sewa Sarana Mobilitas; i. Belanja Sewa Alat Berat; j. Belanja Sewa Peralatan dan Perlengkapan Kantor; k. Belanja Makanan dan Minuman; l. Belanja Pakaian Dinas Atributnya; m. Belanja Pakaian Kerja; n. Belanja Pakaian Khusus dan hari-hari tertentu; o. Belanja Perjalanan Dinas; p. Belanja Kontribusi dalam rangka pengembangan SDM; q. Belanja untuk fasilitator/narasumber/tenaga Ahli. BAB II BATASAN SPP-UP Pasal 5 1) Batasan jumlah pengajuan SPP-UP dapat diberikan sebelum APBK ditetapkan 1/12 (satu per dua belas) dari pagu anggaran

2) Jumlah batasan pengajuan SPP-UP, sebagaimana pasal 4 sesuai dengan keppres Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Barang dan jasa pemerintah pada pasal 31 ayat 3 yang menyatakan untuk Pengadaan dengan nilai dibawah Rp. 5.000.000,- (Lima Juta Rupiah) bentuk kontrak cukup dengan kwintansi pembayaran dengan materai secukupnya. 3) Pengadaan dengan nilai dibawah Rp. 5.000.000,- (Lima Juta Rupiah) diajukan dengan SPP-LS. Pasal 6 (1) Pengisian kembali uang persediaan dapat diajukan SPP-GU kepada kuasa BUD dengan melampirkan rincian kebutuhan dan penggunaan dana. (2) Batasan jumlah yang dapat diberikan adalah 1/12 (satu per dua belas) setiap bulannya dari Pagu Anggaran Tahun sebelumnya setelah dikurangi dengan belanja pegawai dan belanja modal, setalah APBD ditetapkan adalah sebesar 1/12 (satu per dua belas) dari Pagu Anggaran Tahun berjalan dikurangi dengan belanja pegawai dan belanja modal. (3) Jumlah SPP persediaan ganti uang dapat diberikan apabila dana uang persediaan telah dipergunakan sekurang-kurangnya 75 %. BAB IV TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN Pasal 7 1) Penggunaan UP belum mencapai 75 % sedangkan SKPD yang bersangkutan memerlukan pendanaan untuk kebutuhan yang sangat mendesak namun sisa dana yang tersedia tidak mencukupi, maka SKPD dapat mengajukan SPP Tambahan Uang Persediaan (SPP-TU) 2) Batasan jumlah SPP-TU harus mendapat persetujuan dari SKPD dengan memperhatikan rincian kebutuhan dan waktu penggunaan dana. 3) Apabila dana Tambahan uang (TU) tidak habis digunakan dalam satu (1) bulan maka sisa Tambahan Uang persediaan disetor ke Rekening Kas Umum Daerah. 4) Pengajuan SPP tambahan uang (TU) dapat dilakukan sekali dalam satu (1) Tahun. 5) Surat Pertanggungjawaban (SPP-TU) disampaikan kepada PPKD paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya. Pasal 8 Kriteria kebutuhan yang sangat mendesak sebagaimana tersebut dalam pasal 7 yaitu : a. Bukan merupakan kegiatan normal dari aktivitas pemerintah Daerah dan tidak dapat diprediksi sebelumnya. b. Sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan berulang seperti : - Penanggulangan bencana alam - Bencana sosial yang tidak diperkirakan sebelumnya; c. Untuk tanggap darurat dalam rangka pencegahan terhadap stabilitas penyelenggaraan pemerintah demi terciptanya keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat; d. Digunakan paling lama 1 (satu) bulan sejak tanggal SP2D ditertibkan dan bendahara pengeluaran harus membuat pertanggungjawaban terhadap realisasi dana dari SPP- TU dimaksud. Pasal 9 (1) Untuk Kegiatan yang sangat mendesak diluar dari kriteria sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 diatas dapat diberikan Tambahan Uang sesuai dengan kebutuhan SKPD dengan melampirkan rincian penggunaan kekurangan dana tersebut. (2) Apabila kriteria sebagaimana dimaksud dalam pasal huruf d tidak dipenuhi, maka kepada SKPD bersangkutan tidak dapat lagi diberikan Tambahan Uang Persediaan (TU) sepanjang sisa Tahun Anggaran berjalan.

Pasal 10 Sisa dana dari Pengajuan SPP-UP yang tersisa di rekening Bendahara Pengeluaran harus disetor kembali ke Rekening Kas Umum Daerah selambat-lambatnya tanggal 31 Desember tahun berjalan. Pasal 11 Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan mempunyai daya laku surut sampai dengan tanggal 20 Januari 2008. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan dan Penetapan Peraturan ini dalam Berita Daerah Kota Banda Aceh. Ditetapkan di Banda Aceh pada tanggal 14 Mei 2008 M 8 J. Awal 1429 H WALIKOTA BANDA ACEH, Cab/Dto MAWARDY NURDIN Diundangkan di Banda Aceh pada tanggal 14 Mei 2008 M 8 J. Awal 1429 H SEKRETARIS DAERAH KOTA Cab/Dto T.SAIFUDDIN.TA BERITA DAERAH KOTA BANDA ACEH TAHUN 2008 NOMOR 7