BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu proses pengubahan sikap dan tatalaku

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil dalam berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung saat tulisan tersebut dibaca oleh orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. perasaan, atau keinginannya. Keterampilan menulis yang baik sangatlah penting

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. terampil menulis, agar mereka dapat mengungkapkan ide, gagasan, ataupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Titik sentral yang harus dicapai oleh setiap kegiatan belajar mengajar

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra secara sungguh-sungguh. Salah satu karya sastra adalah puisi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Aep Suryana, 2013

berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja

BAB I PENDAHULUAN. baik itu puisi maupun prosa (cerita pendek dan novel). Pemilihan sumber bacaan

I. PENDAHULUAN. kemampuan dan perilaku untuk berpikir, bercakap-cakap, bersuara, atau pun

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

berkonotasi. Kemampuan menulis puisi merupakan salah satu materi pembelajaran sastra yang diajarkan dikelas. Ketrampilan menulis puisi wajib dikuasai

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis mempunyai peran yang sangat penting dalam. kehidupan siswa. Serta menunjang kesuksesan hidup seseorang.

BAB 1 PENDAHULUAN. lisan, sedangkan membaca dan menulis terjadi dalam komunikasi secara tertulis.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN PHOTO STORY PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. kompetensinya yaitu mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman melalui. kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam.

BAB I PENDAHULUAN. berekspresi dan salah satunya adalah menulis puisi. Puisi dalam Kamus Besar. penataan bunyi, irama, dan makna khusus; sajak.

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dikuasai dan dipahami oleh guru, yaitu kemampuan menggunakan berbagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Bahasa Indonesia menurut Kurikulum Tingkat Satuan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam seluruh proses pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan yang berkaitan erat dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tingkat keberhasilan yang maksimal. Banyak orang yang sulit

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pengaruh Metode Karyawisata Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII SMP Swasta Yapendak Tinjowan Tahun Pembelajaran 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan di sekolah. Pembelajaran bahasa

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

2015 PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, pembelajaran bahasa adalah belajar berkomunikasi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional mempunyai fungsi

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar mengajar yang berlangsung di sekolah. Hal ini dikarenakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di. dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. oleh siswa kelas X. Hal ini sesuai dengan kurikulum yang saat ini berlaku di

PENGARUH METODE PANCINGAN KATA KUNCI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI OLEH SISWA KELAS VIII SMP SWASTA MULIA PRATAMA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan kemampuan berbahasa pada siswa. Dari pengajaran sastra, siswa

BAB I PENDAHULUAN. bahan yang harus diajarkan kepada siswa selain keterampilan berbahasa lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi terhadap

BAB I PENDAHULUAN. diungkapkan dalam karya sastra yang lazim bermediumkan bahasa (Ali. Imron, 2009:1). Karya sastra merupakan kreativitas manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan cerminan kehidupan dari masyarakat. Secara alami,

BAB I PENDAHULUAN. melalui kegiatan menulis seseorang akan mampu mengungkapkan segala pikiran dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil berbahasa dan mampu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rizky Ananda Oktaviani, 2015

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

PENGGUNAAN TEKNIK PANGGIL PENGALAMAN DALAM UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA N 5 PURWOREJO

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LAGU PADA SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 1 NGUTER, SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa merupakan salah satu keterampilan yang dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. mampu memahami ide, gagasan, maupun pengalaman penulisnya.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran, terutama keterampilan kebahasaan yang dimiliki.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia tidak terlepas dari karya sastra,

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis. Selain itu, pembelajaran bahasa

BAB I PENDAHULUAN. empat aspek, yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. oleh seluruh siswa dari tingkat pendidikan dasar sampai ke pendidikan tinggi. Pengajaran bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Keempat aspek tersebut memiliki hubungan yang erat satu sama lain.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu pelajaran yang wajib diajarkan di Sekolah Dasar.Dalam

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. kelas. Keterampilan menulis puisi wajib dikuasai oleh siswa, hal ini bertujuan

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi. Oleh karena itu dalam pembelajaran Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang pesat.

