西方極樂世界阿彌陀佛. (Xi fang jie le shi jie a mi tuo fo) Amitabha Buddha

dokumen-dokumen yang mirip
藥師琉璃光如來 ( 藥師佛 ) Yao Shi Liu Li Guang Ru Lai (Yao Shi Fo) Bhaisajyaguru Buddha

Vajrachedika Prajna Paramita Sutra 普陀觀音堂

Tiga Sumpah Agung. Hal 1.

Sila-sila Zhen Fo Zong

本師釋迦牟尼佛. (Ben shi shi jia mou ni fo) Sakyamuni Buddha

Mahapuja Satyabuddha

SANDAI HIHO HONJO-JI (Surat Perihal Tiga Hukum Rahasia Agung)

Dalam bahasa Sanskerta ajaran ini disebut Arya Vajra Chedaka Nama Prajna Paramita Mahayana Sutra.

Bhadracarya Pranidhana

Sang Buddha. Vegetarian&

Kehidupan Agung dan Prajna yang Tak Terbayangkan (Unfathomable Exalted Life and Transcendental Wisdom).

Dharmakaya Dari Sakyamuni Buddha

Maha. Vaipulya Paripurnabuddhi. Nitartha. Sutra

Sadhana Vajrayoga Padmakumara III

UNTAIAN KISAH KEHIDUPAN (JATAKAMALA) Kisah Ajastya

Jadwal Kagyu Monlam ke December January, 2013

(SUTRA MAIIA KESADARAN YANG SEMPURNA) JILID 2. oleh: Tripitakacarya Buddhatrata. (+ 650 tahun SM) Terjemahan Bahasa Indonesia oleh: Editor:

Penjelasan 7 Jenis Kertas Sembayang (Kertas Mulia)

Sumber dan Tujuan Pendidikan yang Benar. Pengetahuan orang kudus adalah pengertian, Kenalilah akan Dia.

László Hankó: Kebahagiaan Marina

PENJELASAN DARI ODAIMOKU NAMU MYOHO RENGE KYO

Sadhana Vajrayoga Padmakumara II

Suluh Pada Jalan Penggugahan (The Lamp for the Path to Enlightenment) Skt: Bodhipathapradipam Tibet: Byang-chub lam-gyi sgron-ma

地母真經手抄文件 Penyalinan Sutra Bodhisattva Di Mu

佛說出家功德經手抄文件 Penyalinan Sutra Pahala Menjadi Bhikkhu

oleh Tog-me Zong-po (Thogs.med bzang.po, )

Revelation 11, Study No. 39 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 39, oleh Chris McCann

Pdt. Gerry CJ Takaria

Sutta Kalama: Kepada Para Kalama (Kalama Sutta: To the Kalamas)

TALIM MADANI #12 IMAN KEPADA ALLAH (PERBEDAAN MALAIKAT DAN MANUSIA)

Agama dan Tujuan Hidup Umat Buddha Pengertian Agama

REFORMASI KESEHATAN PERLU DILAKSANAKAN

佛說長壽命滅罪護諸童子陀羅 尼咒經手抄文件

Pratityasamutpada: Sebuah Pujian Buddha (Dependent Arising: A Praise of the Buddha) oleh Je Tsongkhapa

Alkitab menyatakan Allah yang menaruh perhatian atas keselamatan manusia. Anggota Keallahan bersatu dalam upaya membawa kembali manusia ke dalam

Pemunculan Cahaya Suci

Perintah Pertama di Dalam Alquran

Jemaat yang bagaimanakah yang ALLAH inginkan? Mengapa Jemaat adalah pusat perhatian ALLAH? Siapakah Kepala Gereja? Bagaimana strata anggota jemaat di

Beberapa Kunci Penting Dalam Latihan

21. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha untuk Sekolah Dasar (SD)

UNTAIAN KISAH KEHIDUPAN (JATAKAMALA) Kisah Angsa Keemasan

Vajra Dharmapala Ucchusma

Mahanamaskara Satyabuddha

Makna Esoterik Tantra Rumus Metode. Hitung Napas Vajra

Hubungan Pakaian dan Pendidikan

BHAKTI ANAK TERHADAP ORANG TUA (MENURUT AJARAN AGAMA HINDU) Oleh Heny Perbowosari Dosen Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar

Dhamma Inside. Kematian Yang Indah. Orang-orang. Akhir dari Keragu-raguan. Vol September 2015

