BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan. Melalui berbagai pendekatan pembelajaran matematika

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. bangsa maka akan semakin tinggi derajat atau kedudukan bangsa tersebu. mampu berkompetensi dalam persaingan global.

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pengetahuan dan keterampilan menjadi tanggung jawab satuan

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting dalam usaha peningkatan kualitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 tahun 2003). Pendidikan memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. dari peran sekolah, baik sekolah negeri maupun sekolah swasta. fungsi dan tujuan Standar Pendidikan Nasional adalah:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah segala usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, sekolah,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 ditegaskan bahwa :

I. PENDAHULUAN. menyesuaikan diri sebaik-baiknya. Oleh karena itu, diperlukan adanya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia yang individual

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan seseorang menuju kearah kemajuan dan peningkatan. Pendidikan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan suatu bangsa guna

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar mereka. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang amat penting dalam suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3

BAB I PENDAHULUAN. Dalam undang-undang nomor 20 tahun 2013 Bab II Pasal 3 disebutkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung sesuai dengan harapan. Untuk mengatasi keadaan tersebut guru harus

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin mengglobal dan kompetitif memunculkan tantangan-tantangan

BAB I PENDAHULUAN. maju. Dalam Al-Qur an surah Ar-Ra du ayat 11 Allah SWT berfirman: ...

BAB I PENDAHULUAN. akan pentingnya pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang seiring dengan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu pembangunan,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya. Hal ini dapat terlihat dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda yang menjadi perhatian utama adalah masalah pendidikan.

(PTK Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10 Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, memberi Dana Bantuan Operasional

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran serta dapat

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah melalui perundang-undangan dan pengelolaan pendidikan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan, karena pendidikan berperan dalam. Orang yang memiliki ilmu pengetahuan, kedudukan

BAB I PENDAHULUAN. itu tidak lepas dari arus globalisasi dan aspeknya yang telah mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Matematika merupakan mata pelajaran yang penting untuk diajarkan di MI karena

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam kehidupan seseorang, keluarga maupun Bangsa dan Negara mengingat

PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING MODEL POLYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. estafet perjuangan untuk mengisi pembangunan. Hal ini sesuai dengan rumusan

BAB I PENDAHULUAN. diri, melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. 2

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang penuh dengan persaingan dalam seluruh aspek

I. PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Melalui pendidikan, kualitas sumber daya. nasional. Sebagaimana dinyatakan dalam pasal 3 Undang-Undang

2016 PENERAPAN TEKNIK MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SAINS SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-undang Sisdiknas Pasal 4 ayat 4 menyatakan bahwa Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam

BAB I PENDAHULUAN. penting karena dapat menentukan perkembangan dan kemajuan suatu kelompok

BAB I PENDAHULUAN. dalam aspek fisik, intelektual, emosional, sosial dan spiritual, sesuai

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar adalah ilmu-ilmu soasial terpadu yang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Hal ini tertuang dalam Undang- undang Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. lembaga pendidikan mampu mencetak sumber daya manusia yang handal tidak hanya secara

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu proses pendidikan tidak lepas dari Kegiatan Belajar Mengajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil. Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. dengan inovasi dalam bidang pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan

BAB I PENDAHLUAN. Pembelajaran Fiqih mempunyai kedudukan yang sangat penting dan strategis

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang dalam hidup membutuhkan pendidikan, karena kualitas

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yang menyatakan bahwa : Proses pembelajaran pada umumnya memiliki komponen-komponen

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, maka dari itu tidaklah heran jika pendidikan saat ini adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. ataupun tinta hitam tergantung yang menuliskannya. No. 20 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Hal ini dikarenakan pendidikan merupakan salah satu kebutuhan yang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia di suatu negara,

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha agar

I. PENDAHULUAN. Pendidikan dilakukan secara terencana dalam mewujudkan proses pembelajaran agar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha manusia untuk menumbuhkan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis, yang dilakukan orang-orang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia berupaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan setiap

