1 PENDAHULUAN Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS DAMPAK AKREDITASI SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Kasus Di SD Negeri Donohudan 3 Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali)

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dan globalisasi yang semakin terbuka. Sejalan tantangan kehidupan global,

peningkatan SDM berkualitas menjadi sangat penting, Terutama dengan dua hal (teori dan praktek) harus berjalan seiring dan saling melengkapi.

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. bangsa. Hal ini disebabkan melalui jasa pendidikan, akan dapat dihasilkan sumber

I. PENDAHULUAN yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Bengkalis. Adanya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia bukan merupakan tugas yang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terdidik yang mampu menjawab tantangan-tantangan yang. masa mengisyaratkan bahwa secara keseluruhan mutu SDM Indonesia saat ini

BAB I PENDAHULUAN. signifikan. Pada tahun 2014 tercatat jumlah perguruan tinggi di Indonesia sebanyak 3.483

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan tujuan pembangunan Sumber Daya Manusia. Dalam. pengamatannya, manajemen pendidikan di Indonesia masih belum

I. PENDAHULUAN. Pemerintah Daerah Propinsi DKI Jakarta harus tetap fokus pada tercapainya

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha menunjukkan terjadinya persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. pada mutu output pengajarannya. Bila seluruh guru menunjukkan. pemimpin pengajaran yang bertanggung jawab untuk pencapaian tujuan.

Sekolah Dasar seseorang dikembangkan untuk menguasai berbagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Selfi Yugastiyani, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. strategis. Sebagai pembentuk sumber daya manusia yang berkualitas, lembaga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. mempunyai peran penting dalam era globalisasi saat ini. Pada era ini diperlukan

BA B I. dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran guna. dikenal dan diakui oleh masyarakat. Pendidikan memberikan konstribusi

BAB I PENDAHULUAN. secara Nasional di setiap satuan pendidikan, diarahkan pada upaya

2. Akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan dilakukan oleh lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk akuntabilitas publik.

BAB I PENDAHULUAN. dengan perbaikan manajemen pendidikan. Tidak ada lembaga sekolah yang baik

AS ADI NIM. Q

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MANAJEMEN PEMBELAJARAN DI SD NEGERI BENDUNGAN GAJAHMUNGKUR SEMARANG TESIS

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan,

1. Terdapat hubungan yang signifikan positif dan berarti Pelaksanaan Supervisi

Makna yang tersurat dalam rumusan tujuan tersebut

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 50 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dapat

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu persoalan pendidikan yang sedang dihadapi bangsa

PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA KEPALA SMA NEGERI 10 CIPONDOH KOTA TANGERANG

I. Pendahuluan. Lembaga bimbingan belajar adalah salah satu lembaga pendidikan di bawah

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil dari penelitian dan pembahasan terhadap masalah

ANALISIS VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. adalah modal, bahan baku dan pegawai. Penelitian ini akan menitikberatkan

Analisa Kinerja SMP K Satu Bakti Bogor

BAB I PENDAHULUAN. pada masa yang akan datang. Khususnya pada era globalisasi saat ini, merupakan

I. PENDAHULUAN. mengembangkan sistem pemerintahan yang baik (Good Governance), yaitu

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 51 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melaksanakan fungsinya, pengawas sekolah sering berhadapan

BAB I PENDAHULUAN. perkapita sebuah negara meningkat untuk periode jangka panjang dengan syarat, jumlah

BAB V P E N U T U P 5.1 Kesimpulan

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis di Indonesia saat ini cukup baik dengan

I. PENDAHULUAN. manusia yang ada di dalamnya. Apabila sumberdaya manusia tersebut diperhatikan

BAB V P E N U T U P. berbasis prestasi di SMP Al Islam 1 Surakarta. perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi.

