PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP DATA PRIBADI NASABAH DALAM LAYANAN INTERNET BANKING

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRACT. Keywords : protection of law, consumer, electronic banking, system service of banking. ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang dituangkan dalam Undang Undang Bank Indonesia.

PERLINDUNGAN HUKUM DALAM PENYELENGGARAAN LAYANAN INTERNET BANKING ATAS DATA PRIBADI NASABAH PADA BANK RAKYAT INDONESIA CABANG KLUNGKUNG

Oleh Anandita Sasni I Gst. Ayu Puspawati Ni Putu Purwanti Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK

BANK INDONESIA SEBAGAI MEDIATOR DALAM PENYELESAIAN SENGKETA ANTARA BANK DENGAN NASABAH MELALUI MEDIASI PERBANKAN

TANGGUNG JAWAB ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DALAM PERSEROAN ATAS KELALAIAN MELAKSANAKAN TUGAS PENGAWASAN

BAB I PENDAHULUAN. perbankan antara lain internet banking. Internet Banking kini bukan lagi istilah

JURNAL SKRIPSI PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH TERHADAP KEAMANAN DATA PRIBADI NASABAH DALAM LAYANAN INTERNET BANKING

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP INFORMASI PRIBADI TERKAIT PRIVACY RIGHT

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DARI PELAKU USAHA YANG TUTUP TERKAIT DENGAN PEMBERIAN LAYANAN PURNA JUAL/GARANSI

ASPEK HUKUM PEMBERIAN KREDIT DENGAN JAMINAN OBLIGASI NEGARA RITEL

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NASABAH BANK MELALUI MEDIASI Oleh Ni Made Dewi Juliantini G. Ni Putu Purwanti

BAB I PENDAHULUAN. dampak terhadap perkembangan segala aspek dalam kehidupan manusia pada

PENGATURAN TENTANG PRIORITAS PEMBAYARAN TERHADAP NASABAH PENYIMPAN DALAM HAL BANK DI LIKUIDASI

HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

BAB III PENUTUP. 1. Kontrak elektronik yang dilakukan melalui SMS Banking sah sepanjang

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DALAM TRANSAKSI ONLINE DI BALI

PERLINDUNGAN HUKUM ATAS DATA PRIBADI NASABAH DALAM PENYELENGGARAAN LAYANAN INTERNET BANKING

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DALAM MELAKUKAN TRANSAKSI ONLINE

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH ATAS DATA PRIBADI NASABAH DALAM LAYANAN INTERNET BANKING YANG DIBERIKAN OLEH PIHAK PERBANKAN ABSTRAK

PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH PEMEGANG KARTU KREDIT TERHADAP ADANYA PERBUATAN MELAWAN HUKUM YANG DILAKUKAN OLEH DEBT COLLECTOR

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PELANGGARAN PRIVASI KONSUMEN DALAM BERTRANSAKSI ONLINE

Lisa Junia ( ) Kata Kunci: Transaksi Elektronik Perbankan, Tanggung Jawab Bank, dan Perlindungan Nasabah

KEKUATAN HUKUM PEMBUKTIAN PIDANA MELALUI MEDIA ELEKTRONIK BERDASARKAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM ACARA PIDANA (KUHAP)

SISTEM INFORMASI KEUANGAN DAERAH SEBAGAI BENTUK TRANSPARANSI PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN BARANG ELEKTRONIK REKONDISI

KEDUDUKAN SURAT PENGANGKATAN PEGAWAI SWASTA MENURUT PERSPEKTIF HUKUM JAMINAN DALAM PEYALURAN KREDIT PERBANKAN DI INDONESIA

Kata Kunci: Syarat Dan Ketentuan Penyelenggara Online, Perjanjian Jual Beli Online, Rekening Bersama, Asas Keseimbangan

PENGATURAN HASIL KARYA INTELEKTUAL ATAS LAYANGAN JANGGAN SEBAGAI EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL KE DALAM HUKUM HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN YANG TIDAK MENGETAHUI TELAH MEMBELI BAJU BEKAS

KEABSAHAN PERMEN DALAM TRANSAKSI PEMBAYARAN

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan perilaku konsumen mengalami perubahan lebih. mengedepankan kemudahan di segala aspek kehidupan. Dalam melakukan suatu

