I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekarang ini sulit dikatakan bahwa suatu negara bisa hidup sendirian sepenuhnya

dokumen-dokumen yang mirip
KEHIDUPAN POLITIK PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN PARADIGMA. telah ada. Setelah itu penulis meletakkan kedudukan masing-masing, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Politik luar negeri yang dijalankan Indonesia pada hakekatnya diabdikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan kajian yang penulis lakukan mengenai Politik Luar Negeri

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Rinrin Desti Apriani, 2013

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang

BAB II POLITIK LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA DI ASIA TENGGARA

sebagai seratus persen aman, tetapi dalam beberapa dekade ini Asia Tenggara merupakan salah satu kawasan yang cenderung bebas perang.

BAB I PENDAHULUAN. Politik Luar Negeri Indonesia sejak awal kemerdekaan sedikit banyak

HUBUNGAN INTERNASIONAL DI ASIA TENGGARA PADA ERA PERANG DINGIN. Dewi Triwahyuni

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERTAMA Ir. SOEKARNO

Tentang: PERJANJIAN PERSAHABATAN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN MALAYSIA REPUBLIK INDONESIA MALAYSIA. PERJANJIAN PERSAHABATAN.

POLITIK LUAR NEGERI. By design Drs. Muid

BAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gagalnya Konstituante dalam menetapkan Undang-Undang Dasar (UUD) dan

BAB I PENDAHULUAN. pendudukan Jepang di tahun Proses pembentukan tersebut terjadi

Globalisasi. 1. Pengertian Globalisasi

yang korup dan lemah. Berakhirnya masa pemerintahan Dinasti Qing menandai masuknya Cina ke dalam era baru dengan bentuk pemerintahan republik yang

91 menganut prinsip penyeleasaian sengketa dilakukan dengan jalan damai maka ASEAN berusaha untuk tidak menggunakan langkah yang represif atau dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kebijakan dan politik memiliki definisinya masing-masing. Secara sederhana

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Setiap Negara yang merdeka didunia ini selalu mempunyai kehendak kolektif.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA SELAMA KONFRONTASI DENGAN MALAYSIA. Skripsi. Program Studi Pendidikan Sejarah Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

PERAN INDONESIA DALAM ORGANISASI REGIONAL

BAB IV KERJA SAMA LUAR NEGERI KAMBOJA PADA MASA PEMERINTAHAN POL POT

Amerika Tanam Pengaruh di Asia Sejak Desember 1949

OEPARTEMEN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA

BAB V KESIMPULAN. timur China yang beribu kotakan di Taipei. Secara resmi memang banyak negara belum

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB 4 KESIMPULAN. 97 Universitas Indonesia. Dampak pengembangan..., Alfina Farmaritia Wicahyani, FISIP UI, 2010.

1.PENDAHULUAN. Pemikiran politik modern di Indonesia mulai sejak bangkitnya nasionalisme tahun

I. PENDAHULUAN. Terbentuknya Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang dinyatakan dalam pidato

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 1999 TENTANG HUBUNGAN LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

terlalu keras kepada kelima negara tersebut. Karena akan berakibat pada hubungan kemitraan diantara ASEAN dan kelima negara tersebut.

AMBIGUITAS POLITIK LUAR NEGERI BEBAS AKTIF: TERBELENGGU ATAU MERDEKA?

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rubi Setiawan, 2013

SILABUS PEMBELAJARAN

KISI-KISI PEDAGOGIK UKG 2015 SEJARAH STANDAR KOMPETENSI GURU KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN/KELAS/KEAHLIAN/BK

Ulangan Formatif Ketiga

PEMETAAN STANDAR ISI

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 1975 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

KONFLIK LAUT TIONGKOK SELATAN [DEWI TRIWAHYUNI]

DAFTAR PUSTAKA. Abdulgani, H. Roeslan, Ganyang Setiap Bentuk Neo-Kolonialisme yang Mengepung Republik Indonesia, dalam Indonesia, 1964-B

RELEVANSI TEORI MARHAENISME DALAM MENJAWAB TANTANGAN ZAMAN DI ERA KAPITALISME GLOBAL SKRIPSI ANWAR ILMAR

RESUME. Amerika Latin merupakan salah satu wilayah di dunia. yang mengalami dinamika sosial-politik yang menarik.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan dijadikan

