286. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.2, Maret 2013 ISSN No

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PEMBERIAN GIBERELLIN TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT AREN (Arenga pinnata Merr) *Corresponding author :

RESPON PERTUMBUHAN BIBIT AREN ( Arenga pinnata Merr.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR SKRIPSI OLEH : MANAHAN BDP Pemuliaan Tanaman

RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH DENGAN PENGOLAHAN TANAH YANG BERBEDA DAN PEMBERIAN PUPUK NPK

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. diameter 12 cm dan panjang 28 cm, dan bahan-bahan lain yang mendukung

Jurnal Agroekoteknologi. E-ISSN No Vol.4. No.1, Desember (582) :

PENGARUH MACAM AUKSIN PADA PEMBIBITAN BEBERAPA VARIETAS TANAMAN JATI (Tectona grandis, L.)

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP PEMBERIAN ABU JANJANG KELAPA SAWIT DAN PUPUK UREA PADA MEDIA PEMBIBITAN SKRIPSI OLEH :

RESPON PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI MAIN NURSERY TERHADAP KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN PEMBERIAN PUPUK FOSFAT

BAB I PENDAHULUAN. Pemakaian energi global saat ini mencapai sekitar 400 Exajoule (EJ)

PENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN KOMPOS TERHADAP KOMPONEN PERTUMBUHAN TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera)

PENGARUH PERLAKUAN PEMATAHAN DORMANSI TERHADAP VIABILITAS BENIH AREN (Arenga pinnata Merr.) Corresponding author :

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

I. PENDAHULUAN. karbohidrat sehingga dapat dijadikan alternatif makanan pokok. Selain

Stratifikasi III. METODE PENELITIAN Metode Pengumpulan Data Waktu dan Tempat Penelitian

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,

Pertumbuhan Dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Dengan Pemberian Pupuk Kandang Sapi Dan Pupuk Fosfat

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) VARIETAS TUK-TUK TERHADAP JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KCl

Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Semangka (Citrullus vulgaris Schard.) terhadap Pemberian Giberelin dan Pupuk TSP

Pengaruh Komposisi Media Tanam dan Lama Perendaman Auksin pada Bibit Tebu Teknik Bud Chip

JurnalAgroekoteknologi FP USU E-ISSN No Vol.6.No.1, Januari 2018 (3): 14-19

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca gedung Hortikultura Universitas Lampung

I. PENDAHULUAN. keunggulan dalam penggunaan kayunya. Jati termasuk tanaman yang dapat tumbuh

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SELADA(Lactuca sativa L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK CAIR ORGANIK URIN KAMBING PADA BEBERAPA JARAK TANAM

Tanggap Pertumbuhan dan Produksi Sawi (Brassica juncea L.) pada Pemberian Pupuk Cair

Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Hibrida Terhadap Pemberian Kompos Limbah Jagung dan Pupuk KCl

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK VERMIKOMPOS DAN INTERVAL PENYIRAMAN PADA TANAH SUBSOIL SKRIPSI

PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN BUD CHIP TEBU (Saccharum officinarum L.) SKRIPSI OLEH:

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca Ilmu Tanah, Laboratorium Ilmu Tanah dan

Pengaruh BAP ( 6-Benzylaminopurine ) dan Pupuk Nitrogen terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)

Respons Pertumbuhan Bud Set Tebu (Sacharum officinarum L.) Pada Beberapa Umur Bahan Tanam dan Konsentrasi IBA

Pengaruh Lama Penyimpanan dan Diameter Stum Mata Tidur terhadap Pertumbuhan Bibit Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.)

