BAB III OBJEK DAN METODE TUGAS AKHIR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III TINJAUAN PERUSAHAAN. PT. Bio Farma (Persero) adalah salah satu Perusahaan yang bergerak di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Sejarah dan Perkembangan PT Bio Farma (Persero) Farma (Persero) sebagai satu-satunya produsen vaksin untuk manusia di

BAB III TINJAUAN PERUSAHAAN/ INSTANSI. a. 6 Agustus 1890 Biofarma berdiri dengan nama "Parc Vaccinogene" pada tanggal

BAB III METODOLOGI. Pemulaan Perencanaan. Definisi Kebutuhan CRM. Merancang GQM (Goal Quistions Metric) Analisis CRM yang sedang berjalan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Sejarah Dan Perkembangan PT. Bio Farma (Persero) seluruh masyarakat dunia. Dalam upaya pengembangan tersebut Indonesia tidak

Pengesahan Akta Pendirian Perusahaan dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 16 Juli 2002 No. 57 Tambahan No.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Sejarah dan Perkembangan PT Bio Farma (Persero) mendukung program imunisasi nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Investasi kesehatan berperan penting dalam pembangunan ekonomi. Pada

1.1.3 Visi dan Misi Klinik Bio Farma Adapun Visi dan Misi yang dimiliki Klinik Bio Farma yaitu sebagai berikut: Visi

Pendahuluan BAB I. 1.1 Sejarah Perusahaan. PT Bio Farma (Persero) adalah BUMN (Badan Usaha Milik

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. sahamnya dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah. Bio Farma adalah satu-satunya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. berkualitas dan memiliki daya saing yang tinggi sehingga mampu menjadi energi

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III OBJEK PENELITIAN. pada pemerintahan Hindia Belanda tahun1817. Nama perusahaan ini awalnya adalah NV

BAB I PENDAHULUAN. Di tahun 1958 Pemerintah Republik Indonesia melakukan kebijaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri Persero atau PT TASPEN

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI KALIBRASI UNTUK MENUNJANG GMP (GOOD MANUFACTURING PRACTICE) DI PT. BIO FARMA (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang ada sekarang ini telah memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

NAMA PERUSAHAAN BERKEDUDUKAN PEMBENTUKAN AKTA PENDIRIAN MODAL DASAR MODAL DITEMPATKAN DAN DISETOR KOMPOSISI KEPEMILIKAN SAHAM BIDANG USAHA

BAB I PENDAHULUAN. Didalam suatu badan usaha, baik itu badan usaha yang dimiliki oleh pihak swasta

BAB I PENDAHULUAN. produk baru bisa berlangsung dengan cepat. Kompetisi di pasar menjadi sangat ketat dan

BAB II PT TASPEN (PERSERO) KANTOR CABANG UTAMA MEDAN

WALIKOTA SERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada awalnya adalah NV Chemicalien Handle Rathkamp & Co. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB II GAMBARAN UMUM PT. POS INDONESIA. 2.1 Sejarah dan Perkembangan PT. Pos Indonesia

Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi PT Nusa Raya Cipta Tbk PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

Kebijakan Corporate Governance. PT. Persero Batam. Tim GCG PT. Persero Batam Hal : 1 of 9

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pertenunan yang dikenal dengan nama Textiel Inrichting Bandoeng (TIB)

DAFTAR ISI CHARTER SATUAN PENGAWASAN INTERN

BAB I PENDAHULUAN. Kerja Praktek dilaksanakan karena diambilnya mata kuliah kerja praktek

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE TUGAS AKHIR

BAB 2 PROFIL PERUSAHAAN. pertanian. Lini bisnis dari PT. Pertani (Persero) ini antara lain : e. Pelayanan jasa (pengolahan lahan, angkutan).

B. Latar Belakang Penyusunan Pedoman Perilaku Perusahaan (Code of Conduct)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN (PERSERO)

PT Wintermar Offshore Marine Tbk

BAB I PENDAHULUAN. bergerak dalam bidang farmasi yang produksinya adalah vaksin dan serum. PT.