BAB 5 KESIMPULAN. Universitas Indonesia

KISI KISI UJIAN SEKOLAH BERBASIS KOMPUTER TAHUN NO. KOMPETENSI DASAR KLS NO SOAL Memahami corak kehidupan masyarakat pada zaman praaksara

BAB I PENDAHULUAN. tokoh perjuangan lainnya, seperti dengan Tan Malaka, Soekarno, dan yang

sosial, budaya, ekonomi, agama, filsafat;

POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA BEBAS AKTIF TAHUN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 1999 TENTANG HUBUNGAN LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

NATIONAL ROLE. Konsep Peranan Nasional dalam Politik Luar Negeri. By: Dewi Triwahyuni

LATIHAN SOAL-SOAL PEND. KEWARGANEGARAAN (Pilihlah jawaban paling benar)

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENJADI TUAN DI NEGERI SENDIRI: PERSPEKTIF POLITIK. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pidato Presiden RI mengenai Dinamika Hubungan Indonesia - Malaysia, 1 September 2010 Rabu, 01 September 2010

BUKU PANDUAN LOMBA CERDAS CERMAT SEJARAH HIMPUNAN MAHASISWA PENDIDIKAN SEJARAH 2016

2015 PERANAN SOUTH WEST AFRICA PEOPLE ORGANIZATION (SWAPO) DALAM PERJUANGAN KEMERDEKAAN NAMIBIA

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1972 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. yang melimpah membuat beberapa Negara di Eropa mempunyai niat untuk

SILABUS. Lampiran 2 : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN : SEJARAH INDONESIA MODERN. : Desvian Bandarsyah, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. Terbentuknya negara Indonesia dilatar belakangi oleh perjuangan seluruh bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Republik Perancis saat ini merupakan salah satu negara yang dapat

mengakibatkan potensi ancaman dan esklasi konflik. Eskalasi konflik di kawasan mulai terlihat dari persaingan anggaran belanja militer Cina, Korea

72. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B)

BAB I PENDAHULUAN. geografis. Kecenderungan inilah yang sering dinamakan regionalisme.

BAB I PENDAHULUAN. agar kerjasama di bidang ekonomi, perdagangan, dan investasi dapat

BAB II GAMBARAN UMUM

74. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E)

KERJA SAMA KOMUNITAS ASEAN 2015 DALAM MENGHADAPI ATHG (ANCAMAN, TANTANGAN, HAMBATAN DAN GANGUAN)

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Bangsa yang majemuk, artinya Bangsa yang terdiri dari beberapa suku

PERAN POLITIK MILITER DI INDONESIA

Artikel hubungan internasional antara indonesia dengan negara lain. Artikel hubungan internasional antara indonesia dengan negara lain.

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN SEJARAH INDONESIA. Standar Kompetensi Guru (SKG) Kompetensi Guru Mata Pelajaran (KD)

BAB V KESIMPULAN. asing. Indonesia telah menjadikan Jepang sebagai bagian penting dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan. dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional.

ASEAN ( Association of Southeast Asia Nations ) adalah organisasi yang dibentuk oleh perkumpulan Negara yang berada di daerah asia tenggara

BAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. perhatian yang khusus. Perjuangan dalam pergerakan kebangsaan Indonesia

DESKRIPSI MATAKULIAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

MAKALAH POLITIK LUAR NEGERI

BAB V UPAYA PENYELESAIAN KONFRONTASI INDONESIA-MALAYSIA PADA MASA SOEHARTO DAN PENGARUHNYA DALAM MENDUKUNG STABILISASI POLITIK DAN EKONOMI INDONESIA

BAB 5 PENUTUP. 5.1.Kesimpulan

akan senantiasa terjalin dengan baik. Tanpa prinsip tersebut dapat mengarah kepada timbulnya hubungan tidak baik antar negara. Disamping itu juga, di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Fani Nurlasmi Kusumah Dewi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu,

A. Pengertian Orde Lama

Ebook dan Support CPNS Ebook dan Support CPNS. Keuntungan Bagi Member cpnsonline.com:

BAB I PENDAHULUAN masih menyisakan satu persoalan yaitu masalah status Irian Barat. Indonesia

