banyak tumbuh di Indonesia. Buah nenas ini tersebar hampir merata disemua memproduksi nenas cukup besar untuk propinsi Jawa Timur yaitu 2.

dokumen-dokumen yang mirip
BABI PENDAHULUAN. bubur), gula dan bahan penstabil yang dibekukan dalam alat pembeku es krim

BAB I PENDAHULUAN. selai adalah buah yang masak dan tidak ada tanda-tanda busuk. Buah yang

PENDAHULUAN. Buah-buahan tidak selalu dikonsumsi dalam bentuk segar, tetapi sebagian

I. PENDAHULUAN. Bubur buah (puree) mangga adalah bahan setengah jadi yang digunakan sebagai

BABI PENDAHULUAN. Pepaya (Carica papaya L) merupakan salah satu komoditas buah yang

I. PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BABVI KESIMPULAN DAN SARAN. terhadap kadar air, viskositas, % drip, dan uji wama dengan Lovibond

BAB I PENDAHULUAN. berarti bagi tubuh. Menurut Dewanti (1997) bahan-bahan pembuat es krim

BABI PENDAHULUAN. digemari karena rasanya yang lezat, kandungan serat yang tinggi dan kandungan

BABI PE:NDAHULUAN. Nenas merupakan buah klimakterik dan salah satu buah tropis yang

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2)

UJI ORGANOLEPTIK FRUITGHURT HASIL FERMENTASI LIMBAH BUAH ANGGUR (Vitis vinifera) OLEH Lactobacillus bulgaricus SKRIPSI

I PENDAHULUAN. kesehatan. Nutrisi dalam black mulberry meliputi protein, karbohidrat serta

I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian,

I. PENDAHULUAN. bermanfaat jika diolah, misalnya dibuat marmalade (Sarwono, 1991). Bagian

BAB I PENDAHULUAN. sebagai tempat tumbuh berbagai macam flora, termasuk buah-buahan. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi

PENDAHULUAN. Es lilin merupakan salah satu jajanan pasar yang telah lama dikenal oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesa Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian

1 PENDAHULUAN. Pemikiran, dan (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

PENDAHULUAN. Es lilin merupakan suatu produk minuman atau jajanan tradisional yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Astawan (2008), jambu biji merupakan buah yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesa Penelitian, dan (7) Waktu dan Tempat Penelitian.

I. PENDAHULUAN. keberadaannya sebagai bahan pangan dapat diterima oleh berbagai lapisan

I PENDAHULUAN. selain sebagai sumber karbohidrat jagung juga merupakan sumber protein yang

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Biologi A

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Llatar Belakang, (2) Identifikasi

Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri

TEKNOLOGI PEMBUATAN PUREE MANGGA Oleh: Masnun, BPP Jambi BAB. I. PENDAHULUAN

PENDAHULUAN. peningkatan mutu, penggunaan bahan pembentuk rasa dan warna, serta

I PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian,

BAB I PENDAHULUAN. bahan pangan lokal, termasuk ubi jalar (Erliana, dkk, 2011). Produksi ubi

I PENDAHULUAN. dikonsumsi khususnya anak anak dalam periode pertumbuhan agar tumbuh

LEMBAR PENGESAHAN PEMBUATAN FRUIT LEATHER SIRSAK-ROSELLA HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. occidentale L.) seluas ha, tersebar di propinsi Sulawesi. Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur,

I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Hampir 60% produksi kakao berasal dari pulau Sulawesi yakni

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pangan merupakan kebutuhan yang paling esensial bagi manusia untuk

I. PENDAHULUAN. Tenggara yang beriklim tropis basah seperti Indonesia, Thailand dan Malaysia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. kuning atau merah (Prajnanta, 2003).

I PENDAHULUAN. banyak ditemukan dan dikonsumsi yaitu ikan tongkol. Secara ilmu pengetahuaan,

I PENDAHULUAN. mempunyai nilai ekonomi tinggi sehingga pohon ini sering disebut pohon

BAB I PENDAHULUAN. sangat beragam dan tergolong ke dalam jenis buah tropis seperti rambutan, nanas,

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia (archipelagic state).

I PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III (Tiga) Gizi Ilmu Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. sangat terkenal dan digemari oleh semua lapisan masyarakat, karena memiliki

A. Penggunaan. B. Alat dan Bahan. Berikut ini alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan selai. 1. Alat

BAB I PENDAHULUAN. banyak disukai oleh segala kalangan dari anak-anak, remaja maupun orang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini masyarakat banyak mengonsumsi mi sebagai makanan alternatif

PENDAHULUAN. mencukupi kebutuhan gizi masyarakat, sehingga perlu mendapat perhatian besar

PENDAHULUAN. Pada dasarnya bahan pangan hasil pertanian seperti buah-buahan, umbiumbian

I PENDAHULUAN. hampir di seluruh wilayah di Indonesia. Kelapa termasuk dalam famili Palmae,

%, laktosa 4,80 % dan mineral 0,65 % (Muchtadi dkk., 2010).

I. PENDAHULUAN. hewani. Selain sebagai komoditi ekspor, ikan juga banyak dikonsumsi oleh

BAB I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5)

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negeri yang kaya akan buah-buahan tropis. Salah satu buah

PENDAHULUAN. proses pengolahannya permen terbagi menjadi dua kelompok besar yaitu

I. PENDAHULUAN. Es krim di Indonesia telah dikenal oleh masyarakat luas sejak tahun 1970-an dan

kerusakan, dan dapat menurunkan kualitas dari buah-buahan.

I. PENDAHULUAN. Budaya mengkonsumsi daging sudah menyebar di sebagian besar. masyarakat dunia. Kalau tidak ada daging mungkin dirasa kurang lengkap

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kandungan gizi pada ikan adalah protein, lemak, vitamin-vitamin, mineral,

UJI ORGANOLEPTIK DAN DAYA SIMPAN SELAI GULMA KROKOT

BAB I PENDAHULUAN. Produk olahan yang paling strategis untuk dikembangkan dalam. rangka menunjang penganekaragaman (diversifikasi) pangan dalam waktu

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan penghasil komoditi pertanian yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar masyarakat. Sampai saat ini produk-produk sumber protein

PENDAHULUAN. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar atau Riskesdas (2014), sebanyak 40,6%

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2)

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan produksi ternak dan pengetahuan peternak semakin

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN. Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka

I. PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dasar dari daging dan tepung. Pada umumnya bakso disajikan berdampingan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bahan alternatif (Aboulfalzli et al., 2015). Es krim merupakan produk olahan susu

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup murah. Selain itu, jambu biji juga memiliki khasiat untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. tidak ada sama sekali. Saat produksi ikan melimpah, belum seluruhnya

I. PENDAHULUAN. Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jenis sayuran sehat

I. PENDAHULUAN. di antara pulau lain, namun tingkat endemik masih kalah dibandingkan dengan

TINJAUAN PUSTAKA. Susu

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

TINJAUAN PUSTAKA. Daging ayam juga merupakan bahan pangan kaya akan gizi yang sangat. diperlukan manusia. Daging ayam dalam bentuk segar relatif

Pengolahan hasil pertanian dalam pelatihan ini dimaksudkan untuk mengubah bentuk bahan baku menjadi bahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. buahnya. Dilihat dari bentuk daun dan buah dikenal ada 4 jenis nanas, yaitu Cayene

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TEKNIK PENGERINGAN HASIL PERTANIAN ( SMTR VII)

I PENDAHULUAN. Bab ini membahas mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2)

INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU

BAB I PENDAHULUAN. bahan dalam pembuatan selai adalah buah yang belum cukup matang dan

I PEDAHULUAN. Pemikiran,(6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Banyak masyarakat Indonesia mengkonsumsi buah-buahan bertujuan untuk

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN, i

BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nenas (Ananas comosus L. Merr) merupakan jenis buah komersial yang banyak tumbuh di Indonesia. Buah nenas ini tersebar hampir merata disemua daerah di Indonesia dan dapat ditemui di pasaran hampir sepanjang tahun. Menurut Badan Pusat statistik ( 1998-2000), rata-rata produksi buah nenas di Jawa Timur dapat dilihat pada Tabel 1.1. Menurut Badan Pusat Statistik (2003), Blitar memproduksi nenas cukup besar untuk propinsi Jawa Timur yaitu 2.585,8 ton pertahunnya. Tabe1 1 1 Rata-Rata Produksi Buah Nenas di Jawa Timur Tahun Produksi (Ton) 1998 96.003 1999 97.568 2000 97.814 Sumber: Badan Pusat Statlsttk (1998-2000) Sebagian besar buah nenas dari kabupaten Blitar tersebut akan dipasarkan di sekitar pulau Jawa dan Bali. Buah nenas tersebut biasanya akan dikonsumsi segar atau dipasarkan dalam bentuksegar. Mengingat produksi nenas yang sangat besar dan peningkatan produksinya beberapa tahun belakangan ini, maka terjadi kelebihan produksi sehingga menyebabkan buah nenas busuk dan tidak dapat dipasarkan lagi. Untuk mengatasi ke1ebihan produksi tersebut dan untuk usaha penganekaragaman pangan, maka dilakukan pengolahan nenas antara lain sari

