IDENTIFIKASI DAN PERBAIKAN KERUSAKAN TERHADAP SISTEM DETEKSI KEBAKARAN DI GEDUNG 65 INSTALASI ELEMEN BAKAR EKSPERIMENTAL

dokumen-dokumen yang mirip
FIRE ALARM SYSTEM GEDUNG TERMINAL BANDARA. Elektronika Bandara Kualanamu International Airport

SMOKE DETECTOR. a. Open Loop (Loop Terbuka)

BAB II PIRANTI INPUT DAN OUTPUT. Kebakaran adalah suatu fenomena yang terjadi ketika suatu bahan

BAB IV INSTALASI SISTEM DETEKSI KEBAKARAN

PEMERIKSAAN KONDISI DETEKTOR KEBAKARAN IRM UNTUK MENGETAHUI PENYEBAB TIMBULNYA ALARM PALSU

ESSER PENJELASAN TEHNIS TEHNOLOGY FIRE ALARM SYSTEM PERIODE MARET 2013 BANDARA JUANDA SURABAYA. Fire Alarm System

Gambar 2. Diagram Blok Sistem Kontrol Tertutup Ada banyak proses yang harus dilakukan untuk menghasilkan suatu produk sesuai standar, sehingga

PENGELOLAAN PERALATAN KESELAMATAN UMUM DAN KEDARURATAN NUKLIR DI INSTALASI ELEMEN BAKAR EKSPERIMENTAL( IEBE)

PENCEGAHAN KEBAKARAN. Pencegahan Kebakaran dilakukan melalui upaya dalam mendesain gedung dan upaya Desain untuk pencegahan Kebakaran.

Trouble shooting Air Conditioner AQA-FC2400BG AQA-FC4800BG. Standing Floor Type Air Conditioner TROUBLE SHOOTING AIR CONDITIONER

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya kemajuan teknologi yang sangat pesat pada saat ini, hampir

MITIGASI DAMPAK KEBAKARAN

DAFTAR ISI. SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR...i. SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR...ii. ABSTRAK...iii. PRAKATA...iv. DAFTAR ISI...

128 Universitas Indonesia

I Wayan Widiyana, Ade Lili Hermana. PRR-Batan, kawasan Puspiptek Serpong, ABSTRAK ABSTRACT

AQA-KC105AGC6 AQA-KC105AG6 AQA-KC109AG6. Trouble shooting Air Conditioner. Split Type Air Conditioner TROUBLE SHOOTING AIR CONDITIONER

BAB III PERANCANGAN ALAT

PEMBELAJARAN VIII PEMADAMAN KEBAKARAN

PENGELOLAAN PERALATAN KESELAMATAN UMUM DAN KEDARURATAN NUKLIR IRM PERIODE TAHUN 2009

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Obyek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini merupakan pendahuluan yang membahas seluruh materi yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Fire Alarm dikenal memiliki 2 (dua) sistem, yaitu: 1. Sistem Konvensional. 2. Sistem Addressable.

PEMANTAUAN RADIOAKTIVITAS ALPHA PADA BAK PENAMPUNG AIR PENDINGIN ACCUTOM PASCA PEMOTONGAN LOGAM U-Zr

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Padatnya penduduk menyebabkan kondisi pemukiman menjadi sangat

BAB IV METODE PENGUJIAN CIGARETTE SMOKE FILTER

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM DETEKSI DAN PEMADAMAN KEBAKARAN

FORMAT DAN ISI PROGRAM MANAJEMEN PENUAAN

PENANGANAN LlMBAH RADIOAKTIF PADAT AKTIVITAS RENDAH PASCA PENGGANTIAN HEPA FILTER DI IRM

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

Sistem Pengaman Rumah Dengan Sensor Pir. Berbasis Mikrokontroler ATmega : Ayudilah Triwahida Npm : : H. Imam Purwanto, S.Kom., MM.

