ANALISIS PELUANG PENGHEMATAN EKONOMI SISTEM FOTOVOLTAIK TERHUBUNG JARINGAN LISTRIK PADA KAWASAN PERUMAHAN DI KOTA PANGKAL PINANG

dokumen-dokumen yang mirip
PERENCANAAN SISTEM FOTOVOLTAIK BAGI PELANGGAN RUMAH TANGGA DI KOTA PANGKALPINANG

BAB I PENDAHULUAN. perhatian utama saat ini adalah terus meningkatnya konsumsi energi di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISA DAN KOMBINASI SOLAR HOME SYSTEM DENGAN LISTRIK PLN

DASAR TEORI. Kata kunci: grid connection, hybrid, sistem photovoltaic, gardu induk. I. PENDAHULUAN

DESAIN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HYBRID MICROHYDRO PV ARRAY (STUDI KASUS DUSUN SADAP BANGKA TENGAH)

ANALISIS KARAKTERISTIK ELECTRICAL MODUL PHOTOVOLTAIC UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA SKALA LABORATORIUM

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

Implementasi Algoritma Logika Fuzzy Dalam Penentuan Kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terpusat Off Grid

STUDI TERHADAP UNJUK KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA 1,9 KW DI UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN

PERANCANGAN SISTEM HIBRID PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN JALA-JALA LISTRIK PLN UNTUK RUMAH PERKOTAAN

BAB IV SIMULASI 4.1 Simulasi dengan Homer Software Pembangkit Listrik Solar Panel

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

NASKAH PUBLIKASI PENGGUNAAN PANEL SURYA (SOLAR CELL) SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK ALTERNATIF UNTUK POMPA AKUARIUM DAN PEMBERI MAKAN OTOMATIS

Penerapan Teknologi Sel Surya dan Turbin Angin Untuk Meningkatkan Efisiensi Energi Listrik di Galangan Kapal

PENGEMBANGAN TRAINER PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA SISTEM ON GRID DENGAN PLN UNTUK MENUNJANG MATAKULIAH PRAKTIKUM PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan energi listrik akan menimbulkan masalah dalam usaha penyediaannya,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Listrik Negara (PLN) merupakan penyuplai listrik di Indonesia

Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Secara Mandiri Untuk Rumah Tinggal

PERENCANAAN PERKAMPUNGAN SURYA (SOLAR RURAL) 20 kwp SISTEM SENTRALISASI DI KABUPATEN BENGKALIS

NASKAH PUBLIKASI DESAIN SISTEM PARALEL ENERGI LISTRIK ANTARA SEL SURYA DAN PLN UNTUK KEBUTUHAN PENERANGAN RUMAH TANGGA

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN SEL SURYA UNTUK KONSUMEN RUMAH TANGGA DENGAN BEBAN DC SECARA PARALEL TERHADAP LISTRIK PLN

PENINGKATAN EFISIENSI MODUL SURYA 50 WP DENGAN PENAMBAHAN REFLEKTOR

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi energi listrik hal ini juga terjadi di Bali. Data dari Pembangkit Listrik

PEMBERDAYAAN ENERGI MATAHARI SEBAGAI ENERGI LISTRIK LAMPU PENGATUR LALU LINTAS

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

DESAIN SISTIM ENERGI ALTERNATIF SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK LABORATORIUM LISTRIK DASAR

ReOn. [residential on-grid photovoltaic system] aplikasi: rumah, perumahan, gedung komersial, fasilitas umum

OTOMATISASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) UNTUK PENINGKATAN KINERJA

KAJIAN EKONOMIS ENERGI LISTRIK TENAGA SURYA DESA TERTINGGAL TERPENCIL

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan serta penyelesaian penulisan laporan tugas akhir

PERANCANGAN STAND ALONE PV SYSTEM DENGAN MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) MENGGUNAKAN METODE MODIFIED HILL CLIMBING

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari pulau

SISTEM MONITORING PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16 DAN TEAMVIEWER MELALUI MEDIA INTERNET

PERANCANGAN SISTEM HIBRID PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN JALA-JALA LISTRIK PLN UNTUK RUMAH PEDESAAN

