IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum SMP Negeri 2 Bumi Nabung

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bingung, potensi apa yang kita miliki. Mana yang benar-benar bakat alami dan

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN PENDIDIKAN FULL DAY SCHOOL. DI MTs MUHAMMADIYAH KEBONAN KECAMATAN BATANG

III. METODE PENELITIAN. serta hasil yang akan dicapai berdasarkan pada fenomenologis

TRANSKIP WAWANCARA. 1. Peneliti: Apa Visi Misi MTs NU 07 Patebon dan bagaimana penjelasannya?

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Selain mendididik siswa untuk. pemahaman, daya pikir, keterampilan dan kemampuan-kemampuan lain.

BAB IV FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PERKEMBANGAN YAYASAN NURUL AMANAH AL MAKKY BASANAH TANAH MERAH BANGKALAN

KULIAH PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA Negeri 2 Wates

BAB I PENDAHULUAN. ini berpengaruh terhadap berbagai aspek. Salah satunya terhadap kegiatan

Landasan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)

PELUANG BISNIS BIMBINGAN EKSTRA KURIKULER

Laporan PPL UNY 2014 Page 1

BAB I PENDAHULUAN. terkoordinasi dan terarah dengan siswa diharapkan dapat mencapai prestasi

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSAAN PENELITIAN

BAB IV USAHA GURU DALAM MENCEGAH KENAKALAN SISWA DI SDN 02 KALIJOYO KECAMATAN KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. keadaan dari obyek yang erat kaitannya dengan penelitian. 1. Sejarah Singkat Berdirinya SMP Negeri 26 Surabaya

BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA

INGAT: DIISI DITANDATANGANI DIKEMBALIKAN KE SEKOLAH

BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. mendirikan jenjang SMP. Keinginan itu bukan hanya datang dari para

BAB I PENDAHULUAN. terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia.

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 SMPN 2 WATES Alamat : Jl. KH Wahid Hasyim, Bendungan, Wates, Kulon progo

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB IV PENUTUP. kurikulum Pendidikan Agama Islam berbasis Pesantren di Sekolah Dasar Al- Ahmadi Surabaya peneliti dapat menyimpulkan :

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Kondisi Fisik

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 57 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Format Observasi Kondisi Sekolah. Universitas Negeri Yogyakarta. Nama Sekolah : SMP MUH 2 DEPOK Alamat Sekolah : Tanggal :

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan, mengembangkan potensi diri, membentuk pribadi yang bertanggung

BAB II. TINJAUAN SMPN 24 Bandung. 2.1 Sejarah SMPN 24 Bandung

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekitar 200 meter dari jalan raya Ring Road Utara. Kondisi fisik sekolah cukup

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari pembahasan hasil penelitian tentang Efektifitas Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Kenyataan implementasi di lapangan, pembelajaran seni budaya khususnya

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 SMP NEGERI 1 PRAMBANAN KLATEN

ANGKET ANALISIS KEBUTUHAN SISWA

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

WALIKOTA YOGYAKARTA PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB SEKOLAH

Program Kerja Kesiswaan MTs. Wachid Hasyim Surabaya Tahun Pelajaran 2017/2018

BAB I PENDAHULUAN. dewasa ini banyak permasalahan yang dialami para pelaku pendidikan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Sejarah Singkat SMP Negeri 15 Yogyakarta. terletak di jantung kota Yogyakarta yaitu di sebelah Stasiun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. KKN-PPL Penjas UNY - SMA N 3 Klaten

1. PENDAHULUAN. Bab ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang masalah,

IV. GAMBARAN UMUM. pembangunan negara yang Baldarun Toibatun Warrobbun Ghofur suatu

PEMERINTAH KOTA BEKASI DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 1 KOTA BEKASI Jalan KH. Agus Salim No. 181 Telp Fax Bekasi 17112

d. Masjid dan Tempat Ibadah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II LOKASI PENELITIAN

2. Keadaan Fisik Sekolah

FORMAT OBSERVASI KONDISI SEKOLAH*)

A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN. 1. Analisis kondisi fisik sekolah

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

INTERVEW GUIDE (Pedoman Wawancara)

BAB III KONDISI OBJEKTIP PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat SMP Negeri Karang Dapo. 2. Letak Geografis Sekolah SMP Negeri Kecamatan Karang Dapo

A. Analisis Situasi 1. Profil SMP Negeri 1 Jetis

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN

PENERAPAN TEKNIK OLAH TUBUH UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS GERAK DALAM PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER TARI DI SMP KARTIKA XIX-2 BANDUNG

Pedoman Pengumpulan Data. 1. Wawancara Kepala Sekolah SMP Negeri 7 Kebumen. a. Bagaimana sejarah berdirinya SMP Negeri 7 Kebumen?

