BAB I PENDAHULUAN. Segala puji bagi Allah Swt. yang mengatur dan memelihara segala sesuatu yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. masih banyak kita saksikan. Sebagian masyarakat hidup dalam serba kekurangan,

BAB I PENDAHULUAN. Zakat merupakan rukun Islam ketiga yang menjadi salah satu fondasi penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. membayar zakat pulalah baru diakui komitmen ke-islaman seseorang. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. minallah atau dimensi vertikal dan hablum minannas atau dimensi horizontal.

BAB I PENDAHULUAN. negara membuat peraturan yang dicantumkan dalam undang-undang. Hal

BAB I PENDAHULUAN. Allah menciptakan manusia dalam keadaan saling membutuhkan, maka Allah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan.menjaga keserasian dan keseimbangan aspek jasmaniah dan rohaniah,

BAB I PENDAHULUAN. pengabdian badan, seperti shalat, puasa atau juga melalui bentuk pengabdian berupa

BAB I PENDAHULUAN. benda tapi tidak sampai batas nisab zakat, namun ada pula yang tidak memiliki harta

BAB I PENDAHULUAN. Islam di antara agama-agama lain yang ada di dunia adalah satu-satunya

الز كاة. وحج البيت. وصىم رمضان. 1

BAB IV ANALISIS PEMIKIRAN YUSUF QARDAWI DAN MASDAR FARID MAS UDI MENGENAI PENYATUAN ZAKAT DAN PAJAK SEBAGAI INSTRUMEN UNTUK KEMASLAHATAN UMAT

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril,

PENDAYAGUNAAN ZAKAT PRODUKTIF DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. (Studi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat L-ZIS Assalaam Solo)

BAB I PENDAHULUAN. 1 Syahruddin El-Fikri, Sejarah Ibadah, (Jakarta: Republika, 2014), hlm

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan alat pemuas untuk memenuhi kebutuhan manusia terbatas adanya,

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui sistem perekonomian negara-negara di dunia. Tidak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. Grafindo Persada, 2012),hlm Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja

BAB V KESIMPULAN, SARAN-SARAN DAN PENUTUP. 1. Pendapat Para Mufassir tentang Q.S. Al-Mu minun Ayat 1-9

BAB I PENDAHULUAN. dalam ajaran islam tidak hanya dalam persoalan aqidah, tauhid. persoalan hubungan antar sesama manusia (muamalat).

ṣad, dal dan qaf, dan dari unsur aṣ-ṣidq, diambil kata sedekah karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Shalat telah diwajibkan pada malam Isra sebanyak lima puluh kali dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. diwajibkan oleh Allah SWT untuk diberikan kepada mustahik yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang berdasarkan kepada firman Allah SWT yang. termaktub didalam Al-Qur an dan sunnah Rasulullah saw.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Masalah. perkembangan zaman yang berdasarkan Undang-undang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. segala isinya adalah merupakan amanah Allah SWT yang diberikan kepada manusia

BAB V PENUTUP. akhirnya pada bab ini penulis dapat suatu kesimpulan. Adapun benang merah. 1. Pendapat Ulma Tentang Zakat Atas Tambak Garam.

BAB I PENDAHULUAN. bekerja sama untuk mencapai tujuan tersebut. 1. saling terkait dan saling membutuhkan satu sama lain dan tidak bisa lepas berdiri

BAB I PENDAHULUAN. orang, dengan agama manusia dapat membedakan dan memilih mana yang baik dan

BAB I PENDAHULUAN. mengandung kemaslahatan bagi umat manusia, kecuali hal-hal yang telah dilarang

BAB I PENDAHULUAN. Ahmad M. Saefuddin, Ekonomi dan Masyarakat dalam Perspektif Islam, (Jakarta: CV Rajawali, 1987), h.71.

BAB I PENDAHULUAN. terencana yang dilakukan secara sadar oleh masyarakat atau pemerintah untuk

BAB I PENDAHULUAN. ajaran Islam sangat mementingkan pemeliharaan terhadap lima hal, yaitu

Tegakkan Shalat Dengan Berjamaah

BAB I PENDAHULUAN. tertentu kepada orang tertentu menurut syarat-syarat yang ditentukan 1. Ramadhan yang disebut juga dengan istilah zakat fitrah 2.