2 buah, bahan dasar minuman beralkohol, buah kaleng, selai serta dapat pula diolah menjadi puree. Menurut Woodroof and Luh (1975), puree merupakan hancuran daging buah yang mengandung pulp dengan konsistensi bubur. Puree buah nenas merupakan produk tengahan yang cara pembuatannya tidak rumit. Di luar negeri, puree biasanya digunakan sebagai campuran dalam pembuatan es krim, minuman ringan, nectar dan dalam pembuatan selai. Puree buah nenas ini dibuat dari buahbuah nenas pilihan yang matang dan segar. Pembuatan puree buah nenas ini dilakukan untuk mengolah kelebihan produksi nenas juga untuk melakukan diversifikasipangan. Pengolahan nenas menjadi puree nenas juga akan meningkatkan nilai ekonomis dari buah nenas dan meringankan beban saat pendistribusian baik dari segi tempat maupun biayanya. Selain itu pengolahan nenas menjadi puree nenas dapat memperpanjang masa simpan buah nenas segar yang jika disimpan pada suhu ruang hanya akan bertahan selama kurang lebih 1 minggu. Menurut Prabawati (2004), produkpuree ini dapat tahan 10 bulan pada suhu ruang. Puree buah nenas harus mempunyai wama, aroma dan cita rasa yang tidak jauh menyimpang dari buah aslinya. Menurut Desrosier (1988), perubahan cita rasa, perubahan warna, kehilangan zat gizi dan kehilangan tekstur relatif lebih cepat terjadi diatas suhu 15"F (-9,4 C). Oleh karena itu dalam pembuatan puree nenas ini dilakukan perlakuan pembekuan sebagai tahap akhirnya sehingga nantinya akan diperolehpuree nenas beku.

3 Pembekuan merupak:an salah satu altematif untuk pengawetan pangan. Pada saat pembekuan akan terjadi proses kristalisasi es. Pembentukan kristal es yang besar dapat menyebabkan kerusakan tekstur produk puree beku. Menurut Priyanto ( 1988), ukuran kristal es dapat diperkirak:an berdasarkan sifat laju pembentukan inti kristal. Oleh karena itu harus dilakukan pembekuan cepat agar kristal es yang terbentuk kecil-kecil. Menurut Priyanto (1988), ada beberapa fal'tor yang menentukan banyaknya air yang menjadi es antara lain kapasitas pengikatan air, temperatur dan kadar air bahan awal. Jika kadar air bahan awal jumlahnya besar maka jumlah es yang terbentuk semakin banyak:. Menurut Daftar Komposisi Bahan Mak:anan (1981), kadar air buah nenas segar tiap 100 gram bahan adalah 85,30. Kandungan air yang cukup besar pada nenas ini dapat menyebabkan pembentukan kristal yang banyak: yang dapat menyebabkan kerusakan tekstur pada puree nenas beku. Oleh karena itu dalam penelitian ini digunakan gum xanthan untuk mengikat air yang be bas sehingga puree nenas beku yang dihasilkan stabil selama pembekuan maupun setelah dilakukan thawing. Menurut Tranggono, Sutardi, Haryadi, Suparrno, A. Murdiati, S. Sudarmadji, K. Rahayu, S. Naruki, dan M. Astuti (1990), gum xanthan memiliki kekentalan yang tinggi pada konsentrasi rendah, mantap pada rentang ph yang luas (antara 1-13), dan mantap pada keadaan belru. Menurut Downey (2000), gum xanthan sangat efektif dalam mencegah banyaknya drip setelah pembekuan. Selain itu gum xanthan cukup mudah diperoleh dan harganya relatif lebih murah

4 dibanding gum lain seperti gum kacang lokus dan gum guar. Oleh karenanya aplikasi gum xanthan dalam pembuatan puree nenas patut diteliti. 1.2 Rumusan Masalab Apakah penambahan gum xanthan dapat memperbaiki sifat fisik dan kimiawi dari puree nenas beku? 1.3 Tujuan Penelitian Mengkaji pengaruh penambahan gum xanthan terhadap sifat fisik, kimiawi dan organoleptikpuree nenas.