STUDI TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM BERAS MISKIN (RASKIN) BAGI KELUARGA MISKIN DI DESA GUNUNG MAKMUR KECAMATAN BABULU KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM BERAS MISKIN (RASKIN) DI KELURAHAN SIMPANG PASIR KOTA SAMARINDA

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 42 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENDISTRIBUSIAN BERAS MISKIN DI KOTA SURABAYA TAHUN 2010

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENDISTRIBUSIAN BERAS MISKIN DIKOTA SURABAYA TAHUN 2011

PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO

PELAKSANAAN PENYALURAN BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN PERIODE 2013 DI KELURAHAN BANDARA KECAMATAN SUNGAI PINANG KOTA SAMARINDA.

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENYALURAN BERAS MISKIN DI KOTA SURABAYA TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2007 NOMOR 1 SERI D

BAB V SISTEM DAN IMPLEMENTASI KONTROL PROGRAM RASKIN

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROGRAM RASKIN

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 45

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN DESA GUNUNG BAYAN KECAMATAN MUARA PAHU KABUPATEN KUTAI BARAT. Sunarsih 1

BAB I PENDAHULUAN. rumah tangganya. Program raskin tersebut merupakan salah satu program

PERATURAN DESA TULANGAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA TULANGAN KECAMATAN TULANGAN KABUPATEN SIDOARJO

BERITA DAERAH KOTA PADANG PANJANG Tahun

- 1 - PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

BAB I PENDAHULUAN. berusaha membangun dalam segala bidang aspek seperti politik, sosial,

PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) OLEH KEPALA DESA DI KANTOR DESA SAGULING KECAMATAN BAREGBEG KABUPATEN CIAMIS LISNA WULANDARI ABSTRAK

R A N C A N G A N PERATURAN DESA SINDANGLAYA KECAMATAN CIPANAS KABUPATEN CIANJUR NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA BANJARMASIN PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG

EVALUASI KEBIJAKAN BERAS UNTUK RUMAH TANGGA MISKIN DI KELURAHAN GUNUNG ELAI KECAMATAN BONTANG UTARA KOTA BONTANG. Tria Yulianda

1/11 PENDISTRIBUSIAN BERAS SEJAHTERA (RASTRA) DENGAN VERIKASI DATA WARGA MISKIN DI KELURAHAN KEMBARAN KULON KECAMATAN PURBALINGGA

PELAKSANAAN DISTRIBUSI DAN PENGENDALIAN PROGRAM RASKIN DI KELURAHAN SINGOTRUNAN KABUPATEN BANYUWANGI (INPRES NOMOR 1 TAHUN

Wahyuni 1. Kata Kunci : Persepsi Masyarakat dan Program BLSM. Universitas Mulawarman

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 2 TAHUN 2006

IMPLEMENTASI PROGRAM BANTUAN SISWA MISKIN (BSM) DI SEKOLAH DASAR NEGERI 023 KELURAHAN SEPAKU KECAMATAN SEPAKU KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 5 TAHUN 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM BERAS UNTUK RUMAH TANGGA MISKIN KOTA DUMAI TAHUN 2014

KEPALA DESA SIWALANPANJI KECAMATAN BUDURAN KABUPATEN SIDOARJO PERATURAN DESA SIWALANPANJI KECAMATAN BUDURAN KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 29 TAHUN 2016

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 7

ABDUL HAMID 1. Kata Kunci : Implementasi Kebijakan, Pendidikan Gratis.

AKUNTABILITAS FINANSIAL DALAM PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) DI KANTOR DESA PERANGAT SELATAN KECAMATAN MARANGKAYU KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 14 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 269 TAHUN 2010 TENTANG

2015, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lem

STUDI TENTANG PELAYANAN PARKIR WISATA BONTANG KUALA OLEH KANTOR DINAS PERHUBUNGANKOTA BONTANG

Milla Anggraeni Rahayu Buwono 1

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

KEPALA DESA JATILOR KABUPATEN GROBOGAN PERATURAN DESA JATILOR NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 04 TAHUN 2006

BUPATI POLEWALI MANDAR

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

IMPLEMETASI PROGRAM PEMBAGIAN BERAS MISKIN DI KELURAHAN AIR HITAM KECAMATAN SAMARINDA ULU KOTA SAMARINDA. Herianca 1. Abstrak

salinan KEPALA DESA JAMBESARI KABUPATEN BANYUWANGI PERATURAN KEPALA DESA JAMBESARI NOMOR 1 TAHUN 2018

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN

PENGELOLAAN PENDAPATAN ASLI DESA (Studi Kasus di Desa Ngombakan Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo Tahun 2014)

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidilam Pancasila dan Kewarganegaraan