BAB I PENDAHULUAN. munculnya Internethingga akhirnya tiba di suatu masa dimana penggunaan

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NASABAH PENYIMPAN DANA BANK TERKAIT DENGAN DATA NASABAH DALAM TRANSAKSI ELEKTRONIK

MEKANISME PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN SECARA MEDIASI TERHADAP PRODUK CACAT DALAM KAITANNYA DENGAN TANGGUNG JAWAB PRODUSEN

PENERAPAN PENDEKATAN RULES OF REASON DALAM MENENTUKAN KEGIATAN PREDATORY PRICING YANG DAPAT MENGAKIBATKAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

KEWENANGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI TERHADAP PERLINDUNGAN DISABILITAS

ANALISIS YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM DATA PRIBADI NASABAH YANG DIBERIKAN KEPADA PIHAK KETIGA. Oleh : ETA NOVITA ARSANTY, SE. NIM. A.

PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN BARANG ELEKTRONIK YANG TIDAK MENDAPATKAN KARTU JAMINAN ATAU GARANSI

PERLINDUNGAN HUKUM ATAS MEREK TERKENAL (WELL-KNOWN MARK) BERKAITAN DENGAN PELANGGARAN MEREK

PENERAPAN PENGGUNAAN MATA UANG RUPIAH BAGI PELAKU USAHA PERDAGANGAN LUAR NEGERI

PENETAPAN TARIF RETRIBUSI PARKIR PADA PUSAT HIBURAN BEACHWALK DI KABUPATEN BADUNG

ABSTRACT. Keywords : Compensation, Restitution, Rehabilitation, Terrorism.

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

TANGGUNG JAWAB OTORITAS JASA KEUANGAN SEBAGAI PENGGANTI BANK INDONESIA DALAM PENGAWASAN LEMBAGA PERBANKAN

PENGATURAN PENGALIHAN JAMINAN FIDUSIA DI INDONESIA

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP DANA NASABAH PADA KOPERASI DALAM HAL WANPRESTASI

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN AKIBAT WANPRESTASI DALAM TRANSAKSI ELEKTRONIK

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP DANA NASABAH YANG DISIMPAN PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya mencegah kelemahan dari penggunaan uang tunai tersebut, kini

ABSTRAK. Aldy Christian Tarigan ( )

LEMBAGA PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH BANK PENGGUNA AUTOMATED TELLER MACHINE (ATM)

PROSES DAN TAHAPAN PENJATUHAN HUKUMAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 53 TAHUN 2010

PERANAN PEMEGANG SAHAM PADA SAAT TERJADI LIKUIDASI BANK DILIHAT DARI UNDANG UNDANG PERBANKAN

KEDUDUKAN BANK DALAM PEMBERIAN BANK GARANSI

LEGALITAS SHORT MESSAGE SERVICE (SMS)

PENGATURAN PRICE FIXING DALAM KEGIATAN USAHA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1999

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK TERKENAL ASING MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK

Oleh: R.Caesalino Wahyu Putra IGN.Parikesit Widiatedja Bagian Hukum Pidana, Fakultas Hukum, Universitas Udayana

TANGGUNG JAWAB DAN KEWENANGAN BANK INDONESIA DALAM LIKUIDASI BANK

Kata kunci: Laporan Keuangan Bank, Pencatatan Palsu,

BAB I PENDAHULUAN UKDW. teknologi adalah munculnya internet. Walaupun internet tidak dapat dikatakan

Oleh Febriansyah Fredi Alsabah Siluh Putu Dawisni Manik Pinatih Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK

Lex Crimen Vol. VI/No. 3/Mei/2017

DIDAHULUI OLEH BOCORNYA DATA NASABAH DIKAITKAN DENGAN PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN DI INDONESIA

KEKUATAN MENGIKAT KONTRAK BAKU DALAM TRANSAKSI ELEKTRONIK

BAB I PENDAHULUAN. dengan mengadopsi Teknologi Informasi terutama Internet. Internet telah

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN E-COMMERCE DAN EKSISTENSI ELECTRONIC SIGNATURE DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL

PENOLAKAN WARIS BERDASARKAN KITAB UNDANG- UNDANG HUKUM PERDATA

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DALAM MELAKUKAN TRANSAKSI ELEKTRONIK DI INDONESIA

TUGAS DAN FUNGSI BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL

BAB I PENDAHULUAN. sekali mengalami perubahan (Jogiyanto, 2008: 1). Hal ini terjadi karena

TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN SEKURITAS TERHADAP INVESTOR DALAM PERDAGANGAN SAHAM SECARA ELEKTRONIK

IMPLEMENTASI PENYERAHAN DATA DOKUMEN NASABAH TERHADAP PEDAGANG VALUTA ASING BUKAN BANK (STUDI KASUS: P.T. RASYA JAYA SEJAHTERA)

PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM KEGIATAN TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE DI INDONESIA

Keywords: Role, UNCITRAL, Harmonization, E-Commerce.

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN YANG TIDAK DIBERIKAN BUKU PANDUAN DAN BUKU SERVIS OLEH DEALER

FUNGSI BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL SEBAGAI LEMBAGA PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

BAB I PENDAHULUAN. Telepon seluler saat ini telah menjadi alat komunikasi serta informasi

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP AKIBAT HUKUM JAMINAN FIDUSIA YANG BELUM DI DAFTARKAN TERHADAP PEMINJAMAN KREDIT PADA BANK

PELANGGARAN TERHADAP HAK MEREK TERKAIT PENGGUNAAN LOGO GRUP BAND PADA BARANG DAGANGAN

TUGAS-TUGAS BADAN PERLINDUNGAN KONSUMEN NASIONAL

AKIBAT HUKUM TERHADAP PENGUSAHA YANG MELAKUKAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA KEPADA PEKERJA YANG SAKIT

PERANAN LEMBAGA PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PENJUALAN OBAT-OBATAN MELALUI INTERNET

AKIBAT HUKUM TERHADAP PERJANJIAN PERKAWINAN YANG TIDAK DIDAFTARKAN

TANGGUNG JAWAB PIHAK BANK ATAS KESALAHAN SISTEM KOMPUTERISASI KARTU ATM PADA BANK MANDIRI DITINJAU DARI KETENTUAN PERLINDUNGAN NASABAH

PERLINDUNGAN KONSUMEN PENGGUNA TELEPON SELULAR TERKAIT PENYEDOTAN PULSA

SYARAT-SYARAT PEMBENTUKAN PERJANJIAN WARALABA BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 42 TAHUN 2007 TENTANG WARALABA

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HAK CIPTA DI BIDANG PROGRAM KOMPUTER

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL DEPAN... HALAMAN SAMPUL DALAM... HALAMAN PRASYARAT GELAR SARJANA HUKUM... HALAM PERSETUJUAN PEMBIMBING...

Tata Cara Pengaduan Permasalahan Transaksi Keuangan

HARMONISASI KEWENANGAN OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) TERHADAP BANK INDONESIA

PERALIHAN HAK MILIK ATAS SAHAM DALAM TRANSAKSI EFEK MELALUI SCRIPLESS TRADING DI PASAR MODAL

PENGATURAN MENGENAI PENGANGKATAN ANAK YANG DILAKUKAN OLEH SESEORANG YANG TIDAK KAWIN

AKIBAT HUKUM PELANGGARAN PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM PEMBERIAN KREDIT OLEH BANK ABSTRAK

Oleh: A.A.Ngurah Rai Suarjaya Di Putra Cokorde Dalem Dahana Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana

BENTUK KEBIJAKAN YANG DIPEROLEH INVESTORDALAM PENANAMAN MODAL DI INDONESIA

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

BAB IV UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK. A. Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Bank Yang Mengalami

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KEAMANAN KEPEMILIKAN KARTU KREDIT YANG DISALAHGUNAKAN OLEH PIHAK KETIGA ABSTRAK

Transkripsi:

Abstrak : PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP DATA PRIBADI NASABAH DALAM LAYANAN INTERNET BANKING Oleh : Gusti Ayu Putu Wulan Pradnyasari Made Maharta Yasa Hukum Perdata, Fakultas Hukum Universitas Udayana Tulisan yang berjudul Perlindungan Hukum Terhadap Data Pribadi Nasabah Dalam Internet Banking ini memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui bagaimana perlindungan hukum terhadap data para nasabah yang menggunakan layanan Internet Banking. Internet Banking ini sendiri merupakan suatu layanan yang diciptakan oleh bank (swasta maupun pemerintah) dengan memanfaatkan teknologi internet, sebagai media untuk melakukan berbagai macam transaksi yang berhubungan dengan transaksi perbankan. Metode penelitian yang dipakai dalam penulisan ini adalah penelitian secara normatif. Kesimpulan dari penulisan ini adalah perlindungan hukum terhadap data pribadi nasabah pengguna Internet Banking adalah dilakukan dalam wujud perlindungan hukum preventif yaitu dengan pendekatan self regulation dan goverment regulation di dalam Pasal 29 ayat (4) dan Pasal 40 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan. Perlindungan hukum yang bersifat represif diatur dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 7/7/PBI/2005 jo Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 10/10/PBI/2008 tentang Penyelesaian Pengaduan Nasabah, Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 8/5/PBI/2006 jo PBI Nomor 10/1/PBI/2008 Tentang Mediasi Perbankan, dan Pasal 21 ayat (2)A,(2)B, (2)C, (3), (4), (5) dan Pasal 26 ayat (1) dan (2) Undang- Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik telah mengatur mengenai perlindungan terhadap data pribadi nasabah yang menggunakan Internet Banking. Kata kunci : Internet Banking, Perlindungan Hukum, Data Pribadi. Abstract : A paper entitled "Legal Protection of Customers Personal Data Who Use Internet Banking Service" has a purpose that to know how the legal protection of customers Personal Data who use Internet Banking service is. Internet Banking is a service created by banks (private and government) to take advantage of Internet technology, as a medium to perform a variety of transactions related to banking transactions. The research method used in this study is a normative study. The conclusion of this paper is the legal Protection of customers' personal data can be performed with the approach of self-regulation and government regulation in the article 29 paragraph (4) and Article 40 paragraph (1) and (2) of Law Number 10 of 1998 concerning to the amendment of Law Number 7 of 1992 concerning Banking. Repressive legal protection stipulated in Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 7/7/PBI/2005 jo Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 10/10/PBI/2008 on Resolving Customer Complaints, Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 8/5/PBI/2006 jo Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 10/1/PBI/2008 About Mediation Banking, and article 21 paragraph (2) A, (2) B, (2) C, (3), (4), (5) and article 1

26 paragraph (1) and (2) of Law No. 11 of 2008 on Information and Electronic Transactions has been set regarding the protection of personal data of customers who use Internet Banking Service. Keywords: Internet Banking, Legal Protection, Personal Data I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Semakin pesatnya sistem teknologi ilmu komunikasi dan semakin mengglobalnya segala sistem telah mempermudah segala hal. Dengan menyikapi pemanfaatan internet dan hubungannya dengan peranan dan keberadaan hukum, hal ini tidak terkecuali juga dalam hubungannya dengan masalah munculnya pemanfaatan layanan Internet Banking dan data pribadi nasabah, dimana di beberapa Negara memandang perlu adanya pengaturan hukum. Hadirnya layanan Internet Banking ini merupakan suatu sarana media alternatif dalam memberikan kemudahan-kemudahan bagi nasabah dalam melakukan transaksi apapun dengan mudah, cepat, dimana saja dan kapan saja. 1 Pengertian Internet Banking sendiri adalah suatu bentuk pemanfaatan media internet oleh bank untuk mempromosikan dan sekaligus melakukan transaksi secara online, baik dari produk yang sifatnya konvensional maupun yang baru. 2 Beberapa layanan yang ditawarkan dari Internet Banking ini seperti Multichannel CRM ( Costumer Relationship Management ) dimana bertujuan untuk memperkuat loyalitas dan peningkatan transaksi dan free, penyediaan tagihan elektronik dan pembayaran, manajemen pembayaran invoice, pembayaran kartu kredit online, Cek Elektronik untuk Pembayaran penjualan retail, Aplikasi jaminan online, Pembayaran orang ke orang melalui e-mail. 3 Dalam perannya di bidang pembayaran tunai, Bank Indonesia menyadari sepenuhnya bahwa tanggung jawab yang dipikul untuk mengeluarkan dan mengedarkan uang Rupiah dalam jumlah dan pecahan yang cukup merupakan sebuah tantangan tersendiri. Penggunaan uang tunai sebagai alat pembayaran dirasakan mulai menimbulkan masalah terutarna tingginya biaya cash handling, risiko perampokan / 1 Budi Agus Riswandi,2005, Aspek Hukum Internet Banking, Raja Grafindo Persada, Jakarta, (selanjutnya disingkat Budi Agus Riswandi I), Hal.1. 2 Ibid, Hal.21. 3 Ibid, Hal.27. 2

