HUBUNGAN LITERASI SAINS DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA PADA KONSEP ASAM BASA. Abstract

dokumen-dokumen yang mirip
MEMBANGUN LITERASI SAINS SISWA PADA KONSEP ASAM BASA MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

Tersedia online di EDUSAINS Website: EDUSAINS, 7 (1), 2015, 64-69

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, S. (2001). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang melek terhadap sains dan teknologi (UNESCO,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebenarnya (Suryabrata, 2005 : 38). Dalam penelitian ini peneliti ingin

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI LITERASI SAINS PADA PEMBELAJARAN LARUTAN ASAM BASA DI SMA

BAB III METODE PENETILIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA semester

PERANCANGAN PEMBELAJARAN LITERASI SAINS BERBASIS INKUIRI PADA KEGIATAN LABORATORIUM

Abstract

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MAHASISWA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN SOAL CERITA MATEMATIKA SISWA

HUBUNGAN SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VII MTSN PARAK LAWAS PADANG

166, 167, 168, 173, 174, , 168, 169,

Hubungan Antara Gaya (Yundhi Arfianto) Kata kunci: Gaya Hidup sehat, Tingkat Kesegaran Jasmani, Kelas VIII

PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPA

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PELAJARAN KIMIA DENGAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA NEGERI 9 PEKANBARU

BAB III METODE PENELITIAN

Stoikiometri 42, 44, 50, 58 Strategi Pembelajaran Biologi 2, 4, 5

ANALISIS BUKU AJAR IPA YANG DIGUNAKAN DI SEMARANG BERDASARKAN MUATAN LITERASI SAINS

Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.2, Juni

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

PENGARUH SIKAP SISWA PADA MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI PERSAMAAN KUADRAT

III. METODE PENELITIAN. pada Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014 yang terdiri atas 6 kelas dengan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi (Depdiknas, 2006). Pendidikan IPA memiliki potensi yang besar

Education and Human Development Journal, Vol. 02. No. 01, April 2017

LITERASI MATEMATIS SISWA PADA KONTEN QUANTITY DI SMP NEGERI 02 PONTIANAK

PERBANDINGAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF BIOLOGI YANG DIAJARKAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DAN PENEMUAN TERBIMBING

METODE PENELITIAN. SMA Persada Bandar Lampung pada semester ganjil Tahun Ajaran 2012/2013

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Januari 2013 semester genap tahun

Diterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016

Oleh : Dimas Wicaksono, Universitas Negeri Yogyakarta, : Kompetensi kerja aspek keterampilan dan sikap, kesiapan kerja

MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA MODEL PISA LEVEL 4. Kamaliyah, Zulkardi, Darmawijoyo

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

ISSN: Vol. 4, No. 1, Maret 2017

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2, No. 2, pp , May 2013

KEGIATAN LABORATORIUM BERBASIS INKUIRI PADA KONTEKS MATERI SEL AKI UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS SISWA SMA

Oleh: RIDA FITRIA NIM. E1M

FACTUM Volume 6, Nomor 1, April 2017 HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERORIENTASI LITERASI SAINS PADA SUBMATERI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

PENGARUH KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN SIKAP ILMIAH TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP IPA

Keywords : Motivation To Learn, Classroom Climate, Perception

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 pada

J. Pijar MIPA, Vol. XI No.2, September 2016: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

BAB I PENDAHULUAN. 1 Evy Yosita, Zulkardi, Darmawijoyo, Pengembangan Soal Matematika Model PISA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung pada semester

Pendekatan Pembelajaran Metacognitive Scaffolding dengan Memanfaatkan Multimedia Interaktif untuk Meningkatkan Literasi Matematis Siswa SMA

KONTRIBUSI PENGUASAAN KOMPETENSI GURU MELALUI PLK TERHADAP MINAT MENJADI GURU BAGI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN FT-UNP ABSTRACT

Hubungan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Biologi Siswa Di SMP 21 Rendani Manokwari. Insar Damopolii, Paskalina Th. Lefaan, Melda Manga

