MODIFIKASI PERMAINAN SOFTBALL UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh: Ferry Himawan E. P. P., Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta

2016 PERBANDINGAN LEMPARAN ATAS, LEMPARAN BAWAH, LEMPARAN SAMPING TERHADAP AKURASI DAN KECEPATAN DALAM OLAHRAGA SOFTBALL

BAB I PENDAHULUAN. Softball baik di kota-kota besar maupun di daerah-daerah yang rutin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Modifikasi Permainan Softball di Sekolah Dasar

Pada olahraga softball, bola dilempar dari bawah ke atas. Sedangkan Baseball dari atas lurus ke arah pemukul (Batter)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Habibullah, 2013

Makalah Pendidikan Jasmani Olahraga Softball

Permainan Softball. sebagai berikut. 1. Panjang setiap sisinya 16,76 m. 2. Jarak dari home base ke tempat pelempar adalah 13,07 m.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Journal of Sport Sciences and Fitness

Perbedaan pengaruh latihan lemparan atas bola softball dengan jarak tetap dan jarak bertahap terhadap ketepatan lemparan atas bola softball

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

THE ABILITY OF BASIC TECHNIC SOFTBALL OF EXTRACURICULER STUDENT AT SMA N 1 WATES 2015

SOFTBALL. Softball Kelas X Semster 1 Tahun 2015 design By Bramasto

2015 PENGARUH MODEL DIRECT INSTRUCTION DAN INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJAR DALAM PERMAINAN SOFTBALL

BAB 1 PENDAHULUAN. hidup sehat sehari-hari yang mempunyai peranan penting dalam pembinaan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah KTSP Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kondisi dan karakter siswa. Dengan melihat secara langsung, anak

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai sebuah upaya sadar yang dikerjakan oleh manusia untuk

Bisbol juga disebut sebagai hardball untuk membedakannya dengan sofbol.

Badminton dan Softball. Anggota kelompok: 1. Alvian Mubarok 2. Davendra Bayu Feri Anggriawan

BAB I PENDAHULUAN. pada tuntutan jaman sekarang yang mengutamakan skill. Salah satu sasaran

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan gerak-gerak yang lebih kompleks. Gerak dasar itu sendiri dibagi

PITOYO TEGUH SUBAGYA Sekolah Dasar Negeri 1 Pandanharum Uptd Pendidikan Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan

Keywords: ball throwing basic movement, game.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2014 KONTRIBUSI POWER

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penilitian Firman Setiadi, 2015

Journal of Sport Sciences and Fitness

MOTIVASI BERMAIN KASTI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KRATON YOGYAKARTA

PERMAINAN MENUJU CABANG OLAHRAGA SOFTBALL

Dari uraian diatas jelas pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat penting, bahwa pendidikan jasmani memiliki nilai-nilai yang positif untuk

Oleh : Sridadi, M.Pd (Dosen Prodi PJKR FIK UNY)

SURVEY KEMAMPUAN MOTORIK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH SE-KECAMATAN TAMAN SIDOARJO TAHUN AJARAN DIDIK CAHYO WICAKSONO ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Softball merupakan salah satu cabang olahraga yang saat ini sedang

TINJAUAN PUSTAKA. ini, belajar adalah merupakan salah satu proses suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau hasil

PENGARUH PERBEDAAN LATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH BOLA VOLI. Slamet Riyadi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan FKIP UNS Surakarta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gilang Dwi Pangestu, 2015

MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 12 TAHUN ( 15 Model Permainan)

Tingkat Keterampilan Dasar Melempar, Menangkap dan Mem... (Ahmad Ubaidilah)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BASKETBALL LIKE GAMES UNTUK MENGEMBANGKAN POLA GERAK DASAR LEMPAR DAN TANGKAP PADA PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Prof. Wawan S. Suherman, M.Ed. FIK UNY 2010

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN LARI CEPAT PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Ontong Sinaga Surel:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

LEMPAR TANGKAP BOLA MELALUI MODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN BOLA KASTI DI SDN 24 SENGKABANG

KEGIATAN LATIHAN GERAK DAN LAGU (JERUK BALI) UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA DINI

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Tanamodindi Dalam Memukul Bola Kasti dengan Menggunakan Modifikasi Alat Bantu Pemukul dan Bola

PERMAINAN DALAM PENJAS

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pemberi bola kepada si pemukul. Namun pada permaianan kippers si pemukul

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. baik (Djumidar A. Widya, 2004: 65). kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya.