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

SALINAN KEPALA DESA OLEHSARI KABUPATEN BANYUWANGI PERATURAN KEPALA DESA OLEHSARI NOMOR 01 TAHUN 2018 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2008:2). Sedangkan pengertian sistem menurut Romney dan Steinbart

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : 20-I TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA KELURAHAN WALIKOTA SURAKARTA,

BAB I PENDAHULUAN. kesepakatan internasional, yaitu : Universal Deklaration Of Human Right. (1948), Rome Deklaration on World Food Summit

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENYALURAN BERAS UNTUK RUMAH TANGGA MISKIN KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2012 BAB I PENDAHULUAN

Regulasi Penugasan Pemerintah kepada Perum BULOG 1

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 2 TAHUN 2017

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan tipe kualitatif. Moleong (2011:6)

BAB I PENDAHULUAN. Sejak awal kemerdekaannya Bangsa Indonesia telah bercita-cita untuk

LURAH DESA BANGUNJIWO

PERATURAN DESA MALASARI NOMOR : 02 TAHUN 2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR: 77 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DESA NANGGUNG PEDOMAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA NANGGUNG

IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK PASCA PEMEKARAN DESA LABANGKA BARAT KECAMATAN BABULU KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

KEPALA DESA KIRIG KECAMATAN MEJOBO KABUPATEN KUDUS PERATURAN DESA KIRIG NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA KIRIG

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

pelaksanaan dan pengawasan dengan mengedepankan peran serta masyarakat;

10. Satuan kerja beras miskin yang selanjutnya disebut Satker Raskin adalah petugas yang melayani dan bertangung jawab atas pengambilan dan

Perda No. 8 / 2003 tentang Susunan organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa di Kabupaten Magelang.

PENTINGNYA FAKTOR KOMUNIKASI DALAM PROGRAM KARTU JAKARTA PINTAR (KJP) PADA SEKOLAH DASAR (SD) NEGERI DI KOTA ADMINISTRASI JAKARA TIMUR

FUNGSI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA DI KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN DESA GUNUNG MULIA DI KECAMATAN BABULU

BUPATI ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

PELAKSANAAN PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN (PATEN) DI BIDANG NON PERIJINAN DI KANTOR KECAMATAN BONTANG UTARA KOTA BONTANG

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kualitatif.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 4 Tahun : 2006 Seri : E

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KEBIJAKAN LURAH DALAM PENYALURAN RASKIN (BERAS MISKIN) DI KELURAHAN KAYU OMBUN KECAMATAN PADANGSIDIMPUAN UTARA

qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfgh jklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvb

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG

LURAH DESA BANGUNJIWO

PERANAN PEMERINTAH DESA DALAM MENUNJANG PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Suatu Studi di Desa Bawoleu Kecamatan Tagulandang Utara)

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 75

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 98 /KPTS/013/2015 TENTANG TIM KOORDINASI RASKIN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 66 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

Syabab Azhar Basyir 1

Transkripsi:

ejournal limu Administrasi, 2014, 2 (1): 184-195 ISSN 0000-0000, ejournal.an.fisip-unmul.org Copyright 2014 STUDI TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM BERAS MISKIN (RASKIN) BAGI KELUARGA MISKIN DI DESA GUNUNG MAKMUR KECAMATAN BABULU KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA Rina Puji Astuti 1 ABSTRAK Rina Puji Astuti, Studi Tentang Pelaksanaan Program Beras Miskin (Raskin) bagi Keluarga Miskin di Desa Gunung makmur Kecamatan Babulu Kabupaten Penajam Paser Utara Tugas Akhir dibawah bimbingan Drs. H.M. Gunthar Riady, M.Si sebagai pembimbing I dan Drs. H. Burhanudin, M.Si sebagai pembimbing II.. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan program beras miskin (raskin) bagi keluarga miskin di Desa Gunung Makmur Kecamatan Babulu Kabupaten Penajam Paser Utara. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Penelitian ini menggunakan teknik penelitian Purposive Sampling dan aksidental Sampling. Kesimpulan dalam pelaksanaan program beras miskin (raskin) bagi keluarga miskin di Desa Gunung Makmur Kecamatan Babulu Kabupaten Penajam Paser Utara belum berjalan dengan optimal. Hal ini disebabkan karena di dalam mendata masyarakat diperlukan data yang akurat agar tidak ada kekeliruan dalam mendata masyarakat yang berhak untuk mendapatkan beras miskin (raskin). Jumlah beras yang diterima oleh masyarakat sebanyak 15 kg/rts, harga tebus beras miskin (raskin) sebesar Rp 1.600/kg, waktu pelaksanaan penyaluran beras miskin (raskin) dilaksanakan 2 kali (per 6 bulan), sistem administrasi dibayar secara tunai dan kualitas beras miskin (raskin) yang diterima oleh masyarakat penerima raskin dianggap baik dan layak untuk dikonsumsi. Kata Kunci: Pelaksanaan Program Raskin, Desa Gunung Makmur Kecamatan Babulu 1 Mahasiswa Program Studi Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman. Email : rinapujiastuti842@gmail.com