BAB I PENDAHULUAN. daya yang berpotensi sebagai sumber energi. Potensi sumber daya energi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Diajukan untuk memenuh salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro OLEH :

BAB III METODE PENELITIAN

PLTS ROOFTOP ON-GRID 1,6KW

BAB 1 PENDAHULUAN. Oleh karena itu, berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan dan target untuk mendukung pengembangan dan penyebaran teknologi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil pembahasan di dapat kesimpulan sebagai berikut:

ANALISIS UNJUK KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) SATU MWp TERINTERKONEKSI JARINGAN DI KAYUBIHI, BANGLI

DESAIN SISTEM HIBRID PHOTOVOLTAIC-BATERAI MENGGUNAKAN BI-DIRECTIONAL SWITCH UNTUK CATU DAYA KELISTRIKAN RUMAH TANGGA 900VA, 220 VOLT, 50 HZ

BAB IV HASIL DAN ANALISIS Perancangan Sistem Pembangkit Listrik Sepeda Hybrid Berbasis Tenaga Pedal dan Tenaga Surya

APLIKASI MATLAB UNTUK PERAMALAN BEBAN BERDASARKAN GOLONGAN TARIF JARINGAN DISTRIBUSI RANDUDONGKAL TAHUN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERENCANAAN URUSAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

RANCANG BANGUN BATTERY CHARGE CONTROLLER DUAL SUMBER SUPLAI BEBAN DENGAN PLTS DAN PLN BERBASIS MIKROKONTROLER

ANALISIS SUSUT ENERGI NON TEKNIS PADA JARINGAN DISTRIBUSI PLN RAYON KOBA

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN. melakukan pengambilan data yang berupa daya yang dihasilkan dari PLTH dan

Kata Kunci : Solar Cell, Modul Surya, Baterai Charger, Controller, Lampu LED, Lampu Penerangan Jalan Umum. 1. Pendahuluan. 2.

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik adalah energi yang mudah dikonversikan ke dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. prinsip-prinsip efektifitas dan efisiensi. Kebutuhan tenaga listrik di suatu wilayah

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari teknologi yang terus berkembang [1]. seperti halnya teknologi mobil

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin meningkatnya penggunaan energi sejalan dengan

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH SUDUT KEMIRINGAN TERHADAP PERPINDAHAN KALOR PADA MODUL PHOTOVOLTAIC UNTUK MENINGKATKAN DAYA KELUARAN

RANCANGAN SISTEM KELISTRIKAN PLTS ON GRID 1500 WATT DENGAN BACK UP BATTERY DI DESA TIMAMPU KECAMATAN TOWUTI

BAB 1 PENDAHULUAN. Listrik merupakan salah satu sumber energi yang sangat dibutuhkan oleh

BAB I. bergantung pada energi listrik. Sebagaimana telah diketahui untuk memperoleh energi listrik

BAB 3 PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK ENERGI TERBARUKAN DAN MODEL JARINGAN LISTRIK MIKRO ARUS SEARAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

APLIKASI MATLAB UNTUK PERAMALAN BEBAN JARINGAN DISTRIBUSI DI UPJ RANDUDONGKAL TAHUN

12/18/2015 ENERGI BARU TERBARUKAN ENERGI BARU TERBARUKAN ENERGI BARU TERBARUKAN

ANALISIS TEKNIK DAN EKONOMI POWER HIBRIDA (PHOTOVOLTAIC-PLN) DI JURUSAN ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK BRAWIJAYA MALANG

BAB I PENDAHULUAN. Seiring pesatnya kemajuan dan perkembangan daerah - daerah di Indonesia, memicu

KAJIAN KELAYAKAN SISTEM PHOTOVOLTAIK SEBAGAI PEMBANGKIT DAYA LISTRIK SKALA RUMAH TANGGA (STUDI KASUS DI GEDUNG VEDC MALANG)

PERANCANGAN SUMBER ENERGI HYBRID PADA ALAT MESIN PENGERING IKAN

UNJUK KERJA PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK TENAGA MATAHARI PADA JARINGAN LISTRIK MIKRO ARUS SEARAH Itmi Hidayat Kurniawan 1*, Latiful Hayat 2 1,2

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MAKALAH OPTIMALISASI PERANCANGAN SOLAR HOME SYSTEM MENGGUNAKAN HOMER. Disusun oleh: Muhibbur Rohman D

Latar Belakang dan Permasalahan!

