BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. persiapan administrasi. Sebelum persiapan penelitian ada tahap-tahap yang

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru

BAB III METODE PENELITIAN. berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

BAB 3 METODE PENELITIAN. metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelit ian yang digunakan dalam

Bab 3 METODE PENELITIAN. berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerik dan. signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 2004).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini penulis ingin mengetahui ada tidaknya hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Kemudian mendeskripsikan secara sistematis sifat-sifat atau gejala-gejala dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. informasi-informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2013 di SMA N 1

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

BAB 3 METODE PENELITIAN. analisisnya pada data data numerikal (angka angka) tentang perilaku. yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 1996). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk menjawab masalah penelitian (Setiadi dkk, 2005 ). Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan Kontrol diri (variabel bebas) dan Perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku.

BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang bermanfaat untuk meningkatakan mutu suatu hal yang menarik minat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. komparatif, yaitu suatu penelitian yang bersifat membandingkan atau perbedaan

BAB III METODE PENELITIAN. peraturan-peraturan yang terdapat dalam penelitian (Usman, 1996: 16).

BAB III METODE PENELITIAN. pengetahuan secara ilmiah atau untuk pengujian hipotesis suatu penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor- faktor yang berperan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di Fakultas Psikologi dan Kesehatan dan Fakultas Ekonomi

BAB III METODE PENELITIAN. pola asuh otoriter) dan variabel terikat (perilaku bullying) sehingga

BAB III METODE PENELITIAN. diolah dengan metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan analisisnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu variabel independen (bebas) dan variabel dependent (terikat). ini adalah perilaku kerja kontraproduktif.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel. Alat ukur yang

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Moh. Nazir variabel adalah konsep yang mempunyai

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Sekampung Lampung Timur pada

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Variabel Penelitian. keluarga tidak lengkap, dan variabel (Y) identitas vokasional.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu syukur sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang menekankan analisisnya pada data-data numerik dan diolah dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini tidak

BAB III METODE PENELITIAN. secara objektif (Notoatmodjo, 2005). mahasiswa semester akhir Fakultas Psikologi dan Kesehatan.

BAB III METODOLOGI. satu dari beberapa alternatif keputusan atau tindakan dimana tidak semua

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa. berarti atau tidak hubungan itu (Arikunto, 2002).

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah tidaknya suatu penelitian sangat tergantung pada metodologi yang

BAB III METODE PENELITIAN. bisa dikatakan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. (X) dengan perilaku caring perawat sebagai variabel terikat (Y). Alat ukur yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pendekatan dan jenis penelitian. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dibuat secara sistematis dan logis, sehingga dapat dijadikan pedoman yang. betul-betul dan mudah diikuti secara mendasar.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis sehingga diperlukan. kuantitatif maupun kualitatif (Azwar, 2004).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Menurut Arikunto (2002), penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Dan Definisi Operasional 1 Variabel Variabel penelitian pada dasarnya merupakan sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh onformasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Dengan kata lain, variabel penelitian adalah setiap hal dalam suatu penelitian yang datanya ingin diperoleh. Dinamakan variabel karena nilai dari data tersebut beragam (Noor, 2011). a. Variabel bebas : Kontrol Diri b. Variabel tergantung : Perilaku Kepatuhan 2 Definsi Operasional a. Kontrol Diri Kontrol diri merupakan tingkat upaya yang secara sadar dilakukan oleh individu untuk mengarahkan perilaku serta lingkungannya agar mencapai suatu tujuan tertentu dengan keyakinan yang dimiliki, hal ini diukur dengan menggunakan skala kontrol diri berdasarkan aspek yang meliputi kontrol perilaku (behavioral control), kontrol kognitif ( cognitive control) dan mengontrol keputusan (decisional control). Kontrol diri meliputi kemampuan untuk mengontrol perilaku, kemampuan untuk mengontrol stimulus, kemampuan 36

