Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Anemia Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil

dokumen-dokumen yang mirip
PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DI PUSKESMAS CEMPAKA BANJARBARU TAHUN 2013

III TAHUN Disusun Oleh WIWEN INDITA PROGRAM

KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL DI PUSKESMAS NGAMPILAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

HUBUNGAN ANTARA PARITAS DAN UMUR IBU DENGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III TAHUN

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

DAFTAR PUSTAKA. Annisa, M. Faktor-faktor yang mempengaruhi Persalinan. (online) avaible;

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA KETERATURAN MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS JETIS II BANTUL YOGYAKARTA

Anemia adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (HB) atau

FAKTOR-FAKTOR PREDISPOSISI TERJADINYA ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS JETIS I BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2013

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG CARA KONSUMSI TABLET Fe DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PLERET BANTUL YOGYAKARTA

FAKTOR RISIKO IBU HAMIL KUNJUNGAN PERTAMA DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PAJANGAN KABUPATEN BANTUL Ayu Cahyaningtyas 1, Sujiyatini 2,Nur Djanah 3

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 11 BANDA ACEH TAHUN 2013

Oleh : Aat Agustini ABSTRAK

Oleh : Aat Agustini ABSTRAK

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN NASKAH PUBLIKASI

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

ABSTRAK. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD)

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN DESCRIPTION OF MOTHER KNOWLEDGE ABOUT EARLY DETECTION OF PREGNANCY RISK SIGN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

Kata Kunci: Hamil, Anemia

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

HUBUNGAN ANTARA IBU HAMIL PRE EKLAMSI DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MASASE FUNDUS UTERI TERHADAP PENGETAHUAN DAN INVOLUSI UTERUS PADA IBU POSTPARTUM DI RUMAH SAKIT ISLAM SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan salah satu masa penting di dalam kehidupan. seorang wanita, selama kehamilan akan terjadi proses alamiah berupa

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN POLA KONSUMSI DENGAN KEJADIAN ANEMIA GIZI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KASSI-KASSI

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

PERAN PETUGAS KESEHATAN DAN KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET BESI

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG ANEMIA, PENDIDIKAN IBU, KONSUMSI TABLET FE DENGAN KADAR HB PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI RB BHAKTI IBU KOTA SEMARANG

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS KECAMATAN CURUG TANGERANG

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG TABLET FE (STUDI DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG TAHUN 2013)

TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Anemia Defisiensi Besi terhadap Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Zat Besi

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET SULFAS FEROSUS (Fe) DI PUSKESMAS TLOGOSARI KULON SEMARANG

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MENDERITA KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) DI KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. besi sering terjadi pada masa kehamilan (Cunningham, 2006; h.1465).

RELATIONSHIP BETWEEN THE CONSUMPTION OF TABLETS FE COMPLIANCE OF EVENTS Anemia HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE TERHADAP KEJADIAN ANEMIA

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN DENGAN INISIASI MENYUSU DINI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA BENIS JAYANTO NGENTAK KUJON CEPER KLATEN. Wahyuningsih ABSTRAK

HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) DAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) DENGAN BERAT BAYI LAHIR

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS JETIS KOTA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN Dari hasil survei yang telah dilakukan, AKI telah menunjukan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AIR DINGIN KOTA PADANG TAHUN 2012

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

PENGETAHUAN RISIKO KEHAMILAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANC PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS BANJARAN KABUPATEN MAJALENGKA

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET TAMBAH DARAH DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA HAMIL DI RB WIDURI

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting. dalam menentukan derajat kesehatan masyatakat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Volume 2 / Nomor 2 / November 2015 ISSN :

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS GALUR 2 KULON PROGO DWI SURYANDARI INTISARI

HUBUNGAN FREKUENSI ANTENATAL CARE DENGAN PENGETAHUAN TENTANG RESIKO TINGGI KEHAMILAN. Endah Kusumawati, Rosina M Prodi D III Kebidanan ABSTRACT

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG GIZI DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL DI KECAMATAN JEBRES SURAKARTA ABSTRAK. Satiti Setiyo Siwi, S.S.T.