I. PENDAHULUAN. pemerintah RI yang terjadi di daerah Sulawesi tepatnya Sulawesi Selatan. Para pelaku

Konferensi Asia Afrika: Pentingnya Diplomasi dalam Menggalang Ingatan Dunia

2 dunia. Kerjasama yang terjalin diantara negara-negara menjadikan status antar negara adalah partner bukan musuh sehingga keinginan untuk saling bers

BAB I PENDAHULUAN. Eros Rosinah, 2013 Gerakan Donghak Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA - 2 -

BAB I PENDAHULUAN. Pemuda sebagai generasi penerus sebuah bangsa, kader Selakigus aset. pengawasan pelaksanaan kenegaraan hingga saat ini.

2015 KETERLIBATAN AUSTRALIA DALAM PERANG VIETNAM

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekarang ini sulit dikatakan bahwa suatu negara bisa hidup sendirian sepenuhnya tanpa berhubungan dengan negara lain. setiap negara pasti akan memiliki kepantingan terhadap negara lain mengingat keterbatasan sumber daya yang dimiliki. Maka untuk memenuhi kepentingan dalam negeri negaranya, diambil kebijakan politik luar negeri. Dalam masa revolusi nasional, dilaksanakan dua cara pelaksanaan politik luar negeri yang sangat berbeda dan bersaing. Cara pertama adalah dengan cara diplomasi yang merupakan alat yang digunakan untuk menjamin penyerahan kedaulatan. Sedangkan cara kedua yaitu dengan cara perjuangan yang timbul dari suatu keyakinan bahwa kemerdekaan sejati dapat dicapai melalui konfrontasi yang penyelesaiannya secara militer 1. Pengertian politik luar negeri menurut Gibson yang dikutif dari S.L. Roy yaitu suatu rencana koferehensif yang dibuat dengan baik,didasarkan pada pengetahuan dan pengalaman untuk menjalankan bisnis pemerintahan dengan negara lain yang ditujukan pada peningkatan dan perlindungan bangsa 2. 1 Michael Leifer, Politik Luar Negeri Indonesia, 1989, hal. Xii 2 S. L. Roy, Diplomasi, 1991, hal. 31

Dalam beberapa hal, politik luar negeri memang agak sulit dibedakan dengan istilah diplomasi. Namun sebernanya terdapat perbedaan diantara keduanya. J.R. Child mencoba menjelaskan perbedaan ini dengan singkat, bahwa menurutnya : politik luar negeri suatu negara adalah substansi hubungan luar negeri, sedangkan diplomasi adalah proses dengan mana kebijakan dilaksanakan sehingga dapat dikatakan bahwa politik luar negeri adalah substansi sedangkan diplomasi adalah metodenya 3. Setiap negara pasti memiliki tujuannya sendiri dan untuk memenuhi hal itu suatu negara perlu menyusun politik luar negerinya, begitu pula dengan Indonesia. Dewasa ini, memang Indonesia merupakan salah satu negara yang mengedepankan persahabatan di dunia, khususnya di Asia. Sejumlah program dibuat oleh pemerintah Indonesia untuk menjalin persahabatan di kalangan para pemuda di Asia dalam rangka menjaga kestabilan politik luar negerinya. Namun apabila menengok ke belakang, banyak dari kebijakan luar negeri Indonesia yang menimbulkan kesan buruk bagi negara-negara di Asia, dalam hal ini khususnya bagi Malaysia. Kepentingan nasional untuk menunjukan karakter adalah dengan menonjolkan karakter bangsa Indonesia yang merupakan bangsa mandiri dan tidak bersedia berada dibawah tekanan bangsa lain. Oleh sebab itu, pada masa kepemimpinan Soekarno sangat menolak sagala bentuk penjajahan oleh negara lain. Sesuai dengan prinsip dan sifat politik luar negeri yang dianut pada masa orde lama yaitu bebas aktif, anti-imperialisme serta anti-kolonialisme. 3 Ibid, hal. 31-33

