BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi dan perdagangan bebas, persaingan usaha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini, membawa dampak yang besar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi perekonomian belum stabil seiring dengan semakin kompleksnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. masalah yang harus segera diatasi oleh para pengusaha dalam mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia harus mampu mengembangkan potensinya untuk menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia dituntut untuk berperan serta

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada masa memasuki era globalisasi serta perdagangan bebas, bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu perusahaan didirikan adalah untuk merencanakan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat membawa dampak yang positif bagi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan era globalisasi dan perdagangan bebas yang dihadapi

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan bangsa dan negara sekarang ini adalah koperasi. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, organisasi harus memperoleh dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (going concern) dan tanggung jawab sosial (corporate social responsibility)

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era perdagangan bebas, persaingan dunia usaha semakin ketat.

BAB 1 PENDAHULUAN. Krisis ekonomi berkepanjangan yang melanda Indonesia menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. menengah dan perusahaan kecil. Pengaruh dari banyak berdirinya perusahaan ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan dalam berbagai bidang, khususnya bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan yang ketat dengan negara lainnya. Perkembangan teknologi yang pesat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Apalagi dalam menghadapi era globalisasi, perusahaan dituntut untuk mampu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan sekarang ini memasuki era perdagangan bebas yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia dituntut untuk berperan serta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. terjadi antar pelaku usaha dalam menghasilkan produk-produk berkualitas dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi, pemerintah Indonesia berusaha meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan globalisasi perekonomian pada umumnya menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini audit operasional semakin diperlukan dalam suatu perusahaan. Audit

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia yang sedang mengalami keterpurukan merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan pesatnya perkembangan ekonomi dewasa ini peranan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia usaha pada sekarang ini semakin berkembang dengan sangat cepat.

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam dunia usaha akhir-akhir ini semakin ketat dan kemajuan di bidang

1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman pada saat ini, pengendalian internal

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya. Analisis Penerapan..., Oktafianus, Fakultas Ekonomi 2015

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, peran listrik sebagai salah satu bentuk energi sangat penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas penjualan merupakan salah satu aktivitas terpenting dari suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. juga harus diikuti oleh perubahan pada lingkungan internal perusahaan, salah. satunya adalah sumber daya manusia ( SDM ).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman membuat tingkat persaingan semakin ketat. Persaingan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian pengendalian intern

BAB I PENDAHULUAN. praktik bisnis dan kebutuhan konsumen yang semakin kompleks,

BAB I PENDAHULUAN. Suatu pengendalian internal yang tepat dan memadai sangatlah diperlukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang No.10 tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini dunia usaha dihadapkan pada era globalisasi dimana pasar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan yang disajikan manajemen kepada para pengguna.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi sekarang ini dan semakin pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. maupun jasa, sehingga persaingan antar industri-industri sejenis semakin

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman dan cepatnya arus globalisasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berisiko bagi setiap perusahaan yang ikut serta di dalamnya, dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Dampak dari hal tersebut adalah semakin ketatnya persaingan antara dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Faisal

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini sektor industri berkembang dengan pesat di Indonesia. Banyak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha Indonesia agaknya sudah melalui masa trauma pasca krisis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kegiatan. pembangunan yang sedang dilaksanakan di Indonesia dewasa ini,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 ayat 9 UU No. 13 Tahun 2003 Ketenagakerjaan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi secara efektif dan efisien serta tetap memiliki usaha bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha pada saat ini sangat ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelangsungan hidup perusahaan, melakukan pertumbuhan serta upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan melakukan kegiatan operasinya untuk mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan ketat antar industri khususnya industri rumahan atau home industry.

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Bambang Hariadi, 2002:17)

BAB I PENDAHULUAN. produk yang dijual, maka laba yang ditargetkan akan dapat tercapai. menjamin kelangsungan hidup suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara berkembang yang saat ini telah memasuki era