pencurian, kesehatan, kepraktisan serta uang palsu. Dari sisi sistem pembayaran non tunai, Bank Indonesia berkepentingan untuk memastikan bahwa sistem pembayaran non tunai yang digunakan oleh masyarakat dapat berjalan secara aman, efisien dan handal. Meskipun dari sisi teknologi alternatif penggunaan instrumen pembayaran non tunai sangat fleksible untuk menggantikan uang tunai namun demikian aspek psikologis, keamanan, kenyamanan dan kepercayaan masyarakat terhadap uang kas kemungkinan besar tetap merupakan hambatan yang masih harus dihadapi dalam pengembangan instrumen pembayaran non tunai. Permasalahan hukum yang ditimbulkan dari pemanfaatan internet dalam hubungannya dengan layanan Internet Banking dan perlindungan data pribadi nasabah semakin mempertegas perlunya suatu ketentuan baru dalam bidang ini. 1.2 TUJUAN Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui bagaimana Perlindungan Hukum Terhadap Data Pribadi Nasabah Dalam Penyelenggaraan Internet Banking. II ISI MAKALAH 2.1 METODE PENULISAN Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah penelitian normatif, dimana dalam penelitian tersebut mengkaji hukum tertulis, penjelasan umum, Pasal demi Pasal dan Undang-Undang. Jenis pendekatan yang digunakan adalah Statute approach (Pendekatan perundang-undangan), maksudnya pendekatan yang dilakukan dengan cara mempelajari peraturan-peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan penelitian. 4 2.2 HASIL DAN PEMBAHASAN Bank Indonesia diberi wewenang dan kewajiban untuk membina serta melakukan pengawasan terhadap bank dengan menempuh upaya-upaya baik yang bersifat Preventif dalam bentuk ketentuan-ketentuan petunjuk, nasihat, bimbingan dan pengarahan maupun secara represif dalam bentuk pemeriksaan yang disusul dengan tindakantindakan perbaikan. 5 Perlindungan hukum atas data pribadi nasabah dalam 4 Johnny Ibrahim, 2008, Teori & Metodologi Penelitian Hukum Normatif, Malang, Bayu Media Publishing, Hal.300. 5 Budi Agus Riswandi I, op.cit, Hal.219. 3

penyelenggaraan layanan Internet Banking dapat dilakukan dalam wujud perlindungan hukum preventif yaitu dengan self regulation dan government regulation. 6 Perlindungan hukum preventif dengan pendekatan self regulation pada dasarnya dilihat dari aspek pendekatan pengaturan hukum secara internal dari penyelenggara layanan Internet Banking itu sendiri 7. Perlindungan hukum atas data pribadi nasabah dalam penyelenggaraan layanan Internet Banking dengan pendekatan goverment regulation menitikberatkan pada sekumpulan peraturan yang dibentuk oleh pihak pemerintah yang memiliki otoritas untuk membentuk peraturan tersebut 8. Instrumen perlindungan atas data pribadi nasabah dalam penyelenggaraan Internet Banking haruslah ketentuan yang mempunyai hubungan erat dengan masalah perlindungan hukum atas data pribadi nasabah yang dalam hal ini yaitu Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (UU Perbankan). Beberapa ketentuan yang ada di dalam UU Perbankan sekiranya mampu di pergunakan untuk menetapkan dan memberikan perlindungan hukum atas data pribadi nasabah dalam penyelenggaraan layanan Internet Banking dapat dicermati pada dua ketentuan, yakni Pasal 29 ayat (4) yang menyatakan bahwa: Untuk kepentingan nasabah, bank wajib menyediakan informasi mengenai kemungkinan timbulnya risiko kerugian sehubungan dengan transaksi nasabah yang di lakukan melalui bank. Kemudian Pasal 40 ayat (1) dan (2) yang menyatakan bahwa (1) Bank wajib merahasikan keterangan mengenai nasabah penyimpan dan simpanannya, kecuali dalam hal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41, Pasal 41A, Pasal 42, Pasal 43, Pasal 44, dan Pasal 44A. Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku pula bagi pihak terafiliasi. Dalam penjelasan ketentuan Pasal 29 ayat (4) dikatakan bahwa penyediaan informasi mengenai kemungkinan timbulnya risiko kerugian nasabah dimaksudkan agar akses untuk memperoleh informasi perihal kegiatan usaha dan kondisi bank menjadi lebih terbuka yang sekaligus menjamin adanya transparasi dalam dunia perbankan. Hubungannya dengan kerahasiaan bank maka dalam Pasal 40 ayat (1) diberikan penjelasan bahwa yang wajib dirahasiakan oleh bank adalah seluruh data dan informasi mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan, dan hal-hal lain dari orang, dan badan yang diketahui oleh bank karena kegiatan usahanya. Adapun 6 Budi Agus Riswandi, 2006, Hukum Cyberspace, Yogyakarta, Penerbit Gitanagari, Hal.140. 7 Budi Fitriadi, 2000, Teknologi Informatika dalam Perbankan, Bandung, Hal.20. 8 Budi Agus Riswandi I, op.cit Hal.217. 4