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan terhadap menyelenggaraan pendidikan. Menurut Gaspersz (2011:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang menjadi tolok ukur Indeks. Pembangunan Manusia adalah umur harapan hidup. Faktor-faktor yang

PANDUAN PELAKSANAAN KERJA

I. PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti saat ini, kemampuan sumber daya manusia

I. PENDAHULUAN. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa jumlah populasi

ISU-ISU PENDIDIKAN DIY Oleh Dr. Rochmat Wahab, MA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Upaya penyelenggaraan pendidikan formal yang berkualitas sangat

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I. Karena pendidikan merupakan akar dari peradaban sebuah bangsa. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah yakni: input, proses, dan out put (Rivai dan Murni, 2009).

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan perubahan sehingga mampu mengikuti perkembangan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Pemerintah dalam rangka mewujudkan peningkatan kualitas pendidikan telah

II. Rangkuman Eksekutif

I. PENDAHULUAN. No. 154 Tahun 2000, telah membawa berbagai perubahan bagi keberlanjutan

BAB I PENDAHULUAN. Madrasah Tsanawiyah adalah lembaga pendidikan yang sederajat dengan sekolah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dan industri yang bergantung pada kepuasan pelanggan atau konsumen,

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini secara berturut-turut di bahas mengenai latar belakang, fokus

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan, baik secara pendidikan formal, non formal maupun

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya pendidikan Islam itu setidak-tidaknya menyangkut peserta

BAB I PENDAHULUAN. Kepemimpinan selalu diperlukan sebagai aktivitas untuk. mempengaruhi, menggerakkan dan mengarahkan tindakan individu atau

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi (iptek) menuntut setiap individu dan masyarakat untuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Tatanan kehidupan masyarakat yang semrawut merupakan akibat dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi dan perdagangan bebas yang dimulai tahun 2003 melalui

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini, mewujudkan pemerintahan yang baik (good

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. inovasi yang berdampak pada meningkatnya kinerja sekolah. seseorang tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. berbagai dimensi dalam kehidupan mulai dari politik, sosial, budaya, dan

BAB I PENDAHULUAN. kependidikan sebagai unsur yang mempunyai posisi sentral dan strategis

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL... vi. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR LAMPIRAN... viii

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara. Begitu

I. PENDAHULUAN. pangsa pasar dan memenangkan persaingan. lingkungan bisnis yang kompleks dalam rangka mewujudkan visi perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. diamati dan dikaji. Otonomi acap kali menjadi bahan perbincangan baik di

BAB I PENDAHULUAN. Di era reformasi yang telah berjalan sejak beberapa tahun yang lalu,

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

I. PENDAHULUAN. daya saing yang tinggi untuk dapat bersaing dalam pasar global. Untuk itu perlu

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah juga dapat dikatakan sebagai agent of change masyarakat bahkan

I. PENDAHULUAN. Perusahaan perikanan merupakan salah satu pelaku dalam. pembangunan perekonomian nasional. Walaupun didukung oleh sumberdaya

Transkripsi:

1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pelaksanaan otonomi pendidikan menuntut perubahan dalam sistem supervisi yang bukan saja mengemban fungsi pengawasan tetapi juga fungsi pembinaan terhadap penyelenggaraan pendidikan. Pengawasan dan pembinaan baik di tingkat lembaga pendidikan maupun di bidang birokrasinya. Pengawasan dan pembinaan sebagai bagian dari manajemen harus dapat berjalan seimbang dengan fungsi manajemen lainnya agar dapat dicapai peningkatan kinerja penyelenggara pendidikan secara optimal. Pelaksanaan otonomi daerah mempunyai implikasi terhadap tuntutan pelaksanaan proses evaluasi yang lebih profesional, obyektif, jujur dan transparan sebagai rangkaian dari pengawasan dan pembinaan sekolah dalam rangka peningkatan mutu pendidikan khususnya SMP Swasta yang ada dikota Bogor. Menurut Lukman (2008), dalam rangka menghadapi globalisasi yang demikian laju, dibutuhkan lembaga pendidikan yang mencetak insan-insan yang handal dan mumpuni dibidangnya. Proses analisis terhadap seluruh aspek pendidikan harus diarahkan pada upaya untuk menjamin terselenggaranya layanan pendidikan yang bermutu (Quality Assurance) dan memberdayakan aspek yang dievaluasi sehingga menghasilkan lulusan pendidikan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Artinya pihak yang dievaluasi, baik administrator pendidikan, Kepala Sekolah, guru, atau siswa akan merasakan bahwa kegiatan evaluasi membantu untuk mengenal berbagai kelebihan dan kekurangannya, serta memberikan arah yang jelas dilakukan untuk mencapai mutu yang lebih baik. Oleh karena itu evaluasi harus dilakukan secara, komprehensif, dan transparan serta memotivasi peserta didik dan pengelola pendidikan untuk terus menerus berupaya meningkatkan mutu kegiatan pembelajaran dan pendidikan. Menurut Cox et al. (2009), meningkatkan kinerja akademik adalah tujuan yang penting bagi guru dan orang tua sebagai generasi muda dan pasar kerja yang semakin kompetitif yang membutuhkan keterampilan belajar canggih. Kondisi SMP swasta pada saat ini telah banyak yang berkembang, akan tetapi perlu diperhatikan mutu kinerja sekolah agar kegiatan sekolah tetap bisa berkembang bahkan ekspansi, dari beberapa kasus yang diteliti menanamkan investasi di bidang pendidikan SMP swasta dapat menghasilkan keuntungan yang menjanjikan bagi para investor, para perangkat sekolah dan masyarakat umum. Menurut Hammond dan Webster (2011), kategori tertentu menunjukkan bahwa organisasi mengidentifikasi segmen pasar yang potensial dan menentukan hal mana yang mengejar pasar jasa, kemudian mengambil langkah-langkah untuk belajar, membangun hubungan, meningkatkan loyalitas, dan menentukan kepentingan/ketidakpuasan mereka sebagai siswa, pihak manajemen harus memperhatikan ini sebagai pemangku kepentingan. Bagi para calon investor dibutuhkan pengetahuan tentang mutu kinerja sebuah SMP swasta, perangkat sekolah membutuhkan kinerja yang baik bila ingin meraih mutu layanan yang baik di masyarakat ataupun orang tua, sedangkan bagi masyarakat dibutuhkan informasi dari dinas dan pihak yang terkait tentang