I. PENDAHULUAN. Pengembangan energi ini di beberapa negara sudah dilakukan sejak lama.

MINIATURISASI ANTENA MIKROSTRIP DENGAN DESAIN FRAKTAL UNTUK APLIKASI GLOBAL POSITIONING SYSTEM

PENGUJIAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN POSISI PLAT PHOTOVOLTAIC HORIZONTAL

BAB IV PERHITUNGAN SUSUT BEBAN. Data teknis dari transformator pada gardu induk tangerang yang ada pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kv, yang membentang sepanjang Pulau Jawa-Bali. Sistem ini merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Rhama Nurhian Syah, Studi Kelayakan Penggunaan Atap Sel Surya Sebagai Sumber Energi Listrik Di Stasiun Kereta Api Jember

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dapat terpenuhi secara terus menerus. mengakibatkan kegagalan operasi pada transformator.

ANALISIS KINERJA DAN BIAYA DAMPAK LAMPU LED PADA SISTEM RUMAH BERPANEL SURYA

Raharjo et al., Perancangan System Hibrid... 1

BAB III PERANCANGAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) SEBAGAI CATU DAYA PADA BTS MAKROSEL TELKOMSEL

BAB I PENDAHULUAN. perkiraan kapasitas pembangkit tenaga listrik.(dikutip dalam jurnal Kelistrikan. Indonesia pada Era Millinium oleh Muchlis, 2008:1)

BAB I PENDAHULUAN. manusia.dari kebutuhan yang sifatnya mendasar seperti untuk kebutuhan rumah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH FILTER WARNA KUNING TERHADAP EFESIENSI SEL SURYA ABSTRAK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

MEDIA ELEKTRIK, Volume 3 Nomor 1, Juni 2008

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan emisi dari bahan bakar fosil memberikan tekanan kepada setiap

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tingkat kehidupan dan perkembangan teknologi, kebutuhan

1. Pendahuluan. Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN EISSN

Transkripsi:

ANALISIS PELUANG PENGHEMATAN EKONOMI SISTEM FOTOVOLTAIK TERHUBUNG JARINGAN LISTRIK PADA KAWASAN PERUMAHAN DI KOTA PANGKAL PINANG Wahri Sunanda, Rika Favoria Gusa Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Bangka Belitung E-mail: wahrisunanda@gmail.com ABSTRAK Energi listrik merupakan salahsatu kebutuhan penting bagi masyarakat sejalan dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk dan kegiatan pembangunan di segala bidang. Penggunaan listrik PLN yang dipadukan dengan sistem fotovoltaik dapat membantu pemenuhan energi listrik terutama apabila diterapkan pada rumah tangga yang merupakan konsumen energi listrik terbesar. Kaitannya dengan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh rancangan sistem fotovoltaik terhubung jaringan listrik PLN pada rumah tangga di kota Pangkalpinang serta mengetahui peluang penghematan ekonomi dari pemasangan sistem fotovoltaik tersebut. Dari data konsumsi listrik rumah tangga dengan daya terpasang 1300 VA dan 2200 VA di kota Pangkalpinang selama 1 tahun, ditentukan beban harian sistem fotovoltaik dengan tiga variasi yaitu 40%, 30% dan 20% dari nilai ratarata konsumsi listrik harian rumah tangga. Setelah memperoleh konfigurasi sistem, dilakukan perhitungan biaya investasi, biaya penggantian komponen selama lifetime sistem (25 tahun) dan biaya konsumsi listrik yang masih harus dibayar ke PLN selama lifetime sistem. Selanjutnya total biaya tersebut dibandingkan dengan biaya konsumsi listrik rumah tanpa fotovoltaik selama 25 tahun. Diperoleh bahwa belum ada peluang penghematan ekonomi untuk sistem fotovoltaik terhubung jaringan listrik PLN baik pada rumah dengan daya terpasang 1300 VA maupun 2200 VA di kota Pangkalpinang. Dari beberapa variasi beban harian sistem fotovoltaik, yang paling ekonomis ialah beban harian sebesar 20% dari rata-rata konsumsi listrik harian rumah tangga. Biaya konsumsi listrik untuk sistem fotovoltaik terhubung jaringan PLN dengan beban harian sebesar 20% dari rata-rata konsumsi listrik harian rumah tangga lebih mahal Rp 21.814 - Rp 35.885 per bulan bila dibandingkan dengan biaya konsumsi listrik per bulan untuk rumah tanpa fotovoltaik. Kata kunci: fotovoltaik, jaringan listrik, rumah tangga, peluang penghematan ekonomi PENDAHULUAN Dewasa ini, listrik telah menjadi salahsatu kebutuhan penting bagi masyarakat sejalan dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk dan kegiatan pembangunan di segala bidang. Di Indonesia, masalah ketenagalistrikan ditangani oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN). PLN mempunyai 5 jenis pelanggan yaitu rumah tangga, industri, kantor-kantor pemerintah, unit bisnis dan bangunan sosial. Untuk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, pada tahun 2014 menurut data statistik PT. PLN (Persero), jumlah pelanggan rumah tangga sebanyak 314.399, sektor industri sejumlah 215 pelanggan, kantor-kantor pemerintah ISBN: 979-587-617-1 23

sejumlah 2.670 pelanggan, unit bisnis sejumlah 16.505 pelanggan, dan sektor sosial sejumlah 5.197 pelanggan. Untuk memenuhi kebutuhan listrik tersebut, PT. PLN (Persero) Wilayah Bangka Belitung telah mendirikan PLTU Air Anyir dengan kapasitas 2 x 30 MVA. Namun optimalisasi dari keberadaan pembangkit energi listrik yang berbasis batubara ini belum dirasakan signifikan, dikarenakan masih terdapat berbagai kendala teknis operasional. Oleh karenanya, perlu adanya diversifikasi sumber energi terutama berbasis energi terbarukan dalam rangka pemenuhan kebutuhan energi listrik, sehingga ketergantungan terhadap energi fosil dapat berkurang. Salahsatu yang menjadi perhatian adalah pemanfaatan fotovoltaik atau teknologi sel surya sebagai sumber energi listrik. Teknologi sel surya dapat diterapkan di Indonesia karena sinar matahari diterima hampir sepanjang tahun. Dengan sel surya, sinar matahari tersebut diubah menjadi arus listrik. Penggunaan energi listrik PLN yang dipadukan dengan sistem fotovoltaik dapat membantu mengatasi masalah ketenagalistrikan. Terutama apabila diterapkan pada rumah tangga karena sektor ini merupakan konsumen energi listrik terbesar. Beberapa penelitian terkait pemanfaatan fotovoltaik untuk membantu pemenuhan kebutuhan energi listrik pada rumah tangga telah dilakukan, diantaranya perancangan sistem hibrid Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan jala-jala listrik PLN untuk rumah perkotaan yang menggunakan baterai sebagai penyimpan energi listrik (storage system); PLTS memasok energi listrik sekitar 30% dari beban keseluruhan peralatan listrik rumah tangga, sedangkan 70% listrik sisanya dari PLN [1], perencanaan PLTS dengan baterai sebagai media penyimpan energi listrik untuk 10 rumah pada kompleks perumahan di Banda Aceh [2], pembuatan konsep pengaturan aliran daya untuk PLTS tersambung ke sistem grid pada rumah tinggal; grid menjadi penyimpan atau pemberi pinjaman sementara untuk pemenuhan permintaan beban sehingga hanya diperlukan biaya investasi dari sistem PLTS tanpa baterai dan biaya sewa jaringan di sistem rumah tinggal dengan PLTS [3]. Dalam penelitian-penelitian yang telah disebutkan, tidak dilakukan kajian/analisis ekonomi terhadap sistem fotovoltaik yang dirancang/dibuat. Dalam tulisan ini diajukan suatu skema rancangan sistem pemenuhan energi listrik dengan perpaduan listrik dari PLN dan fotovoltaik untuk rumah tangga di kota Pangkalpinang sebagai ibukota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Selain itu, juga diberikan analisis untuk mengetahui kelayakan dan peluang penghematan ekonomi dari sistem fotovoltaik terhubungan jaringan listrik PLN tersebut melalui perhitungan biaya investasi, biaya penggantian komponen selama lifetime dan biaya konsumsi energi listrik yang masih harus dibayar ke PLN selama lifetime sistem. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut: Tahap pertama yaitu pengumpulan data konsumsi energi listrik rumah tangga di kota Pangkalpinang dengan daya terpasang 1300 VA (30 rumah) dan 2200 VA (30 rumah), data intensitas matahari di Pangkalpinang serta data spesifikasi dan harga komponen sistem fotovoltaik (modul, inverter). Data konsumsi energi listrik rumah tangga diperoleh dari PLN Area Bangka. Tahap kedua yaitu pengolahan data konsumsi energi listrik rumah tangga. Data yang diperoleh masih berupa data bulanan selama 1 tahun (bulan April 2015 sampai dengan bulan Maret 2016). Untuk itu, dihitung nilai rata-rata konsumsi listrik hariannya untuk dapat ISBN: 979-587-617-1 24

