PENGARUH MASSASE TERHADAP PENGURANGAN RASA NYERI PADA IBU INPARTU KALA I DI BPS NURHASANAH KECAMATAN TELUK BETUNG BANDAR LAMPUNG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Meningkatkan derajat kesehatan yang adil dan merata seperti

PENGARUH DEEP BACK MASSAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN. Liva Maita STIKes Hangtuah Pekanbaru, Indonesia

PERBEDAAN INTENSITAS NYERI PADA IBU BERSALIN PRIMIGRAVIDA SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN MASASE PUNGGUNG DENGAN TEKNIK EFFLUERAGE

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa, dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam

EFEKTIVITAS RELAKSASI NAPAS DALAM TERHADAP TINGKAT NYERI KONTRAKSI UTERUS KALA I AKTIF PADA PERSALINAN NORMAL

Aplikasi Tekhnik Effleurage Sebagai Penatalaksanaan Nyeri Persalinan Ibu Bersalin Di Bidan Praktik Mandiri Kecamatan Tembalang

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP PENGURANGAN NYERI PADA IBU BERSALIN KALA I DI BPS PIPIN HERIYANTI GEDONGKIWO BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2010

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. progresif. Perubahan serviks ini memungkinkan keluarnya janin dan produk

PERDEDAAN TERAPI MASSAGE DAN TERAPI RELAKSASI DALAM MENGURANGI NYERI PERSALINAN DI BIDAN PRAKTIK SWASTA (BPS) ERNAWATI KECAMATAN BANYUMAS

BAB I PENDAHULUAN. kurang dari 24 jam tanpa komplikasi baik bagi ibu maupun bagi janin (Prawirohardjo,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seorang ibu mengalami perubahan-perubahan yang terjadi baik fisik maupun

Sumiati Tenaga Pengajar Prodi. D III Kebidanan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya ABSTRAK

PERBEDAAN SKALA NYERI PADA IBU INPARTU KALA I FASE AKTIF DENGAN MASASE PUNGGUNG DAN TANPA MASASE PUNGGUNG

BAB III KERANGKA KONSEP. dalam penelitian ini adalah metode masase dan variabel dependen adalah nyeri

PENGARUH KOMPRES PANAS TERHADAP PENGURANGAN NYERI PERSALINAN PADA IBU BERSALIN KALA I

BAB I PENDAHULUAN. tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP INTENSITAS NYERI PUNGGUNG IBU HAMIL TRIMESTER

BAB I PENDAHULUAN. dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

EFEKTIFITAS EFFLEURAGE DAN ABDOMINAL LIFTING DENGAN RELAKSASI NAFAS TERHADAP TINGKAT NYERI PERSALINAN KALA I DI KLINIK BIDAN INDRIANI SEMARANG ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asuhan intrapartum merupakan asuhan yang diberikan kepada ibu

PENGARUH ENDORPHIN MASSAGE TERHADAP INTENSITAS NYERI KALA I FASE AKTIF PADA PERSALINAN DI RSU Dr. WAHIDIN SUDIRO HUSODO KOTA MOJOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal.

FASE A YANG YANG DIBERI SURAKARTA HERMAWATI. S1 Keperawatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN

HUBUNGAN MASSASE DENGAN KEMAJUAN PERSALINAN THE CORRELATIONS OF MASSAGE WITH A CHILDBIRTH PROGRESS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menimbulkan rasa nyeri (Prawirohardjo, 2008). Nyeri persalinan dapat

PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP PENGURANGAN NYERI PERSALINAN PADA KALA 1 FASE AKTIF DI BPS BIDAN KOKOM KOMARIAH CIJATI-MAJALENGKA TAHUN 2016

PENGARUH TEKNIK BIRTHBALL TERHADAP LAMANYA PERSALINAN KALA I DI BPS HERANOVITA KABUPATEN ACEH UTARA

2 Nyeri persalinan dapat menimbulkan stres yang menyebabkan pelepasan hormon yang berlebihan seperti katekolamin dan steroid, hormon ini dapat menyeba

BAB I PENDAHULUAN. dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Brunner & Suddarth, 2002).

