LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI III DPR RI DENGAN SEKJEN MPR RI, SEKJEN DPD RI DAN SEKRETARIS MAHKAMAH AGUNG RI

dokumen-dokumen yang mirip
RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

(BIDANG HUKUM, HAM DAN KEAMANAN)

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI III DPR RI DENGAN SEKRETARIS MAHKAMAH AGUNG RI DAN SEKJEN KOMISI YUDISIAL

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

(BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN, HAM DAN KEAMANAN)

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

(BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN, HAM DAN KEAMANAN)

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

Tahun Sidang : Masa Persidangan : III Rapat ke :

(BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN, HAM DAN KEAMANAN)

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

LAPORAN SINGKAT KOMISI VIII DPR RI

LAPORAN SINGKAT KOMISI VIII DPR-RI

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

LAPORAN SINGKAT KOMISI VIII DPR RI

KESIMPULAN/KEPUTUSAN RAPAT

LAPORAN SINGKAT KOMISI I DPR RI

LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI III DPR RI DENGAN KPK, KOMNAS HAM DAN PPATK

LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI II DPR RI

: Hj. Ledia Hanifa Amaliah, S.Si.,M.Psi.T. : Hadir 40 Anggota, Izin 8 Anggota dari 45 Anggota Komisi VIII DPR RI

RA RANCANGAN

LAPORAN SINGKAT KOMISI VIII DPR RI

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI

RAPAT DENGAR PENDAPAT BADAN PERTANAHAN NASIONAL RI DENGAN KOMISI II DEWAN PERWAKILAN RAKYAT RI. Kamis, 8 Maret 2012

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI III DPR RI DENGAN MENTERI HUKUM DAN HAM RI

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

LAPORAN BULANAN PERIODE JANUARI 2016 KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM. Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

Bagian Ketiga Tugas dan Wewenang Pasal 71. Bagian Ketiga Tugas dan Wewenang. Pasal 6

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT UMUM KOMISI III DPR RI DENGAN DR. ZAINAL ARIFIN MOCHTAR, DR. MARGARITO KAMIS DAN DR.

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 156 /PMK.07/2007 TENTANG

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI ---- RANCANGAN

KESIMPULAN/KEPUTUSAN RAPAT. 1. Rapat dibuka pada pukul WIB setelah kuorum terpenuhi dan rapat dinyatakan terbuka untuk umum.

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 6

LAPORAN BULANAN PERIODE JUNI Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

LAPORAN BULANAN PERIODE JULI Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia

2016, No provinsi/kabupaten/kota ditetapkan dengan Peraturan Menteri Keuangan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hur

LAPORAN BULANAN PERIODE SEPTEMBER Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PENGHEMATAN BELANJA KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN ANGGARAN 2011

PENGUMUMAN PELELANGAN SEDERHANA DENGAN PASCAKUALIFIKASI Nomor: 05/BBM-OBAT/APBDP/PAN/RSUD/2012

2 c. bahwa beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakila

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

LAPORAN SINGKAT KOMISI XI DPR RI

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

LAPORAN BULANAN PERIODE SEPTEMBER Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

145/PMK.07/2009 ALOKASI KURANG BAYAR DANA BAGI HASIL PAJAK TAHUN ANGGARAN 2006, 2007, DAN 2008 YANG

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 88 TAHUN 2014 TENTANG

LAPORAN BULANAN PERIODE NOVEMBER Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 60/PMK.07/2008 TENTANG DANA ALOKASI CUKAI HASIL TEMBAKAU TAHUN ANGGARAN 2008 MENTERI KEUANGAN,

LAPORAN BULANAN PERIODE OKTOBER Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia

LAPORAN TIM PENINJAUAN KOMISI VIII DPR RI KE PROVINSI JAWATIMUR MEI 2013

Disampaikan dalam diskusi dan bedah buku Pokok-pokok Siklus APBN dan Dasar-dasar Praktek penyusunan APBN di Indonesia Jilid II

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

PERUBAHAN FORMAT DAN STRUKTUR MATERI NOTA KEUANGAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI TENTANG PELAKSANAAN FUNGSI ANGGARAN DPR.