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. daya yang ada, sementara dalam jangka panjang tujuan utama perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan semakin berkembangnya berbagai bidang usaha. Ketatnya persaingan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memasuki era perdagangan bebas, saat ini persaingan dunia usaha dan perdagangan semakin kompleks dan ketat. Hal tersebut tantangan bagi Indonesia yang sedang mengalami keterpurukan di segala bidang khususnya di bidang ekonomi, saat ini indonesia terus berjuang untuk memperbaiki keadaan ekonomi tersebut, lalu keterpurukan tersebut berdampak kepada perusahaan manufaktur yang ada di indonesia sehingga banyak perusahaan perusahaan yang memberhentikan karyawannya, mengurangi kualitas atau mutu dari barang yang dijual dan kurangnya pengembangan terhadap produk jadi. karena peristiwa tersebut sehingga menimbulkan banyak masalah antara lain bertambahnya jumlah penganguran, kualitas dari sebuah produk menjadi buruk dan tidak tahan lama dan produk yang dijual tidak diminati oleh konsumen atau pasar. Hal ini disebabkan karena perusahaan perusahaan yang ada kurang dapat bertahan menghadapi kenaikan harga faktor faktor produksi dan persaingan bisnis yang semakin ketat dimana banyak perusahaan perusahaan asing yang berkembang di Indonesia, hal ini mendorong perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk meningkatkan efektivitas dalam mengelola kegiatan operasionalnya agar memperoleh keunggulan bersaing. Salah satu sektor yang diharapkan oleh pemerintah untuk mendorong kemajuan ekonomi adalah sektor perdagangan. Hal ini diperlukan dalam rangka mempersiapkan diri menuju era perdagangan bebas dunia usaha. Saat ini semakin banyak perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan disebabkan bidang perdagangan cukup memberikan prospek yang baik walaupun banyak dari mereka yang gagal dalam melaksanakan kegiatan operasinya. Banyak yang berpendapat bahwa kegagalan tersebut disebabkan oleh keadaan ekonomi yang belum stabil, persaingan yang semakin ketat dan

perkembangan teknologi yang sangat pesat, padahal sebagian besar kegagalan tersebut disebabkan perusahaan tidak mengetahui bagaimana cara untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain ditambah perusahaan tersebut tidak mengikuti perkembangan dunia perdagangan yang terjadi. Agar perusahaan dapat bertahan dan bersaing, khususnya dalam persaingan antar perusahaan sejenis, perusahaan harus mampu mengikuti, menyesuaikan dan memanfaatkan setiap peluang dan tantangan yang timbul akibat perubahan dan perkembangan yang terjadi, mempunyai visi dan misi yang jelas dan terarah dan mempunyai modal yang intelektual yang didapat dari sumber daya yang andal dan berkualitas. Untuk menjadi unggul di dalam daya saing ditentukan oleh beberapa faktor antara lain faktor desain, mutu barang, pengembangan produk, input teknologi, nilai tambah, harga produk, penyerahan produk tepat waktu dan produktivitas. Hal ini mengakibatkan perusahaan perusahaan harus mengambil keputusan yang tepat sesuai dengan faktor faktor tersebut demi kelangsungan hidup perusahaan. Sehingga setiap keputusan yang diambil menjadi faktor pendorong dalam upaya meningkatkan keunggulan daya saing baik di pasar dalam negeri maupun luar negeri. Dalam perusahaan manufaktur, proses produksi berperan dalam meningkatkan keunggulan daya saing. Keunggulan tersebut dapat dicapai dengan skala produksi yang ekonomis dan berproduksi dengan menggunakan teknologi yang lebih canggih, sehingga dapat menghemat penggunaan bahan baku, biaya tetap produksi yang lebih rendah dengan peralatan mesin yang lebih otomatis dan berkapasitas besar serta proses produksi yang efektif. Karena kualitas produksi sangatlah penting dalam perusahaan manufaktur maka efektivitas proses produksi perlu dijaga bahkan ditingkatkan. Setiap perusahaan manufaktur pasti mempunyai manajemen produksi yang masing-masing berperan dalam mendesain sistem produksi, merencanakan serta mengendalikan proses produksi. Dari kegiatan tersebut efektivitas proses produksi dapat tercapai dengan baik dan manajemen dapat menilai kegiatan produksi dan menetapkan tindakan apa yang harus dilakukan terhadap semua

