PANDUAN PENCEGAHAN BENCANA ABRASI PANTAI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki kawasan pesisir sangat luas,

AKU & BUMIKU: BANJIR & LONGSOR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

5.1.1 Bencana Lainnya A. Bencana Angin Puting Beliung Berdasarkan data yang diperoleh terdapat kejadian bencana yang diakibatkan oleh bencana angin

TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa penelitian dan kajian mengenai banjir pasang. Beberapa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MITIGASI BENCANA ALAM I. Tujuan Pembelajaran

KERANGKA RAPERMEN TENTANG TATA CARA PENGHITUNGAN BATAS SEMPADAN PANTAI

Kimparswil Propinsi Bengkulu,1998). Penyebab terjadinya abrasi pantai selain disebabkan faktor alamiah, dikarenakan adanya kegiatan penambangan pasir

BAB I PENDAHULUAN. membentang dari Sabang sampai Merauke yang kesemuanya itu memiliki potensi

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia sebagai negara kepulauan mempunyai lebih dari pulau dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

STUDI PREFERENSI MIGRASI MASYARAKAT KOTA SEMARANG SEBAGAI AKIBAT PERUBAHAN IKLIM GLOBAL JANGKA MENENGAH TUGAS AKHIR

KAJIAN KERUSAKAN PANTAI AKIBAT EROSI MARIN DI WILAYAH PESISIR KELURAHAN KASTELA KECAMATAN PULAU TERNATE

BAB I PENDAHULUAN. banyak dipengaruhi oleh faktor geologi terutama dengan adanya aktivitas

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. permukaan bumi yang luasnya 510 juta km 2, oleh karena itu persediaan air di

BAB I PENDAHULUAN. dengan yang lain, yaitu masing-masing wilayah masih dipengaruhi oleh aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan pembangunan yang pesat di Kota Surabaya menyebabkan perubahan

I. PENDAHULUAN. Menurut Mahi (2001 a), sampai saat ini belum ada definisi wilayah pesisir yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mangrove merupakan ekosistem dengan fungsi yang unik dalam lingkungan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

TINGKAT PENERAPAN SISTEM BUDIDAYA MANGROVE PADA MASYARAKAT PULAU UNTUNG JAWA, KEPULAUAN SERIBU

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLatihan soal 10.4

MITIGASI BENCANA ALAM II. Tujuan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI. dengan fasilitas dan infrastruktur perkotaan yang sesuai dengan kegiatan ekonomi yang dilayaninya;

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Wilayah pesisir Indonesia memiliki luas dan potensi ekosistem mangrove

BAB III METODOLOGI. Studi pustaka terhadap materi desain. Mendata nara sumber dari instansi terkait

BAB VI ALTERNATIF PENANGGULANGAN ABRASI

BAB I PENDAHULUAN. pantai km serta pulau dan luas laut sekitar 3,1 juta km 2, sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. garis pantai sepanjang kilometer dan pulau. Wilayah pesisir

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

ABSTRAK. Kata Kunci: ekowisata pesisir, edukasi, hutan pantai, konservasi, perencanaan. iii

Berilah tanda silang (X) huruf a, b,c, atau d pada jawaban yang paling tepat!

KEBAHAGIAAN (HAPPINESS) PADA REMAJA DI DAERAH ABRASI

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 72 Tahun : 2015

MANAJEMEN BENCANA PENGERTIAN - PENGERTIAN. Definisi Bencana (disaster) DEPARTEMEN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Ekosistem pesisir tersebut dapat berupa ekosistem alami seperti hutan mangrove,

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TADULAKO 2016

PENDEKATAN TEORITIS. Tinjauan Pustaka

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. dari buah pulau (28 pulau besar dan pulau kecil) dengan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bencana sosial

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia tidak terlepas dari pengaruh dan fenomena alam yang

BAB 1 : PENDAHULUAN Latar Belakang

PENYEBAB TERJADINYA TSUNAMI

I. PENDAHULUAN. dan moril. Salah satu fungsi pemerintah dalam hal ini adalah dengan

BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

Keputusan Presiden No. 32 Tahun 1990 Tentang : Pengelolaan Kawasan Lindung

BAB I PENDAHULUAN. tumbuhan yang hidup di lingkungan yang khas seperti daerah pesisir.

