PROVINSI SULAWESI SELATAN

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK

BUPATI KONAWE UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KONAWE UTARA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR : 15 TAHUN 2011 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PAYAKUMBUH,

- 1 - WALIKOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DAN KAWASAN TERBATAS MEROKOK

BUPATI DHARMASRAYA PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN DHARMASRAYA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK

PERATURAN DAERAH KOTA PALEMBANG

QANUN KABUPATEN ACEH TENGAH NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DAN KAWASAN TERBATAS ROKOK BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH

BUPATI BARITO KUALA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

LEMBARAN DAERAH KOTA PADANG PANJANG Tahun

WALIKOTA BANDA ACEH PROVINSI ACEH QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Menimbang : a. bahwa rokok mengandung zat psikoaktif membahayakan yang dapat menimbulkan adiksi serta menurunkan derajat kesehatan manusia;

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK

KAWASAN TANPA ASAP ROKOK DAN TERBATAS MEROKOK

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK

PEMERINTAH KABUPATEN MERANGIN

l,~{ r')1.~:' ' '"'"\_ PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO

PEMERINTAH KOTA PADANG PANJANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERDANG BEDAGAI,

GUBERNUR BENGKULU PERATURAN DAERAH PROVINSI BENGKULU NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG

- 1 - BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK

WALIKOTA PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PARIAMAN NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

WALIKOTA BALIKPAPAN PERATURAN WALIKOTA BALIKPAPAN NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG KAWASAN SEHAT TANPA ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK

GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

B U P A T I S R A G E N

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK

PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA PERATURAN DAERAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA NOMOR : TAHUN... TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK

BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG KAWASAN DILARANG MEROKOK

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR : 33 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MATARAM,

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang Penetapan Unda

F I N A L PERATURAN DAERAH KOTA MAKASSAR

WALIKOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL. No.18,2016 Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul. KESEHATAN.KAWASAN.LINGKUNGAN UMUM. Kawasan, Bebas, Asap Rokok.

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2007 NOMOR 11 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK WALIKOTA BOGOR,

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2009 NOMOR 6 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK

PERATURAN BUPATI REJANG LEBONG NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG KAWASAN DILARANG MEROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI REJANG LEBONG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 94 TAHUN 2012 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BUPATI LINGGA PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN LINGGA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK

WALIKOTA JAMBI PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK

: PERATURAN WALIKOTA BENGKULU TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 03 TAHUN 2015 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK.

SALINAN TENTANG. Nomor. Nomor. Provinsi

Sehat merupakan aspek penting bagi setiap manusia dan modal untuk keberhasilan

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK

BUPATI TAKALAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAKALAR NOMOR 03 TAHUN 2016 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA PADANG PANJANG Tahun

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK

WALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR...TAHUN... TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK

WALIKOTA TIDORE KEPULAUAN

BERITA DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2010 NOMOR 5.A

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG KAWASAN TANPA ASAP ROKOK

BUPATI BATANG HARI PROVINSI JAMBI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 7 Tahun : 2015

WALIKOTA TASIKMALAYA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 42 TAHUN 2009 TENTANG KAWASAN DILARANG MEROKOK

BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2009 NOMOR 6 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG

BUPATI MALINAU PROVINSI KALIMANTAN UTARA

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT

KAWASAN DILARANG MEROKOK

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 1 - BUPATI BOGOR PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK

BUPATI TABANAN BUPATI TABANAN PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK

GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK

BUPATI KLUNGKUNG PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA SERANG PROVINSI BANTEN

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

[PP NO.19/2003 (PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN)] December 22, 2013

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 71 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN KAWASAN TANPA ROKOK

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 11 Tahun : 2009 Seri : E

Transkripsi:

WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA PAREPARE NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PAREPARE, Menimbang : a. bahwa merokok dapat menyebabkan terganggunya atau menurunnya kesehatan masyarakat bagi perokok maupun yang bukan perokok, maka diperlukan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat untuk senantiasa membiasakan hidup sehat; b. bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 115 ayat (2) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, dan ketentuan Pasal 52 Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif berupa Produk Tembakau bagi Kesehatan, maka Pemerintah Daerah wajib menetapkan Kawasan Tanpa Rokok; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Kawasan Tanpa Rokok. Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945); 2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1822); 3.Undang-Undang.. 215