LITURGI SABDA Bacaan pertama (Kej 9 : 8-15) Perjanjian Allah dengan Nuh sesudah ia dibebaskan dari air bah. Bacaan diambil dari Kitab Kejadian

TATA IBADAH Minggu Adven I

D. ucapan benar E. usaha benar

Aktifitas Kagyu Monlam ke 31 Tahun 2014

BHAISAJYA GURU VAIDURYA PRABHA RAJA SUTRA ~~~ SUTRA GURU PENYEMBUHAN ~~~ SUTRA BUDDHA PENGOBATAN ~~~ Pahala dari Ikrar Utama Tathagatha Cahaya

TATA IBADAH HARI MINGGU. Minggu Pemuliaan Kristus

Mengapa berdana? Pariyatti Sāsana hp ; pin. Friday, April 12, 13

Siapakah Yesus Kristus? (4/6)

Kedudukan Tauhid Bagi Seorang Muslim

SEKOLAH SESUDAH INI. "Dan mereka akan melihat wajah-nya dan nama-nya akan tertulis di dahi mereka."

Pdt Gerry CJ Takaria

o Di dalam tradisi Theravāda, pāramī bukanlah untuk Buddha saja, tetapi sebagai prak/k yang juga harus dipenuhi oleh Paccekabuddha dan sāvakā.

Seri Iman Kristen (6/10)

Yesus yang terkasih, selamatkanlah kami dari tipuan nabi palsu itu. Yesus yang terkasih, lindungilah kami dengan DarahMu Yang Berharga.

Tata Ibadah Minggu Adven I Minggu, 27 Nopember 2016 TATA IBADAH. Minggu Adven I

Sutta Mahavacchagotta (The Greater Discourse to Vacchagotta)

Dhamma Inside. Bersikap Ramah. Standar. Berada di luar Kata-kata : Alamilah Sendiri. Vol Oktober 2015

1 1 Dari Paul, Silwanus, dan Timotius.

1. Siapa berjalan pada jalannya sampai.

22. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

BAB I PENDAHULUAN. Negara menjamin setiap warga untuk memeluk agama masing-masing dan

12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Rangkuman Isi Buku Dasar Dasar Meditasi ( The Science of Meditation ) karya : Torkom Saradayrian

PENGENALAN TANTRA. Edisi khusus cetak ulang dalam rangka Peringatan 25 Tahun kedatangan Rinpoche ke Indonesia ( )

Insakh Pan Dukka. Faran bin Yusoff. Kota Bharu Kelantan Darul Naim

Injil Maria Magdalena. (The Gospel of Mary)

Hari Pertama Kerajaan Kristus Bagi Gereja-Nya Bagi Dunia Kita Hari Kedua Doakan Yang Menyatukan Bagi Gereja-Nya Bagi Dunia Kita Hari Ketiga

Apabila kamu melihat dunia dikuasai oleh ahli-ahli dunia dengan perhiasan dan kekosongannya, dengan penipuan dan perangkapnya dan dengan racunnya

Permintaan Untuk Membabarkan Dhamma. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin

MISAWA SHO (SURAT KEPADA TUAN MISAWA) MISAWA SHO

GKI MENGALAMI PEMBARUAN BUDI Roma 12:1-2

Selama ini selain bulan Mei, kita mengenal bulan Oktober adalah bulan Maria yang diperingati setiap

21. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Pertentangan Akhir antara Kristus dan Setan adalah latar belakang di seluruh Alkitab. Hal ini terutama muncul dalam kitab Ayub. Pertentangan Akhir.

Kedudukan Tauhid Dalam Kehidupan Seorang Muslim

Mari berbuat karma baik dengan mendanai cetak ulang buku ini sebagai derma Dharma kepada sesama dan pelimpahan jasa kepada leluhur, agar ajaran

Baptisan. Mencuci Bersih Dosa HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

Bab 5. Ringkasan. Jepang dikenal sebagai negara yang kaya akan nilai-nilai kebudayaan yang tinggi.

"KemuliaanNya meliputi angkasa dan bumi penuh dengan pujiannya."

LITURGI SABDA. Bacaan pertama. Karena dengki setan, maka maut masuk ke dunia. Bacaan diambil dari Kitab Kebijaksanaan

Dengarkanlah Allah Agar Hidup Selamanya

1 Tesalonika. 1 1 Dari Paulus, Silas, dan Timotius. 2 1 Saudara-saudara, kamu tahu bahwa

Merenungkan/Membayangkan Penderitaan Neraka

Para rasul dan orang-orang Kristen yang mula-mula menganggap kedatangan Kristus kedua kali adalah pengharapan yang penuh bahagia (Tit.