Studi Tentang Pelaksanaan Program Beras Miskin (RASKIN) (Rina PA) PENDAHULUAN Latar Belakang Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh penulis, pelaksanaan raskin ini belum optimal dalam penentuan keluarga sasaran yang tidak sesuai dengan fakta yang ada dilapangan dan tidak tepat waktu di dalam pembagian beras miskin (raskin) disebabkan masalah dana sehingga dilaksanakan 2 kali dalam 1 tahun yaitu per 6 bulan. Dari masalah diatas berbagai upaya dilakukan untuk memperbaiki permasalahan yang terjadi dilapangan. Maka penulis menetapkan judul Studi Tentang Pelaksanaan Program Beras Miskin (Raskin) bagi Keluarga Miskin di Desa Gunung Makmur Kecamatan Babulu Kabupaten Penajam Paser Utara. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pelaksanaan program beras miskin (raskin) bagi keluarga miskin di Desa Gunung Makmur Kecamatan Babulu Kabupaten Penajam Paser Utara? 2. Apa yang menjadi faktor pendukung dan faktor penghambat pelaksanaan program beras miskin (raskin) bagi ke luarga miskin di desa Gunung Makmur Kecamatan Babulu Kabupaten Penajam Paser Utara? Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pelaksanaan program beras miskin (raskin) bagi keluarga miskin di Desa Gunung Makmur Kecamatan Babulu Kabupaten Penajam Paser Utara. 2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pelaksanaan program beras miskin (raskin) bagi keluarga miskin di Desa Gunung Makmur Kecamatan Babulu Kabupaten Penajam Paser Utara. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Untuk melatih penulis tentang cara penyusunan atau menulis suatu hasil penelitian yang baik sesuai dengan dasar pengetahuan yang penulis peroleh selama mengikuti kuliah pada program studi Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Mulawarman. 2. Manfaat Praktis a. Sebagai masukan di kantor Desa Gunung makmur Kecamatan Babulu dalam rangka menjalankan program beras untuk keluarga miskin (raskin) serta sebagai bahan petimbangan mengenai faktor pendukung dan penghambat dalam proses pelaksanaan program tersebut. Sebagai sumber informasi dan bahan pertimbangan bagi semua pihak yang memerlukan hasil penelitian ini dan sebagai bahan perbandingan dan dasar bagi peneliti yang berkaitan dengan penelitiannya. 185

ejournal Administrasi Negara, Volume 2 Nomor 1,2014 : 184-195 KERANGKA DASAR TEORI Kebijakan Publik Menurut William N. Dunn (Harban i Pasolong, 2007:39) mengatakan bahwa kebijakan publik adalah suatu rangkaian pilihan-pilihan yang saling berhubungan yang dibuat oleh lembaga atau pejabat pemerintah pada bidangbidang yang menyangkut tugas pemerintahan seperti pertahanan keamanan, energi, kesehatan, pendidikan, kesejahteraan masyarakat, kriminalitas dan perekonomian. Implementasi Kebijakan Menurut Ripley dan Franklin ( Budi Winarno, 2012:148) berpendapat bahwa implementasi kebijakan adalah apa yang terjadi setelah undang-undang di tetapkan yang memberikan otoritas program, kebijakan, keuntungan (benefit) atau suatu jenis keluaran yang nyata (tangible output). Kemiskinan Menurut Soerjono Soekanto di dalam buku sosiologi suatu pengantar (2003:365) kemiskinan diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental maupun fisiknya dalam kelompok tersebut. Program Beras Miskin (Raskin) Diperjelas dengan Surat Keputusan Menteri dalam Negeri dengan Direktur Utama Perum Bulog No. 25 tahun 2003 tentang pelaksanaan program beras miskin (raskin) bagi keluarga miskin. Program Beras untuk keluarga miskin yang disebut raskin merupakan program Pemerintah dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan dan memberikan perlindungan kepada keluarga miskin melalui pendistribusian beras dalam jumlah dan harga tertentu. Ketahanan Pangan Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 68 Tahun 2002 bahwa ketahanan pangan merupakan hal yang sangat penting dalam rangka pembangunan nasional untuk membentuk manusia Indonesia yang berkualitas, mandiri, dan sejahtera melalui perwujudan ketersediaan pangan yang cukup, aman, bermutu, bergizi dan beragam serta tersebar merata diseluruh wilayah Indonesia dan terjangkau oleh daya beli masyarakat. Definisi Konsepsional Penulis memberikan definisi konsepsional dari pelaksanaan program beras miskin (raskin) bagi keluarga miskin adalah salah satu program penanggulangan kemiskinan dan perlindungan sosial yang diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat berupa bantuan beras bersubsidi kepada rumah tangga berpendapatan rendah (rumah tangga mskin dan rent an miskin). Sehingga mengurangi sebagian beban pengeluaran rumah tangga sasaran dalam memenuhi kebutuhan pangan pokok dalam bentuk beras. 186