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi berkembang semakin pesat. Manusia dituntut dengan segala

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan suatu bangsa. Peningkatan mutu pendidikan berarti pula peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipecahkan dengan upaya penguasaan dan peningkatan ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. satuan pendidikan, dimana anak didik belajar. Proses belajar di sekolah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-undang RI Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003 bab II pasal 3. disebutkan tujuan pendidikan nasional berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. akhirnya adalah untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan Undang-Undang Dasar 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu upaya untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. dikemukakan oleh Muhammad Noor Syam bahwa...nampaknya hubungan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Tri Muah ABSTRAK. SMP Negeri 2 Tuntang Kabupaten Semarang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk. Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

I. PENDAHULUAN. taraf hidup manusia. Sebagaimana disebutkan dalam Undang-undang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran matematika perlu mendapatkan perhatian yang khusus. Sehubungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan melaksanakan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyelenggaraan pendidikan nasional adalah amanat UUD 1945 pasal 31 dan Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional yang menyebutkan bahwa: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab 1 Pembelajaran matematika sebagaimana pembelajaran pada umumnya terus berkembang dan berinovasi untuk menjawab perkembangan zaman dan dunia pendidikan. Salah satu inovasi pendidikan matematika saat ini adalah inovasi yang berkaitan dengan metode, pendekatan, model pembelajaran, cara mengelompokkan siswa, proses dan produk matematika yang akan dikembangkan. Melalui berbagai pendekatan pembelajaran matematika diharapkan tercipta rasa senang belajar matematika, belajar aktif, dan tumbuh sikap yang positif pada diri siswa, yang kemudian diharapkan akan membantu meningkatkan hasil belajar siswa. 1 Undang-Undang RI No.14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen dan Undang-Undang RI No.20 Tahun 2005 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Bandung: Fermana,2006),h.107 1

2 Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini. Pentingnya mempelajari matematika dan penggunaan rasio khususnya terdapat dalam firman Allah pada Q. S. Yunus ayat 5 : Dari ayat di atas tergambar dengan jelas bahwa ilmu matematika sangat dipentingkan dalam banyak hal termasuk dalam melakukan perhitungan bulan dan waktu melalui perjalanan matahari dan bulan. Begitu pula dalam hal perhitungan harta waris juga diperlukan ilmu matematika. Suatu kegiatan pembelajaran matematika merupakan bagian dari proses pendidikan di sekolah dan berperan antara lain untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan nalar, serta membentuk sikap siswa. Oleh karena itu, sebaiknya guru perlu mengetahui dan mau menerima berbagai inovasi dalam pembelajaran matematika.

3 Aktivitas bermatematika tidak hanya berfokus pada jawaban akhir yang dicari, namun yang sangat penting adalah pada prosesnya. Dalam beraktivitas, siswa dituntut untuk mengadaptasi pengetahuan yang sudah dimiliki dan menggunakannya untuk pengembangan pemahaman baru. Proses pengembangan pengetahuan baru tersebut tidak hanya dapat dikembangkan dalam matematika sendiri, namun dapat melalui penyelesaian masalah dalam kehidupannya seharihari. Seorang guru senantiasa dituntut untuk dapat menjadi mediator dan fasilitator dalam mengarahkan kemampuan siswa dan menerjemahkan acuanacuan dalam kurikulum kedalam pokok bahasan yang diajarkan dalam suatu mata pelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Guru juga diharapkan mengetahui kesulitan belajar siswa dan mampu memberi pemecahan masalah yang tepat, sehingga dengan menerapkan struktur pengajaran yang baik dan menggunakan metode maupun model pembelajaran yang tepat akan dapat membantu kesulitan belajar siswa. Salah satu kesulitan belajar yang umumnya dihadapi siswa pendidikan dasar adalah pada pelajaran Matematika yang merupakan pengetahuan dasar yang harus dimiliki lulusan pendidikan dasar yang menuntut sikap logis, kritis, cermat dan disiplin. Melalui pelajaran ini diharapkan, akan membentuk karakter siswa yang mampu berfikir logis, sehingga akan melahirkan generasi yang berkualitas dan mampu menerapkan pengetahuannya dalam kehidupan nyata. Untuk mencapai kemampuan tersebut diperlukan guru yang mengerti dan memiliki kemampuan untuk mengajar dengan memiliki pemahaman bahwa anak-

