BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 18 TAHUN 2010 T E N T A N G PEMERATAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI RAWAS,

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 8 TAHUN 2008 T E N T A N G

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR 16 TAHUN 2006 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI RAWAS,

WALIKOTA DEPOK PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 38 TAHUN 2013

BUPATI BANDUNG BARAT

BUPATI AGAM PERATURAN BUPATI AGAM NOMOR 05 TAHUN 2012 T E N T A N G

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 41 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR 14 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG PELIMPAHAN KEWENANGAN PENANDATANGANAN SURAT KETETAPAN RETRIBUSI DAERAH

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2006 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN PEMBERIAN TUGAS BELAJAR, TUGAS BELAJAR MANDIRI DAN IZIN BELAJAR BAGI PEGAWAI

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

[1] PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2016 TENTANG

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH BUPATI MURUNG RAYA PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR 15 TAHUN 2006 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI RAWAS,

Walikota Tasikmalaya

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG

- 1 - PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

GULANG BENCANA BENCAN DAERAH KABUPATEN KABUPATE MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI RAWAS,

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS

BUPATI PEKALONGAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KOTA GORONTALO

- 2 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MUSI RAWAS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2007 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok

BPOM. Prestasi Kerja. PNS. Penilaian. Pedoman.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2007 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS FARMASI DAN MAKANAN

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 109 TAHUN 2009 TENTANG

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2003 No

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,

BUPATI MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 45 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. No.1566, 2013 KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL. Jabatan. Kelas Jabatan. Tunjangan Kinerja.

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PERPINDAHAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 46 TAHUN 2013

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 72 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 41 TAHUN2016

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR %3 TAHUN 2013 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2010 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan N

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2006 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA PATEN DAN PEMERIKSA MEREK

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2006 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA PATEN DAN PEMERIKSA MEREK

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG TUNJANGAN JABATAN STRUKTURAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2014, No Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lemb

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2009 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS MUTU HASIL PERTANIAN

B U P A T I M U S I R A W A S

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 79 TAHUN 2015 TENTANG

Peraturan...

PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, T

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

BUPATI SAMBAS PERATURAN BUPATI SAMBAS NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG DISIPLIN JAM KERJA BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL

2017, No Meningat : 1. Undang- Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SEMARANG PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 87 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR TAHUN 2009

BUPATI BANGKA Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. (0717) Faximile (0717) 92534

2017, No Fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan Kategori Keterampilan melalui Penyesuaian/Inpassing di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Ma

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 64 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2006 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PENYELIDIK BUMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Menimbang : a. bahwa untuk membantu kelancaran tugas dan fungsi Dinas Pendidikan, Pemuda

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 184/PMK.04/2014 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 18 TAHUN 2010 T E N T A N G PEMERATAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI RAWAS, Menimbang : a. bahwa pelayanan kesehatan adalah hak masyarakat dan penyelenggaraannya merupakan tanggungjawab Pemerintah Kabupaten dengan berlandaskan pada sistem kesehatan daerah; b. bahwa dalam upaya pemenuhan pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud huruf a, perlu didukung oleh sumber daya manusia kesehatan yang berkualitas secara terencana sesuai dengan kebutuhan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a dan huruf b, maka perlu ditetapkan Peraturan Bupati Musi Rawas tentang Pemerataan Sumber Daya Manusia Kesehatan. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II dan Kotapraja di Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1821); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); -1-

-2-4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038); 6. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3637); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 197, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4018), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4194); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 198, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4019); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263); 11. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil; 12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1231/Menkes/Per/XI/2007 tentang Penugasan Khusus Sumber Daya Manusia Kesehatan; 13. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 81/Menkes/SK/I/2004 tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan; 14. Peraturan Daerah Kabupaten Musi Rawas Nomor 2 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Musi Rawas (Lembaran Daerah Kabupaten Musi Rawas Tahu 2008 Nomor 3); 15. Peraturan Daerah Kabupaten Musi Rawas Nomor 3 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Musi Rawas (Lembaran Daerah Kabupaten Musi Rawas Tahu 2008 Nomor 3);