AID-420. Multi-Beam IR Sensors. Introduction

DAFTAR PERTANYAAN AUDIT KESELAMATAN KEBAKARAN GEDUNG PT. X JAKARTA

USER MANUAL ALARM ANTI MALING MENGGUNAKAN LASER MATA DIKLAT : SISTEM KENDALI ELEKTRONIKA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,

SISTEM PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN I

PERANCANGAN SISTEM DETEKTOR, ALARM DAN SISTEM SPRINKLER PADA GEDUNG PLAZA DAN GEDUNG DIREKTORAT PPNS-ITS ADHITYA CHANDRA SETYAWAN ( )

IDENTIFIKASI KERUSAKAN KONVEYOR JALUR -1 DI INSTALASI RADIOMETALURGI

Kenalan Yuk dengan Data Center UNY

kondisi jalur di pusat perbelanjaan di jantung kota Yogyakarta ini kurang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

EVALUASI SISTEM PENCEGAHAN KEBAKARAN DAN EVAKUASI PADA BANGUNAN ADMINISTRASI TINJAUAN TERHADAP BEBAN API

PENERAPAN AUTOMATIC BUILDING SYSTEM DI PPNS (Sub Judul : MONITORING SISTIM PENGKONDISIAN UDARA DI LABORATORIUM REPARASI LISTRIK)

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG MANAJEMEN PENUAAN INSTALASI NUKLIR NONREAKTOR

PENGUKURAN TINGKAT KONTAMINASI PERMUKAAN MESIN BUSUR LISTRIK PASCA PELEBURAN LOGAM U-Zr

BAB I PENDAHULUAN. 16 lokasi rawan bencana yang tersebar di 4 kecamatan (BPBD, 2013).

Physical Security and Biometrics. Abdul Aziz

Pengoperasian dan Pemeliharaan

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

PERBAIKAN CRANE-2 HOTCELL 01 DI INSTALASI RADIOMETALURGI

BAB II RESISTANCE TEMPERATURE DETECTOR. besaran suatu temperatur/suhu dengan menggunakan elemen sensitif dari kawat

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

Tabel 4.1. Komponen dan Simbol-Simbol dalam Kelistrikan. No Nama Simbol Keterangan Meter analog. 1 Baterai Sumber arus

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat terhadap alat-alat yang dapat bekerja secara otomatis dan aman

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Secara harfiah berarti keteraturan, kebersihan, keselamatan dan ketertiban

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

STUDI KESELARASAN PROGRAM KESIAPSIAGAAN NUKLIR TINGKAT FASILITAS/ INSTALASI NUKLIR PTBN TERHADAP PERKA BAPETEN NO.1 TAHUN 2010

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

Ionisasi Dan Photoelektrik Smoke Detector

STANDARD OPERATING PROCEDURS (SOP) PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN SERTA PENYELAMATAN DIRI

USER MANUAL LAMPU TAMAN OTOMATIS MATA DIKLAT : SISTEM PENGENDALI ELEKTRONIKA

TUGAS MAKALAH INSTALASI LISTRIK

Solar PV System Users Maintenance Guide

IDENTIFIKASI KERUSAKAN MIKROSKOP OPTIK HOTCELL 107 DI INSTALASI RADIOMETALURGI

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

PERANCANGAN SISTEM PEMADAM TERINTEGRASI DAN ANALISA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA LISTRIK PADA ELECTRICITY BUILDING PLANT DAN SERVER ROOM (PT

BAB 6 SISTEM PENGAMAN RANGKAIAN KELISTRIKAN

KONDISI GEDUNG WET PAINT PRODUCTION

PUSAT DATA (DATA CENTER) standar ini bertujuan untuk mengatur penyelenggaraan pusat data (data center) di Kementerian.