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES PANAS TERHADAP PENGURANGAN RASA NYERI PERSALINAN PADAIBUINPARTU KALA I

BAB I PENDAHULUAN. dan ovum yang menghasilkan sel tunggal (zigot), selama kehamilan pada

PENGARUH METODE MASSAGE TERHADAP PENGURANGAN INTENSITAS NYERI PADA PERSALINAN KALA I DI KLINIK BERSALIN FATIMAH ALI I MARINDAL MEDAN TAHUN 2010

PENGARUH MASSAGE EFFLEURAGE TERHADAP PENGURANGAN RASA NYERI PADA PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEMALANG

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa ditentukan dengan cara menanyakan intensitas atau merujuk pada skala nyeri.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Volume 3 / Nomor 3 / November 2016 ISSN : EFEKTIVITAS RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP NYERI PERSALINAN KALA I DI BPM FAJAR ENDROWATI BOYOLALI

HUBUNGAN PENGGUNAAN TEKHNIK BIRTHBALL DENGAN TINGKAT NYERI PADA IBU BERSALIN KALA I DI BPM UMU HANI YOGYAKARTA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. lahir sejak lama telah menjadi masalah, khususnya di negara-negara

HUBUNGAN MASSASE DENGAN KEMAJUAN PERSALINAN

PENGARUH NAFAS DALAM MENGGUNAKAN PERNAFASAN DIAFRAGMA TERHADAP NYERI SAAT PERAWATAN LUKA PASIEN POST OPERASI DI RUMAH SAKIT SARI ASIH SERANG

Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Volume IV No.1 Edisi Juni 2011, ISSN: X

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI POST OPERASI DI RUMAH SAKIT Dr.OEN SURAKARTA

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KELANCARAN PROSES PERSALINAN DI BPS MUKSININ

Vol 1, No 2, Oktober 2017 ISSN PERBANDINGAN EFEKTIFITAS MASSAGE DAN KOMPRES HANGAT TERHADAP NYERI PERSALINAN KALA 1 FASE AKTIF

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP RESPON ADAPTASI NYERI PADA IBU INPARTU KALA I FASE AKTIF DI BPM BIDAN P KOTA YOGYAKARTA

PEMBERIAN KOMPRES HANGAT PADA IBU BERSALIN KALA I BERPENGARUH TERHADAP PENGURANGAN NYERI PERSALINAN DI KLINIK BERSALIN NIRMALA MEDAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manusia. Pijat merupakan seni perawatan dan pengobatan yang telah dipraktekkan

PENGARUH KOMUNIKASI TERAUPETIK DENGAN INTENSITAS NYERI PERSALINAN KALA I FASE LATEN DI KLINIK DELIMA MEDAN TAHUN 2014

Jurnal Care Vol.5, No.3,Tahun 2017 KALA I FASE AKTIF DI PUSKESMAS PONED PLERED KABUPATEN CIREBON TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Persalinan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Nyeri selama persalinan adalah satu hal yang membuat wanita merasa cemas.

EFEKTIFITAS STIMULASI KULIT DENGAN TEKNIK KOMPRES HANGAT DAN DINGIN TERHADAP PENURUNAN PERSEPSI NYERI KALA I FASE AKTIF PERSALINAN FISIOLOGIS

Manuscript. Oleh. Dhina Noor Fardilah G2A211008

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), Angka Kematian. jiwa setiap tahun (Ayude, 2009). Tingginya AKI di Indonesia yaitu

Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin. By. Ulfatul Latifah, SKM

PENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS DENPASAR TIMUR II TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, persalinan

EFEKTIVITAS MANAJEMEN NYERI COUNTER PRESSURE PERSALINAN DI RSUD dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH

PENGARUH TEKNIK MASSAGE COUNTER PRESSURE TERHADAP NYERI PINGGANG PERSALINAN KALA I FASE AKTIF PADA IBU MELAHIRKAN DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. Persalinan merupakan waktu yang ditunggu tunggu setelah 9 bulan

Kata Kunci: Pengetahuan Mahasiswi, Persalinan, Hypnobirthing

PENGARUH AKUPRESUR PADA TITIK PERICARDIUM 6 TERHADAP MORNING SICKNESS PADA IBU HAMIL TRIMESTER I DI PUSKESMAS KERTEK I WONOSOBO KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI SAAT PERAWATAN LUKA DI RSUD MAJALENGKA TAHUN 2014

PENGARUH PEMBERIAN DARK CHOCOLATE TERHADAP DISMENORHEA PRIMER PADA MAHASISWI KEPERAWATAN.

PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP SKALA NYERI ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) SELAMA TINDAKAN PENGAMBILAN DARAH VENA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif quasi

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Teknik Relaksasi...,Bayu Purnomo Aji,Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2017

HUBUNGAN RELAKSASI NAFAS PANJANG DENGAN NYERI PERSALINAN DI PUSKESMAS BANGSAL MOJOKERTO

PENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN PATI

PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK AKUPRESUR TITIK PADA TANGAN TERHADAP NYERI PERSALINAN PADA IBU INTRANATAL KALA I DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

Jurnal Kebidanan 09 (01) Jurnal Kebidanan http : //www. journal.stikeseub.ac.id

PENGARUH METODE RELAKSASI PERNAFASAN TERHADAP INTENSITAS NYERI PADA PERSALINAN KALA I FASE AKTIF

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan menurut Wahyuningsih (2005), terapi Intravena adalah suatu

1

Mariyatul Qiftiyah Prodi DIII Kebidanan STIKES NU Tuban. Kata Kunci: Teknik Relaksasi, Massage, Massage Effleurage, Nyeri, Persalinan

PENGARUH AROMATERAPI TERHADAP NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DI RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

PENGARUH PEMBERIAN BACK EXERCISE DAN SLOW- STROKE BACK MASSAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI HAID PRIMER

HUBUNGAN SENAM HAMIL DENGAN NYERI KONTRAKSI PADA IBU INPARTU (Relationship Between Pregnancy Exercise With Pain Contraction In Labour)

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI PADA IBU BERSALIN DI RB. ANANDA DESA JABON KECAMATAN MOJOANYAR KABUPATEN MOJOKERTO

PENGARUH ENDORPHIN MASSAGE TERHADAP INTENSITAS NYERI KALA I PERSALINAN NORMAL IBU PRIMIPARA DI BPS S DAN B DEMAK TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. karena disertai nyeri berat, bahkan terkadang menimbulkan kondisi fisik dan mental yang

BAB I PENDAHULUAN. Tindakan operasi seksio sesaria menurut Sarwono (2008) dalam buku Ilmu

PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI BPS NY.MUJIYATI,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PEMBAHASAN. perineum pada ibu postpartum di RSUD Surakarta. A. Tingkat Nyeri Jahitan Perineum Sebelum Diberi Aromaterapi Lavender

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan hidup. Sebagian aktivitas dan pekerjaan tersebut

PENGARUH KOMPRES HANGAT DI SUPRA PUBIK TERHADAP PEMULIHAN KANDUNG KEMIH PASCA PEMBEDAHAN DENGAN ANESTESI SPINAL DI RSUD BATANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan sebagai keadaan fisiologis dapat diikuti proses patologis

PERBEDAAN EFEKTIVITAS MASSAGE EFFLUERAGE DI PUNGGUNG DENGAN ABDOMEN TERHADAP LAMA PENGELUARAN ASI IBU NIFAS DI RUANG TERATAI RSUD BANJARNEGARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Persalinan adalah Suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Responden Penelitian. Responden dalam penelitian ini adalah adalah ibu primigravida

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP RESPON ADAPTASI NYERI PADA PASIEN INPARTU KALA I FASE LATEN DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR TAHUN 2013

Eva Marvia, Nia Firdianty, IGA Mirah Adhi Staf Pengajar STIKES Mataram ABSTRAK

Transkripsi:

PENGARUH MASSASE TERHADAP PENGURANGAN RASA NYERI PADA IBU INPARTU KALA I DI BPS NURHASANAH KECAMATAN TELUK BETUNG BANDAR LAMPUNG An Riska 1, Ana Mariza 2 1,2 Program Studi Kebidanan, Universitas Malahayati Email: mariza.ana22@gmail.com, totti_imut@yahoo.co.id Abstrack: The Effect Massase to the Pain Reduction in The First Stage Inpartu Mother in BPS Nurhasanah, Teluk Betung, Bandar Lampung. Labor pain is generally felt great, and only 2-4% of women who experienced mild pain during labor. In the management of labor, pain can be reduced by pharmacological and non-pharmacological techniques. One non-pharmacological techniques is Massase. Based on the results prasurvey researchers, pain management that have been done by the mother during this inpartu in BPS were relaxation techniques, distraction by walking, the activity slowly, and the selection of labor positions that are convenient for the mother. This study were to determine the effect Massase to the pain reduction in the first stage inpartu mother in BPS Nurhasanah, 2016. This study were a pre-experimental research design with One Group Pretest-Posttest approach. Sampling was accidental sampling technique. Population was the number of women giving birth during the latter of first month, in May 2016. Total population were 34 mothers. Then, samples were the mother with inpartu first stage in BPS Nurhasanah during the study in June 2016, and total sample were 20 mothers. Data colleted on the observation sheet with Wong Baker pain scale Pain Rating Scale. It was a pain scale based on facial expressions with a score range of 0 to 5. Data analysis used univariate and presented in tabular form distribution level of pain before and after Massase. Then, bivariate analysis used T-test. The results showed that the average labor pain before Massase technique was 3.450 with a standard deviation of 0.944. Average labor pain after being given Massase technique was 2.400 with a standard deviation of 0.994. There was an influence on the Massase Effect to Pain Reduction on Inpartu Kala Capital I in BPS Nurhasanah, Teluk Betung, Bandar Lampung, 2016 (p-value 0.000 < 0.05). Keywords: Massase, Pain Abstrak: Pengaruh Massase Terhadap Pengurangan Rasa Nyeri pada Ibu Inpartu Kala I di BPS Nurhasanah, Kecamatan Teluk Betung Bandar Lampung. Nyeri selama persalinan umumnya terasa hebat, dan hanya 2-4% ibu saja yang mengalami nyeri ringan selama persalinan. Dalam penatalaksanaan persalinan, nyeri dapat dikurangi dengan teknik farmakologi dan non farmakologi. Salah satu teknik non farmakologi adalah. Berdasarkan hasil prasurvey peneliti, penatalaksanaan nyeri yang dilakukan oleh ibu inpartu selama ini di BPS adalah melakukan teknik relaksasi, distraksi dengan berjalan, aktivitas secara perlahan, dan pemilihan posisi persalinan yang nyaman bagi ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terhadap pengurangan rasa nyeri pada ibu inpartu kala I di BPS Nurhasanah Tahun 2016. Penelitian ini menggunakan Rancangan penelitian pra eksperimen dengan pendekatan One Group Pretest-Postest. Teknik sampling adalah accidental sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah ibu bersalin selama 1 bulan terakhir yaitu di bulan Mei 2016 sejumlah 34 ibu. Peneliti mengambil sampel seluruh ibu inpartu kala I BPS Nurhasanah selama penelitian berlangsung di Bulan Juni 2016 sejumlah 20 ibu. Dimana pengumpulan data menggunakan lembar observasi dengan alat ukur skala nyeri Wong Baker Pain Rating Scale yaitu skala nyeri berdasarkan ekspresi wajah dengan rentang skor 0 sampai 5. kemudian dianalisa secara univariat dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi tingkat nyeri sebelum dan sesudah dilakukan. Kemudian dilakukan analisa bivariat menggunakan uji-t. Dari hasil penelitian yang dilakukan bahwa rata-rata nyeri persalinan sebelum dilakukan teknik adalah 3,450 dengan standar deviasi 0,944. Rata-rata nyeri persalinan setelah diberikan teknik adalah 2,400 dengan standar deviasi 0,994.Ada pengaruh Pengaruh Massase Terhadap Pengurangan Rasa Nyeri pada Ibu Inpartu Kala I di BPS Nurhasanah, Kecamatan Teluk Betung Bandar Lampung Tahun 2016 (pvalue 0,000<0,05). Kata kunci: Massase, Rasa nyeri 407