kegiatan produksi tersebut yang diperoleh melalui audit yang dilakukan secara terus menerus. Audit yang dilakukan untuk tujuan tersebut disebut audit operasional. Audit operasional bertujuan mengevaluasi efektivitas dan efisiensi organisasi, mengevaluasi kinerja dan memeriksa apakah pelaksanaan suatu kegiatan telah sesuai dengan apa yang diharapkan, apabila di dalam audit ditemukan hal hal yang menyimpang dari standar, auditor harus melaporkan temuan temuan tersebut kepada manajemen dan segera melakukan tindakan perbaikan sehingga proses produksi dapat berjalan secara efektif. Dalam penulisan skripsi ini, penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada audit operasional dengan ruang lingkup penelitian dibatasi pada kegiatan proses produksi dan mencoba menuangkannya dalam skripsi dengan judul : Peranan Audit Operasional Dalam Meningkatkan Efektivitas Proses Produksi Di Perusahaan. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas, apapun masalah yang akan diteliti mendapatkan kejelasan dan penelitian yang dilakukan lebih terarah, penulis berusaha mengidentifikasikan masalah sebagai berikut : 1. Apakah audit operasional telah dilaksanakan secara memadai? 2. Apakah proses produksi telah dilaksanakan secara efektif? 3. Berapa besar peranan audit operasional dalam meningkatkan efektivitas proses produksi? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk mengetahui pelaksanaan audit operasional dalam rangka meningkatkan efektivitas proses produksi, sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan di atas maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui dan menilai apakah pelaksanaan audit operasional telah dilaksanakan secara memadai. 2. Untuk mengetahui dan menilai apakah pelaksanaan proses produksi telah dilaksanakan dengan efektif. 3. Untuk mengetahui apakah audit operasional pada proses produksi di dalam perusahaan berperan dalam meningkatkan efektivitas proses produksi. 1.4 Manfaat Penelitian Setelah mengetahui masalah masalah dari uraian di atas, maka manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi penulis, sebagai tambahan pengalaman untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta pemahaman tentang perbandingan antara teori dengan praktek yang sebenarnya mengenai audit operasional dan efektivitas proses produksi di perusahaan selain itu juga untuk memenuhi syarat dalam menempuh ujian Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Widyatama. 2. Bagi perusahaan, diharapkan dapat memberikan input dalam rangka perbaikan dan pengembangan perusahaan dan memberikan sumbangan pemikiran bagi manajemen produksi dalam meningkatkan efektivitas proses produksinya. 3. Bagi pihak lain, diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi, serta menambah wawasan, pengetahuan, dan pemahaman mengenai audit operasional dan penerapannya. 1.5 Kerangka Penelitian Perusahaan industri sebagai salah satu pelaku ekonomi sangat berperan dalam menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Seiring dengan perkembangan zaman, konsumen selalu menginginkan adanya peningkatan dalam hal kebutuhan begitu juga dengan keinginannya baik dalam jumlah, variasi, macam dan mutunya. Sehingga hal ini membuat perusahaan untuk

meningkatkan penyediaan atau memproduksi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia tersebut. Dewasa ini persaingan usaha semakin kompleks dan ketat.banyak perusahaan-perusahaan saat ini saling bersaing dalam menghasilkan barang dan jasa dengan desain dan kualitas yang sesuai dengan keinginan manusia tersebut sehingga mendorong perusahaan industri harus bekerja secara efisien dan efektif agar mampu bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis. Bagan 1.1 Kerangka Penelitian Variabel X Peranan Audit Operasional Variabel Y Efektivitas Proses Produksi Tahap-tahap audit operasional Program audit operasional Pencapaian tujuan dan sasaran yang sesuai dengan apa yang diharapkan Kegiatan proses produksi Gambar : hubungan antara peranan audit operasional terhadap efektivitas proses produksi Karena perusahaan harus bersaing dengan perusahaan lainnya. hal ini menuntut pelaksanaan aktivitas yang efisien dan efektif untuk mendukung pencapaian tujuan yang telah ditetapkan, sedangkan untuk mengetahui perbandingan sampai sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan tersebut dengan kondisi yang ada perlu dilakukan audit. Audit yang dilakukan tidak cukup hanya audit keuangan saja yang penekanannya pada penilaian yang sistematis dan obyektif serta berorientasi pada data historis tetapi juga perlu penilaian terhadap kegiatan yang menyangkut aktivitas operasional perusahaan, audit ini merupakan perluasan dari audit keuangan yang disebut audit operasional.

