BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi bisa terjadi apabila ada korelasi yang baik antara penutur dan

BAB 3 METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriftif kualitatif

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa berperan penting bagi kehidupan manusia sebagai alat komunikasi, untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan kunci utama dalam berkomunikasi. Tanpa bahasa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Metode

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. dan sifat masalahnya, maka penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. digunakan sebagai alat komunikasi oleh masyarakat untuk menunjang

METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan kualitatif. Metode deskriptif melukiskan secara sistematis

BAB I PENDAHULUAN. anak dengan sebutan (misalnya bodoh, tidak berguna, jelek) (Chang et al, 2008). Noh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengadakan akumulasi data dasar. Metode penelitian deskriptif kualitatif

III. METODE PENELITIAN. dalam proses pembelajaran olahraga pada siswa kelas XI SMA Negeri 2

BAB 1 PENDAHULUAN. Fungsi bahasa secara umum adalah komunikasi (Nababan, 1993: 38).

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi dan keotonomiannya sendiri, sedangkan kode-kode lain yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. pembenaran atau penolakan hipotesis serta penemuan asas-asas yang mengatur

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam bahasanya. Bahasa setiap daerah memiliki style atau gaya tersendiri dalam

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN. Tesis ini membahas tentang pelanggaran maksim-maksim prinsip

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang mereka ingin sampaikan dan juga bagaimana respon. menyampaikan gagasan, pikiran dan perasaan mereka.

BAB 4 KESIMPULAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan serta temuan kasus yang telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sebagai alat komunikasi manusia mempunyai peranan yang sangat

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif

BAB I PENDAHULUAN. Tuturan merupakan cara penyampaian sebuah bahasa dan merupakan alat

I. PENDAHULUAN. satu potensi mereka yang berkembang ialah kemampuan berbahasanya. Anak dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tulisannya baik lisan maupun tulisan dengan memanfaatkan media massa. Media

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Dalam bertutur atau berkomunikasi sangat erat hubungannya dengan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada Bab 5 ini akan disajikan simpulan dan saran berdasarkan hasil temuan

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian penting dalam interaksi sosial manusia adalah komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum 2013

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA PADA PERCAKAPAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 GEYER

Tindak tutur dan peristiwa tutur merupakan dua gejala yang terdapat pada. suatu proses komunikasi dalam menyampaikan atau menyebutkan satu maksud

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai individu dan anggota masyarakat mempunyai berbagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

III. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah analisis wacana percakapan pada teks

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode yang terbaik untuk meneliti suatu hal ialah metode yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi atau alat interaksi yang digunakan oleh manusia

2015 REALISASI PRINSIP RELEVANSI PADA ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV ONE

3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pendayagunaan konteks dalam

BAB III METODE PENELITIAN. dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal-hal lain yang sudah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Frinawaty Lestarina Barus, 2014 Realisasi kesantunan berbahasa politisi dalam indonesia lawyers club

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Penggunaan bahasa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 5. KESIMPULAN dan SARAN. pemakaiannya. Bahasa juga kerap dijadikan media dalam mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Zeta_Indonesia btarichandra Mimin Mintarsih, 2015

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian kualitatif adalah obyek yang alamiah atau natural setting.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah tipe penelitian yang bersifat

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

KALIMAT IMPERATIF DALAM BAHASA LISAN MASYARAKAT DESA SOMOPURO KECAMATAN GIRIMARTO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses berpikir manusia. Tahap kelanjutan dari proses berpikir

BAB III PENDEKATAN, METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Menurut Chaer (2007) tuturan dapat diekspresikan melalui dua

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sekitar, sosial budaya, dan juga pemakaian bahasa. Levinson

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan paradigma kualitatif dengan pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilakukan secara lisan maupun tertulis. Melalui bahasa, manusia berinteraksi

BAB VII PERSEPSI KHALAYAK MAHASISWA TERHADAP PROGRAM ACARA TELEVISI REALITY SHOW JIKA AKU ME JADI DI TRA S TV

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Iskandar (2009), penelitian kualitatif digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. (Chaer, 2010: 22). Sehingga dalam bertutur tentu menggunakan bahasa dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam pikiran kita. Dengan demikian bahasa yang kita sampaikan harus jelas dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Naskah Drama merupakan genre sastra yang disejajarkan dengan puisi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Proses tersebut dapat ditemukan dalam lingkungan yang paling kecil,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ade Nur Eva, 2014 Wujud prinsip kerja sama wacana humor Pada buku watir (kajian pragmatik)