3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Tahun 1981 Nomor 76 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3495); 4. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 165 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3886); 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 140 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4725); 7. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 144 Tambahan Lembaran Negara Nomor 5063); 8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 278, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5830); 10. Peraturan Daerah Kota Parepare Nomor 10 Tahun 2013 tentang Produk Hukum Daerah (Lembaran Daerah Kota Parepare Tahun 2013 Nomor 10, Tambahan Lembaran Daerah Kota Parepare Nomor 100); Dengan 216

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA PAREPARE dan WALIKOTA PAREPARE MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kota Parepare. 2. Pemerintah Daerah adalah adalah Walikota beserta perangkat daerah sebagai unsur penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. 3. Walikota adalah Walikota Parepare. 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 5. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kesehatan Kota Parepare. 6. setiap Orang adalah orang perseorangan atau badan, baik yang berbentuk badan hukum maupun tidak badan hukum; 7. Rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman nicotiana tabacum, nicotiana rustica dan spesies lainnya atau sintetisnya yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan. 8. Merokok adalah kegiatan membakar dan atau mengisap rokok. 9. Kawasan Tanpa Rokok adalah ruangan atau area yang dinyatakan dilarang untuk kegiatan merokok atau kegiatan memproduksi, menjual, mengiklankan, dan/atau mempromosikan Produk Tembakau. 10. Tempat Khusus Merokok adalah ruangan atau area yang dinyatakan diperbolehkan untuk kegiatan merokok. 11.Perokok Pasif adalah orang yang bukan perokok namun terpaksa menghisap asap rokok yang dikeluarkan oleh perokok. 12.Tempat 217

12.Tempat Umum semua tempat tertutup yang dapat diakses oleh masyarakat umum dan/atau tempat yang dapat dimanfaatkan bersamasama untuk kegiatan masyarakat yang dikelola oleh pemerintah, swasta dan masyarakat. 13.Tempat Kerja adalah tiap ruangan atau lapangan tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap dimana tenaga kerja bekerja atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya. 14.Tempat Proses Belajar Mengajar adalah tempat yang dimanfaatkan untuk kegiatan belajar dan mengajar atau pendidikan dan pelatihan. 15. Tempat anak bermain adalah area tertutup maupun terbuka yang digunakan untuk kegiatan bermain anak-anak. 16. Tempat Pelayanan Kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat seperti rumah sakit, Puskesmas, tempat praktik dokter, tempat praktik bidan, toko obat/apotek, laboratorium dan tempat kesehatan lainnya antara lain balai pengobatan, rumah bersalin, balai kesehatan ibu dan anak. 17. Tempat Ibadah adalah bangunan atau tempat yang memiliki ciri-ciri tertentu yang khusus dipergunakan untuk beribadah bagi para pemeluk masing-masing agama secara permanen, tidak termasuk tempat ibadah keluarga. 18. Angkutan Umum adalah alat angkutan bagi masyarakat berupa kendaraan darat, air dan udara; 19. Penetapan Kawasan Tanpa Rokok adalah peluang untuk memilih tempat/sarana yang dinyatakan sebagai kawasan tanpa rokok yang dilaksanakan secara bertahap disertai penetapan waktu mulai berlakunya. 20.Tempat lainnya adalah tempat terbuka tertentu bersama-sama untuk kegiatan masyarakat; yang dimanfaatkan 21. Pimpinan atau penanggung jawab Kawasan Tanpa Rokok orang yang karena jabatannya memimpin dan/atau bertanggung jawab atas kegiatan dan/atau usaha di kawasan yang ditetapkan sebagai Kawasan Tanpa Rokok. BAB II.. 218

BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 (1) Penyelenggaraan Kawasan Tanpa Rokok dimaksudkan untuk memberikan lingkungan sehat dan udara yang bersih bagi setiap orang dengan menghapuskan bahaya rokok agar rokok tidak mengganggu dan membahayakan kesehatan perseorangan, keluarga, masyarakat, dan lingkungan. (2) Penyelenggaraan Kawasan Tanpa Rokok sebagimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan untuk : a. Melindungi kesehatan dari bahaya akibat merokok; b. Membudayakan hidup sehat; c. Menekan perokok pemula; d. Melindungi perokok pasif; dan e. Melindungi kesehatan masyarakat dari asap rokok orang lain. BAB III KAWASAN TANPA ROKOK Pasal 3 Kawasan Tanpa Rokok antara lain: a. tempat pelayanan kesehatan; b. tempat proses belajar mengajar; c. tempat anak bermain; d. tempat ibadah; e. angkutan umum; f. tempat kerja; g. tempat umum dan tempat lain yang ditetapkan. Pasal 4 (1) Kawasan Tanpa Rokok sebagimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf f dan huruf g menyediakan tempat khusus untuk merokok. (2) Tempat khusus untuk memperoleh sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus merupakan ruang terbuka yang berhubungan langsung dengan udara luar. Pasal 5 (1) Tempat pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a, meliputi : a. rumah sakit; b. puskesmas; c. tempat praktek dokter; d. rumah bersalin; e.tempat. 219

