Gungde Ariwangsa SH.

dokumen-dokumen yang mirip
Sambutan Presiden RI Pd Peringatan Hari Olahraga Nasional di Yogyakarta tgl. 17 Okt 2013 Kamis, 17 Oktober 2013

MEMBIDIK PRESTASI MELALUI PARTISIPASI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PROGRAM INDONESIA EMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

I. PENDAHULUAN. manusia dan merupakan keinginan yang dimiliki oleh setiap individu manusia.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PROGRAM INDONESIA EMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

REDESAIN KOMPLEKS GELANGGANG OLAH RAGA SATRIA DI PURWOKERTO Dengan Penekanan Desain Arsitektur High-Tech

Sambutan Presiden RI pada Peresmian OSO Sports Center, Bekasi, 25 Maret 2011 Jumat, 25 Maret 2011

BAB I PENDAHULUAN. Menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas merupakan sebuah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan suatu fenomena yang mendunia dan menjadi bagian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN. Olahraga bulutangkis..., Hary Setyawan, FIB UI, Universitas Indonesia. Universitas Indonesia

MAKALAH PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA SEA GAMES KE-27 DI MYANMAR

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PROGRAM INDONESIA EMAS

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PROGRAM INDONESIA EMAS

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan menerangkan bahwa untuk mewujudkan derajat kesehatan yang. dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan.

NARASI KEGIATAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT LOKA KARYA POLA PENGEMBANGAN ATLET JANGKA PANJANG MENUJU MULTI EVENT OLAHRAGA.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN PEKAN DAN KEJUARAAN OLAHRAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN PEKAN DAN KEJUARAAN OLAHRAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN PEKAN DAN KEJUARAAN OLAHRAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN PEKAN DAN KEJUARAAN OLAHRAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. mental, manusia juga dapat saling berinteraksi dengan sesamanya dan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Undang Undang No.3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragan Nasional. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Perubahan pola hidup manusia adalah akibat dari dampak era

BAB I PENDAHULUAN. moral manusia. Olahraga bukan hanya sekedar hobi, tapi olahraga sudah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berbunyi mens sana en corpore sano yang artinya dalam tubuh yang sehat

BAB I PENDAHULUAN. FIDE (Federation Internasional Des Echecs). Hingga sekarang FIDE. mencapai 156 federasi dari seluruh dunia.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2017 TENTANG PENINGKATAN PRESTASI OLAHRAGA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga olahraga menjadi

SEBAGAI TESTOR TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA SD, SMP SE KABUPATEN SLEMAN DALAM RANGKA PENELITIAN SPORT DEVELOPMENT INDEX (SDI)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. olahraga merupakan hal mutlak yang esensial untuk. perkembanngan dan kemajuan hidup suatu bangsa. Betapa tidak Olahraga mampu

BAB I PENDAHULUAN. baik itu di tingkat Nasional seperti PON ataupun di tingkat Internasional seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. kompetisi kemenangan merupakan suatu kebanggaan dan prestasi. serta keinginan bagi setiap orang yang mengikuti pertandingan

P P L M Data dan Informasi Prestasi dan Cabang Olahraga Unggulan PPLP 2013 DATA DAN INFORMASI PRESTASI DAN CABANG OLAHRAGA UNGGULAN

BAB I PENDAHULUAN. sebelumnya. Kemajuan olahraga dipengaruhi oleh kemajuan ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. adalah salah satu wujud yang bisa mengembangkan sumber daya manusia serta

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA TENTANG. nasional di tingkat internasional, perlu melakukan penyempurnaan terhadap pengaturan mengenai

Asyiknya Berolahraga Sepeda

I. PENDAHULUAN. banyak digemari orang, dari usia anak-anak sampai orang dewasa bahkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rukita Ramdan, 2013

BAB I PENDAHULUAN. olahraga sudah berkembang ke arah yang lebih luas. Olahraga tidak hanya sekedar. menjadi sehat atau meningkatkan kebugaran tubuh.

BAB I PENDAHULUAN. regional dari suatu masyarakat/bangsa (Nauright, 2004). Lippe (2002) & Horne

PROPOSAL PENGAJUAN DANA HIBAH TAHUN ANGGARAN 2019

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan prestasi olahraga dengan berbagai cara telah dilakukan sejak zaman olimpiade

DRS. HERWIN, M.PD.