perlindungan hukum yang bersifat represif jika data pribadi nasabah internet banking tidak terlindungi adalah yang Pertama dengan mengajukan pengaduan yang sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 7/7/PBI/2005 jo Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 10/10/PBI/2008 tentang Penyelesaian Pengaduan Nasabah. Adapun mekanisme pengaduan dapat dilakukan secara lisan, tertulis maupun secara perwakilan nasabah. 9 Selain itu dapat dilakukan dengan cara mediasi antara nasabah dengan pihak perbankan dengan kesepakatan bersama, yang diatur di dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 8/5/PBI/2006 jo PBI Nomor 10/1/PBI/2008 Tentang Mediasi Perbankan. Dalam hubungannya dengan transaksi internet banking maka data pribadi nasabah telah diatur dalam Pasal 21 ayat (2)A,(2)B, (2)C, (3), (4), (5) dan Pasal 26 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. III KESIMPULAN Perlindungan Hukum terhadap data pribadi nasabah pengguna Internet Banking adalah dilakukan dalam wujud perlindungan hukum preventif yaitu dengan pendekatan self regulation dan government regulation. Selain itu pada Pasal 29 ayat (4) dan Pasal 40 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan telah mengatur mengenai perlindungan terhadap data pribadi nasabah itu sendiri. Perlindungan hukum yang bersifat represif diatur dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 7/7/PBI/2005 jo Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 10/10/PBI/2008 tentang Penyelesaian Pengaduan Nasabah, Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 8/5/PBI/2006 jo PBI Nomor 10/1/PBI/2008 Tentang Mediasi Perbankan, dan Pasal 21 ayat (2)A,(2)B, (2)C, (3), (4), (5) dan Pasal 26 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. DAFTAR PUSTAKA Budi Agus Riswandi, 2005, Aspek Hukum Internet Banking, Raja Grafindo Persada, Jakarta. 9 Bank Indonesia, 2005, Mekanisme Pengaduan Nasabah, http://www.bi.go.id/id/perbankan/edukasi/documents/7ce302fda4064e559607bed815df78b7mekanismep engaduan Nasabah.pdf, diakses pada tanggal 20 Maret 2014, Pada Pukul 20.40 WITA 5

Budi Agus Riswandi, 2006, Hukum Cyberspace, Penerbit Gitanagari, Yogyakarta Budi Fitriadi, 2000, Teknologi Informatika dalam Perbankan, Bandung. Johnny Ibrahim, 2008, Teori & Metodologi Penelitian Hukum Normatif, Malang, Bayu Media Publishing. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 7/7/PBI/2005 jo Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 10/10/PBI/2008 tentang Penyelesaian Pengaduan Nasabah. Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 8/5/PBI/2006 jo PBI Nomor 10/1/PBI/2008 Tentang Mediasi Perbankan. Bank Indonesia, 2005, Mekanisme Pengaduan Nasabah http://www.bi.go.id/id / perbankan / edukasi / Documents / 7ce302fda4064e559607 bed815df78b7 Mekanisme Pengaduan Nasabah.pdf. 6