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. maka kualitas yang memadai dan output yang berkualitas merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar mengajar merupakan suatu proses dalam rangka

BAB IV PENUTUP. hasil suatu proses tertentu yaitu menarik kesimpulan penelitian.

Materi Wawancara Apa Visi dan Misi MTs Muhammadiyah Kemuning?

Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Kewajiban Siswa

1) Identitas Sekolah

Karakter di Sekolah, (Jogjakarta: DIVA Press, 2013), hlm Jamal Ma ruf Asmani, Buku Panduan Internalisasi Pendidikan

BAB V PEMBAHASAN. Uraian pembahasan dari hasil penelitian merupakan muatan pada bab ini.

BAB III PELAKSANAAN EVALUASI RANAH AFEKTIF DAN PROBLEMATIKANYA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA NASIMA SEMARANG

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman saat ini telah ditandai adanya proses Globalisasi. kemudian berkembang menjadi teknologi dan informasi.

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

A. ANALISIS SITUASI 1. Kondisi Fisik Sekolah No. Nama Ruang Jumlah

BAB IV PROFIL LOKASI PENELITIAN

1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) No.

BAB I PENDAHULUAN. Adapun fasilitas yang dimiliki SMK N 1 Ngawen, antara lain sebagai berikut :

I. PENDAHULUAN. Budaya kekerasan dan kemerosotan akhlak yang menimpa anak-anak usia

1. Menyiapkan format pembelajaran yang dibutuhkan Guru Mata Pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Sadar akan hakikatnya, setiap manusia Indonesia di muka bumi ini selalu

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. dijelaskan sebelumnya, maka bisa ditarik kesimpulan sebagai berikut:

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

2016 PENGARUH PELAKSANAAN FULL DAY SCHOOL TERHADAP INTERAKSI SOSIAL DAN SOSIALISASI ANAK DI LINGKUNGAN MASYARAKAT

TRY OUT 2 TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. olahraga sepakbola ini adalah olahraga yang penuh teka-teki, misalnya dari

BAB 1 PENDAHULUAN. lingkungan sekolah, banyak siswa yang melakukan bullying kepada siswa lainnya

2014 PENGARUH PAI DAN KEGIATAN EKSTRAKULIKULER KEAGAMAAN TERHADAP PENINGKATAN AKHLAK MULIA SISWA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAAN, DAN ANALISIS HASIL

EXCELLENT HOUSE: PENDAMPINGAN PSIKOLOGI DAN KONSELING ANAK BURUH IMIGRAN

BAB I PENDAHULUAN. asing lagi bagi siswa. Hampir di setiap sekolah sudah memberikan. basket di SMP Negeri 1 Godean, karakter siswa kelas VII lebih

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

A. Analisis Situasi 1. Analisis Situasi Sekolah a. Letak Geografis b. Profil Sekolah

BAB V PENUTUP. 1. Langkah persiapan guru dalam pembinaan perilaku keberagamaan siswa. mengadakan rapat untuk membuat perencanaan dan merancang

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Sejarah Singkat SMPN 1 Kemranjen. Kemranjen. Luas sekolah m 2 dan terbagi menjadi dua bagian.

Transkripsi:

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum SMP Negeri 2 Bumi Nabung SMP Negeri 2 Bumi Nabung merupakan salah satu sekolah menengah pertama yang ada di Kecamatan Bumi Nabung, sekolah yang mulai beroprasi tahun 2003 ini menjadi salah satu sekolah favorit karena masyarakat sudah lama mengharapkan adanya sekolah negeri yang berada di lingkungan masyarakat suku Jawa. Pada dasarnya sebelumnya sudah ada sekolah negeri di Kecamatan Bumi Nabung, yakni SMP Negeri 1 Bumi Nabung. Namun sekolah ini dari tahun ke tahun jumlah siswa peminatnya semakin menurut, hal ini disebabkan karena sekolah tersebut berada di lingkungan masyarakat suku Lampung, hingga kini jumlah siswa keseluruhan hanya sekitar 30 orang. Gambar 3. Tugu masuk SMP N 2 Bumi Nabung (Dokumentasi peneliti, 2014)