Politik bebas aktif Indonesia bukanlah suatu politik netralisme dan dalam hubungannya dengan non-agligment, Indonesia berpendirian bahwa politik nonagligment juga bukan politik yang netralisme. Oleh karena hakikat non-agligment itu adalah aktif, maka diplomasi Indonesia senantiasa diarahkan untuk menempatkan Indonesia pada posisi subyek dan bukan sebagai obyek dalam pergolakan politik Internasional. Indonesia dimasa lampau menentang Malaysia oleh karena menganggap bahwa Malaysia merupakan suatu proyek neo-kolonialisme Inggris, yang membahayakan revolusi Indonesia, suatu pangkalan militer asing yang ditunjukan antara lain kepada Indonesia untuk menentang Indonesia dan juga menentang New Emerging Force di Asia Tenggara 4. Pada masa konfrontasi dengan Malaysia, hubungan politik luar negeri Indonesia semakin militan. Konsep bebas aktif tidak menjadi ciri khas pada masa ini melainkan lebih kearah negara-negara beraliran komunis. Hal ini ditandai keluarnya Indonesia sebagai anggota PBB sebagai bentu protes diterimanya Malaysia sebagai anggota sementara di PBB. Setelah keluar dari PBB Indonesia dibawah pemerintahan Soekarno bekerjasama dengan Republik rakyat Cina dan mendirkan Conefo (The Conference of New Emerging Force) bermarkas besar di Jakarta. Organisasi yang dibentuk oleh Indonesia dan Cina berharap dapat menjadi Perserikatan Bangsa-Bangsa bagi 4 Marwati Djoenod Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto, Sejarah Nasional Indonesia Jilid VI. 1993, hal. 354

negara-negara miskin. Negara komunis lainnya seperti Korea Utara da Vietnam Utara tertarik untuk bergabung dengan kelompok baru ini. Poros Peking- Pyongyang-Hanoi-Jakarta terbentuk dengan aksi dan oreantasi anti Barat. Politik poros tersebut telah mengakibatkan: a. Menjadi sempitnya ruang gerak Indonesia, terutama ruang gerak diplomasinya diforum internasional. b. Penyimpangan secara prinsipil dari dasar-dasar politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif menuju perdamaian dunia yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945. c. Memasukan Indonesia kedalam lingkungan strategi politik RRC 5. Selama konfrontasi banyak yang dilakukan Indonesia untuk tetap menjalankan politik luar negeri dengan negara lain. Banyaknya kerjasama internasional yang dilakukan Indonesia untuk memperbaiki perekonomian dalam negeri, baik melakukan kerjasama bilateral maupun multilateral. Konfrontasi melawan Malaysia ternyata juga mempersulit kedudukan indonesia dalam percaturan Internasional. Terutama negara-negara barat memencilkan Indonesia dan bersimpati kepada Malaysia. Hanya Republik Rakyat Cina yang menunjukan minatnya membantu Indonesia 6. Bantuan dana yang diberikan Perdana Menteri Cina kepada Indonesia merupakan bentuk kepedulian Cian kepada Indonesia. Bukan hanya bantuan berbentuk dana yang diberikan Cina kepada Indonesia tetapi juga dari segi militer yaitu bantuuan senjata. 5 Ibid, hal. 353-354 6 Drs. G. Moedjanto, M. A. Indonesia Abad ke-20 Jilid 2. 1998. Hal. 119.

Hubungan dengan negara komunis lainnya yaitu dengan negara Vietnam Utara, hubungan yang terjalin antara Vietnam sangat erat hal ini ditandai dengan terbentuknya apa yang dikenal sebagai poros Jakarata-Hanoi-Phom Penh-Beijing- Pyongyang. Dari hubungan yang terjalin sehingga Soekarno memutuskan untuk meningkatkan hubungan diplomatik dengan Hanoi dari tingkat konsulat menjadi tingkat Duta Besar. Serta Indonesia memutuskan untuk mengakui Front Pembebasan Nasional Vietnam Utara (NLFSV-National Liberation Front of South Vietnam) dan mengizinkan pembukanaan kantor perwakilannya di Jakarta 7. Selain menjalin hubungan dengan negara-negara Komunis, Indonesia juga menjalin hubungan dengan Jepang. Hubungan yang terjalin antara Jepang dengan Indonesia tidak bersifat politik tetapi lebih kearah kerjasama ekonomi. Ketika terjadi konfrontasi Indonesia dengan Malaysia, perdana Menteri Ikeda berusaha bertindak sebagai penengah dan memanfaatkan hubungan baiknya dengan Indonesia untuk membantu mencari penyelesaian konflik tersebut 8. Selain kerjasama bilateral, Indonesia juga menjalankan kerjasama Multilateral. Hubungan yang terjalin antara Indonesia dengan banyak negara tergabung dalam organisasi. Conefo adalah organisasi kerjasama yang banyak membantu Indonesia dalam menyelesaikan masalah politik luar negerinya. Hubungan kerjasama yang terjalin ini tidak hanya bersifat ekonomi tetapi juga menjaga stabititas keamanan negara. 7 Leo Suryadinata, Politik Luar Negeri Indonesia di Bawah Soeharto, 1998, hal. 159. 8 Abdul Irsan, Jepang Politik Domestik, Global dan Regional. 2005, hal. 170