LAPORAN KERJA PRAKTIK

DI INSTALASI ELEMEN BAKAR EKSPERIMENTAL (IEBE)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV SISTEM KONVERSI ENERGI LISTRIK AC KE DC PADA STO SLIPI

PETUNJUK PENGOPERASIAN

BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. monoksida, atau produk dan efek lainnya (Badan Standar Nasional, 2000).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

Alarm Anti Maling Menggunakan Sensor LDR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

AKADEMI SEPAKBOLA INDONESIA KONSEP EKSTERIOR

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

MANAJEMEN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN KEBAKARAN PADA KAPAL PENUMPANG MELALUI UPAYA PERANCANGAN DETEKTOR

Nama : Bekerja di bagian : Bagian di tim tanggap darurat :

BAB IV PENGUJIAN ALAT

BAB II LANDASAN TEORI GROUND FAULT DETECTOR

BAB IV. PENGOPERASIAN dan PENANGANAN ELECTROSTATIC PRECIPITATOR

PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS PENGELOLAAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN DI RSUP H ADAM MALIK MEDAN. (Kepala keselamatan dan kesehatan kerja di rumah sakit)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SISTEM PROTEKSI RELAY

No. Nama Komponen Fungsi

PEMODELAN SISTEM TUNGKU AUTOCLAVE ME-24

Transkripsi:

No. 11 / Tahun VI. April 2013 ISSN 1979-2409 IDENTIFIKASI DAN PERBAIKAN KERUSAKAN TERHADAP SISTEM DETEKSI KEBAKARAN DI GEDUNG 65 INSTALASI ELEMEN BAKAR EKSPERIMENTAL Akhmad Saogi Latif Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir BATAN Kawasan Puspiptek Tangerang Selatan ABSTRAK IDENTIFIKASI DAN PERBAIKAN KERUSAKAN TERHADAP SISTEM DETEKSI KEBAKARAN DI GEDUNG 65 INSTALASI ELEMEN BAKAR EKSPERIMENTAL. Identifikasi dan perbaikan kerusakan terhadap sistem deteksi kebakaran di gedung 65 Instalasi Elemen Bakar Eksperimental (IEBE) telah dilakukan. Pada sistem instalasi kebakaran sering kali mengalami suatu kerusakan dan gangguan yang tidak bisa diduga, diantaranya adalah respon alarm dini yang menyebabkan detektor pada suatu ruangan menginformasikan ke Panel adanya sinyal api. Kerusakan dan gangguan yang dimaksud adalah gangguan yang diakibatkan oleh kerusakan peralatan pendukung, contohnya detektor yang sudah berumur lama, dioda tegangan mengalami deformasi, battery yang melemah tegangannya dan terputusnya jalur kabel yang menuju panel. Tujuan dari identifikasi dan perbaikan kerusakan pada sistem deteksi kebakaran adalah mengantisipasi terjadinya kerusakan dini dan mengurangi adanya alarm respon dini akibat dari kerusakan komponen pendukungnya. Metoda yang digunakan adalah dengan mencari penyebab kerusakan dan dilanjutkan dengan perbaikannya. Diharapkan setelah dilakukan identifikasi dan perbaikan kerusakan maka akan mudah bagi petugas untuk mengontrol kinerja sistem deteksi kebakaran di IEBE. Hasil analisa di lokasi kerusakan sistem deteksi kebakaran di IEBE diketahui ada kerusakan pada dioda, detektor dan terputusnya sambungan jalur kabel. Dari kegiatan perbaikan kerusakan sistem deteksi kebakaran di IEBE dapat diambil kesimpulan bahwa kerusakan sudah bisa diperbaiki sehingga sistem dapat beroperasi kembali dengan normal. Kata kunci : kebakaran, detektor, alarm dini PENDAHULUAN Dalam rangka mengantisipasi terjadinya suatu kegagalan pada pengoperasian sistem deteksi kebakaran di IEBE maka salah satunya adalah kegiatan menganalisa kerusakan terhadap sistem tersebut. Sistem deteksi kebakaran yang terdapat di IEBE adalah sistem proteksi kebakaran aktif. Sistem aktif dimana sistem ini adalah sistem kebakaran yang secara lengkap terdiri atas sistem pendeteksian kebakaran baik manual ataupun otomatis [1]. Kerusakan yang terdapat pada sistem deteksi kebakaran biasanya akan menimbulkan masalah yang rumit bagi petugas keselamatan, sebab kerusakan akan berdampak pada kinerja detektor yang akan menyebabkan alarm bekerja lebih dini atau alarm dini yang bekerja diluar spesifikasi yang dikehendaki, sistem alarm akan berbunyi apabila pada suatu zona atau suatu ruangan mendeteksi adanya api atau asap kebakaran, namun hal seperti ini tidak selamanya menjadi indikasi yang tepat, sebab dapat terjadi akibat adanya beberapa penyebab kerusakan pada sistem misalnya detektor mengalami kerusakan, pemasangan detektor yang 46