Hak Cipta 2016 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang

PENGEMBANGAN PERMAINAN TEMBAK JARING DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI UNTUK SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 MALANG. Amjad Elfarabi

BAB I PENDAHULUAN. Mudzakkir Faozi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan, karena pendidikan memiliki peran penting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Sesuai dengan aktivitas yang di tekuni dan dilakukan seorang anak. Penguasaan

BAB I PENDAHULUAN. bersaing, di samping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.

Oleh : DR. Yunyun Yudiana. Hal-hal yang perlu diperhatikan

MODUL 2 : MODIFIKASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. investasi jangka panjang dalam upaya pembinaan mutu sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Lapangan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Sejarah Singkat Tentang Softball

MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 10 TAHUN (16 model permainan)

BAB I PENDAHULUAN. hingga dewasa manusia terus di didik agar mendapat kondisi terbaik yang berguna

BAB I PENDAHULUAN. SMU/SMA juga sampai tingkat Perguruan Tinggi. Serta turnamen bola basket

ACUAN PEMBELAJARAN PERMAINAN SOFTBALL MODEL TGfU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sandy Windiana, 2014 Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

ANALISIS MINAT SISWA KELAS V SD SE-GUGUS WONOSOBO KECAMATAN SRONO KABUPATEN BANYUWANGI TERHADAP PERMAINAN TEE BALL

MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 11 TAHUN (13 Model Permainan)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. dan olahraga perlu terus dilakukan untuk itu pembentukan sikap dan

BAB 1 PENDAHULUAN. cukup digemari dan diminati serta seringkali dipertandingkan antar kelas maupun

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. siapa saja baik anak-anak atau orang dewasa, kaya atau miskin, laki-laki atau

MENINGKATKAN VARIASI GERAK DASAR DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN ROUNDERS MELALUI PERMAINAN TARGET

KESESUAIAN KETERAMPILAN GERAK LOKOMOTOR DAN MANIPULATIF ANAK USIA 4-5 TAHUN SEGUGUS II KECAMATAN GALUR

MENGENAL OLAHRAGA SOFTBALL. Oleh: B. Suhartini Dosen Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi FIK UNY

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang

Program Studi : PJKR Mata Kuliah : Pengajaran Permainan Target dan Fielding Kode Mata Kuliah : PJM 213

2015 UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR LARI JARAK PENDEK MELALUI TAG GAMES

BAB III PENILAIAN A. Benar-Salah. Petunjuk:

PEDOMAN BENTUK LATIHAN GERAK DASAR LOKOMOTOR (LOMPAT DAN LONCAT) MELALUI PERMAINAN UNTUK ANAK TUNAGRAHITA TINGKAT SMALB- C

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Donny Suhartono, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha dasar untuk menyiapkan peserta didik melalui

merupakan olahraga pertama kali yang ada di dunia menurut Eddy Purnomo dimulai dari negara Yunani, negara negara dibenua Eropa sampai Amerika dan

Transkripsi:

Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia Volume 6, Nomor 1, April 2009 Helmy Firmansyah Diterbitkan Oleh: Jurusan Pendidikan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta MODIFIKASI PERMAINAN SOFTBALL UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR Oleh Sridadi Universitas Negeri Yogyakarta Abstract Softball is a team sport modified from baseball which have been developed and popular in the USA. It is a modified games since it could previously be played by male. George Hancock was the one who started to modify baseball with the purpose was to make the game was playable in the winter by establishing written rules named indoor baseball. The effort to socialize this game to children should be done as early as possible. Elementary school is a good starting point to introduce this games. Through school physical education, children can be introduced by various games in order to enrich student movement. One of the effort is to provide modified softball. Several problems which will be explore are why softwall needs to be modified, what is the advantage of the modification, and what are the modified forms of softball? Kata kunci: Modifikasi, Softball, Sekolah Dasar PENDAHULUAN Manfaat Bermain bagi Anak Sekolah dasar adalah lingkungan pendidikan formal yang akan memberikan warna bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Dari lingkungan keluarga yang sempit, anak akan memasuki dunia sekolah yang lebih luas yang tentunya situasinya akan berbeda sekali dengan keluarga. Memasuki dunia sekolah, anak akan dihadapkan pada peraturan sekolah, otoritas guru, disiplin sekolah, dan macam-macam tuntutan yang cukup ketat. Semua ini akan memberikan pengaruh dan pengalaman yang besar bagi perkembangan kepribadian anak. Melalui lingkungan sekolah ini pula, anak akan mendapatkan pengalaman-pengalaman menarik dalam bermain yang tentunya berbeda jika dibandingkan di rumah. Banyak ahli yang menyatakan bahwa usia anak sekolah dasr merupakan usia bermain. Aktivitas bermain bagi anak terkadang merupakan suatu kegiatan yang spontan sebagai keinginan yang perlu mendapatkan penyaluran. Keuntungan yang diperoleh dari aktivitas bermain menurut Mutohir (2004:104) Adalah (a) membuang ekstra energi, (b) mengoptimalkan pertumbuhan seluruh bagian tubuh seperti tulang, otot, dan organorgan, (c) meningkatkan nafsu makan anak, (d) anak belajar mengontrol diri, (e) berkembangnya berbagai keterampilan yang akan berguna sepanjang hidupnya, (f) meningkatkan daya kreatifitas, (g) mendapatkan kesempatan belajar untuk bergaul dengan anak lainnya, (j) kesmpatan untuk menjadi pihak yang kalah atau menang dalam bermain, (k) kesempatan untuk belajar mengikuti aturan-aturan, (l) dapat mengembangkan kemampuan intektualnya. Menurut Thompson (1992:56) bermain berarti menyediakan kesepatan untuk memperoleh pengalaman belajar yang menyenangkan. Sedangkan Pate menyatakan, anak-anak yang kurang berkesempatan untuk lebih awal berpartisipasi dalam bermain cenderung akan mengalami kesulitan untuk mempelajari penampilan motorik demhan tingkat yang lebih tinggi (1993:198). Dengan demikian bermain bagi seorang anak berarti anak akan belajar mengenal dan menguasai macam-macam benda, belajar memahami sifat-sifat benda, dan karena permainan, anak-anak akan mendapatkan rasa kepuasan dan kegembiraan. Dari kegiatan ini seorang anak akan belajar bergaul dan mengenal anak lain dalam kelompoknya, dan bekerja sama dalam berbagai kegiatan. 34 JPJI, Volume 6, Nomor 1, April 2009

