BERITA DAERAH KOTA BEKASI

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2013 NOMOR : 46 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENGHAPUSAN PIUTANG DAERAH

SALINAN PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENGHAPUSAN PIUTANG DAERAH LAINNYA BUPATI BERAU,

TENTANG PENGELOLAAN DAN PENGHAPUSAN PIUTANG BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER MOHAMAD SOEWANDHIE KOTA SURABAYA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG TATA CARA PENGHAPUSAN PIUTANG NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG TATA CARA PENGHAPUSAN PIUTANG NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG TATA CARA PENGHAPUSAN PIUTANG NEGARA/DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 55 Tahun : 2014

WALIKOTA LANGSA PERATURAN WALIKOTA LANGSA NOMOR 80 TAHUN 2013 TENTANG

MATRIKS PERBANDINGAN PERUBAHAN

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

WALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 94 TAHUN 2016

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PROVINSI JAWA TENGAH

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 43

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 83 TAHUN 2012

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

BERITA DAERAH KOTA BEKASI. PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 16 Tahun 2012 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENGHAPUSAN PIUTANG BADAN LAYANAN UMUM DAERAH BUPATI MALANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

WALIKOTA DENPASAR PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA DENPASAR TAHUN ANGGARAN 2011

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD) KOTA SERANG TAHUN ANGGARAN 2011

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

WALIKOTA DENPASAR PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA DENPASAR TAHUN ANGGARAN 2012

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

TENTANG WALIKOTA BEKASI,

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012

PERATURAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2011

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 43 TAHUN 2007 SERI A PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN CIAMIS TAHUN ANGGARAN 2008

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA PADANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 07 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR 2-7 TAHUN 2OI3 TENTANG TATA CARA PENGHAPUSAN PIUTANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

LEMBARAN DAERAH KOTA TARAKAN TAHUN 2010 NOMOR 11

WALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

2017, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2005 ten

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 7 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 7 TAHUN 2014

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN PIUTANG BADAN LAYANAN UMUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 8 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 8 TAHUN 2014

WALIKOTA SURABAYA TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR TAHUN 2014

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR : 11 TAHUN 2013

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2008 NOMOR : 17 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN KUDUS TAHUN ANGGARAN 2008

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA PADANG PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN BANYUMAS TAHUN ANGGARAN 2011

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN GROBOGAN TAHUN ANGGARAN 2014

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR BANTEN

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2008

WALIKOTA YOGYAKARTA, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 10 TAHUN 2014

LEMBARAN DAERAH KOTA PADANG PANJANG Tahun 2010 Nomor 1 Seri A.1

P E R A T U R A N D A E R A H

WALIKOTA JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 2 TAHUN 2014

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PERTANGGUNG JAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2011

WALIKOTA SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA SUKABUMI

PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2010

LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 1 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 1 TAHUN 2014

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG. LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BATANG Tahun 2009 Nomor 3 Seri A Nomor 3 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR 1 TAHUN 2010

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

PEMERINTAH KOTA KEDIRI PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2010

PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2007 NOMOR 16

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN DAERAH KOTA AMBON

Transkripsi:

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 55 2014 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 55 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENGHAPUSAN PIUTANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BEKASI, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, dalam pelaksanaannya dipandang perlu ditetapkan tata cara penghapusan piutang daerah dalam rangka tertib administrasi, maka perlu ditetapkan melalui Peraturan Walikota. Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 49 Prp. Tahun 1960 tentang Panitia Urusan Piutang Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 156, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2104); 3. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1996 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Bekasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3663); 1

4. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5589); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502); 2

11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pembinaan dan Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593 ); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 15. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5165); 16. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2011 tentang Pinjaman Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5219); 17. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Hibah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5272); 18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 32); 19. Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 04 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Bekasi Tahun 2007 Nomor 4 Seri A); 3

20. Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 03 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Wajib dan Pilihan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kota Bekasi (Lembaran Daerah Kota Bekasi Tahun 2008 Nomor 3 Seri E). Memperhatikan : Berita Acara Hasil Rapat Nomor 900/967/AKUN tentang penyusunan Peraturan Walikota Bekasi tentang Tata Cara Penghapusan Piutang Daerah MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG TATA CARA PENGHAPUSAN PIUTANG DAERAH. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kota Bekasi. 2. Pemerintah Daerah adalah Walikota beserta Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah. 3. Walikota adalah Walikota Bekasi. 4. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah perangkat daerah pada Pemerintah Daerah selaku pengguna anggaran/pengguna barang. 5. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah adalah Kepala SKPD yang mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan APBD dan bertindak sebagai Bendahara Umum Daerah. 6. Pengguna Anggaran adalah pejabat pemegang kewenangan pengguna anggaran untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi SKPD yang dipimpinnya. 7. Piutang Daerah adalah jumlah uang yang wajib dibayar kepada Pemerintah Daerah atau badan-badan yang baik secara langsung atau tidak langsung dikuasai oleh Pemerintah Daerah merupakan hak Pemerintah Daerah untuk menagih yang berasal dari tunggakan pungutan. 8. Panitia Urusan Piutang Negara, yang untuk selanjutnya disebut PUPN, adalah Panitia yang bersifat interdepartemental dan bertugas mengurus Piutang Negara sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 49 Prp. Tahun 1960. 4