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PALIYAN GUNUNGKIDUL NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN KONSUMSI TABLET BESI (FE) DAN PENGETAHUAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ALALAK TENGAH KOTA BANJARMASIN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 12, No. 2 Juni 2016

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

HUBUNGAN PENGETAHUAN PEMANFAATAN BUKU KIA DENGAN KEMAMPUAN PERAWATAN BALITA PADA IBU BALITA DI POSYANDU LARAS LESTARI NOGOTIRTO SLEMAN

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan dalam tujuan pembangunan Millenium Development Goals

Correlation Between Mother s Knowledge and Education On Use Of Contraceptive In Yukum Jaya Village Central Lampung In 2013

ASOSIASI PERILAKU IBU HAMIL TRIMESTER III DALAM MEMINUM TABLET ZAT BESI DENGAN KEJADIAN ANEMIA GIZI BESI DI PUSKESMAS X TAHUN 2014

Pelaksanaan Antenatal Care Berhubungan dengan Anemia pada Kehamilan Trimester III di Puskesmas Sedayu I Yogyakarta

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI DI PUSKESMAS PIYUNGAN BANTUL 1. Luthvi Nirma Alfiani 2, Suesti 3

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POST PARTUM PRIMER DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN STATUS GIZI IBU HAMIL TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI BLUD RS KABUPATEN KONAWE TAHUN 2017

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

HUBUNGAN KEJADIAN PRE EKLAMSIA DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT ISLAM KLATEN

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Menurut Manuaba (2010),

HUBUNGAN ANTARA PARITAS DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA KEHAMILAN DI DESA KRANJI KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

STUDI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI DI POLINDES BENDUNG JETIS MOJOKERTO.

HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR. Nofi Yuliyati & Novita Nurhidayati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali

HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI KELAS XI DI SMK N 2 YOGYAKARTA

KEJADIAN KEK DAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KALONGAN KABUPATEN SEMARANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Hubungan Antara Anemia Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di RS Pendidikan Panembahan Senopati Bantul

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

ABSTRAK. Rini Astuti 1, Raudhatun Nuzul ZA 2

KEBIASAAN MINUM TABLET FE SAAT MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS XI DI SMA MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA TAHUN 2016

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERDARAHAN POSTPARTUM PRIMER DI RSUD ROKAN HULU TAHUN 2010

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA PADA IBU BERSALIN

PENDAHULUAN Kehamilan merupakan proses alamiah yang akan dialami oleh setiap wanita. Lama kehamilan sampai aterm adalah 280 sampai 300 hari atau 39

Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Ibu Hamil Trimester Iii Dalam Persiapan Persalinan

PENGARUH PENDIDIKAN TERHADAP ANEMIA PADA IBU HAMIL DI KABUPATEN PEMALANG. Akademi Kebidanan Bhakti Pertiwi Pemalang

PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KUNJUNGAN ULANG MASA NIFAS DI PUSKESMAS TEPUS 1 KABUPATEN GUNUNGKIDUL

**) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Jl Nakula I N Semarang ABSTRACT

DAFTAR PUSTAKA. Andarmoyo, S Keperawatan Keluarga Konsep, Teori, Proses dan Praktik Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN ANEMIA DEFESIENSI BESI DI PUSKESMAS TANJUNG PINANG KOTA JAMBI

Erma Prihastanti, Puji Hastuti Prodi DIII Kebidanan Purwokerto Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang

Transkripsi:

31 Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Anemia Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Lindung Purbadewi 1, Yuliana Noor Setiawati Ulvie 2 1Program Studi Ilmu Gizi Universitas Respati Yogyakarta 2Program Studi Gizi Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang ABSTRACT Mother Mortality Rate 2003 in Indonesia is still high which is 307/100.000 live birth. The main cause of maternal death inter alia postpartum bleeding, eklampsi, infection diseases, and placenta previa, which all of it have a source from iron deficiency anemia. The cohort register of pregnant mother at Public Health Service Moyudan state that the pregnant mother number 2007 is 377 person and 180 (47,75%) of pregnant mother experiences anemia and based on the introduction study it had found that 4 out of 5 pregnant mother did not have good knowledge about anemia. The Objective is To know the correlation of knowledge level about anemia with the anemia case on pregnant mother in Public Health Service Moyudan Sleman Yogyakarta number 2009. The Method is analytical descriptive research with cross-sectional method. The sample was taken by using accidental sampling technique of 42 persons. The data about characteristics and knowledge of pregnant mother were obtained from questionnaire, and Hb level data of pregnant mother was obtained from pregnant mother cohort register. It uses chi square analysis to know the correlation between knowledge level of anemia case with anemia case. Most of respondents (90,5%) are health include in reproductive age (20-35 years old) is 90,5%, the respondents of high school education level (SMA, SMK/equal level) are 61,9% and unemployed pregnant mothers are 59,5%. Percentage the knowledge level of respondents about anemia is equal between good and bad category which is 50% and the experience anemia of pregnant mother is 64,3%. The results of chi square analysis is p value 0,000 < 0,05 (p < α) with contingency coefficient rate of 0,480. There is middle level correlation between the knowledge level about anemia with anemia cases on pregnant mothers at Public Health Service Moyudan Sleman Yogyakarta Keyword : Knowledge level, pregnant mother, anemia http://jurnal.unimus.ac.id