BAB V PEMBAHASAN. A. Analisis Data. Setelah data hasil penelitian disajikan, dapat diuraikan sebagai sebagai. berikut:

ZAKAT LEMBAGA PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. Disusun oleh DAVID SATRIA I

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. pengetahuan, kemampuan akhlak, juga seluruh pribadinya. 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. makhluk-nya, baik pada manusia, hewan, maupun, tumbuh-tumbuhan. Ia adalah

BAB I PENDAHULUAN. sendi kehidupan manusia termasuk masalah ekonomi. Kegiatan perekonomian

HAK ZAKAT BAGI PENGUNGSI

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan bekerja sama dengan orang lain dalam rangka pemenuhan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Allah. Zakat telah ditentukan oleh Allah dengan dalil-dalil syara secara

BAB I PENDAHULUAN. yang berlawanan dengan semangat dan komitmen Islam terhadap. yang sejahtera dan baik yang menjadi tujuan utama mendirikan Negara.

Hukum Seputar Zakat Fitrah

BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Zakat merupakan salah satu rukun Islam. Zakat bukanlah sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup. terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.

BAB I PENDAHULUAN. suci atau jalinan ikatan yang hakiki antara pasangan suami istri. Hanya melalui

BAB I PENDAHULUAN. seorang pria atau seorang wanita, rakyat kecil atau pejabat tinggi, bahkan penguasa suatu

BAB I PENDAHULUAN. mereka yang belum beragama. Dakwah yang dimaksud adalah ajakan kepada

BAB I PENDAHULUAN. maupun dilihat dari sisi pembangunan kesejahteraan umat. 1 Zakat berarti suci,

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban ruhiyah (spritual) dan maliyah (material) tanpa terpenuhinya

BAB I PENDAHULUAN. lalu di Indonesia dengan konsep perbankan, baik yang berbentuk konvensional

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka mengatasi krisis tersebut. Melihat kenyataan tersebut banyak para ahli

BAB I PENDAHULUAN. dengan melalui wahyu Allah yang disampaikan oleh Malaikat jibril. Islam itu

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali Indonesia. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia tahun 1997 telah

BAB I PENDAHULUAN. lebih lagi menyangkut lembaga perekonomian umat Islam. Hal ini karena agama

PENYALURAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH KEPADA PARA MU ALAF DI (BAZ) BADAN AMAL ZAKAT SUMSEL

BAB I PENDAHULUAN. sunnatullah yang umumnya berlaku pada semua mahkluk-nya. Hal ini merupakan

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

BAB I PENDAHULUAN. mampu menghilangkan kesenjangan sosio-ekonomi masyarakat. 1

BAB I PENDAHULUAN. banyak pihak yang meyakini bahwa usaha kecil menengah (UKM) mampu untuk

BAB III ANALISIS PASAL 209 KHI TENTANG WASIAT WAJIBAH DALAM KAJIAN NORMATIF YURIDIS

ARTIKEL WEBSITE KONSEP ZAKAT DAN PEMBERDAYAAN EKONOMI DALAM MASYARAKAT ISLAM. Oleh : Drs. Kgs. H. M. Daud, M.Hi (Widyaiswara Madya BDK Palembang)

BAB I PENDAHULUAN. berdakwah ajaran agama dapat dilestarikan dan tidak akan hilang. Karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tauhid, mengubah semua jenis kehidupan yang timpang kearah kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kebahagiaan. Kebahagian di dalam hidup seseorang akan berpengaruh pada

BAB I PENDAHULUAN. mereka berusaha dengan bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam memahami zakat masih sedikit di bawah shalat dan puasa.

Keutamaan Bulan Dzul Hijjah

BAB IV ANALISIS ZAKAT PADA PRODUK WADI <AH (TABUNGAN HAJI) DI BANK BPRS BAKTI MAKMUR INDAH KRIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Agama Islam sebagai ajaran rahmatan lil alamin, pada dasarnya

BAB I PENDAHULUAN. umat Islam, yaitu yang disebut dengan Rukun Islam. Rukun Islam itu

BAB I PENDAHULUAN. dan keadaan, mengangkat dan menghilangkan segala beban umat. Hukum

BAB I PENDAHULUAN. salah satu ibadah wajib. Selain zakat fitrah yang menjadi kewajiban setiap

BAB I PENDAHULUAN. tertentu yang berupa ajakan, seruan dan sebagai pemberi peringatan dengan

PANDANGAN ULAMA ACEH TIMUR TERHADAP PEMBAGIAN ZAKAT FITRAH SECARA MERATA (Analisa Terhadap Kasus Pembagian Zakat Fitrah di Kampung Pasir Putih)

BAB I PENDAHULUAN. Zakat merupakan salah satu ibadah kepada Allah SWT setelah manusia