Diajukan Oleh: MEGA ASTUTI A

PERILAKU BELAJAR MAHASISWA MAGANG 3 TERHADAP MINAT MENJADI GURU PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI UMS TAHUN AJARAN 2016/2017

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA

2014 PENGEMBANGAN BUKU AJAR KIMIA SUB TOPIK PROTEIN MENGGUNAKAN KONTEKS TELUR UNTUK MEMBANGUN LITERASI SAINS SISWA SMA

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol.3, No.03. pp. 8-12, September 2014

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika. Vol 02 No 01 Tahun 2013, 20-25

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

ABSTRAK. Kata kunci : Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Profesional, dan Hasil Belajar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pre eksperiment dengan desain pretespostes

BAB IV HASIL PENELITIAN. variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Variabel dalam

Disajikan pada Seminar Nasional dan Kongres Himpunan Pendidik dan Peneliti Biologi Indonesia, Mataram 30 September 2017

kepengurusan.untuk kegiatan kemahasiswaan itu sendiri menurut

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN EMOTIONAL QUOTIENT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA N 4 BATAM TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Arifah Zurotunisa, Habiddin, Ida Bagus Suryadharma Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Malang

KEEFEKTIFAN STRATEGI JIGSAW II TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 SLEMAN ARTIKEL E-JOURNAL

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS JURNAL. Oleh DEVIYANTI PANGESTU SULTAN DJASMI ERNI MUSTAKIM

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1

THE EFFECT OF VIDEO MEDIA VARIATION TO LEARNING INTEREST OF FOURTH GRADE STUDENT

METODE PENELITIAN. Rumbia Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 102 siswa dan tersebar

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN FASILITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VA SDN SUMBERSARI 03 JEMBER

Universitas Pendidikan Indonesia, Indonesia Jl. Dr. Setiabudhi No. 299 Bandung

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR DAN KETERAMPILAN METAKOGNISI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu siswa kelas VII SMPN 2 Bandar Lampung. pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014.

EFEK MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING DAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

Witan Faestri, Agustina Sri Purnami Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta. *Korespondensi:

Neng Siti Nur Afifah., Edi Hernawan, Drs.M.Pd., Suharsono, M.Pd. ABSTRACT

*Maratul Afidah **Ade Purmatisa

HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain eksperimen one-group pretest-posttest. Desain eksperimen

HUBUNGAN PENGUASAAN RAGAM BAHASA INDONESIA STANDAR DAN LOCUS OF CONTROL DENGAN KETERAMPILAN MENULIS ARTIKEL ILMIAH

KORELASI ANTARA KETERAMPILAN METAKOGNITIF DENGAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMAN 1 DAWARBLANDONG, MOJOKERTO

KETERAMPILAN KERJA ILMIAH PADA MATERI INDIKATOR ASAM BASA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 7 SMP Negeri 8

Nurasia Jurusan Kimia Fakultas Sains Universitas Cokroaminoto Palopo

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 3 No. 3 ISSN Kata Kunci : Guided Inquiry dengan Teknik Think Pair Share, Hasil Belajar [1]

TESIS. Oleh R. AHMAD ZAKY EL ISLAMI SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2013

PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS ANTARA PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS DENGAN TPS

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BIOLOGI BERORIENTASI PENGEMBANGAN KECERDASAN MAJEMUK SISWA PADA KONSEP SEL KELAS XI SMA

Laela Ngasarotur Risfiqi Khotimah Partono Pendidikan Fisika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro

KETERAMPILAN METAKOGNITIF SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI ASAM BASA DI SMAN 1 PACET KELAS XI

PERSEPSI SISWA SMP MUHAMMADIYAH SANDEN TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

REVIEW OF INTEREST STUDENT LEARNING AND CORRELATION WITH CITIZENS HOMESTEADER LEARNING OUTCOMES IN BIOLOGY SMP N 38 DISTRICT TEBO, JAMBI

RENA A JURNAL. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS. FKIP UNTAD Penerbit : E Journal Geo-Tadulako UNTAD

ANALISIS KEPUASAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM SISWA KELAS XI IPA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMAN 5 PADANG.

PERBEDAAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PESERTA DIDIK YANG DIBERI PERLAKUAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONECTED MATHEMATICS PROJECT TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP

Transkripsi:

Jurnal Penelitian dan Pembelajaran IPA HUBUNGAN LITERASI SAINS DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA PADA KONSEP ASAM BASA (Diterima 30 September 2015; direvisi 15 Oktober 2015; disetujui 12 November 2015) R. Ahmad Zaky El Islami 1, Nahadi 2, Anna Permanasari 3 1 Program Studi Pendidikan IPA, FKIP, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang Email: zakyislami@gmail.com 2,3 Jurusan Pendidikan Kimia, FPMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung Abstract This study aims to determine the correlation of science literacy and confidence of students on acid and base concept. This research was conducted at SMAN 24 Kabupaten Tangerang in January-June 2013. The method used was survey method, the subjects in this study consisted of 39 students. Data were analyzed using product moment correlation test. The instrument used is a test of scientific literacy and self-confidence questionnaires. The results showed a correlation coefficient of 0.02 is lower than the r tabel (at the 5% significance level) is 0,316, we conclude that there is no significant correlation between science literacy and confidence of student statistically. Keywords: Science Literacy, Confidence, Acid Base Concept Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan literasi sains dan kepercayaan diri siswa pada konsep asam basa. Penelitian ini dilakukan di SMAN 24 Kabupaten Tangerang pada bulan Januari-Juni 2013. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei, subyek dalam penelitian ini terdiri dari 39 siswa. Data dianalisis dengan uji korelasi product momen. Instrumen yang digunakan adalah soal literasi sains dan angket kepercayaan diri. Hasil penelitian ini menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0,02 lebih rendah dibandingkan dengan r tabel (pada taraf signifikansi 5%) yaitu 0,316 maka disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara literasi sains dan kepercayaan diri siswa secara statistik. Kata Kunci: Literasi Sains, Kepercayaan Diri, Konsep Asam Basa 16

PENDAHULUAN Pendidikan merupakan bidang yang cukup strategis untuk dapat digunakan sebagai wahana dalam pengembangan sumber daya manusia yang unggul dan berkarakter. Pendidikan tidak hanya bertujuan membuat seseorang dari tidak tahu menjadi tahu, atau membuat seseorang dari tidak terampil menjadi terampil, namun juga bertujuan untuk membuat kepribadian menjadi lebih berkarakter. Pendidikan karakter merupakan salah satu tujuan umum dalam pendidikan di Indonesia sehingga menjadi sebuah visi besar bidang pendidikan, yakni pendidikan karakter tahun 2010-2025. Terdapat banyak jenis karakter dari peserta didik yang dapat dikembangkan di sekolah seperti kerja keras, kerjasama, rajin, percaya diri. Dengan mengintegrasikan karakterkarakter tersebut dalam sebuah proses pembelajaran, diharapkan dapat menjadikan siswa menjadi lebih berkarakter. Menurut kemendiknas (2010) dalam (Gunawan, 2012), kepercayaan diri merupakan salah satu karakter yang dapat dikembangkan di sekolah. Tanpa adanya kepercayaan diri pada diri siswa ketika belajar memungkinkan siswa menjadi tidak mampu untuk memahami konsep. Tuan et al. (2005) menyatakan ketika siswa memiliki kepercayaan diri tinggi, maka 17 siswa akan memiliki keyakinan bahwa mereka mampu menyelesaikan tugastugas belajar, baik tugas-tugas yang sulit maupun yang mudah. Karena kepercayaan diri itu sendiri merupakan kemampuan seseorang untuk memercayai kemampuan yang dimiliki olehnya (Perry, 2005). Selain berbicara mengenai karakter, pendidikan Indonesia pun berbicara tentang literasi sains. Penelitian-penelitian yang berkaitan dengan literasi sains semakin banyak dilakukan, hal ini sangat mungkin terjadi karena perkembangan literasi sains dunia semakin diperhatikan, hal ini dapat dilihat dari program OECD yaitu PISA yang selalu memperbaiki hasil surveinya tiga tahun sekali. Hasil terbaru yaitu PISA 2012 menunjukkan rata-rata literasi sains siswa sebesar 382 dengan rata-rata sebesar 501 dan berada pada peringkat 64 dari 65 negara peserta (OECD, 2014). Sementara tahun 2009 hasil survei PISA menunjukkan rata-rata literasi sains siswa Indonesia sebesar 383 dengan rata-rata sebesar 501 dan berada pada rangking 59 dari 65 negara peserta (OECD, 2010). Hasil ini menunjukkan bahwa peringkat literasi sains siswa Indonesia menurun. Penurunan dan rendahnya rata-rata literasi sains siswa Indonesia pada PISA 2012 tersebut bisa menjadi salah satu gambaran bahwa pembelajaran sains