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. Berdasarkan data dari PT. Sanbe Farma, Tinjauan Umum Perusahaan adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyak tuntutan publik agar terciptanya tata kelola yang baik, agar

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil penelitian yang dilakukan di perusahaan PT. Jasaraharja Putra kota gorontalo

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha Bentuk PT. Pos Indonesia (Persero) 1. Pos sebagai Perusahaan Negara

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SANGGAU NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH PUSAKA DARANANTE

BAB I PENDAHULUAN. hidup (Pasal 1 Ayat (1) Keputusan Menteri Lingkungan Hidup (KepMenLH) Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup.

PIAGAM AUDIT INTERNAL

PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

Pedoman Perilaku. Nilai & Standar Kita. Dasar Keberhasilan Kita. Edisi IV

PEDOMAN DIREKSI DAN KOMISARIS PERSEROAN

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT SUPRAJAYA 2001

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. perusahaan. Dalam perkembangannya PT. Enseval juga berkembang menjadi

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA

PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero)

RENCANA STRATEGIS

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA

PIAGAM KOMITE AUDIT. ( AUDIT COMMITTE CHARTER ) PT FORTUNE MATE INDONESIA Tbk

BAB I PENDAHULUAN. para akuntan masih buruk. Pelanggaran-pelanggaran tersebut membuat timbulnya

Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

BAB II DESKRIPSI PT BANK INDEX SELINDO

PIAGAM INTERNAL AUDIT

BAB III DATA HASIL TUGAS AKHIR. 3.1 Sejarah Singkat PT. Pos Indonesia ( Persero )

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM, VISI, MISI, TUJUAN, MOTTO, NILAI DAN FALSAFAH RUMAH SAKIT

IKATAN KELUARGA ALUMNI PENDIDIKAN KESEHATAN PANTI RAPIH (IKADIKTIRA) Sekretaris Akper Panti Rapih Jl. Kaliurang KM 14 Yogyakarta (0274)

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT Surabaya Industrial Estate Rungkut PT SIER merupakan Badan Usaha Milik

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Telkom) merupakan salah satu

NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG SELATAN,

SIARAN PERS PT Bio Farma (Persero) - Jl. Pasteur No.28 Bandung T ; F ; E. F. Info Imunisasi; T.

Pedoman Direksi. PT Astra International Tbk

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 122 TAHUN 2001 TENTANG TIM KEBIJAKAN PRIVATISASI BADAN USAHA MILIK NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Umum Koperasi Karyawan Perguruan Tinggi Swasta ABC

Profile. The Company HEAD OFFICE. PT Jamkrida Jateng

Direktur Perencanaan & Pengembangan Divisi Surveilans & Uji Klinis Divisi Penelitian Divisi Pengembangan Produk

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

1. Surabaya lndustrial Estate Rungkut seluas 245 Ha telah menampung sekitar 300 perusahaan.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

BAB IV ANALISIS 4.1 Metode Pencatatan Persediaan pada PT Bio Farma (Persero) 1. Kegiatan pengadaan bahan baku Bon Permintaan Barang

LD NO.14 PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL I. UMUM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Prinsip-prinsip GCG 1. Transparansi

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. bentuk dari logo perusahaan, visi dan misi perusahaan, serta budaya budaya

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN. Berdasarkan Sejarah Pos dan Telekomunikasi di Indonesia Kantor Pos

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT Pos Indonesia (Persero)

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. untuk mempelancar arus surat menyurat selama era kolonial Belanda telah

adalah dengan mengadakan kerja praktek di industri-industri yang berkaitan dengan bidang studi yang dipelajari di bangku kuliah.