menyiratkan secara jelas tentang perubahan paradigma penanggulangan bencana dari

Geo Image (Spatial-Ecological-Regional)

KAJIAN DAMPAK PENGEMBANGAN WILAYAH PESISIR KOTA TEGAL TERHADAP ADANYA KERUSAKAN LINGKUNGAN (Studi Kasus Kecamatan Tegal Barat) T U G A S A K H I R

MEMAHAMI PERINGATAN DINI TSUNAMI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KL 4099 Tugas Akhir. Desain Pengamananan Pantai Manokwari dan Pantai Pulau Mansinam Kabupaten Manokwari. Bab 5 SYSTEM PLANNING

BAB I PENGANTAR Latar Belakang. Tentara Nasional Indonesia ( TNI ) berdasarkan Undang-Undang Republik

Definisi dan Jenis Bencana

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG BATAS SEMPADAN PANTAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Kajian Hidro-Oseanografi untuk Deteksi Proses-Proses Dinamika Pantai (Abrasi dan Sedimentasi)

JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN III (TIGA) ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan menjadi lebih baik, wilayah pesisir yang memiliki sumber daya alam

BAB I PENDAHULUAN. bencana didefinisikan sebagai peristiwa atau rangkaian peristiwa yang

INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN NUNHILA KECAMATAN ALAK KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR

I. PENDAHULUAN. Desain Komunikasi Visual 1

TANAH LONGSOR; merupakan salah satu bentuk gerakan tanah, suatu produk dari proses gangguan keseimbangan lereng yang menyebabkan bergeraknya massa

DOKUMEN RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR (RPDP) DESA SOMBOKORO

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II

BAB I PENDAHULUAN. tempat dengan tempat lainnya. Sebagian warga setempat. kesejahteraan masyarakat sekitar saja tetapi juga meningkatkan perekonomian

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. karena merupakan gabungan dari ciri-ciri tumbuhan yang hidup di darat dan di

BAB I PENDAHULUAN. dialami masyarakat yang terkena banjir namun juga dialami oleh. pemerintah. Mengatasi serta mengurangi kerugian-kerugian banjir

Teori Pembentukan Permukaan Bumi Oleh Faktor Eksogen. Oleh : Upi Supriatna, S.Pd

KERAGAMAN BENTUK MUKA BUMI: Proses Pembentukan, dan Dampaknya Terhadap Kehidupan

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Penting Bagi Kehidupan, Harusnya Mangrove Tidak Dirusak

BAB I PENDAHULUAN. bencana alam agar terjamin keselamatan dan kenyamanannya. Beberapa bentuk

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

TINJAUAN PUSTAKA. A. Pesisir Pantai. merupakan daerah yang terletak di atas dan di bawah permukaan laut dimulai dari

Transkripsi:

PANDUAN PENCEGAHAN BENCANA ABRASI PANTAI ( UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH ) JURUSAN PENDIDKAN GEOGRAFI SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013 OLEH: MUH. ISA RAMADHAN

KATA PENGANTAR Puji dan Syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan Karunianya sehingga Panduan Bencana Abrasi dapat terselesaiakan, Pembuatan Buku ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dasar tentang kebencanaan, yang memuat tentang bencana abrasi pantai. Harapan penulis semoga buku ini kiranya dapat menjadi panduan dasar dalam melaksanakan tindakan pencegahan dan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat secara khusus kepada siswa sekolah dan secara umum kepada masyarakat. Bandung, Juni 2013 Penulis

