PROSIDING. Konferensi Nasional Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi

dokumen-dokumen yang mirip
Aplikasi Deteksi Tepi pada Realtime Video menggunakan Algoritma Canny Detection

Analisa Perbandingan Metode Edge Detection Roberts Dan Prewitt

Deteksi Tepi pada Citra Digital menggunakan Metode Kirsch dan Robinson

SEGMENTASI CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA WATERSHED DAN LOWPASS FILTER SEBAGAI PROSES AWAL ( November, 2013 )

FACE TRACKING DAN DISTANCE ESTIMATION PADA REALTIME VIDEO MENGGUNAKAN 3D STEREO VISION CAMERA

Pertemuan 2 Representasi Citra

DETEKSI GERAK BANYAK OBJEK MENGGUNAKAN BACKGROUND SUBSTRACTION DAN DETEKSI TEPI SOBEL

DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS WEBCAM SECARA REALTIME DENGAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

DAFTAR ISI. Lembar Pengesahan Penguji... iii. Halaman Persembahan... iv. Abstrak... viii. Daftar Isi... ix. Daftar Tabel... xvi

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENDETEKSIAN TEPI OBJEK MENGGUNAKAN METODE GRADIEN

PENDETEKSI TEMPAT PARKIR MOBIL KOSONG MENGGUNAKAN METODE CANNY

UJI COBA THRESHOLDING PADA CHANNEL RGB UNTUK BINARISASI CITRA PUPIL ABSTRAK

Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Gasal 2015/2016

Klasifikasi Kualitas Keramik Menggunakan Metode Deteksi Tepi Laplacian of Gaussian dan Prewitt

UJI COBA PERBEDAAN INTENSITAS PIKSEL TIAP PENGAMBILAN GAMBAR. Abstrak

IMPLEMENTASI PENTERJEMAH KODE ISYARAT TANGAN MENGGUNAKAN ANALISIS DETEKSI TEPI PADA ARM 11 OK6410B

Pengenalan Telur Berdasarkan Karakteristik Warna Citra Yustina Retno Wahyu Utami 2)

Pendeteksian Tepi Citra CT Scan dengan Menggunakan Laplacian of Gaussian (LOG) Nurhasanah *)

SISTEM PENGKLASIFIKASIAN KUALITAS KERAMIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE LOG DAN PREWITT

ANALISIS CONTRAST STRETCHING MENGGUNAKAN ALGORITMA EUCLIDEAN UNTUK MENINGKATKAN KONTRAS PADA CITRA BERWARNA

RANCANG BANGUN APLIKASI PENGABURAN GAMBAR

IMPLEMENTASI METODE SPEED UP FEATURES DALAM MENDETEKSI WAJAH

Analisa Hasil Perbandingan Metode Low-Pass Filter Dengan Median Filter Untuk Optimalisasi Kualitas Citra Digital

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Pada dewasa sekarang ini sangat banyak terdapat sistem dimana sistem tersebut

Pengembangan Algoritma Pengubahan Ukuran Citra Berbasiskan Analisis Gradien dengan Pendekatan Polinomial

SISTEM PENDETEKSI WAJAH MANUSIA PADA CITRA DIGITAL (PROPOSAL SKRIPSI) diajukan oleh. NamaMhs NIM: XX.YY.ZZZ. Kepada

APLIKASI IDENTIFIKASI ISYARAT TANGAN SEBAGAI PENGOPERASIAN E-KIOSK

KLASIFIKASI GAMBAR FOTO BERDASARKAN TEMPAT PENGAMBILAN DENGAN MENGGUNAKAN TRANSFORMASI HOUGH

BAB II LANDASAN TEORI

corak lukisan dengan seni dekorasi pakaian, muncul seni batik tulis seperti yang kita kenal sekarang ini. Kain batik merupakan ciri khas dari bangsa I

Rancang Bangun Sistem Pengujian Distorsi Menggunakan Concentric Circle Method Pada Kaca Spion Kendaraan Bermotor Kategori L3 Berbasis Edge Detection

1. PENDAHULUAN Bidang perindustrian merupakan salah satu bidang yang juga banyak menggunakan kecanggihan teknologi, walaupun pada beberapa bagian, mas

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan PCA, kemudian penelitian yang menggunakan algoritma Fuzzy C-