54 1. Interaksi antar Siswa SMP Negeri 2 Bumi Nabung Berbagai cara yang dilakukan oleh siswa dalam mengekspresikan dirinya dengan teman sebaya melalui interaksi-interaksi verbal atau non-verbal diantara mereka. Interaksi yang dibangun baik yang bersifat candaan maupun keseriusan dapat menimbulkan dampak positif dan negatif bagi salah satunya, jika interaksi tersebut bertujuan untuk saling melemahkan atau untuk saling membangun. Gambar 4. Interaksi antar siswa SMP Negeri 2 Bumi Nabung (Dokumentasi Peneliti, 2014) Dilihat dari gambar diatas terlihat dua orang siswa saling melempar batu dengan siswa lainnya, hingga dua orang siswa tersebut mengejar siswa yang bertindak sendirian. Interaksi ini terjadi ketika jam istirahat berlangsung, dimana interaksi antar siswa sangat liar dan tanpa kontrol guru. waktu istirahat yang sebaiknya digunakan untuk membeli jajanan di kantin atau belajar justru digunakan untuk saling melempar batu. Fenomena ini berpotensi terjadi bullying jika dibiarkan begitu saja.

55 Gambar 5. Interaksi antar siswa SMP Negeri 2 Bumi Nabung (Dokumentasi peneliti, 2014) SMP Negeri 2 Bumi Nabung memiliki luas tanah 9535m 2 dan sebuah aula yang digunakan ketika ada acara sekolah saja. Namun ketika proses belajar mengajar, tempat ini tidak dimanfaatkan sebaik mungkin sebagai tempat diskusi atau belajar bersama antar siswa untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Melainkan hanya dijadikan sebagai tempat nongkrol, ngobrol-ngobrol dan tidak menutup kemungkinan dijadikan sebgai tempat mem-bully. 2. Kondisi SMP Negeri 2 Bumi Nabung a. Keadaan Siswa SMP Negeri 2 Bumi Nabung Tabel 3. Keadaan Siswa SMP Negeri 2 Bumi Nabung Tahun Ajaran Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Jumlah Siswa Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah VII+ Siswa Rombel Siswa Rombel Siswa Rombel VIII+IX 2013/ 128 4 131 5 116 4 375 2014 Sumber: SMP Negeri 2 Bumi Nabung, 2014

56 Pentingnya diketahui jumlah siswa di setiap sekolah, jika dikaitkan dengan bullying adalah semakin banyak siswa di sekolah tersebut, maka semakin besar pula potensi bullying akan terjadi didalamnya. Banyaknya siswa yang tidak dibarengi dengan jumlah guru yang memadai, maka semakin tidak terkontrol interaksi yang dibangun antar siswa. Faktor lain adalah jumlah siswa yang banyak namun minim fasilitas, sehingga siswa lebih banyak mengahabiskan waktu saling berinteraksi dengan teman dibandingkan mengikuti aktivitas sekolah. b. Kegiatan Ektrakurikuler Tabel 4. Kegiatan Ektrakurikuler No Nama organisasi 1 Pramuka 2 OSIS 3 Pencak Silat 4 PMR 5 KIR 6 Seni Tari Tradisional 7 Sepak Bola 8 Bola Volly Sumber: SMP Negeri 2 Bumi Nabung, 2014 Kegiatan ekstrakurikuler ini penting untuk diketahui berkaitan dengan bullying, mengingat kegiatan ekstrakurikuler merupakan wadah untuk menyalurkan berbagai minat dan bakat siswa. Aktifitas siswa di sekolah menjadi tidak hanya dihabiskan untuk besendagurau dengan teman-teman saja, melainkan dapat mengikuti kegiatan yang lebih positif di sekolah.