e. tempat praktek bidan; f. puskesmas pembantu (Pustu); g. apotek; h. toko obat; i. labolatorium kesehatan; j. klinik kesehatan; (2) Tempat proses belajar mengajar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b, meliputi : a. Tempat pendidikan formal; dan b. Tempat pendidikan non formal. (3) Tempat anak bermain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf c, meliputi : a. Tempat penitipan anak (TPA); b. Tempat pengasuhan anak; c. Arena bermain anak-anak (4) Tempat ibadah sebagimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf d, meliputi : a. Masjid; b. Mushola; c. Gereja; d. Pura; e. Vihara; f. Klenteng. (5) Angkutan umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf e, meliputi : a. Bus kota; b. Mikrolet; dan c. Taxi, (6) Tempat kerja sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 huruf f, meliputi : a. Tempat kerja pada instansi pemerintah; dan b. Tempat kerja swasta berbadan hukum (7) Tempat umum dan tempat lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf f, meliputi : a. Hotel; b. Bioskop; c. Jasa boga; d. Stasiun; e. Sarana olah raga; f. Tempat wisata; dan g. Kolam renang; (8) Kawasan sejenis yang belum diterapkan dalam Peraturan Derah ini, ditetapkan dengan Peraturan Walikota Pasal 6.. 220

Pasal 6 Setiap orang yang berada dalam Kawasan Tanpa Rokok dilarang melakukan kegiatan: a. Merokok; b. Memproduksi atau membuat rokok; c. Menjual rokok; d. Menyelenggarakan iklan rokok; dan/atau e. Mempromosikan rokok BAB IV KEWAJIBAN PIMPINAN ATAU PENANGGUNG JAWAB KAWASAN TANPA ROKOK Pasal 7 (1) Pimpinan atau Penanggung Jawab kawasan tanpa rokok berkewajiban untuk: a. Membuat dan memasang tanda/petunjuk/peringatan larangan merokok pada Kawasan Tanpa Rokok; b. Wajib memberikan teguran dan peringatan kepada setip orang yang melanggar ketentuan pasal 6. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai Kriteria Tempat Khusus untuk Merokok, tana/petunjuk/peringatan larangan merokok dan tanda/petunjuk/peringatan larangan merokok dan tanda/petunjuk Tempat Khusus untuk Merokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1)hruf a diatur dalam Peraturan Walikota. BAB V PERAN SERTA MASYARAKAT Pasal 8 Masyarakat dapa berperan serta dalam mewujudkan Kawasan Tanpa rokok. Pasal 9 Peran serta masyarakat dapat dilakukan secara: a. Perorangan; b. Kelompok; c. Badan hukum; d. Badan usaha; e. Lembaga; dan f. Organisasi. Pasal 10 Peran serta dapat dilakukan dengan cara : a. Memberikan sumbangan pemikiran dan pertimbangan berkenaan dengan penetuan kebijakan yang terkait dengan Kawasan Tanpa Rokok; b.melakukan. 221