Modifikasi Permainan Softball untuk Siswa Sekolah Dasar Berikut ini kutipan bebrapa manfaat yang dapat diperleh anak-anak melalui permainan menurut Morris (1976:2) diantaranya: (!) Games promoto physical growth and development, (2) Games promoto the socialization process, (3) Games aid in development of motor skill, (4) Games help develop emotional understanding between and within youngsters, (5) Games can use up excess energy on the part of youngster. Berdasarlkan kutipan di atas disebutkan bahwa, permainan dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan, meningkatkan proses sosialisasi, membantu perkembangan motor skill, membantu mengembangkan pengertian diantara anak-anak, dan dapat digunakan untuk menyalurkan energi yang merupakan bagian dari anak-anak. MODIFIKASI PERATURAN DAN PERALATAN SOFTBALL Softball merupakan salah satu bentuk permainan beregu yang dapat memberikan pengalaman bermain bagi anak-anak. Kelebihan energi yang merupakan salah satu ciri anak dapat disalurkan melalui kegiatankegiatan bermain bersama temansesama anggota kelompoknya. Dari permainan ini seseorang anak akan mendapatkan kegembiraan, belajar bekerja sama dengan anaka lain dalam kelompoknya, dan berusaha memahami peraturan yang ada. Sehingga perlu kiranya beberapa peraturan-peraturan yang bersifat terlalu mengikat dapat disederhanakan agar mudah dipahami. Menurut Thomson (1991:59) mengubah peraturan untuk disesuaikan dengan kemanpuan anak, justru akan dengan cepat meningkatkan proses belajar dan kegemaran melakukan aktivitas tersebut. Dengan kata lain, untuk memudahkan agar permainan tersebut dapat dikuasai dan dimengerti perlu kirannya modifikasi. Manfaat yang diperoleh dari bentuk modifikasi ini adalah untuk memudahkan pelaksanaan atau penguasaan sehingga diharapkan anaka akan menaruh minat mempelajari permainan ini dengan sungguh-sungguh. Menurut Ausie Sport (1993) dalam memodifikasi ada tiga unsur yang harus diperhatiakan guru atau pelatih, yaitu: (a) modifikasi ukuran lapangan, (b) modifikasi peralatan, (c) modifikasi lamanya permainan, (d) modifikasi peraturan permainan. Sedangkan menurut Mutohir (2004:107) dampak dari modifikasi lapangan, alat-alat yang digunakan serta aturan yang ada akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat bergerak dan berkreasi dalam melakukan penjas. Kemampuan motorik anak pada usia sekolah dasar sesungguhnya sudah mengalami perkembangan yang cukup baik. Sesuai denga teori perkembangan Hurlock (1991:159) mengemukakan bahwa kematangan koordinasi otot akan mengikuti arah hukum perkembangan sehingga keterampilan tangan dapat dipelajari lebih awal dari pada keterampilan kaki. Tentunya dari awal mempelajari keterampilan ini akan tampak gerakan-gerakan yang tidak terkoordinasi serta banyak melakukan gerakangerakan yang tidak perlu dilakukan. Namun dengan cara melakukan keterampilan itu beruang-ulang, maka keterampilan tersebut akan menjadi lebih baik. Sejaln dengan berkembangnya kemampuan motorik, biasanya akan diiringi dengan meningkatnya tingkat kecepatan, akurasi, kekuatan dan efisiensi gerakan. Peningkatan akurasi yang paling besar menurut Hurlock akan terjadi pada masa kanak-kanak sampai menjelang masa puber (1991:158). Gambar di bawah ini menunjukan gambaran perbedaan penampilan kemampuan melempar bola antara lakilaki dan perempuan antara usia 7 s.d. 17 tahun. Dari gambar di bawah ini ditunjukkan perbedaan kemampuan melempar bola antara laki-laki dan perempuan. Gambar 1. Kemampuan Melempar Bola Laki-Laki dan Perempuan Kerena perbedaan kemampuan melempar bola antara laki-laki dan perem[uan tidak begitu besar perbedaanya, maka dimungkinkan permainan ini JPJI, Volume 6, Nomor 1, April 2009 35

