A. Latar Belakang Masalah Akhlaq merupakan sesuatu yang sangat penting bagi kehidupan manusia.kedudukannya merupakan salah satu pilar utama agama Islam di samping Akidah dan Syari ah. Rasulullah SAW, tugasnya diutus oleh Allah SWT adalah untuk menyempurnakan akhlaq manusia. Sebagai contoh kongkrit, Allah menjadikan Rasulullah SAW sebagai suri tauladan atau Utswatun Hasanah.Sehingga semua perangainya yang baik patut dicontoh oleh umat manusia.akhlaq menunjukan sesuatu yang benar atau salah dilakukan oleh setiap manusia.akhlaq merupakan salah satu anugerah yang diberikan Allah untuk manusia.dengan akhlaq, manusia dibedakan terhadap makhluk-makhluk lainnya. Oleh karena itu, bagi manusia yang memiliki akhlak yang mulia, maka kedudukannya akan tinggi di hadapan Allah. Sedangkan yang akhlaqnya buruk, kedudukannya bisa disamakan dengan binatang.akhlaq meliputi seluruh kegiatan manusia.yaitu akhlaq terhadap Allah dan Rasulnya, Akhlaq terhadap sesama manusia, terhadap diri sendiri, dan terhadap sesama makhluk Allah. Secara kebahasaan perkataan akhlak dalam bahasa Indonesia berasal dari kosa kata bahasa arab akhlaq yang merupakan bentuk jamak dari perkataan khilqun atau khuluqun yang berarti perangai, kelakuan, watak, kebiasaan, kelaziman, dan peraaban yang baik. Jadi secara kebahasaan perkataan akhlak mengacu kepada sifat-sifat manusia secara universal, laki-laki maupun perempuan, yang baik maupun yang buruk.dengan demikian, perkataan akhlak mengacu kepada sifat manusia yang baik dan juga mengacu kenapa sifat manusia yang buruk.ada akhlak yang baik dan ada akhlak yang buruk.ada perempuan yang berahklak baik dan ada perempuan yang berakhlak buruk. Hal yang sama berlaku pada laki-laki, ada lakilaki yang berakhlak baik dan ada juga yang berakhlak buruk. Akhlaq dapat dibagi menjadi dua.yaitu Akhlaqul Mahmudah atau akhlaq terpuji, dan Akhlaqul Madzmumah atau akhlaq tercela. Pada tulisan ini, yang akan ditekankan pembahasannya adalah pada Akhlaqul Madzumah atau akhlaq tercela. Akhlaq madzumah atau akhlaq tercela adalah akhlak buruk yang dikendalikan oleh setan.akhlaq ini benar-benar harus dijauhi oleh manusia. Karena jika berkepanjangan, hati manusia akan menjadi busuk dan tidak bisa tersentuh lagi oleh ayat-ayat Allah. Keadaan seperti ini, bisa dikatakan manusia tersebut sudah terkena penyakit hati. A. PERILAKU TERCELA Berikut ini adalah beberapa sikap atau perilaku yang tergolong tercela: 1. Perilaku Hasud
Sabda Nabi SAW : Hati-hati kalian dari sifat hasud, sungguh hasud itu dapat `memakan` (pahala) kebaikan seperti api yang melahap kayu bakar. Sifat hasud adalah keinginan buruk terhadap orang lain yang sedang mendapat kenikmatan, agar kenikmatan orang lain itu menjadi luntur, hancur atau hilang, dan dapat beralih kepada dirinya. Sifat hasud sering kali mendorong pemiliknya untuk berbuat apa saja, bahkan menghalalkan segala cara, demi kehancuran orang yang dihasudi. Sering terdengar ada seorang yang hasud kepada tetangganya, entah itu di perkampungan, pertokohan, perkantoran maupun di pasar dan sebagainya, yang mana si hasud ini dalam melancarkan aksinya sampai menggunakan bantuan dukun atau ilmu sihir. Hal itu dilakukan demi terpenuhi ambisinya dalam menjatuhkan `lawan` yang dihasudi. Biasanya, cara yang sering digunakan dalam memulai aksinya, adalah menjadikan sang `lawan` sebagai bahan pergunjingan, misalnya dengan cara mencari-cari kesalahannya, bahkan terkadang mengada-ada serta memberi bumbu penyedap omongan. Jika cara itu dirasa belum cukup, maka mulailah melancarkan serangan fisik sedikit demi sedikit, hingga melakukan hal-hal yang dapat membahayakan keselamatan jiwa `lawannya`, namun umumnya, dilakukan secara sembunyi-sembunyg hingga susah dilacak sumbernya. Jika cara licik ini masih dianggap kurang memadai, maka si hasud tidak segan-segan menggunakan ilmu sihir atau meminta bantuan dukun. Biasanya, si pelaku berusaha menampakkan kebaikan kepada orang lain termasuk kepada `lawannya`, dengan tujuan agar kelakuannya tidak terdeteksi. Sifat hasud seringkali bergandengan dengan sifat dengki. Sedangkan dengki adalah perilaku permusuhan terhadap orang lain, baik yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, dengan tanpa alasan yang dibenarkan oleh syariat.
