pemassalan harus dimulai pada usia dini.

dokumen-dokumen yang mirip
KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI, KEKUATAN OTOT PERUT, DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL HEADING. Jurnal. Oleh. Heru Setiawan

1. PENDAHULUAN. Kemampuan ini saling melengkapi satu sama lainnya karena setiap bola yang. dioper harus diterima dan dikontrol oleh rekan seregu.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

BAB I PENDAHULUAN. khususnya olahraga prestasi. Olahraga prestasi yang dimaksud dalam

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan bagian dari program pendidikan umum yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain, yang lazim disebut. sebanyak-banyaknya ke dalam gawang lawan dan mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus manusia untuk mengulangi masalah-masalah yang di hadapi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bidang ilmu dan teknologi serta bidang lainnya, termasuk olahraga. Olahraga

BAB I PENDAHULUAN. demikian itu berolahraga dapat dilakukan dimana saja. Salah satu olahraga yang

MOCHAMAD AGUNG JUNIARTO,

I. PENDAHULUAN. manusia. Seperti telah diketahui di dalam kehidupan sehari-hari, semua

Jurnal Pendidikan Rokania Vol. II (No. 1/2017)

I. PENDAHULUAN. masyarakat di Indonesia, baik di kota-kota maupun di desa-desa. Bahkan sekarang

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh kalangan remaja pada saat ini. Dalam permainan sepakbola

BAB I PENDAHULUAN. dipakai. Beberapa perkembangan tersebut, misalnya digunakanya bola pintar,

BAB I PENDAHULUAN. permainan yang cukup cantik dan menarik bagi siapapun.

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat, dan

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang sangat digemari. masyarakat, di desa maupun di kota sering kali dijumpai orang yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. kelompok yang berlawanan yang masing-masing terdiri atas sebelas pemain.

BAB II KAJIAN TEORI. regu, masing masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. belum menunjukkan prestasi yang membanggakan. Akhir-akhir ini

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS/ Hakekat Heading Dalam Permainan Sepak Bola

I. PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang banyak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tingkat kebugaran seseorang, semakin kuat juga fisik seseorang tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan terasa kurang lengkap jika tidak ada pendidikan jasmani.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola adalah suatu olahraga yang tidak asing lagi ditelinga kita.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lagi adalah stadion, yang mana stadion tersebut bisa membuka sendiri saat ada hujan

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah suatu cabang olahraga permainan yang populer dan. sangat digemari oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia, baik tua

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga yang merakyat dan telah dikenal ditanah

MODEL PEMBELAJARAN PASSING SEPAK BOLA DI SD

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk menjaga kondisi fisik agar tetap fit dan bisa bekerja lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. gerak adalah mempertahankan hidup, meningkatkan kemampuan gerak adalah. kesegaran jasmani, dan prestasi (Nala, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia yang tidak dapat di pisahkan dari usaha-usaha pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kalangan masyarakat dan sekarang ini banyak pemain yang berlomba-lomba

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KETEPATAN MENENDANG MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI

I. PENDAHULUAN. berkualitas adalah melalui pendidikan. Pendidikan adalah upaya yang. negara. Pada negara-negara yang baru berkembang pendidikan

I. PENDAHULUAN. Baley (2001:13) mengatakan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan. adalah pendidikan kebudayaan, yang didapat secara perorangan,

BAB I PENDAHULUAN. apa yang dijelaskan dalam UU RI NO 3 Tahun 2005 tentang Sistim Keolahragaan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cabang olahraga yang sangat digemari dan paling populer di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Permainan bola tangan dimainkan oleh dua tim yang masing-masing tim

BAB I PENDAHULUAN. sampai menjadi permainan sepakbola yang modern seperti sekarang ini.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan melalui pembinaan di usia dini baik dari kemampuan teknik taktik dan

I. PENDAHULUAN. regu yang masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain yang. dan mempertahankan gawangnya jangan sampai kemasukan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga sekarang ini telah menjadi kebutuhan setiap individu,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pesat, sudah semestinya jika manusia menyadari arti pentingnya hidup sehat.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan permainan sepakbola saat ini sangat pesat sekali, hal ini bisa

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat disetiap kegiatan-kegiatan olahraga. adalah belum efektifnya metode latihan di klub-klub olahraga, kondisi rendahnya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi telah menembus setiap aspek kehidupan. Olahraga tidak

KONTRIBUSI PANJANG TUNGKAI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENENDANG JAUH PEMAIN FC PORGALA BANJARBARU

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum pendidikan jasmani. Upaya meningkatkan keterampilan bermain

BAB I PENDAHULUAN. meliputi: ketahanan (endurance), kekuatan (strength) dan kecepatan (speed).