LAPORAN BULANAN PERIODE DESEMBER Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 170 / PMK.07/ 2007 TENTANG

-1- LAPORAN SINGKAT KOMISI IV DPR RI (BIDANG PERTANIAN, LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN, KELAUTAN DAN PERIKANAN, SERTA PANGAN)

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT DISTRIK NAVIGASI KELAS I SORONG

LAPORAN SINGKAT RAPAT PANJA KOMISI III DPR-RI DENGAN PEMERINTAH DALAM RANGKA PEMBAHASAN DIM RUU TENTANG KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI RANCAN RANCANGAN

TEMA OPTIMALIASI ANGGARAN PEMBANGUNAN KOPERASI DAN UMKM SECARA EFEKTIF DAN EFISIEN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

PENYERAPAN ANGGARAN DEWAN PERS TAHUN ANGGARAN 2011*

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN BULANAN PERIODE MEI Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia

2017, No Peraturan Menteri Keuangan tentang Rincian Kurang Bayar Dana Bagi Hasil Menurut Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota yang Dialokasikan dala

4/PMK.07/2016 KURANG BAYAR DANA BAGI HASIL PAJAK BUMI DAN BANGUNAN TAHUN ANGGARAN 2011, TAHUN ANGGAR

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA REPUBLIK INDONESIA,

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

2 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rak

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 13 TAHUN 2013

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN KEUANGAN RSUD KOTA SALATIGA TAHUN 2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

(1) Pendapatan Negara dalam Tahun Anggaran 1994/1995 adalah sebesar Rp (tujuh puluh enam triliun dua ratus lima puluh lima

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 40 / PMK.07 / 2007 TENTANG

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

Tugas dan Wewenang serta Dasar Hukum Lembaga Negara

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

Transkripsi:

LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI III DPR RI DENGAN SEKJEN MPR RI, SEKJEN DPD RI DAN SEKRETARIS MAHKAMAH AGUNG RI --------------------------------------------------- (BIDANG HUKUM, HAM DAN KEAMANAN) Tahun Sidang : 2015-2016 Masa Persidangan : V Rapat ke : Sifat : Terbuka Jenis Rapat : Rapat dengar pendapat Komisi III DPR RI Hari/tanggal : Kamis, 9 Juni 2016 Waktu : Pukul 11.05 s.d. 12.18 WIB Tempat : Ruang Rapat Komisi III DPR RI Ketua Rapat : DR. Benny K. Harman, SH./Wakil Ketua Komisi III DPR RI. Sekretaris Rapat : Dra. Tri Budi Utami, M.Si/Kabag Set.Komisi III DPR-RI. Hadir : 27 orang Anggota dari 53 orang Anggota Komisi III DPR-RI. Izin : 4 orang Anggota. Acara : Pembahasan APBN-P Tahun 2016, untuk MPR RI, DPD RI dan Mahkamah Agung RI I. PENDAHULUAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN Rapat Dengar Pendapat Komisi III DPR RI dibuka pukul 11.05 WIB, oleh Wakil Ketua Komisi III DPR RI / DR. Benny K. Harman, SH., dengan agenda rapat sebagaimana tersebut di atas. II. POKOK-POKOK PEMBICARAAN 1. Mengingat Sekretaris Jenderal DPD RI diwakili oleh Sekretaris Jenderal maka Rapat Dengar Pendapat tidak dilakukan pembahasan namun hanya menyampaikan usulan secara tertulis terkait APBN-P Tahun 2016. 2. Sekretaris Mahkamah Agung RI yang diwakili oleh Kepala Badan Urusan Administrasi dalam rapat dengar pendapat tidak dilakukan pembahasan namun hanya menyampaikan usulan secara tertulis terkait APBN-P Tahun 2016. 1