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang penelitian

Transkripsi:

BAB III OBJEK DAN METODE TUGAS AKHIR 3.1 Objek Laporan Tugas Akhir Objek penelitian dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir adalah tinjauan atas metode pencatatan, penilaian, penyajian dan pelaporan persediaan pada PT. Bio Farma (Persero) berdasarkan PSAK No. 14 yang terletak di Jalan Pasteur no 28, Bandung. Dibawah ini akan diuraikan dengan jelas mengenai sejarah singkat PT. Bio Farma (Persero). 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan PT Bio Farma (Persero) PT. Bio Farma (Persero) adalah BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang kepemilikan sahamnya dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah. PT Bio Farma (Persero) sebagai satu-satunya produsen vaksin untuk manusia di Indonesia yang selama ini telah mendedikasikan seluruh sumber daya yang dimilikinya untuk memproduksi vaksin dan antisera yang berkualitas internasional untuk mendukung program imunisasi nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang memiliki kualitas derajat kesehatan yang lebih baik. PT. Bio Farma (Persero) berdiri sejak 120 tahun yang lalu, dimana pada tahun 1890 1894 merupakan tanggal dikeluarkannya Surat Keputusan Hindia Belanda, tepatnya pada tanggal 6 Agustus 1890 tentang pendirian Parc Vaccinogene atau Landskoepok Inrichting di rumah sakit tentara Weltevreden Batavia, yang merupakan tonggak sejarah awal berdirinya perusahaan vaksin dan sera di Indonesia. Lembaga ini kemudian berubah menjadi Parc Vaccinogene Instituut Pasteur seiring berjalannya waktu dan semakin meningkatnya kegiatan produksi, pada tahun 1895 1901. Setelah tahun 1923 menempati gedung di Jalan Pasteur, nomor 28 Bandung, lembaga ini kembali mengubah namanya menjadi Landskoepok Inrichting en Instituut Pasteur, dan tahun 1924-1942 dipimpin oleh L. Otten. Pada saat Jepang berkuasa, nama lembaga diubah menjadi Bandung Boeki Kenkyushoo dan kegiatannya dipusatkan di Gedung Cacar dan Lembaga Pasteur 40

41 Bandung yang dipimpin oleh Kikuo Kurauchi. Kegiatan lembaga ini kemudian berpindah ke Klaten, selama Bandung diduduki Belanda, sehingga Bandung Boeki Kenkyushoo kembali berganti nama menjadi Landskoepok Inrichting en Instituut Pasteur. Pada periode ini lembaga dipimpin oleh R. M. Sardjito (1945-1946), dan beliau merupakan orang Indonesia pertama yang memimpin lembaga ini. Pada tahun 1950 1954, Gedung Cacar dan Lembaga Pasteur di Bandung kembali menjadi tempat berlokasinya kegiatan produksi vaksin dan sera. Seiring dengan terjadinya nasionalisasi berbagai perusahaan Belanda, pemerintah Indonesia pada saat itu mengubah Landskoepok Inrichting en Instituut Pasteur menjadi Perusahaan Negara Pasteur. Melalui Peraturan Pemerintah No. 80 Tahun 1961 (Lembaran Negara Tahun 1961 No.101), Perusahaan Negara Pasteur berubah menjadi Perusahaan Negara Bio Farma. Setelah melalui penelitian dan penilaian bentuk badan usaha Bio Farma resmi menjadi Perusahaan Umum Bio Farma dengan Peraturan Pemerintah RI No. 26 Tahun 1978. Periode itu Prof. Dr. Konosuke Fukai telah mengawali upaya transfer teknologi produksi Vaksin Polio dan Campak. Setelah hampir dua puluh tahun berstatus sebagai Perum (Perusahaan Umum), berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1997, perusahaan berubah menjadi Perseroan Terbatas (PT) yang selanjutnya dikenal dengan PT Bio Farma (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia. Bidang usaha utama PT Bio Farma (Persero) adalah memproduksi vaksin dan antisera yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat yang didukung oleh penelitian dan pengembangan, pemasaran dan distribusi serta usaha pelayanan jasa pemeriksaan laboratorium kesehatan dan imunisasi, sehingga mendapatkan keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan. PT Bio Farma (Persero) menjalankan roda organisasinya di atas lahan seluas 91.058 m2 bertempat di Jalan Pasteur No. 28 Bandung untuk fasilitas produksi, penelitian pengembangan, pemasaran dan administrasi. Kemudian, seluas 282.441 m2 yang berlokasi di Cisarua, Lembang, Kabupaten Bandung Barat untuk