BAB I PENDAHULUAN. Moch.Vichi Fadhli Rachman, 2015 PENGARUH LATIHAN UMPAN KOMBINASI TERHADAP DOMINASI BALL POSSESSION DALAM CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA

BAB I PENDAHULUAN. hampir semua seluruh masyarakat di dunia. Di indonesia khususnya di Gorontalo,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 PENGARUH LATIHAN SQUAT D AN LATIHAN PNF TERHAD AP HASIL SMASH KED ENG PAD A PERMAINAN SEPAKTAKRAW

I. PENDAHULUAN. kegiatan olahraga ditempuh melalui tiga pilar, yaitu olahraga pendidikan, olahraga

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, dari anak-anak, dewasa, dan orang tua, pria, maupun wanita. Hakekat sepakbola menurut Sucipto (1999:7) bahwa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh seluruh rakyat di dunia. Di Indonesia khususnya di Provinsi

BAB I PENDAHULUAN. individu dan tim yang menyatu dalam sebuah kerja sama keseluruhan. Pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan mendapat simpati di hati masyarakat. Sepakbola digemari oleh

I. PENDAHULUAN. telah cukup tumbuh dan berkembang. Hal ini ditandai dengan kegiatan

I. PENDAHULUAN. kemampuan dan teknik yang tinggi. Dimana dalam sepak bola terdapat. banyak unsur-unsur yang harus dikuasai para pemainnya dari

BAB I PENDAHULUAN. Dalam permainan sepakbola banyak faktor-faktor yang dibutuhkan sesuai

2015 HUBUNGAN ANTARA POWER TUNGKAI, KOORDINASI MATA DAN TANGAN DENGAN KETEPATAN JUMP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK DEPTH JUMP DAN KNEE TUCK JUMP TERHADAP HASIL TENDANGAN LAMBUNG ATLIT SEPAK BOLA PEMULA DI SMP AL-FIRDAUS SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dijadikan sebagai sarana atau media untuk berekreasi, mata pencaharian, pendidikan, kesehatan,

HUBUNGAN KEMAMPUAN BELAJAR GERAK (MOTOR EDUCABILITY) DENGAN KETERAMPILAN SHOOTING

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepakbola adalah suatu permainan yang dimainkan oleh

baik dan benar. Para pemain sebaiknya berlatih dengan rutin dan penuh

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas fisik dan olahraga. Dalam menjalani kehidupan sehari-hari setiap

SURVEI TEKNIK DASAR DAN KONDISI FISIK PADA SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) SE KABUPATEN DEMAK TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah passing, dribbling, controlling, dan shooting. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi pada jaman modern sekarang ini membuat

1. PENDAHULUAN. pembinaan warga masyarakat dan peserta didik melalui pendidikan jasmani dan. pembangkitan motivasi harus dimulai pada usia dini.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran. Hal ini sejalan dengan filosofi yang mendasari pendidikan jasmani,

BAB I PENDAHULUAN. maanfaat yang diperoleh langsung dari aktivitas olahraga tersebut baik untuk

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Permainan sepak bola sangat membutuhkan kemampuan fisik dan taktik yang

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. pertandingan tingkat lokal, regional hingga tingkat dunia. Berjuta-juta pasang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

1. Futsal mengasah teknik pemain 2. Futsal mengasah fisik pemain 3. Futsal mengasah pengetahuan taktis pemain 4. Futsal mengasah mental pemain

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permainan sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat populer di dunia. Bahkan permainan sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang digemari oleh kalangan masyarakat di Indonesia. Permainan sepakbola berkembang pesat di Indonesia. Namun perkembangan prestasi di Indonesia kurang memuaskan. Berbagai strategi dan upaya pembinaan ditempuh untuk meningkatkan prestasi sepakbola di Indonesia diantaranya melalui pembinaan bakat. Pembinaan prestasi yang dididik sejak anak-anak diharapkan mampu memunculkan bibit-bibit pemain sepakbola yang dapat dibina untuk menjadi pemain profesional. Maraknya sekolah sepakbola di berbagai daerah merupakan wahana untuk membina dan melatih anak-anak yang memiliki bakat bermain sepakbola. Pembinaan dan pelatihan yang dilakukan sejak usia dini merupakan suatu usaha untuk mencetak pemain-pemain sepakbola yang terampil dan diharapkan kedepannya menjadi pemain sepakbola yang berprestasi. Furqon (2003: 3) menyatakan, Dalam olahraga prestasi, pemassalan harus dimulai pada usia dini.