2 hasil mutu kinerja sebuah sekolah SMP swasta. Tidak terkecuali dengan SMP Kristen Satu Bakti yang ada di kota Bogor memerlukan hal-hal tersebut. Sehubungan dengan prinsip evaluasi di atas, untuk menjaga komparabilitas dan pengakuan mutu input, proses dan hasil dari setiap lembaga pendidikan perlu dilakukan analisis kinerja sekolah. Proses penilaian kinerja sekolah dilakukan secara berkala dan terbuka dengan tujuan membantu dan memberdayakan sekolah agar mampu mengembangkan sumberdayanya dalam mencapai tujuan pendidikan. Setiap kinerja sekolah yang sudah dianalisis diharapkan akan memberikan dampak positif bagi masyarakat, khususnya bagi setiap orang tua yang hendak menyekolahkan anak-anak mereka ke jenjang sekolah tingkat lanjut seperti SMP Kristen Satu Bakti Bogor, meskipun beberapa sekolah sudah berdiri dengan waktu yang cukup lama dan sebagian sekolah yang baru saja beroperasi, akan tetapi hal itu tidak menjadi jaminan untuk sekolah SMP swasta tersebut akan terus berkembang. Hal inilah yang mendorong komponen sekolah hendaknya melakukan kinerja yang lebih baik dan mempunyai daya tarik tersendiri. Beberapa sekolah swasta yang ada di kota Bogor mengalami permasalahan yang hampir serupa dengan permasalahan yang ada di SMP Kristen Satu Bakti, yaitu sulitnya menarik minat siswa baru untuk mendaftar di SMP tersebut. Oleh karena itu, dibutuhkan mutu kinerja dan layanan yang lebih baik agar bisa lebih kompeten menarik minat para pendaftar calon siswa baru di masa yang akan datang. Kemudian diharapkan akan memajukan keberlangsungan sekolah SMP tersebut. Menurut Mellyana (2012), mutu layanan dapat diukur dengan melihat seberapa jauh efektivitas pelayanan dapat mempertipis kesenjangan antara harapan dengan pelayanan yang diberikan, perusahaan yang dapat mengenali harapan pelanggannya mempermudah usaha dalam meningkatkan mutu pelayanannya. Prestasi SMP Kristen satu bakti Bogor bisa dikatakan mengalami penurunan pendaftar siswa baru, bila dibandingkan dengan beberapa dekade sebelumnya jika sebelumnya siswa bisa mencapai 400 orang tiap tahunnya, beberapa tahun terakhir jumlah peminat pendaftar siswa baru mengalami penurunan yang signifikan. Untuk mengetahui hasil dari jumlah siswa sekolah SMP Kristen Satu Bakti yang ada di masa lalu dapat diplotkan dengan Tabel 1. Tabel 1 Jumlah siswa SMP Kristen SATU BAKTI 3 tiga tahun terakhir Kelas 7 Kelas 8 Kelas 9 Total 2012 79 76 92 247 2013 72 88 79 239 2014 64 76 86 226 215 240 257 712 Berdasarkan letak geografis SMP Kristen Satu Bakti yang berada cukup sentral, memungkinkan SMP tersebut mengalami kemajuan yang sangat baik, kemajuan tersebut bisa diraih dengan kondisi letak SMP Kristen Satu Bakti yang sangat strategis yaitu kira-kira 100 meter dari stasiun Bogor, dan cukup banyak angkutan umum yang melewati lokasi tersebut. Selanjutnya bila dilihat dari segi penilaian akreditasi yang dilakukan DIKNAS Bogor SMP Kristen Satu Bakti memiliki penilaian kinerja yang baik.

3 Perumusan Masalah Setiap komponen yang ada di Sekolah SMP Kristen Satu Bakti kota Bogor baik Kepala Sekolah, Administrator, Guru dan seluruh aspek lainnya yang ada di sekolah tersebut merupakan komponen sekolah yang harus dikembangkan hingga memiliki mutu yang mumpuni dibidang pendidikan swasta, maka dampaknya harus mampu meningkatkan mutu pendidikan bagi setiap generasi muda di kota Bogor khususnya dan Indonesia umumnya. Menurut Dinham dan Scott (2000), hubungan kepala sekolah dengan staf sekolah mempengaruhi kepentingan kerja, yang pada gilirannya berhubungan prestasi kerja staf pengajar. Dalam jurnal tersebut melaporkan tingkat moderat kepentingan guru dengan domain kepemimpinan sebuah sekolah, yang terdiri dari persepsi guru dukungan administratif dan pendidikan, reputasi sekolah. Kepentingan kerja antara guru juga cenderung dilihat oleh siswa, yang mempengaruhi ukuran kinerja sekolah berdasarkan belajar siswa dan prestasi. Bila dilihat dari jumlah siswa yang ada di SMP Kristen Satu Bakti beberapa tahun terakhir cenderung mengalami penurunan yang mungkin saja disebabkan masalah-masalah yang terdapat didalamnya, seperti menurunnya mutu sarana dan prasarana, mutu bahan ajar, minimnya pelayanan administrator atau bahkan mungkin disebabkan oleh menurunnya mutu kinerja para perangkat sekolah. Menurut Hadi (2005), efektifitas pengendalian mutu sebaiknya dievaluasi secara berkala dimana hasil evaluasi nantinya akan dapat di jadikan input bagi penyusunan strategi pemasaran sebagai tujuan akhir dalam sebuah aktivitas usaha. Efek langsung dari kepemimpinan transformasional kepala sekolah untuk pergantian staf sekolah dan prestasi sekolah diperiksa, di samping pengaruh tidak langsung melalui staf sekolah. Dalam menganalisis permasalahan yang ada untuk mengetahui masalah mana yang lebih utama untuk segera dilakukan perbaikan, dilihat dari tingkat importance dan performance sekolah dibutuhkan bantuan konsumen atau dalam hal ini orang tua siswa untuk memberikan masukan dalam bentuk pertanyaan kuisioner yang dibagikan. Hasil analisis kinerja tersebut pada akhirnya akan dapat memberikan implikasi manajerial yang dapat diterapkan oleh perangkat sekolah atau yayasan sekolah untuk dapat meningkatkan kinerja sekolah SMP Kristen Satu Bakti kota Bogor. Berdasarkan permasalahan tersebut maka, disusun pertanyaan berikut: 1. Bagaimana kinerja sekolah SMP Kristen Satu Bakti kota Bogor selama beberapa tahun terakhir? 2. Faktor apa saja yang segera harus segera diperbaiki dalam kinerja sekolah SMP Kristen Satu Bakti kota Bogor? 3. Implikasi manajerial apakah yang dapat diberikan kepada sekolah SMP Kristen Satu Bakti kota Bogor untuk meningkatkan mutu kinerja?