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari semua bidang studi (BSNP, 2006). Untuk berbahasa dengan baik dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keindahan dalam isi dan ungkapannya (Sugono, 2011: 159). Pembelajaran sastra

BAB I PENDAHULUAN. membaca, menulis, menyimak, berbicara. Setiap keterampilan erat sekali kaitannya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Peserta didik memerlukan suatu sistem pendidikan yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat tepat bagi individu. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. secara tepat (Tarigan dalam Fatmawati, 2009: 2). Dibandingkan ketiga

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa dan Sastra Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran umum

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas setiap

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai model, pendekatan, strategi pembelajaran dan media pembelajaran yang

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan pendidik tentang karakteristik peserta didik tersebut hendaknya

BAB I PENDAHULUAN. mengalami berbagai peristiwa yang sarat dengan nilai-nilai moral yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dilakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan pengajaran sastra yang tercantum dalam kurikulum pengajaran

Vol. 1 No. 1 Th. Jan-Des 2016 ISSN: PENGEMBANGAN BUKU TEKS MENULIS PUISI KEINDAHAN ALAM SISWA KELAS VII

BAB I PENDAHULUAN. pendapat Sumardjo (Mursini 2010:17) yang mengemukakan bahwa sastra adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia. Bahasa juga pada umumnya digunakan untuk menyampaikan perasaan,

BAB I PENDAHULUAN. mudah dipahami oleh orang lain. Selain itu menulis berarti mengorganisasikan

HUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS IX SMP NEGERI 4 BALIGE TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia juga disebut Bahasa Nasional merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan peristiwa dan kegiatan yang berisi kegiatan memahami,

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku baik intelektual, moral maupun sosial. Dalam mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Djamarah dan Zain (2006:76), menyatakan Sebagai salah satu sumber

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yanti Wulan Sari, 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan kualitas

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses pengubahan sikap dan tatalaku seseorang yang diusahakan untuk mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Oleh karena itu, mutu pendidikan harus lebih ditingkatkan. Peningkatan mutu pendidikan merupakan isu sentral di seluruh negara berkembang, termasuk Negara Indonesia. Pendidikan juga merupakan kegiatan yang dilakukan untuk membentuk peserta didik memiliki pengetahuan, keterampilan, khususnya dalam bidang menulis. Keterampilan menulis sebagai salah satu komponen keterampilan berbahasa harus terus menerus dikembangkan sebagai salah satu bentuk komunikasi dan partisipasi penuh dalam kehidupan bermasyarakat dalam era teknologi dan informasi yang serba maju. Menulis merupakan sebuah keterampilan yang sangat penting. Oleh sebab itu, keterampilan menulis ini harus dilatih dan dikuasai oleh siswa, dengan memiliki keterampilan ini siswa dapat lebih bebas mengembangkan gagasan, ilmu dan pemikirannya sebagai wujud sosialisasi individu dalam kehidupan bermasyarakat, salah satunya yaitu dalam bentuk puisi. Sesuai dalam silabus Bahasa Indonesia kelas VIII SMP dalam KTSP, siswa diharapkan mempunyai kompetensi melakukan berbagai jenis kegiatan menulis untuk menggungkapkan pikiran, perasaan dalam puisi bebas. Dalam 1

2 kompetensi dasar diharapkan siswa mampu menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang sesuai. Guru diharapkan dapat meningkatkan minat menulis puisi bebas siswa dengan latihan-latihan menulis yang bersifat pribadi. Menulis yaitu mempelajari segala sesuatu, sedikit demi sedikit dengan membaca lalu menuliskannya. Apa yang telah dipelajarinya tersebut tertera dalam bentuk tulis, sehingga pelajaran itu dapat bertahan melebihi daya ingatan manusia. Kemudian diteruskan oleh orang-orang yang membacanya. Dari tulisan itulah kita dapat menghayati perasaan, keyakinan, kecemasan, dan harapan-harapan manusia. Dengan demikian jelaslah bahwa kemampuan menulis sangat penting untuk kemajuan dan peningkatan kehidupan yang lebih baik sebagai individu maupun sebagai masyarakat. Seringnya latihan menulis atau adanya frekuensi latihan menulis akan memberikan sumbangan kreativitas siswa dalam menulis puisi bebas. Sumbangan itu akan terlihat dalam pengungapan ide, pemilihan kata (diksi), gaya bahasa, pengguanaan citraan, amanat puisi dan teknik-teknik penulisan. Hal ini dibuktikan juga dari penelitian oleh Surya Cahyani Matondang dengan judul penelitian Kontribusi Frekuensi Latihan Menulis Terhadap Kemampuan Menulis Paragraf Narasi Berdasarkan Pengalaman Pribadi Oleh Siswa Kelas VIII SMP Islamiyah Tahun Pembelajaran 2008/2009. Hasil penelitian ini, menunjukan terdapat 71.2% adanya kontribusi frekuensi latihan menulis siswa terhadap kemampuan menulis paragraf narasi berdasarkan pengalaman pribadi. Pembelajaran menulis puisi di SMP dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengapresiasikan karya sastra. Hal itu