3. Beberapa hal yang disampaikan Sekretaris Jenderal MPR RI, sebaai berikut : Alokasi anggaran MPR RI TA. 2016 sebesar Rp. 953.302.827.000,- (Sembilan ratus lima puluh tiga milyar tiga ratus dua juta delapan ratus dua puluh tujuh ribu rupiah), alokasi anggaran tersebut terbagi atas 3 (tiga) program, yaitu : a. Program Pelaksanaan Tugas Konstitusional MPR dan Alat Kelengkapannya sebesar Rp. 848.873.513.000,- (Delapan ratus empat puluh delapan milyar delapan ratus tujuh puluh tiga juta lima ratus tiga belas ribu rupiah); yang terdiri dari 6 (enam) kegiatan, yaitu: - Pelaksanaan Tugas Pimpinan MPR sebesar Rp. 63.105.101.000,- (Enam puluh tiga milyar seratus lima juta seratus satu ribu rupiah). - Pelaksanaan Kegiatan Publikasi/Peliputan sebesar Rp. 81.436.190.000,- (Delapan puluh satu milyar empat ratus tiga puluh enam juta seratus sembilan puluh ribu rupiah). - Pelaksanaan Sosialisasi 4 Pilar MPR sebesar Rp. 419.559.622.000,- (Empat ratus sembilan belas milyar lima ratus lima puluh sembilan juta enam ratus dua puluh dua ribu rupiah). - Pengkajian Kemajelisan sebesar Rp. 230.589.521.000,- (Dua ratus tiga puluh milyar lima ratus delapan puluh sembilan juta lima ratus dua puluh satu ribu rupiah). - Penganggaran MPR sebesar Rp. 22.345.579.000,- (Dua puluh dua milyar tiga ratus empat puluh lima juta lima ratus tujuh puluh sembilan ribu rupiah). - Pengelolaan Administrasi Keuangan MPR sebesar Rp. 31.837.500.000,- (Tiga puluh satu milyar delapan ratus tiga puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah). b. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya MPR sebesar Rp. 68.345.366.000,- (Enam puluh delapan milyar tiga ratus empat puluh lima juta tiga ratus enam puluh enam ribu rupiah). Anggaran ini dialokasikan untuk membiayai pelaksanaan penyelenggaraan dan pengelolaan berbagai kegiatan teknis dan administrasi bagi Sekretariat Jenderal MPR, seperti: - Pengelolaan Administrasi MPR dan Sekretariat Jenderal sebesar Rp. 15.019.043.000,- (Lima belas milyar sembilan belas juta empat puluh tiga ribu rupiah); - Penyelenggaraan Kehumasan sebesar Rp. 2.330.066.000,- (Dua milyar tiga ratus tiga puluh juta enam puluh enam ribu rupiah); - Pengelolaan Administrasi Keuangan Sekretariat Jenderal sebesar Rp. 29.185.054.000,- (Dua puluh sembilan milyar seratus delapan puluh lima juta lima puluh empat ribu rupiah); - Dukungan Teknis dan Administrasi Persidangan MPR dan Alat Kelengkapannya sebesar Rp. 16.596.420.000,- (Enam belas milyar lima ratus sembilan puluh enam juta empat ratus dua puluh ribu rupiah); - Pelaksanaan Tugas Kesekretariatan Pimpinan sebesar Rp. 4.949.443.000,- (Empat milyar sembilan ratus empat puluh sembilan juta empat ratus empat puluh tiga ribu rupiah); 2