4 Tujuan Penelitian Analisis kinerja sekolah secara umum bertujuan mengukur, mengembangkan dan meningkatkan mutu pendidikan pada unit pelaksana teknis (sekolah). Pengertian mutu mencakup unsur-unsur konteks, masukan (input), proses dan hasil pendidikan (keluaran dan dampak pendidikan). Secara rinci tujuan analisis kinerja sekolah SMP Kristen Satu bakti Bogor adalah: 1. Mengidenifikasi kinerja SMP Kristen satu bakti dari segi kinerja dan kepentingan stakeholder. 2. Memberikan informasi yang akurat tentang komponen yang harus diperbaiki oleh pihak sekolah demi meningkatkan mutu pelayanan sekolah. 3. Menyusun dan memberikan implikasi manajerial bagi sekolah SMP Kristen Satu Bakti kota Bogor untuk dapat meningkatkan mutu kinerja. Manfaat Penelitian Analisis kinerja sekolah memiliki manfaat bagi : 1. Sekolah; hasil analisis kinerja sekolah merupakan acuan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan dan rencana pengembangan sekolah, dan sekaligus menjadi bahan masukan untuk usaha pembinaan dan pengembangan kinerja warga sekolah dalam rangka menerapkan visi, misi, dan peningkatan status jenjang akreditasi sekolah. 2. Masyarakat/orang tua siswa; hasil analisis kinerja sekolah diharapkan menjadi informasi yang akurat untuk menyatakan mutu pendidikan yang ditawarkan oleh sekolah; Sehingga secara sadar dan bertanggung jawab masyarakat/orang tua siswa dapat membuat keputusan dan pilihan yang tepat kaitannya dengan pendidikan bagi anak didik sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya masing-masing. 3. Dinas Pendidikan; hasil analisis kinerja sekolah diharapkan dapat menjadi acuan dalam rangka pembinaan dan pengembangan/ peningkatan mutu. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini menganalisis kinerja sekolah SMP Kristen Satu Bakti yang ada di Kota Bogor. Sekolah ini dipilih melalui analisis kinerjanya, karena beberapa tahun terakhir ini mengalami penurunan jumlah pendaftar siswa baru. Peneliti membatasi penelitiannya pada SMP Kristen Satu Bakti, karena Sekolah ini terletak sangat strategik ditengah kota dekat dengan stasiun kereta api dan cukup mudah dijangkau angkutan umum, sehingga untuk berkembang seharusnya sangat memungkinkan. Ruang lingkup penelitian ini hanya dibatasi pada 1 (satu) sekolah yaitu SMP Kristen Satu Bakti yang ada di kota Bogor yang melingkupi mutu Kinerja Kepala sekolah, Guru, administrator dan aspek-aspek yang menjadi penilaian disekolah tersebut. Menurut Efriana (2011), dalam rangka mendukung pencapaian visi dan misi dan berpedoman pada prinsip-prinsip

Untuk Selengkapnya Tersedia di Perpustakaan MB-IPB