9. Penanggung Utang Kepada Daerah, yang untuk selanjutnya disebut Penanggung Utang adalah Badan atau orang yang berutang kepada Daerah menurut peraturan, perjanjian atau sebab apapun. 10. Piutang Daerah Sementara Belum Dapat Ditagih, yang selanjutnya disingkat PSBDT adalah piutang yang telah optimal pengurusannya oleh PUPN. 11. Perusahaan Daerah adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian modalnya dimiliki oleh Pemerintah Daerah. BAB II PROSES SEBELUM PENGHAPUSAN PIUTANG Pasal 2 (1) Piutang Daerah yang dapat dihapuskan secara bersyarat atau mutlak dari pembukuan Pemerintah Daerah adalah piutang yang dikategorikan macet pada pencatatan penyisihan piutang. (2) Kategori Penyisihan piutang sebagaimana ayat (1), diatur dalam Peraturan Walikota tentang kebijakan akuntansi. (3) Mekanisme Penyisihan Piutang sebagaimana ayat (2), ditetapkan lebih lanjut dengan Keputusan Walikota Pasal 3 (1) Penghapusan Secara Bersyarat atau Penghapus Bukuan Piutang dilakukan dengan menghapuskan Piutang Daerah dari pembukuan Pemerintah Daerah tanpa menghapuskan hak tagih Daerah. (2) Penghapusan Secara Mutlak dilakukan dengan menghapuskan hak tagih Daerah. (3) Penghapusan Secara Bersyarat dan Penghapusan Secara Mutlak sebagaimana ayat (2) dan ayat (3) diatas dapat dilakukan setelah dilaksanakan salah satu Prosedur sebelum penghapusan piutang. Pasal 4 (1) Prosedur sebelum penghapusan piutang adalah prosedur surat penagihan atau penjadwalan kembali (rescheduling) atau persyaratan kembali (reconditioning) atau penataan kembali (restructuring). (2) Prosedur sebelum penghapusan piutang sebagaimana ayat (1), ditetapkan lebih lanjut dengan Keputusan Walikota. 5

Pasal 5 Penghapusan Secara Bersyarat dan Penghapusan Secara Mutlak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, hanya dapat dilakukan apabila: a. prosedur sebelum penghapusan piutang telah dilaksanakan. b. melalui mekanisme penghapusan piutang. Pasal 6 (1) Penghapusan Secara Bersyarat dan Penghapusan Secara Mutlak piutang daerah Pemerintah Kota Bekasi terdiri atas 2 (dua) mekanisme yaitu mekanisme interen dan mekanisme eksteren. (2) Mekanisme Interen sebagaimana dimaksud Pasal 6 ayat (1) digunakan untuk penghapusan piutang pajak dan retribusi yang akan diatur dengan Peraturan Walikota tersendiri. (3) Mekanisme Eksteren yaitu proses penghapusan piutang daerah diserahkan ke PUPN terhadap piutang yang dananya berasal dari pemerintah daerah melalui pola channeling atau risk sharing. Pasal 7 (1) Mekanisme Eksteren terhadap Penghapusan Secara Bersyarat dan Penghapusan Secara Mutlak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (3), hanya dapat dilakukan setelah Piutang Daerah diurus secara optimal oleh PUPN sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pengurusan Piutang Negara. (2) Pengurusan Piutang Daerah dinyatakan telah optimal, dalam hal telah dinyatakan sebagai PSBDT oleh PUPN. (3) PSBDT sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ditetapkan dalam hal masih terdapat sisa utang, namun : a. penanggung utang tidak mempunyai kemampuan untuk menyelesaikannya; dan b. barang jaminan tidak ada, telah dicairkan, tidak lagi mempunyai nilai ekonomis, atau bermasalah yang sulit diselesaikan. BAB III TATA CARA PENGAJUAN USULAN Pasal 8 (1) Piutang Daerah yang akan dihapuskan secara bersyarat merupakan piutang kategori macet pada proses penyisihan piutang pada akhir tahun anggaran sebelumnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1). 6