Studi Tentang Pelaksanaan Program Beras Miskin (RASKIN) (Rina PA) METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis penelitian untuk penulisan skripsi ini menggunakan penelitian analisis kualitatif deskriptif yaitu penelitian yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah diteliti melalui kalimat, kata atau gambar. Dalam hal ini peneliti ini berusaha memaparkan dan bertujuan untuk memberikan gambaran serta penjelasan dari variabel yang diteliti, yaitu tentang Studi Tentang Pelaksanaan Program Beras Miskin (Raskin) bagi Keluarga Miskin di Desa Gunung Makmur Kecamatan Babulu Kabupaten Penajam Paser Utara. Fokus Penelitian Adapun fokus dari penelitian ini adalah : 1. Pelaksanaan Program Beras Miskin (Raskin) bagi Keluarga Miskin di Desa Gunung Makmur Kecamatan Babulu Kabupaten Penajam Paser Utara meliputi : a. Tepat sasaran b. Tepat jumlah c. Tepat harga d. Tepat Waktu e. Tepat administrasi f. Tepat kualitas 2. Faktor pendukung dan faktor penghambat dalam Pelaksanaan Program Beras miskin (Raskin) bagi Keluarga Miskin di desa Gunung Makmur Kecamatan Babulu Kabupaten Penajam Paser Utara. Sumber dan Jenis Data Menurut Sugiyono (2009:96), pemilihan informan dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling dan aksidental sampling. Purposive Sampling yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi objek atau situasi sosial yang diteliti. Dalam teknik ini yang dipandang sebagai key informan, yaitu Kepala Desa Gunung Makmur Kecamatan Babulu dan informan lainnya adalah : 1. Pegawai atau staf kantor Desa Gunung Makmur Kecamatan Babulu 2. Ketua RT dan masyarakat yang menerima raskin. Sedangkan aksidental sampling yaitu teknik pengambilan sampel sumber data berdasarkan kebetulan atau siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat dijadikan sumber data. Dalam teknik ini informannya yaitu masyarakat. Sedangkan jenis data dalam penelitian ini adalah: a. Data primer, yaitu data yang diperoleh peneliti melalui proses observasi dan wawancara. 187

ejournal Administrasi Negara, Volume 2 Nomor 1,2014 : 184-195 b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui beberapa sumber informasi, antara lain: 1. Dokumen-dokumen arsip-arsip yang berhubungan dengan objek penelitian seperti monografi Desa 2. Buku-buku ilmiah, hasil penelitian dan media massa yang relevan dengan fokus penelitian dan sumber internet. Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu : 1. Penelitian Kepustakaan ( Library Research) yaitu memanfaatkan perpustakaan sebagai sarana dalam mengumpulkan data, dengan mempelajari buku buku sebagai bahan referensi. 2. Penelitian Lapangan (Field Work Research) yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung dilapangan dengan menggunakan beberapa teknik sebagai berikut: a. Observasi yaitu pengamatan langsung dilapangan. b. Wawancara sebagai pelengkap dan pendukung serta pembanding dengan data dan informasi yang diperoleh. c. Dokumentasi yaitu pengumpulan data atau arsip yang relevan Teknik Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman (Satori dan Komariah, 2010: 39) menggunakan analisis data model interaktif yang terdiri dari empat komponen yaitu terdiri dari tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data penarikan kesimpulan atau verifikasi. HASIL PENELITIAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian Desa Gunung Makmur merupakan salah satu dari dua belas Desa diwilayah Kecamatan Babulu yang berada di Kabupaten Penajam Paser Utara. Desa Gunung Makmur terletak 10 km kearah barat dari Kota Kecamatan. Desa Gunung Makmur terdiri dari 4 Dusun dan 16 Rukun Tetangga (RT) dengan luas wilayah 2.462 Ha. Adapun batas-batas wilayah Desa Gunung Makmur sebagai berikut : a. Sebelah utara : Desa Babulu Darat / Rintik b. Sebelah selatan : Desa Sebakung V (Makmur Jaya) c. Sebelah timur : Desa Gunung Intan d. Sebelah barat : Desa Longkali Visi Masyarakat adil makmur sejahtera melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia pertanian yang maju, aman, dan agamis dan pembangunan disegala bidang. 188