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi dan penghubung antar masyarakat sebagai

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan studi kasus. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Adi Dwi Prasetio, 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesopanan merupakan adat sopan santun, tingkah laku (tutur kata) yang baik

ABSTRAK

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. gejala atau fenomena. Hasil dari penelitian ini biasanya berupa tipologi atau pola-pola

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra karena di dalamnya terdapat media untuk berinteraksi antara

1 Universitas Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB VI PERSEPSI REMAJA TERHADAP UNSUR KEKERASAN DALAM SINETRON DI TELEVISI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia pertelevisian ditandai dengan banyaknya jenis acara yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peranan penting dalam berkomunikasi yaitu untuk

III. METODE PENELITIAN. Dalam metode penelitian ini akan dipaparkan rancangan penelitian, sumber data

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR ISI. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian... 31

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki fungsi yang terpenting yaitu sebagai alat komunikasi untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Bagian ini menjelaskan langkah-langkah yang berkaitan dengan jenis

Transkripsi:

35 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif digunakan untuk menggambarkan keadaan yang sedang berlangsung dan bersifat aktual, atau memaparkan suatu fenomena. Metode ini dapat digunakan untuk meneliti status kelompok manusia, suatu obyek atau suatu kondisi pada masa sekarang. Selain itu, metode ini memungkinkan upaya pemecahan masalah yang aktual dengan jalan mengumpulkan data, menyusun dan mengklasifikasikan data, menganalisa dan menginterprestasikan data itu sendiri. Menurut Whitney (1960) metode deskriptif adalah: Pencarian fakta dengan interprestasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandanganpandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena. (Nazir, 1988: 63) Penelitian deskriptif tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi (Rahmat, 1993: 24). Metode ini menitikberatkan pada observasi dan suasana alamiah (naturalis setting). Tindak ujar adalah permasalahan yang erat kaitannya dengan status kelompok manusia atau suatu objek dan bersifat fenomena. Tindak tutur mengandung nilai-nilai budaya manusia, sistem pemikiran, sifat, juga nilai-nilai etika dan biasanya terjadi dalam suasana yang alamiah. Objek dalam penelitian ini adalah tindak tutur orang tua

36 dan anak dalam acara Happy Family: Me vs Mom, sedangkan fenomena yang digambarkan ialah tindak kekerasan verbal antara orang tua dan anak di kalangan pengguna bahasa khususnya pengguna bahasa Indonesia. Metode deskriptif bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis dan objektif mengenai faktor-faktor, sifat-sifat, ciri-ciri serta hubungan di antara unsur-unsur yang ada (Kaelan, 2005: 58). Dalam penelitian ini dipaparkan keadaan teraktual (dalam waktu penelitian) mengenai tindak kekerasan verbal orang tua dan anak dalam acara televisi Happy Family: Me vs Mom di Trans TV lewat pemaparan wujud verbal, klasifikasi, implikatur, respon, serta persepsi masyarakat bahasa. Oleh karena itu, peneliti memilih deskriptif kualitatif sebagai metode penelitian ini. Adapun paradigma pada penelitian ini dapat terlihat pada bagan berikut. Bagan 3.1 Paradigma Penelitian INPUT (DATA) Tuturan dalam acara televisi Happy Family: Me vs Mom Angket responden PROSES Klasifikasi tuturan tindak kekerasan verbal Analisis implikatur percakapan Analisis prinsip kesantunan Analisis respon Persepsi masyarakat OUTPUT Wujud verbal Jenis pelecehan verbal Cara penyampaian Sasaran tuturan Jenis tindak tutur Makna tuturan Pelanggaran prinsip kesantunan Respon mitra tutur Persepsi masyarakat terhadap bentuk tindak kekerasan verbal FEED BACK Tindak Kekerasan verbal orang tua dan anak dalam acara televisi Happy Family Me vs Mom di Trans TV