32 PENDAHULUAN Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi yaitu 307/100.000 kelahiran hidup dari hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI, 2003). Penyebab kematian ibu ada 2, yaitu secara langsung dan tidak langsung. Penyebab utama kematian maternal antara lain perdarahan pasca postpartum, eklampsi, penyakit infeksi, dan plasenta previa yang semua bersumber pada anemia defisiensi besi. Pengetahuan merupakan salah satu faktor yang menstimulasi atau merangsang terhadap terwujudnya sebuah perilaku kesehatan. Apabila ibu hamil mengetahui dan memahami akibat anemia dan cara mencegah anemia maka akan mempunyai perilaku kesehatan yang baik dengan harapan dapat terhindar dari berbagai akibat atau risiko dari terjadinya anemia kehamilan. Perilaku kesehatan yang demikian berpengaruh terhadap penurunan kejadian anemia pada ibu hamil. Tujuan secara umum penelitian ini adalah mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang anemia dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Moyudan Sleman Yogyakarta. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik, dengan pendekatan crosssectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang tercatat di register kohort ibu hamil dan memeriksakan kehamilan di Puskesmas Induk Moyudan, Sleman, Yogyakarta pada bulan Januari-November 2008 yaitu sebanyak 55 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik penentuan sampel accidental samplingyaitu teknik berdasarkan ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Induk Moyudan pada tanggal 9 Februari sampai 7 Maret 2009 dan memenuhi kriteria inklusi yang berjumlah 42 ibu hamil. Jenis pengumpulan data menggunakan data primer dan data sekunder. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia menggunakan kuesioner, dan kejadian anemia diperoleh dari register kohort ibu hamil Puskesmas Induk Moyudan. Data dianalisis secara deskriptif analitik dengan chi square. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Ibu Hamil yang termasuk dalam kelompok umur reproduksi sehat adalah ibu yang hamil pada umur antara 20-35 tahun. Ibu hamil dalam kelompok umur ini telah

33 mempunyai organ reproduksi yang dapat berfungsi dengan baik. Sebagian besar responden termasuk dalam umur reproduksi sehat (berumur 20-35 tahun) yaitu sebanyak 38 orang (90,5%) dan yang termasuk kategori umur reproduksi tidak sehat (berumur >35 tahun) sebanyak 4 orang (9,5%). Dilihat dari pendidikan, sebagian besar responden berpendidikan tingkat menengah (SMA, SMK/sederajat) yaitu sebanyak 26 orang (61,9%), yang berpendidikan tingkat dasar (SMP) sebanyak 10 orang (23,8%), dan yang berpendidikan tinggi (diploma, sarjana) sebanyak 6 orang (14,3%). Dilihat dari pekerjaan responden sebagian besar adalah tidak bekerja (IRT atau Ibu Rumah Tangga) yaitu sebanyak 25 orang (59,5%) dan yang bekerja (PNS atau Pegawai Negeri Sipil, karyawan swasta, buruh, pedagang) sebanyak 17 orang (40,5%). Ibu hamil yang berpendidikan menengah (SMA, SMK/sederajat) biasanya mempunyai pola pikir yang cukup baik apabila menginginkan kondisi kehamilannya sehat dan janin mampu berkembang dengan baik. Ibu hamil yang tidak berkerja berarti tidak mempunyai penghasilan sendiri untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan menjadi tanggung jawab suami. Dengan kata lain ibu yang tidak bekerja cenderung lebih berat beban ekonomi keluarga. Kondisi demikian berpengaruh terhadap aksesbilitas mendapat pengetahuan lebih tinggi dan memperoleh fasilitas kesehatan untuk mencegah kejadian anemia. B. Tingkat Pengetahuan tentang Anemia Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan tentang anemia pada responden, 21 orang (50%) termasuk kategori baik dan 21 orang (50%) lainnya termasuk kategori kurang. Persentase ibu hamil yang mempunyai tingkat pengetahuan yang baik dan kurang di Puskesmas Moyudan adalah sama yaitu masing-masing 50%. Ibu hamil yang mempunyai pengetahuan kurang tentang anemia akan berperilaku negatif, sedangkan ibu hamil yang mempunyai pengetahuan baik akan berperilaku positif dalam hal ini adalah perilaku untuk mencegah atau mengobati anemia. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan pengetahuan tentang anemia kepada ibu hamil. Peningkatan pengetahaun tentang anemia ini dapat dilakukan dengan cara penyuluhan yang berdasarkan karakteristiknya agar materi penyuluhan dapat diterima oleh semua ibu hamil meskipun karakteristiknya berbeda. Misalnya, pemberian penyuluhan pada ibu hamil yang berpendidikan rendah