(2) Piutang Daerah yang akan dihapuskan baik dengan mekanisme eksteren atau interen dibuat usulannya oleh Pejabat Pengelola Keuangan SKPD beserta bukti telah dilakukan Prosedur sebelum penghapusan sebagaimana Pasal 4 ayat (1) kepada Pengguna Anggaran SKPD. (3) Pengguna Anggaran SKPD yang berpiutang mengirimkan Surat Usulan Penghapusan Piutang Daerah dengan melampirkan bukti bahwa telah dilakukan Prosedur sebelum penghapusan, kepada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Bekasi. (4) Usulan Piutang Daerah yang akan dihapuskan dengan mekanisme interen diusulkan oleh Pengguna Anggaran SKPD yang berpiutang kepada Dinas Pendapatan Daerah. (5) Proses Usulan Piutang Daerah sebagaimana dimaksud ayat (4), akan ditetapkan lebih lanjut dengan Keputusan Walikota. BAB IV PENGHAPUSAN SECARA BERSYARAT Bagian Kesatu Kewenangan Pasal 9 (1) Penghapusan Secara Bersyarat, sepanjang menyangkut Piutang Daerah ditetapkan oleh : a. Walikota untuk jumlah sampai dengan Rp. 5.000.000.000,00.- (lima miliar rupiah); dan b. Walikota dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah untuk jumlah lebih dari Rp. 5.000.000.000,00.- (lima miliar rupiah). (2) Kewenangan Penghapusan Secara Bersyarat dilaksanakan setelah ada PSBDT dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Piutang dan Lelang Negara yang wilayah kerjanya meliputi wilayah Kota Bekasi. (3) Dalam hal Piutang Daerah dalam satuan mata uang asing, nilai piutang yang dihapuskan secara bersyarat adalah nilai yang setara dengan nilai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada 3 (tiga) hari sebelum tanggal surat pengajuan usul penghapusan oleh Pejabat Pengelola Keuangan Daerah. 7

Bagian Kedua Persyaratan Pasal 10 Penghapusan Secara Bersyarat atas Piutang Daerah dari pembukuan dilaksanakan dengan ketentuan : a. dalam hal piutang adalah berupa Tuntutan Ganti Rugi, setelah piutang ditetapkan sebagai PSBDT dan terbitnya rekomendasi penghapusan secara bersyarat dari Badan Pemeriksa Keuangan; b. dalam hal piutang adalah selain Piutang Tuntutan Ganti Rugi, setelah piutang ditetapkan sebagai PSBDT. BAB V PENGHAPUSAN SECARA MUTLAK Bagian Kesatu Kewenangan Pasal 11 (1) Mekanisme Eksteren untuk Penghapusan Secara Mutlak, sepanjang menyangkut Piutang Daerah, ditetapkan oleh : a. Walikota untuk jumlah sampai dengan Rp. 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah); dan b. Walikota dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat untuk jumlah lebih dari dengan Rp. 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). (2) Dalam hal Piutang Daerah dalam satuan mata uang asing, nilai piutang yang dihapuskan adalah nilai yang setara dengan nilai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada 3 (tiga) hari sebelum tanggal surat pengajuan usul penghapusan oleh pejabat Pengelola Keuangan Daerah. Bagian Kedua Pengajuan Usul Surat Keputusan Pasal 12 Piutang Daerah yang akan dihapuskan secara mutlak melalui mekanisme eksteren diusulkan Pengguna Anggaran SKPD yang berpiutang kepada Walikota setelah mendapat pertimbangan dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Piutang dan Lelang Bekasi. 8

Bagian Ketiga Persyaratan pada Mekanisme Eksteren Pasal 13 Penghapusan Secara Mutlak pada Mekanisme Eksteren atas Piutang Daerah dilaksanakan dengan ketentuan : a. diajukan setelah lewat waktu 2 (dua) tahun sejak tanggal penetapan Penghapusan Secara Bersyarat piutang dimaksud; dan b. penanggung utang tetap tidak mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan sisa kewajiban, yang dibuktikan dengan keterangan dari Aparatur/Pejabat yang berwenang. BAB VI PENGHAPUSAN PIUTANG PERUSAHAAN DAERAH Pasal 14 Penghapusan Secara Bersyarat dan Penghapusan Secara Mutlak atas piutang Perusahaan Daerah dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. BAB VII PENGHAPUSAN PIUTANG BADAN LAYANAN UMUM DAERAH Pasal 15 Penghapusan Secara Bersyarat dan Penghapusan Secara Mutlak atas piutang Badan Layanan Umum Daerah dilakukan sesuai dengan Mekanisme Eksteren pada Peraturan Walikota ini. BAB VIII PENUTUP Pasal 16 Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. 9

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Bekasi. Ditetapkan di Bekasi pada tanggal 15 Desember 2014 WALIKOTA BEKASI, Ttd/Cap RAHMAT EFFENDI Diundangkan di Bekasi pada tanggal 15 Desember 2014 SEKRETARIS DAERAH KOTA BEKASI, Ttd/Cap RAYENDRA SUKARMADJI BERITA DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2014 NOMOR 55 SERI E 10