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1

IMPLEMENTASI METODE HARMONIC MEAN FILTERDAN CANNY UNTUK MEREDUKSI NOISEPADA CITRA DIGITAL

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Perancangan sistem dimulai dari penempatan posisi kamera dengan posisi yang

BAB 2 LANDASAN TEORI

COMPUTER VISION UNTUK PENGHITUNGAN JARAK OBYEK TERHADAP KAMERA

SAMPLING DAN KUANTISASI

Algoritma Kohonen dalam Mengubah Citra Graylevel Menjadi Citra Biner

BAHAN AJAR. Mata Kuliah Pengolahan Citra. Disusun oleh: Minarni, S. Si., MT

BAB 2 LANDASAN TEORI

Analisis Perbandingan Algoritma Optical Flow dan Background Estimation untuk Pendeteksian Objek pada Video

Implementasi Deteksi Tepi Canny pada Citra Mammografi

PERANCANGAN APLIKASI PENGURANGAN NOISE PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE FILTER GAUSSIAN

PEMAKAIAN KAMERA CCTV SEBAGAI SENSOR POSISI

Pengenalan Benda di Jalan Raya dengan Metode Kalman Filter. Roslyn Yuniar Amrullah

BAB 1 PENDAHULUAN. keakuratan dari penglihatan mesin membuka bagian baru dari aplikasi komputer.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori Citra Digital

Laporan Akhir Praktikum Mempelajari Karakterisitk Visual Citra Tomat Menggunakan Image Processing. Avicienna Ulhaq Muqodas F

BAB III METODE PENELITIAN. tracking obyek. Pada penelitian tugas akhir ini, terdapat obyek berupa bola. Gambar 3.1. Blok Diagram Penelitian

TRACKING OBJECT MENGGUNAKAN METODE TEMPLATE MATCHING BERBASIS STEREO VISION

PRAPROSES CITRA MENGGUNAKAN KOMPRESI CITRA, PERBAIKAN KONTRAS, DAN KUANTISASI PIKSEL

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK MENDESAIN KARTU UCAPAN

PENGKONVERSIAN IMAGE MENJADI TEKS UNTUK IDENTIFIKASI PLAT NOMOR KENDARAAN. Sudimanto

OTOMASI TAGIHAN LISTRIK DENGAN CITRA DIGITAL. Abstrak

Penentuan Stadium Kanker Payudara dengan Metode Canny dan Global Feature Diameter

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II DASAR TEORI. CV Dokumentasi CV berisi pengolahan citra, analisis struktur citra, motion dan tracking, pengenalan pola, dan kalibrasi kamera.

BAB II LANDASAN TEORI. Kamera web (singkatan dari web dan camera) merupakan sebuah media

... BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Citra

PEMBIMBING : Dr. Cut Maisyarah Karyati, SKom, MM, DSER.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III PROSEDUR DAN METODOLOGI

ANALISIS EDGE DETECTION CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROBERT DAN CANNY

Fitur Matriks Populasi Piksel Untuk Membedakan Frame-frame Dalam Deteksi Gerakan

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN

SEGMENTASI CITRA TELUR AYAM BERDASARKAN PERBEDAAN RUANG WARNA RGB DAN LAB

RANCANG BANGUN SISTEM PELACAKAN OBJEK SECARA REAL TIME BERDASARKAN WARNA

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. mendeteksi tempat parkir yang telah selesai dibuat. Dimulai dari pengambilan

Implementasi Metode Hough Transform Pada Citra Skeletonisasi Dengan Menggunakan MATLAB 7.6. Intan Nur Lestari

BAB 2 LANDASAN TEORI

TEKNIK PENGOLAHAN CITRA MENGGUNAKAN METODE KECERAHAN CITRA KONTRAS DAN PENAJAMAN CITRA DALAM MENGHASILKAN KUALITAS GAMBAR

Analisa dan Perancangan Sistem Deteksi Cacat Produksi

SIMULASI MONITORING OBJEK YANG MASUK DAN KELUAR UNTUK MENGONTROL KETERSEDIAAN LAHAN MENGGUNAKAN VIDEO PROCESSING

IDENTIFIKASI DAN TRACKING OBJEK BERBASIS IMAGE PROCESSING SECARA REAL TIME

BINARISASI CITRA MENGGUNAKAN PENCOCOKAN PIKSEL

IDENTIFIKASI OBYEK PISAU PADA CITRA X-RAY DI BANDARA

PENGEMBANGAN ALGORITMA PENGUBAHAN UKURAN CITRA BERBASISKAN ANALISIS GRADIEN DENGAN PENDEKATAN POLINOMIAL

Bab III Perangkat Pengujian

BAB II TEORI PENUNJANG

APLIKASI PENGOLAHAN CITRA SEBAGAI PENDETEKSI JARI PADA VIRTUAL KEYPAD

Sesi 2: Image Formation. Achmad Basuki PENS-ITS 2006

APLIKASI PENGENALAN RAMBU BERBENTUK BELAH KETUPAT

BAB III METODE PENELITIAN

IMPLEMENTASI PERHITUNGAN KECEPATAN OBJEK BERGERAK BERBASIS WEBCAM DAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

