PENJABAT BUPATI SEMARANG SAMBUTAN PENJABAT BUPATI SEMARANG PADA ACARA APEL BESAR DALAM RANGKA MEMPERINGATI HARI KESEHATAN NASIONAL KE-51 TAHUN 2015 TANGGAL 15 NOVEMBER 2015 Ysh. : 1. Ketua DPRD Kabupaten Semarang, 2. Para Pimpinan Perangkat Daerah Kabupaten Semarang yang terkait, serta hadirin yang saya hormati. Pada kesempatan yang berbahagia ini marilah kita senantiasa memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya kepada kita semua, sehingga sampai hari ini kita masih diberi kesempatan dapat hadir pada acara Apel Besar dalam rangka Memperingati Hari Kesehatan Nasional ke 1
51 tahun 2015. Dan bersama ini saya akan menyampaikan Sambutan Menteri Kesehatan RI pada Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke 51. Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita semua. Saudara-saudara sekalian di seluruh tanah air. Mengawali sambutan ini, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-nya, sehingga kita diberikan kesempatan memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke -51. Tema HKN ke-51 adalah Indonesia Cinta Sehat: Generasi Cinta Sehat, Siap Membangun Negeri. Generasi Cinta Sehat adalah kita semua, bangsa Indonesia dari berbagai usia, bayi, balita, anak, remaja, dewasa dan lansia turut serta dalam pembangunan kesehatan, mengingatkan kembali bahwa sehat itu harus dijaga, bergaya hidup sehat serta berpartisipasi 2
aktif dalam jaminan kesehatan nasional, untuk dapat mencapai layanan kesehatan yang kuat. Pada kesempatan yang baik ini, ijinkan saya mengucapkan Selamat Hari Kesehatan Nasional Ke-51 kepada segenap jajaran kesehatan, para pemangku kepentingan, mitra kesehatan dan seluruh elemen masyarakat sebangsa dan setanah air, dimanapun saudara melaksanakan abad baru memperjuangkan pembangunan kesehatan. Usia yang mewakili sebuah kematangan dan kemapanan pembangunan kesehatan Indonesia. Di era 2014-2019, Presiden Republik Indonesia menggagas Gerakan Revolusi Mental dan menetapkan Sembilan agenda prioritas yang disebut Nawa Cita. Revolusi Mental merupakan suatu gerakan seluruh masyarakat, baik pemerintah dan masyarakat dengan cara yang cepat untuk mengangkat kembali nilai-nilai strategis yang diperlukan oleh Bangsa dan Negara, untuk mampu menciptakan ketertiban dan kesejah- 3
teraan rakyat, sehingga dapat mengubah cara pandang, pikiran, sikap, perilaku yang berorientasi pada kemajuan dan kemodernan, sehingga Indonesia menjadi bangsa besar dan mampu berkompetisi dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Sembilan agenda prioritas tersebut digunakan untuk mewujudkan visi pembangunan nasional yaitu; Terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong-royong. Program ini digagas untuk menunjukkan prioritas jalan perubahan menuju Indonesia yang berdaulat secara politik, serta mandiri dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan. Kementerian Kesehatan RI berusaha menjalankan amanat Nawa Cita dengan terus melakukan inovasi, kerjasama dan kerja cerdas sesuai dengan semangat dari Kabinet Kerja. Melalui Nawa Cita butir 5, Kementerian Kesehatan berkomitmen untuk mewujudkan kualitas Hidup Manusia Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan. 4
kesejahteraan dan kesehatan, maka prioritas Pembangunan Kesehatan pada periode 2015-2019 melalui Program Indonesia Sehat dengan 3 pilar, yaitu : 1. Paradigma Sehat dilakukan dengan strategi pengarustamaan kesehatan dalam pembangunan kesehatan, penguatan promotif, preventif dan pemberdayaan masyarakat. 2. Penguatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan strategi peningkatan akses pelayanan kesehatan, optimalisasi system rujukan dan pendekatan continuum of care, intervensi berbasis risiko kesehatan. 3. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui Kartu Indonesia Sehat, dilakukan dengan strategi perluasan sasaran dan benefit serta kendali mutu dan kendali biaya. Upaya tersebut difokuskan pada empat program prioritas yaitu ; percepatan penurunan kematian ibu dan kematian bayi, perbaikan gizi khususnya stunting, disamping juga memperhatikan penurunan prevalensi 5