menentukan beban harian sistem fotovoltaik terhubung jaringan listrik PLN. Beban harian sistem fotovoltaik yang dirancang divariasikan menjadi tiga yaitu 40%, 30% dan 20% dari nilai rata-rata konsumsi listrik harian rumah tangga. Tahap ketiga yaitu perancangan sistem fotovoltaik terhubung jaringan pada rumah tangga. Dalam hal ini, dihitung jumlah modul surya dan kapasitas daya grid tie inverter yang diperlukan untuk memenuhi beban harian sistem fotovoltaik. Perhitungan menggunakan persamaan (1) dan (2) [4]. (1) (2) Tahap keempat yaitu analisis ekonomi terhadap sistem fotovoltaik yang dirancang dengan cara melakukan perhitungan biaya total yang terdiri dari biaya investasi, biaya penggantian komponen selama lifetime sistem (25 tahun) dan biaya konsumsi listrik yang masih harus dibayar ke PLN selama lifetime sistem, kemudian membandingkan total biaya tersebut dengan biaya konsumsi listrik rumah tanpa fotovoltaik selama 25 tahun. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kelayakan dan peluang penghematan ekonomi dari pemanfaatan sistem fotovoltaik pada rumah tangga yang telah terhubung dengan jaringan listrik PLN. Untuk perhitungan biaya penggantian komponen selama lifetime sistem fotovoltaik, diasumsikan terjadi penurunan harga komponen (8% - 15% per tahun) sebagai akibat dari perkembangan teknologi dan industri yang menyebabkan biaya produksi menurun [5]. Diasumsikan pula biaya konsumsi listrik rumah tangga yang harus dibayarkan ke PLN tetap selama lifetime sistem karena kenaikan tarif listrik tiap tahun tidak terlalu signifikan [6]. Gambar 1. Diagram alir tahapan penelitian ISBN: 979-587-617-1 25