-3-16. Peraturan Bupati Musi Rawas Nomor 8 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Musi Rawas; 17. Peraturan Bupati Musi Rawas Nomor 27 Tahun 2008 tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas; 18. Peraturan Bupati Musi Rawas Nomor 8 Tahun 2009 tentang Kriteria Pemberian Tambahan Pengahasilan Kepada Pegawai Negeri Sipil Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Musi MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS TENTANG PEMERATAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN. I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini, yang dimaksud dengan : 1. Kabupaten adalah Kabupaten Musi 2. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Musi 3. Bupati adalah Bupati Musi 4. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan yang selanjutnya disingkat BKPP adalah Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Musi 5. Dinas Kesehatan adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Musi 6. Kecamatan adalah Kecamatan dalam wilayah Kabupaten Musi 7. Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disingkat UPT adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Musi 8. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disingkat Puskesmas adalah pusat kesehatan masyarakat di lingkungan dinas kesehatan Kabupaten Musi 9. Sumber Daya Manusia Kesehatan yang selanjutnya disingkat SDMK adalah tenaga kesehatan dan non kesehatan yang bekerja dibidang kesehatan. 10. Daftar Susunan Pegawai yang selanjutnya disingkat DSP adalah jumlah pegawai yang tersusun dalam jabatan dan pangkat dalam kurun waktu tertentu yang diperlukan oleh organisasi untuk melaksanakan fungsinya.

-4-11. Daerah kurang diminati adalah daerah yang selalu tidak menjadi pilihan bertugas bagi tenaga kesehatan atau daerah yang tidak memiliki tenaga kesehatan dengan berbagai sebab. 12. Daerah rawan bencana dan konflik adalah daerah yang sering mengalami bencana alam dalam hal ini bencana banjir dan konflik sosial sehingga menyebabkan terganggunya kegiatan pembangunan dan ekonomi. PEMENUHAN TENAGA KESEHATAN II Pasal 2 (1) Pengadaan dan penempatan tenaga kesehatan dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan yang merata bagi seluruh masyarakat. (2) BKPP dan Dinas Kesehatan sesuai kewenangannya melakukan pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan di UPT Puskesmas dalam Kabupaten Musi (3) Pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan di UPT Puskesmas dalam Kabupaten dihitung dengan menggunakan metode DSP berdasarkan output masyarakat terlayani dengan beban kerja output sebesar 35.000 org/tahun/kecamatan. (4) Pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dilaksanakan dengan memperhatikan kebutuhan pegawai sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Peraturan Bupati ini. Pasal 3 (1) Pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, dilakukan dengan pengangkatan tenaga kesehatan melalui jalur penerimaan PNS atau tenaga kerja sukarela, dan/atau pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan dengan cara optimalisasi tenaga kesehatan yang ada. (2) BKPP dan Dinas Kesehatan melakukan pemerataan tenaga kesehatan dengan cara optimalisasi tenaga kesehatan yang ada sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dengan memindahtugaskan tenaga kesehatan dari UPT Puskesmas yang berlebih ke UPT Puskesmas yang kekurangan sesuai dengan kebutuhan. (3) Optimalisasi tenaga kesehatan dilakukan dengan menugaskan tenaga kesehatan pada dua atau lebih UPT Puskesmas, Polindes atau Pustu yang beban kerjanya kurang dari batas minimal kunjungan pasien.

[ PENUGASAN KHUSUS DI DAERAH KURANG DIMINATI ATAU RAWAN BENCANA III Pasal 4 (1) Penugasan khusus SDMK dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan perorangan dan masyarakat di daerah kurang diminati atau rawan bencana. (2) Pemanfaatan SDMK sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disertai dengan penyediaan sarana pelayanan kesehatan, alat kesehatan, obat-obatan, dan fasilitas lainnya sesuai standar yang berlaku, serta memperhatikan hirarki dan komposisi tenaga kesehatan penyertanya atau yang tersedia. (3) UPT Puskesmas di Kabupaten yang kurang diminati adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Peraturan Bupati ini. IV PENUGASAN KHUSUS SDMK BIDAN Pasal 5 (1) Khusus SDMK kebidanan ditempatkan merata disetiap kelurahan dan desa minimal 1 (satu) SDMK bidan 1 (satu) kelurahan/desa. (2) Apabila SDMK kebidanan tidak mencukupi untuk 1 (satu) SDMK bidan 1 (satu) kelurahan/desa, maka dapat dilakukan 1 (satu) SDMK bidan untuk melayani 2 (dua) kelurahan/desa yang berdekatan. V HAK DAN KEWAJIBAN TENAGA KESEHATAN YANG BERTUGAS DI DAERAH KURANG DIMINATI DAN RAWAN BENCANA Pasal 6 (1) Tenaga kesehatan yang ditugaskan di daerah kurang diminati atau rawan bencana wajib menandatangani pernyataan kesediaan bertugas selama 3 (tiga) tahun secara terus menerus. (2) Tenaga kesehatan yang telah bertugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat pindah tugas setelah tersedia tenaga kesehatan pengganti. Pasal 7 (1) Tenaga kesehatan yang bertugas selama 3 (tiga) tahun secara terus menerus berhak untuk memperoleh bea siswa tugas belajar setingkat lebih tunggi pada jenjang D.III/D.IV/S.1/S.2 dan prioritan izin praktek maupun peningkatan kompetensi dibidang kesehatan. -5- -6-