408 Jurnal Kesehatan, Volume VII, Nomor 3, November 2016, hlm 407-411 Persalinan merupakan saat yang menegangkan dan menggugah emosi ibu dan keluarganya bahkan dapat pula menjadi saat yang menyakitkan dan menakutkan bagi ibu. Nyeri selama persalinan umumnya terasa hebat, dan hanya 2-4% ibu saja yang mengalami nyeri ringan selama persalinan. Nyeri dan ketakutan menimbulkan stress (Bobak, 2005). Rasa nyeri yang dirasakan tergantung pada banyak faktor psikososial, derajat kualitas nyeri yang dirasa ditentukan oleh pengalaman sebelumnya dan seberapa baik pengalaman tersebut diingat. Persepsi nyeri juga tergantung pada pemahaman tentang penyebab rasa nyeri dan kemampuan untuk memikul konsekuensinya (Indrayani & Djami, 2013). Berbagai upaya dilakukan untuk menurunkan nyeri pada persalinan, baik secara farmakologi maupun nonfarmakologi. Manajemen nyeri secara farmakologi lebih efektif dibanding dengan metode nonfarmakologi, namun metode farmakologi lebih mahal, dan berpotensi mempunyai efek yang kurang baik. Sedangkan metode nonfarmakologi lebih murah, simple, efektif dan tanpa efek yang merugikan (Sulistyawati, 2012). Menghilangkan rasa nyeri ialah hal yang penting. Bukan jumlah nyeri yang dialami wanita yang perlu dipertimbangkan, akan tetapi harapan tetang cara mengatasi nyeri tersebut dapat terpenuhi. Hal ini mempengaruhi persepsinya tentang pengalaman melahirkan sebagai pengalaman buruk atau baik. Untuk mengatasi hal tersebut bidan dapat mengajarkan metode non farmakologi untuk meredakan rasa nyeri (Bobak, 2005). Salah satu metode yang sangat efektif dalam menanggulanginya adalah dengan massage yang merupakan salah satu metode nonfarmakologi yang dilakukan untuk mengurangi nyeri persalinan. Bidan mempunyai andil yang sangat besar dalam mengurangi nyeri nonfarmakologi (Maryunani, 2010). Studi yang dilakukan oleh National Birthday Trust terhadap 1000 wanita menunjukkan bahwa 90% wanita merasakan manfaat relaksasi dan pijatan untuk meredakan nyeri. Nyeri persalinan merupakan masalah yang sangat mencemaskan bagi ibu inpartu, khususnya ibu primigravida, dan biasanya yang paling sering dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri adalah dengan metode massage, baik oleh petugas kesehatan, keluarga pasien maupun pasien itu sendiri (Nurasiah, 2012). Massase adalah melakukan tekanan tangan pada jaringan lunak, biasanya otot atau ligamentum, tanpa menyebabkan gerakan atau perubahan posisi sendi untuk meredakan nyeri, menghasilkan relaksasi, dan atau memperbaiki sirkulasi (Maryunani, 2010). Tindakan ini akan menutup pintu gerbang jalur nyeri. Dengan juga akan menimbulkan efek psikososial yang baik untuk ibu bersalin. Di anjurkan agar selama persalinan harus bersifat terus menerus. Hal tersebut harus dilakukan karena terdapat kecenderungan rasa nyeri akan meningkat jika pemijatan di hentikan, hal ini disebabkan sistem saraf yang sudah terbiasa terhadap stimulus tersebut dan organ indera terbiasa merespon nyeri tersebut. Salah satu metode adalah rubbing. Cara ini bisa dilakukan dengan bantuan penolong persalinan atau keluarga yang mendampingi dengan cara pemijatan dengan gerakan melingkar pada punggung sekitar torakal 10, 11, 12, lumbal 1 dan sakral 2, 3, 4 selama kontraksi uterus dan ulangi kembali bila ada kontraksi (Tamsuri A, 2007) Berdasarkan hasil presurvey yang peneliti lakukan di BPS Nurhasanah pada tanggal 9 Februari 2016, didapatkan data jumlah persalinan selama tahun 2015 sebanyak 163 persalinan. Penatalaksanaan nyeri yang dilakukan oleh ibu inpartu selama ini adalah melakukan teknik relaksasi, distraksi dengan berjalan, aktivitas secara perlahan, dan pemilihan posisi persalinan yang nyaman bagi ibu. Selama ini di BPS belum pernah dilakukan metode nonfarmakologi seperti terhadap ibu inpartu untuk mengurangi rasa nyeri persalinan.untuk itu peneliti tertarik untuk meneliti apakah ada pengaruh terhadap pengurangan rasa nyeri pada persalinan, sehingga peneliti mengambil judul Pengaruh Massase Terhadap Pengurangan Rasa Nyeri pada Ibu Inpartu Kala I, di BPS Nurhasanah pada Tahun 2016. METODE PENELITIAN Penelitian ini rancangan analisis dengan menggunakan pra eksperimen dengan pendekatan One Group Pretest-Postest (Arikunto, 2013). Rancangan ini tidak ada kelompok pembanding (control), tetapi paling tidak sudah dilakukan observasi pertama (pre test) yang memungkinkan peneliti dapat menguji perubahan-perubahan yang terjadi setelah adanya eksperimen (pro gram), karena peneliti mencoba mengkaji adanya pengaruh massage terhadap rasa nyeri pada ibu inpartu kala I. Teknik sampling yang digunakan dalam