yang dilakukan di Indonesia masih membutuhkan perbaikan yang cukup besar, sehingga diharapkan rata-rata literasi sains siswa Indonesia akan menjadi lebih baik. Tentu hasil survei tahun 2012 ini sangat memprihatinkan khususnya bagi para pelaku dunia pendidikan terutama dunia pendidikan sains. Hasil ini pun tentu akan berdampak pada kepercayaan diri peserta didik maupun pendidik dalam membelajarkan sains. Penurunan hasil survei ini sangat drastis selama tiga tahun terakhir, tentu hal ini perlu dikaji lebih lanjut oleh para pelaku di dunia pendidikan sains. Pada PISA tahun 2000 dan 2003 mengklasifikasikan literasi sains menjadi tiga domain besar, yaitu domain konten sains, domain proses sains, dan domain konteks aplikasi sains (PISA, 2001, PISA, 2004). Namun sejak PISA 2006, literasi sains mulai dikembangkan ke dalam empat domain besar yakni domain konten sains, domain kompetensi/proses sains, domain konteks aplikasi sains dan domain sikap sains. Domain sikap sains terdiri dari mendukung penyelidikan ilmiah, kepercayaan diri, minat terhadap sains dan rasa tanggung jawab terhadap sumber daya dan lingkungan (PISA, 2007, PISA, 2010). Pada PISA 2006 domain sikap sains dimasukkan ke dalam item tes, tetapi pada PISA 2009 18 dan 2012 domain sikap tidak dimasukkan ke dalam item tes. Depdiknas (2007) telah mengkaji kebijakan kurikulum mata pelajaran IPA yang berkaitan dengan literasi sains. Kajian ini dilakukan oleh Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan Depdiknas tentang Kurikulum IPA masa depan. Beberapa hal yang direkomendasikan kajian tersebut, diantaranya: 1. Pembelajaran IPA harus dapat menumbuhkan kepercayaan diri siswa, dengan menganggap bahwa pelajaran IPA bukanlah pelajaran yang sulit yang harus ditakuti serta yakin bahwa mereka mampu belajar IPA. 2. Belajar tentang IPA harus disertai dengan pengembangan sikap dan keterampilan ilmiah, sehingga dalam belajar IPA tidak hanya belajar mengenai konsep-konsep saja. 3. Belajar IPA hendaknya membuat siswa dapat menggunakan pengetahuan yang dimilikinya untuk memahami kejadian-kejadian alam yang terjadi di sekitarnya dan mampu mengembangkan kemampuan bernalarnya serta dapat merencanakan serta melakukan penyelidikan ilmiah, serta. 4. Belajar IPA harus dapat mengembangkan keterampilan proses sains bagi siswa, guru, dan