Menurut Amin Widjaja (2008;13), pengertian audit operasional adalah : Audit operasional adalah suatu proses yang sistematis untuk menilai efektivitas organisasi, efisiensi dan ekonomis operasi dibawah pengendalian manajemen dan melaporkan kepada orang yang tepat hasil dari penilaian bersama dengan rekomendasi untuk perbaikan. Jadi pada prinsipnya, audit operasional adalah alat bantu teknis bagi manajemen dalam membantu meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan, audit operasional biasanya dilakukan oleh auditor internal yang bertujuan untuk menemukan dan memecahkan masalah yang ada. Data-data yang relevan perlu dikumpulkan untuk dianalisis menurut hubungan sebab akibat. Setelah itu dicari cara-cara yang dapat ditempuh untuk mengurangi bahkan menghilangkan penyebab timbulnya masalah tersebut agar dapat diperoleh rekomendasi yang bersifat membangun kepada manajemen sebagai pengguna utama dari audit operasional. Di dalam setiap lingkungan kegiatan usaha pada perusahaan manufaktur, aktivitas yang efektif dan efisien harus diterapkan dalam setiap kegiatan perusahaan termasuk proses produksi. Dalam kaitannya untuk mencapai efektivitas proses produksi diperlukan manajemen produksi yang efektif, manajemen produksi diperlukan untuk mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber daya manusia, sumber daya alat, sumber daya dana dan bahan baku yang efektif dan efisien untuk menambah dan menciptakan kegunaan suatu barang atau jasa. Di dalam setiap proses produksi, perusahaan mempunyai manajemen produksi yang mempunyai ruang lingkup mencakup perancangan sistem produksi serta pengoperasian sistem produksi. Perancangan atau desain sistem produksi meliputi perancangan hasil produksi, perancangan proses dan peralatan, pemilihan lokasi perusahaan dan unit produksi, perancangan tata letak, perancangan tugas pekerjaan, serta strategi produksi dan pemilihan kapasitas.

Pengoperasian sistem produksi dan operasi mencakup penyusunan rencana produksi, perencanaan, pengendalian persediaan juga pengadaan bahan, pemeliharaan atau perawatan mesin juga peralatan, pengendalian mutu dan manajemen tenaga kerja. Keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan tidak hanya ditentukan oleh keberhasilan manajemen produksi saja tetapi bagaimana perusahaan mengantisipasi faktor eksternal dan faktor internalnya, sedangkan faktor faktor internal umumnya dapat dikendalikan oleh perusahaan sebaliknya faktor faktor eksternal tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan akan tetapi dapat diantisipasi. Perencanaan dan pengendalian produksi berperan dalam meningkatkan efektivitas proses produksi dan meliputi pengawasan produksi dan tindak lanjut. Pengawasan dapat dilakukan dari jauh atau dekat. Pengawasan yang dilakukan dari dekat dan berhubungan langsung dengan objek disebut pemeriksaan. Pemeriksaan yang dilakukan terhadap suatu kegiatan atau fungsi di dalam perusahaan disebut pemeriksaan operasional. Efektivitas menunjukkan apakah suatu sasaran atau tujuan telah tercapai sedangkan proses produksi dikatakan efektif jika tujuan proses produksi tercapai secara maksimal sesuai dengan apa yang diharapkan, ada enam unsur untuk mencapai efektivitas proses produksi, yaitu sebagai berikut : 1. Adanya kualitas bahan baku yang memadai. 2. Kuantitas bahan baku yang sesuai dengan standar. 3. Waktu pelaksanaan proses produksi yang sesuai dengan standar. 4. Biaya produksi yang sesuai dengan standar yang ditetapkan. 5. Kualitas barang jadi yang memadai. 6. Serta kuantitas barang yang tidak menyimpang jauh dari rencana produksi. Dari penjelasan tersebut terlihat bahwa efektivitas di dalam setiap kegiatan perusahaan dalam proses produksi sangat berpengaruh dalam mencapai keunggulan daya saing, sehingga efektivitas penting untuk diterapkan dalam mencapai tujuan yang sesuai dengan apa yang diharapkan.

Menurut Syahrul (2000;326), pengertian efektivitas adalah sebagai berikut : Efektivitas adalah tingkat di mana kinerja yang sesungguhnya (actual) sebanding dengan kinerja yang ditargetkan. Proses produksi merupakan proses transformasi masukan menjadi keluaran, untuk menjaga kelancaran proses produksi, manajemen perusahaan biasanya melakukan berbagai usaha, diantaranya adalah membeli bahan baku dengan mutu yang baik dan murah, perawatan mesin mesin produksi dan tata letak pabrik yang baik dan strategis, terutama hal yang paling penting adalah pengawasan terhadap setiap aktivitas produksi, untuk mencapai efektivitas proses produksi yang sesuai dengan apa yang diharapkan. Sehingga manajemen produksi dapat mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber sumber daya seperti sumber daya manusia, sumber daya alat, sumber daya dana, serta bahan baku yang dapat digunakan secara efektif. Pengertian proses menurut Sofjan Assauri (2008;12), adalah : proses adalah cara, metode dan tehnik bagaimana sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada diubah untuk memperoleh suatu hasil. adalah: Sedangkan pengertian produksi menurut Sofjan Assauri (2008;12), produksi diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan (input) menjadi hasil keluaran (output). Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa proses produksi menurut Sofjan Assauri (2008;24), adalah sebagai berikut : proses produksi adalah cara, metode dan tehnik-tehnik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa

dengan menggunakan sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahanbahan dan dana) yang ada. Dalam operasi manufaktur, masukan ini berupa bahan baku, tenaga kerja, mesin, sarana fisik, informasi dan teknologi. Proses produksi bertujuan menghasilkan barang dan jasa dalam jumlah yang diterapkan dengan kualitas yang ditentukan dalam waktu yang direncanakan serta dengan biaya yang serendah rendahnya. Proses produksi merupakan kegiatan yang sangat penting dalam perusahaan karena berpengaruh pada tinggi rendahnya biaya sehingga manajemen harus tetap berusaha mempertahankan dan meningkatkan efektifitas produksi. Penulis melakukan studi perbandingan pada penulis sebelumnya yang bernama Antonius Effendi, dimana penulis tersebut menuliskan tentang judul sebagai berikut : peranan audit operasional dalam menunjang efektivitas penjualan (studi kasus pada PT X di bandung). Hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa dengan adanya audit operasional atas kegiatan penjualan dapat menunjang efektivitas penjualan perusahaan yang meliputi audit atas semua aspek dan kegiatan yang berhubungan dengan penjualan dan pengendalian yang cukup sehingga dapat mengurangi resiko ketidakefektifan pada proses penjualan. Dengan demikian berdasarkan kerangka pemikiran tersebut, penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut : Peranan audit operasional atas kegiatan proses produksi jika dijalankan secara memadai akan berperan besar dalam meningkatkan efektivitas proses produksi. 1.6 Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis yaitu metode yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan perusahaan berdasarkan fakta dan memusatkan pada pemecahan masalah aktual dengan mengumpulkan, menyajikan, serta

menganalisis data sehingga data dapat memberikan gambaran yang jelas atas objek yang diteliti. Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer dilakukan dengan memperoleh data dari lapangan dan pertanyaan lisan dan tertulis. Sedangkan data sekunder dilakukan dengan cara studi literatur dan dimaksudkan untuk mendukung kekuatan atau kebenaran data primer, baik dari buku buku ekonomi dan majalah harian. Data yang diperoleh tersebut kemudian akan diolah, dianalisis dan diproses lebih lanjut dengan dasar dasar teori yang telah dipelajari sehingga dari data tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan. Adapun tehnik pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut ; 1. Penelitian Kepustakaan Yaitu penelitian yang dilakukan untuk memperoleh keterangan dan data dengan membaca dan mempelajari bahan bahan teoritis dari buku-buku literatur, catatan kuliah, serta sumber sumber lainnya yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, agar diperoleh suatu pemahaman yang mendalam serta menunjang dalam proses pembahasan mengenai masalah masalah yang ada untuk diidentifikasi. 2. Penelitian Lapangan Penelitian lapangan dilakukan dengan melakukan peninjauan langsung pada perusahaan yang menjadi objek penelitian, sehingga diperoleh data dan informasi yang dibutuhkan. Data dan informasi penelitian lapangan diperoleh dengan cara sebagai berikut : a. Observasi Yaitu suatu tehnik pengumpulan data dengan mengamati secara langsung objek yang diteliti. b. Wawancara Yaitu suatu tehnik pengumpulan data dengan cara tanya jawab dengan pihak atau pejabat yang berwenang ataupun bagian lain yang berhubungan langsung dengan objek yang diteliti.

c. Kuesioner Yaitu suatu tehnik pengumpulan data dengan cara menyusun pertanyaan-pertanyaan terstruktur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Data dan informasi yang dibutuhkan dalam penyusunan skripsi ini, di dapatkan melalui penelitian pada PT.PINDAD (PERSERO) yang berlokasi di Jl.Jendral Gatot Soebroto No.517 Bandung 40284 sedangkan waktu penelitian dilakukan pada bulan oktober 2009 sampai dengan selesai.