LITURGI SABDA. Tahun C Minggu Paskah III. Bacaan Pertama Kis. 5:27b b-41. Kami adalah saksi dari segala sesuatu: kami dan Roh Kudus.

Kematian Yahushua: Membatalkan Hukum?

Renungan tentang kehidupan

BHAKTI MARGA JALAN MENCAPAI KEBAHAGIAAN. Om Swastyastu, Om Anobadrah Krtavoyantu visvatah, (Semoga pikiran yang baik datang dari segala penjuru)

Berdiri. 2. NYANYIAN JEMAAT Hakim Dalam T rang Abadi NKB 146:1-3. (prosesi Alkitab simbol Firman Allah yang siap untuk diberitakan)

Dharmayatra tempat suci Buddha

LITURGI MINGGU GEREJA KRISTEN INDONESIA JATIMURNI MINGGU, 23 JULI 2017 Tema: ALLAH SANG PENYABAR JEMAAT BERHIMPUN

Memahami Buddhisme. Tradisi Mahayana. Oleh Ven. Master Chin Kung

RAGAM DAN STRUKTUR FUNGSIONAL KALIMAT PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AL-LAIL

Transkripsi:

西方極樂世界阿彌陀佛 (Xi fang jie le shi jie a mi tuo fo) Amitabha Buddha Nama Buddha Amitabha adalah perkataan dari Bahasa Sansekerta yang diucapkan sebagai Hyang Buddha Amitayus adalah Cahaya yang Tidak Terbatas. Sebagai penguasa tanah Suci yang terletak di sebelah Barat dari bumi kita atau dari alam semesta yang penghuninya dapat menghayati kehidupan yang berkebahagiaan taraf paling tinggi, Hyang Buddha Amitabha mengajar kepada makhluk-makhluk hidup, agar mereka dapat mentransformasikan, mengubah diri mereka (dari berkehidupan atau berwatak yang belum Hal 1

sempurna menjadi sempurna), sehingga mereka kelak dapat diterima di Tanah Suci Hyang Buddha Amitabha, sesuai dengan sumpah Maha suci dan sejati yang telah beliau ikrarkan. Hyang Buddha Amitabha ini dibantu atau mempunyai pendamping dua Bodhisattva yaitu, Bodhisattva Avalokitesvara dan Bodhisattva Mahasthamaprapta. Menurut Sutra atau Kitab suci agama Buddha yang bernama Sutra Tentang Kehidupan yang Tidak Dapat Diukur Waktunya, sebelum beliau mencapai tingkat ke Buddhaan adalah seorang Raja. Setelah mendapat pelajaran dari Hyang Buddha yang memerintah dunia timur, beliau memutuskan di dalam pikiran beliau untuk menjalani Jalan kehidupan ke Buddhaan yang tak tersaingi atau tak terungguli oleh siapapun, dan lalu menjadi seorang Bhiksu, lama melakukan pembinaan diri, beliau telah mengucapkan ikrar sumpah Maha Suci-Nya yang terdiri dari 48 (empat puluh delapan) butir sumpah Maha Suci, isinya terutama mengenai sumpah untuk mendirikan Tanah Suci, atau Surga yang penghuninya dapat menghayati kehidupan berkebahagiaan tingkat paling tinggi, dengan hiasan-hiasan yang indah dan sangat menakjubkan. Makhluk-makhluk hidup yang mengucapkan atau memanggil nama beliau untuk memohon pertolongan akan beliau bawa mengarungi Samudera kehidupan hingga tiba di Tanah Suci yang beliau ciptakan itu. Di antara ke-48 Sumpah Maha Suci-Nya itu, ada tiga yang merupakan Maha sumpahnya yang paling utama yang tergambar di dalam uraian itu adalah sebagai berikut: 1. Saya bersumpah bahwa makhluk-makhluk hidup yang ada di sepuluh penjuru Mata angin yang mempercayai agama Buddha, saya usahakan agar semuanya dapat dilahirkan di tanah suci. Apa bila di antara mereka masih ada yang belum dapat terlahirkan di tanah suci saya itu, saya tidak akan mau menikmati hasil Pencerahan Agung (Pencapaian Nirvana) secara sempurna yang telah saya capai. 2. Saya bersumpah bahwa makhluk-makhluk yang telah berusaha dengan segenap kemampuan jiwanya untuk mencapai tingkat ke-bodhian dan yang telah melatih diri untuk memiliki, memelihara dan meningkatkan jasa-jasa kebaikan dan kebajikannya, saya usahakan agar semuanya dapat dilahirkan di sana (Tanah Suci). Pada saat-saat menjelang tibanya kematiannya, makhluk tersebut akan dikelilingi oleh para penolong gaib (yang akan mengantarkan orang-orang yang telah meninggal dunia itu, ke Tanah Suci atau Surga ciptaan saya itu). Apabila diantara mereka itu, masih ada yang belum Hal 2

