KEPALA DESA NITA KABUPATEN SIKKA PERATURAN KEPALA DESA NITA NOMOR 4 TAHUN 2015

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DESA JATILOR KECAMATAN GODONG PERATURAN KEPALA DESA JATILOR NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

KEPALA DESA NITA KABUPATEN SIKKA PERATURAN DESA NITA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA NITA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DESA JATILOR KECAMATAN GODONG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 14 TAHUN 2007 SERI D ===============================================================

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 01 TAHUN 2011 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGANJUK,

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DESA JATILOR KECAMATAN GODONG PERATURAN KEPALA DESA JATILOR NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TABANAN,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2008 NOMOR 4

PEMERINTAH KABUPATEN TANGGAMUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGGAMUS NOMOR : 06 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN PEKON

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 04 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL,

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BONDOWOSO PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

KEPALA DESA CINTAKARYA KABUPATEN BANDUNG BARAT

Himpunan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

KEPALA DESA NITA KABUPATEN SIKKA PERATURAN DESA NITA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG KERJA SAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA NITA,

BUPATI JEMBER PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2006 NOMOR 18

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG

PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN BANTUAN KEUANGAN KEPADA LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAAN

5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO KUALA NOMOR 8 TAHUN 2007 T E N T A N G PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DAN KELURAHAN BUPATI BARITO KUALA,

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2013 SERI A NOMOR 24

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DESA JATILOR KECAMATAN GODONG

PEMERINTAH KABUPATEN POSO

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR 25 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2006 NOMOR : 9 SERI : E.6 PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 9 TAHUN 2006 TENTANG KEUANGAN DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 9 TAHUN 2007 SERI D.4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DAN KELURAHAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

BUPATI SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DESA JATILOR KECAMATAN GODONG PERATURAN KEPALA DESA JATILOR NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2007

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN. (Lembaran Resmi Kabupaten Sleman) Nomor: 2 Tahun 2014 Seri E BUPATI SLEMAN PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA BANJAR. PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 2.a TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN DESA TAHUN ANGGARAN 2013

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ALOR TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 6 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 7 TAHUN 2016

- 1 - MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN UMUM PENGATURAN DAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA DAN TUNJANGAN PENGHASILAN APARATUR PEMERINTAH DESA DI KABUPATEN GARUT TAHUN ANGGARAN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DI KABUPATEN KENDAL

KABUPATEN SIKKA KEPUTUSAN KEPALA DESA NITA NOMOR 28/DNT/2014. TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA (RKPDes) DESA NITA TAHUN 2015

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN LAMONGAN TAHUN ANGGARAN 2015

PERATURAN DESA ( PERDES ) NOMOR 09 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DESA PANGGUNGHARJO KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL

PERATURAN DESA KERTAK EMPAT KECAMATAN PENGARON KABUPATEN BANJAR NOMOR 01 TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

KEPALA DESA NITA KABUPATEN SIKKA PERATURAN KEPALA DESA NITA NOMOR 5 TAHUN 2015

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO

PERATURAN DESA SIMPANG NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 8 TAHUN 2007

S A L I N A N LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DEMAK NOMOR 5 TAHUN 2010

BUPATI REMBANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI REMBANG NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PEMERINTAH KABUPATEN TANA TORAJA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANA TORAJA NOMOR : 6 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

KEPALA DESA NITA KABUPATEN SIKKA PERATURAN KEPALA DESA NITA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA NITA

PERATURAN DESA DAWAN KLOD NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI BULUNGAN SALINAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2010

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO

PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

BUPATI TULUNGAGUNG PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

PERATURAN DESA SUKARAJA NOMOR : TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN, PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN RT DAN RW DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 4 TAHUN 2008 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR: 4 TAHUN 2008

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN DESA TAHUN ANGGARAN 2012

Transkripsi:

KEPALA DESA NITA KABUPATEN SIKKA PERATURAN KEPALA DESA NITA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN BANTUAN KEUANGAN BAGI LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA NITA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA NITA, Menimbang : bahwa dalam rangka tertib administrasi, akuntabilitas, transparantif dan disiplin anggaran dalam pengelolaan bantuan keuangan bagi Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, perlu membentuk Peraturan Kepala Desa tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Bantuan Keuangan Bagi Lembaga Kemasyarakatan Desa Nita; Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah daerah Tingkat II Dalam Wilayah Daerah daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655 ); 2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 4. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4577); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksana Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539); 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2006 tentang Pedoman Administrasi Desa; 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan; 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2091); 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 2093); 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094); 12. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal-Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 158); 13. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 5 Tahun 2015 tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2015 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 160); 14. Peraturan Daerah Kabupaten Sikka Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2006 Nomor 13 Seri D Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sikka Nomor 11); 15. Peraturan Daerah Kabupaten Sikka Nomor 15 Tahun 2006 tentang Keuangan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2006 Nomor 15 Seri D Nomor 4, Tambahan LembaranDaerah Kabupaten Sikka Nomor 13); 16. Peraturan Daerah Kabupaten Sikka Nomor 16 Tahun 2007 tentang Jenis Urusan Pemerintahan Yang Dapat Diserahkan Kepada Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2007 Nomor 16 Seri F Nomor 13, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sikka Nomor 26); 17. Peraturan Daerah Kabupaten Sikka Nomor 21 Tahun 2007 tentang Lembaga Kemasyarakatan (Lembaran Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2007 Nomor 21 Seri F Nomor 16, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sikka Nomor 30); 18. Peraturan Bupati Sikka Nomor. Tahun 2015 tentang Pedoman Pengelolaan Alokasi Dana Desa (Berita Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2015 Nomor.); 19. Peraturan Bupati Sikka Nomor. Tahun 2015 tentang Pedoman Pengelolaan Dana Desa yang bersumber dari APBN (Berita Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2015 Nomor.); 20. Peraturan Desa Nita Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Nita Tahun 2014-2019 (Berita Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2014 Nomor 196); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN KEPALA DESA TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN BANTUAN KEUANGAN BAGI LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA NITA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Kepala Desa ini, yang dimaksud dengan : 1. Desa adalah Desa Nita. 2. Pemerintah Desa adalah Pemerintah Desa Nita. 3. Kepala Desa adalah Kepala Desa Nita. 4. Perangkat Desa selanjutnya disebut Perangkat adalah Perangkat Desa Nita.

5. Badan Permusyawaratan Desa selanjutnya disingkat BPD adalah Badan Permusyawaratan Desa Nita. 6. Lembaga Kemasyarakatan Desa yang selanjutnya disingkat LKD adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra pemerintah desa dalam memberdayakan masyarakat. 7. Rukun Warga, yang selanjutnya disingkat RW adalah bagian dari wilayah kerja desa dan merupakan lembaga yang dibentuk melalui musyawarah pengurus RT di wilayah kerjanya yang ditetapkan oleh Pemerintah Desa. 8. Rukun Tetangga, yang selanjutnya disingkat RT adalah Lembaga yang dibentuk melalui musyawarah masyarakat setempat dalam rangka pelayanan pemerintahan dan kemasyarakatan yang ditetapkan oleh Pemerintah Desa. 9. Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga di Desa yang selanjutnya disingkat TP PKK Desa adalah Lembaga kemasyarakatan sebagai mitra kerja pemerintah dan organisasi kemasyarakatan lainnya, yang berfungsi sebagai fasilitator, perencana, pelaksana, pengendali dan penggerak pada masingmasing jenjang pemerintahan untuk terlaksananya program PKK. 10. Karang Taruna Desa yang selanjutnya disingkat KTD adalah organisasi atau wadah pengembangan generasi muda yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran dan rasa tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat terutama generasi muda di wilayah desa dan terutama bergerak dibidang usaha kesejahteraan sosial. 11. Lembaga Adat Desa yang selanjutnya disingkat LAD adalah lembaga masyarakat adat yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah tumbuh dan berkembang di dalam sejarah masyarakat atau dalam suatu masyarakat hukum adat tertentu dengan wilayah hukum dan hak atas harta kekayaan di dalam hukum adat tersebut, serta berhak dan berwenang untuk mengatur, mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan kehidupan yang berkaitan dengan dan mengacu pada adat istiadat dan hukum adat yang berlaku. 12. Perlindungan Masyarakat yang selanjutnya disingkat Linmas adalah pertahanan non militer yang merupakan bagian internal dalam sistim pertahanan keamanan nasional, yang meliputi kegiatan dibidang perlindungan masyarakat dalam rangka ketahanan nasional. 13. Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa, yang selanjutnya disingkat KPMD adalah Kader yang dipilih atas prakarsa masyarakat sebagai mitra Pemerintah Desa dalam menampung dan mewujudkan aspirasi serta kebutuhan masyarakat di bidang pembangunan. 14. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, selanjutnya disingkat APBDes adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan desa yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Desa dan BPD, dan ditetapkan dengan peraturan desa. 15. Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan desa yang dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban desa tersebut. 16. Pengelolaan Keuangan desa adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan desa. 17. Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa adalah Kepala Desa yang karena jabatannya mempunyai kewenangan menyelenggarakan keseluruhan pengelolaan keuangan desa. 18. Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa yang selanjutnya disingkat PTPKDes adalah unsur perangkat desa yang membantu Kepala Desa untuk melaksanakan pengelolaan keuangan desa. 19. Bendahara adalah unsur staf sekretariat desa yang membidangi urusan administrasi keuangan untuk menatausahakan keuangan desa. 20. Bantuan Keuangan adalah bantuan keuangan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa kepada lembaga kemasyarakatan di desa yang berwujud uang.