Sridadi dapat dimainkan oleh laki-laki dan perempuan secara bersama-sama. Kemampuan melempar dalam permainan ini merupakan sesuatu hal yang penting, karena merupakan salah satu dari beberapa teknik dasar yang harus dikuasai. Penguasaan beberapa teknik dasar ini perlu diberikan sedini mungkin kepada anak-anak tingkat sekolah dasar untuk memberikan bekal dan pengayaan gerak. Namun demikian perlu dipikirkan penggunaan beberapa peralatan dan peraturan, sehingga dalam melaksanakan tidak mengalami kendala. Thompson (1993:58) berpendapat bahwa mengubah atau menyesuaikan teknik dan peralatan agar sesuai dengan kemampuan anak merupakan suatu hal yang dapat dilakukan. Oleh karena itu perlu ciri, sifat, dan bentuk permainan softball harus disesuaikan dengan sifat dan karakteristiknya anak pada usianya. Menurut Anarino (1980:133), karakteristik anak laki-laki dan perempuan kelas 5 dan 6 lebih menyukai permainan yang dinamis dan banyak bergerak. Sedangkan Kartini Kartono (1990:138)mengemukakan bahwa permainan yang digemari anak pada usia tersebut adalah yang bersifat menggembirakan. Sesuai dengan karakteristik anak seperti yang dikemukakan para ahli di atas, bila dicermati, sesungguhnya softball adalah permainan yang dapat memberikan kegembiraan di kalangan anak-anak dalam bermain. Gerakan-gerakan yang ada dalam permainan ini seperti memukul, melempar, mengkap, lari dan lompat akan selalu dan sering dijumpai. Sehingga secara tidak langsung, anak akan memperoleh berbagai macam pengalaman dan gerakan yang dapat membantu meningkatkan pertumbuhan fisik dan perkembangan mental. Upaya untuk memodifikasi permainan softball ini sesungguhnya merupakan usaha yang bertujuan untuk memperkenalkan permainan ini di kalangan anak tingkat sekolah dasar. Sehingga selain untuk menambah pengayaan gerak pada usia tersebut, juga akan membantu pemasalan permainan ini dikalangan anak sekolah dasar. Permainan softball adalah jenis permainan beregu yang menuntut penguasaan keteramilan atau teknik individu secara baik. Untuk menguasainya, memerlukan proses waktu yang lama. Thompson (1992:115)berpendapat bahwa proses mempelajari ketangkasan atau skill adalah proses jangka panjang, sedangkan Pate (1993:197)menyatakan bahwa keterampilan gerak dapat diperoleh secara bertahap dan berurutan sebelum mencapai tingkat yang lebih tinggi. Menurut Bompa (1986:18-19), dasar menuju spesialisasi dan penguasaan keterampilan secara fungsional didasarkan pada pengembangan menyeluruh. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat diartikan bahwa untuk mempelajari dan menguasai suatu keterampilan atau ketangkasan tidak cukup dicapai dalam waktu relatif singkat. Namun untuk menguasainya memerlukan waktu yang lama dan melalui tahap-tahap kemampuan yang sesuai dengan masa pertumbuhan dan perkembangan. Seorang guru atau pelatih harus mampu menahan adanya kecenderungan untuk mengembangkan aktivitas ke arah gerakan-gerakan yang lebih khusus dan sempit. Namun pengembangan kemampuan fisik yang lebih luas serta mendasar, khususnya persiapan fisik secara umum merupakan salah satu dasar tuntutan yang penting untuk mencapai tingkat penguasaan yang lebih tinggi. Gambar 2 menunjukan fase pokok dalam latihan yang mengambarkkan petinganya dasar-dasar penguasaan keterampilan sebelum mencapai prestasi yang tinggi. Gambar 2. Fase Pokok Latihan Olahraga Konsekuensi dari pengembangan menyeluruh, pada saat pertama kali seseorang anak memasuki suatu latihan atau belajar keterampilan, guru atau pelatih harus memiliki satu pendekatan yang diarahkan terhadap pengembangan fungsional tubuh secara tepat, sehingga bentuk-bentuk aktivitas dengan variasi gerakan yang beraneka ragam akan 36 JPJI, Volume 6, Nomor 1, April 2009