37 untuk mengantisipasi peristiwa melalui berbagai pertimbangan, kemampuan menafsirkan peristiwa dengan memperhatikan segisegi positif serta kemampuan memilih tindakan berdasarkan apa yang diyakini dan disetujui individu. b. Kepatuhan Pengobatan Kepatuhan terhadap pengobatan merupakan kapasitas individu dalam melakukan upaya perilaku yang menunjukkan kesesuaian dengan peraturan atau anjuran yang diberikan oleh professional kesehatan untuk menunjang kesembuhannya. Tingkat ini diukur dengan menggunakan skala yang disusun berdasarkan aspek-aspek yang meliputi Pilihan dan tujuan pengaturan (upaya individu untuk memilih sesuai dengan yang diyakininya untuk mencapai kesembuhan), Perencanaan pengobatan atau perawatan (upaya perencanaan yang dilakukan oleh individu dalam pengobatannya untuk mencapai suatu kesembuhan). Pelaksanaan aturan hidup (kemampuan individu untuk mengubah gaya hidup sebagai upaya untuk menunjang kesembuhannya) B. Populasi, Sampel Dan Tenik Sampling 1 Populasi Dalam penelitian, populasi digunakan untuk menyebutkan seluruh elemen atau anggota dari suatu wilayah yang menjadi sasaran penelitian atau merupakan keseluruhan dari subjek penelitian (Noor, 2011)

38 Populasi yang ada dalam penelitian ini adalah pasien penderita diabetes mellitus yang sedang menjalani rawat jalan di Puskesmas Rangkah Surabaya pada saat penelitian dilaksanakan. Peneliti tertarik untuk mengambil populasi tersebut karena sesuai dengan tujuan peneliti yaitu mengetahui bagaimana hubungan kontrol diri dengan perilaku kepatuhan dalam pengobatan pada penderita diabetes mellitus. Dalam penelitian ini peneliti mengambil lokasi di Puskesmas Rangkah Surabaya. Penentuan lokasi penelitian ini berdasarkan pertimbangan Puskesmas Rangkah Surabaya merupakan salah satu Puskesmas dengan pasien Diabetes terbanyak dan sudah terdapat jadwal khusus yang menangani penyakit diabetes yaitu hari selasa dan kamis serta terdapat berbagai program kegiatan yang dilaksanakan untuk menarik minat pasien dalam hal menunjang kesembuhannya. Populasi pada penelitian ini peneliti menggunakan rata-rata dari jumlah keseluruhan pasien diabetes mellitus di Puskesmas Rangkah Surabaya yang berobat jalan pada satu tahun terakhir yaitu pada bulan Mei 2015- Mei 2016 yang berjumlah 604 orang. 2 Sampel Sampel merupakan bagian dari populasi yang memiliki sifat dan karakteristik yang sama. Apabila responden dalam populasi lebih dari 100 maka sampel yang diambil 10%-15% atau 25%-30%, sebaliknya jika responden populasi kurang dari 100, maka semua responden dalam

39 populasi diambil sebagai sampel sehingga penelitiannya menjadi penelitian populasi (Arikunto, 2003). Menurut Sugiono (2012) bila populasi besar dan penelitian tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar mewakili. Karena populasi yang lebih dari 100 maka dari itu peneliti mengambil sampel 10% dari populasi penderita diabetes mellitus di Puskesmas Rangkah Surabaya yang sedang menjalani rawat jalan, yakni berjumlah 60 subjek. Adapun kriteria subjek penelitian ini adalah: a. Pasien terdiagnosa Diabetes Mellitus dilihat dari status kesehatan. b. Pasien bersedia menjadi responden. c. Kedatangan pasien lebih dari satu kali selama 1 bulan. 3 Teknik Sampling Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah accidental sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan bertemu dengan peneliti, jika dipandang orang tersebut cocok sebagai responden. Peneliti langsung ke lapangan melakukan pengumpulan data terhadap sejumlah sampel yang ditemui, berapapun jumlah sampel tidak menjadi permasalahan. Prinsipnya banyaknya sudah cukup maka penelitian dianggap sudah selesai. (Ayu Putri, 2014).