B A B I P E N D A H U L U A N. Puasa di dalam Islam disebut Al-Shiam, kata ini berasal dari bahasa Arab

BAB I PENDAHULUAN. berupa laut. Dengan perairan laut seluas total 5,8 juta Km2, Indonesia menyimpan

RUKUN ISLAM YANG JADI ANAK MAS DAN RUKUN ISLAM YANG MASIH JADI ANAK TIRI oleh: Drs. Syahro, M.Sy. Kasubbag Tu Kemenag Kota Metro

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau. keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Zakat secara demografik dan kultural, sebenarnya memiliki potensi. yang layak dikembangkan menjadi salah satu instrumen pemerataan

BAB I PENDAHULUAN. para pemeluknya. Keduanya disebut dengan dua kalimat hablum minallah wa

BAB I PENDAHULUAN. Firman Allah dalam surah al-alaq ayat 1-5 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. baik (thoyib) karena dalam Alquran Allah SWT telah memerintahkan kepada

BAB 1 PENDAHULUAN. zakat sama dengan perintah sholat. Namun dalam kenyataannya rukun

BAB I PENDAHULUAN. di dalamnya juga mencakup berbagai aspek kehidupan, bahkan cakupannya

Bab I Apa Sih Kuncinya?

BAB I PENDAHULUAN. daya alam harus dimanfaatkan sepenuh-penuhnya tetapi dengan cara tidak

Di antaranya pemahaman tersebut adalah:

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan kontrak kerja dalam kegiatan muamalah Islam, yaitu dilakukan

BAB IV ZAKAT FITRAH DAN ZAKAT MAL

BAB I PENDAHULUAN. karenanya dan sebaliknya, Kedudukan ini setara dengan perintah shalat, Islam untuk menunda zakat dan mengerjakan shalat.

BAB I PENDAHULUAN. dalammenjadikan dan menciptakan alam ini. Perkawinan bersifat umum,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Segala puji bagi Allah Swt. yang mengatur dan memelihara segala sesuatu yang ada di alam ini, serta teriring salawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad Saw., keluarganya, para sahabat, dan para pengikutnya. Zakat menurut istilah agama Islam artinya kadar harta yang tertentu yang diberikan kepada orang yang berhak menerimanya dengan berbagai syarat. Hukum zakat adalah fardhu ain atas tiap-tiap orang yang cukup syarat-syaratnya. Zakat mulai diwajibkan pada tahun kedua hijriyah. 1 Zakat menurut bahasa berasal dari kata zaka berarti : suci, bersih, tumbuh, dan berkah. Digunakan kata zaka dengan arti mensucikan atau membersihkan, karena zakat mengandung arti membersihkan atau mensucikan jiwa dan harta orang yang berzakat. 2 1 http://makalahmajannaii.blogspot.com/2013/03/zakat.html. Di akses tanggal 22-11-2013. Pukul 14:36 WITA 2 http://www.slideshare.net/fadhillahharahap/makalah-zakat. Di akses tanggal 22-11-2013. Pukul 14:40 WITA

Zakat menurut istilah syara adalah nama bagi suatu pengambilan tertentu dari harta yang tertentu, menurut sifat-sifat tertentu dan untuk diberikan kepada golongan tertentu. 3 Zakat merupakan salah satu rukun Islam, dan menjadi salah satu unsur pokok bagi tegaknya syariat Islam. Oleh sebab itu hukum zakat itu adalah wajib (fard{u) atas setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Zakat termasuk dalam kategori ibadah (seperti shalat, haji, dan puasa) yang diatur secara rinci dan paten berdasarkan Al-Qur an dan As Sunnah, sekaligus merupakan amal sosial kemasyarakatan dan kemanusiaan yang berkembang sesuai dengan perkembangan umat manusia. 4 Firman Allah Swt. 10 ❿ Dirikanlah sembahyang dan tunaikanlah zakat!. (An-Nissa: 77) ❽ ❷ 9 ❻ 10 ❽ 3 Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Al- Baqarah: 277) 3 Ibid. 4 Ibid.