penyakit akibat infeksi dan pencegahan penyakit tidak menular melalui perubahan perilaku keluarga, dan masyarakat khususnya dalam pengenalan diri terhadap risiko penyakit. Saudara-saudara yang saya hormati, Jaminan Kesehatan Nasional merupakan salah satu program Kementerian Kesehatan dalam mewujudkan Revolusi Mental melalui Gotong-royong dalam pembiayaan kesehatan. Jaminan Kesehatan Nasional merupakan solusi untuk menjamin dan memastikan masyarakat kurang dan tidak mampu untuk mendapatkan manfaat pelayanan kesehatan. Di samping mendorong kepesertaan mandiri, Pemerintah menyediakan bantuan iuran untuk seluruh masyarakat miskin, serta bertahap menggabungkan semua system pembiayaan kesehatan dari daerah agar memenuhi asas-asas portabilitas dalam payung Jaminan Kesehatan Nasional dan Sistem Jaminan Sosial Nasional. Program ini telah berlangsung sejak tahun 2014, dan secara bertahap cakupan JKN akan diperluas lagi sehingga 6
target tahun 2019 seluruh masyarakat Indonesia terlindungi. Dari sisi pelayanan, ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan terus ditingkatkan dan system rujukan berjenjang dibangun secara bertahap untuk menjamin efektivitas dan efisiensi pembiayaan serta mutu pelayanan itu sendiri. Program Nusantara Sehat, sebagai salah satu program prioritas Kementerian Kesehatan selama 5 tahun kedepan, adalah program penguatan pelayanan kesehatan primer yang fokus pada upaya promotif, preventif, dengan berbasis pada tim. Tujuan utama program Nusantara Sehat adalah mewujudkan layanan kesehatan primer yang dapat dijangkau oleh setiap anggota masyarakat, terutama oleh mereka yang berada di wilayah-wilayah terpencil di berbagai pelosok Nusantara. Program ini merupakan program lintas Kementerian Kesehatan dengan target pelaksanaan adalah Puskesmas yang berlokasi di daerah tertinggal, perbatasan dan kepulauan (DTPK) di 7
48 Kabupaten di Indonesia dan melibatkan setidaknya 600 tenaga kesehatan yang terdiri dari tenaga dokter, perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, ahli teknologi laboratorium medik, tenaga gizi, dan tenaga kefarmasian yang berusia dibawah 30 tahun. Saudara-saudara yang saya hormati, Seiring dengan program-program kesehatan yang telah kita lakukan, meningkatnya jumlah fasilitas pelayanan kesehatan, penyediaan tenaga kesehatan yang berkompeten dan bertambahnya jumlah dan kompetensi tenaga kesehatan di semua jenjang fasilitas pelayanan kesehatan, distribusi obat yang semakin membaik ; kita masih menghadapi berbagai tantangan pembangunan kesehatan seperti tingginya Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi, prevalensi, gizi kurang dan stunting. Beberapa jenis penyakit menular dan penyakit tidak menular. Beberapa waktu lalu kita dihadapkan pada situasi asap kebakaran hutan dan lahan yang tidak hanya berdampak jangka pendek 8
pada kesehatan, tetapi kita juga harus mempersiapkan dampak jangka panjang yang akan timbul sebagai akibat paparan asap kebakaran hutan di beberapa wilayah di Indonesia. Kasus kekerasan pada perempuan dan anak juga semakin meningkat, menuntut kita untuk melengkapi diri baik sisi kebijakan maupun teknis penanganannya serta edukasi dan informasi cara pencegahannya. Faktor determinan kesehatan seperti penyediaan air bersih, sanitasi rumah tangga, ketahanan pangan perilaku masyarakat terkait merokok, pola makan dan lain-lain juga menjadi pekerjaan rumah bagi kita agar dapat terselesaikan. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan serta akses informasi memungkinkan timbulnya penyakit baru dan munculnya berbagai jenis pengobatan dan obat yang belum teruji keamanannya. Peringatan Hari Kesehatan Nasional tahun ini, sungguh dapat menjadi sebuah momentum yang tepat untuk menyampaikan kepada masyarakat di seluruh 9
penjuru negeri agar bangkit dan mulai meninggalkan cara menjaga kesehatan yang bersifat kuratif menuju semangat preventif dan promotif. Sehingga pesan utama adalah meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga diri, menjaga keluarga, dan menjaga lingkungan sekitar agar terhindar dari penyakit. Meningkatkan pengetahuan masyarakat dan mendorong mereka untuk melakukan kegiatan promotif dan preventif adalah salah satu tugas Kementerian Kesehatan. Melalui berbagai strategi komunikasi dan kampanye, Aksi CERDIK ( Cek kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet seimbang, Istirahat cukup dan Kelola Stres( adalah salah satu edukasi yang dilakukan di berbagai tatanan masyarakat mulai dari sekolah, rumah tangga, tempat kerja, tempat ibadah dan tempat-tempat umum. Pencegahan penyakit tidak menular diiringi dengan Gerakan PHBS (P erlaku Hidup Bersih dan Sehat) dimana masyarakat diminta aktif datang ke posyandu, 10