3 berkaitan erat dengan latihan mempertajam perasaan, penalaran, daya khayal serta kepekaan terhadap masyarakat, budaya dan lingkungan hidup. Oleh karena itu, anggapan bahwa menulis puisi sebagai aktivitas yang sulit sudah seharusnya dihilangkan, khususnya siswa SMP karena mereka merupakan siswa yang ratarata berusia 13-14 tahun. Artinya anak pada usia memiliki kemampuan untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan yang ada pada dirinya dalam bentuk puisi. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang belum mampu melaksanakan kegiatan tersebut secara optimal. Peneliti meninjau kenyataan yang terjadi dilapangan bahwa siswa kurang mampu menulis puisi dengan baik. Hal ini terjadi di SMP Swasta Nusantara Lubukpakam. Masalah ini diperoleh peneliti melalui wawancara terhadap guru mata pelajaran bahasa Indonesia di sekolah tersebut. informasi yang diperoleh adalah masih banyak siswa yang belum mengumpulkan tugas menulis puisi. Hal ini dapat dilihat dari data yang telah diberikan guru kepada penulis. Guru juga menyatakan masih banyak siswa yang tidak memiliki pilihan kata yang baik dalam menulis puisi. Siswa menulis puisi masih menggunakan kata-kata yang biasa. Siswa juga kurang berminat dalam menulis puisi bahkan dalam memunculkan idenya, siswa masih belum bisa mengembangkan idenya dalam sebuah puisi. Hal ini dapat dilihat saat pembelajaran langsung yang dilakukan oleh guru didalam proses pembelajaran di kelas. Berdasarkan pengalaman peneliti sewaktu PPL, dapat dilihat bahwa kemampuan siswa dalam menulis puisi masih rendah. Siswa mengalami kesulitan menuangkan pikiran dan perasaannya dalam bentuk puisi. Kesulitan yang

4 dihadapi siswa itu ditandai dengan beberapa hal seperti siswa kesulitan menemukan ide, menemukan kata pertama dalam puisinya, mengembangkan ide menjadi puisi karena minimnya kosakata, dan menulis puisi tidak terbiasa mengemukan perasaan, pemikiran, dan imajinasi ke dalam puisi. Sehingga siswa lebih memilih mengambil puisi dari internet dan menulisnya kembali, hal ini yang dialami peneliti disaat PPL. Hal ini juga dapat dilihat dari penelitian mengenai menulis puisi yang pernah dilakukan oleh Nurwidasari Lubis tahun 2013 yang mengatakan bahwa kompetensi menulis puisi siswa kelas VIII MTs AL-Washliyah 18 Tembung masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal(KKM). Hasil penelitiannya menunjukan bahwa skor rata-rata menulis puisi masih kurang memuaskan yaitu dengan nilai rata-rata 61,98. Menurut peneliti tersebut siswa masih kurang berminat dalam pembelajaran puisi. Salah satu penyebab rendahnya kemampuan siswa dalam menulis puisi, yaitu kurang efektifnya pembelajaran yang diciptakan guru. Ketidakefektifan itu disebabkan kurang tepatnya strategi yang diterapkan guru dalam pembelajaran. Strategi yang dipakai guru tidak dapat mengembangkan potensi-potensi yang ada pada diri siswa agar secara leluasa mengekspresikan perasaannya. Pembelajaran yang diciptakan guru di dalam kelas hanya sebatas memberikan informasi pengetahuan tentang sastra sehingga kemampuan mengapresiasi dan kemampuan menciptakan kurang mendapat perhatian, yang terjadi hanya transfer pengetahuan tentang sastra dari guru kepada siswa.