BAB I PENDAHULUAN. SEA Games, Asian Games dan Olimpiade. Berdasarkan data dari KONI, PON terakhir

BAB I PENDAHULUAN. yang lemah dan pada keduanya ada kebaikan, sebagai seorang muslim wajib

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (

P P L M Data dan Informasi Prestasi dan Cabang Olahraga Unggulan PPLP w w w. k e m e n p o r a. g o. i d DATA DAN INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. Games, Asian Beach Game, dan Kejuaraan Dunia, Gerakan dasar pencak silat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional (2005:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diperhatikan, seperti waktu latihan, waktu makan, dan waktu istirahat pun diatur

REDESAIN STADION DAN SPORT HALL JATIDIRI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang di bidang

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana sesuai dengan semboyan Yunani Kuno yang berbunyi : Orandum est ut sit,

Renovasi 15 Venue Olahraga GBK Ditargetkan Selesai Desember 2017

Uji keberbakatan atlet panahan usia tahun melalui sport search

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 67 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERIAN PENGHARGAAN OLAHRAGA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan dan Renovasi GBK, Tak Hanya Kejar Target Penyelesaian Tapi Juga Kualitas Pekerjaan

MENGGUGAH MOTIVASI ATLET

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DASAR SEJARAH PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA

BAB IV STRATEGI KEMENPORA MENGHADAPI SANKSI FIFA. persepakbolaan dunia tanpa campur tangan dari kekuatan politik dan aktor-aktor

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia yang tidak dapat di pisahkan dari usaha-usaha pendidikan

Pekan Olahraga Nasional, sebagai barometer tertinggi hasil pembinaan olahraga di tanah air. Kiranya sudah cukup jelas, menggambarkan peta kekuatan

PIDATO PEMBUKAAN MUNAS FPTI BPK. DRS SYAHRIR MS, LETJEN (PURN) MUNAS FPTI, KUNINGAN JAKARTA PUSAT MARET 2007

LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT PEKAN OLAHRAGA NASIONAL (PON) XVIII DI PROVINSI RIAU TAHUN 2012

Desain Kompetisi Sepak Bola Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat penampilan atlet dapat dilihat dari beberapa faktor seperti

Siaran Pers Kemenpora: Wakil Presiden Pimpin Rapat Asian Games 2018 di Kemenpora Rabu, 15 Maret 2017

1) Nasionalis. 2) Pemberani

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Organisasi dibangun atas dasar kesamaan visi dan misi para individu yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Septian Try Ardiansyah 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Sepak Bola: Stadion: a. b.

BAB I PENDAHULUAN. manusia sejak zaman Yunani kuno sampai dewasa ini. Gerakan-gerakan yang

BAB I PENDAHULUAN. berguna membentuk jasmani dan rohani yang sehat.sampai saat ini olahraga telah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sangat membanggakan. Bahkan para pemanah Indonesia Berjaya

Sepakbola Menentukan Citra Suatu Negara. Oleh: Yosua Praditya, S.E., M.Si (Han) Wakil Kepala Bidang II Pengumpulan dan Pengelolaan Data KONI Pusat

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 19/PUU-XII/2014 Penyelenggaraan Organisasi KONI dan Penyelesaian Sengketa Keolahragaan

BAB I PENDAHULUAN. semua cabang olahraga yang dipertandingkan ataupun diperlombakan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. olahraganya semakin tinggi juga derajat suatu daerah atau Negara. Begitu pun di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN BULUTANGKIS DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh suatu fungsi alat-alat tubuh yang dapat bekerja dengan normal dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia olahraga khususnya pada olahraga prestasi saat ini semakin

BAB I PENDAHULUAN SOLO RACQUET SPORTS CENTER

P P L M 2012 DATA DAN INFORMASI K E M E N T E R I A N P E M U D A DAN O L A H R A G A PRESTASI DAN CABANG OLAHRAGA UNGGULAN.