dapat terlahirkan di Tanah Suci saya itu, saya tidak akan mau menikmati hasil Pencerahan Agung secara sempurna, yang telah saya capai. 3. Saya bersumpah bahwa makhluk-makhluk hidup yang ada di sepuluh penjuru Mata angina yang mendengar nama saya yang telah merencanakan akan berbuat kebajikankebajikan, saya usahakan agar mereka itu dapat terlahir di Tanah Suci saya itu, apabila di antara mereka itu, masih ada yang belum terlahirkan di Tanah Suci saya itu, maka saya tidak akan mau menikmati hasil pencerahan agung secara sempurna yang telah saya capai. 48 (empat puluh delapan) butir sumpah Maha Suci Hyang Buddha Amitabha itu, sebagai berikut: Apabila aku telah menjadi Buddha, andaikata jika masih terdapat alam kesedihan seperti Neraka, Setan kelaparan, Hewan-hewam dan sebagainya di negeriku, maka aku tak akan mencapai Apabila aku telah menjadi Buddha para Dewa, manusia yang berada di negeriku andaikata usianya telah habis dan mereka masih diterjunkan di 3 alam kesedihan, maka aku tak akan mencapai andaikata semua badannya tidak berwarna emas sejati, maka aku tak akan mencapai andaikata warna kulitnya dan jasmaninya tidak serupa, paras dari mereka juga berbeda-beda ada yang cantik da nada yang jelek maka aku tak akan mencapai andaikata mereka tidak menguasai pengetahuan Purvanivasanu (daya yang dapat mengingat tumimbal-lahir yang lampau), dan mereka hanya mengerti segala kejadian dari ratusan ribu koti Nayuta kalpa, maka aku tak akan mencapai Hal 3

andaikata mereka tidak memiliki caksu (mata batin) dan mereka hanya bisa melihat ratusan ribu koti Nayuta negeri-negeri Buddha, maka aku tak akan mencapai andaikata mereka tidak memiliki Divyasrotra (telinga Surga) dan mereka hanya bisa mendengar khotbah-khotbah dari ratusan ribu koti Nayuta Buddha dan banyak ajaran Buddha mereka tidak mampu menerima seluruhnya, maka aku tak akan mencapai andaikata mereka tidak memiliki pengetahuan Paracittajnana (daya intuisi), mampu membaca pikiran makhluk-makhluk lain dan mereka hanya bisa mengetahui pikiran semua makhluk dari ratusan ribu koti Nayuta negeri-negeri Buddha, maka aku tak akan mencapai andaikata mereka tidak memiliki pengetahuan Rddhividhi (langkah Surga) dan mereka dalam selintas merenung hanya dapat mengarungi ratusan ribu koti Nayuta negeri-negeri Buddha saja, maka aku tak akan mencapai andaikata mereka belum memiliki pengetahuan Asravaksaya (daya mampu memusnahkan kekotoran batin) dan mereka hanya memiliki ide egois dan selalu memikirkan keperluan tubuh diri sendiri maka, aku tak akan mencapai andaikata mereka tidak ditempatkan pada Samyaktveniyatasi (hakikat mutlak untuk mencapai pahala yang sesuai Sang Praktek Dharma) agar semua dapat mencapai Nirvana, maka aku tak akan mencapai Hal 4

