METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari sampai Maret 2013 di

dokumen-dokumen yang mirip
METODE KERJA. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biologi Molekuler Jurusan. Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

METODE KERJA. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2014 sampai April 2015 di. Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biologi Molekuler Jurusan

PEMBERIAN SENYAWA TAURINE PADA PAKAN ALAMI DAN PAKAN KOMERSIL TERHADAP TINGKAT PERTUMBUHAN JUVENILE IKAN GURAMI (Osprhonemus gouramy)

II. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Agustus

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 10 Mei 30 Juni 2013 selama 50

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2014 di

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perairan Fakultas

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2015 selama 50

BAB III BAHAN DAN METODE

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 2009, bertempat di Kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung.

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan gurami

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. bio.unsoed.ac.id

BAB III METODE PENELITIAN. tepung ikan gabus (Channa striata, BLOCH) pada pakan komersial terhadap

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan selama 2 bulan pada bulan Februari-April 2015,

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei sampai Juli 2014, di Laboratorium Budidaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama 40 hari pada bulan Agustus sampai dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dari bulan Juli hingga Agustus 2011 yang bertempat di

BAB 4. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. M 1 V 1 = M 2 V 2 Keterangan : M 1 V 1 M 2 V 2

II. BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei - Juli 2014, di Laboratorium Budidaya

II. METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2011 bertempat di. Balai Budidaya Ikan Hias, Natar, Lampung Selatan.

III. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2013 di Balai Benih Ikan (BBI)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Januari April 2014 di Laboratarium Budidaya. Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

III. BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan pada bulan September-Oktober 2013,

BAB III BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE. 3.1 Waktu dan tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2009 di Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Jambi.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2012 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Penelitian

BAB III BAHAN DAN METODE

II. BAHAN DAN METODE. Keterangan : Yij = Hasil pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ = Nilai tengah

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

BAB III METODE PENELITIAN

II. METODOLOGI 2.1 Metode Penelitian Karakterisasi Sifat Biokimia dan Fisiologi A. hydrophila Uji Postulat Koch

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2014 bertempat

III. BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada tanggal 26 Maret - 25 April 2012 di Laboratorium

II. METODOLOGI 2.1 Persiapan Wadah dan Ikan Uji 2.2 Persiapan Pakan Uji

BAB III METODE PENELITIAN

ke dalam bak filter. Berdasarkan Anonim (2011 ) waktu tinggal dapat dihitung dengan rumus :

Lampiran 1b, Data laju pertumbuhan spesifik benih lele Sangkuriang dengan lama pemeliharaan 20 hari

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksananakan pada bulan Juli September 2013 di

METODE PENELITIAN. : Nilai pengamatan perlakuan ke-i, ulangan ke-j : Rata-rata umum : Pengaruh perlakuan ke-i. τ i

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Rancangan Percobaan 2.2 Prosedur Kerja Persiapan Wadah Ukuran dan Padat Tebar

III. METODE PENELITIAN

BAB 4. METODE PENELITIAN

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG IKAN RUCAH TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA GESIT (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG IKAN RUCAH TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA GESIT (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

BAHAN DAN METODE. Percobaan 1. Pengaruh pemberian bahan aromatase inhibitor pada tiga genotipe ikan nila sampai tahap pendederan.

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Aquatik, Fakultas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Juli 2013.

II. METODE PENELITIAN

II. BAHAN DAN METODE

II. METODELOGI 2.1 Waktu dan Tempat 2.2 Alat dan Bahan 2.3 Tahap Penelitian

Efektivitas Suplemen Herbal Terhadap Pertumbuhan dan Kululushidupan Benih Ikan Lele (Clarias sp.)

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2012 hingga Februari 2013

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 2 Oktober sampai 10 November 2014,

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

II. BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE

SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG CACING TANAH DALAM PAKAN UNTUK PERTUMBUHAN DAN EFISIENSI PAKAN IKAN BAUNG (Mystus nemurus CV ABSTRAK

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai dengan bulan Nopember

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan konsentrasi ekstrak daun

II. BAHAN DAN METODE

SIDANG TUGAS AKHIR SB

METODE PENELITIAN. Persentase endapan limbah padat = x 100%

II. BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi campuran tepung tulang

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Tahap Penelitian 2.2 Prosedur Kerja Penelitian Pendahuluan Tingkat Kelangsungan Hidup Ikan Selama Pemuasaan