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PEMBUKAAN PEKAN OLAHRAGA PELAJAR DAERAH (POPDA) SE-KALIMANTAN BARAT TAHUN 2008 Hari/Tanggal : Kamis/24

BAB I PENDAHULUAN. tidak bisa dipisahkan. Didalam hidup manusia dituntut untuk dapat menjaga

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga adalah salah satu aktivitas fisik yang baik untuk kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kemerdekaan sampai hingga era pengisian kemerdekaan

Transkripsi:

Gungde Ariwangsa SH. Pembinaan Silat Lidah TABIR GELAP OLAHRAGA INDONESIA Penerbit COIpress

Presiden I Indonesia, Ir Soekarno menjadikan olahraga sebagai pilar utama pembangunan bangsa dan negara Presiden Soekarno melihat maket pembangunan komplek olahraga Senayan, Jakarta untuk persiapan Asian Games IV Tahun 1962 2

DAFTAR ISI Persembahan Pengantar penulis Daftar Isi Bab I Tradisi yang Hilang 1. Indonesiaku!!! 2.Tanda-tanda 3. Berkibar 4. Tugas Utama 5. Cermin Bab II Rapor Merah dari London 1. Rapor 2. Terima Kasih London 3. Seperti Biasa 4. Mundur 5. Satukan Langkah Bab III Potensi yang Terabaikan 1. Panahan: Tak Pernah Terbidik 2. Angkat Besi: Penyelamat yang Terabaikan 3. Bulutangkis: Berkubang dalam Kegagalan dan Konflik 3

4. Jangan Tenggelamkan Perahu Naga 5. Buah Pembinaan Sistematis 6. Prima, Dalam Pusaran Arus Kepentingan Bab IV Kabanggaan yang Tercabik 1. Mau Dibawa ke Mana 2. Tercabiknya Kebanggaan dan Jiwa Sportivitas 3. Menyongsong Semangat Baru Bab V Bersih Dan Berwibawa 1. Menpora Baru: Bernafas Dalam Lumpur 2. Menpora Baru, Apa yang Kau Cari? 3. Menanti Gerak Cepat Menpora Baru 4. Mimpi Gebrakan Menpora Baru Bab VI Korban Permainan Politik 1. Belah Durian Riau 2. Antara Riau dan Jakarta 3. Jakarta Menanti Kepastian ISG 4. Akhirnya Palembang 5. Kebanggaan Dalam Balutan Keprihatinan Bab VII Kehancuran Total di Myanmar 1. SEA Games, Untuk Apa? 2. Ini Myanmar Bung! 3. Juara Umum 4. Tertampar Di Myanmar 4

5. Mari Tersenyum 6. Pesta Telah Usai 7. Keprihatinan Insan Olahraga Bab VIII: Pembinaan Silat Lidah 1. Tahun Kejujuran Olahraga 2. Berebut Kuasa di Olahraga 3. KONI-Kemenpora-KOI 4. Menagih Janji Menpora 5. Membina Olahraga Dengan Silat Lidah 6. Hancurnya Lobi KOI Dan Menpora Bab IX Payung Perubahan Radikal 1. Hampa Dalam Keriuhan 2. Perubahan Radikal 3. Kualitas 4. Payung Hukum LAMPIRAN 1. Keprihatinan Siwo 2. Prestasi Indonesia di SEA Games 3. Prestasi Indonesia di Asian Games 4. Prestasi Indonesia di Olimpiade 5

Pada tanggal 7 Juni 1976 Presiden Soeharto menerima Team Thomas Cup di Bina Graha, sebagai bentuk komitmen memajukan olah raga dan penghargaan kepada para atlet yang mengharumkan bangsa. Pengantar Olahraga tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan manusia. Olahraga itu sejatinya adalah kehidupan itu sendiri. Dalam aktivitas bergerak dan berpikir manusia sebenarnya melakukan olahraga. Manusia melakoni olah gerak raga dan pikir. Dari proses olah tersebut manusia mengimpikan sosok yang sehat tubuh dan jiwa. Sehat jasmani dan rohani. Tujuan ini melahirkan kata-kata sakti yang terus menghiasi kehidupan manusia yaitu mens sana 6