37 3.2 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data berkaitan dengan prosedur, teknik, serta instrumen yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data penelitian. Adapun prosedur, teknik, serta instrumen pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini ialah sebagai berikut. 3.2.1 Prosedur dan Teknik Pengumpulan Data Adapun prosedur dan teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini ialah sebagai berikut. 1) Teknik Copy Penggunaan teknik copy pada penelitian ini perlu dilakukan berkaitan dengan sumber data. Sumber data (acara televisi Happy Family: Me vs Mom) pada penelitian ini tidak lagi memiliki masa tayang di televisi. Adapun acara ini kemudian dimunculkan kembali dengan format yang hampir sama dengan judul The Happy Family yang tayang setiap hari rabu pukul 19.30 WIB di Trans TV. Karena itu peneliti perlu melakukan pencarian sumber data lewat media internet dengan mendownload dan mengcopy 8 video segmen acara Happy Family: Me vs Mom dengan teknik copy. 2) Teknik Observasi Pengumpulan data dengan observasi langsung atau dengan pengamatan langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut (Nazir, 1988:

38 212). Lewat teknik ini peneliti melakukan pengamatan secara langsung terhadap tuturan dalam acara Happy Family: Me vs Mom, kemudian mencatat hal-hal (tuturan) serta perilaku-perliaku berbahasa penutur dan mitra tutur baik berupa data tuturan verbal ataupun nonverbal. 3) Teknik Rekam Penggunaan teknik rekam pada penelitian ini yaitu dengan merekam 8 segmen data kebahasaan (acara Happy Family: Me vs Mom) dengan menggunakan alat perekam. Mahsun (2005: 132) dalam buku Metode Penelitian Bahasa menyatakan bahwa: Teknik rekam hanya dapat digunakan pada saat penerapan teknik cakap semuka. Kekurangan dari teknik ini ialah adanya kekhawatiran akan hasil yang kurang baik karena alat perekam yang kurang baik hingga menimbulkan keraguan dalam menginterpretasi data yang didapat. Namun teknik ini sangat diperlukan untuk melakukan pendokumentasian sumber data penelitian yang berasal dari tuturan. 4) Teknik Angket Teknik angket dilakukan melalui penyebaran kuesioner atau daftar tanyaan yang untuk menjaring data persepsi masyarakat terhadap bentukbentuk tindak kekerasan verbal dalam acara Happy Family:Me vs Mom di Trans TV sebagai gambaran tanggapan serta cermin perilaku berbahasa masyarakat terhadap tindak kekerasan verbal.

39 3.2.2 Instrumen Pengumpulan Data Adapun instrumen pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ialah sebagai berikut. 1) Alat Rekam Pada penelitian ini alat rekam yang digunakan oleh peneliti ialah recorder type. Alat ini berfungsi merekam tuturan-tuturan verbal dalam acara Happy Family: Me vs Mom serta mempermudah peneliti dalam pentranskipan data kebahasaan. 2) Angket Angket digunakan oleh peneliti untuk menggali persepsi masyarakat mengenai tindak kekerasan verbal orang tua dan anak yang terdapat dalam acara Happy Family: Me vs Mom. Adapun kisi-kisi angket yang menjadi instrumen pada penelitian ini akan dipaparkan pada tabel berikut. Variabel Penuh Indikator Nomor Pertanyaan Tindak kekerasan verbal orang tua dan anak dalam acara Happy Family: Me vs Mom. - Wujud verbal dan klasifikasi pelecehan verbal sebagai bagian tindak kekerasan (penyampaian tuturan dan makna maksud, jenis tindak kekerasan verbal, sasaran No (9), (10), (15), dan (16)

40 tuturan) - Maksud tuturan - Kesopanan tuturan No. (11) dan (17) No. (12), (13), (14), (18), (19), dan (20) 3) Lembar Analisis Data Lembar analisis data berisi data tuturan tindak kekerasan verbal orang tua dan anak disertai dengan analisis terhadap tuturan tersebut. No. Durasi Edisi Episode : Berisi nomor lembar analisis data : Berisi lamanya waktu video yang diputar : Berisi tanggal penayangan dan nomor segmen acara : Berisi penutur dan mitra tutur (.vs..) Konteks Berisi situasi tutur yang dihadapi oleh penutur dan mitra tutur Data No. Tuturan Kode:. 1... 2.. 3. Analisis.. Berisi analisis mengenai tindak kekerasan verbal sesuai dengan variabel atau masalah penelitian yang dibahas (misal analisis mengenai implikatur percakapan, maka pada analisis terdapat pemaparan mengenai tuturan data dari segi jenis tindak tutur, maksud tuturan, dan pelanggaran prinsip kesopanan). Simpulan: Berisi kesimpulan hasil analisis atau hasil temuan.