- Dukungan Pengkajian Kemajelisan sebesar Rp. 265.340.000,- (Dua ratus enam puluh lima juta tiga ratus empat puluh ribu rupiah). c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana MPR sebesar Rp. 36.083.948.000,- (Tiga puluh enam milyar delapan puluh tiga juta sembilan ratus empat puluh delapan ribu rupiah). d. Berdasarkan Surat Menteri Keuangan Nomor S-377/MK.02/2016 tanggal 13 Mei 2016 perihal Penghematan/Pemotongan Anggaran Belanja Kementerian/Lembaga (K/L) TA. 2016, MPR diminta untuk melakukan penghematan/pemotongan sebesar Rp. 185.047.923.900,- (Seratus Milyar Delapan Puluh Lima Milyar Empat Puluh Tujuh Juta Sembilan Ratus Dua Puluh Tiga Ribu Sembilan Ratus Rupiah). Menanggapi hal tersebut, Pimpinan MPR melayangkan surat nomor B- 1356/PR.04.02/B-IV/SetjenMPR/05/2016 tanggal 19 Mei 2016, menyatakan bahwa MPR pada tahun 2016 tidak dapat melakukan penghematan dikarenakan anggaran dipergunakan untuk melaksanakan program utama MPR, yaitu Sosialisasi 4 Pilar MPR, Pengkajian Sistem Ketatanegaraan dan Penyerapan Aspirasi Masyarakat yang dilakukan oleh para Anggota MPR RI dan kemudian ditindaklanjuti dengan Rapat Konsultasi Pimpinan MPR dan Badan Penganggaran MPR dengan Menteri Keuangan dan Kementerian PPN/Bappenas pada tanggal 25 Mei 2016 untuk membahas APBN Perubahan Tahun 2016 yang menyepakati bahwa anggaran MPR tidak bisa disamakan dengan perlakukan anggaran K/L lain dan dalam rapat tersebut Kementerian Keuangan menyampaikan rencana bahwa mulai tahun 2017 pola anggaran lembaga negara (MPR) tidak disamakan lagi dengan pola belanja Kementerian/Lembaga, dan bentuk anggaran lembaga negara (MPR) nantinya sifatnya semacam block grand. e. Berkenaan dengan Penghematan/Pemotongan Anggaran Tahun 2016 hasil rapat Badan Penganggaran MPR pada tanggal 31 Mei 2016, menyepakati dan mengusulkan untuk melakukan penghematan anggaran sebesar 5% dari total anggaran atau sebesar Rp. 47.000.000.000,- (Empat puluh tujuh milyar rupiah), dengan pertimbangan bahwa sebagian besar anggaran MPR dipergunakan untuk kegiatan yang berbasis Anggota MPR RI sebagaimana telah disampaikan dalam surat Pimpinan MPR Nomor B-1475/PR.04.02/B- IV/SetjenMPR/06/2016 tanggal 1 Juni 2016. Tambahan pada Program Pelaksanaan Tugas Konstitusional MPR dan Alat Kelengkapannya sebesar Rp. 918.185.138.930,- (Sembilan ratus delapan belas milyar seratus delapan puluh lima juta seratus tiga puluh delapan ribu sembilan ratus tiga puluh rupiah). Anggaran ini dialokasikan untuk membiayai 6 (enam) Kegiatan, yaitu : - Pelaksanaan Tugas Pimpinan MPR sebesar Rp. 62.933.753.030,- (Enam puluh dua milyar Sembilan ratus tiga puluh tiga juta tujuh ratus lima puluh tiga ribu tiga puluh rupiah). - Pelaksanaan Kegiatan Publikasi/Peliputan sebesar Rp. 186.374.150.000,- (seratus delapan puluh enam milyar tiga ratus tujuh puluh empat juta seratus lima puluh ribu rupiah). 3