II. BAHAN DAN METODE. Bahan Pakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

3. METODE Waktu dan Tempat Penelitian Tahapan Penelitian Prosedur Penelitian a. Tahap I 1. Kultur bakteri Serratia marcescens

II. BAHAN DAN METODE

DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL... xvi. DAFTAR GAMBAR... xvii. DAFTAR LAMPIRAN... xviii

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Alat dan Bahan 2.2 Tahap Penelitian

III. BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Agustus sampai denganseptember 2011

III. METODE PENELITIAN

3 METODE PENELITIAN A2B2 (37;11) A2B1 (37;9) A1B2 (33;11) Tepung ikan

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari sampai Maret 2013 di Laboratorium Biologi Molekoler Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. B. Alat dan Bahan Akuarium yang akan digunakan untuk pemeliharaan juvenile ikan nila sebanyak 20 buah akuarium dengan masing-masing ukuran 24cm x 24cm x 16cm. Adapun alat lain yang digunakan adalah timbangan ohaus untuk mengukur berat ikan, meteran untuk mengukur panjang dan lingkar tubuh, ember untuk wadah pakan ikan, aerator sebagai tambahan oksigen, pisau untuk memotong daun kimpul, gayung untuk mengambil air, ph stik untuk mengukur ph air pada akuarium, saringan untuk mengambil ikan, timbangan analitik untuk menimbang taurin, serta termometer untuk mengukur suhu air pada akuarium. Bahan yang digunakan adalah ikan nila (Oreochromis niloticus ) yang memiliki berat tubuh 2-6 gram. Pakan alami berupa daun kimpul dengan 19

tepung kacang kedelai, taurin, minyak cumi, dan tepung sagu. Ikan yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 20 ekor juvenile ikan nila yang diberi 4 perlakuan. C. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 4 perlakuan dan masing-masing perlakuan diulang sebanyak 5 kali. Perlakuan tersebut adalah : A. 5 ekor juvenile ikan nila diberi pakan alami daun kimpul 50% + tepung kacang kedelai (tanpa taurin) B. 5 ekor juvenile ikan nila diberi pakan alami daun kimpul 50% + tepung kacang kedelai + 0,4 mg taurin C. 5 ekor juvenile ikan nila diberi pakan alami daun kimpul 25% + tepung kacang kedelai (tanpa taurin) D. 5 ekor juvenile ikan nila diberi pakan alami daun kimpul 25% + tepung kacang kedelai + 0,4 mg taurin D. Pelaksanaan Penelitian 1. Persiapan Akuarium Disiapkan 20 buah akuarium berukuran 24 x 24 x 16 cm yang telah dibersihkan, tiap akuarium diisi 1,5 liter air. 20

2. Persiapan Ikan Menyediakan juvenile ikan nila dengan berat tubuh 2-6 gram, tiap perlakuan menggunakan 5 ikan sebagai pengulangan. Ikan nila yang dipakai berasal dari Pesawaran, Lampung. 3. Aklimasi Ikan nila sebanyak 20 ekor dimasukkan masing-masing ke dalam 20 buah akuarium (24cm x 24cm x 16cm), masing-masing akuarium diisi satu ekor juvenile ikan nila. Pada masing-masing akuarium diberi aerator dan pakan komersil berupa pelet. Ikan nila diaklimasi selama 2 hari. Setiap hari diberi pakan sebanyak 2% dari berat total ikan yang ada di dalam akuarium tersebut. Pemberian pakan tersebut dilakukan 2 kali dalam sehari yaitu pagi, siang dan sore. Akuarium dibersihkan dari fases ikan maupun sisa pakannya serta dilakukan pergantian air sebanyak 80-85%. 4. Persiapan Pakan Alami 1. Daun kimpul dilayukan dengan cara dijemur selama dua hari. 2. Daun kimpul yang telah dibuang tulang daunnya kemudian dipotongpotong lalu dihaluskan dengan menggunakan blender. 3. Setelah daun kimpul halus dicampurkan tepung kacang kedelai sesuai komposisi pakan 50% dan 25% daun kimpul hingga membentuk adonan untuk pembuatan pelet. 4. Adonan pelet kemudian ditambahkan sagu sebanyak 3% dari berat adonan yang akan dibuat sebagai perekat pelet. 21