ISSN 1979-2409 Identifikasi Dan Perbaikan Kerusakan Terhadap Sistem Deteksi Kebakaran Di Gedung 65 Instalasi Elemen Bakar Eksperimental (Akhmad Saogi Latif) melebihi kapasitas, breakglass retak dan terputusnya jalur pengkabelan pada instalasi tersebut. Pada sistem instalasi kebakaran sering kali mengalami suatu gangguan yang tidak bisa diduga, diantaranya adalah alarm dini yang menyebabkan detektor pada suatu ruangan menginformasikan ke Panel adanya sinyal api. Namun setelah dilakukan pengecekan pada lokasi tersebut tidak ditemukan adanya kebakaran atau sering disebut respon alarm dini. Hal ini sering terjadi sehingga akan menimbulkan suasana kepanikan pada karyawan. Dalam kasus seperti ini sangat mungkin terjadi pada suatu instalasi kebakaran, dalam hal ini sering terjadi pada suatu gedung seperti gedung IEBE-PTBN. Kerusakan dan gangguan yang dimaksud adalah gangguan yang diakibatkan oleh kerusakan peralatan pendukung contohnya, detektor yang sudah berumur lama, breakglass yang retak, battery yang melemah tegangannya dan terputusnya jalur kabel yang menuju panel. Kerusakan seperti ini akan selalu muncul apabila tidak segera ditindak lanjuti oleh petugas keselamatan, maka dari itu selalu dilakukan analisa kerusakan terhadap kinerja peralatan pendukungnya. Tujuan dari identifikasi dan perbaikan kerusakan pada sistem deteksi kebakaran adalah mengantisipasi terjadinya kerusakan dini dan mengurangi adanya alarm respon dini akibat dari kerusakan komponen pendukungnya. Metoda yang digunakan adalah dengan mencari penyebab kerusakan dan dilanjutkan dengan perbaikannya. Diharapkan setelah dilakukan perbaikan maka akan mudah bagi petugas untuk mengontrol kinerja sistem deteksi kebakaran di IEBE. Tulisan ini memberikan gambaran (deskripsi) tentang bagaimana cara mengidentifikasi kerusakan pada peralatan ditinjau dari aspek keselamatan. Kebakaran merupakan suatu peristiwa yang tidak dikehendaki. Peristiwa kebakaran dapat mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit, baik kerugian material maupun kerugian jiwa yang ditimbulkan. Setiap proses kebakaran selalu timbul adanya proses konversi energi dan perubahan material. Konversi energi dapat menghasilkan aliran panas (konveksi dan atau konduksi) dan menyebabkan kenaikan temperatur pada suatu tempat walaupun jauh dari pusat kebakaran. Sedangkan hasil proses perubahan material suatu kebakaran adalah adanya asap gas yang berupa partikel-partikel kecil. Untuk mencegah meluasnya kebakaran dalam suatu ruangan maka dibutuhkan suatu detektor yang peka terhadap perubahan suhu yang terjadi, dengan menempatkan beberapa detektor api maka dapat mencegah meluasnya kebakaran. Detektor yang umumnya dipergunakan adalah detektor panas (heat detector) dan detektor asap (smoke detector) [2]. Ada dua macam jenis detektor asap yang digunakan adalah: 47