Studi Tentang Pelaksanaan Program Beras Miskin (RASKIN) (Rina PA) Misi Adapun misi Desa Gunung Makmur Kecamatan Babulu adalah : 1. Meningkatkan pelayanan masyarakat 2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia 3. Pengembangan ekonomi masyarakat 4. Meningkatkan sarana dan prasaran pertanian 5. Pengembangan agribisnis berbasis kelompok 6. Meningkatkan sarana dan prasarana agama Tugas Pokok dan Fungsi Desa Gunung Makmur 1. Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Desa a. Kepala Desa mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan. b. Dalam melaksanakan tugas kepala Desa mempunyai fungsi yaitu : 1. Pelaksanaan pembinaan masyarakat Desa 2. Pelaksanaan pembinaan keamanan masyarakat Desa 3. Pemeliharaan ketentraman dan ketertiban masyarakat Desa 4. Pelaksanaan musyawarah penyelesaian perselisihan masyarakat Desa 5. Penyusunan dan pengajuan rancangan peraturan Desa dan menetapkan sebagai peraturan Desa bersama BPD. 2. Tugas Pokok dan Fungsi Sekretaris Desa Sekretaris Desa merupakan unsur staf yang menjalankan tugas administrasi dan bertanggung jawab kepada Kepala Desa yaitu sebagai berikut : a. Sekretaris Desa berkedudukan sebagai unsur staf pembantu Kepala Desa dan memimpin sekretariat Desa atau ketatausahaan b. Dalam melaksanakan tugas Sekretaris Desa mempunyai fungsi 1) Pelaksanaan administrasi bidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan 2) Pelaksanaan surat menyurat, kearsipan dan laporan 3) Pelaksanaan urusan keuangan 4) Pelaksanaan tugas dan fungsi Kepala Desa apabila Kepala Desa berhalangan melaksanakan tugas 5) Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan petugas teknik lapangan dan kepala Dusun 6) Pengkoordinasian tugas-tugas kepala urusan dan staf. 3. Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Urusan Pemerintahan atau Umum a. Melaksanakan administrasi kependudukan, pertahanan, monografi Desa b. Menyiapkan bahan pembinaan organisasi kemasyarakatan yang ada di Desa c. Menyiapkan bahan untuk pembinaan kesatuan bangsa, idologi negara dan pemilihan umum d. Memberikan saran dan pertimbangan kepada sekretaris Desa di bidang urusan Pemerintahan 189

ejournal Administrasi Negara, Volume 2 Nomor 1,2014 : 184-195 e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang di berikan oleh sekretaris Desa. 4. Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Urusan Pembangunan a. Melaksanakan administrasi pembangunan b. Menyiapkan bahan-bahan pembinaan pembangunan, sarana dan prasarana yang ada di Desa c. Mengadakan tata usaha perizinan terhadap rencana pembangunan di Desa d. Mengadakan bahan pembinaan terhadap perkembangan perekonomian Desa e. Menyiapkan bahan pembinaan terhadap industri kecil, jasa, perdagangan, pertanian dan kerajinan serta usaha gotong-royong f. Pertimbangan memberikan saran dan pertimbangan kepada sekertaris Desa di bidang urusan pembangunan g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang di berikan oleh sekertaris Desa. 5. Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Urusan Keuangan a. Mengelola dan melakukan administrasi keuangan Desa, mempersiapkan data guna menyusun rancangan anggaran pendapatan dan belanja Desa, perubahan anggaran keuangan dan perhitungan APBDes serta melaksanakan tata pembukuan secara teratur b. Menyiapkan bahan dalam penyusunan APBD dan mempersiapkan secara priodik program kerja di bidang keuangan c. Membantu kelancaran pemasukan pendapatan Desa d. Memberikan saran dan pertimbangan kepada sekertaris Desa di bidang urusan umum e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang di berikan oleh sekertaris Desa 6. Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Urusan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) a. Melakukan pencatatan administrasi yang berhubungan dengan kematian, kelahiran, nikah, talak, rujuk b. Membantu penyelenggaraan dalam rangka pemberian bantuan pada korban bencana alam (Bansos) serta membantu pelaksanaannya. c. Membantu dalam mengadakan usaha-usaha untuk menghimpun dana bagi penderita cacat, panti usaha, badan-badan sosial lain serta membantu pelaksanaannya d. Membantu mengusahakan pengawasan atau penanggulangan masalahmasalah perjudian dan gelandangan e. Melaksanakan administrasi di bidang pendidikan, kebudayaan, tempattempat bersejarah, peningkatan kesehatan, keagamaan, alih kepercayaan dan memelihara tempat-tempat ibadah, badan-badan sosial dan usaha-usaha sosial lainnya f. Membantu menyiapkan pembinaan pemuda dan olahraga g. Memberikan saran dan pertimbangan kepada sekertaris Desa di bidang urusan pembangunan h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang di berikan oleh sekertaris Desa. 190