calon guru sebagai misi utama PBM IPA di sekolah untuk mengembangkan kemampuan mengobservasi, merencanakan penyelidikan, menafsirkan (interpretasi) data dan informasi (narasi, gambar, bagan, tabel) serta menarik kesimpulan. Berdasarkan uraian mengenai pembelajaran IPA pada kurikulum IPA masa depan tersebut, dapat diartikan bahwa pembelajaran IPA masa depan akan berorientasi pada literasi sains, pengembangan sikap ilmiah, keterampilan ilmiah, kemampuan bernalar, kemampuan siswa dalam melakukan penyelidikan ilmiah, keterampilan proses sains, dan kepercayaan diri. Selain mengenai literasi sains PISA 2006 pun melakukan survei mengenai kepercayaan diri siswa Indonesia, dan hasilnya menyebutkan bahwa siswa Indonesia memiliki kepercayaan diri yang rendah. Dengan rendahnya hasil PISA mengenai literasi sains dan kepercayaan diri siswa Indonesia, peneliti merasa perlu melakukan penelitian yang dapat mengkorelasikan literasi sains dan kepercayaan diri tersebut. Pada penelitian ini peneliti mengkaji literasi sains pada konsep asam basa, Hal ini dikarenakan konsep asam basa dipandang memenuhi tiga prinsip dasar pemilihan konten PISA 19 yang dikemukakan oleh Hayat dan Yusuf (2010) yaitu: (1) Konsep yang diujikan relevan dengan situasi kehidupan sehari-hari. Kita mengehatui bahwa konsep asam basa dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti buah-buahan dan lain sebagainya; (2) Konsep asam basa diperkirakan masih akan relevan sekurang-kurangnya untuk satu dasawarsa ke depan; dan (3) Konsep itu harus berkaitan dengan kompetensi proses yaitu pengetahuan tidak hanya mengandalkan daya ingat siswa melainkan perlu adanya kompetensi proses yang dapat diukur. Kita mengetahui bahwa konsep larutan asam basa merupakan salah satu konsep kimia yang bersifat eksperimental, sehingga kompetensi proses dapat diukur melalui kegiatan praktikum kimia pada konsep larutan asam basa. Berdasarkan paparan tersebut, peneliti tertarik untuk mengkaji hubungan literasi sains dan kepercayaan diri siswa pada konsep asam basa. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey (Sugiyono, 2011). Dalam penelitian ini peneliti ingin menyelidiki hubungan literasi sains dan kepercayaan diri siswa pada konsep asam basa. Subyek penelitian dalam penelitian ini terdiri dari 39 siswa, penelitian ini dilakukan pada bulan

Januari-Juni 2013 di SMAN 24 Kabupaten Tangerang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes literasi sains sebanyak 20 soal yang telah divalidasi dan layak untuk digunakan dan angket kepercayaan diri yang diadopsi dari Baldwin et al.(1999) yang disesuaikan dengan mata pelajaran kimia konsep asam basa terdiri dari 11 item pertanyaan yang telah valid dan reliabel serta telah representatif dengan indikator kepercayaan diri yang diadopsi dari Baldwin et al.(1999). HASIL DAN PEMBAHASAN Dari kegiatan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh data skor literasi sains dan kepercayaan diri siswa. Berikut adalah Tabel 1 dan Tabel 2 yang menggambarkan literasi sains siswa secara keseluruhan dan kepercayaan diri siswa secara keseluruhan. Tabel 1 Literasi Sains Siswa Nilai Minimum 20,00 Nilai Maksimum 95,00 Rata-rata 54,49 Tabel 2 Kepercayaan Diri Nilai Minimum -1,00 Nilai Maksimum 1,55 Rata-rata 0,24 Berdasarkan data pada Tabel 1 dan Tabel 2 dapat dilihat bahwa rata-rata literasi sains siswa dan rata-rata 20 kepercayaan diri siswa secara keseluruhan secara berurutan adalah 54,49 dan 0,24. Sebelum dilakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukah uji normalitas pada data rata-rata literasi sains secara keseluruhan dan data ratarata kepercayaan diri siswa menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dan uji lineritas pada data rata-rata literasi sains secara keseluruhan dan dengan bantuan program SPSS versi 16. Data hasil uji normalitas data rata-rata literasi sains secara keseluruhan dan dengan bantuan program SPSS versi 16 yang dirangkum pada Tabel 3, Tabel 4. Tabel 3 Hasil Uji Normalitas Literasi Sains Kepercayaan Diri P-Value 0,058 0,170 Kesimpulan Normal Normal Tabel 4 Uji Linearitas Literasi Sains dan Kepercayaan Diri P-Value 0,581 Kesimpulan Linear Berdasarkan uji normalitas terlihat bahwa literasi sains siswa dan kepercayaan diri siswa berdistribusi normal dan berdasarkan uji linearitas terlihat bahwa literasi sains dan kepercayaan diri siswa bersifat linear. Oleh karena itu, uji korelasi yang digunakan adalah uji statistik parametrik dengan menggunakan uji korelasi