34 menggunakan cara berbeda dengan penyuluhan yang dilakukan pada ibu hamil yang berpendidikan tinggi. C. Kejadian Anemia Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki kadar Hb <11 gr% atau menderita anemia yaitu sebanyak 27 orang (64,3%) dan memiliki kadar Hb 11 gr% atau tidak menderita anemia sebanyak 15 orang (35,7%). Anemia pada kehamilan secara langsung disebabkan oleh malnutrisi, kurang zat besi, malabsorpsi, dan penyakit kronis (TB, malaria, cacingan, dan lain-lain). Secara tidak langsung dapat diakibatkan oleh umur ibu waktu hamil, pengetahuan tentang anemia pada kehamilan, paritas, dan lain sebagainya. Ibu hamil yang menderita anemia berisiko terhadap gangguan tumbuh kembang janin bahkan berisiko terhadap persalinan. Oleh karena itu dengan mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia dapat ditentukan tindakan yang tepat untuk mencegah terjadinya anemia dalam kehamilan. D. Kejadian Anemia Responden Berdasarkan Karakteristik Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian anemia dialami oleh responden dengan berbagai karakteristik. Dari 38 orang berumur reproduksi sehat 23 orang (60,5%) mengalami anemia dan 15 orang (39,5%) tidak anemia. Dari 4 orang berumur reproduksi tidak sehat seluruhnya (100%) mengalami anemia. Dari 10 orang berpendidikan dasar 9 orang (90%) mengalami anemia dan 1 orang (10%) tidak anemia. Dari 26 orang berpendidikan menengah 16 orang (61,5%) mengalami anemia dan 10 orang (38,5%) tidak anemia. Dari 6 orang berpendidikan tinggi 2 orang (33,3%) mengalami anemia dan 4 orang (66,7%) tidak anemia. Dari 17 orang yang bekerja 13 orang (76,5%) mengalami anemia dan 4 orang (23,5%) tidak anemia. Dari 25 orang yang tidak bekerja 14 orang (56%) mengalami anemia dan 11 orang (44%) tidak anemia. Hasil analisis menunjukkan bahwa persentase umur ibu hamil dapat diketahui bahwa persentase ibu hamil yang termasuk umur reproduksi tidak sehat lebih banyak yang menderita anemia dibanding ibu hamil yang termasuk umur reproduksi sehat. Ibu hamil dalam kelompok umur reproduksi tidak sehat yaitu ibu hamil yang berumur >35 tahun mempunyai organ reproduksi yang kurang dapat berfungsi dengan baik. Kemampuan usus halus pada ibu hamil yang termasuk umur reproduksi tidak sehat kurang dapat mengabsorpsi zat besi yang terkandung dalam makanan sehingga kurang mampu men-