57 Sebagai sekolah negeri, SMP Negeri 2 Bumi Nabung yang hanya ada delapan kegiatan ekstrakurikuler, tentu saja tidak sebanding dengan jumlah siswa yang mencapai 375, setiap kegiatan yang diikuti siswa menjadi tidak efektif karena terlalu banyak siswa. B. Gambaran Umum SMP PGRI 1 Bumi Nabung SMP PGRI 1 Bumi Nabung yang berada di Jl. Sragen 12 Bumi Nabung Ilir ini, merupakan salah satu SMP swasta tertua di Kecamatan Bumi Nabung. SMP ini berdiri sejak tahun 1983 dan mulai beroprasi tahun 1989, pada awal berdirinya SMP ini menjadi sekolah favorit bagi anak Sekolah Dasar yang ingin melanjutkan ke jenjang SMP. Lokasi sekolah yang sangat strategis yaitu berdekatan kantor Kecamatan dan pasar, menjadikan salah satu daya tarik tersendiri bagi sekolah tersebut. Seiring dengan berjalannya waktu sekolah ini mulai tersingkirkan dan kalah bersain dengan sekolah swasta lain yang bertendensi agama. Gambar 6. Tugu masuk SMP PGRI 1 Bumi Nabung (Dokumentasi peneliti, 2014)

58 1. Interaksi antar Siswa SMP PGRI 1 Bumi Nabung Berikut adalah gambar interaksi antar siswa SMP PGR1 Bumi Nabung: Gambar 7. Interaksi antar siswa SMP PGRI 1 Bumi Nabung (Dokumentasi peneliti, 2014) Dapat dilihat dari gambar 7 bagaimana siswa mengisi waktu kosong dengan melakukan passing bola volly di halaman sekolah, minimnya fasilitas yang dimiliki sekolah para siswa memanfaatkan halaman sekolah sebagai sarana untuk berolah raga. Pada dasarnya anak usia SMP dan sederajat ini seharusnya diberikan banyak wadah yang aksesibilitas untuk menyalurkan bakat dan minat mereka, sehingga dijenjang selanjutnya anak tidak lagi baru mencari apa sebenarnya bakat mereka. Apabila dibiarkan seperti ini maka akan banyak waktu luang anak di sekolah hanya dihabiskan untuk bermain-main dan bercandaan yang justru akan menimbulkan interaksi tidak sehat atau terjadi bullying. Seperti yang terlihat pada gambar 7, ada sebagian anak melakukan passing ada pula yang hanya duduk-duduk santai tanpa aktivitas yang positif. Jika tersedia sarana dan prasarana dibidang olah raga maupun dibidang seni, maka siswa dapat

59 mengikuti aktivitas yang positif dan tentu saja dapat meminimalisir fenomena bullying terjadi di lingkungan sekolah. 2. Kondisi SMP PGRI 1 Bumi Nabung a. Keadaan Siswa SMP PGRI 1 Bumi Nabung Tabel 5. Keadaan Siswa SMP PGRI 1 Bumi Nabung Tahun Ajaran Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Jumlah Siswa Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah VII+ Siswa Rombel Siswa Rombel Siswa Rombel VIII+IX 2013/ 34 1 31 1 36 2 101 2014 Sumber: SMP PGRI 1 Bumi Nabung, 2014 b. Kegiatan Ektrakurikuler SMP PGRI 1 Bumi Nabung Tabel 6. Kegiatan Ektrakurikuler No Nama organisasi 1 Pramuka 2 OSIS 3 Drum Band 4 Sepak Bola Sumber: SMP Negeri 2 Bumi Nabung, 2014 Kegiatan ekstrakurikuler cukup mempengaruhi seberapa besar potensi terjadinya fenomena bullying di sekolah. Bullying yang terjadi antar siswa biasanya terlepas dari pengawasan guru, apalagi bullying yang dapat merugikan korban secara material, pelaku cenderung melakukannya tindakan bullying secara senbunyi-sembunyi dan tidak diketahui oleh guru secara langsung. Dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, maka guru akan sering memberikan pengawasan khusus terhadap siswa, interaksi