PENDAHULUAN KATA PENGANTAR Indonesia merupakan negara kepulauan dan memiliki wilayah yang cukup luas, dengan panjang garis pantai 95.181 kilometer, selain itu juga indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk yang cukup tinggi yang sebagaian bermukim wilayah pesisir. Belakangan ini kita sering mengalami bencana alam yang menimpa berbagai wilayah di indoensia, bencana yang terjadi seringkali menimbulkan jatuhnya korban jiwa, selain kerugian materil yang diderita. dengan kepadatan penduduk yang tinggi, keadaan tersebut cukup mengkhawatirkan. seringkali bencana terjadi dikarenakan faktor dinamika oleh alam itu sendiri, akan tetapi bencana juga terjadi karena ulah dari manusia itu sendiri. dibeberapa negara maju, bencana seringkali bisa diantisipasi, hal tersebut dikarenakan karena tingkat pemahaman dari masyarakatnya. saat ini banyak masyarakat yang secara tidak sadar hidup dan bertempat tinggal di daerah yang rentan terjadinya bencana, selain itu juga perilaku masyarakat tidak mencerminkan tingkat pengetahuan terhadap bencana. Pada dasarnya, dimanapun tempat kita hidup dipermukaan bumi ini berpotensi terhadap terjadinya bencana, akan tetapi hal tersebut dapat diantisipasi jika kita mengetahui tentang resiko bencana dan juga jika kita bijak terhadap lingkungan yang kita tinggali. Mengetahui jenis-jenis bencana dan bagaiaman bencana itu terjadi serta tindakan apa yang harus dilakukan sangatlah penting, agar kita terhindari dari kerugian, baik korban jiwa maupun korban harta benda. Buku panduan ini akan coba membagi informasi tentang bencana serta tindakan apa yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya bencana tersebut. jenis bencana yang di informasikan dalam buku ini mengenai Abrasi Pantai.

BENCANA ABRASI PANTAI S ebelum kita membahasa tentang bencana alam, penting untuk kita ketahui tentang apakah bencana itu? Menurut undang-undang No 24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana, disebutkan bahwa: bencana adalah suatu peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. ABRASI PANTAI Abrasi adalah proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut dan arus laut yang bersifat merusak

CONTOH KASUS Mari kita simak sebuah cerita berikut ini: KISAH TENTANG ABRASI PANTAI Angin berhembus kencang seharian dan belum juga reda hingga malam larut. Mamat dan ayahnya terus berjaga-jaga, sembari terus memperhatikan halaman belakang rumah serta dapur mereka yang saat ini sedang beradu dengan ombak.. Air laut yang pasang disertai gelombang dan angin kencang sedang mengancam dusun yang berada di pesisir selatan pulau. Kakak Mamat, Jhonny, sedang bahu membahu mengisi karung-karung dengan tanah, bersama dengan penduduk sekitar, Halaman belakang rumah Mamat yang berupa pantai sudah lama hilang, sekarang tinggal dapur dan sejengkal jarak dari tebing kecil yang terbentuk dari hantaman ombak. Malam ini desa dibuat terjaga dengan terjangan ombak besar di musim penghujan ini. Kenaikan permukaan air laut semakin diperparah jika terjadi pasang purnama, perahu yang dulunya ditambatkan jauh dipantai sekarang harus disandarkan disamping halaman rumah penduduk. Mamat teringat sumur tempatnya sering membilas tubuhnya sehabis berenang dipantai, kini telah lama hilang yang tersisa hanya bekasnya. Malam hari penduduk ditepian pantai diungsikan ke balai desa yang letaknya agak jauh dari pantai. Beberapa diantaranya mengemas barang-barang perlengkapan rumah mereka yang masih bisa diselamatkan. Khawatir akan ikut terseret oleh ombak yang kian meninggi. Sebenarnya penduduk desa tahu bahwa gelombang tinggi tersebut hanya terjadi ketika purnama dan pada musim angin tertentu. Namun apa daya, keadaan tersebut semakin parah saja. Kini berderet-deret rumah penduduk nyaris habis diterjang oleh gelombang tersebut. Pemerintah daerah yang saat itu diwakili oleh camat dan unsur dari BPBD, yang saat itu tiba dikampung tersebut. Dalam pemaparannya, Camat menghimbau untuk bersabar dalam menghadapi keadaan ini, juga bahwa bencana ini tidak terlepas dari kondisi lingkungan, naiknya permukaan air laut akibat dari pemanasan global, dan juga rusaknya ekosistem pesisir menjadi faktor penentu. Camat juga mengutarakan, 10 tahun yang lalu ketika beliau berkunjung ke desa ini, beliau mengatakan, dahulu saya masih melihat kampung ini begitu rimbun oleh pepohonnan, pohon kelapanya masih banyak, dan juga kawasan bakaunya masih banyak. Kenapa sekarang tiba-tiba menghilang.? Penduduk banyak yang terdiam. Pak camat melanjutkan himbauannya, yang dimaksudkan kondisi lingkungan adalah tersediannya ekosistem yang menyangga pantai. Sekarang karena bakau sudah hilang, ditebangi untuk dijadikan kayubakar, maka pantai tidak mampu lagi menahan hempasan ombak, memang saat dulu belum terasa dampaknya, tapi sekarang, saat kita berkumpul disini adalah dampak dari perilaku kita sendiri. Kita tidak begitu tahu fungsi pohon-pohon bakau selain sebagai kayu bakar, pohon bakau juga berfungsi melindungi kita dari bencana gelombang laut seperti sekararang ini. Apa kesan yang bisa kalian tangkap dari kisah ini?