Analisis Perbandingan Algoritma Optical Flow dan Background Estimation untuk Pendeteksian Objek pada Video

BAB 4 HASIL DAN ANALISA

KLASIFIKASI TELUR AYAM DAN TELUR BURUNG PUYUH MENGGUNAKAN METODE CONNECTED COMPONENT ANALYSIS

PENERAPAN METODE SOBEL DAN GAUSSIAN DALAM MENDETEKSI TEPI DAN MEMPERBAIKI KUALITAS CITRA

IMPLEMENTASI METODE RETINEX UNTUK PENCERAHAN CITRA

PENGATURAN KECERAHAN DAN KONTRAS CITRA SECARA AUTOMATIS DENGAN TEKNIK PEMODELAN HISTOGRAM

Pengantar PENGOLAHAN CITRA. Achmad Basuki PENS-ITS Surabaya 2007

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pengolahan Citra Digital FAJAR ASTUTI H, S.KOM., M.KOM

Penerapan Gaussian Filter pada Edge Detection

Transkripsi:

Organized by : Pokja TI IsDB Institut Agama Islam Negeri Sumatera Utara PROSIDING KeTIK 2014 Konferensi Nasional Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi Strategi Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Dunia Pendidikan Editor: Dr. M. Ridwan, MA Zuhrinal M. Nawawi, MA Asrizal, S.Kom Supported by : APTIKOM

KeTIK 2014 Konferensi Nasional Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi Medan, 8 Nopember 2014 Editor: Dr. M. Ridwan, MA Zuhrinal M. Nawawi, MA Asrizal, S.Kom 2014

USU Press Art Design, Publishing & Printing Gedung F, Pusat Sistem Informasi (PSI) Kampus USU Jl. Universitas No. 9 Medan 20155, Indonesia Telp. 061-8213737; Fax 061-8213737 usupress.usu.ac.id USU Press 2014 Hak cipta dilindungi oleh undang-undang; dilarang memperbanyak menyalin, merekam sebagian atau seluruh bagian buku ini dalam bahasa atau bentuk apapun tanpa izin tertulis dari penerbit. ISBN 979 458 766 4 Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT) Ketik 2014 : / M. Ridwan [et.al.]. Medan : USU Press, 2014 x, 148 p.; ilus.: 24 cm Bibliografi ISBN: 979-458-766-4 1. Teknologi Informasi 2. Komunikasi I. Judul Dicetak di Medan, Indonesia