41 Ket: Kode merupakan kode tuturan yang diisi dengan episode, edisi dan tanggal penayangan. 4) Lembar Observasi Lembar observasi digunakan untuk menjaring data respon tuturan mitra tutur terhadap tuturan penutur tindak kekerasan verbal orang tua dan anak dalam acara Happy Family:Me vs Mom. Pada lembar observasi ini peneliti mencatat tuturan serta perilaku berbahasa penutur dan mitra tutur (respon) baik berupa data verbal atau nonverbal. Episode Edisi LEMBAR OBSERVASI : berisi tanggal penayangan dan nomor segmen acara : berisi keterangan penutur dan mitra tutur ( vs ) Subjek-objek tuturan: (orang tua kepada anak atau anak kepada orang tua) No. Tuturan penutur Bentuk respon Tuturan mitra tutur Aspek pendukung........... Ket: Tuturan penutur : Berisi tuturan penutur tindak kekerasan verbal Bentuk respon : Pengklasifikasian respon berdasarkan bentuk verbal atau nonverbal Tuturan mitra tutur: Berisi tuturan mitra tutur jika respon yang diberikan berupa data verbal Aspek pendukung : Berisi aspek-aspek nonverbal yang terdapat pada respon mitra tutur (ekspresi wajah, bahasa tubuh, tanggapan positif atau negatif ).

42 5) Peneliti Peneliti bertindak sebagai alat instrumen yang mengamati secara langsung data tuturan dalam acara televisi Happy Family: Me vs Mom baik berupa tuturan verbal atau nonverbal serta mengklasifikasikan tuturan tersebut sesuai dengan kebutuhuan data yang telah ditentukan. 3.3 Teknik Pengolahan Data Teknik pengolahan data berkaitan dengan prosedur, teknik, serta instrumen yang digunakan peneliti untuk mengolah data penelitian. Adapun prosedur, teknik, serta instrumen pengolahan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini ialah sebagai berikut. 3.3.1 Prosedur dan Teknik Pengolahan Data Teknik pengolahan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini ialah teknik analisis. Teknik ini berfungsi memaparkan data-data penelitian dengan rinci sesuai dengan ciri-ciri atau sifat yang terdapat pada data. Adapun langkahlangkah penelitian yang dilakukan akan dipaparkan pada bahasan berikut. 1) Reduksi Data Pada tahap ini peneliti menentukan objek penelitian, merekam data penelitian, mentranskip hasil rekaman data tuturan, mengamati hasil transkip data, membuat angket, serta mengidentifikasi data yang dibutuhkan dalam penelitian.

43 2) Klasifikasi Data Pada tahap ini peneliti mengklasifikasikan data sesuai ciri khas masingmasing data sesuai dengan objek formal penelitian. Adapun data yang menjadi objek formal pada penelitian ini yakni mengenai: wujud verbal tindak kekerasan, klasifikasi tindak kekerasan verbal, implikatur percakapan, respon, serta persepsi masyarakat terhadap bentuk-bentuk tindak kekerasan verbal. 3) Display Data Pada tahap ini peneliti membuat display, yaitu mengorganisasikan datadata yang telah didapat dalam suatu peta yang sesuai dengan objek formal dan tujuan penelitian. 4) Memberikan Penafsiran serta Interpretasi dan Mengambil Kesimpulan Pada tahap ini peneliti mulai melakukan analisis, membuat penafsiran dan interpretasi terhadap data-data yang telah didapatkan hingga akhirnya didapatkan sebuah kesimpulan dari data penelitian. 3.3.2 Instrumen Pengolahan Data Adapun istrumen pengolahan data yang digunakan pada penelitian iniialah sebagai berikut.

44 1) Lembar Transkip Lembar transkip berisi tuturan-tuturan tindak kekerasan verbal dari 8 segmen (dengan durasi 5-10 menit/ segmen) acara Happy Family: Me vs Mom yang telah ditentukan. 2) Lembar Analisis Data Lembar analisis data berisi analisis terhadap data tuturan orang tua dan anak dalam acara Happy Family:Me vs Mom yang mengandung tindak kekerasan verbal sesuai dengan teori yang digunakan. Lembar ini digunakan sebagai alat untuk memaparkan analisis berdasarkan variabel masalah pada rumusan masalah penelitian (wujud verbal tindak kekerasan, klasifikasi tindak kekerasan verbal, implikatur, dan respon) baik yang dituturkan orang tua kepada anak atau anak kepada orang tua. (contoh analisis data setelah sumber data dan korpus) 3) Angket Angket digunakan untuk menjaring data persepsi masyarakat terhadap bentuk-bentuk tindak kekerasan verbal orang tua dan anak dalam acara Happy Family: Me vs Mom di Trans TV. Angket yang digunakan adalah angket tertutup dengan pilihan ganda untuk jawaban. Angket ini ditujukan pada 25 orang responden. Pada angket ini digunakan dua konteks yakni: tindak kekerasan verbal dari orang tua kepada anak dan tindak kekerasan verbal dari anak kepada orang tua. (contoh angket setelah sumber data dan korpus)