2. Perilaku Riya Riya adalah melakukan amal bukan karena mengharap ridha Allah, tapi mencari pujian dan kemasyhuran di mata manusia.riya merupakan bentuk syirik kecil yang dapat merusak dan membuat ibadah serta kebaikan yang dilakukan tidak bernilai di hadapan Allah. Sikap ini muncul karena orang tak paham tujuan ibadah dan amal yang dilakukan. Dalam Islam, setiap ibadah, amal, dan aktivitas lainnya harus dilakukan demi mencari ridha Allah swt. Firman-Nya, Katakanlah, sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanya untuk Allah, Tuhan semesta alam. (QS Al-An am: 162). Riya yang ditampilkan orang dalam perilaku sehari-hari berkorelasi dengan sifat angkuh.riya berawal dari keinginan untuk menunjukkan, bahwa ia yang paling hebat, baik, taat, dan dermawan. Allah berfirman, Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang keluar dari kampungnya dengan rasa angkuh dan dengan maksud riya kepada manusia serta menghalangi (orang) dari jalan Allah.Dan (ilmu) Allah meliputi apa yang mereka kerjakan. (QS Al-Anfal: 47). Riya muncul akibat kurang iman kepada Allah dan hari akhirat serta ekspresi ketidakjujuran menjalankan agama.dalam melakukan ibadah dan kebaikan, orang yang riya berorientasi jangka pendek mendapat pujian manusia. Ia beribadah karena ingin dipandang sebagai orang taat dan saleh. Apabila memberi sedekah dan bantuan, ia ingin disebut dermawan dan memiliki kepekaan sosial. Dan orangorang yang menafkahkan harta-harta mereka karena riya kepada manusia, dan orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan kepada hari kemudian, barang siapa yang mengambil setan itu menjadi temannya, maka itu adalah teman yang seburuk-buruknya. (QS An-nisa: 38). Sikap riya sangat merugikan karena kebaikan dan ketaatan yang dilakukan tidak bernilai di sisi Allah.Allah berfirman, Hai orang-orang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian.maka, perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). (QS Al-Baqarah: 264). Orang-orang seperti itu di akhirat kelak dicap Allah sebagai pendusta. Rasulullah saw berkata, Ada yang mengaku berjuang di jalan Allah hingga mati syahid, padahal hanya ingin dikenal sebagai pemberani. Ada yang mengaku mempelajari ilmu pengetahuan, mengajarkan, dan membaca Alquran karena Allah, padahal ia hanya ingin dikenal sebagai orang alim dan
qari. Ada yang mengaku mendermakan harta untuk mencari ridha Allah, padahal ia hanya ingin disebut dermawan. Amalan semua orang itu ditolak Allah dan mereka dimasukkan ke dalam neraka. (HR Muslim). Wallahu alam.( Firdaus ) 3. Perilaku Aniaya Perilaku aniaya dalam ajaran islam dibedakan dua kategori yaitu sebagai berikut: a. Aniaya terhadap diri sendiri, misalnya orang yang maksiat kepada Allah Swt, berarti menganiaya diri sendiri. b. Aniaya terhadap orang lain, misalnya pemimpin yang zalim yang menyengsarakan rakyatnya. Untuk dapat menghindari perilaku aniaya, hendaknya diperhatikan beberapa hal sebagai berikut: a. Tanamkan keimanan yang kuat dalam hati, agar tidak tergoda bujuk rayu setan untuk berbuat aniaya. b. Berkeyakinan bahwa perbuatan aniaya adalah perbuatan keji yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. c. Memahami bahwa berbuat aniaya terhadap orang lain berarti menganiaya diri sendiri. d. Memulai menghindari berbuat aniaya sendiri mungkin agar menjadi orang yang ramah dan bijaksana. 1. Pengertian Diskriminasi Diskriminasi ialah sikap perilaku pilih kasih atau pandang bulu atas dasar suka atau tidak suka sesuai dengan kehendak hatiya tanpa menghiraukan perasaan orang yang disikapinya.islam melarang umatnya berprilaku diskriminasi baik kepada mahluk sesamanya maupun kepada makhluk Allah Swt lainya. Diciptakannya manusia oleh Allah Swt, berbangsa bangsa dan bersuku suku adakah agar saling mengenal.namun, kenyataanya banyak yang menyalah artikan perintah tersebut sebaliknya justru digunakan untuk membeda bedakan. Sebagai seorang muslim sebaiknya kita tidak boleh memiliki sifat tersebut, namun harus menyadari bahwa pada dasarnya manusia diciptakan sama yakni dari sari pati tanah dan diberi tugas sama yaitu menjadi khalifah di bumi. Di hadapan Allah Swt, semua manusia sama yang membedakan hanyalah tingkat ketaqwaan. 2. Contoh Prilaku Diskriminasi Diantara contoh diskriminasi adalah sebagai berikut : a. Tidak membrikan pelayanan yang sama dalam hal yang menjadi hak hukum b. Memandang orang lain dari segi suku dan tidak suka sesuai kehendak hatinya. c. Bertujuan menjatuhkan harga diri orang lain.
Please download full document at www.docfoc.com Thanks