HASIL PEMBAHASAN Untuk menentukan beban harian sistem fotovoltaik terhubung jaringan listrik PLN, dilakukan pengolahan data konsumsi energi listrik bulanan selama 1 tahun (April 2015 - Maret 2016) pada 30 rumah dengan daya terpasang 1300 VA dan 30 rumah dengan daya terpasang 2200 VA. Dari data konsumsi listrik bulanan tersebut, dihitung nilai konsumsi listrik harian rata-ratanya. Diperoleh nilai rata-rata konsumsi listrik harian rumah tangga dengan daya terpasang 1300 VA sebesar 9,51 kwh dan rata-rata konsumsi listrik harian rumah tangga dengan daya terpasang 2200 VA sebesar 14,68 kwh. Nilai rata-rata tersebut yang kemudian digunakan untuk menentukan beban harian sistem fotovoltaik terhubung jaringan pada rumah tangga. Jumlah beban harian sistem fotovoltaik divariasikan menjadi tiga yaitu 40%, 30% dan 20% dari nilai rata-rata konsumsi listrik harian rumah tangga. Variasi jumlah beban harian sistem fotovoltaik dapat dilihat dalam Tabel 1. Tabel 1. Jumlah beban harian sistem fotovoltaik Kapasitas Daya Terpasang 1300 VA 9,51 kwh 2200 VA 14,68 kwh Rata-Rata Konsumsi Listrik Harian Variasi Persentase Beban Harian Sistem 40% 3,800 kwh 30% 2,850 kwh 20% 1,902 kwh 40% 5,870 kwh 30% 4,400 kwh 20% 2,936 kwh Jumlah Beban Harian Sistem Setelah menentukan jumlah beban harian sistem fotovoltaik, dilakukan perancangan menggunakan data berikut: 1. Modul surya monokristalin dengan spesifikasi [8]: Daya puncak (P max) = 200 Wp Vmp = 37,8 V; Voc = 44,8 V Imp = 5,31 A; Isc = 5,75 A Dimensi = 158 x 80,8 x 4,5 cm 2. Nilai rata-rata intensitas matahari di kota Pangkalpinang ialah 378,06 W/m 2 (diperoleh dari HOMER). 3. Faktor kerugian (losses) yang terjadi pada modul akibat pengaruh temperatur dan kondisi permukaan = 0,8 (80 %) [7]. 4. Efisiensi inverter = 80 % - 95 % [4]. Diasumsikan nilainya = 90 %. 5. Lama penyinaran = 5 jam Dari data di atas, maka dapat dihitung η (efisiensi) sistem = faktor losses modul x η inv = 80 % x 90 % = 72 % = 0,72 Jumlah modul surya dan kapasitas daya grid tie inverter yang diperlukan dihitung menggunakan persamaan (1) dan (2). Hasil perhitungan semua variasi jumlah beban harian sistem fotovoltaik untuk rumah dengan daya terpasang 1300 VA dapat dilihat pada Tabel 2 sedangkan untuk rumah dengan daya terpasang 2200 VA dapat dilihat pada Tabel 3. ISBN: 979-587-617-1 26

Tabel 2. Sistem fotovoltaik untuk daya terpasang 1300 VA Variasi beban Jumlah beban harian sistem Jumlah modul Kapasitas Inverter 40% x nilai rata-rata konsumsi listrik harian 3,800 kwh 14 500 W, 24 V (2 unit) 30% x nilai rata-rata konsumsi listrik harian 2,850 kwh 11 1000 W, 24 V (1 unit) 20% x nilai rata-rata konsumsi listrik harian 1,902 kwh 7 500 W, 24 V (1 unit) Tabel 3. Sistem fotovoltaik untuk daya terpasang 2200 VA Variasi beban 40% x nilai rata-rata konsumsi listrik harian 30% x nilai rata-rata konsumsi listrik harian 20% x nilai rata-rata konsumsi listrik harian Jumlah beban harian sistem Jumlah modul Kapasitas Inverter 5,870 kwh 22 1000W, 24 V (1 unit) 600 W, 24 V (1 unit) 4,400 kwh 17 600 W, 24 V (2 unit) 2,936 kwh 11 1000 W, 24 V (1 unit) Setelah mengetahui jumlah komponen sistem fotovoltaik yang dibutuhkan, selanjutnya dilakukan perhitungan biaya investasi, biaya penggantian komponen selama lifetime dan biaya konsumsi listrik yang masih harus dibayar ke PLN selama lifetime sistem. Hasil perhitungan biaya total untuk sistem fotovoltaik terhubung jaringan pada rumah dengan daya terpasang 1300 VA dapat dilihat pada Tabel 4 sedangkan untuk sistem fotovoltaik terhubung jaringan pada rumah dengan daya terpasang 2200 VA dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 4. Biaya total sistem fotovoltaik terhubung jaringan listrik PLN pada rumah dengan daya terpasang 1300 VA Komponen Biaya (Rp) Biaya investasi Jumlah beban harian sistem fotovoltaik (kwh) 3,800 2,850 1,902 Modul surya (@Rp3.300.000) 46.200.000 36.300.000 23.100.000 Inverter 3.250.000 2.450.000 1.625.000 Biaya lainnya (asumsi 20% dari biaya komponen utama) 9.890.000 7.750.000 4.945.000 Jumlah biaya investasi 59.340.000 46.500.000 29.670.000 Biaya penggantian komponen Inverter (lifespan 10 tahun) 2.025.016 1.526.550 1.012.508 Jumlah biaya penggantian 2.025.016 1.526.550 1.012.508 Biaya konsumsi listrik PLN ISBN: 979-587-617-1 27