Adanya perintah zakat menunjukan adanya perintah agar seorang muslim, khususnya kepada orang-orang yang yang memiliki kelebihan harta tidak menikmati sendiri harta benda miliknya. Perintah zakat menanamkan rasa solidaritas terhadap sesama. 5 Dan dengan adanya perintah zakat ini, maka tentunya tidak akan terjadi kesenjangan sosial yang begitu dalam. Dengan zakat, maka akan terwujud keseimbangan taraf hidup diantara anggota masyarakat. 6 Di dalam ajaran Islam, ada dua tata hubungan yang harus dipelihara oleh para pemeluknya. Keduanya disebut dengan dua kalimat h{ablum minallah wa h{ablum minan nas. Hubungan itu dilambangkan dengan tali, karena ia menunjukkan ikatan atau hubungan antara manusia dengan Tuhan dan antara manusia dengan manusia. Kedua hubungan ini harus berjalan secara serentak dan bersama-sama. 7 Seperti sudah kita ketahui, kalau soal zakat itu dalam al-qur an disebutkan secara ringkas, maka secara khusus pula al-qur an telah memberikan perhatian dengan menerangkan kepada siapa zakat itu harus diberikan. Tidak diperkenankan para penguasa membagikan zakat menurut kehendak mereka sendiri, karena dikuasai nafsu atau karena fanatik buta. Juga oleh mereka yang punya ambisi besar yang tidak segansegan mengambil milik orang yang bukan haknya. 5 Asrifin an-nakhrawie, Sucikan hati dan Bertambah Rizki bersama Zakat,(Jakarta: Delta Prima Press, 2011), h. 78 6 Didin Hafidhuddin, Agar Harta Berkah dan Bertambah,(Jakarta: Gema Insani Press,2007), h. 1 h. 29. 7 Muhammad Daud Ali, 2006, Sistim Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf,(Jakarta: UI Press, 2006),

Islam mengatur secara jelas tentang pendistribusian zakat, yaitu cara pembagian, perhitungan, dan kepada siapa saja zakat itu diserahkan. Islam telah menentukan bahwa zakat hanya boleh diserahkan kepada orang-orang tertentu, yaitu orang-orang yang berhak menerima zakat yang disebut dengan masyarif zakat. Dalam hal ini, timbul pertanyaan apakah membangun masjid dengan menggunakan harta zakat termasuk dalam kategori delapan golongan yang berhak menerima (masyarif) zakat? Dari pernyataan tersebut, ada Ulama yang memasukkannya ke dalam golongan fisabilillah, seperti syekh Muhammad Shaltut. Dia berpendapat bahwa penggunaan zakat atas nama fisabilillah tidak hanya untuk kepentingan peperangan, tetapi cakupannya lebih luas lagi. 8 Yang manfaatnya kembali kepada umat Islam. Sedangkan menurut pendapat empat mazhab dalam bukunya Yusuf Qardhawi, bahwa tidak diperbolehkan menyerahkan zakat demi kepentingan, kebaikan, dan kemaslahatan bersama. Menurut al-qasimy dalam tafsirnya dikemukakan, bahwa penyaluran zakat fi sabilillah tidak terbatas pada peperangan saja, tetapi lebih umum lagi, sepanjang menyangkut dengan kemaslahatan umum ummat Islam. 9 Dari perbedaan pendapat Ulama tersebut, penulis merasa tertarik untuk mengkaji lebih dalam mengenai permasalahan ini. Akan tetapi, penulis ingin mengkaji permasalahan ini menurut pendapat Ulama di Kecamatan Batu Benawa. Penulis merasa perlu melakukan penelitian mengenai kebolehan mempergunakan harta zakat untuk pembangunan masjid berdasarkan pendapat Ulama di Kecamatan Batu Benawa, dalam 8 M. Ali Hasan, Masail Fiqhiyah, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), h. 29 9 Ibid., h. 28

sebuah penelitian yang hasilnya akan dijadikan sebuah karya ilmiah berbentuk skripsi dengan judul Pendapat Ulama Tentang Kebolehan Penggunaan Harta Zakat Untuk Pembangunan Masjid di Kecamatan Batu Benawa Kabupaten Hulu Sungai Tengah. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, dan untuk lebih terarahnya penelitian ini, maka penulis membatasi dengan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apa yang melatarbelakangi para Ulama tersebut berpandangan tentang kebolehan penggunaan harta zakat untuk pembangunan masjid di Kecamatan Batu Benawa Kabupaten Hulu Sungai Tengah. 2. Metode Istinbath hukum apa yang digunakan para Ulama tersebut sehingga berpendapat dibolehkannya penggunaan harta zakat untuk pembangunan masjid di Kecamatan Batu Benawa Kabupaten Hulu Sungai Tengah. C. Tujuan Penelitian mengetahui: Adapun tujuan penelitian ini, sesuai dengan rumusan masalah yaitu penulis ingin 1. Untuk mengetahui alasan para Ulama membolehkan penggunaan harta zakat untuk penggunaan pembangunan masjid.