4 anak MI masih senang dengan dunia permainan, apa saja yang dia lakukan mengharapkan adanya unsur permainan yang menyenangkan. Setiap mainan atau barang baru dan sesuatu yang tidak biasa adalah perangsang untuk keingintahuan.melalui bermain, anak dapat mengembangkan nalarnya, mengerti dan memahami sesuatu. Hal ini sangat baik digunakan dalam proses pembelajaran, tak terkecuali pembelajaran Matematika. Berdasarkan hasil penjajakan pendahuluan yang penulis lakukan di MIN Sungai Sipai Martapura kabupaten Banjar menunjukkan bahwa hasil belajar siswa masih berkisar pada standar minimum pada kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 5,8. Ada kemungkinan berbagai faktor yang mempengaruhi kurangnya hasil belajar tersebut, misalnya latar belakang pendidikan guru yang kurang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan, pengalaman guru maupun kurangnya tingkat pengetahuan guru mengenai berbagai model pembelajaran yang sedang berkembang. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) kemudian dilaporkan dalam bentuk skripsi dengan judul: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Matematika Dengan Menerapkan Model Pembelajaran Make A Match Pada Siwa Kelas III MIN Sungai Sipai Kabupaten Banjar. B. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah dalam penelitian ini: Pembelajaran Matematika masih berjalan monoton, sehingga kurang menarik bagi siswa

5 Rendahnya hasil belajar siswa untuk mata pelajaran Matematika Belum ditemukannya model pembelajaran yang tepat dan efektif Metode yang dipergunakan masih bersifat konvensional C. Rumusan Masalah Bertitik tolak dari judul di atas, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah: Bagaimana aktifitas guru dalam penerapan model pembelajaran Make A Match pada pelajaran Matematika materi membaca dan menulis lambang bilangan pecahan di kelas III MIN Sungai Sipai Kab. Banjar? Bagaimana hasil belajar matematika siswa pada materi membaca dan menulis lambang bilangan pecahan setelah mengikuti pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran Make A Match di kelas III MIN Sungai Sipai Kab. Banjar? D. Definisi Operasional Agar tidak terjadi kesalah pahaman terhadap judul penelitian ini, maka penulis memberikan definisi operasional sebagai berikut: Upaya peningkatan hasil belajar matematika maksudnya usaha yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang diukur dengan nilai dalam hasil tes dan pelaksanaan proses belajar setelah melakukan kegiatan pembelajaran matematika pada materi membaca dan menulis lambang bilangan pecahan..

6 Model pembelajaran Make a Macth maksudnya medel pembelajaran yang menggunakan kartu soal dan jawaban materi membaca dan menulis lambang bilangan pecahan dan siswa mencari pasangannya yang cocok antara kartu soal dan kartu jawaban. Pelajaran Matematika adalah pada materi membaca dan menulis lambang bilangan pecahan di kelas III Hasil belajar adalah hasil tes setelah pembelajaran selesai, yaitu setelah pembelajaran tentang materi membaca dan menulis lambang bilangan pecahan pada siklus I dan siklus II. E. Cara Memecahkan Masalah Untuk mengatasi permasalahan yang telah diidentifikasi di atas, maka penulis akan melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) berupa proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Make a Macth pada mata pelajaran matematika materi membaca dan menulis lambang bilangan pecahan di kelas III MIN Sungai Sipai, sebanyak 2 kali pertemuan (2 siklus). Adapun langkah-langkahmenerapkan model pembelajaran make a macth adalah sebagai berikut: Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi persoalan-permasalahan dan kartu yang berisi jawabannya Setiap siswa mencari dan mendapatkan sebuah kartu yang bertuliskan soal dan berusaha menjawabnya. Setiap siswa mencari kartu jawaban yang cocok dengannya.