5. Adonan pelet kemudian ditambahkan minyak cumi sebanyak 2% dari berat adonan untuk memberi wangi yang disukai ikan dan meningkatkan nafsu makan ikan. 6. Adonan kemudian dicetak dengan menggunakan spect suntikan 2cc lalu dijemur dibawah sinar matahari selama kurang lebih 7 jam. 7. Pada adonan yang ditambahkan taurin, taurin yang telah dilarutkan dengan akuades dicampurkan sebelum dilakukan pencetakkan pelet. Komposisi pakan ikan nila dengan kandungan protein 35% dari protein daun kimpul dan tepung kacang kedelai adalah sebagai berikut: 1. Daun kimpul 75,15% 2. Tepung kacang kedelai 24,84% 3. Bahan tambahan : minyak cumi 2% dan tepung sagu 3% Persentase pemberian pakan A. Persentase komposisi pakan dengan daun kimpul 50% untuk memenuhi ketercukupan protein 35% 1. Daun kimpul 37,57% 2. Tepung kacang kedelai 62,43% 3. Bahan tambahan : minyak cumi 2% dan tepung sagu 3% B. Persentase komposisi pakan dengan daun kimpul 25% untuk memenuhi ketercukupan protein 35% 1. Daun kimpul 18,78% 2. Tepung kacang kedelai 81,22% 3. Bahan tambahan : minyak cumi 2% dan tepung sagu 3% 22

5. Persiapan Taurin Taurin yang digunakan adalah sesuai dengan dosis standar manusia berat 50 gram yaitu ¼ sendok teh (1,0 gram) per hari. 6. Dosis Takaran Penggunaan Taurin Dtot = x 1 g DT = Keterangan : DT DT tot n W 1 W 2 : Dosis taurin (g) : Dosis taurin total (g) : jumlah individu (ekor) : Berat standart biomassa manusia (kg) : Berat biomassa ikan (kg) 7. Pemberian Pakan Ikan nila diberikan pakan 2 kali sehari yaitu pagi dan sore. Pakan yang digunakan adalah berupa pakan alami yang merupakan campuran dari daun kimpul dan tepung kacang kedelai sesuai dengan perlakuan masingmasing. 8. Pengambilan Data Pengambilan data dilakukan 10 hari sekali untuk mengetahui pertumbuhan ikan nila. Data yang diambil berupa panjang tubuh, berat tubuh, dan lingkar tubuh. 23

9. Sampling Kualitas Air Sampling kualitas air dilakukan dua kali dalam seminggu. Parameter yang diamati yaitu suhu dan ph. E. Parameter Penelitian Parameter yang diamati dan dianalisis mengacu pada NRC (1983) dan Heinsbrook (1989) adalah sebagai berikut : 1. Laju Pertumbuhan Spesifik (SGR) Laju pertumbuhan spesifik ditentukan dengan rumus sebagai berikut: SGR = (LnWt-LnWo)/t x 100% Keterangan: SGR Wo Wt t = Laju Pertumbuhan Spesifik = Berat hari ke 0 (g) = Berat hari ke t (g) = Lama pemeliharaan (hari) 2. Panjang Tubuh, Berat Tubuh, dan Lingkar Tubuh Pertumbuhan ikan nila dapat dilihat dengan mengukur pertambahan panjang tubuh ikan nila dengan menggunakan meteran dari ujung mulut hingga ujung ekor. Pertambahan berat ditentukan dengan melakukan penimbangan tubuh ikan nila, sedangkan lingkar tubuh diukur dari sirip dorsal sampai bagian 24

sirip perut nila. Pengukuran dan penimbangan dilakukan setiap 10 hari sekali selama dua bulan. 3 Kelulushidupan Keluluhidupan ditentukan dengan menggunakan rumus : SR = Nt/No x 100% Keterangan : Nt = Jumlah ikan yang hidup selama penelitian (ekor) No= Jumlah ikan yang ditebar pada awal penelitian (ekor) 4 Ratio Konversi Pakan (FCR) Ratio Konversi Pakan ditentukan dengan menggunakan rumus : FCR = F / (Wt + D )-Wo Keterangan: F D Wt Wo = Jumlah pakan yang diberikan (g) = Berat ikan mati (g) = Berat akhir rata-rata (g) = Berat awal rata-rata (g) F. Analisis Data Data pengukuran berat tubuh, panjang tubuh, dan lingkar tubuh yang diperoleh dianalisis menggunakan uji One Way ANOVA dengan taraf signifikan 5%. 25