Apabila aku telah menjadi Buddha, para Dewa, andaikata sinar hidupku terbatas sehingga tidak dapat memancari ratusan ribu koti Nayuta negeri-negeri Buddha, maka aku tak akan mencapai Apabila aku telah menjadi Buddha, para Sravaka yang berada di negeriku, andaikata jumlahnya dapat dihitung oleh para pratyeka Buddha yang berasal dari rakyat-rakyat di dunia Trisahasra-Mahasahasra Lokadhatu hingga lamanya ratusan ribu kalpa, mereka dapat mengerti jumlahnya dan tidak salah hitung seorangpun, maka aku tak akan mencapai kehidupan atau usianya tidak terbatas, kecuali atas kehendaknya mereka senang panjang atau pendek, jika tidak demikian maka aku tidak akan mencapai andaikata diantara kelakuan mereka terbukti kurnag baik atau berdosa, maka aku tak akan mencapai Apabila aku telah menjadi Buddha, andaikata para Buddha yang berada di 10 penjuru dunia jumlahnya tak terhingga tidak memuliakan namaku, maka aku tak akan mencapai Apabila aku telah menjadi Buddha, para makhluk yang berada di 10 penjuru dunia setelah mendengar namaku lalu timbul keyakinan dengan riang gembira, ingin dilahirkan di negeriku dengan cara merenung atau menyebut namaku (Namo Amitabha Buddhaya!) andaikata setelah pelaksanaannya genap 10 kali tidak dilahirkan di negeriku, maka aku tak akan mencapai Samyaksambuddha. Kecuali mereka telah memiliki dosa Pancanantarya (5 perbuatan durhaka) dan pernah memfitnah Sad-Dharma dari para Tathagata. Apabila aku telah menjadi Buddha, para makhluk yang berada di 10 penjuru dunia yang telah membangkitkan Bodhicitta (bercita-cita ingin mencapai kebuddhaan dan ingin menyelamatkan para makhluk), telah mempraktekkan dan mengamalkan berbagai kebajikan Hal 5

dan Dharma, dengan ini mereka berjanji bertekad dilahirkan di negeriku. Pada saat mereka akan mengakhiri kehidupannya, andaikata aku tidak bersama-sama dengan rombonganku mengelilinginya serta menampakan diri di depan mereka, maka aku tak akan mencapai Supaya aku menjadi perwira terunggul di Triloka! Apabila aku telah menjadi Buddha, para makhluk yang berada di 10 penjuru dunia, setelah mendengar namaku mengarahkan hatinya kepada negeriku dan menanam berbagai benih kebajikan, kemudian jasa-jasanya di Parinamanakan (disalurkan) di negeriku. Andaikata cita-citanya tidak dipenuhi, maka aku tak akan mencapai andaikata seluruh badannya tidak dilengkapi dengan Dvatrimsa-Maha-Purusa Laksana (32 macam tanda fisik agung) seperti badan Buddha dan Bodhisattva maka, aku tak akan mencapai Apabila aku telah menjadi Buddha maka, para Bodhisattva yang telah lahir di negeriku yang berasal dari berbagai alam Buddha semua memiliki identitas disebut Ekajatipratibaddha (hanya satu kali menitis telah menjadi Buddha) kecuali: a) Jika mereka telah mempunyai cita-cita akan menjelmakan raganya secara bebas, kemudian dengan badan Nirmitanya dilengkapi perisai-ikrar. Demi makhluk-makhluk sengsara mereka akan menimbun jasa-jasa sebanyak-banyaknya untuk membebaskan segala umat dari belenggu penderitaan dan cita-citanya ini akan tetap sukses; b) Jika mereka akan menjelajah ke berbagai negeri Buddha, guna mempraktekkan Bodhisattva-Carita (pelaksanaan tugas Bodhisattva) disana, cita-citanya juga akan sukses; c) Jika mereka bermaksud ingin mengadakan kebhaktian untuk mengabdi para Buddha yang berada di 10 penjuru dunia ini juga akan tercapai; d) Jika mereka akan membimbing para umat yang banyaknya bagaikan butiran pasir sungai gangga, agar umat-umat tersebut dapat menegakkan Saddharma teragung di dalam hatinya dan dapat meningkatkan status mereka hingga melampaui Bhumi Hal 6