Riska, Pengaruh Massase terhadap Pengurangan Rasa Nyeri pada Ibu Inpartu Kala I 409 penelitian ini adalah accidental sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah ibu bersalin selama 1 bulan terakhir yaitu di bulan Mei 2016 sejumlah 34 ibu. Peneliti mengambil sampel seluruh ibu inpartu kala I BPS Nurhasanah selama peenlitian berlangsung di Bulan Juni 2016 sejumlah 20 ibu. Dimana pengumpulan data menggunakan lembar observasi dengan alat ukur skala nyeri Wong Baker Pain Rating Scale yaitu skala nyeri berdasarkan ekspresi wajah dengan rentang skor 0 sampai 5. kemudian dianalisa secara univariat dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi tingkat nyeri sebelum dan sesudah dilakukan. Kemudian dilakukan analisa bivariat menggunakan uji-t. HASIL Tabel 1. Tingkat Nyeri Sebelum dan Sesudah Dilakukan Massase Nyeri Mean SD Min Max n Sebelum 3,450 0,944 2 5 20 Sesudah 2,400 0,994 1 5 20 Berdasarkan hasil analisa univariat pada tabel 1 diatas diketahui sebelum pemberian teknik, diperoleh rata-rata nyeri persalinan terhadap 20 ibu sebelum pemberian terapi adalah 3,45 dengan standar deviasi 0,944. Skor nyeri minimal 2 dan maksimal 5. Dan sesudah pemberian diperoleh rata-rata nyeri persalinan setelah pemberian terapi adalah 2,4 dengan standar deviasi 0,994. Skor nyeri minimal 1 dan maksimal 5. Tabel 2. Pengaruh Massase Terhadap Rasa Nyeri Pada Ibu Inpartu Nyeri Mean SD t-test p- n persalinan value Sebelum 3,450 0,944 6,185 0,000 20 Setelah 2,400 0,994 0,222 Berdasarkan hasil analisis uji bivariat pada tabel 2 diatas, hasil uji statistik didapatkan p- value=0,000 (p-value < α=0,05) yang berarti ada pengaruh Pengaruh Massase Terhadap Pengurangan Rasa Nyeri pada Ibu Inpartu Kala I di BPS Nurhasanah tahun 2016. PEMBAHASAN Rata-rata nyeri sebelum dilakukan adalah terapi 3,450 dan standar deviasi 0,944. Setelah dilakukan terapi didapat rata-rata nyeri 2,400 dengan standar deviasi 0,994. Terlihat nilai mean perbedaan antara sebelum dan sesudah terapi adalah 1,050 dengan standar deviasi 0,579. Hasil uji statistik didapatkan nilai p- value=0,000 yang berarti p<α = 0,05 (Ho ditolak dan Ha diterima), maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh Pengaruh Massase Terhadap Pengurangan Rasa Nyeri pada Ibu Inpartu Kala I di BPS Nurhasanah, Str.Keb tahun 2016. Menurut Bobak (2005) Rasa nyeri muncul akibat respons psikis dan reflek fisik. Rasa nyeri dalam persalinan menimbulkan gejala yang dapat dikenali. Peningkatan sisitem saraf simpatik timbul sbagai respon terhadap nyeri dan dapat mengakibatkan perubahan tekanan darah, denyut nadi, pernafasan dan warna kulit. Serangan mual, muntah dan keringat berlebihan juga sangat sering terjadi. Selama persalinan kala satu, nyeri terutama dialami karena rangsangan nosiseptor dalam adneksa, uterus, dan ligamen pelvis. Banyak penelitian yang mendukung bahwa nyeri persalinan kala adalah akibat dilatasi serviks dan segmen uterus bawah, dengan distensi lanjut, peregangan, dan trauma pada serat otot dan ligamen yang menyokong struktur ini. Peregangan otot polos telah ditunjukkan menjadi rangsang pada nyeri viseral. Intensitas nyeri yang dialami pada kontraksi dikaitkan dengan derajat dan kecepatan dilatasi serviks dan segmen uterus bawah. Intensitas dan waktu nyeri dikaitkan dengan terbentuknya tekanan intrauterin yang menambah dilatasi struktur tersebut. Pada awal persalinan, terdapat pembentukan tekanan perlahan, dan nyeri dirasakan kira-kira 20 detik setelah mulainya kontraksi uterus. Pada persalinan selanjutnya, terdapat pembentukan tekanan lebih cepat yang mengakibatkan waktu kelambatan minimal sebelum adanya persepsi nyeri. Ketika serviks dilatasi cepat pada wanita yang tidak melahirkan, mereka mengalami nyeri serupa dengan yang dirasakan selama kontraksi uterus (Nolan, 2010). Sejalan dengan Hasil penelitian Rini Hariani Ratih (2010) tentang Pengaruh Metode Massage Terhadap Pengurangan Intensitas Nyeri pada Persaliinan Kala I di Klinik Bersalin Fatimah Ali I Marindal Medan Tahun 2010 menggunakan desain quasi-eksperimen yang bersifat one group pretest-posttest. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 20 orang dan dibagi menjadi dua kelompok intervensi yaitu metode massage effleurage 10 orang, metode