42 pengembangbiakkan dan pemeliharaan laboratorium. Sedangkan untuk mendukung kelancaran operasional. Perusahaan juga memiliki Kantor Perwakilan yang bertempat di Gedung Arthaloka Lt. 3 di Jalan Jend. Sudirman No. 2, Jakarta. 3.1.2 Visi dan Misi Visi Menjadi produsen vaksin dan antisera kelas dunia yang berdaya saing global. Misi 1. Memproduksi, memasarkan dan mendistibusikan vaksin dan antisera yang berkualitas internasional untuk kebutuhan Pemerintah, swasta nasional, dan internasional. 2. Mengembangkan inovasi vaksin dan antisera sesuai dengan kebutuhan pasar. 3. Mengelola perusahaan agar tumbuh dan berkembang dengan menerapkan prinsip-prinsip good corporate governance. 4. Meningkatkan kesejahteraan keluarga besar perusahaan dan berkontribusi optimal kepada negara. 3.1.3 Budaya Perusahaan Setiap organ perusahaan yang bersikap dan berpikir secara profesional, memiliki integritas yang tinggi, serta bekerja secara transparan dan akuntabel. Professional Bekerja sesuai sistem dan prosedur yang berlaku Terbuka dalam mengemukakan dan menghargai perbedaan pendapat Senantiasa memliki tekad untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan Penuh percaya diri dan tegar dalam setiap menghadapi tantangan dan rintangan Menjadi pribadi yang bertanggungjawab Integritas Memiliki visi ke depan Berdisiplin tinggi Dapat dipercaya

43 Bertindak jujur dan memiliki kompetensi Mendarmabaktikan seluruh potensi yang dimiliki untuk kemakmuran perusahaan Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME Transparan Berpegang teguh pada prinsip keterbukaan Senantiasa adil dan bijaksana dalam melaksanakan wewenang, tugas dan tanggungjawab yang diamanatkan Menyajikan dan menyampaikan informasi atau data secara benar dan lengkap Akuntabel Senantiasa berusaha mendapatkan, memelihara dan menggunakan aset-aset dan pendapatan perusahaan dengan benar sesuai wewenenang, tugas dan tanggungjawab dalam perusahaan Berusaha terus-menerus untuk menerapkan dan meningkatakan sistem pengendalian manajemen yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan 3.1.4 Logo dan Arti Logo Perusahaan Logo PT Bio Farma (Persero) adalah sebuah perusahaan yang adaptif dalam mengantisipasi trend bisnis dan teknologi di bidang vaksin dan antisera. Salah satu bentuk antisipasi tersebut adalah dengan memiliki logo yang merupakan lambang sebagai identitas jati diri perusahaannya. Bentuk logo perusahaan ini terinspirasi dari crystal protein yaitu sejenis protein yang digunakan untuk mempertahankan diri dari serangan benda asing dan glycoprotein spike yaitu tempat virus menempel pada sel inang yang kemudian memperbanyak diri. Kedua logo tersebut menggambarkan PT Bio Farma (Persero) sebagai perusahan yang adaptif dalam mengantisipasi trend bisnis dan teknologi di bidang vaksin dan antisera.