Bodhisattva yang setara, agar segala contoh-contoh tentang Samantabhadra-Guna dapat dihayati oleh para umat yang dibimbingnya hingga sukses. Andaikata, keadaaan mereka tidak demikian, maka aku tak akan mencapai Apabila aku telah menjadi Buddha, jika para Bodhisattva yang berada di negeriku, setelah menerima Adhisthana (dikuatkan) tentang Rddhibala Buddha (tenaga gaib Buddha) dan hendak mengabdi para Tathagata, andaikata mereka tidak dapat mengunjungi negerinegeri Buddha yang banyaknya berkoti-koti Nayuta yang tak terhingga dengan waktu sekali santapan, maka aku tak akan mencapai Apabila aku telah menjadi Buddha, jika para Bodhisattva yang berada di negeriku itu, tiba di depan para Buddha di berbagai dunia dan mereka sedang menampilkan jasa-jasanya guna menghasilkan bermacam-macam sajian agung serta alat-alat pujaan untuk mengabdi para Buddha. Andaikata, segala niat yang dimaksudkan oleh mereka itu tidak muncul dengan memuaskan, maka aku tak akan mencapai Apabila aku telah menjadi Buddha, para Bodhisattva yang berada di negeriku itu, tidak mampu berkhotbah tentang pengetahuan Sarvajna (segala pengetahuan Buddha) kepada pengikutnya, maka aku tak akan mencapai Apabila aku telah menjadi Buddha, para Bodhisattva yang berada di negeriku itu, tidak memiliki badan Vajra-Narayana (badan sekuat seperti Narayana), maka aku tak akan mencapai Apabila aku telah menjadi Buddha, maka para Dewa, manusia serta segala sesuatu yang berada di negeriku itu, bukan saja bermutu suci murni, bercahaya dan indah rupawan, melainkan juga bentuknya, jenisnya serta warnanypun demikian unik. Baik umat-umat maupun benda-benda semua demikian cantik, halus dan menakjubkan! Jumlah jenis-jenisnya pun sulit diperhitungkan! Juga, terdapat banyak umat yang berbakat cerdas, bahkan memiliki Hal 7

Mata-batin. Andaikata, mereka dapat mengamati jenis-jenis benda tersebut; mereka dapat menjelaskan namanya serta jumlahnya, maka aku tak akan mencapai Apabila aku telah menjadi Buddha, jika para Bodhisattva yang berada di negeriku itu, karena tidak banyak memiliki jasa sehingga tidak dapat melihat atau mengerti warna dan cahaya pohon Bodhi dari Mandalanya; bahkan tinggi pohon yang hanya 4 juta Yojana pun juga tidak terlihat oleh mereka, maka aku tak akan mencapai Apabila aku telah menjadi Buddha, jika para Bodhisattva yang berada di negeriku itu, telah menerima ajaran-ajaran Buddha seperti: Sutra-sutra, Gatha-gatha, Dharani penting, Vibhasa-Vibhasa (keterangan-keterangan yang amat luas) dan sebagainya tetapi, mereka masih belum memiliki keterampilan tentang prajna (kebijaksanaan terluhur) dan Pratibhana (berlidah fasih), maka aku tak akan mencapai Apabila aku telah menjadi Buddha, jika para Bodhisattva yang berada di negeriku itu hanya memiliki keterampilan Prajna dan Pratibhana yang terbatas, maka aku tak akan mencapai Apabila aku telah menjadi Buddha, bumi-bumi di negeriku itu akan tetap berkwalitas mulus, rapih dan bersih; sinar hidupku tetap menembus segala alam Buddha di 10 penjuru dan jumlahnya banyak sekali tak dapat diperkirakan dan alam-alam tersebut tidak berbeda seperti wajah orang yang dicerminkan pada kaca mengkilap, seluruhnya amat terang benderang. Andaikata tidak demikian adanya maka aku tak akan mencapai Apabila aku telah menjadi Buddha maka seluruh lingkungan di negeriku mulai dari permukaan bumi terus ke angkasa terdapat banyak istana mestika yang mewah, gedunggedung tinggi, kolam-kolam yang penuh dengan air 8 budijasa, bunga teratai yang bermacam-macam warna, pohon-pohon dari 7 jenis mestika serta segala harta benda seperti terdapat di berbagai dunia. Dan benda-benda tersebut semua terbuat dari berbagai permata dan ribuan jenis wewangian. Setiap bangunan dihiasi dengan amat teliti, indah, megah, halus dan menakjubkan! Kemuliaannya melampaui alam-alam manusia atau Surga; keharumannya Hal 8