KeTIK 2014 ISBN: 979-458-766-4 MULTI OBJECT TRACKING BERBASIS VISI KOMPUTER DENGAN METODE FRAME DIFFERENCE DAN DETEKSI TEPI Muhammad Ikhsan #1, Samsudin #2 #1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, UIN Sumatera Utara. #2 Fakultas Ushuluddin, UIN Sumatera Utara mhd.ikhsan@gmail.com 1, mr.samsudin@gmail.com 2 ABSTRAK Closed-circuit television (CCTV) adalah kamera pengawas yang umum digunakan saat ini.selain memiliki fitur untuk merekam suatu kejadian pada area tertentu, kamera pengawas dapat pula kita manfaatkan sebagai data input pada visi komputer untuk melakukan proses multi object tracking.dalam hal ini object yang akan dideteksi adalah pergerakan manusia sebagai unit masukan. Pada penelitian ini akan mepresentasikan bagaimana metode frame difference dapat digunakan untuk proses multi object tracking. Metode frame difference yaitu teknik untuk menghitung selisih antara dua frame yang selanjutnya dilakukan proses thresholdinglalu deteksi tepi untuk menghasilkan tepi objek citra. Selanjutnya hasil deteksi tepi dari proses frame difference akan merepresentasikan pergerakan objek dan tentunya hal ini dapat digunakan untuk proses berikutnya, misalkan deteksi gerak, menghitung jumlah pengunjung,mengetahuitrafik lalu lalang pengunjung pada sebuah fasilitas publik, dan hal lainnya. Kata kunci: Multi Object Tracking, Frame Difference, Edge Detection, Computer Vision. 1.PENDAHULUAN Pemasangan kamera pada tempat tempat yang membutuhkan pengawasan ketat mulai diminati oleh banyak pihak. Karena dianggap mampu melingkupi wilayah yang luas sehingga diharapkan dapat meningkatkan keamanan. Karena lebih efektif dalam pemakaian tenaga manusia dan juga lebih efisien. Selain untuk aspek pengawasan kamera pengawas dapat pula dimanfaatkan untuk melihat trafik pengunjung, bahkan malakukan perhitungan secara akurat jumlah orang yan berlalu-lalang pada areal tertentu. Karena berhubungan dengan gerakan, maka yang menjadi input dalam sistem deteksi adalah klip video atau kumpulan frame image berukuran n m yang merekam dan merepresentasikan gerakan manusia. Besarnya dimensi image frame tentunya memperlambat proses komputasi, oleh karenanya biasanya video frame yang digunakan adalah video yang beresolusi rendah dan telah dikonversi terlebih dahulu. Salah satu cara untuk mengetahui selisih perbedaan frame adalah dengan menghitung perbedaan nilai-nilai intensitas pada suatu piksel dari dua frame gambar yang diambil secara berturut-turut yang kemudian dilakukan proses thresholding untuk menentukan adanya perubahan objek atau tidak. Thresholding adalah memisahkan antara objek dan latar belakangnya. Sedangkan untuk melakukan deteksi pada tepi objek dilakukan dengan proses Edge detection. Dan kemudian akan diproses dengan pengolahan citra dan computer vision sehingga kita dapat mengetahui perbedaan pada setiap frame-nya. 2.CITRA DIGITAL Secara umum, pengolahan citra digital merujuk pada pemrosesan gambar dua dimensi menggunakan komputer. Dalam konteks yang lebih luas pengolahan citra digital mengacu pada pemrosesan setiap data dua dimensi. Citra digital merupakan sebuah larik (array) yang berisi nilai-nilai real maupun komplek yang direpresentasikan dengan deretan bit tertentu. 3.COMPUTER VISION Computer Vision adalah sebuah disiplin ilmu yang mempelajari proses menyusun deskripsi tentang objek yang terkandung pada suatu gambar atau mengenali objek yang ada pada gambar. Computer Vision berusaha menerjemahkan citra menjadi deskripsi atau suatu informasi yang merepresentasikan citra tersebut. Jadi, input-nya berupa citra, sedangkan output-nya berupa informasi. Pengertian Computer Vision telah banyak dikemukakan para ahli atau pakar, antara lain : Ballard dan Brown (1982:1) mendefinisikan Computer Vision sebagai suatu kegiatan awal pengotomatisan dan pengintregasian suatu pemrosesan dan representasi sebagai suatu persepsi visual dengan tahap-tahap tertentu. Definisi lain yaitu dari Boyle dan Thomas (1988:1) memberi pengertian bahwa Computer Vision lebih dari hanya sekedar image recognition. Mereka juga menghadirkan operasi low level processing sebagai suatu algoritma pengolahan citra yang dapat kita sebut purely yang kemudian mengategorikan citra tersebut didalam suatu computer vision. Saat ini kebutuhan akan aplikasi computer vision semakin meningkat. Hal ini didukung oleh munculnya prosesor berkecepatan tinggi dengan harga terjangkau serta kinerja kamera yang prima. Computer vision dipakai sebagai pengganti mata bagi komputer sehingga dapat menyelesaikan tugas yang sebelumnya tak dapat dilakukan. 336