en corperasano. Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Dalam pergulatan untuk mencapai sehat jasamani dan rohani itu manusia ada yang melaokoni olahraga hanya sekadar hobi dan sebagai profesi. Mereka yang menekuni olahraga sebagai hobi hanya sekadar berolahraga dan menikmati olahraga untuk kesenangan dan kesehatan. Sedangkan yang menjadikan olahraga sebagai profesi melahirkan atlet dan kemudian pelatih. Seriring dengan perkembangan kehidupan manusia olahraga kemudian bukan hanya menjadi kebanggaan orang perorang namun sudah menyangkut harkat dan martabat suatu bangsa dan negara. Prestasi olahraga suatu bangsa dan negara menjadi cermin dari kehidupan bangsa dan negara itu. Walau pun tidak selalu berbanding lurus namun disadari bahwa bila prestasi olahraga suatu bangsa dan negara bagus maka diyakini kehidupan bangsa dan negara itu sehat dan maju. Kini bukan rahasia lagi, makin banyak negara yang menjadikan olahraga sebagai senjata untuk menunjukkan kemajuan dan ketangguhan bangsa dan negara. Olahraga juga sudah menjadi pilar untuk menggerakan roda pembangunan suatu bangsa dan negara. Tidak mengherankan bila makin banyak 7

negara yang berlomba-lomba memburu prestasi terbaik di olahraga dan menjadi tuan rumah kegiatan olahraga terutama pesta olahraga atau kejuaraan multi event seperti olimpiade, Asian Games dan SEA Games. Bagi Indonesia, olahraga sudah berperan besar sejak zaman penjajahan. Banyak lahir induk organisasi cabang olahraga yang aktif sebagai alat perjuangan membebaskan diri dari penjajah Belanda maupun Jepang. Sebut saja sebagai contoh Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Persatuan Lawan Tenis Indonesia (Pelti) yang lahir sebelum kemerdekaan untuk menunjukan eksistensi bangsa Indonesia. Setelah kemerdekaan, olahraga menjadi media untuk membentuk kesatuan dan persatuan bangsa. Lahirlah Pekan Olahraga Nasional (PON) I di Solo, Jawa Tengah tahun 1948. Bapak Proklamator dan Presiden I Indonesia, Ir Soekarno menjadikan olahraga sebagai pilar andalan dalam membangun eksistensi Indonesia ke dunia internasional. Dalam masa pemerintahan Bung Karno, Indonesia sudah berani mencanangkan diri menjadi tuan rumah Asian Games tahun 1962. Hasilnya luar biasa. 8

Indonesia bisa mempunyai sarana olahraga megah bertaraf internasional seperti Komplek Olahraga Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Selain itu Indonesia juga mampu meraih prestasi membanggakan. Indonesia menjadi juara dua Asian Games IV. Nama Indonesia pun melambung dalam percaturan Asia dan dunia. Ketika tampuk pemerintahan beralih ke Presiden Soeharto, olahraga masih tetap mendapat perhatian besar dari pemerintah. Indonesia muncul menjadi kekuatan olahraga yang disegani di Asia Tenggara. Beberapa cabang olahraga mampu mengorbitkan atletnya menjadi juara dunia. Ketika era reformasi bergulir, olahraga mulai agak dikesampingkan. Olahraga bukan lagi menjadi pilar andalan dalam pembangunan. Hanya menjadi pilihan ke-14 dalam pembangunan sehingga prestasi olahraga pun makin menyurut. Sejak 10 tahun terakhir, Indonesia sudah tidak lagi termasuk dalam salah satu kekuatan olahraga yang diperhitungkan. Jangankan di dunia dan Asia namun juga di Asia Tenggara. Ini sebuah bukti, betapa terpuruknya prestasi olahraga nasional. Hal ini kian diperparah dengan tidak jelasnya kebijakan pemerintah terhadap pembinaan olahraga di tanah air. 9

Soal salah menyalahkan sangat lah mudah dikedepankan di negeri ini, tapi persoalan bukan soal salah atau benar. Ada satu pertanyaan mendasar yang harus kita jawab bersama, terutama dalam kondisi yang ada sekarang ini. Mau dibawa kemana olahraga Indonesia. **** 10