product momen dengan bantuan program SPSS versi 16. Data hasil uji korelasi rerata literasi sains dan kepercayaan diri dapat dilihat pada Tabel 5 berikut ini. Tabel 5 Hasil Uji Korelasi α r tabel P-Value/Sig 0,02 0,316 Kesimpulan Tidak Berkorelasi Berdasarkan perhitungan pada tabel 5, uji korelasi terhadap literasi sains dan data kepercayaan diri siswa koefisien korelasi sebesar 0,02 lebih rendah dibandingkan dengan r tabel (pada taraf signifikansi 5%) yaitu 0,316 maka disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara literasi sains dan kepercayaan diri siswa. Dalam penelitian ini juga dicari hubungan antara kepercayaan diri siswa dengan masing-masing aspek literasi sains yaitu konten sains, konteks aplikasi sains dan proses sains. Tabel 6 Konten Sains Nilai Minimum 17,95 Nilai Maksimum 83,33 Rata-rata 57,30 Tabel 7 Kepercayaan Diri Nilai Minimum -1,00 Nilai Maksimum 1,55 Rata-rata 0,24 Berdasarkan data pada Tabel 6 dan Tabel 7 dapat dilihat bahwa rata-rata konten sains siswa dan rata-rata 21 kepercayaan diri siswa secara keseluruhan secara berurutan adalah 57,30 dan 0,24. Sebelum dilakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukah uji normalitas pada data rata-rata konten sains secara keseluruhan dan data ratarata kepercayaan diri siswa menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dan uji lineritas pada data rata-rata konten sains secara keseluruhan dan dengan bantuan program SPSS versi 16. Data hasil uji normalitas data rata-rata konten sains secara keseluruhan dan dengan bantuan program SPSS versi 16 yang dirangkum pada Tabel 8 dan Tabel 9. Tabel 8 Hasil Uji Normalitas Konten Sains Kepercayaan Diri P-Value 0,2 0,170 Kesimpulan Normal Normal Tabel 9 Uji Linearitas Konten Sains dan Kepercayaan Diri α P-Value 0,581 Kesimpulan Linear Berdasarkan uji normalitas terlihat bahwa konten sains siswa dan kepercayaan diri siswa berdistribusi normal dan berdasarkan uji linearitas terlihat bahwa konten sains dan kepercayaan diri siswa bersifat linear. Oleh karena itu, uji korelasi yang digunakan adalah uji statistik parametrik