2 Dalam proses pembinaan prestasi, seorang pelatih di tuntut untuk dapat membimbing dan melatih pemainnya agar dapat menguasai keterampilan yang di perlukan sehingga dapat mencapai prestasi yang setinggi mungkin. Tidak hanya pelatih, peran seorang pemain juga sangat penting, seorang pemain dituntut memiliki penguasaan teknik dasar yang baik. Hal tersebut syarat utama untuk menjadi seorang pemain yang bermutu dan memiliki keterampilan yang tinggi dalam permainan sepakbola. Kemampuan seorang pemain sepakbola menguasai teknik dasar bermain sepakbola dapat mendukung penampilannya dalam bermain sepakbola baik secara individu maupun secara kolektif. Unsur teknik merupakan unsur utama dan menjadi kelengkapan yang fundamental. Sering kali pemain malakukan kesalahan yang mendasar pada saat bermain sepakbola dikarnakan mudahnya kehilangan bola, itu disebabkan umpan salah, lepas saat kontrol bola, atau sundulan yang melenceng. Oleh sebab itu teknik-teknik dasar harus dimatangkan sejak usia dini. Pada saat pembinaan usia dini perlu ditekankan teknik-teknik dasar dalam bermain sepakbola antara lain menendang bola, menyundul bola, mengontrol bola, menggiring bola dan sebagainya. Kemampuan menyundul bola merupakan salah satu unsur teknik dasar yang penting dalam permainan sepakbola. Kemampuan menyundul bola akan ikut berperan untuk memperoleh kemenangan dalam suatu pertandingan. Berdasarkan fungsi dan tujuannya, menyundul bola berfungsi sebagai operan untuk menghubungkan pemain satu dengan

3 pemain lainnya dalam satu tim, mengontrol bola, membuang bola saat dalam keadaan terdesak dan untuk mencetak gol kegawang lawan. Pentingnya peranan menyundul bola dalam sepakbola, maka menyundul bola harus diajarkan pada tahap awal pada saat berlatih sepakbola. Prinsip-prinsip teknik menyundul bola adalah gerakan pada saat lari menjemput arah datangnya bola kemudian melompat, pandangan mata tertuju ke arah bola, otot-otot leher dikuatkan, dikeraskan dan difleksasi dagu ditarik merapat pada leher, untuk menyundul bola digunakan dahi yaitu daerah kepala di atas kening di bawah rambut kepala, badan ditarik ke belakang melengkung pada daerah pinggang, kemudian dengan gerakan seluruh tubuh yaitu kekuatan otot perut, badan diayunkan dan dihentakkan ke depan sehingga dahi dapat mengenai bola, pada waktu menyundul bola mata tetap terbuka dan tidak boleh dipejamkan, dan selalu mengikuti arah datangnya bola dan mengikuti kemana bola diarahkan. Gerakan yang dihasilkan atas power otot tungkai, kekuatan otot perut dan kelentukan mempunyai arti yang sangat besar bagi pemain karena mereka akan dapat melakukan gerakan menyundul bola dengan baik. Lompatan adalah salah satu teknik olahraga yang cukup banyak digunakan. Teknik melompat sangat sering digunakan dalam permainan bolavoli, bolabasket, sepakbola, bulutangkis dan lain sebagainya. Dalam sepakbola gerakan menyundul bola dibutuhkan lompatan yang tinggi terhadap pencapaian bola yang melambung tinggi.

4 Otot perut merupakan otot batang badan. Yang mana otot perut merupakan otot penegak badan selain otot punggung. Sebagai otot penegak badan, otot perut memiliki arti penting dalam sikap dan gerak. Dalam sepakbola gerakan menyundul bola sangat membutuhkan kekuatan otot perut dimana otot perut tersebut membantu gerakan badan pada saat perkenaan bola diudara. Kelentukan atau flexibility sering diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk menggerakan tubuh atau bagian bagian dalam satu ruang gerak yang seluas mungkin tanpa mengalami cedera pada persendian dan otot sekitar persendian. Oleh karena kelentukan ini berpangkal pada luas gerak bagian tubuh disekitar persendian tertentu, maka kebutuhan akan taraf kelentukan ini akan berbeda beda pada tiap cabang olahraga. Dari beberapa masalah yang ada dan berdasarkan hasil pengamatan pada saat observasi, kemampuan pada saat menyundul bola pada pemain/siswa berbeda beda, hasil sundulan bolapun berbeda beda, ada hasil sundulan yang kuat dan ada juga hasil sundulan yang lemah. Dari penjelasan diatas peneliti menduga, dengan adanya kontribusi power otot tungkai, kekuatan otot perut dan kelentukan diharapkan kemampuan pemain dalam menyundul bola mendapatkan hasil yang baik. Apalagi seseorang yang memiliki lompatan yang tinggi, kekuatan otot perut yang baik, kelentukan yang baik maka dalam menyundul bola bisa memperoleh hasil yang baik. Hal ini akan lebih mendukung dalam kemampuan menyundul bola. Dari rangkaian uraian di atas penulis