BAB II BANTUAN KEUANGAN Pasal 2 (1) Bantuan keuangan diberikan sebagai bentuk dukungan Pemerintah Desa kepada LKD yang dipergunakan untuk membantu pelaksanaan urusan penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat desa yang tersedia alokasi dananya. (2) Kebijakan pelaksanaan bantuan keuangan dilakukan sebagai berikut : a. bantuan bersifat stimulan; dan b. bantuan yang diberikan berwujud uang tunai. Pasal 3 Bantuan Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 diberikan untuk mendukung operasional kegiatan dan/atau pelaksanaan tugasperbantuan yang diberikan oleh Pemerintah Desa kepada LKD. Pasal 4 (1) Petunjuk Teknis Pengelolaan Bantuan Keuangan LKD, dengan sistematika sebagai berikut: I. Pendahuluan. II. Kebijakan Kegiatan. III. Mekanisme Pencairan Dana. IV. Pelaporan dan Pertanggungjawaban. V. Monitoring, Evaluasi dan Sumber Biaya. VI. Lain-lain. VII. Penutup. (2) Petunjuk Teknis Pengelolaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala Desa ini. BAB III KETENTUAN PENUTUP Pasal 5 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Kepala Desa ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaan akan diatur lebih lanjut oleh Kepala Desa. Pasal 6 Peraturan Kepala Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Kepala Desa ini dengan penempatannya dalam Berita Desa Nita. Ditetapkan di Nita pada tanggal 31 Maret 2015 KEPALA DESA NITA, Diundangkan di Nita pada tanggal 31 Maret 2015 SEKRETARIS DESA NITA, ANTONIUS B. LUJU YUVENTA Y. PAGAN BERITA DESA NITA TAHUN 2015 NOMOR 4