Studi Tentang Pelaksanaan Program Beras Miskin (RASKIN) (Rina PA) 7. Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Dusun sebagai Kepala Wilayah a. Membina ketenangan, ketentraman, dan ketertipan masyarakat di wilayah Dusunnya b. Membina kerukunan umat beragama di wilayah Dusunnya c. Membina pelaksanaan tugas RT di wilayah Dusunnya d. Membantu menyelesaikan perselisihan atau permasalahan antara warga Dusunnya di bidang ekonomi, sosial budaya, pertahanan, pertanian dan lainlain di wilayah Dusunnya. e. Membantu perekonomian masyarakat di wilayah Dusunnya f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang di berikan oleh sekertaris atau Kepala Desa Hasil Penelitian Tepat sasaran Beras raskin hanya diberikan kepada keluarga sasaran yang terdaftar dalam penerima raskin. Pemberian atau pembelian beras miskin (raskin) hanya diberikan kepada keluarga yang benar-benar tidak mampu. Berdasarkan hasil studi dilapangan bahwa beras miskin (raskin) dibagikan berd asarkan hasil database dari Kabupaten dan berdasarkan hasil musyawarah Desa/Kelurahan untuk menentukan siapa yang berhak untuk menerima raskin. Tepat Jumlah Keberhasilan program juga ditentukan oleh ketepatan jumlah beras yang didistribusikan ketitik sasaran. Jumlah beras yang ditetapkan dalam pedoman umum raskin (pedum) 2012 sebanyak 15 kg /bulan selama 12 bulan. Berdasarkan hasil penelitian dilapangan data jumlah keluarga penerima raskin yaitu 1 orang mendapatkan beras miskin (raskin) sebesar 15 kg/rts/bu lan. Sehingga 1 orang di dalam 1 tahun (12 bulan) masyarakat memperoleh beras sebanyak 180 kg. Tepat harga Dalam pelaksanaannya sering terjadi harga beli beras oleh penerima disetiap daerah bervariasi umumnya lebih dari harga yang ditetapkan oleh pemerintah. Sehingga harga juga dipengaruhi oleh kebijakan dalam memutuskan harga yang sebagian besar ditentukan oleh pelaksana lokal yaitu Kepala Desa. Harga tebus beras miskin (raskin) yang ditetapkan oleh Pemerintah yaitu Rp 1.600/kg di titik distribusi. Tepat waktu Waktu pelaksanaan penyaluran beras miskin (raskin) kepada RTS -PM sesuai dengan rencana penyaluan yaitu mekanisme pelaksanaan penyaluran yang seharusnya 3 kali dalam 1 tahun (per 4 bulan). Berdasarkan tinjauan dilapangan bahwa pelaksanaan beras miskin (raskin) tahun 2013 di Desa Gunung Makmur hanya berlangsung 2 kali atau per 6 bulan dalam 1 tahun. 191