ISBN: 979-458-766-4 KeTIK 2014 4. KONVERSI CITRA BERWARNA (RGB) MENJADI CITRA GRAYSCALE Citra berwarna memiliki nilai warna merah (red = R ), warna hijau (green = G ) dan warna biru (blue = B ) pada tiap pixel nya. Nilai warna tersebut tidak bisa kita lihat dengan kasat mata, sehingga kita harus memakai sebuah program untuk mengetahuinya. Dalampenelitian ini di gunakan software MATLAB 2014 untuk mengetahui nilai R, G, dan B pada tiap matriks yang terdapat pada citra. Setelah kita mengetahui nilai R,G, dan B pada tiap matriks yang terdapat pada citra tersebut, maka kita akan melakukan proses perubahan citra warna menjadi citra grayscale dengan menggunakan rumus dibawah ini ; Citra Gray = R + G + B. (1) 3 Untuk menghitung nilai tersebut, pada prinsip nya masing masing nilai tersebut memiliki dimensi larik pada dimensi, yaitu red (R) pada dimensi 1, green (G) pada dimensi 2 dan Blue (B) pada dimensi 3. Sebagai contoh akan dihitung konversi RGB ke grayscale pada citra berikut ini dengan matriks 7x7, seperti pada gambar dibawah ini : Gambar 2.Nilai RGB Citra matrik 7x7 Misalnya pada citra tersebut nilai R, G dan B untuk pixel pada koordinat (x,y) =180,75 adalah : R=117, G=100, B=125 Maka konversi citra warna menjadi citra grayscale pada pixel tersebut berdasarkan persaman (1) adalah : Citra gray = R + G + B 3 = 117 + 100 + 125 3 = 342 = 114 3 Maka hasil konversi citra warna menjadi citra grayscale untuk pixel koordinat (180,75) pada citra tersebut adalah 114. Dan begitu juga pada matriks lainnya sehingga menghasilkan nilai grayscale sebagai berikut : Tabel 1. Konversi RGB ke grayscale pada citra di atas Gambar 1. Citra RGB dengan matrik 7x7 Adapun nilai intensitas RGB dari koordinat citra di atas adalah sebagai berikut: 5. METODE FRAME DIFFERENCE Setelah merubah frame berwarna menjadi frame grayscale, maka tahap selanjutnya adalah melakuan proses frame difference. Secara umum frame difference adalah mengurangkan nilai intensitas warna masing-masing pixel dari dua buah frame dan hasil pengurangan di bandingkan dengan nilai threshold (T = 127). DD(xx, yy) = 1, ff kk(xx, yy) ff kk 1 (xx, yy) TT 0, ff kk (xx, yy) ff kk 1 (xx, yy) < TT (2) Nilai antara 0 sampai 127 pada citra grayscale akan diubah menjadi 0 atau warna hitam pada frame difference, sedangkan nilai antara 128 sampai 255 pada citra grayscale akan diubah menjadi 1 atau warna putih pada frame difference. 337

KeTIK 2014 ISBN: 979-458-766-4 Sebagai contoh akan dihitung nilai frame difference pada gambar berikut ini dengan matriks 7x7 pada gambar dibawah ini : Tabel 2.Nilai Matrik Frame-1 Setelah kita mendapatkan dua buah gambar frame dan nilai matriknya, maka kita akan melakukan proses perhitungan frame difference dengan menggunakan rumus persamaan (2). DD(1,1) = ff 2(204) ff 1 (65) (139) TT = 1 DD(1,2) = ff 2(240) ff 1 (100) (140) TT = 1 DD(1,3) = ff 2(213) ff 1 (43) (170) TT = 1 DD(1,4) = ff 2(245) ff 1 (100) (145) TT = 1 DD(1,5) = ff 2(200) ff 1 (147) (170) TT = 1 DD(1,6) = ff 2(249) ff 1 (121) (128) TT = 1 DD(1,7) = ff 2(151) ff 1 (23) (128) TT = 1 DD(1,8) = ff 2(209) ff 1 (43) (166) TT = 1 DD(1,9) = ff 2(184) ff 1 (45) (139) TT = 1 DD(1,10) = ff 2(190) ff 1 (31) (159) TT = 1... (dst) Dari perhitungan di atas maka di peroleh hasil perhitungan frame difference dengan nilai 0 hitam dan 1 putih di bawah ini. Tabel 3.Nilai Matrik Frame-2 Gambar 3.Hasil Perhitungan Frame Difference 6. PROSES EDGE DETECTION Proses akhir nya adalah melakukan edge detection yaitu operasi ini digunakan untuk menentukan lokasi titik-titik yang merupakan tepi obyek citra. Secara umum, tepi suatu obyek dalam citra dinyatakan sebagai titik yang nilai warnanya berbeda cukup besar dengan titik yang ada 338