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA DESA NITA NOMOR : 4 TAHUN 2015 TANGGAL : 31 MARET 2015 PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN BANTUAN KEUANGAN BAGI LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA NITA I. PENDAHULUAN A. Dasar Pemikiran Dalam rangka mendukung Visi Desa Nita yaitu Menggapai Harmoni Desa Membangun Secara Aktif, Kreatif, Partisipatif, Dinamis dan Humanis, diperlukan upaya percepatan pembangunan berbasis masyarakat, dengan melibatkan segenap pemangku kepentingan desa. Salah satu unsur penting guna membantu Pemerintah Desa dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat desa adalah Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD). LKD dimaksud terdiri dari Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD); Lembaga Adat Desa (LAD); TP PKK Desa; RT/RW; Karang Taruna Desa (KTD); dan Lembaga Kemasyarakatan lainnya (Linmas, Posyandu dll). LKD dalam kedudukan dan perannya membantu Pemerintah Desa dan merupakan mitra dalam memberdayakan masyarakat desa, meliputi : a. menyusun rencana pembangunan secara partisipatif; b. melaksanakan, mengendalikan, memanfaatkan, memelihara dan mengembangkan pembangunan secara partisipatif; c. menggerakkan dan mengembangkan partisipasi, gotong royong dan swadaya masyarakat; dan d. menumbuhkembangkan kondisi dinamis masyarakat dalam rangka pemberdayaan masyarakat. Dalam menjalankan tugas dan fungsi LKD, Pemerintah Desa berkewajiban mendukung upaya pemberdayaan dengan memberikan stimulan berupa bantuan keuangan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) pada setiap tahunnya dalam rangka penguatan kapasitas demi pemenuhan kebutuhan operasional kegiatan LKD. Demi efisiensi dan efektifitas penggunaan anggaran dimaksud, perlu membuat Petunjuk Teknis Pengelolaan Bantuan Keuangan bagi LKD. B. Maksud dan Tujuan 1. Maksud Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat guna kemajuan desa dan kesejahteraan masyarakat. 2. Tujuan a. mendukung terwujudnya proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan secara partisipatif, gotong-royong, berdaya guna dan berhasil guna; b. mendukung percepatan pembangunan di desa dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat; dan c. meningkatkan kapasitas LKD. C. Sasaran Sasaran bantuan keuangan adalah LKD yang dipergunakan untuk membantu pelaksanaan urusan pemerintahan, pembangunan, pembinaan dan pemberdayaan masyarakat desa.

II. KEBIJAKAN KEGIATAN A. Kebijakan Bantuan Keuangan 1. Bantuan bersifat stimulan. 2. Bantuan dipergunakan untuk mendukung operasional kegiatan LKD. 3. Perencanaan kegiatan bantuan keuangan dituangkan dalam APBDes yang berpedoman pada Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) pada setiap tahunnya. B. Pelaksanaan Kegiatan 1. Kegiatan bantuan keuangan dilaksanakan secara partisipatif, transparantif dan akuntabel dengan tertib administrasi dan disiplin anggaran; 2. Kegiatan harus sesuai dengan rencana penggunaan dana yang telah disetujui dan tidak diperkenankan mengalihkan kegiatan; 3. Pelaksanaan kegiatan dimulai pada setiap awal tahun sampai dengan akhir tahun anggaran berjalan. C. Tahapan Kegiatan 1. Sosialisasi dan/atau Bimbingan Teknis Kegiatan sosialisasi dan/atau bimbingan teknis dilakukan pada setiap tahun anggaran berkenan untuk menginformasikan dan memberikan gambaran dan petunjuk teknis tentang program bantuan keuangan dimaksud bagi unsur LKD sebagai lembaga penerima bantuan keuangan. 2. Asistensi Penyusunan Pencairan Kegiatan asistensi penyusunan proposal/permohonan pencairan dana bantuan keuangan diberikan agar dapat dipahami peran dan tanggungjawab, ketentuan dan peraturan yang berlaku serta mampu menyusun proposal/permohonan pencairan dana bantuan. 3. Verifikasi Pencairan Dana Bantuan Verifikasi permohonan pencairan dana bantuan dilakukan dengan maksud untuk: a. mengetahui rencana penggunaan dana bantuan keuangan yang dilaksanakan oleh lembaga penerima; b. melakukan pengendalian agar kegiatan yang akan dilakukan sesuai dengan maksud dan tujuan pemberian bantuan; dan c. memberikan acuan atau dasar bagi lembaga penerima dalam pelaksanaan kegiatan. III. MEKANISME PENCAIRAN DANA 1) LKD penerima mengajukan Surat Permohonan Pencairan Dana Bantuan Keuangan yang ditujukan kepada kepada Kepala Desa (Form A terlampir) yang dibuat dalam rangkap 2 (dua) dengan lampiran sebagai berikut : Rencana Penggunaan Dana (Form B terlampir); dan Surat Pernyataan Kesanggupan Mengelola Dana Bantuan Keuangan LKD (Form C terlampir), 1 (satu) lembar bermeterai 6.000 dan 1 (satu) lembar tidak bermeterai. 2) Berdasarkan permohonan tersebut, PTPKDes meneliti kelengkapan persyaratan, termasuk Laporan Pertanggungjawaban (LPj) tahun anggaran sebelumnya (khusus bagi lembaga penerima bantuan keuangan tahun anggaran sebelumnya). 3) Setelah semua persyaratan terpenuhi, Bendahara atas persetujuan Kepala Desa menyiapkan administrasi dan membayarkan bantuan keuangan tersebut kepada lembaga penerima disertai dengan bukti pengeluaran berupa kuitansi bermetarai cukup dan bukti dokumentasi penyerahan bantuan sosial. IV. PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN a. Ketua lembaga penerima bantuan keuangan bertanggungjawab secara formal dan material atas penggunaan bantuan yang diterimanya dan wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban penggunaan bantuan keuangan kepada Kepala Desa paling lambat tanggal 31 Desember pada setiap tahun anggaran berkenan.