5 Siswa kurang mendapat kesempatan untuk melakukan konstruksi pengetahuan dan mengembangkan pengetahuan itu menjadi sebuah produk pengetahuan yang baru. Apalagi, di dalam belajar hanya ada satu sumber belajar yang dari tahun ke tahun dianggap mampu membantu yaitu buku pelajaran, padahal di jaman sekarang banyak sekali yang bisa dijadikan sumber belajar. Teknik ataupun strategi pengajaran menulis puisi yang bervariasi sangat menunjang minat dan gairah belajar siswa. Selain itu, dalam pengajaran menulis diperlukan kondisi belajar yang bermakna melalui pengalaman belajar. Pengajaran menulis dapat membantu proses kreativitas siswa untuk mendapatkan beberapa manfaat bagi pengembangan pengetahuan yang bisa di dapat dari pengalaman siswa sendiri. Sebagai bagian dari dunia pendidikan, siswa memiliki kekayaan pengalaman dan pengetahuan. Kedua hal tersebut dapat dimanfaatkan untuk penulisan sebuah puisi, karena puisi pada dasarnya tidak dapat lahir dengan sendirinya, tetapi ide dan topik harus dipikirkan. Dipikirkan maksudnya, siswa harus dapat merasakan dan melihat gejala atau fenomena yang berkembang sewaktu-waktu yang dapat dijadikan bahan menulis puisi. Namun seberapa besar sumbangan kebiasaan latihan menulis tulisan pribadi terhadap kemampuan siswa dalam menulis puisi bebas, belum dapat diketahui secara pasti. Untuk mengetahui dan mendeskrpsikan hal tersebut tentunya akan terjawab dengan jelas bila diadakan suatu penelitian. Dari uraian diatas maka peneliti mengadakan penelitian dengan judul Kontribusi Frekuensi

6 Latihan Menulis Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Bebas Oleh Siswa Kelas VIII SMP Swasta Nusantara Lubukpakam Tahun Pembelajaran 2015/2016 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka dapat diidentifikasi masalah-masalah yang relevan dengan penelitian ini, yaitu: 1. kemampuan siswa menulis puisi masih rendah 2. kurangnya minat siswa dalam menulis puisi 3. siswa mengalami kesulitan dalam menulis puisi 4. siswa sulit memunculkan ide atau gagasan 5. siswa memiliki kosakata yang minim 6. keefektifan frekuensi latihan menulis dalam meningkatkan hasil belajar menulis puisi bebas siswa. C. Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan kajian pada frekuensi latihan menulis tulisan pribadi dan kemampuan menulis puisi siswa kelas VIII SMP Swasta Nusantara Lubukpakam Tahun Pembelajaran 2015/2016. D. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka masalah dalam penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:

7 1. bagaimanakah frekuensi latihan menulis siswa kelas VIII SMP Swasta Nusantara Lubukpakam? 2. bagaimanakah kemampuan menulis puisi bebas siswa kelas VIII SMP Swasta Nusantara Lubukpakam? 3. apakah ada kontribusi frekuensi latihan menulis terhadap kemampuan menulis puisi bebas siswa kelas VIII SMP Swasta Nusantara Lubukpakam? E. Tujuan Penelitian Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu: 1. untuk mengetahui frekuensi latihan menulis siswa kelas VIII SMP Swasta Nusantara Lubukpakam 2. untuk mengetahui kemampuan menulis puisi bebas siswa kelas VIII SMP Swasta Nusantara Lubukpakam 3. untuk mengetahui seberapa besar kontribusi frekuensi latihan menulis terhadap kemampuan menulis puisi bebas siswa kelas VIII SMP Swasta Nusantara Lubukpakam. F. Manfaat penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis dan praktis kepada berbagai pihak antara lain : 1. Manfaat Teoretis

8 Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi teori pembelajaran menulis puisi. Sebab latihan menulis siswa, dapat mempengaruhi pencapaian tujuan pembelajaran. 2. Manfaat Praktis a. Manfaat untuk guru Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis puisi bebas. b. Manfaat untuk siswa Sebagai bahan masukan kepada siswa kelas VIII SMP Swasta Nusantara Lubukpakam dalam meningkatkan kemampuan menulis puisi bebas. c. Manfaat untuk peneliti Sebagai bahan masukan bagi sekolah dan menjadi pegangan bagi peneliti sebagai calon guru untuk dapat memecahkan permasalahan murid yang berhubungan dengan kemampuan menulis puisi bebas.