Modifikasi Permainan Softball untuk Siswa Sekolah Dasar menimbulkan rasa gembira dalam melakukan kegiatan. Dengan demikian akan mengurangi kebosanan dan perasaan jenuh dalam beraktivitas atau bermain. Menurut Pate, dkk (1993:119) sering kali keinginan untuk meminta anak bermain menggunakan aturan yang sesungguhnya justru mengakibatkan pengalaman pembelajaran tidak sesuai dengan tahap perkembangan. Sebagai cotoh, meminta anak berusia 8 tahun bermain basket di lapangan dengan yang sesungguhnya, menggunakan bola yang semestinya, dan tinggi keranjang 3,05 meter akan menyebabkan si pelaku meneubah pola gerak yang berkaitan dengan permainan, sehingga lebih jauh Pate dkk. Mengemukakan bahwa hasil dari pengaruh di atas akan menyebabkan: (1) Pelaku mejadi frustasi dengan kegagalan yang berturutan dan pada akhirnya kehilangan minat pada aktivitas yang dikerjakan, (2) Pola gerakan yang salah justru tertanam dan akan mempengaruhi secara negatif perkembangan keterampilan selanjutnya. Kendala yang ada adalah langka dan mahalnya alat dan peralatan yang digunakan, sehingga cukup sulit untuk dikembangkan di sekolah-sekolah. Oleh karena itu, atas dasar pemikiran tersebut perlu kiranya bentuk dan sifat permainan ini disederhanakan atau dimodifikasi. Menurut Thompson (1993:59) penggunaan alat dan peralatan yang terlalu besar dan berat justru akan menghambat cara belajar yang betul terhadap teknik-teknik dasar. MODIFIKASI PERMAINAN SOFTBALL Contoh modifikasi permainan softball yang dibuat oleh Morris (1976:73-74) sebagai berikut: (1) Pemain terdiri dari 2 regu yang terdiri dari 6 s.d 10 orang, (2) Perlengkapan yang diperlukan: bat, bola, 1 base dan 1 home plat, (3) Gerakan yang diperlukan, hitting, fielding, running, throwing, dan catching, (4) Bentuk atau pola permainan. Gambar 3. Contoh Modifikasi Permainan Softball Pelaksanaan Tujuan dari permainan ini adalah untuk mengembangkan dasar-dasar keterampilan softball dan strategi base running. Pergantian dari regu jaga ke regu penyerang terjadi dua mati atau terjadi 5 run. Pitcher adalah guru atau pelatih, jarak antara pitcher dengan pemukul tidak ditentukan/dibatasi. Cara memukul sampai anak melakukan pukulan benar atau fair ball. Seorang pemukul dinyatakan mati apabila: (1) regu penjaga berhasil menagkap bola lambung, (2) regu penjaga mengatuk pelari dengan bola sebelum mencapai base atau home plate, (3) bola telah sampai di base sebelum pelari, (4) seorang pemukul melemparkan bat hingga keluar dari tempat melakukan pikulan (batter box). Jarak antara base dengan home plate 30-40 Berdasarkan Gambaran contoh modifikasi di atas, penulis berusaha memberikan beberapa bentuk modifikasi permainan softball, sehingga dari bentuk modifikasi ini anak dapat dengan mudah melakukan permainan ini. Beberapa bentuk modifikasi tersebut antara lain sebagai berikut: Modifikasi untuk Mengembangkan Keterampilan Memukul dan Menangkap Bola Lambung Alat dan perlengkapan: bola kasti/tenis, batting tee, alat pemukul kasti atau rounders. Bentuk modifikasi: menyederhanakan peraturan dan meniadakan beberapa peralatan seperti glove, masker, leg guard, helmet. Aktivitas yang dikembangkan: memukul dan menangkap bola. Jumlah pemain: 10 s.d 15 orang setiap regu (1 kelas dibagi dua) yang dapat terdiri dari pemain putra dan putri. Pemain terdiri dari dua regu yang masing-masing regu dapat terdiri dari 10-15 orang (1 kelas). Pelaksanaan: (1) Regu yang akan bermain dibagi dua: regu jaga dan regu penyerang, (2) Pergantian regu jaga ke regu penyerang jika terjadi 3 mati (out), (3) Cara memukul adalah dengan cara memukul bola diletakkan di atas batting tee samoai pukulan dianggap sah atau fair ball, (4) Pukulan dianggap sah atau fair ball jika bola hasil pukulan melambung sampai pada jarak 10 m dari batting tee, (5) Jika terjadi tiga kali berturut-turut hasil pukulan menyusur tanah, seorang pemukul dapat dinyatakan mati (out), (6) Poin 1 JPJI, Volume 6, Nomor 1, April 2009 37