- Pelaksanaan Sosialisasi Empat Pilar MPR sebesar Rp. 165.765.331.000,- (seratus enam puluh lima milyar tujuh ratus enam puluh lima juta tiga ratus tiga puluh satu ribu rupiah). - Pengkajian Kemajelisan sebesar Rp. 484.906.801.100,- (Empat ratus delapan puluh empat milyar sembilan ratus enam juta delapan ratus seribu seratus rupiah). - Penganggaran MPR sebesar Rp. 18.205.103.800,- (Delapan belas milyar dua ratus lima juta seratus tiga ribu delapan ratus rupiah). 4. Beberapa hal lainnya yang menjadi pokok-pokok pembahasan diantaranya adalah sebagai berikut : Kebijakan pemotongan anggaran karena ketidakmampuan pemerintah, namun Komisi III DPR RI akan memperjuangkan anggaran semua mitra kerja. Bahwa pada dasarnya tidak dapat menyetujui penghematan sebesar 20% untuk MPR, akan tetapi sedikit ada permasalahan dengan adanya usulan tambahan anggaran yang lebih besar dari alokasi anggaran tahun 2016, dimana ussul penambahan tersebut sebesar Rp. 978.458.249.660,- sehingga harus diperkecil atau direvisi agar lebih realistis. Mengusulkan kepada Sekjen MPR, agar anggota diikutsertakan dalam kegiatan sosialisasi diluar dapil yang dilaksanakan oleh MPR. Mendukung kegiatan MPR yang sudah berjalan selama ini. Bahwa terkait pemotongan anggaran, dikarenakan tidak memiliki perencanaan yang matang dalam penganggaran. Artinya, dimasa yang akan datang kajian anggaran harus lebih komprehensif. Bahwa pelaksanaan Sosialisasi 4 Pilar MPR sebaiknya lebih kreatif, jangan konservatif, dan jika memungkinkan sosialisasi dapat dilakukan diluar dapil anggota. Terkait kegiatan MPR, pembuatan film kebangsaan, diusulkan agar pimpinan dan anggota DPR Komisi III dapat dilibatkan dalam pembuatannya. Terkait usulan penambahan anggaran, DPR berada dalam posisi yang dilematis untuk memperjuangkan karena penambahan yang lebih besar dari alokasi anggaran tahun 2016. Apakah dengan penambahan anggaran ini sudah termasuk pengadaan buku-buku untuk sosialisasi 5. Beberapa hal tambahan penjelasan yang disampaikan Sekretaris Jenderal MPR RI, diantaranya adalah sebagai berikut : Terkait buku-buku dalam Sosisalisasi 4 Pilar, saat ini dalam proses lelang dan dalam waktu yang tidak lama akan selesai pembuatannya, sehingga pada saat sosialisasi sudah dapat dimanfaatkan. Dalam pelaksanaannya, kegiatan Sosialisasi 4 Pilar MPR sedang dievaluasi dan diperbaiki, sehingga kedepan diharapkan sosialisasi sudah ada perubahan dibanding sebelumnya. Terkait besarnya penganggaran yang diusulkan oleh MPR sehingga menjadi perhatian anggota DPR, akan disampaikan ke Badan 4

Penganggaran MPR berdasarkan saran Komisi III DPR RI. Termasuk mengakomodir usulan anggota Komisi III dalam kegiatan-kegiatan MPR Sehubungan dengan besarnya penambahan anggaran, sudah lama direncanakan, dan penambahan tersebut sudah termasuk penambahan intensitas ke daerah. III. KESIMPULAN/PENUTUP Rapat Dengar Pendapat Komisi III DPR RI dengan Sekretaris Jenderal MPR RI, Sekretaris Jenderal DPD RI dan Sekretaris Mahkamah Agung RI, mengambil kesimpulan/keputusan, sebagai berikut : Komisi III DPR RI menerima : 1. Dokumen laporan RAPBN-P TA 2016 dari DPD RI dan Mahkamah Agung. 2. Penjelasan Sekjen MPR RI terkait pagu awal tahun 2016 sebesar Rp 953.302.827.000,- dikenakan penghematan berdasarkan Inpres No. 4 tahun 2016 sebesar Rp 185.047.923.900,- Sehingga pagu R-APBNP 2016 menjadi Rp 768.254.903.100,-. Serta menerima usulan besaran penghematan sebesar 5% dari pagu tahun 2016 yaitu sebesar Rp.47.000.000.000 dan usulan tambahan anggaran sebesar Rp. 978.458.249.660. Selanjutnya dokumen laporan Sekertaris Mahkamah Agung, Sekjen DPD RI dan penjelasan Sekjen MPR untuk dibahas dan diputuskan dalam rapat pleno Komisi III DPR RI yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat sesuai dengan mekanisme yang ditentukan dalam Peraturan Tata Tertib DPR RI dan UU MD3. Rapat ditutup pukul 12.18 WIB 5