35 supply darah secara cukup ke plasenta sehingga mengakibatkan terjadinya anemia saat kehamilan. Mengenai persentase pendidikan ibu hamil, ada kecenderungan bahwa ibu hamil yang berpendidikan dasar lebih banyak yang mengalami anemia dibandingkan ibu hamil yang berpendidikan menengah dan ibu hamil yang berpendidikan menengah lebih banyak yang mengalami anemia dibandingkan dengan ibu hamil yang berpendidikan tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan ibu hamil maka semakin sedikit jumlah ibu hamil yang menderita anemia. Ibu hamil yang berpendidikan tinggi lebih mampu berperilaku baik untuk mencegah terjadinya anemia saat hamil dibanding ibu hamil yang berpendidikan dasar. Melalui pendidikan, setiap ibu hamil dapat melatih daya pikir sehingga memudahkan dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Dalam hal kejadian anemia pada ibu hamil berdasarkan pekerjaan tampak persentase lebih besar pada ibu hamil yang bekerja. Pekerjaan merupakan suatu aktivitas sehingga memperoleh penghasilan. Jenis pekerjaan menentukan jumlah penghasilan yang diterima. Ibu hamil yang bekerja berarti mempunyai penghasilan untuk membantu suami dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari. Ibu hamil yang mempunyai penghasilan berhubungan dengan kemampuan ibu hamil untuk memperoleh pengetahuan tentang anemia karena tercukupi keuangan keluarga. Rendahnya tingkat ekonomi pada ibu hamil yang tidak bekerja mengakibatkan kemampuan ibu hamil untuk memperoleh informasi dan melakukan pemeriksaan kehamilan menjadi berkurang. Namun, disisi lain ibu hamil yang tidak bekerja mempunyai lebih banyak waktu luang sehingga dapat digunakan untuk mengikuti berbagai penyuluhan meskipun mempunyai keterbatasan dalam hal keuangan. Pengetahuan yang diperoleh ibu hamil tidak bekerja ini berpengaruh terhadap rendahnya kejadian anemia ibu hamil dibanding ibu yang bekerja. E. Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Anemia dengan Kejadian Anemia. Hasil penelitian menunjukkan dari 27 responden yang mengalami anemia sebanyak 8 orang (29,6%) memiliki tingkat pengetahuan tentang anemia dalam kategori baik dan 19 orang (70,4%) memiliki tingkat pengetahuan tentang anemia dalam kategori kurang. Dari 15 orang responden yang tidak mengalami anemia sebanyak 13 orang (86,7%) memiliki pengetahuan tentang anemia dalam kategori baik dan 2 orang (13,3%) memiliki tingkat pengetahuan tentang anemia dalam kategori kurang.

Hasil analisis dengan menggunakan chi square menunjukkan nilai chi square hitung (X 2 hitung) sebesar 12,548. Berdasarkan nilai df (degree of freedom) sebesar 1 dan taraf signifikansi 5% diketahui X 2 tabel sebesar 3,841. Hal ini berarti bahwa X 2 hitung > X 2 tabel (12,548 > 3,841). Selain itu dapat dilihat dari nilai p yaitu sebesar 0,000 < 0,05 (p < α), berarti ada hubungan tingkat pengetahuan tentang anemia dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Moyudan Sleman Yogyakarta. Nilai contingency coeficient 36 menunjukkan angka 0,480. Berdasarkan pedoman interpretasi tingkat keeratan hubungan, maka nilai koefisien kontingensi (contingency coeficient) sebesar 0,480 berada dalam interval nilai 0,40-0,599 yang berarti hubungan tingkat pengetahuan tentang anemia dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Moyudan Sleman Yogyakarta termasuk dalam tingkatan sedang. Tingkat pengetahuan tentang anemia pada ibu hamil di Puskesmas Moyudan masih banyak yang termasuk kategori kurang. Ibu hamil yang mempunyai tingkat pengetahuan kurang tentang anemia berarti pemahaman tentang pengertian anemia, hal-hal yang menyebabkan anemia, tanda dan gejala anemia, hal-hal yang diakibatkan apabila terjadi anemia, maupun tentang perilaku kesehatan untuk mencegah terjadinya anemia menjadi kurang untuk dapat menghindari terjadinya anemia kehamilan. Pengetahuan yang kurang tentang anemia mempunyai pengaruh terhadap perilaku kesehatan khususnya ketika seorang wanita pada saat hamil, akan berakibat pada kurang optimalnya perilaku kesehatan ibu hamil untuk mencegah terjadinya anemia kehamilan. Ibu hamil yang mempunyai pengetahuan kurang tentang anemia dapat berakibat pada kurangnya konsumsi makanan yang mengandung zat besi selama kehamilan yang dikarenakan oleh ketidaktahuannya. Banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi terjadinya anemia kehamilan. Anemia disebabkan: kurang gizi (malnutrisi), kurang zat besi dalam diet, malabsorpsi, kehilangan darah yang banyak saat persalinan atau haid yang lalu, dan penyakit kronik seperti : TB paru, cacing usus, dan malaria. Tingkat kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe atau tablet zat besi oleh ibu hamil mempunyai pengaruh terhadap kejadian anemia. Anemia kehamilan terjadi karena cara minum tablet zat besi dengan menggunakan kopi atau teh yang bersifat mengikat zat besi, sehingga zat besi tidak bisa diabsorpsi tubuh.