meliputi 10 penjuru dunia, sehingga para Bodhisattva yang berada di dunia itu setelah mencium harumnya lalu melaksanakan Buddha Carita (pelaksanaan tingkat kebuddhaan), andaikata tidak demikian adanya, maka aku tak akan mencapai Apabila aku telah menjadi Buddha, maka makhluk apa saja yang berada di 10 penjuru alam Buddha tak terhingga serta sulit diperkira-kan, bila badan mereka tersentuh oleh sinar hidupku, baik hati (pikiran) maupun jiwa-raganya akan merasakan kehalusan, lembut dan tanda sifat yang unik ini tetap melampaui para Dewata. Andaikata tidak demikian adanya, maka aku tak akan mencapai Apabila aku telah menjadi Buddha, maka makhluk apa saja yang berada di 10 penjuru alam Buddha yang teka terhingga dan sulit diperkirakan, setelah mendengar namaku, andaikata mereka tidak dapat memiliki Anutpattika-Dharma-Ksanti (menetap batin pada Nirvana) serta berbagai Dharani penting, maka aku tak akan mencapai Apabila aku telah menjadi Buddha, maka akan terdapat para wanita yang berada di 10 penjuru alam Buddha yang tak terhingga dan sulit diperkirakan, dimana setelah mendengar namaku, timbul keyakinan dan merasa amat riang gembira lantas membangkitkan Bodhicittanya. Dan jika sejak itu mereka tidak senang akan tubuh wanita nya dan ingin menjelma menjadi tubuh pria pada masa mendatang. Andaikata mereka masih tetap memiliki tubuh wanita dalam kehidupan berikut, maka aku tidak akan mencapai Apabila telah menjadi Buddha, maka akan terdapat banyak Bodhisattva yang berada di 10 penjuru alam Buddha yang tak terhingga dan sulit diperkirakan,dimana setelah mereka mendengar nama-ku, baik sekarang maupun dimasa mendatang selalu menjalankan sila Brahma-Carita (mengendali nafsu indra, bebas dari perzinahan) hingga memperoleh kebuddhaan. Andaikata tidak demikian, maka aku tak akan mencapai Apabila aku telah menjadi Buddha, maka akan terdapat para Dewa, manusia, yang berada di 10 penjuru alam Buddha yang tak terhingga dan sulit diperkirakan, dimana setelah mendengar nama-ku maka dengan sikap sangat khidmat memberi penghormatan kepada-ku sambil menimbulkan keyakinan dengan amat riang gembira, kemudian melaksanakan Hal 9

Bodhisattva-Carita (memanfaatkan para umat serta diri sendiri agar sama-sama mencapai kebuddhaan) dan berkelakuan amat suci dan agung, sehingga selalu dimuliakan oleh para manusia dan para Dewa. Andaikata tidak demikian, maka aku tak akan mencapai Apabila aku telah menjadi Buddha, maka jika para Dewa, manusia, yang berada di negeriku menginginkan beberapa stel pakaian atau jubah, mereka akan menerimanya dan selintas merenung pakaian lengkap serta jubah-jubah khusus untuk Dharma yang tertentu; yang selalu dipujikan oleh Sang Buddha itu, dimana semua akan berada di atas tubuhnya. Andaikata pakaian yang mereka terima itu tidak sesuai kehendaknya atau bahannya belum jadi, harus dijahit, maka aku tak akan mencapai Apabila aku telah menjadi Buddha, jika para Dewa, manusia yang berada di negeriku tidak dapat menikmati kebahagiaan yang sama besar dengan para Bhiksu yang berstatus Asravaksaya (segala kotoran batin dan penderitaan telah musnah), maka aku tak akan mencapai Apabila aku telah menjadi Buddha, maka para Bodhisattva yang berada di negeriku, jika bermaksud ingin melihat alam Buddha yang suci murni dan indah di 10 penjuru banyaknya yang tak terhingga, biar pada saat apapun mereka dapat melihatnya melalui pohon-pohon mestika dan jelasnya seolah-olah wajah seseorang tercemin pada kaca yang mengkilap, andaikata tidak demikian, maka aku tak akan mencapai Apabila aku telah menjadi Buddha, jika terdapat para Bodhisattva yang berada di berbagai dunia, dimana setelah mendengar nama-ku dan tinggal sedikit lagi mereka akan mencapai Kebuddhaan, tapi panca inderanya atau organ-organ lain masih cacat atau fungsinya kurang normal, maka aku tak akan mencapai Apabila aku telah menjadi Buddha, dan terdapat para Bodhisattva yang berada di berbagai dunia, setelah mendengar nama-ku maka semua akan memiliki suatu Samadhi luhur yang disebut Suvibhaktavati (terbebas segala ikatan) dan mereka hanya dengan sepintas pikir semua telah berada di depan buddha yang tak terhingga dan sulit diperkirakan Hal 10