410 Jurnal Kesehatan, Volume VII, Nomor 3, November 2016, hlm 407-411 massage abdominal lifting 10 orang. Analisa data yang digunakan adalah uji t-dependen dan t- independent. Dari hasil uji t-dependen diperoleh intensitas nyeri sebelum dilakukan metode massage effleurage rata-ratanya adalah 6,10 setelah dilakukan metode massage effleurage diperoleh rata-ratanya adalah 3,90. Sedangkan intensitas nyeri sebelum dilakukan metode massage abdominal lifting rata-ratanya adalah 5,50 setelah dilakukan metode massage abdominal lifting diperoleh rata-ratanya 370. Nilai rata-rata perbedaan kelompok metode massage effleurage adalah 2,200 sedangkan nilai rata-rata perbedaan kelompok metode massage abdominal lifting adalah 1,800. Maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan antara intensitas nyeri sebelum dilakukan dan setelah dilakukan intervensi. Dari hasil penelitian ini diketahui metode massage efektif dalam mengurangi intensitas nyeri pada persalinan kala I (nilai p=0,174). Dari hasil penelitian ini dinyatakan bahwa metode massage dapat digunakan sebagai intervensi dalam asuhan kebidanan kepada ibu bersalin. Rangsangan persalinan kala I ditransmisikan dari serat eferen melalui pleksus hipogastrik superior, inferior, dan tengah, rantai simpatik torakal bawah, dan lumbal,keganglia akar saraf posterior pada T10 sampai L1. Nyeri dapat disebarkan dari area pelvis ke umbilikus, paha atas, dan area midsakral. Pada penurunan janin, biasanya pada kala II, rangsangan ditransmisikan melalui saraf pudendal melalui pleksus sakral ke ganglia akar saraf posterior pada S2 sampai S4 (Maryunani, 2010). Massase Rubbing punggung merupakan metode menurunkan nyeri dengan teknik dan penggosokan ( rubbing) pada daerah punggung yaitu pada thoracic, 10, 11, 12 dan lumbal 1. Impuls nyeri selama persalinan kala I di transmisikan oleh segmen saraf spinal (thoracic 11 dan thoracic 12) dan asesoris thoracic bawah simpatis lumbalis. Nervus ini berasal dari uterus dan serviks (Bobak, 2005). Ketidaknyamanan dari perubahan serviks dan iskemia uterus adalah nyeri visceral yang berlokasi di abdomen bawah menyebar ke daerah lumbal belakang dan paha bagian dalam. Dalam penatalaksanaan persalinan, nyeri dapat dikurangi dengan teknik farmakologi dan non farmakologi. Salah satu teknik non farmakologi adalah, salah satu teknik yaitu rubbing. Massase Rubbing punggung dengan tangan merupakan teknik penurunan nyeri dengan gosokan lembut pada saat terjadi nyeri. Untuk nyeri persalinan pada columna vertebra thoracic 10, 11, 12. Manfaat rubbing punggung selain untuk melancarkan peredaran darah juga diduga dapat menurunkan nyeri melalui mekanisme gate control termasuk pada nyeri persalinan tanpa mempengaruhi kontraksi uterus. Massase punggung klien dapat menurunkan tegangan dan meningkatkan relaksasi, dengan menggunakan penekanan dan menurunkan nyeri. Contoh dari tipe adalah tangan dan kaki, back rubs, sakral dan otot punggung (Harry, 2010) Rubbing adalah pemijatan atau usapan lembut pada bagian bawah punggung dengan rubbing dapat meningkatkan relaksasi juga menurunkan nyeri uterus berkontraksi dengan menutup pintu gerbang teori gate control. Rubbing juga meningkatkan endorphin yang berfungsi neurotransmiter dan neuromodulator untuk menghambat atau menurunkan sensasi nyeri. Cara rubbing bisa dilakukan dengan bantuan penolong persalinan atau keluarga yang mendampingi dengan cara pemijatan dengan gerakan melingkar pada punggung sekitar torakal 10, 11, 12, lumbal 1 dan sakral 2, 3, 4 selama kontraksi uterus dan ulangi kembali bila ada kontraksi (Maryunani, 2010). Menurut peneliti dari hasil data didapatkan perbedaan skala nyeri setiap responden berbedabeda, hal ini disebabkan karena setiap responden memiliki intensitas nyeri yang berbeda-beda. Selain itu banyak faktor yang berperan dalam mengurangi rasa nyeri saat persalinan, seperti pada hasil penelitian terlihat dari ibu yang mendapat teknik yang sesuai merasakan nyeri persalinan yang ringan, hal ini dikarenakan pada saat dilakukan selain mengurangi ketegangan pada otot juga mengurangi rasa takut atau kecemasan yang ada pada diri pasien dan juga ketika dilakukan, ibu merasakan sentuhan sehingga ibu merasa nyaman. Pada ibu yang dilakukan namun tetap mengalami nyeri berat bisa dikarenakan faktor pengalaman buruk persalinan yang lalu juga akan menambah kecemasan dan kepribadian ibu berperan penting terhadap rasa sakit, ibu yang secara alamiah tegang dan cemas akan lebih lama dalam menghadapi stres dibandingkan dengan wanita yang rileks dan percaya diri. SIMPULAN 1. Rata-rata nyeri pada ibu bersalin sebelum diberikan teknik adalah 3,450 dengan standar deviasi 0,944. 2. Rata-rata nyeri pada ibu bersalin setelah diberikan teknik adalah 2,400 dengan standar deviasi 0,994