2. Untuk mengetahui metode apa yang digunakan para Ulama dalam menetapkan hukum fikih. D. Definisi Operasional Agar menghindari dari kesalahpahaman terhadap judul dari penelitian ini, maka peneliti memberikan definisi operasional sebagai berikut: 1. Pendapat adalah buah pemikiran atau kesimpulan. 10 Yang dimaksud penulis di sini adalah pendapat para Ulama Kecamatan Batu Benawa tentang kebolehan penggunaan harta zakat untuk pembangunan masjid. 2. Ulama adalah orang yang ahli dalam hal atau dalam pengetahuan agama Islam. 11 Yang dmaksud disini adalah para Ulama yang berada di Kecamatan Batu Benawa yang dapat memberikan penjelasan mengenai masalah yang penulis teliti, dihormati, dan dijadikan panutan oleh masyarakat yang terdaftar di Kementrian Agama Kota Barabai. E. Signifikasi Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai 10 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1994), ed. 2, h.209 11 Ibid. h. 1098

1. Aspek teoritis (keilmuan) wawasan dan pengetahuan seputar permasalahan yang diteliti, baik bagi penulis sendiri maupun pihak lain yang ingin mengetahui secara mendalam tentang permasalahan tersebut. 2. Aspek praktis (guna laksana) sebagai sarana bagi penulis untuk memberikan informasi dan referensi bagi para pembaca skripsi, akademisi dan praktisi hukum, serta pihak yang ingin menembah wawasan tentang penggunaan harta zakat. 3. Sebagai bahan informasi awal bagi penelitian lain yang ingin meneliti masalah ini dari aspek yang berbeda. 4. Memeperkaya khazanah kepustakaan IAIN Antasari Banjarmasin pada umumnya dan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam pada khususnya serta pihakpihak yang berkepentingan dengan hasil penelitian ini. F. Kajian Pustaka Berdasarkan penelaahan terhadap penelitian terdahulu berkaitan dengan pendistribusian dan penggunaan harta zakat, maka telah ditemukan penelitian sebelumnya yang juga mengkaji tentang persoalan tersebut. Namun demikian, ditemukan substansi yang berbeda dengan persoalan yang akan penulis angkat karena yang menjadi objek peneliti adalah pendapat Ulama yang membolehkan. Penelitian yang dimaksud yaitu: Praktik Pemberian Zakat Kepada Anak Di Desa Banyu Hirang

Kecamatan Amuntai Selatan, yang diteliti oleh Nafisyah. Nim: 0501146814. Penelitian ini lebih menitikberatkan pada permasalahan terhadap bidang zakat, yaitu pemberian zakat oleh muzakkikepada anaknya. Menurut tinjauan hukum Islam, memberikan zakat kepada anak kandung tidak boleh dengan cara apapun. Kedua, skripsi dengan judul Praktik Pendistribusian Harta Zakat Di Kalangan Suku Bugis Bone Desa Muara Kintap Kabupaten Tanah Laut, yang dileliti oleh Idris. Nim: 0101114291. Penelitian ini memfokuskan pada praktik penyaluran zakat yang tidak pada orang yang semestinya. Berdasarkan skripsi di atas, penelitian yang ingin dilakukan ini memiliki perbedaan dengan penelitian sebelumnya. Penelitian ini, penulis meneliti dan menitikberatkan pada alasan Ulama yang membolehkan penggunaan harta zakat untuk pembangunan masjid khususnya yang ada di Kecamatan Batu Benawa, dengan demikian tidak terdapat kesamaan pokok permasalahan yang akan penulis teliti dari penelitian yang penulis sebutkan. G. Sistematika Penulisan Penulisan skripsi ini terdiri dari 5 (lima) bab dengan sistematika sebagai berikut: Bab I : Pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, signifikasi penelitian, definisi oprasional, kajian pustaka, dan sistematika penulisan. Bab II: merupakan Landasan teori sebagai bahan acuan dalam menganalisis pada bab IV. Dalam hal ini berisi uraian mengenai ketentuan hukum Islam tentang zakat,

yang terdiri dari pengertian zakat, dasar hukum zakat, orang-orang yang berhak menerima zakat, metode istinbath hukum yang digunakan Ulama dalam menetapkan hukum. Bab III : Metode penelitian yang terdiri dari jenis, sifat dan lokasi penelitian, subjek dan objek penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan dan analsis data, serta tahapan penelitian. Bab IV : Laporan hasil penelitian dan analisis yang meliputi gambaran umum lokasi penelitian, penyajian data serta analisis data. Bab V : penutup yang meliputi simpulan dan saran.