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG SABRANG (Eleutherine americana Merr) TERHADAP PEMBELAHAN UMBI DAN PERBANDINGAN MEDIA TANAM ABSTRACT

Respons Pertumbuhan Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Terhadap Aplikasi Mulsa dan Perbedaan Jarak Tanam

I. PENDAHULUAN. Indonesia mempunyai aneka ragam tanaman hias, baik tanaman hias daun maupun

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE

Coressponding author : ABSTRACT

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu merupakan salah satu sumber pangan penting di Indonesia dan di dunia,

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Screen House, Balai Penelitian Tanaman Sayuran

PENGARUH CAMPURAN MEDIA TUMBUH DAN DOSIS PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN KAKAO (Theobroma cacao L.) DI PEMBIBITAN

Aplikasi Pupuk Kandang dan Pupuk SP-36 Untuk Meningkatkan Unsur Hara P Dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Tanah Inceptisol Kwala Bekala

PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT PADA TAHAP PRE NURSERY. Aang Kuvaini. Abstrak

327. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.2, Maret 2013 ISSN No

III. BAHAN DAN METODE

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn. f.) dengan perbanyakan stek pucuk

PENGARUH KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN ASAM SULFAT TERHADAP PERKECAMBAHAN BIJI AREN ( Arenga pinnata Merr. ) SKRIPSI

Respons Dua Varietas Kedelai (Glycine max (L.) Merrill.) pada Pemberian Pupuk Hayati dan NPK Majemuk

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

PENGARUH ZAT PENGATUR TUMBUH ASAM GIBERELAT (GA 3 ) DAN PUPUK NPK PADA PENYAMBUNGAN TANAMAN MANGGA (Mangifera indica L.)

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Sumatera Utara, Medan, dengan ketinggian tempat

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH TERHADAP BAHAN ORGANIK Tithonia diversifolia DAN PUPUK SP-36 ABSTRACT

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah. Ketinggian tempat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh konsentrasi dan lama perendaman IAA (Indole Acetic

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI PAKHCOY (Brassica rapa. L) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK KASCING SKRIPSI OLEH:

SKRIPSI. Oleh: JOGI HENDRO SIAHAAN/ AGROEKOTEKNOLOGI-BPP

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca, Fakultas Pertanian, Universitas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP BEBERAPA KOMPOSISI KOMPOS KULIT BUAH KAKAO DENGAN SUBSOIL ULTISOL DAN PUPUK DAUN

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Laboratorium dan Lahan Percobaan Fakultas

UJI KEEFEKTIFAN PERENDAMAN BENIH DAN PEMBERIAN KOMPOS PANGKASAN MUCUNA TERHADAP PERTUMBUHAN Mucuna bracteata

RESPON PEMBERIAN PUPUK ZA DAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN PEMBIBITAN KAKAO (Theobroma cacao L.) KLON RCL DALAM POLYBAG

RESPON BEBERAPA VARIETAS PADI DAN PEMBERIAN AMELIORAN JERAMI PADI PADA TANAH SALIN

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SEMANGKA (Citrullus vulgaris Schard.) TERHADAP KONSENTRASI PACLOBUTRAZOL DAN DOSIS PUPUK NPK

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai

Vol 3 No 1. Januari Maret 2014 ISSN :

Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Terhadap Frekuensi Pemberian Pupuk Organik Cair dan Aplikasi Pupuk NPK

Tanggap Pertumbuhan dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Pada Dosis Pupuk Kalium dan Frekwensi Pembumbunan

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP PEMBERIAN ABU JANJANG KELAPA SAWIT DAN PUPUK UREA PADA MEDIA PEMBIBITAN

LAJU PERTUMBUHAN TANAMAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS KACANG HIJAU (Phaseolus radiatusl.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK GUANO SKRIPSI OLEH:

PERTUMBUHAN BIBIT BUD CHIPS TEBU (Saccharum officinarum L. ) PADA BERBAGAI UMUR BAHAN TANAMAN DENGAN PEMBERIAN BAP

BAHAN METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan (rumah kassa) Fakultas

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT MUCUNA (Mucuna bracteata D.C) SECARA STEK PADA MEDIA TANAM LIMBAH KELAPA SAWIT DAN MIKORIZA SKRIPSI OLEH :