ISBN: 979-458-766-4 KeTIK 2014 disebelahnya. Operator yang digunakan adalah prewitt. Bentuk kernel dari operator prewitt adalah : Proses ini dilakukan seterusnya hingga seluruh pixel di masking. Operator prewitt tidak menekankan pembobotan pada piksel-piksel yang lebih dekat dengan titik pusat kernel. 1. Nilai intensitas warna citra awal f(1,1) f(3,3) di kali dengan operator Gx(1,1) Gx(3,3): Px = (-1*8) + (-1*5) + (-1*2) + (1*9) + (1*112) + (1*98) = 204 2. Nilai intensitas warna citra awal f(1,1) f(3,3) di kali dengan operator Gy(1,1) Gy(3,3): Py = (1*2) + (1*94) + (1*98) + (-1*8) + (-1*5) + (- 1*9) = 172 P = 2042 + 1722 = 266 7. PENGUJIAN Dalam pengujian ini akan diambil 5 gambar pergerakan objek manusia untuk dianalisa perbedaan antara frame dan hasil akan ditunjukkan melalui 2 (dua) buah tampilan video, dimana video pertama untuk menampilkan tampilan multi object tracking dan yang kedua untuk menampilkan hasil perhitungan perbedaan frame (frame difference) antara dua objek. Video tersebut juga akan ditampilkan seperti yang ditunjukan pada gambar dibawah ini. 1. Frame difference di ambil pada menit ke 02:20 detik. 2. Frame difference di ambil pada menit ke 02:23 detik. 3. Nilai intensitas warna citra awal f(2,1) f(4,3) di kali dengan operator Gx(1,1) Gx(3,3): Px = (-1*5) + (-1*2) + (-1*7) + (1*112) + (1*98) + (1*103) = 299 4. Nilai intensitas warna citra awal f(2,1) f(4,3) di kali dengan operator Gx(1,1) Gx(3,3): Py = (1*7) + (1*106) + (1*103) + (-1*5) + (- 1*93) + (-1*112) = 6 P = 2992 + 62 = 299 3. Frame difference di ambil pada menit ke 02:27 detik. 339

KeTIK 2014 ISBN: 979-458-766-4 4. Frame difference di ambil pada menit ke 02:36 detik. 8. KESIMPULAN Berdasarkan dari hasil analisa dan uraian data pada penelitian ini serta implementasi metode frame difference makadiperoleh beberapa kesimpulan, yaitu: 1. Frame difference adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk melakukan proses multi object tracking, yang mampu memprediksi pergerakan manusia melalui input video dari kamera pengawas (CCTV). 2. Hasil dari metode Frame Difference yang diproses kembali dengan Edge Detection metode Prewitt mampu melakukan proses deteksi pergerakan manusia dengan komputasi yang tidak terlalu tinggi. 3. Penerapan metode Multi Object Tracking ini dapat digunakan untuk menghitung jumlah pengunjung (visitor) dari sebuah publik area, melihat deteksi pergerakan, mengetahui traffic pengunjung dan sebagainya. DAFTAR PUSTAKA Bovik A, C., (2009). The Essential Guide to Video Processing, Academic Press USA. Castleman, Kenneth R., (2004). Digital Image Processing, Vol. 1, Ed.2, Prentice Hall,New Jersey. Gonzalez. R. C, Woods. R. E.,(2008). Digital Image Processing third Edition, Pearson Prentice Hall, New Jersey. Jahne, B., Haubecker, H., Geibler, P., (1999). Handbook Of Computer Vision And Applications, Volume 2, Signal Processing and Pattern Recognition, Accademic Press. Jain, A.K., (1989). Fundamental of Digital Image Processing, Prentice Hall, Inc.,Singapore. Low, A.,(1991). Introductory Computer Vision andimage Processing, McGraw Hill, UK. Munir, R., (2004). Pengolahan Citra Digital dengan Pendekatan Algoritmik, Informatika Bandung. Murni, A. dan S. Setiawan, (1992). Pengantar Pengolahan Citra, Elex Media Komputindo, Jakarta. Nixon, M, S., Aguado, A, S., (2008). Feature Extractionand Image Processing second edition., Academic Press. Pitas, I., (1993). Digital Image Processing Algorithms, Prentice Hall, Singapore. Robert Laganiere, (2011) OpenCV 2 Computer Vision Application Programming Cook Book, Packt Publishing, Birmingham, UK. 340

Organized by : Pokja TI IsDB Institut Agama Islam Negeri Sumatera Utara Supported by : APTIKOM ISBN 979-458-766-4 9 789794 587669 90000