Berdasarkan alasan diatas, maka peneliti tertarik untuk mengkaji lebih lanjut mengenai politik luar negeri Indonesia dengan negara lain pada masa terjadinya konfrontasi dengan Malaysia tahun 1963-1965 dalam sebuah judul Politik Luar Negeri Indonesia Pada Masa Konfrontasi Dengan Malaysia Tahun 1963-1965. B. Analisis Masalah B.1. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Hubungan politik luar negeri Indonesia selama terjadinya konfrontasi antara Indonesia dengan Malaysia lebih mengarah pada negara-negera Komunis. 2. Hubungan Indonesia dengan negara lain yang bersifat ekonomi dari pada politik. 3. Hubungan bilateral antara Indonesia dengan negara-negara komunis. 4. Hubungan Multilateral antara Indonesia dengan negara lain yang terjalin dalam bentuk organisasi. 5. Proses haluan politik luar negeri Indonesia dengan negara lain pada masa konfrontasi dengan Malaysia tahun 1963-1965. B.2. Pembatasan Masalah Agar tidak terlalu luas dalam penelitian ini maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti yaitu pada Proses haluan politik luar negeri Indonesia dengan negara lain pada masa konfrontasi dengan Malaysia tahun 1963-1965.

B.3. Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah Proses Haluan Politik Luar Negeri Indonesia dengan negara lain pada masa Konfrontasi Dengan Malaysia tahun 1963-1965?. C. Tujuan, Kegunaan, dan Ruang Lingkup Penelitian C.1. Tujuan Penelitian Secara umum tujuan penelitian adalah suatu cara untuk menemukan mengembangkan dan membuktikan pengetahuan dan tujuan penelitian secara khusus adalah salah satu konsep dalam penelitian untuk menemukan suatu arti pengetahuan yang sebelumnya belum pernah ada ataupun belum diketahui 9 Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses haluan politik luar negeri Indonesia dengan negara lain pada masa konfrontasi dengan Malaysia tahun 1963-1965. C.2. Kegunaan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian maka kegunaan dari penelitian ini adalah : 1. Dapat memberikan pengetahuan dan wawasan tentang kesejarahan khususnya politik luar negeri indonesia dengan negara lain selama konfrontasi dengan Malaysia. 2. Dapat mengetahui apa yang menjadi latar belakang terjadinya konfrontasi. 9 Joko Subagyo, Metode Penelitian, 1997, hal. 290

3. Dapat mengetahui alasan penyelesaian konfrontasi antara Indonesia dengan Malaysia 4. Sebagai materi perkuliahan Sejarah Politik dan Hubungan Internasional dan Sejarah Hubungan Internasional. 5. Sebagai materi bahan ajar SMP kelas IX dan SMA kelas XII. C.3. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian adalah Politik Luar Negeri Indonesia dengan negara lain pada masa konfrontasi. yang menjadi objek penelitian ini adalah politik luar negeri Indonesia pada masa konfrontasi Indonesia-Malaysia. Sedangkan yang menjadi subjeknya adalah negara-negara yang menjalin hubungan dengan Indonesia pada masa konfrontasi dengan Malaysia. Tempat penelitian ini dilakukan di perpustakaan Universitas Lampung dan Perpustakaan Daerah Tingkat 1 Bandar Lampung. Batasan waktu objek yang diteliti adalah sejak tahun 1963 sampai tahun 1965 dan waktu pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada tahun 2009-2010.