7 Siswa yang dapat mencocokkan kartunya diberi nilai-reward. Jika siswa tidak dapat mencocokkan kartunya dengan kartu temannya (tidak dapat menemukan kartu soal atau kartu jawaban) akan mendapatkan hukuman, yang telah disepakati bersama. Setelah satu babak, kartu dikumpul lagi dan dikocok Untuk babak berikutnya pembelajaran seperti babak pertama. Siswa membuat kesimpulan dari hasil setiap kelompok Evaluasi Refleksi F. Hipotesis Tindakan Hipotesis tindakan kelas dirumuskan sebagai berikut: a. Jika diterapkan model pembelajaran Make A Match dalam pembelajaran Matematika pada materi Membaca dan Menulis Lambang Bilangan Pecahan di kelas III MIN Sungai Sipai Martapura maka aktivitas guru akan meningkat. b. Jika pembelajaran Matematika pada materi Membaca dan Menulis Lambang Bilangan Pecahan menggunakan model pembelajaran Make A Match, maka dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas III MIN Sungai Sipai Martapura.

8 G. Tujuan Penelitian Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk : a. Menggambarkan aktifitas guru dalam penerapan model pembelajaran Make A Match pada pembelajaran Matematika materi Membaca dan Menulis Lambang Bilangan Pecahan di kelas III MIN Sungai Sipai Kab. Banjar. b. Mengetahui hasil belajar Matematika materi Membaca dan Menulis Lambang Bilangan Pecahan dengan menerapkan model pembelajaran Make A Macth pada siswa kelas III MIN Sungai Sipai Martapura Kabupaten Banjar. H. Manfaat Penelitian Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai: Bahan informasi bagi para guru, bahwa penentuan model dalam pembelajaran sangat penting untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Sebagai bahan masukan untuk peningkatan mutu pembelajaran di sekolah. Salah satu bahan informasi bagi peneliti selanjutnya yang akan mengadakan penelitian lebih mendalam dengan permasalahan yang hampir sama. menambah pengetahuan bagi pembaca umumnya dan penulis khususnya sebagai seorang guru. Bahan bacaan dan sumber informasi untuk memperkaya khazanah perpustakaan IAIN Antasari Banjarmasin.

9 I. Sistematika Penulisan Untuk memahami alur pikir dalam penulisan PTK ini, maka perlu diberikan sistematika penulisan yang berfungsi sebagai pedoman penyusunan laporan penelitian ini, yaitu: Bab I Pendahuluan, memuat latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, definisi operasional, cara memecahkan masalah, hipotesis tindakan, tujuan dan manfaat penelitian, sistematika penulisan. Bab II, Landasan Teori memuat pembelajaran Matematika di MI, tujuan dan ruang lingkup pembelajran Matematika, materi bilangan pecahan di kelas III MI, pengertian model pembelajaran Make A Match dalam pembelajaran Matematika materi Membaca dan Menulis Lambang Bilangan Pecahan, langkahlangkah pembelajaran Make A Match dalam pembelajaran Matematika di MI, hasil belajar dan faktor yang mempengaruhi. Bab III, Metode Penelitian memuat waktu penelitian, lokasi penelitian, subjek dan objek penelitian, data dan sumber data, teknik dan alat pengumpul data, indikator kinerja, teknik analisis data dan prosedur penelitian, jadwal penelitian. Bab IV, Laporan Hasil Penelitian, memuat gambaran umum lokasi penelitian, penyajian data dan analisis data yang berupaya untuk menghubungkan berbagai data yang ditemukan dalam penelitian dengan sejumlah teori yang dimuat pada bab II.

10 Bab V, Penutup memuat tentang pokok-pokok pikiran berupa simpulan sebagai jawaban terhadap rumusan masalah dan sejumlah harapan penulis dalam bentuk saran-saran.