ejournal Administrasi Negara, Volume 2 Nomor 1,2014 : 184-195 Sehingga tidak sesuai dengan prosedur yang di tetapkan oleh Pemerintah yaitu 3 kali (per 4 bulan). Tepat administrasi Proses pembayaran beras miskin (raski n) dalam pedoman umum (pedum) raskin 2012 pembayaran HPB (Harga Penjualan Beras) raskin dari RTS-PM kepada pelaksana distribusi raskin dilakukan secara tunai sebesar Rp 1.600/kg. Pelaksana distribusi raskin tidak dibenarkan menunda penyerahan HPB raskin kepada Satker raskin atau rekening HPB Bulog di Bank. Kecamatan dan Desa/Kelurahan harus membantu kelancaran pembayaran HPB raskin atau dapat memberikan dana talangan bagi RTS-PM yang tidak mampu membayar tunai. Tepat kualitas Kualitas beras adalah beras medium kondisi baik sesuai dengan persyaratan kualitas beras yang diatur dalam Inpres Kebijakan Perberasan yang berlaku. Tetapi, dalam pelaksanannya penerima manfaat beras raskin (raskin) sebagian masyarakat ada yang mendapatkan kualitas beras yang agak rendah. Namun, kualitas beras yang diterima oleh masyarakat di tahun 2013 dari awal pembagian beras sampai akhir di Desa Gunung Makmur pembagian beras yang diterima oleh masyarakat sama maksudnya dengan beras yang agak bagus dan masih layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Faktor Pendukung Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan faktor pendukung yang dihadapi dalam pelaksanaan program beras miskin (raskin) diantaranya adalah sebagai berikut : a. Adanya usulan dari RT untuk keluarga yang tidak mampu dari segi pendapatan dan ekonomi agar keluarga yang tidak mampu benar-benar mendapatkan jatah beras miskin (raskin). b. Besarnya partisipasi masyarakat Desa Gunung Makmur dan aparat Desa dalam mensosialisasikan program beras miskin (raskin) baik melalui berbagai pertemuan sosial, penyebaran melalui brosur dan rapat dengan semua ketua RT. Faktor Pengambat Berdasarkan hasil wawancarai dapat disimpulkan bahwa faktor penghambat atau kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program beras miskin (raskin) diantaranya adalah sebagai berikut : a. Kurangnya dukungan dana untuk penebusan beras miskin (raskin). b. Sering terjadi keterlambatan kedatangan beras miskin (raskin) sehingga tidak sesuai dengan jadwal yang ditentukan karena belum terkumpulnya uang kepada ketua RT sehingga agak sedikit terlambat untuk mengambil beras msikin (raskin). 192

Studi Tentang Pelaksanaan Program Beras Miskin (RASKIN) (Rina PA) Pembahasan Dari tepat sasaran ini data diperoleh dari usulan ketua RT kemudian ke Kepala Desa, sehingga yang menetapkan adalah ketua RT karena ketua RT yang mengetahui masyarakat layak atau tidaknya untuk mendapatkan beras miskin (raskin) tersebut. Beras miskin (raskin) yang diterima oleh keluarga sasaran dalam 1 orang mendapatkan beras miskin (raskin) sebesar 15 kg/rts/bulan jadi dalam 1 tahun (12 bulan) memperoleh beras miskin (raskin) sebanyak 1 80 kg/rts/tahun. Harga tebus beras miskin (raskin) sebesar Rp 1.600/kg karena keluarga penerima raskin tidak ada membayar biaya tambahan dan biaya lain-lain yang harus dibayar oleh penerima raskin. Waktu yang dalam pembagian beras miskin (raskin) yang dis alurkan kepada keluarga sasaran memang tidak sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh Pemerintah yang seharusnya 3 kali dalam 1 tahun namun di Desa Gunung Makmur hanya berlangsung 2 kali atau per 6 bulan dalam 1 tahun. Administrasi dilakukan secara tunai dengan cara keluarga penerima raskin membayar uang duluan kepada ketua RT kemudian dari pihak ketua RT menyerahkan ke Desa setelah itu dari pihak Desa memberikan ke Kecamatan, selanjtnya pihak Kecamatan bisa langsung menyetorkan ke rekening Bank yang ditunjuk oleh Perum Bulog atau menyetor langsung secara tunai kepada satker raskin. Kualitas beras yang diterima oleh masyarakat sama maksudnya dengan beras yang agak bagus dan masih layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Faktor pendukung dalam pelaksanaan program beras miskin (raskin) bagi keluarga miskin dapat disimpulkan bahwa faktor komunikasi sangatlah penting dalam memberikan informasi kepada masyarakat untuk mengetahui program beras miskin (raskin). Faktor penghambat atau kendala dalam pelaksanaan program beras miskin (raskin) bagi keluarga miskin dapat disimpulkan bahwa sumber daya anggaran sangat diperlukan bagi keluarga sasaran penerima manfaat untuk membayar beras miskin (raskin). PENUTUP Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat dikemukakan kesimpulan antara lain: 1. Pelaksanaan program beras miskin (raskin) sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh Pemerintah namun tepat sasaran dalam mendata masih ada sedikit kekeliruan. Jumlah beras miskin (raskin) yang diterima oleh masyarakat tahun 2013 sebanyak 15 kg/rts- PM per bulan. Harga tebus beras miskin (raskin) sebesar Rp 1.600/kg, sesuai dengan harga yang di tetapkan oleh Pemerintah. Mengenai waktu 193