Biaya selama 25 tahun (Rp1.410,12/kWh) 72.466.067 84.522.593 96.553.737 Jumlah biaya konsumsi listrik PLN 72.466.067 84.522.593 96.553.737 Total Biaya 133.831.083 132.549.143 127.236.245 Diketahui dari Tabel 4, biaya total selama lifetime sistem (25 tahun) yang terkecil adalah Rp 127.236.245 untuk memenuhi beban harian 1,902 kwh (20% dari rata-rata konsumsi listrik harian rumah tangga). Biaya total terkecil ini masih lebih besar jika dibandingkan dengan biaya konsumsi listrik rumah tangga selama 25 tahun yang keseluruhan kebutuhan listriknya dipenuhi oleh PLN yaitu sebesar Rp 120.692.171. Bila dihitung biaya per bulannya, maka biaya konsumsi listrik untuk sistem fotovoltaik terhubung jaringan listrik PLN (beban 1,902 kwh) ini lebih mahal Rp 21.814. Tabel 5. Biaya total sistem fotovoltaik terhubung jaringan listrik PLN pada rumah dengan daya terpasang 2200 VA Komponen Biaya (Rp) Biaya investasi Jumlah beban harian sistem fotovoltaik (kwh) 5,870 4,400 2,936 Modul surya (@Rp3.300.000) 72.600.000 56.100.000 36.300.000 Inverter 4.435.000 3.970.000 2.450.000 Biaya lainnya (asumsi 20% dari biaya komponen utama) 15.407.000 12.014.000 7.750.000 Jumlah biaya investasi 92.442.000 72.084.000 46.500.000 Biaya penggantian komponen Inverter (lifespan 10 tahun) 2.763.368 2.473.635 1.526.550 Jumlah biaya penggantian 2.763.368 2.473.635 1.526.550 Biaya konsumsi listrik PLN Biaya selama 25 tahun (Rp1.410,12/kWh) 111.808.415 130.464.302 149.044.044 Jumlah biaya konsumsi listrik PLN 111.808.415 130.464.302 149.044.044 Total Biaya 207.013.783 205.021.937 197.070.594 Untuk rumah dengan daya terpasang 2200 VA, Tabel 5 menunjukkan bahwa biaya total selama lifetime sistem (25 tahun) yang terkecil adalah Rp 197.070.594 untuk memenuhi beban harian 2,936 kwh (20% dari rata-rata konsumsi listrik harian rumah tangga). Biaya total terkecil ini masih lebih besar jika dibandingkan dengan biaya konsumsi listrik rumah tangga selama 25 tahun yang keseluruhan kebutuhan listriknya dipenuhi oleh PLN yaitu sebesar Rp 186.305.054. Bila dihitung biaya per bulannya, maka biaya konsumsi listrik untuk sistem fotovoltaik terhubung jaringan listrik PLN (beban 2,936 kwh) ini lebih mahal Rp 35.885. Dari semua hasil perhitungan yang diperoleh, dapat diketahui bahwa belum ada peluang penghematan ekonomi untuk sistem fotovoltaik terhubung jaringan listrik PLN baik pada rumah dengan daya terpasang 1300 VA maupun rumah dengan daya terpasang 2200 VA. ISBN: 979-587-617-1 28