b. Melakukan pengadaan dan pemberian bantuan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk mewujudkan Kawasan Tanpa Rokok; c. Ikut serta dalam memberikan bimbingan dan penyuluhan serta penyebarluasan informasi kepada masyarakat; d. Menegur setiap orang yang melanggar Ketentuan pasal 3 dan ketentuan pasal 6; e. Melapor kepada pimpinan Kawasan Tanpa Rokok dalam hal terdapat orang yang terbukti melanggar ketentuan pasal 3 dan ketentuan pasal6; f. Laporan sebagaimana dimaksud pada huruf e dapat disalurkan melalui kotak saran, kotak pos dan/hotline telepon. BAB VI TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH DAERAH Pasal 11 (1) Pemerintah Derah bertanggung jawab menyebarluaskan informasi yang berkenaan dengan keterlibatan masyarakat dalam terwujudnya Kawasan Tanpa Rokok; (2) Pemerintahan Daerah bertanggung jawab mengatur menyelenggarakan, membina dan mengawasi dalam mewujudkan Kawasan Tanpa Rokok. BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 12 (1) Walikota berwenang melakukan pembinaan dan pengawasan sebagai upaya mewujudkan Kawasan Tanpa Rokok. (2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa bimbingan dan penyuluhan kepada masyarakat dan pimpinan atau penanggung jawab Kawasan Tanpa Rokok. (3) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa pemantauan atas ketaatan terhadap ketentuan yang berlaku pada Kawasan Tanpa Rokok. (4) Walikota dapat melimpahkan kewenangan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada pejabat di lingkungan Pemerintah Daerah sesuai dengan tugas dan Fungsi masing masing. (5) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Walikota. Pasal 13 (1) Dalam rangka pengawasan sebagaimana dimaksud dalam pasal 12 ayat (1), Walikota dapat membentuk Satuan Tugas Penegak Kawasan Tanpa Rokok. (2) Satuan 222

(2) Satuan Tugas Penegak Kawasan Tanpa Rokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan keputusan Walikota. BAB VIII KETENTUAN PENYIDIKAN Pasal 14 (1) Penyidikan terhadap tindak pidana pelanggaran Peraturan Daerah ini dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil Daerah. (2) Penyidik dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai wewenang: a. menerima laporan atau pengaduan dari seseorang mengenai adanya tindak pidana atas pelanggaran Peraturan Daerah; b. melakukan tindakan pertama dan pemeriksaan di tempat kejadian; c. menyuruh berhenti seseorang dan memeriksa tanda pengenal diri tersangka; d. melakukan penyitaan benda atau surat; e. mengambil sidik jari dan memotret seseorang; f. memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi; g. mendatangkan ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan pemeriksaan perkara; h. mengadakan penghentian penyidikan setelah mendapat petunjuk dari penyidik POLRI bahwa tidak terdapat cukup bukti atau peristiwa tersebut bukan merupakan tindak pidana dan selanjutnya melalui penyidik memberitahukan hal tersebut kepada penuntut umum, tersangka atau keluarganya; i. mengadakan tindakan lain menurut hukum yang dapat dipertanggungjawabkan. (3) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tidak berwenang melakukan penangkapan dan/atau penahanan. (4) Penyidik Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (1), membuat berita acara setiap tindakan dalam hal: a. pemeriksaan tersangka; b. memasuki tempat tertutup; c. penyitaan barang; d. pemeriksaan saksi; e. pemeriksaan di tempat kejadian; f. pengambilan sidik jari dan pemotretan. BAB IX. 223

BAB IX SANKSI ADMINISTRASI Pasal 15 (1) Setiap orang yang melanggar ketentuan Pasal dapat dikenakan sanksi berupa : a. peringatan tertulis; b. penghentian sementara kegiatan; c. pencabutan izin; dan d. denda administrative paling sedikit Rp. 50.000,- (Lima puluh ribu rupiah) dan paling banyak Rp. 100.000 (seratus ribu rupiah) (2) Pimpinan atau penanggung jawab Kawasan Tanpa Rokok yang melanggar ketentuan Pasal 7 ayat (1) atau ayat (2), dapat dikenakan sanksi berupa : a. peringatan tertulis; dan b. denda administrative sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah). (3) Denda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disetor Kas Daerah. (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemberian sanksi administrative sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Walikota. BAB X KETENTUAN PIDANA Pasal 16 (1) Setiap orang yang melanggar ketentuan Pasal 5 dan Pasal 6, dikenakan pidana kurungan paling lama (3) tiga bulan atau denda paling banyak Rp. 50.000.000 (lima puluh juta rupiah). (2) Tindak Pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pelanggaran. BAB XI KETENTUAN PENUTUP Pasal 17 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Parepare. 224

Ditetapkan di Parepare pada tanggal 15 Juli 2014 WALIKOTA PAREPARE, TAUFAN PAWE Diundangkan di Parepare pada tanggal 15 Juli 2014 Plt. SEKRETARIS DAERAH KOTA PAREPARE, MUSTAFA MAPPANGARA LEMBARAN DAERAH KOTA PAREPARE TAHUN 2014 NOMOR 10 NO REG PERATURAN DAERAH KOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR (17.9/2014) 225