40 Sampel diperoleh dari seluruh pasien diabetes mellitus yang melakukan pemeriksaan di Puskesmas Rangkah Surabaya selama waktu pengambilan data sampai memenuhi minimal 60 sampel. C. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yakni dengan menggunakan angket (kuesioner). Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2012). Peneliti menggunakan metode angket (kuesioner) karena beberapa pertimbangan, diantaranya: 1 Metode angket membutuhkan biaya yang relatif lebih murah. 2 Terutama pada responden yang terpencar-pencar, metode ini dapat mempermudah pengumpulan data. 3 Walaupun penggunaan metode ini pada sampel yang relatif besar, namun penggunaannya dapat berlangsung serempak. 4 Metode ini relatif membutuhkan waktu yang sedikit. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner, yaitu kuesioner tentang skala kepatuhan pengobatan dan skala kontrol diri. Skala ini disajikan dalam bentuk pernyataan favorabel dan unfavorabel dengan alternatif jawaban terdiri dari pada kedua variabel memiliki empat kriteria jawaban yaitu sangat tidak setuju, tidak setuju. setuju, sangat setuju. Begitu pula dengan

41 skala kepatuhan pengobatan terdiri dari empat pilihan yaitu sangat tidak setuju, tidak setuju, setuju, sangat setuju. Dalam kuesioner terdapat arahan mengenai cara menjawab kuesioner, responden diwajibkan untuk memilih salah satu alternatif jawaban dan juga mengisi lembar identitas responden. D. Validitas Dan Reliabilitas 1 Validitas Validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Valid tidaknya suatu alat ukur tergantung pada mampu tidaknya alat ukur tersebut mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki dengan tepat (Azwar, 2013). Menurut Kamus Lengkap Psikologi validity merupakan sifat khusus suatu propinsi atau dalil, logis dan seterusnya, yang didasarkan atas kebenaran atau konsekuen dengan fakta. Pengertian kedua yaitu, validity merupakan sifat suatu alat pengukur, bahwa alat-alat tersebut bisa mengukur menurut kenyataan seperti yang dikehendaki untuk diukur (Caplin, 2012). Standar pengukuran yang digunakan untuk menentukan validitas aitem berdasarkan pendapat Azwar (2007) bahwa suatu aitem dikatakan valid apabila memiliki indeks daya beda baik 0, 30. Apabila jumlah aitem yang valid ternyata masih tidak mencukupi jumlah yang diinginkan, maka dapat menurunkan sedikit kriteria dari 0,30 menjadi 0,25 atau 0,20. Adapun standar yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah 0,30.

42 Azwar (1997: 158), juga menyatakan bahwa uji validitas dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat. Syarat bahwa item-item tersebut valid adalah nilai korelasi r hitung harus positif dan lebih besar atau sama dengan r tabel dimana menggunakan ketentuan df= N-2 dan pada penelitian ini karena responden N= 60, berarti 60-2= 58 dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05%, maka diperoleh r tabel = 0,254 menunjukan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula. Syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat validitas adalah apabila nilai daya diskriminasi item atau r sama dengan atau lebih dari 0,254. Jadi apabila korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,254 maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid atau tidak dapat digunakan sebagai instrumen pengumpul data. Dari hasil penelitian try out yang telah dilakukan oleh peneliti maka aitem yang valid pada variable Kontrol Diri ada 21 aitem yang valid dari 28 aitem. Berikut blue print Kontrol Diri. Tabel 3.1 Blue Print Try Out Skala Kontrol Diri AITEM No Aspek Indikator Jumlah F UF 1. Behavioral Control Mampu mengontrol perilaku Mampu mengontrol stimulus 3, 8, 13 7,14, 17, 28 11 9

43 2. Cognitive Control Mampu mengantisipasi peristiwa melalui berbagai pertimbangan Mampu menafsirkan peristiwa dengan memperhatikan segi-segi positif 2, 15, 19, 23 1, 20, 22, 25 24 10 10 3. Decisional Control Mampu memilih tindakan berdasarkan apa yang diyakini individu Mampu memilih tindakan berdasarkan apa yang disetujui individu 9, 12, 16, 4 5, 21, 27 18 9 26 Total 22 6 28 Tabel 3.2 Hasil Seleksi Aitem Skala Kontrol Diri pada Subjek Tryout Corrected Aitem Item-Total Correlation Nilai Koefisien Keterangan 1 0,647 0.30 Valid 2 0,717 0.30 Valid 3 0,548 0.30 Valid 4 0,311 0.30 Valid 5 0,371 0.30 Valid 6 0,583 0.30 Valid 7 0,359 0.30 Valid 8 0,643 0.30 Valid 9 0,125 0.30 Tidak Valid 10 0,466 0.30 Valid 11 0,371 0.30 Valid 12 0,840 0.30 Valid 13 0,479 0.30 Valid