No. 11 / Tahun VI. April 2013 ISSN 1979-2409 1. Detektor panas atau Rate of Rise detector (ROR) merupakan jenis pendeteksian kebakaran yang paling umum, murah dan banyak di pasaran [3]. Cara kerja dari jenis detektor ini adalah dengan mendeteksi adanya perubahan atau kenaikan temperatur yang Gambar 1. Detektor panas atau Rate of Rise detector (ROR) tidak normal dalam suatu ruangan, dan mempunyai kelebihan tidak mendeteksi api palsu tetapi lambat dalam merespon kebakaran. 2. Smoke Detector, atau detektor asap adalah alat yang berfungsi mendeteksi asap. Ketika detektor mendeteksi asap maka detektor akan segera mengirimkan sinyal sehingga fire alarm berbunyi. Ada dua macam jenis Smoke detector yaitu ionisasi detektor (Gambar 1) dan Photoelectric / optical Gambar 2. Bentuk Smoke detektor ionisasi dan prinsip kerjanya 3. Photoelectric/optical: prinsip kerjanya dengan mendeteksi asap menggunakan sensor cahaya. Cahaya (infra red) diarahkan ke sensor photoelectric [3] apabila ada asap sistem akan bekerja jika asap menghalangi sinar yang mecapai pada sensor penerima cahaya. Dengan terhalangnya sensor penerima ini maka akan mengaktifkan sistem modul yang ada di panel [4]. 48

ISSN 1979-2409 Identifikasi Dan Perbaikan Kerusakan Terhadap Sistem Deteksi Kebakaran Di Gedung 65 Instalasi Elemen Bakar Eksperimental (Akhmad Saogi Latif) Gambar 3. Detektor Photoelectric dan prinsip kerjanya METODOLOGI Dalam bahasan tulisan ini didasarkan pada kejadian kerusakan yang pernah terjadi dan karakter alat tersebut. Pada kegiatan identifikasi ini ditemukan beberapa kejadian alarm respon dini, setelah dilakukan pengecekan ke lokasi maka ditemukan beberapa kerusakan yang harus segera dilakukan perbaikan dan penggantian pada peralatan yang rusak tersebut. PEMBAHASAN Hasil kegiatan identifikasi di lokasi kerusakan sistem deteksi kebakaran di IEBE diketahui ada kerusakan sebagai berikut: 1. Kerusakan pada dioda Biasanya karena adanya beban berlebih sehingga terjadi kenaikan suhu dan juga menyebabkan deformasi pada kawat inti dioda sehingga koneksi mengendor dan berakibat mengendornya koneksi dan tegangan tidak stabil. Informasi yang diberikan oleh panel adalah trouble open dan akan mengaktivkan alarm. Cara mengatasi : Untuk mengetahuinya cukup gunakan AVO meter untuk mencari sambungan yang terputus dan melakukan pengecangan pada tiap koneksi yang terhubung dengan dioda. Jika sudah melakukan pengencangan pada koneksi namun masih belum stabil maka selanjutnya dilakukan penggantian dioda yang baru. Untuk kasus trouble open terjadi sekali dalam 6 bulan terakhir. 2. Kerusakan pada detektor asap Kerusakan terjadi pada zona 13 lantai dasar, jenis ini mengalami kerusakan akibat dari umur yang lama dan harus segera diganti namun terlambat penggantiannya. Biasanya kerusakan karena banyaknya debu yang sudah melekat sehingga menhalangi sistem optik didalamnya, hal demikian akan 49