dengan menggunakan uji korelasi product momen dengan bantuan program SPSS versi 16. Data hasil uji korelasi rerata konten sains dan kepercayaan diri dapat dilihat pada Tabel 10 berikut ini. Tabel 10 Hasil Uji Korelasi α r tabel P-Value/Sig 0,02 0,316 Kesimpulan Tidak Berkorelasi Berdasarkan perhitungan pada tabel 10, uji korelasi terhadap literasi sains dan data kepercayaan diri siswa diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,02 lebih rendah dibandingkan dengan r tabel (pada taraf signifikansi 5%) yaitu 0,316 maka disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara konten sains dan kepercayaan diri siswa. Tabel 11 Konteks Aplikasi Sains Nilai Minimum 28,21 Nilai Maksimum 74,36 Rata-rata 56,34 Tabel 12 Kepercayaan Diri Nilai Minimum -1,00 Nilai Maksimum 1,55 Rata-rata 0,24 Berdasarkan data pada Tabel 11 dan Tabel 12 dapat dilihat bahwa ratarata konteks aplikasi sains siswa dan rata-rata kepercayaan diri siswa secara keseluruhan secara berurutan adalah 56,34 dan 0,24. Sebelum dilakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukah uji 22 normalitas pada data rata-rata konteks aplikasi sains secara keseluruhan dan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dan uji lineritas pada data rata-rata konteks aplikasi sains secara keseluruhan dan data rata-rata kepercayaan diri siswa dengan bantuan program SPSS versi 16. Data hasil uji normalitas data rata-rata konteks aplikasi sains secara keseluruhan dan dengan bantuan program SPSS versi 16 yang dirangkum pada Tabel 13 dan Tabel 14. Tabel 13 Hasil Uji Normalitas Konteks Kepercayaan Aplikasi Sains Diri P-Value 0,2 0,170 Kesimpulan Normal Normal Tabel 14 Uji Linearitas Konteks Aplikasi Sains dan Kepercayaan Diri α P-Value 0,365 Kesimpulan Linear Berdasarkan uji normalitas terlihat bahwa konteks aplikasi sains siswa dan kepercayaan diri siswa berdistribusi normal dan berdasarkan uji linearitas terlihat bahwa konteks aplikasi sains dan kepercayaan diri siswa bersifat linear. Oleh karena itu, uji korelasi yang digunakan adalah uji statistik parametrik dengan menggunakan uji korelasi product momen dengan bantuan

program SPSS versi 16. Data hasil uji korelasi rerata konteks aplikasi sains dan kepercayaan diri dapat dilihat pada Tabel 15 berikut ini. Tabel 15. Hasil Uji Korelasi α r tabel P-Value/Sig 0,026 0,316 Kesimpulan Tidak Berkorelasi Berdasarkan perhitungan pada tabel 15, uji korelasi terhadap konteks aplikasi sains dan data kepercayaan diri siswa diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,026 lebih rendah dibandingkan dengan r tabel (pada taraf signifikansi 5%) yaitu 0,316 maka disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara konteks aplikasi sains dan kepercayaan diri siswa Tabel 16 Proses Sains Nilai Minimum 50,00 Nilai Maksimum 69,23 Rata-rata 56,55 Tabel 17 Kepercayaan Diri Nilai Minimum -1,00 Nilai Maksimum 1,55 Rata-rata 0,24 Berdasarkan data pada Tabel 16 dan Tabel 17 dapat dilihat bahwa ratarata proses sains siswa dan rata-rata kepercayaan diri siswa secara keseluruhan secara berurutan adalah 56,55 dan 0,24. Sebelum dilakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukah uji normalitas pada data rata-rata proses 23 sains secara keseluruhan dan data ratarata kepercayaan diri siswa menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dan uji lineritas pada data rata-rata proses sains siswa secara keseluruhan dan dengan bantuan program SPSS versi 16. Data hasil uji normalitas data rata-rata proses sains secara keseluruhan dan data rata-rata kepercayaan diri siswa dengan bantuan program SPSS versi 16 yang dirangkum pada Tabel 18 dan Tabel 19. Tabel 18 Hasil Uji Normalitas Proses Kepercayaan Sains Diri P-Value 0,2 0,170 Kesimpulan Normal Normal Tabel 19 Uji Linearitas Proses Sains dan Kepercayaan Diri α P-Value 0,365 Kesimpulan Linear Berdasarkan uji normalitas terlihat bahwa proses sains siswa dan kepercayaan diri siswa berdistribusi normal dan berdasarkan uji linearitas terlihat bahwa proses sains siswa dan kepercayaan diri siswa bersifat linear. Oleh karena itu, uji korelasi yang digunakan adalah uji statistik parametrik dengan menggunakan uji korelasi product momen dengan bantuan program SPSS versi 16. Data hasil uji korelasi rerata proses sains dan kepercayaan diri dapat dilihat pada Tabel 20 berikut ini.