Riska, Pengaruh Massase terhadap Pengurangan Rasa Nyeri pada Ibu Inpartu Kala I 411 3. Ada pengaruh Pengaruh Massase Terhadap Pengurangan Rasa Nyeri pada Ibu Inpartu Kala I di BPS Nurhasanah tahun 2016 (p-value 0,000<0,05). SARAN 1. Bagi penolong persalinan, dapat menerapkan prosedur rubbing dalam mengurangi rasa nyeri persalinan dengan memberikan penjelasan mengenai prosedur rubbing dan meminta persetujuan pasien terlebih dahulu. 2. Perlunya dilakukan sosialisasi pada ibu bersalin mengenai rubbing ini semenjak ibu melakukan pemeriksaan kehamilan 3. Bagi peneliti lebih lanjut dengan menambah variable lain yang bisa diteliti ataupun membandingkan dengan teknik lainnya seperti effleurage dan counterpressure yang berhubungan dengan pengurangan rasa nyeri. DAFTAR PUSTAKA Arikunto. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Bobak, Lowdermilk. 2005. Keperawatan Maternitas. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Harry. 2010. Buku Kebidanan: Patologi dan Fisiologi Kebidanan. Yogyakarta: Andi off set. Indrayani, Djami. 2013. Asuhan Persalinan dan Bayi Baru Lahir. Jakarta: Trans InfoMedia. Maryunani, Anik. 2010. Nyeri dalam Persalinan Teknik dan Cara Penangananya. Jakarta: Trans Info Media. Nolan, Mary. 2010. Kelas Bersalin. Yogyakarta: Golden Books. Nurasiah, Ai. 2012. Asuhan Persalinan Bagi Bagi Bidan. Bandung: Refika Aditama. Ratih, Rini Hariani. 2010. Pengaruh Metode Massage Terhadap Pengurangan Intensitas Nyeri pada Persalinan Kala I di Klinik Bersalin Fatimah Ali I Marindal Medan Tahun 2010. https://www.researchgate.net/researcher/49 571191_Rini_Hariani_Ratih (Diakses pada 4 Februari 2016). Siti, Saleha. 2009. Asuhan Kebidanan Persalinan. Jakarta: Salemba Medika. Sulistyawati, Nugraheny. 2012. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin. Jakarta: Salemba Medika. Tamsuri, S.2007. Konsep dan Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta: EGC.