ejournal Administrasi Negara, Volume 2 Nomor 1,2014 : 184-195 pelaksanaan penyaluran beras miskin (raskin) kepada RTS -PM sesuai dengan rencana penyaluran memang tidak tepat dari segi waktu karena mekanisme pelaksanaan penyaluran pada tahun 2013 di Desa Gunung Makmur hanya 2 kali atau per 6 bulan dalam 1 tahun sedangkan yang seharusnya dilaksanakan 3 kali atau per 4 bulan dalam 1 tahun. Sistem administrasi atau pembayaran beras miskin (raskin) tahun 2013 dilakukan secara tunai. Kualitas beras miskin (raskin) yang di terima oleh masyarakat penerima raskin dianggap baik dan layak untuk di konsumsi. 2. Faktor pendukung dalam pelaksanaan program beras miskin (raskin) adanya kerjasama yang baik antara ketua RT dan aparat Desa dalam mendata masyarakat karena dukungan mereka masyarakat miskin mendapatkan beras miskin (raskin) untuk mengurang i kebutuhan pangan pokok dalam bentuk beras. 3. Faktor penghambat dalam pelaksanaan program beras miskin (raskin) karena masalah pendanaan sehingga membuat keterlambatan beras miskin (raskin) untuk datang. Daftar Pustaka Afifuddin, 2009. Metode Penelitian Kualitatif, CV Pustaka Setia, Bandung. Agustino, Leo, 2006. Dasar-Dasar Kebijakan Publik, Alfabeta, Bandung. Herdiawan, Didit, 2012. Ketahanan Pangan dan Radikalisme, Republika, Jakarta. Indiahono, Dwiyanto, 2009. Kebijakan Publik ( Berbasis Dynamic Policy Analisys), Gava Media, Yogyakarta. Mashoed, 2004. Pemberdayaan Masyarakat Miskin, Papyrus, Surabaya. Moleong, Lexy J, 2004. Metode Penelitian Kualitatif, PT Remaja Rosdakarya, Bandung., 2006. Metode Penelitian Kualitatif, PT Remaja Rosdakarya, Bandung. Nabuko, Achmadi, 2001. Informan Penelitian, Mandar Maju, Bndung. Pasolong, Harbani, 2007. Teori Administrasi Publik, Alfabeta, Bandung. Saidiman, 2005. Melacak Akar Kemiskinan, Diperta Dirijen Bagais, Jakarta. Satori, Djam an dan Aan Komariah, 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif, Alfabeta, Bandung. Soekanto, Soerjono, 2003. Sosiologi Suatu Pengantar, PT Raja Grafindo, Jakarta. Subarsono, 2009. Analisis Kebijakan Publik (Konsep, Teori dan Aplikasi), Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung., 2010. Metode Penelitian Administrasi, Alfabeta, Bandung., 2013. Memahami Penelitian Kualitatif, Alfabeta, Bandung. 194

Studi Tentang Pelaksanaan Program Beras Miskin (RASKIN) (Rina PA) Suharto, Edi, 2005. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, PT Refika Aditama, Bandung., 2006. Analisis Kebijakan Publik (Panduan Praktis Mengkaji Masalah dan Kebijakan Sosial), Alfabeta, Bandung., 2008. Analisis Kebijakan Publik ( Panduan praktis Mengkaji Masalah dan Kebijakan Sosial), Alfabeta, Bandung. Sukmana, Oman, 2005. Sosiologi Politik dan Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Malang, Malang. Tambunan, Tulus, 2010. Pembangunan Pertanian dan Ketahanan Pangan, Universitas Indonesia, Jakarta. Tika, Pabundu, 2006. Budaya Organisasi Peningkatan Kinerja Perusahaan, Bumi Aksara, Jakarta. Widodo, Joko, 2009. Analisis Kebijakan Publik (Konsep dan Aplikasi Analisis Proses Kebijakan Publik), Bayumedia Publisting, Malang., 2010. Analisis Kebijakan Publik (Konsep dan Aplikasi Analisis Proses Kebijakan Publik), Bayumedia Publisting, Malang Winarno, Budi, 2010. Kebijakan Publik (Teori dan Proses), Medpress, Yogyakarta., 2012. Kebijakan Publik (Teori Proses dan Studi Kasus), Caps, Yogyakarta. Dokumen-dokumen : Undang-Undang No. 32 Tahun 2004, Tentang Pemerintahan Daerah. Undang-Undang No. 25 Tahun 2000, Tentang Propenas. Anonim, 2009. Intruksi Presiden No. 7 Tahun 2009, Tentang Kebijakan Perberasan. Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia, 2012. Pedoman Umum Penyaluran Raskin. Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Direktur Utama Perum Bulog Nomor 25 Tahun 2003 Nomor : PKK-12/07/2.003 Tentang Pelaksanaan Program Beras Miskin Untuk Keluarga Miskin. Anonim, 2002. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2002 Tentang Ketahanan Pangan. Anonim, 2013. Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia, Buku Pegangan Sosialisasi dan Impementasi (Program -Program Kompensasi Kebijakan Penyesuaian Subsidi Bahan Bakar Minyak). 195