No. 11 / Tahun VI. April 2013 ISSN 1979-2409 merusak rangkaian sistem elektronik yang ada di dalamnya. Pada kerusakan jenis ini Panel menginformasikan active detector yang artinya ada satu detektor yang aktif sehingga alarm aktif. Alarm pada kasus seperti ini tidak akan bisa berhenti menyala walaupun dilakukan tindakan reset Cara mengatasi Lakukan penekanan pada Panel Alarm Silence agar alarm tidak selalu menyala, setelah itu dilakukan pengecekan pada lokasi. Bersihkan detektor dari debu yang melekat dengan kuas dan kain yang bersih, pasang kembali detektor, apabila masih terjadi trouble maka lakukan penggantian pada detektor asap tersebut sesuai aslinya. 3. Terputusnya jalur kabel Terputusnya jalur kabel pada zona 27 lantai 1 akibat dari sambungan yang tidak tepat dan kelembaban ruangan tersebut sehingga terjadi korosi pada sambungan atau akibat gigitan tikus mengingat lokasi kabel yang mungkin berpotensi untuk bersarang binatang tersebut. Cara mengatasi Lakukan penekanan pada Panel Alarm Silence agar alarm tidak selalu menyala, Kerusakan jenis ini pada Panel menginformasikan active detektor. Lakukan pengecekan jalur kabel yang menghubungkan antar ruangan pada zona tersebut. Setelah dilakukan penelusuran jalur ditemukan ada detektor yang lampu indikatornya padam atau tidak berkedip, sedangkan detektor lain menyala lampu indikatornya. Sehingga dipastikan terputus jalur dilokasi tersebut. Tindakan pertama yang adalah memasang resitor atau tahanan sebesar 10Ω pada koneksi panel setelah itu dilakukan penyambungan kembali jalur yang terputus, sehingga jalur yang terputus aman kembali. Mengingat banyaknya kerusakan yang terjadi pada sistem deteksi kebakaran ini maka dibutuhkan suku cadang yang selalu tersedia untuk memenuhi kebutuhan, sehingga apabila terjadi kerusakan dikemudian hari semua akan dapat teratasi dan diharapkan tidak ada alarm respon dini yang menyala. 50

ISSN 1979-2409 Identifikasi Dan Perbaikan Kerusakan Terhadap Sistem Deteksi Kebakaran Di Gedung 65 Instalasi Elemen Bakar Eksperimental (Akhmad Saogi Latif) KESIMPULAN Dari kegiatan identifikasi dan perbaikan kerusakan sistem deteksi kebakaran di IEBE maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Terjadi kerusakan pada dioda akibat dari deformasi dan kendornya koneksi, dan telah dilakukan tindakan perbaikan dan penggantian diodanya. 2. Pada lokasi zona 13 lantai dasar detektor asap mengalami kerusakan akibat usia yang tua dan terlambat penggantiannya akibat terhalang saluran udara VAC, dan sudah dilakukan penggantian yang baru 3. Pada lokasi zona 27 lantai 1 terjadi putusnya jalur kabel sehingga perlu perlakuan khusus dalam menangani masalah ini yaitu dengan memasang resistor 10Ω pada terminal koneksi zona tersebut. Dan dilkukan penyambungan kembali julur yang terputus. Dari kegiatan perbaikan kerusakan sistem deteksi kebakaran di IEBE dapat diambil kesimpulan bahwa kerusakan sudah bisa diperbaiki sehingga sistem dapat beroperasi kembali dengan normal SARAN Dalam mengantisipasi kerusakan yang mendadak biasanya kebutuhan komponen harus segera terpenuhi, maka dari itu kebutuhan komponen wajib tersedia di gudang apabila ada kebutuhan mendesak, sehingga tidak menghambat proses perbaikan. DAFTAR PUSTAKA [1] ANONYMOUS Laporan Analisis Keselamatan IEBE. KK 32 J09.002. Rev.7. Bab.5. hal.52, 2012 [2] ANONYMOUS, Manual book, Edwards Sistems Teknologi Jakarta, 2012. [3] ANONYMOUS, http://www.electroschematics.co.diode.2012 [4] ANONYMOUS, Dokumen perbaikan sistem alarm kebakaran IEBE (gedung 65), Sinar Alam Asri. CV. Jakarta, 2012 51