Sridadi diperoleh jika pukulan tidak dapat ditangkap oleh regu penjaga, (7) Cara mematikan dapat dilakukan dengan cara menangkap bola hasil pukulan Ketentuan umumnya adalah urutan pemukul dimulai dari nomor urut terkecil. Jika terjadi pergantian dari regu jaga ke regu penyerang atau sebaliknya, rutan memukul dilanjutkan dari urutan terakhir saat regu yang bersangkutan melakukan penyerangan sebelumnya dan jika hasil pukulan melambung dan jatuh di luar garis batas, pukulan diulang sampai dianggap benar. Bentuk dan pola permainan dapat dilihat pada gambar 4. Gambar 4. Bentuk dan Pola Permainan Modifikasi untuk Mengembangkan Keterampilan Memukul Bola, Lempar Tangkap, dan Meningkatkan Kemampuan Lari Alat dan perlengkapan yang diperlukan antara lain, bola kasti, tenis, pemukul kasti atau rounders, batting tee, dan keset (base). Bentuk modifikasi, menyederhanakan peraturan, dan meniadakan beberapa peralatan seperti glove, masker, dan leg guard. Pemain terdiri dari dua regu yang masingmasing dapat terdiri dari 10 s.d. 15 orang pemain putra dan putri. Aktivitas yang dikembangakn adalah memukul bola. Lari, dan menangkap, dan melempar bola. Pelaksanaan: (1) Regu dibagi menjadi dua, yakni regu jaga dan regu penyeran. Pergantian regu jika terjadi 3 mati (out), (2) Cara memukul adalah dengan cara memukul bola yang diletakkan di atas batting tee sampai pukulan dianggap sah atau fair ball, (3) Setelah melakukan pukulan dengan benar, seorang batter (pemukul) harus segera lari meninggalkan tempat memukul bola menuju base 1, dan bila mungkin dapat melanjutkan ke base di depannya, (4) Poin 1 atau nilai 1 dapat diperoleh bila seseorang pelari dapat berhasil selamat sampai di base, sehingga apabila seorang pemukul dapat kembali lagi sampai tempat memukul bola dengan melewati base 1, 2, 3 dan home mendapatkan nilai 4, (5) Cara mematikan dapat dilakukan dengan cara membakar base sebelum pelari sampai base, mengatuk pelari di tengah jalan, dan menangkap bola lambung. Ketentuan umumnya adalah jika terdapat pelari di base, setiap pukulan yang dilakukan merupakan lari keharusan sehingga pelari harus meninggalkan base untuk menuju base yang berada di depannya, setiap base hanya ditempati oleh satu orang pelari, seorang pemukul dinyatakan mati jika gagal melakukan pukulan 3 kali berturut-turut, pukulan dianggap sah jika hasil pukulan jatuh di daerah fair, dan urutan pemukul di mulai dari nomer urut terkecil. Jika terjadi pergantian dari regu jaga ke regu penyerang atau sebaliknya, urutan memukul dilanjutkan dari urutan terakhir saat regu yang bersangkutan melakukan penyerangan sebelumnya. KESIMPULAN Softball adalah permainan yang mimiliki berbagai bentuk gerakan yang dapat membantu merangsang pertumbuhan dan perkembangan anak. Gerakangerakan tersebut meliputi memukul, melempar, dan lari, Permainan ini pada pelaksanaannya memerlukan berbagai alat dan peralatan, dari bentuk dan ukurannya jelas tidak mungkin dapat digunakan oleh anak usia sekolah dasar. Untuk menyesuaikannya peru modifikasi alat, peralatan dan peraturan yang digunakan. Hal ini dianggap penting karena usia anak sekolah dasar merupakan usia bermain yang setiap saat selalu ingin memanfaatkan waktu dan kelebihan energinya. Keuntungan yang dapat diperoleh dari bentuk modifikasi permainan ini adalah dapat dimainkan oleh anak-anak usia sekolah dasar. Dengan pengertian, permainan ini tidak terbatas dimainkan dilingkungan sekolah, akan tetapi dapat juga dilakukan oleh anak-anak seusia tersebut di luar lingkungan sekolah. DAFTAR PUSTAKA Anarino, Anthony, dkk. (1980) Curikulum Theory and Design and Physical Education. St, Louis, Toronto, London,: The C. V. Mosby Company 38 JPJI, Volume 6, Nomor 1, April 2009

Modifikasi Permainan Softball untuk Siswa Sekolah Dasar Bomba, Tudor O. (1986) Theory and Methodology of Training. Dubuque, Iowa: Kendall/Hunt Publishing Company. Hurlock, Elisabeth B. (1991) Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga Keogh, Jack: Sugden, David. (1985). Movement Skill Development. New York: Macmillan Publishing Company. Morris, G. S. Don. (1976) How to Change The Games Children Play. Minneapolis, Minnesota: Burgess Publishing Company. Mutohir, Toho Cholik: Gusril. (2004). Perkembangan Motorik Pada Anak-Anak. Jakarta: Dirjen Olagraga Deodiknas. Parno. (1991) Permainan Besar. Padang: Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan, Direktorat Jenderal Pengurus Tinggi Depdikbud. Pate, Russell R., dll. (1993) Dasar-dasar Istilah Kepelatihan. Semarang: IKIP Semarang Press. Thompson, Peter J.L. (1991) Diterjemahkan PASI. (1993) Pengenaan Kepada Teori Latihan. Jakarta: Program Pendidikan dan Sistem Sertifikasi Pelatih Atletik PASI. JPJI, Volume 6, Nomor 1, April 2009 39