b. Laporan pertanggungjawaban dimaksud meliputi : - Laporan Pertanggungjawaban (LPj) Penggunaan Dana Bantuan Keuangan (Form D terlampir). - Surat Pernyataan Tanggungjawab Penggunaan Dana Bantuan Keuangan LKD (Form E terlampir) yang menyatakan bahwa bantuan keuangan yang diterima telah digunakan sesuai Rencana Penggunaan Dana (RPD). - Fotocopy bukti-bukti pengeluaran yang lengkap dan sah sesuai peraturan perundang-undangan, sedangkan dokumen/bukti-bukti yang asli disimpan dan dipergunakan oleh penerima bantuan keuangan selaku obyek pemeriksaan. V. MONITORING, EVALUASI DAN SUMBER BIAYA A. Monitoring dan Evaluasi 1. monitoring dan evaluasi sebagai upaya pengendalian kegiatan agar tepat guna, tepat waktu, tepat sasar dan tertib administrasi dilakukan oleh PTPKDes. 2. pengendalian kegiatan dilaksanakan melalui pendekatan administrasi kegiatan maupun peninjauan langsung. 3. waktu pemantauan dilaksanakan secara berkala baik pada saat persiapan, pelaksanaan maupun pasca pelaksanaan. 4. pengendalian kegiatan dilakukan oleh PTPKDes guna mengetahui perkembangan pelaksanaan kegiatan dan penyelesaian permasalahan yang muncul serta sebagai masukan bagi pelaksanaan tahun berikutnya. B. Sumber Biaya Sumber biaya Bantuan Keuangan berasal dari APBDes Desa Nita Tahun Anggaran berkenan. VI. LAIN-LAIN 1. Pemberian bantuan keuangan tidak mengikat dan tidak terus menerus dalam arti bahwa pemberian bantuan keuangan tersebut tidak wajib dan tidak harus diberikan setiap tahun anggaran. 2. Penggunaan bantuan keuangan menjadi tanggungjawab penerima bantuan dan apabila terjadi pelanggaran/penyalahgunaan bantuan keuangan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. VII. PENUTUP Kegiatan bantuan keuangan bagi LKD di Desa Nita akan berhasil apabila ada keterlibatan semua pihak baik aparatur pemerintahan desa, LKD yang tumbuh di desa maupun anggota masyarakat. Pelaksanaan kegiatan bantuan keuangan agar dilakukan secara transparan, partisipatif dan akuntabel dengan memperhatikan efisiensi, tertib administrasi dan disiplin anggaran agar dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Demikian petunjuk teknis bantuan keuangan LKD ini disusun sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan sehingga dapat dicapai hasil yang optimal, efektif dan efisien. KEPALA DESA NITA, CAP/TTD ANTONIUS B. LUJU