MENGAPA ABRASI DIKATEGORIKAN SEBAGAI BENCANA? Abrasi dapat merusak fasilitas sarana dan prasarana di pesisir seperti jalan raya, tiang listrik, dermaga bakan rumah penduduk. abrasi yang terjadi dalam wilayah yang luas sehingga mengakibatkan kerugian yang cukup besar maka abrasi termasuk sebagai tergolong sebagai bencana. abrasi yang terjadi pada wilayah yang tidak terlalu luas dapat dikategorikan tanda-tanda bencana. FAKTOR TERJADINYA ABRASI Abrasi adalah fenomena alam yang selalu menjadi masalah di lingkungan pantai. proses terjadinya abrasi dibagi kedalam 2 faktor yaitu: FAKTOR ALAM proses terjadinya abrasi karena fakto alam disebabkan ketika angin yang bergerak di laut menimbulkan gelombang dan arus menuju pantai. arus dan angin tersebut memiliki kekuatan yang lama kelamaan menggerus pinggir pantai. gelombang di sepanjang pantai menggetarkan atau batuan yang lama kelamaan akan terlepas dari daratan. kekuatan gelombang terbesar terjadi pada waktu terjadi badai sehingga dapat mempercepat terjadinya proses abrasi. contoh abrasi karena faktor alam, misalnya adalah pura tanah lot di pulau bali yang terus terkikis

FAKTOR MANUSIA AKTIFITAS MANUSIA DI PESISIR MENGAKIBATKAN CEPATNYA PANTAI MENGALAMI ABRASI. AKTIFITAS MANUSIA DIANTARANYA: PENGRUSAKAN TERUMBU KARANG, PENEBANGAN MANGROVE, PENAMBANGAN PASIR PANTAI DAN LAIN SEBAGAINYA. Kerusakan terumbu karang mengakiabtkan kecepatan gelombang yang menghantam pantai semakin kuat. Mangrove berfungsi sebagai pemecah gelombang alami, apabila mangrove terus menerus ditebang, mengakibatkan gelombang akan semakin membesar dan menghantam wilayah pantai. penambangan pasir sangat berperan banyak terhadap abrasi pantai, baik di daerah tempat penambangan pasir maupun di daerah sekitarnya karena terkurasnya pasir laut akan sangat berpengaruh terhadap kecepatan dan arah arus laut yang menghantam pantai. bencana abrasi banyak melanda wilayah pantai, tapi tidak semua pantai bisa mengalami abrasi. ABRASI BIASANYA TERJADI DI PANTAI LANDAI

PROSES TERJADINYA GELOMBANG DAN ABRASI Abrasi bisa terjadi ketika terjadi gelombang dan tiupan angin yang cukup kencang yang melanda daerah pantai dan semakin parah jika pantai mengalami kerusakan. Secara alami gelombang dan arus laut terjadi akibat perbedaan tekanan yang ekstrem di permukaan laut. kenaikan permukaan laut akibat pemanasan global juga mempengaruhi terjadinya abrasi pantai. BAGAIMANA TERJADINYA ABRASI? Sumber foto: antara News Abrasi tidak terjadi secara seketika, melainkan terjadi dalam dalam waktu yang lama, akibat gelombang yang terus menerus terjadi, lambat laun pantai akan menyempit dan semakin mendekati pemukiman yang ada disekitar. Bukan hanya kekuatan gelombang, akan tepi terjangan gelombang secara terus menerus yang mengakibatkan Abrasi.