mengadakan pemujaan, dan saat itu mereka masih tetap di dalam keadaan Samadhi pada semula belum diakhirinya. Andaikata tidak demikian, maka aku tak akan mencapai Apabila aku telah menjadi Buddha, dan terdapat para Bodhisattva yang berada di berbagai dunia, setelah mendengar nama-ku, andaikata demi suatu tugas penting mereka ingin dilahirkan di salah satu anggota keluarga yang mulia saat ia telah tutup usianya, jika tidak dipenuhi keinginannya, maka aku tidak akan mencapai Apabila aku telah menjadi Buddha, maka akan terdapat para Bodhisattva yang berada di berbagai dunia setelah mendengar nama-ku merasa amat riang gembira dan tekad melaksanakan Bodhisattva Carya yang terluhur hingga sukses, disamping mereka mengumpulkan jasa-jasa yang teragung selengkap-lengkapnya guna perbekalan menyebrang ke pantai seberang. Andaikata tidak demikian, maka aku tak akan mencapai Apabila aku telah menjadi Buddha, maka akan terdapat para Bodhisattva yang berada di berbagai dunia, setelah mendengar nama-ku semua akan memiliki suatu Samadhi lebih luhur yakni Samantanugata (secara luas dan seimbang terhadap batin si pemuja), dan dalam Samadhi itu mereka bisa dengan Mata batin melihat para Buddha yang banyaknya tak terhingga dan sulit diperkirakan; dan disamping itu dengan pelaksanaan Samadhi ini mereka mencapai Kebuddhaan. Andaikata tidak demikian, maka aku tak akan mencapai Apabila aku telah menjadi Buddha, para Bodhisattva yang berada di negeriku itu, bila ingin mendengar khotbah Dharma biar pada waktu apapun tetap dapat ditangkap secara otomatis; dan suara dari khotbahan Dharma dikumandangkan melalui sinar arus jaring-jaring, pohon-pohon, ungags-unggas dan sebagainya. Andaikata tidak demikian, maka aku tak akan mencapai Apabila aku telah menjadi Buddha, jika para Bodhisattva yang berada di berbagai dunia setelah mendengar nama-ku, tidak segera memiliki Avinivartaniya (memiliki status Hal 11

tanpa mundur atau berpaling terhadap Kebodhian) dari Anuttara Samyaksambodhi itu, maka aku tak akan mencapai Apabila aku telah menjadi Buddha jika para Bodhisattva yang berada di berbagai dunia, setelah mendengar nama-ku tidak segera memiliki 3 jenis Dharma Ksanti, atau hanya yang pertama: Ghosanugata-Dharma-Ksanti (dengan suara dapat mengerti makna-makna Dharma); atau hanya yang kedua: Anulomiki-Dharma-Ksanti (batinnya sangat halus dan lembut ); atau komplet dengan yang ketiga: Anutpattika-Dharma-Ksanti (batinnya tetap di Nirvana atau dalam keadaan tanpa lahir tanpa musnah); demikian pula tentang Avinivartaniya yang berasal dari Dharma luhur yang dipegang oleh para Buddha itu, maka aku tak akan mencapai Atas dasar Maha Sumpah sucinya itu, seseorang yang telah mempercayai, serta telah bersumpah akan mempraktekkan Dharma, sesuai dengan petunjuk-petunjuk Hyang Buddha Amitabha, maka orang-orang tersebut akan dapat terlahirkan kembali di Tanah suci Buddha yang murni dan yang memiliki kesempurnaan sangat tinggi. Dengan kekuatan Sumpah Maha Suci-Nya yang secara ekstensif, dan yang disertai Cinta Kasih dan Welas Asih yang mendalam itu, maka Hyang Buddha Amitabha telah dapat menyebrangkan banyak sekali makhluk-makhluk dari samudera kehidupan hingga tiba di Tanah Suci ciptaan beliau, dan beliau menerima dengan sangat gembira. Cara penyebutan nama atau cara bersembahyang yang dilakukan oleh umat Buddha Mahayana sekte Tanah Suci yang dinamai Surga Sukhavati, itu tidaklah sukar. Hanya dengan mengucapkan nama Hyang Buddha Amitabha yang sangat besar Cinta Kasih dan Welas Asihnya kepada semua makhluk yang ada di dunia ini. Sumber : Buku Mengenal Para Buddha Sasana 1992 Compiled by: VVBS Web Team Hal 12