(2) BKPP dan Dinas Kesehatan wajib mendata, memonitor dan mengevaluasi tenaga kesehatan yang bertugas di daerah kurang diminati dan rawan bencana. (3) Tenaga kesehatan yang bertugas di daerah kurang diminati dan rawan bencana yang menempuh program peningkatan kualifikasi akademik ke D.III/D.IV/S.1/S.2 wajib menandatangani surat pernyataan untuk tetap bertugas pada UPT Puskesmas yang bersangkutan untuk paling lama 2 (dua) kali lama belajar dan ditambah 1 (satu) tahun. Pasal 8 (1) Tenaga kesehatan yang bertugas di UPT Puskesmas/Polindes/ Pustu berhak memperoleh tambahan penghasilan dalam rangka meningkatkan motivasi dan prestasi kerja berupa tambahan penghasilan berdasarkan kelangkaan profesi. (2) Tenaga kesehatan yang bertugas merangkap di dua atau lebih UPT Puskesmas/Polindes/Pustu berhak memperoleh tambahan penghasilan dalam rangka meningkatkan motivasi dan prestasi kerja berupa : a. Tambahan penghasilan berdasarkan kelangkaan profesi; dan b. Tambahan penghasilan berdasarkan beban kerja. (3) Tenaga kesehatan yang bertugas pada daerah kurang diminati atau daerah rawan bencana berhak memperoleh tambahan penghasilan dalam rangka meningkatkan motivasi dan prestasi kerja berupa : a. Tambahan penghasilan berdasarkan kelangkaan profesi; b. Tambahan penghasilan berdasarkan beban kerja; dan c. Tambahan penghasilan berdasarkan tempat tugas. (4) Tambahan penghasilan sebagaimana dimaksud ayat (1), ayat (2) dan ayat (3), ditetapkan dengan Keputusan Bupati. Pasal 9 (1) Tenaga kesehatan yang bertugas di UPT Puskesmas/Polindes/ Pustu pada daerah yang kurang diminati dan rawan bencana berhak atas rumah dinas yang disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Musi (2) Rumah dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memenuhi standar kelayakan huni dan dipergunakan selama yang bersangkutan bertugas di daerah kurang diminati dan daerah rawan bencana. Pasal 10 (1)Bagi tenaga kesehatan yang telah berkeluarga dapat mengikutsertakan keluarga dalam melaksanakan penugasan di daerah kurang diminati dan rawan becana. -7-

(2)Bagi istri/suami tenaga kesehatan yang berstatus PNSD, pejabat pembina kepegawaian memberikan prioritas jabatan struktural/fungsional di kecamatan bersangkutan apabila mencukupi persyaratan jabatan dan formasinya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 11 Tenaga kesehatan yang bertugas di UPT Puskesmas/Polindes/ Pustu berkewajiban : a. melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kompetensi dan kewenangan yang dimiliki serta menjunjung tinggi etika profesi; dan b. membuat laporan kegiatan sesuai tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang dilaksanakan setiap 3 (tiga) bulan sekali kepada Kepala Dinas Kesehatan dengan tembusan kepada Kepala BKPP. VI PEMBIAYAAN Pasal 12 Pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya menyediakan pembiayaan dalam APBD dan mengupayakan dari sumber APBN atau sumber lain yang sah untuk peningkatan kompetensi, peningkatan kualifikasi akademik, dan bantuan rumah dinas sesuai dengan prioritas penempatan. VII KETENTUAN SANKSI Pasal 13 Terhadap tenaga kesehatan yang tidak memenuhi kewajiban selaku PNS dan sesuai dengan etika profesinya dikenakan sanksi berupa : a. penundaan pembayaran tunjangan tambahan penghasilan dan/atau; b. hukuman disiplin pegawai negeri sipil berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 14 Pada saat berlakunya Peraturan Bupati ini, maka ketentuanketentuan yang bertentangan dengan Peraturan Bupati ini dinyatakan tidak berlaku lagi. -8-

Pasal 14 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Musi Ditetapkan dilubuklinggau pada tanggal 2010 BUPATI MUSI RAWAS, Diundangkan di Lubuklinggau pada tanggal 2010 RIDWAN MUKTI Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS, SULAIMAN KOHAR BERITA DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2010 NOMOR...