60 antar siswa juga akan semakin terbatas karena kesibukan dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. C. Gambaran Umum MTs Ma arif 05 Bumi Nabung Gambaran umum lokasi penelitian selanjutnya adalah gambaran umum tentang MTs Ma arif 05 Bumi Nabung, sekolah yang terletak di Jln. KH. Hasyim Asy ari Bumi Nabung Ilir. Sekolah yang hanya berjarak sekitar 200m dari pasar dan pusat pemerintahan Kecamatan Bumi Nabung, dengan berbasis agama sekolah ini mampu menyedot perhatian para calon siswa dan orang tua di lingkungan sekitar. Hal ini terjadi karena di lingkungan tersebut terdapat dua pondok pesantren yang cukup memberikan sumbangsih besar terhadap jumlah siswa yang sekolah di MTs Ma arif 05 Bumi Nabung. Gambar 8. (Kiri) Tugu masuk, (Kanan) Visi dan misi MTs Ma arif 05 Bumi Nabung (Dokumentasi Peneliti, 2014) 1. Interaksi antar Siswa MTs Ma arif 05 Bumi Nabung Terlihat suasana tenang dan raut keceriaan beberapa siswa yang terdapat pada gambar 9, dari cara berpakain terlihat rapi dan bernuansa islami. Anak yang

61 bersekolah di MTs Ma arif 05 Bumi Nabung pada dasarnya sudah memiliki besic agama yang kuat lantaran kebanyakan mereka sudah terlebih dahulu belajar di pondok pesantren. Pendidikan akhlak para siswa sudah terbentuk dari pendidikan di pesantren, para anak sudah diajarkan cara untuk saling menghormati teman sebaya dan yang lebih tua. Sehingga potensi bullying yang terjadi dapat berkurang karena anak sudah mengetahui perilaku yang terpuji dan perilaku tercela. Gambar 9. Suasana interaksi antar siswa MTs Ma arif 05 Bumi Nabung (Dokumentasi peneliti, 2014) Selain itu aktivitas mereka di sekolah juga didukung dengan kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler yang positif untuk menggali bakat dan minat siswa. Selain itu terdapat rutinitas sekolah yang wajib diikuti oleh siswa, yaitu di MTs Ma arif 05 Bumi Nabung di jam istirahat pertama atau pukul 10:00 WIB diwajibkan untuk menjalankan shalat sunnah dhuha. Kegiatan-kegiatan seperti inilah yang dapat membantu meminimalisir atau bahkan meniadakan terjadinya bullying di lingkungan sekolah, anak tidak hanya mengahabiskan waktu dengan

62 bersendagurau melainkan diisi dengan menjalankan kewajiban yang telah diwajibkan oleh sekolah. Gambar 10. Sesudah siswa MTs Ma arif 05 Bumi Nabung menjalankan shalat Sunnah Dhuha. (Dokumentasi peneliti, 2014). 2. Kondisi MTs Ma arif 05 Bumi Nabung a. Keadaan Siswa MTs Ma arif 05 Bumi Nabung Tabel 7. Keadaan Siswa MTs Ma arif 05 Bumi Nabung Tahun Ajaran Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Jumlah Siswa Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah VII+ Siswa Rombel Siswa Rombel Siswa Rombel VIII+IX 2013/ 101 4 123 4 114 4 338 2014 Sumber: MTs Ma arif 05 Bumi Nabung, 2014

63 b. Kegiatan Ektrakurikuler Tabel 8. Kegiatan Ektrakurikuler No Nama organisasi 1 Pramuka 2 OSIS 3 Seni Tari Tradisional 4 Sepak Bola 5 Bola Volly 6 Kaligrafi 7 Da I-Da iah setelah shalat Jum at 8 Wajib menjalankan ibadah shalat Dhuha setiap jam istrahat pertama 9 Drum Band 10 Qira Al-Qur an Sumber: MTs Ma arif 05 Bumi Nabung, 2014 MTs Ma arif 05 Bumi Nabung adalah sekolah tingkat menengah pertama swasta atau sederajat yang memiliki jumlah siswa terbanyak di Kecamatan Bumi Nabung yakni sebanyak 338 siswa, jumlah ini hampir menyamai jumlah siswa di SMP Negeri. Sekolah ini memiliki banyak kegiatan ekstrakurikuler, sehingga dalam penelitian di lapangan yang peneliti lakukan tidak ditemukan prilaku bullying baik yang dilakukan oleh guru terhadap siswa, maupun antar siswa di sekolah. Dibandingkan dengan sekolah lain yang ada di Kecamatan Bumi Nabung, yang minim kegiatan ekstrakurikuler, maka wajar jika di sekolah MTs Ma arif 05 ini tidak ditemukan prilaku bullying. Dalam kesehariannya banyak kegiatan siswa yang positif dan diawasi oleh guru, ditambah lagi