SKRIPSI. Oleh : ERNIKA SEPTYMA BR PARDEDE/ AGROEKOTEKNOLOGI - BPP

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK DAUN NU-CLEAR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN STRAWBERRY

ANALISIS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

Jurnal Agroekoteknologi. E-ISSN No Vol.4. No.1, Desember (578) :

Respons Pertumbuhan Beberapa Varietas Sorgum (Sorghum bicolor L.) Pada Tanah Salin Dengan Pemberian Giberelin

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca dan laboratorium Ilmu Tanah Fakultas

PENGARUH KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN DENGAN ZAT PENGATUR TUMBUH (ZPT) INDOLEBUTYRIC ACID (IBA) TERHADAP PERTUMBUHAN STEK TANAMAN JERUK

SKRIPSI. Persyaratan Sarjana-1. Disusun Oleh: VINA A FAKULTA

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Laboratorium Terpadu dan Laboratorium

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Politeknik Negeri Lampung,

BAB III BAHAN DAN METODE. Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan

I. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Gladiol merupakan salah satu komoditas hortikultura sebagai penghasil bunga potong

PENGARUH MEDIA DAN SUMBER BAHAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN STEK LIDAH MERTUA (Sansevieria trivaciata Lorentii ) Oleh:

Respons Wadah dan Komposisi Media Pembibitan Terhadap Pertumbuhan Bibit Bud Chip Tebu (Saccharum officinarum L.)

Transkripsi:

286. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.2, Maret 2013 ISSN No. 2337-6597 RESPON MEDIA TANAM DAN PEMBERIAN AUKSIN ASAM ASETAT NAFTALEN PADA PEMBIBITAN AREN (Arenga pinnata Merr) Utri Patma 1*, Lollie Agustina P. Putri 2, Luthfi A. M. Siregar 2 1 Alumnus Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian USU Medan 20155 2 Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian USU Medan 20155 *Corresponding author : E-mail : U3_45@yahoo.com ABSTRACT Growth of plant is affected by some factors; among other things are plant media and auxin application. A research had been conducted at Pasar II Setiabudi, Kelurahan Tanjung Sari, Medan (± 25 m asl) in March August 2012. The objective of the research was to know response of plant media and auxin naphtalene acetic acid application on the growth of sugar palm seed. The research that use Randomized Block Design with two factor that plant media of (top soil + sand + compost), (top soil + husk charcoal + compost), (top soil + sand + husk charcoal + compost) and auxin application were of 0 ppm, 50 ppm, 100 ppm and 150 ppm. The parameters observed were increase seed height, leaf sum, leaf klorofil and steam diameter. The result of research showed that the response plant media and auxin naphtalene acetic acid application on sugar palm nursery with interaction between plant media and auxsin application were not significantly to all the parameters observed. Keywords : plant media, auxsin application, sugar palm ABSTRAK Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya media tanam dan pemberian auksin. Suatu penelitian telah dilakukan di Jalan Pasar II Setiabudi, Kelurahan Tanjung Sari, Medan (± 25 m dpl) pada bulan Maret Agustus 2012. Penelitian media tanam dan pemberian auksin dilakukan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap pertumbuhan bibit aren. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok dengan 2 faktor yaitu faktor I media tanam terdiri dari (top soil + pasir + kompos), (top soil + arang sekam + kompos), (top soil + pasir + arang sekam + kompos) dan faktor II auksin terdiri dari 4 taraf, yaitu 0 ppm, 50 ppm, 100 ppm, 150 ppm. Parameter yang diamati adalah pertambahan tinggi bibit, jumlah daun, klorofil daun dan diameter batang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa respon media tanam dan pemberian auksin asam asetat naftalen pada pembibitan aren (Arenga pinnata Merr) serta interaksi antara media tanam dan pemberian auksin belum berpengaruh nyata terhadap semua parameter yang diamati. Kata kunci : media tanam, auksin, aren PENDAHULUAN Tanaman Aren (Arenga pinnata Merr) merupakan salah satu jenis tanaman tahunan yang hampir semua bagiannya dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan pangan, sandang dan papan. Hasil utama tanaman aren yang bernilai ekonomi tinggi adalah nira, pati, ijuk dan buah atau biji. Selain

287. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.2, Maret 2013 ISSN No. 2337-6597 itu, tanaman aren dapat juga dikembangkan dalam sistem agroforestri antara tanaman kehutanan dan pertanian (Saleh et al. 2007). Di Indonesia, tanaman aren banyak terdapat dan tersebar di seluruh Nusantara, khususnya di daerah-daerah perbukitan yang lembab. Pohon aren merupakan pohon yang menghasilkan bahan-bahan baku industri. Populasi tanaman aren semakin berkurang dan semakin langka. Hal ini terjadi antara lain karena perambahan hutan dan penebangan pohon aren yang tidak diimbangi dengan regenerasi tanaman aren muda (Murniati dan Rofik, 2008). Perkembangan kebutuhan energi dunia yang semakin meningkat dan keterbatasan energi fosil menyebabkan perhatian saat ini ditujukan untuk mencari sumber-sumber energi terbarukan seperti bioetanol yang berasal dari bahan baku nabati. Bioetanol merupakan bahan baku alternatif yang cenderung murah bila dibandingkan dengan bensin tanpa subsidi. Saat ini, selain ubi kayu dan gula tebu, bahan baku potensial untuk dijadikan etanol antara lain tanaman aren. Selain itu tanaman aren sangat cocok untuk tujuan konservasi air dan tanah (Rindengan dan Manaroinsong, 2009). Permasalahan pokok pengembangan tanaman aren yaitu pada umumnya aren belum dibudidayakan secara massal. Petani masih mengandalkan tanaman yang tumbuh secara alami, dimana aren tumbuh bergerombol dengan jarak tanam yang tidak beraturan sehingga terjadi pemborosan lahan. Hal ini menyebabkan tingkat produktivitas lahan maupun tanaman aren rendah sehingga menyebabkan pendapatan petani makin menurun (Maliangkay, 2007). Penanaman aren dari hasil pembibitan biji belum banyak dilakukan di Indonesia. Beberapa petani biasanya menanam aren dengan memindahkan bibit yang sudah tumbuh alami ke kebun. Potensi tanaman aren yang cukup besar tersebut perlu mendapat dukungan penelitian, khususnya penelitian budidaya tanaman yang selama ini belum banyak dilakukan. Untuk mendukung pengembangan dan budidayanya maka dibutuhkan bibit yang bermutu melalui pembibitan yang baik (Saleh, 2004).

288. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.2, Maret 2013 ISSN No. 2337-6597 Zat pengatur tumbuh tanaman adalah senyawa organik yang bukan hara, yang dalam jumlah sedikit dapat mendukung, menghambat dan dapat merubah proses fisiologis tumbuhan. Untuk mendapatkan hasil perbanyakan bibit yang baik selain perlu memperhatikan media tumbuh, diperlukan zat pengatur tumbuh (zpt) untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya. Auksin merupakan salah satu hormon yang dapat berpengaruh terhadap pembentukan akar, perkembangan tunas, kegiatan sel-sel meristem, pembentukan bunga, pembentukan buah dan terhadap gugurnya daun dan buah (Dwidjoseputro, 1994). Salah satu kendala dalam pengembangan budidaya aren adalah kurangnya pembibitan aren yang baik. Oleh karena itu pengembangan penelitian tentang pengaruh media tanam dan pemberian auksin pada pembibitan aren perlu dilakukan. Setiap jenis benih tanaman mempunyai kecenderungan yang berbeda-beda mengenai media yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman tersebut. BAHAN DAN METODE Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah biji aren, auksin, top soil, pasir, arang sekam dan kompos sebagai media tanam, polibag berukuran 5 kg, pupuk TSP, urea dan KCl sebagai pupuk dasar, aceton untuk analisis klorofil, kertas saring whatman, naungan, tali plastik, dithane M-45, tisu, plastik bening, amplop coklat dan label nama. Biji aren diambil dari Rantauprapat, Kabupaten Labuhan Batu dengan ketinggian ±27 m di atas permukaan laut. Pengambilannya dilakukan dengan cara mengumpulkan buah aren yang jatuh ke tanah. Adapun kriteria biji aren yang diambil adalah buah sudah mencapai masak fisiologis dengan ciri-ciri : buah dan daging buahnya berwarna kuning sampai kuning kecoklatan, bijinya berwarna hitam pekat dan sangat keras, berdiameter 2 cm dan berat 5 g. Sedangkan ciri-ciri dari tanaman induk biji aren yang diambil meliputi : tinggi pohon ± 17 m 20 m, batang pohon besar, mampu memproduksi buah yang lebat, niranya disadap sejak umur ± 8 tahun dan umur tanaman ± 13-15 tahun.

289. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.2, Maret 2013 ISSN No. 2337-6597 Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul, gembor, jangka sorong, parang, ayakan, handsprayer, gelas ukur, meteran, timbangan analitik, leaf area meter, pacak sampel, alat tulis, kalkulator, gunting, spektrofotometer, botol, pipet tetes dan cuvet. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan 2 faktor. Faktor pertama adalah media tanam yaitu : M1 = Top soil + pasir + kompos ( 2:1:1 ), M2 = Top soil + arang sekam + kompos ( 2:1:1) dan M3 = Top soil + pasir + arang sekam + kompos (1:1:1:1). Faktor kedua adalah pemberian auksin yaitu : A0 = 0 ppm (kontrol), A1 = 50 ppm, A2 = 100 ppm, A3 = 150 ppm. Dari rancangan tersebut diperoleh 12 kombinasi perlakuan, setiap kombinasi perlakuan diulang 3 kali sehingga terdapat 36 plot penelitian. Tiap plot ditanam 2 bibit sehingga diperlukan 72 bibit. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama penelitian meliputi : persiapan lahan, pembuatan naungan, penyemaian biji, persiapan media tanam, penanaman bibit, pemeliharaan tanaman yang terdiri dari penyiraman, penyiangan dan pengendalian hama dan penyakit, pemupukan dasar, aplikasi auksin, pengamatan parameter yamg terdiri dari pertambahan tinggi bibit (cm), jumlah daun (helai), klorofil daun (g/ml) dan diameter batang (mm). HASIL DAN PEMBAHASAN Pertambahan Tinggi Bibit (cm) Dari hasil analisis statistik menunjukkan bahwa perlakuan media tanam dan pemberian auksin serta interaksi keduanya belum berpengaruh nyata terhadap pertambahan tinggi bibit 6, 8, 10, 12 dan 14 MSPT. Data rataan pertambahan tinggi bibit pada umur 6, 8, 10, 12 dan 14 MSPT pada perlakuan media tanam dan pemberian auksin dapat dilihat pada Tabel 1.

290. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.2, Maret 2013 ISSN No. 2337-6597 Tabel 1. Rataan pertambahan tinggi bibit (cm) pada perlakuan media tanam dan pemberian auksin pada umur 6, 8, 10, 12 dan 14 MSPT Media Tanam Dosis Auksin A0 (kontrol) A1 (50 ppm) A2 (100 ppm) A3 (150 ppm) Rataan 6 MSPT M1 12.87 15.83 15.07 15.23 14.75 M2 17.58 16.75 14.70 18.67 16.93 M3 16.30 18.08 18.37 13.03 16.45 Rataan 15.58 16.89 16.04 15.64 8 MSPT M1 18.05 22.12 21.60 21.98 20.94 M2 23.57 23.25 21.17 24.77 23.19 M3 22.02 24.35 24.58 19.68 22.66 Rataan 21.21 23.24 22.45 22.14 10 MSPT M1 22.03 25.18 24.13 25.30 24.16 M2 25.75 26.20 24.60 26.78 25.83 M3 24.23 26.73 26.23 23.92 25.28 Rataan 24.01 26.04 24.99 25.33 12 MSPT M1 23.68 26.63 25.30 26.92 25.63 M2 26.57 27.40 26.13 27.63 26.93 M3 25.10 27.53 27.08 25.65 26.34 Rataan 25.12 27.19 26.17 26.73 14 MSPT M1 24.78 27.43 26.25 28.07 26.63 M2 27.28 28.43 28.45 28.27 28.11 M3 25.87 28.57 28.27 26.72 27.35 Rataan 25.98 28.14 27.66 27.68 Jumlah Daun (helai) Dari hasil analisis statistik menunjukkan bahwa perlakuan media tanam dan pemberian auksin serta interaksi keduanya belum berpengaruh nyata terhadap jumlah daun umur 6, 8, 10, 12 dan 14 MSPT. Data rataan jumlah daun pada umur 6-14 MSPT pada perlakuan media tanam dan pemberian auksin dapat dilihat pada Tabel 2.

291. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.2, Maret 2013 ISSN No. 2337-6597 Tabel 2. Rataan jumlah daun (helai) pada perlakuan media tanam dan pemberian auksin pada umur 6-14 MSPT Dosis Auksin Media Tanam Rataan A0 (kontrol) A1 (50 ppm) A2 (100 ppm) A3 (150 ppm) 6 MSPT M1 0.50 0.67 0.67 0.67 0.63 M2 0.83 0.67 0.50 0.83 0.71 M3 0.67 0.83 1.00 0.33 0.71 Rataan 0.67 0.72 0.72 0.61 8 MSPT M1 0.83 1.00 0.83 1.00 0.92 M2 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 M3 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 Rataan 0.94 1.00 0.94 1.00 10 MSPT M1 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 M2 1.00 1.00 1.00 1.17 1.04 M3 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 Rataan 1.00 1.00 1.00 1.06 12 MSPT M1 1.00 1.17 1.00 1.00 1.04 M2 1.17 1.00 1.00 1.17 1.08 M3 1.17 1.00 1.17 1.00 1.08 Rataan 1.11 1.06 1.06 1.06 14 MSPT M1 1.33 1.83 1.50 1.17 1.46 M2 1.67 1.17 1.33 1.33 1.38 M3 1.83 1.67 1.50 1.17 1.54 Rataan 1.61 1.56 1.44 1.22 Klorofil Daun (g/ml) Dari hasil analisis statistik menunjukkan bahwa perlakuan media tanam dan pemberian auksin serta interaksi keduanya belum berpengaruh nyata terhadap klorofil a, klorofil b dan klorofil total. Data rataan klorofil a, klorofil b dan klorofil total pada umur pada perlakuan media tanam dan pemberian auksin dapat dilihat pada Tabel 3.

292. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.2, Maret 2013 ISSN No. 2337-6597 Tabel 3. Rataan klorofil a, klorofil b dan klorofil (g/ml) total pada perlakuan media tanam dan pemberian auksin Dosis Auksin Media Tanam Rataan A0 (kontrol) A1 (50 ppm) A2 (100 ppm) A3 (150 ppm) Klorofil a M1 2,20 2,57 2,77 2,44 2,49 M2 2,16 2,36 2,31 2,11 2,24 M3 2,19 2,56 2,54 2,04 2,33 Rataan 2,18 2,50 2,54 2,20 Klorofil b M1 0,88 1,10 1,26 1,01 1,06 M2 0,83 0,96 0,93 0,82 0,88 M3 0,87 1,07 0,74 0,89 0,89 Rataan 0,86 1,04 0,98 0,90 Klorofil total M1 3,08 3,66 4,03 3,45 3,55 M2 2,99 3,32 3,24 2,93 3,12 M3 3,06 3,63 3,27 2,93 3,22 Rataan 3,04 3,54 3,51 3,10 Diameter Batang (mm) Dari hasil analisis statistik menunjukkan bahwa perlakuan media tanam dan pemberian auksin serta interaksi keduanya belum berpengaruh nyata terhadap diameter batang. Tabel 4. Data diameter batang pada perlakuan media tanam dan pemberian auksin dapat dilihat pada Tabel 4. Rataan diameter batang (mm) pada perlakuan media tanam dan pemberian auksin Media Tanam Dosis Auksin A0 (kontrol) A1 (50 ppm) A2 (100 ppm) A3 (150 ppm) Rataan M1 11.60 12.11 10.22 10.47 11.10 M2 11.64 11.55 10.88 11.46 11.38 M3 11.64 11.14 12.11 10.79 11.42 Rataan 11.63 11.60 11.07 10.91 Pembahasan Dari hasil analisis statistik menunjukkan bahwa perlakuan media tanam belum berpengaruh nyata terhadap semua parameter. Kondisi ini disebabkan pertumbuhan pada tanaman tidak hanya dipengaruhi oleh media tanam tetapi dapat juga dipengaruhi oleh faktor yang lain seperti faktor

293. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.2, Maret 2013 ISSN No. 2337-6597 genetik, unsur hara, sinar matahari, kelembaban dan lain lain. Damanik, dkk (2010) menyatakan bahwa pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh dua faktor penting yaitu faktor genetis dan faktor lingkungan. Faktor genetis sangat menentukan kemampuan tanaman untuk memberikan produksi yang tinggi serta sifat penting lainnya seperti kualitas hasil, ketahanan terhadap serangan hama dan penyakit, kekeringan dan lain-lain. Faktor lingkungan yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan tanaman antara lain : temperatur, kelembaban, sinar matahari, susunan atmosfir, struktur tanah, reaksi tanah (ph), faktor biotis dan penyediaan unsur hara. Dari hasil analisis secara statistik menunjukkan bahwa pemberian auksin belum berpengaruh nyata terhadap semua pengamatan parameter. Tanaman membutuhkan zat pengatur tumbuh dari luar untuk merangsang pertumbuhan meskipun secara endogen tanaman telah memproduksi hormon. Tingkat konsentrasi zat pengatur tumbuh yang dibutuhkan setiap organ tanaman berbeda. Pada penelitian ini konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin 50 ppm, 100 ppm, 150 ppm belum dapat meningkatkan pertumbuhan. Kondisi ini diduga disebabkan auksin yang terdapat dalam tanaman secara endogen sudah mencukupi sehingga pemberian secara eksogen belum berpengaruh nyata. Gardner, dkk (1991) menyatakan bahwa tanaman dapat memproduksi sendiri hormon auksin endogen. Auksin diproduksi dalam jaringan meristematik (yaitu tunas, daun muda dan buah). Dari hasil analisis secara statistik diperoleh bahwa interaksi perlakuan media tanam dan pemberian auksin belum berpengaruh nyata terhadap semua pengamatan parameter. Kondisi ini menunjukkan bahwa perlakuan media tanam dan pemberian auksin memiliki respon yang hampir sama sehingga pertumbuhan tanaman belum berpengaruh nyata. Media tanam berfungsi untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Ada empat fungsi media tanah untuk mendukung pertumbuhan tanaman yang baik menurut Nelson (1991) yaitu : sebagai tempat unsur hara, harus dapat memegang air yang tersedia bagi tanaman, dapat melakukan pertukaran udara antara akar dan atmosfer di atas media dan terakhir harus dapat menyokong tanaman. Sedangkan auksin merupakan salah satu zat pengatur tumbuh tanaman yang aktivitasnya dapat merangsang/mendorong pengembangan sel, auksin sudah tersedia secara alami pada tumbuhan, namun tetap harus dapat

294. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.2, Maret 2013 ISSN No. 2337-6597 diberikan pada tanaman dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan berakar, mempercepat proses pertumbuhan akar, meningkatkan jumlah dan kualitas akar dan mengurangi keragaman jumlah dan kualitas perakaran. Irwanto (2001) menyatakan bahwa sebenarnya hormon sudah tersedia secara alami pada tumbuhan, namun tetap harus dapat diberikan pada tanaman dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan berakar, mempercepat proses pertumbuhan akar, meningkatkan jumlah dan kualitas akar, dan mengurangi keragaman jumlah dan kualitas perakaran. Tanaman aren merupakan tanaman tahunan yang pengaruh dari setiap perlakuan pupuk, zat pengatur tumbuh, media tanam dan lain-lain pengaruhnya akan dapat dilihat dalam jangka waktu yang panjang. Jadi, pengaruh perlakuan media tanam dan pemberian auksin diduga belum nampak pada pertumbuhan bibit aren. Hal ini dapat kita lihat dari penelitian kelapa sawit yang dilakukan oleh Khaswarina (2001) bahwa pengaruh pemberian pupuk pada kelapa sawit belum berpengaruh nyata terhadap semua pengamatan parameter yang diamati. KESIMPULAN DAN SARAN Perlakuan media tanam dan pemberian auksin serta interaksi media tanam dan auksin belum berpengaruh nyata terhadap pertambahan tinggi bibit, jumlah daun, klorofil daun, dan diameter batang pada pembibitan aren selama 3,5 bulan. Perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut tentang pembibitan aren dengan jangka waktu yang lebih lama. DAFTAR PUSTAKA Damanik, M. M. B, Hasibuan, B. E, Fauzi, Sarifuddin, Hanum, H., 2010. Kesuburan Tanah dan Pemupukan. USU Press, Medan. Hal 17. Dwidjoseputro, 1994. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Gardner, F. P., R, Pearee dan R. L. Mitehell., 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya Penerjemah Herawawati Susilo, UI Press, Jakarta. Irwanto, 2001. Pengaruh Hormon IBA (Indole Butyric Acid) Terhadap Persen Jadi Stek Pucuk Meranti Putih (Shorea montigena). Skripsi. Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Pattimura, Ambon.

295. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.2, Maret 2013 ISSN No. 2337-6597 Murniati, E dan Rofik, A., 2008. Pengaruh Perlakuan Deoperkulasi Benih dan Media Perkecambahan untuk Meningkatkan Viabilitas Benih Aren (Arenga pinnata Merr.), Bogor. Bul. Agron. (36) (1) 33-40. Khaswarina, S., 2001. Keragaan Bibit Kelapa Sawit Terhadap Pemberian Berbagai Kombinasi Pupuk di Pembibitan Utama. Jurnal Natur Indonesia III (2) : 138-150. Maliangkay, R, B., 2007. Teknik budidaya dan rehabilitasi tanaman aren. Balai Penelitian Tanaman Kelapa dan Palma Lain. Buletin Palma No.33, 67-77. Nelson, P. V., 1991. Greenhouse Operation and Management. Reston Publishing Company, Inc, Virginia. Rindengan, B dan E. Manaroinsong, 2009. Aren. Tanaman Perkebunan Penghasil Bahan Bakar Nabati. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan. Hlm. 1-22. Saleh, M. S., 2004. Pematahan Dormansi Benih Aren Secara Fisik Pada Berbagai Lama Ekstraksi Buah. Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNTAD. Agrosains 6 (2) : 79-83. Saleh, M. S., Samuddin, S., dan Bahry, S., 2007. Karakterisasi Pohon Induk Aren Sebagai Sumber Benih Unggul di Sulawesi Tengah. Laporan penelitian Hisbah Bersaing Tahap II.