44 14 0,148 0.30 Tidak Valid 15 0,686 0.30 Valid 16 0,633 0.30 Valid 17 0,583 0.30 Valid 18-0,299 0.30 Tidak Valid 19 0,499 0.30 Valid 20 0,736 0.30 Valid 21 0,551 0.30 Valid 22 0,740 0.30 Valid 23 0,142 0.30 Tidak Valid 24-0,364 0.30 Tidak Valid 25 0,721 0.30 Valid 26 0,017 0.30 Tidak Valid 27 0,237 0.30 Tidak Valid 28 0,505 0.30 Valid Dari hasil penelitian try out yang telah dilakukan oleh peneliti maka aitem yang valid pada variabel Kepatuhan Pengobatan terdapat 21 aitem yang valid dari 30 aitem. Berikut blue print Kepatuhan Pengobatan. Tabel 3.3 Blue Print Try Out Skala Kepatuhan Pengobatan No Aspek Indikator F AITEM UF Jumlah 1. Pilihan dan Tujuan Pengaturan Untuk mencapai kesembuhan 2, 3, 9, 23, 24, 25, 28 4 8 2. Perencanaa Pengobatan atau Perawatan Mengkonsumsi obat teratur Melakukan program diet Rutin control 1, 16 8, 18, 22, 6 21 12

45 12, 15 17, 27 3. Pelaksaan Aturan Hidup Mengubah gaya hidup 5, 11, 13,14, 20, 30, 7, 19, 26 29 10 10 Total 25 5 30 Tabel 3.4 Hasil Seleksi Aitem Skala Kepatuhan Pengobatan Corrected Aitem Item-Total Correlation Nilai Koefisien Keterangan 1 0,823 0.30 Valid 2 0,802 0.30 Valid 3 0,318 0.30 Valid 4-0,295 0.30 Tidak Valid 5 0,454 0.30 Valid 6-0,203 0.30 Tidak Valid 7 0,793 0.30 Valid 8 0,524 0.30 Valid 9 0,562 0.30 Valid 10 0,112 0.30 Tidak Valid 11 0,848 0.30 Valid 12 0,901 0.30 Valid 13-0,023 0.30 Tidak Valid 14 0,346 0.30 Valid 15 0,588 0.30 Valid 16 0,921 0.30 Valid 17 0,488 0.30 Valid 18 0,686 0.30 Valid 19 0,381 0.30 Valid 20 0,414 0.30 Valid

46 21 0,071 0.30 Tidak Valid 22 0,408 0.30 Valid 23 0,141 0.30 Tidak Valid 24 0,921 0.30 Valid 25 0,078 0.30 Tidak Valid 26-0,063 0.30 Tidak Valid 27 0,762 0.30 Valid 28 0,686 0.30 Valid 29-0,295 0.30 Tidak Valid 30 0,793 0.30 Valid 2 Reliabilitas Reliabilitas atau keterandalan adalah indeks-indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana alat pengukur dapat dikatakan konsisten, jika dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama. Untuk diketahui bahwa perhitungan atau uji reliabilitas harus dilakukan pada pertanyaan yang telah dimiliki atau memenuhi uji validitas, jika tidak memenuhi syarat uji validitas, maka tidak perlu diteruskan (Noor, 2011). Suatu ciri instrumen yang berkualitas baik adalah reliabel, yaitu mampu menghasilkan skor yang cermat dengan eror pengukuran kecil. Pengertian reliabilitas mengacu pada keterpercayaan atau koifisiensi hasil alat ukur, yang mengandung makna seberapa tinggi kecermatan pengukuran (Azwar, 2013) Penelitian ini menggunakan reliabilitas dengan konsistensi internal, yaitu dilakukan dengan cara mencobakan instrument sekali saja, kemudian