Tabel 20 Hasil Uji Korelasi α r tabel P-Value/Sig 0,026 0,316 Kesimpulan Tidak Berkorelasi Berdasarkan perhitungan pada tabel 20, uji korelasi terhadap proses sains dan data kepercayaan diri siswa diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,026 lebih rendah dibandingkan dengan r tabel (pada taraf signifikansi 5%) yaitu 0,316 maka disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara proses sains dan kepercayaan diri siswa Menurut Bandura (1981) dalam Tuan et al. (2005) bahwa kepercayaan diri mengacu pada persepsi individu atas kemampuannya dalam menyelesaikan tugas-tugas belajar, sedangkan menurut Berkan dan Ekici (2007) dalam Ekici et al. (2012) mengenai kepercayaan diri dalam biologi, bahwa kepercayaan diri memiliki peran yang signifikan terhadap pemahaman biologi yang baik, dalam menggunakan konsep biologi dan proses biologi serta memungkinkan siswa untuk percaya kepada dirinya sendiri. Berdasarkan teori tersebut maka hubungan antara kepercayaan diri dengan konten sains, hubungan antara konteks aplikasi sains dan kepercayaan diri, serta hubungan antara proses sains dan kepercayaan diri, kemungkinan besar akan memiliki hubungan yang signifikan. Dengan demikian, kepercayaan diri yang didapatkan dalam 24 penelitian ini kemungkinan besar merupakan kepercayaan diri palsu. Sesuai dengan pendapat Perry (2005), kepercayaan diri palsu merupakan bentuk kepercayaan diri yang dipaksakan, karena ingin mendapatkan pengakuan dari orang lain. KESIMPULAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil uji korelasi antara literasi sains, konten sains, konteks aplikasi sains, proses sains dengan kepercayaan diri siswa menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara literasi sains dan kepercayaan diri siswa, antara konten sains dan kepercayaan diri siswa, antara konteks aplikasi sains dan kepercayaan diri siswa, antara proses sains dan kepercayaan diri siswa. SARAN Diperlukan penyusunan instrumen kepercayaan diri yang lebih baik lagi agar diperoleh hasil yang optimal. DAFTAR PUSTAKA Baldwin, J. A., D. Ebert-May, and D. J. Burns, 1999. The Development of a College Biology Self-Efficacy Instrument for Nonmajors. John Wiley and Sons, Inc, Science Education. 83: 397-408. Depdiknas. 2007. Kajian Kurikulum Mata Pelajaran IPA. Depdiknas. Jakarta Ekici, G., P. Fettahlioglu, and A. Cibik, S. 2012. Biology Self Efficacy Beliefs of the Students Studying in the Department of Biology and Department of Biology Teaching.

International Online Journal of Educational Sciences. 4 (1) : 39-49. Gunawan, H. 2012. Pendidikan Karakter: Konsep dan Implementasinya. Alfabeta. Bandung. Hayat, B. dan S. Yusuf. 2010. Mutu Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta OECD. 2001. Knowledge and Skills for Life First Result from PISA 2000. OECD Publishing. Paris-France. OECD. 2004. Learning for Tomorrow s World First Result from PISA 2003. OECD Publishing. Paris-France. OECD. 2007. Executive Summary PISA 2006: Science Competencies for Tomorrow s World: OECD Publishing. Paris-France. OECD. 2010. PISA 2009 Results: What Students Know and Can Do - Student Performance in Reading, Mathematics and Science (Volume I): OECD Publishing. Paris-France. OECD. 2014. PISA 2012 Results: PISA 2012 Results: What Students Know and Can Do - Student Performance in Reading, Mathematics and Science (Volume I). OECD Publishing. Paris-France. Perry, M. 2005. Confidence Boosters. Diterjemahkan oleh Aditiya Suharmoko. Erlangga. Jakarta. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Alfabeta. Bandung. Tuan, H-L., C.C. Chin, and S.H. Shieh. 2005. The development of a questionnaire to measure students motivation towards science learning. Journal of Science Education. 27 (6): 639-654. 25