5 tertarik untuk meneliti apakah benar faktor power otot tungkai, kekuatan otot perut dan kelentukan berkontribusi terhadap hasil menyundul bola pada siswa sekolah sepakbola River Natar. Lalu seberapa besar kontribusi yang diberikan power otot tungkai, kekuatan otot perut dan kelentukan terhadap hasil menyundul bola? Mengingat di sekolah sepakbola River Natar belum pernah diadakan penelitian mengenai kontribusi power otot tungkai, kekuatan otot perut dan kelentukan terhadap hasil menyundul bola, maka hal ini lebih menambah ketertarikan penulis untuk melakukan penelitian di sekolah sepakbola River Natar. B. Identifikasi Masalah Latar belakang masalah yang telah dikemukakan mengarah pada pemikiran adanya berbagai masalah. Dari berbagai masalah yang muncul dapat diidentifikasi sebagai berikut : 1. Masih banyak para siswa sekolah sepakbola yang takut dan ragu-ragu ketika akan menyundul bola. 2. Pemberian latihan kondisi fisik saat pemanasan yang kurang tepat mempengaruhi keberhasilan menyundul bola. 3. Kurangnya pemahaman yang dimiliki pelatih tentang fungsi masingmasing unsur-unsur kondisi fisik yang menunjang keberhasilan gerakan menyundul bola.

6 4. Unsur kondisi fisik seperti power otot tungkai, kekuatan otot perut dan kelentukan siswa sekolah sepakbola yang lemah sehingga mempengaruhi kecepatan dan jarak bola jatuh. C. Batasan Masalah Dari banyaknya masalah yang muncul, maka perlu diadakan pembatasan masalah, agar penelitian ini lebih mendalam pengkajiannya. Adapun pembatasan masalahnya yaitu: 1. Power otot tungkai yang berkontribusi terhadap kemampuan hasil 2. Kekuatan otot perut yang berkontribusi terhadap kemampuan hasil 3. Kelentukan yang berkontribusi terhadap kemampuan hasil menyundul bola pada siswa sekolah sepakbola River Natar. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang di kemukakan, maka dirumuskan suatu masalah sebagai berikut : 1. Seberapa besar kontribusi power otot tungkai terhadap kemampuan hasil 2. Seberapa besar kontribusi kekuatan otot perut terhadap kemampuan hasil

7 3. Seberapa besar kontribusi kelentukan terhadap kemampuan hasil E. Tujuan Penelitian Sesuai dengan masalah yang dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memberikan informasi tentang: 1. Besarnya kontribusi power otot tungkai terhadap kemampuan hasil 2. Besarnya kontribusi kekuatan otot perut terhadap kemampuan hasil 3. Besarnya kontribusi kelentukan terhadap kemampuan hasil 4. Besarnya kontribusi power otot tungkai, kekuatan otot perut dan kelentukan terhadap kemampuan hasil menyundul bola pada siswa sekolah sepakbola River Natar. F. Manfaat Penelitian Penelitian ini penting untuk dilakukan dengan harapan dapat memberikan manfaat bagi : 1. Penulis Penulis dapat mengetahui upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola dan sebagai salah satu sarana untuk menambah ilmu

8 pengetahuan dalam perkembangan permainan sepakbola pada kemampuan menyundul bola khususnya. 2. Atlet/Siswa Penelitian ini diharapkan agar atlet/siswa lebih meningkatkan prestasi sepakbola khususnya agar lebih mengetahui berbagai komponen kondisi fisik yang bermanfaat untuk menunjang penampilan dalam menyundul bola. 3. Pelatih Sebagai salah satu metode dalam melatih pemain khususnya dalam hal kemampuan menyundul bola. 4. Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Hasil penelitian ini diharapkan menjadi gambaran dalam pengembangan ilmu keolahragaan, khususnya untuk kemampuan menyundul bola dalam permainan sepakbola. Selain itu juga memberikan sumbangan pemikiran untuk kemajuan program studi pendidikan jasmani dan kesehatan. 5. Peneliti lain Penelitian ini diharapkan agar peneliti yang lain hendaklah lebih meneliti secara mendalam mengenai sepakbola khususnya kemampuan menyundul bola yang belum terjangkau dalam penelitian.