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA PAREPARE NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK I. UMUM Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila digunakan dapat mengakibatkan bahaya kesehatan bagi individu dan masyarakat, oleh karena dalam rokok terdapat kurang lebih 4.000 (empat ribu) zat kimia antara lain nikotin yang bersifat adiktif dan tar yang bersifat karsiogenik, yang dapat mengakibatkan berbagai penyakit antara lain kanker, penyakit jantung, impotensi, penyakit darah tinggi, enfisema, bronchitis kronik dan gangguan kehamilan. Pengamanan rokok bagi kesehatan perlu dilakukan dengan pemberian informasi tentang kandungan kadar nikotin dan tar pada setiap batang rokok, pencantuman peringatan pada label, pengaturan produksi dan penjualan rokok, periklanan dan promosi rokok. Selain itu perlu ditetapkan Kawasan Tanpa Rokok pada sarana kesehatan, tempat proses belajar mengajar, arena kegiatan anak, tempat ibadah dan angkutan umum serta Kawasan Terbatas Merokok pada tempat umum dan tempat kerja. Dalam upaya penanggulangan bahaya akibat merokok dan agar implementasinya lebih efektif, efisien dan terpadu, diperlukan Peraturan Daerah tentang Kawasan Tanpa Rokok dan Kawasan Terbatas Merokok, dengan tujuan : a. melindungi kesehatan dari bahaya akibat merokok; b. membudayakan hidup sehat; c. menekan perokok pemula; d. melindungi perokok pasif. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Cukup Jelas. Pasal 3 Yang dimaksud dengan: a. tempat pelayanan kesehatan antara lain meliputi rumah sakit, puskesmas, tempat praktek dokter, rumah bersalin, tempat praktek bidan dan/atau sejenisnya. b.tempat.. 226

Pasal 4 Pasal 5 Cukup Jelas. Pasal 6 Pasal 7 Cukup Jelas. b. tempat proses belajar mengajar antara lain meliputi tempat pendidikan formal dan nonformal. c. tempat anak bermain meliputi Tempat Penitipan Anak (TPA), tempat pengasuhan anak, arena bermain anak-anak dan/atau sejenisnya. d. tempat ibadah antara lain meliputi masjid, mushola, gereja, pura, wihara, klenteng dan sejenisnya. e. Angkutan umum antara lain meliputi bus Kota, mikrolet, dan taxi. f. tempat kerja meliputi intansi pemerintah, instansi vertikal, BUMN, BUMD dan swasta. g. tempat umum antara lain meliputi hotel, restoran, terminal, pasar, pertokoan, bioskop, jasa boga, tempat wisata, kolam renang. stasiun, tempat umum dan tempat kerja yang ditetapkan sebagai Kawasan Terbatas Merokok tidak termasuk area di luar pagar. Pasal 8 Peran serta masyarakat adalah partisipasi masyarakat yang meliputi perorangan, badan hukum, atau badan usaha termasuk produsen, importer, lembaga atau organisasi yang diselenggarakan oleh masyarakat dalam upaya mewujudkan terbentuknya kawasan tanpa rokok dan kawasan terbatas merokok. Pasal 9 Cukup Jelas. Pasal 10 Pasal 11 Cukup Jelas. Pasal 12 Ayat (1) Cukup Jelas. Ayat (2) 227

Ayat (2) Bimbingan dan penyuluhan antara lain meliputi kegiatan konseling, kampanye, sosialisasi, seminar dan/atau kegiatan lain yang sejenis yang berkaitan dengan upaya mewujudkan Kawasan Tanpa Rokok dan Kawasan Terbatas Merokok di daerah. Ayat (3) Pemantauan atas ketaatan terhadap ketentuan yang berlaku pada Kawasan Tanpa Rokok dan Kawasan Terbatas Merokok dapat dilakukan secara : a. langsung, antara lain meliputi inspeksi mendadak (sidak), operasi yustisi dan operasi non yustisi; b. tidak langsung, yaitu dengan menempatkan petugas untuk melakukan pemantauan secara rahasia di Kawasan Tanpa Rokok dan Kawasan Terbatas Merokok. Ayat (4) Ayat (5) Pasal 13 Pasal 14 Pasal 15 Ayat (1) Ayat (2) Pembayaran atas denda ini menjadi tanggung jawab pribadi dari pimpinan atau penanggung jawab Kawasan Tanpa Rokok atau Kawasan Terbatas Merokok yang bersangkutan. Ayat (3) Ayat (4) Pasal 16 Pasal 17 TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KOTA PAREPARE NOMOR 110 228