37 KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Ibu hamil di Puskesmas Moyudan sebagian besar termasuk umur reproduksi sehat (berumur 20-35 tahun), berpendidikan menengah (SMA, SMK/sederajat) dan tidak bekerja (IRT). 2. Jumlah ibu hamil yang mempunyai tingkat pengetahuan baik dan kurang di Puskesmas Moyudan secara umum sama. 3. Ibu hamil di Puskesmas Moyudan sebagian besar mengalami anemia. 4. Ada hubungan dalam tingkatan sedang antara tingkat pengetahuan tentang anemia dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Moyudan Sleman Yogyakarta. SARAN Hal-hal yang dapat penulis sarankan sehubungan dengan hasil penelitian tersebut adalah sebagai berikut : 1. Bagi Puskesmas Moyudan Puskesmas Moyudan diharapkan membuat program pemberian penyuluhan kepada masyarakat dengan strategi yang berbeda antara masyarakat yang berpengetahuan baik dan kurang agar masyarakat lebih mudah memahami anemia yang pada akhirnya dapat menurunkan kejadian anemia. 2. Bagi Ahli Gizi Ahli gizi diharapkan membuat program secara lintas sektor yang berorientasi pada kemampuan ibu membuat menu makan yang dapat meningkatkan kadar hemoglobin saat kehamilan sehingga ibu hamil termotivasi untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi tinggi. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian tentang kejadian anemia pada ibu hamil diharapkan menggunakan variabel bebas selain faktor pengetahuan, misalnya pengalaman. DAFTAR PUSTAKA Almatsier, Sunita. 2002. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

38 Arisman. 2002. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC. BPS, BKKBN, Depkes RI, ORC Macro. 2003. Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2002-2003. Jakarta. Depdiknas. 2008. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas. Depkes RI. 2003. Gizi dalam Angka. Jakarta: Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat dan Direktorat Gizi Masyarakat. Dinas Kesehatan Propinsi DIY. 2007. DIY. Yogyakarta: Dinas Kesehatan Propinsi DIY. Profil Kesehatan Propinsi Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Berencana untuk Pendidikan Bidang. Jakarta: EGC. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan Keluarga Manuaba, Ida Ayu Chandranita dkk. 2008. Gawat Darurat Obstetri Ginekologi & Obstetri Ginekologi Sosial untuk Profesi Bidan. Jakarta: EGC. Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi Edisi 2. Jakarta: EGC. Mokodompit, Yuniarti. 2008. Pengaruh Tingkat Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe terhadap Kejadian Anemia Ibu Hamil Gakin di Kecamatan Undaha Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara. (Skripsi) tidak diterbitkan. Program Studi Gizi Masyarakat FK UGM. Yogyakarta. Nasution. 2004. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Nora, Rika Varia. 2008. Hubungan Pengetahuan dan Perilaku Pola Makan Ibu Hamil dengan Kejadian Anemia Kehamilan di Kabupaten Indragiri Hulu. (Skripsi) tidak diterbitkan. Program Pasca Sarjana FK UGM. Yogyakarta. Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Saifuddin, Abdul Bari. 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Soekanto, Soerjono. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sugiyono. 2007. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.

Susyati, Elli. 2008. Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil tentang Anemia dengan Kejadian Anemia di Puskesmas Kluwut Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes. (Skripsi) tidak diterbitkan. Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik STIKES Respati. Yogyakarta. Tarwoto & Wasnidar. 2007. Buku Saku Anemia pada Ibu Hamil Konsep dan Penatalaksanaannya. Jakarta: Trans Info Media. Warda. 2005. Hubungan antara Pengetahuan Ibu Hamil tentang Anemia dengan Kejadian Anemia pada Kehamilan di RSIA Siti Fatimah Makasar Sulawesi Selatan Tahun 2005. (Skripsi) tidak diterbitkan. Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik UGM. Yogyakarta. 39