selalu memberikan ASI eksklusif, cuci tangan pakai sabun, memberantas jentik, tidak merokok dan menjaga lingkungan untuk mencegah berbagai timbulnya penyakit menular. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) harus kita masyarakatkan agar benar-benar menjadi budaya sehat bangsa Indonesia. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat hendaknya ditanamkan sejak usia dini agar tumbuh mengakar menjadi budaya bangsa Indonesia. Saudara-saudara yang saya hormati, Akselerasi pencapaian derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, dilakukan dengan kerjasama berbagai elemen penting, mulai dari Pemerintah, Kepala Daerah, Dunia Usaha dan Organisasi kemasyarakatan. Daerah mempunyai peran besar dalam mengelola sumber daya yang dimiliki, karena pola penyelenggaraan pemerintahan desentralisasi dan otonomi daerah yang memungkinkan daerah memiliki wewenang yang luas untuk memecahkan masalah kesehatan daerahnya. Pemerintah Pusat juga telah menerbitkan berbagai regulasi yang memungkinkan 11
daerah melakukan inovasi yang mendorong peran serta masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat guna mewujudkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang disyaratkan bagi penyelenggaraan pemerintahan. Kementerian Kesehatan mengapresiasi kepada beberapa Pemerintah Kabupaten/Kota serta Provinsi yang telah menyediakan 10% dari anggaran pembangunan untuk kesehatan, membuat peraturan daerah untuk Kawasan Tanpa Asap Rokok, membangun kota ramah lansia, memberikan insentif bagi tenaga kesehatan dari dana APBD-nya membangun fasilitas pelayanan kesehatan khususnya Puskesmas di daerahdaerah tertentu, serta terus menerus meningkatkan kompetensi petugas kesehatan agar dapat memberikan pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat. Peringatan HKN ke 51 ini tentu merupakan momen untuk berbagi tantangan dan menguatkan komitmen, meningkatkan tekad dan semangat kita semua, untuk lebih memberi makna pada masyarakat akan 12
pentingnya kesehatan. Semangat melayani, semangat menggerakkan, semangat untuk mampu menangkap aspirasi masyarakat, semangat memandirikan dan memberdayakan, dalam pencapaian derajat kesehatan harus menjadi konsep pembangunan nasional kita. Oleh karenanya, dalam rangka mewujudkan visi pembangunan nasional, serta sejalan dengan tema Hari Kesehatan Nasional ke- 51 ini saya meminta perhatian beberapa hal: 1. Pembangunan kesehatan merupakan salah satu unsur penopang peningkatan Indeks Pembangunan Manusia, disamping unsur pendidikan dan ekonomi. Untuk itu sebagai investasi, orientasi pembangunan kesehatan harus lebih didorong pada aspek-aspek promotif dan preventif tanpa melupakan aspek kuratif rehabilitative, melalui pendekatan keluarga. 2. Pendekatan pembangunan kesehatan berbasis continuum of care dari mulai ibu hamil, bayi dan 13
balita, anak usia sekolah dan remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. 3. Diperlukan kerjasama baik lintas program maupun lintas sektor, akademisi, kepala daerah pelaku usaha, organisasi masyarakat dan lain lain sebagai bentuk tanggung jawab bersama akan masa depan bangsa, khususnya kualitas sumberdaya manusia yang mampu bersaing dengan bangsa lain dimuka bumi; dengan akan dimulainya Masyarakat Ekonomi Asean. 4. Menumbuhkan semangat Revolusi Mental di jajaran kesehatan agar dapat menumbuhkan budaya birokrasi yang profesional, transparan, partisipasif, akuntabel dan memiliki kredibilitas yang didasari etika, serta integritas pengabdian yang tinggi, sehingga dapat memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik. Revolusi mental berarti meningkatkan bergotong-royong. 14
Saudara-saudara yang saya hormati. Sebelum mengakhiri sambutan saya, perkenankanlah saya mengajak semua untuk mengikuti rangkain peringatan HKN ini, untuk mengenang para pejuang pembangunan kesehatan, meneladani hal-hal yang telah mereka lakukan dan mendo akan mereka, khususnya yang telah wafat, agar mendapatkan ampunan serta tempat yang layak disisi Tuhan Yang Maha Esa. Selanjutnya saya mengajak semua pihak untuk bekerjasama dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan yang sedang kita lakukan untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia. Akhirnya marilah kita memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa- Allah SWT, agar berkenan memberikan bimbingan dan meridloi semua usaha luhur yang kita lakukan. 15
Selamat Hari Kesehatan Nasional, Generasi Cinta Sehat Siap Membangun Negeri. Sekian terima kasih. Wassalamu alaikum Wr.Wb. MENTERI KESEHATAN RI. Ttd. Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M (K) 16
17