64 keuntungan dari sekolah ini adalah para siswanya merupakan anak-anak yang juga mengikuti pembelajaran di pondok pesantren. Sehingga dapat dikatakan anak-anak yang sekolah di MTs Ma rif 05 Bumi Nabung adalah anak yang memiliki dasar ajaran agama dan mengerti mana perilaku yang baik dan yang buruk. D. Gambaran Umum MTs Ma arif 08 Bumi Nabung Sekolah yang berada di Jln. Raya Sri Kencono No: 721 ini merupakan solusi bagi masyarakat sekitar, hal ini disebabkan karena MTs Ma rif 08 Bumi Nabung berada diantara Kecamatan Seputih Surabaya dan Rumbia. Jarak antara kedua kecamatan tersebut cukup jauh sekitar 20km, keresahan masyarakat sekitar adalah jarak tempuh dan transportasi jika para anak mereka harus sekolah di Kecamatan Sepitih Surabaya maupun Rumbia. Gambar 11. Gerbang masuk MTs Ma arif 08 Bumi Nabung (Dokumentasi peneliti, 2014) MTs Ma rif 08 Bumi Nabung kerap kali dihadapkan pada permasalah dimana sekolah ini sering dianggap sebagai sekolah pindahan. Setiap tahun selalu ada

65 siswa yang pindah ke sekolah ini lantaran beberapa alasan, alasan klasik adalah dikeluarkan dari sekolah sebelumnya atau drop out karena melakukan beberapa pelanggaran tata tertib sekolah. Disisi lain sekolah ini cukup membantu mengentaskan permasalahan wajib belajar 12 tahun karena bersedia menampung siswa-siswa yang bermasalah. Seperti berbanding lurus dengan hal baik tersebut muncul permasalahan lain adalah anak-anak pindahan tadi menyebabkan suasana lingkungan sekolah menjadi tidak kondusif dan menimbulkan terjadinya perilaku bullying di sekolah. 1. Interaksi antar Siswa MTs Ma arif 08 Bumi Nabung MTs Ma arif 08 Bumi Nabung yang melekat dengan sebutan sebagai sekolah pindahan anak-anak bermasalah, dapat dikatakan memiliki fisi asalkan anak bersedia untuk sekolah saja bisa masuk di sekolah ini. Akibatnya banyak anak-anak bandel yang menyebabkan interaksi antar siswa menjadi tidak sehat, anak pindahan tersebut menimbulkan masalah baru dengan mem-bully siswa lain yang lebih lemah. Mulai dari memberikan nama panggilan, mencoret-coret baju hingga meminta uang jajan teman untuk membeli rokok. Gambar 12. Suasana santai siswa di kantin MTs Ma arif 08 Bumi Nabung (Dokumentasi peneliti, 2014)

66 2. Kondisi MTs Ma arif 08 Bumi Nabung a. Keadaan Siswa MTs Ma arif 08 Bumi Nabung Tabel 9. Keadaan Siswa MTs Ma arif 08 Bumi Nabung Tahun Ajaran Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Jumlah Siswa Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah VII+ Siswa Rombel Siswa Rombel Siswa Rombel VIII+IX 2013/ 69 2 68 2 81 3 218 2014 Sumber: MTs Ma arif 08 Bumi Nabung, 2014 b. Kegiatan Ektrakurikuler Tabel 10. Kegiatan Ektrakurikuler No Nama organisasi 1 Pramuka 2 OSIS 4 Drum Band Sumber: MTs Ma arif 08 Bumi Nabung, 2014 Faktor pendorong lain terjadinya bullying di MTs Ma arif 08 Bumi Nabung ini adalah minimnya ketersediaan fasilitas sekolah dan kegiatan ektrakurikuler. Sekolah yang hanya memiliki luas tanah 1850m 2 menyebabkan sekolah tidak tidak memiliki lapangan sepak bola atau yang lebih kecil lapangan bola volly. Praktis ketika siswa mengikuti atau menyelesaikan ujian semester, mereka tidak memiliki kegiatan seperti class metting sembari menunggu pembagian raport. Hasilnya mereka hanya hadir ke sekolah untuk ngobrol, bercandaan atau bahkan terjadi bullying karena tidak ada kegiatan yang positif.

Gambar 13. MTs Ma arif 08 Bumi Nabung (Dokumentasi peneliti,2014). 67