CONTOH SURAT PERMOHONAN PENCAIRAN DANA Form A LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA NITA (KETUA RT.../RW.../TP-PKK DESA NITA/LEMBAGA ADAT DESA NITA/ KARANG TARUNA DESA NITA/LINMAS DESA NITA/ POSYANDU.../PAUD...) Nita,... Nomor :... Lampiran : 1 (satu) bendel Perihal : Permohonan Pencairan Dana Bantuan Keuangan LKD Kepada Yth. Kepala Desa Nita Di Nita. Memperhatikan Peraturan Kepala Desa Nita Nomor 4 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Bantuan Keuangan Bagi Lembaga Kemasyarakatan Desa Nita, maka kami mengajukan permohonan pencairan dana bantuan keuangan bagi lembaga kami. Sebagai bahan pertimbangan Bapak, kami lampirkan persyaratan sbb: 1. 1 (satu) berkas Rencana Penggunaan Dana (RPD). 2. 1 (satu) berkas Surat Pernyataan Kesanggupan Mengelola Bantuan Keuangan. Demikian atas terkabulnya permohonan ini kami sampaikan terima kasih. Ketua... Cap/ttd...

Form B CONTOH RENCANA PENGGUNAAN DANA (RPD) RENCANA PENGGUNAAN DANA (RPD) BANTUAN KEUANGAN LKD (...) ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA NITA TAHUN ANGGARAN... Nama Lembaga : Alamat : No. Uraian Belanja Volume Satuan Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp) Total Jumlah Ketua... Cap.ttd...

Form C CONTOH SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN MENGELOLA BANTUAN KEUANGAN LKD SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN MENGELOLA BANTUAN KEUANGAN LKD TAHUN ANGGARAN... Yang bertanda tangan dibawah ini, saya : Nama :... Jabatan :... Alamat :... No. Telp/HP :... Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa berkaitan dengan dana Bantuan Keuangan LKD yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Nita Tahun Anggaran... tersebut, saya sanggup untuk : 1. Membuat Surat Pernyataan Tanggungjawab Pengelolaan Bantuan Keuangan LKD Tahun Anggaran... (setelah menerima bantuan keuangan); 2. Bertanggungjawab sepenuhnya terhadap penggunaan dana bantuan keuangan dimaksud dan melaksanakan kegiatan sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana (RPD); 3. Penggunaan anggaran bersifat transparan, tertib administrasi, tepat sasaran, tepat waktu dan tepat mutu serta tidak ada pungutan dari pihak manapun; 4. Membuat laporan pertanggungjawaban (LPj), disampaikan kepada Kepala Desa setelah kegiatan selesai dilaksanakan dan/atau selambat-lambatnya tanggal 31 Desember... 5. Demikian pernyataan ini kami buat dengan penuh kesadaran dan tanggungjawab. Nita,... Ketua... Cap.ttd... (meterai)

Form D CONTOH LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPj) LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPj) BANTUAN KEUANGAN LKD NAMA LEMBAGA... DESA NITA KECAMATAN NITA KABUPATEN SIKKA TAHUN ANGGARAN... Nita,... Nomor :... Lampiran : 1 (satu) bendel Perihal : Laporan Penggunaan Dana Bantuan Keuangan LKD Kepada Yth. Kepala Desa Nita Di Nita Bersama ini dengan hormat kami sampaikan Laporan Pertanggungjawaban (LPj) Penggunaan Bantuan Keuangan LKD yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Desa Nita Tahun Anggaran... kepada lembaga kami... sebagai berikut (bukti transaksi terlampir) : No. Uraian Belanja Volume Satuan Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp) Total Jumlah Demikian untuk menjadi periksa dan atas bantuannya disampaikan terima kasih. Nita,... Ketua... Cap/ttd...

Form E CONTOH SURAT PERNYATAAN TANGGUNGJAWAB PENGGUNAAN DANA BANTUAN KEUANGAN LKD SURAT PERNYATAAN TANGGUNGJAWAB PENGGUNAAN DANA BANTUAN KEUANGAN LKD TAHUN ANGGARAN... Saya yang bertanda tangan dibawah ini, Nama :... Jabatan :... Lembaga :... Alamat :... No. Telp/HP :... Menyatakan bahwa saya bertanggungjawab penuh atas Penggunaan Dana Bantuan Keuangan LKD yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Nita Tahun Anggaran... sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana. Bukti-bukti transaksi atas penggunaan dana tersebut disimpan sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada lembaga kami untuk kelengkapan administrasi dan keperluan pemeriksaan aparat pengawasan fungsional. Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Nita,... Ketua... Cap/ttd...