47 data yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. Dan teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Alpha Cronbach. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan bantuan program SPSS 16.0 for windows (Suginono, 2011). Reliabilitas dinyatakan koefisien reliabilitas (rxx) jika angkanya dalam rentang 0 sampai 1,000. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati 1,000 berarti semakin tinggi reliabilitasnya. Sebaliknya koefisien yang semakin rendah mendekati angka 0 maka semakin rendah pula reliabilitasnya (Azwar, 2013). Dari hasil try out variabel Kontrol Diri dan Kepatuhan Pengobatan yang dilakukan oleh peneliti maka dihasilkan nilai reliabilitas sebesar: Tabel 3.5 Reliabilitas Statistik Try Out Reliabilitas Statistik Variabel Alpha Cronbach Jumlah Aitem Kontrol Diri 0,922 21 Kepatuhan Pengobatan 0,940 21 Dari tabel diatas nilai Alpha Cronbach variabel Kontrol Diri sebesar 0.922, nilai tersebut mendekati 1.00 maka aitem yang yang ditry outkan reliabel. Begitu pula dengan nilai Alpha Cronbach variabel Kepatuhan Pengobatan sebesar 0.940, nilai Alpha Cronbach mendekati 1.00 maka aitem yang telah ditry outkan reliabel.

48 E. Analisis Data Menganalisis data merupakan langkah kritis dalam suatu penelitian, dari hasil penarikan sampel dan pengumpulan data akan diperoleh data kasar agar data kasar dapat dibaca dan diintrepretasikan, maka dibutuhkan adanya metode analisis data. Penelitian ini, peneliti menggunakan analisis korelasi Product Moment formula Pearson. Hal tersebut dikarenakan data yang digunakan adalah data parametrik. Teknik penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan diantara dua variabel yaitu variabel kontrol diri sebagai variabel bebas dan variabel kepatuhan pengobatan sebagai variabel terikat. Ada beberapa hal yang harus dipenuhi apabila menggunakan teknik korelasi product moment, yaitu: 1. Data kedua variabel berbentuk data kuantitatif (interval dan rasio). 2. Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Nilai koefisien korelasi berkisar dari 0 sampai dengan 1. Semakin tinggi nilai koefisien korelasinya berarti semakin kuat korelasinya dan sebaliknya semakin rendah nilai koefisien korelasinya maka semakin lemah pengaruh kedua variabel (Muhid, 2012: 95). Uji korelasi dapat menghasilkan korelasi yang bersifat positif (+) dan negatif. Jika korelasinya positif (+) menunjukkan adanya hubungan yang searah semakin tinggi variabel bebas maka semakin tinggi pula nilai variabel terikatnya dan sebaliknya. Jika korelasinya negatif ( -) menunjukkan hubungan yang bersifat tidak searah (berbanding terbalik)

49 artinya semakin tinggi nilai variabel bebas maka semakin rendah nilai variabel terikatnya. Rumus analisa data product moment correlation adalah: Keterangan: r xy = Korelasi antara variabel x dan y XY = Perkalian skor variabel x dan variabel y X Y N = skor variabel x (religiusitas) = skor variabel y (kecemasan premenopause) = subyek Sebelum melakukan analisis data, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis. Uji prasyarat analisis diperlukan guna mengetahui apakah analisis data untuk pengujian hipotesis dapat dilanjutkan atau tidak. Uji prasyarat meliputi uji normalitas dan uji linieritas (Noor, 2011). 1 Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak (Noor, 2011). Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan korelasi product momen. Dengan kaidah apabila signifikansi >0,05 maka dikatakan

50 distribusi normal, sebaliknya jika signifikansi <0,05 maka dikatakan distribusi tidak normal. 2 Uji Linieritas Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah variabel kontrol diri dengan kepatuhan pengobatan mempunyai hubungan yang linier atau tidak. Kaidah yang digunakan untuk mengetahui linieritas hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat adalah jika p > 0,05 maka hubungannya linier, sebaliknya jika p < 0,05 maka hubungan tidak linier. 3 Uji Hipotesis Pada penelitian ini menggunkan uji korelasi product momen, jika uji prasyarat memenuhi. Apabila uji prasyarat tidak memenuhi maka menggunakan uji non parametrik.