DAMPAK ABRASI Dampak yang diakibatkan oleh abrasi antara lain: penyusutan lebar pantai sehingga menyempitnya lahan bagi penduduk yang tinggal di pinggir pantai secara terus menerus. kerusakan hutan bakau di sepanjang pantai, karena terpaan ombak yang didorong angin kencang begitu besar. Rusaknya infrastruktur di sepanjang pantai, mis: Tiang Listrik, Jalan, Dermaga dll. kehilangan tempat berkumpulnya ikan ikan perairan pantai karena terkikisnya hutan bakau Daerah pantai yang mengalami abrasi sangat sulit untuk dipulihkan atau kembali dalam keadaaan normal. Selain itu juga, kerusakan pantai akibat abrasi dapat menggangu mata pencaharian penduduk disekitar, terutama yang berprofesi sebagai nelayan. Pantai yang mengalami abrasi jika tidak di tanggulangi akan berakibat kerusakan pantai yang semakin parah.

TINDAKAN DAN PENCEGAHAN Tindakan Jika abrasi terjadi, apa yang harus dilakukan abrasi terjadi dalam jangka waktu yang lama, akan tetapi jika gelombang besar terjadi dan menerjang wilayah pemukiman, tindakan yang harus dilakukan: Jika terjadi di pantai tanpa pemukiman dapat antisipasi dengan membuat tanggul sederhana dengan karung berisi pasir dan ditempatkan di sepanjang pantai yang diterjang ombak. jika terjadi dipantai yang berpenduduk atau berdekatan dengan aktifitas warga, - pastikan mengevakuasi terlebih dahulu warga disekitar - kemudian memberi penanda tempat yang mudah longsor akibat abrasi - memperkuat tepian pantai dengan tanggul alami dari karung berisi pasir atau material padat lainnya. - Jika pantai telah mengalami kerusakan, akan dibuat talud/tanggul atau pemecah ombak (jety), Tindakan penanggulangan abrasi di salah satu pantai di Lhokseumawe, Aceh.

BAGAIMANA MENCEGAH TERJADINYA ABRASI Sebelum abrasi terjadi, terdapat tindakan pencegahan yang mungkin untuk kita lakukan baik secara perseorangan atau berkelompok. untuk menanggulangi atau mencegah terjadinya abrasi pantai yaitu: 1. Pelestarian terumbu karang terumbu karang juga dapat berfungsi mengurangi kekuatan gelombang yang sampai ke pantai. oleh karena itu perlu pelestarian terumbu karang dengan membuat peraturan untuk melindungi habitatnya. ekosistem terumbu karang, padang lamun, mangrove dan vegetasi pantai lainnya merupakan pertahanan alami yang efektif mereduksi kecepatan dan energi gelombang laut sehingga dapat mencegah terjadinya abrasi pantai. jika abrasi pantai terjadi pada pulau-pulau kecil yang berada di laut terbuka, maka proses penenggelaman pulau akan berlangsung lebih cepat. 2. Melestarikan tanaman bakau/mangrove fungsi dari tanaman bakau yaitu untuk memecah gelombang yang menerjang pantai dan memperkokoh daratan pantai, selain untuk mempertahnakan pantai, mangrove juga berfungsi sebagai tempat berkembangbiakan ikan dan kepiting. 3. Melarang penggalian pasir pantai pasir pantai yang terus menerus diambil akan mengurangi kekuatan pantai. 4. Sedangkan pada pantai yang telah atau akan mengalami abrasi, akan dibuatkan pemecah ombak atau talud untuk mengurangi dampak dari terjangan ombak, tindakan ini sering juga disebut tindakan pencegahan secara teknis.

PENUTUP Sebelum bencana datang sebaiknya kita mengetahui sebab terjadinya bencana, bisa jadi bencana tersebut terjadi akibat dari tindakan kita yang tidak bertanggung jawab. Untuk contoh abrasi, peran kita sangat penting untuk mencegah terjadinya abrasi. Menjaga lingkungan pantai agar selalu lestari dengan tidak menebang pohon bakau, tidak merusak terumbu karang atau juga tidak mengambil pasir panta secara berlebih. Tindakan yang dimulai dari sekarang dapat menyelamatkan lingkungan dimasa yang akan datang. Membiasakan menanam Mangrove sejak dini