Akan tetapi, sistem fotovoltaik masih layak untuk diimplemetasikan pada rumah tangga yang telah terhubung jaringan listrik PLN dengan pertimbangan bahwa biaya per bulan yang dikeluarkan tidak terlalu jauh berbeda (hanya sedikit lebih mahal) dibandingkan dengan biaya per bulan yang harus dibayarkan ke PLN jika tidak ada fotovoltaik. Sistem fotovoltaik juga dapat dipertimbangkan untuk diimplementasikan pada rumah yang sering mengalami pemadaman listrik PLN terutama pada siang hari. KESIMPULAN Dari penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa belum ada peluang penghematan ekonomi untuk sistem fotovoltaik terhubung jaringan listrik PLN baik pada rumah dengan daya terpasang 1300 VA maupun rumah dengan daya terpasang 2200 VA di kota Pangkalpinang. Dari beberapa variasi beban harian sistem fotovoltaik tersebut, yang paling ekonomis ialah beban harian sebesar 20% dari rata-rata konsumsi listrik harian rumah tangga. Untuk beban harian sistem fotovoltaik sebesar 1,902 kwh pada rumah dengan daya terpasang 1300 VA dibutuhkan 7 modul surya 200 Wp dan 1 unit inverter 500 W, 24 V. Dengan konfigurasi ini, diketahui bahwa biaya konsumsi listrik untuk sistem fotovoltaik terhubung jaringan listrik PLN dengan beban harian 1,902 kwh lebih mahal Rp 21.814/bulan bila dibandingkan dengan biaya konsumsi listrik per bulan untuk rumah tanpa fotovoltaik. Untuk beban harian sistem fotovoltaik sebesar 2,936 kwh pada rumah dengan daya terpasang 2200 VA dibutuhkan 11 modul surya 200 Wp dan 1 unit inverter 1000 W, 24 V. Dengan konfigurasi ini, diketahui bahwa biaya konsumsi listrik untuk sistem fotovoltaik terhubung jaringan listrik PLN dengan beban harian 2,936 kwh lebih mahal Rp 35.885/bulan bila dibandingkan dengan biaya konsumsi listrik per bulan untuk rumah tanpa fotovoltaik. REFERENSI [1] Bien, L. E. B. L. E., Kasim, I., Wibowo, W., 2008, Perancangan Sistem Hibrid Pembangkit Listrik Tenaga Surya dengan Jala-Jala Listrik PLN Untuk Rumah Perkotaan, Jurnal Teknik Elektro, Vol. 8, No 1, Universitas Trisakti, Jakarta. Suriadi, Syukri, M., 2010, Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpadu Menggunakan Software PVSYST Pada Komplek Perumahan di Banda Aceh, Jurnal Rekayasa Elektrika, Vol. 9, No. 2, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Kananda, K., Nazir, R., 2013, Konsep Pengaturan Aliran Daya Untuk PLTS Tersambung Ke Sistem Grid Pada Rumah Tinggal, Jurnal Nasional Teknik Elektro,Vol. 2, No. 2, Universitas Andalas, Padang. Buresch, M., 1983, Photovoltaic Energy Systems, Design and Installation, McGraw-Hill, Inc., New York. Parkinson, G., 2015, Cost Reduction (Example:USA), http://reneweconomy.com.au, diakses tanggal 6 September 2016. Anonim, 2016, Tarif Tenaga Listrik, www.pln.co.id, diakses tanggal 18 Agustus 2016. Djojodihardjo, H., 2001, Pengantar Ringkas Sistem Listrik Tenaga Surya, Institut Teknologi Bandung, Bandung. Anonim, 2016, Electrical Characteristic of PV Module, www.anekapanel.com, diakses ISBN: 979-587-617-1 29

tanggal 20 Juli 2016. ISBN: 979-587-617-1 30