44 Gambar 3.1 Logo Biofarma Arti Logo Seperti halnya sebuah nama, logo perusahaan pun memiliki arti atau makna tersendiri. Adapun arti dari logo pada perusahaan PT Bio Farma (Persero) tersebut adalah : 1. Logo tersebut merupakan adaptasi bentuk pencitraan dari Crystal Protein dan Glicoprotein. Hal tersebut merefleksikan bahwa Bio Farma adalah sebuah perusahaan di bidang vaksin dan serum. 2. Mencitrakan ilusi pendar bintang (sparkling). Dalam hal ini pendar bintang yang dimaknai sebagai semangat dan dinamika Bio Farma yang memiliki masa depan yang cemerlang. 3. Warna dominan hijau. Warna dominan hijau ini secara psikologis menyiratkan suatu nilai higienitas dan kesehatan. 4. Warna jingga dan kuning Warna jingga dan kuning secara terpadu menyiratkan semangat progresif dan keberanian untuk berinovasi agar selalu menjadi yang terdepan.

45 3.1.5 Struktur Organisasi Perusahaan Direktur Utama Sekretaris Perusahaan Kepala Satuan Pengawasan Internal Quality Assurance Compliance & Risk Management Unit Sistem Informasi Management Direktur Produksi Direktur Perencanaan & Pengembangan Direktur Keuangan & SDM Direktur Pemasaran Produksi Vaksin Virus Ka.Div. Perencanaan & Pengendalian Produksi Keuangan Penjualan Dalam Negeri Produksi Vaksin Bakteri Pengawasan Mutu Anggaran & Akutansi Penjualan Ekspor Produksi Farmasi Hewan Laboratorium SDM Penunjang Pemasaran Teknik & Pemeliharaan Surveilans & Evaluasi Logistik Pelayanan Jasa Penelitian & Pengembangan Unit Program Kemitraan Bina Lingkungan Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT. Biofarma

46 3.1.6 Struktur Organisasi Bagian Divisi Pelayanan Jasa Divisi Pelayanan Jasa adalah bagian yang melayani dan menyediakan pelayanan pemeriksaan laboratorium yang terdiri dari pemeriksaan kimia darah, bakteriologi, TBC/Mikologi, Serologi, Bioteknologi, dan jasa pelayanan vaksinasi/imunisasi untuk bayi, anak, dan dewasa. Pelayanan Jasa Kimia Klinik Serologi Administrasi dan Keuangan Pelayanan Jasa Bagian Lab. Diagnostik Klinik TBC- Mikologi Bagian Pelayanan Jasa Poliklinik Rabies Bakterio logi Balai Imunisasi Gambar 3.2 Struktur Organisasi Divisi Pelayanan Jasa

47 3.2 Metode Tugas Akhir 3.2.1 Metode Penulisan Tugas Akhir Dalam penyusunan Laporan tugas Akhir ini, penulis menggunakan Metode Deskriptif, dimana penulis melakukan penelitian secara langsung dengan cara melihat, mengamati, serta ikut melakukan pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan penyusunan Laporan Tugas Akhir, mengumpulkan data informasi dan fakta-fakta yang berhubungan dengan judul yang untuk selanjutnya dilukiskan atau digambarkan kedalam Laporan Tugas Akhir ini. 3.2.2 Teknik Pengumpulan Data Tugas Akhir Adapun untuk melengkapi laporan dalam pengumpulan data serta informasi yang diperlukan dalam penulisan laporan ini, penulis juga menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut : 1. Studi Kepustakaan Pengamatan yang dimaksudkan untuk memperoleh data primer yang dibutuhkan dengan cara mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan tugas Akhir dan juga mewawancarai beberapa staff dan pejabat yang mengetahui masalah yang sedang di teliti penulis. Dan untuk memperoleh data sekunder yang juga dibutuhkan dengan cara mengumpulkan data berupa dokumen atau catatan yang berkaitan dengan Tugas Akhir ini. 2. Studi Lapangan Selain studi kepustakaan, saya juga mengumpulkan data melalui pengamatan secara langsung pada kegiatan operasional perhitungan persediaan di PT Biofarma (Persero). 3. Kerja Praktik di Perusahaan Untuk mendapatkan data yang diperlukan, maka penulis melakukan kerja praktik di perusahaan selama 45 hari atau 1 bulan 2 minggu (20 hari kerja efektif).