45 3.4 Sumber Data dan Korpus Sumber data dan korpus berkenaan dengan sumber data penelitian dan data yang digunakan dalam penelitian. Adapun sumber data dan data dalam penelitian akan dipaparkan pada bahasan berikut. 3.4.1 Sumber Data Adapun sumber data pada penelitian ini ialah sebagai berikut. 1) Data primer untuk penelitian ini diperoleh dari acara Happy Family: Me vs Mom di Trans TV yang pernah tayang di akhir pekan (sabtu-minggu) pukul 19.15 WIB. Peneliti menggunakan 8 segmen acara yang tayang pada tahun 2008 sebagai sumber data (dengan durasi umum 5-10 menit/segmen). Acara yang digunakan yaitu edisi 16 November 2008 (segmen 1-4), edisi 05 Oktober 2008 (segmen 1, 2, 3) dan edisi 23 November (segmen 5). 2) Data sekunder dalam penelitian ini berasal dari angket yang berisi persepsi masyarakat terhadap bentuk-bentuk tindak kekerasan verbal. Angket disebarkan kepada 25 orang responden dengan karakteristik pria atau wanita berusia antara 14 hingga 70 tahun (pemilihan pada usia ini dilakukan karena pada usia 14 tahun (minimal) umumnya mulai menginjak masa remaja yang biasanya memiliki ragam bahasa yang cukup tinggi, sementara itu usia maksimal 70 tahun lebih dikarenakan pertimbangan terhadap kemampuan responden dalam menjawab soal-soal angket) dengan profesi, latar pendidikan, serta latar ekonomi yang berbeda.

46 Penentuan sumber data ini didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan peneliti sesuai dengan acuan yang diberikan oleh Masri Singarimbun dan Sofian Effendi (1987). 1) Derajat keseragaman dari populasi; 2) Presisi yang dikehendaki dari penelitian; 3) Rencana analisa; 4) Tenaga, biaya dan waktu. 3.4.2 Data (Korpus) Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang menunjang terjawabnya permasalahan penelitian yaitu mengenai tindak kekerasan verbal orang tua dan anak pada acara Happy Familiy: Me vs Mom di Trans TV serta persepsi masyarakat terhadap bentuk-bentuk tindak kekerasan verbal dalam acara tersebut. 1) Data tentang wujud verbal tindak kekerasan dalam acara televisi Happy Family: Me vs Mom; 2) Data tentang klasifikasi tindak kekerasan verbal dalam acara televisi Happy Family: Me vs Mom; 3) Data tentang implikatur percakapan dalam acara televisi Happy Family: Me vs Mom; 4) Data tentang bentuk respon yang diberikan mitra tutur terhadap tindak kekerasan verbal dalam acara Happy Family: Me vs Mom; 5) Data tentang persepsi masyarakat mengenai tindak kekerasan verbal dalam acara Happy Family: Me vs Mom yang digali lewat media angket.

47 CONTOH ANALISIS DATA Analisis data meliputi analisis berdasarkan wujud verbal tindak kekerasan, klasifikasi, implikatur percakapan, dan respon mitra tutur terhadap tindak kekerasan verbal penutur dalam acara televisi Happy Family: Me vs Mom. Adapun contoh analisis data dapat dilihat pada pemaparan berikut ini. No. : 01 Durasi : 07 menit 26 detik Edisi : 16-11-2008 # 04 Episode : Cinta Laura vs Mamah Konteks Cinta Laura memberikan tantangan pada Mamahnya untuk bermain Flying Fox, dilanjutkan dengan sesi hukuman untuk Cinta Laura karena gagal memberikan tantangan dan dinyatakan kalah oleh Ruben Data No Tuturan Kode: Ep: CL-Ed.04 16/11/08 t-1 Cinta, tantangannya asik banget thank you very much, once more time better than this! t-2 Saya lebih tua. Saya lebih tua berani berarti saya yang menang kali ini. t-3 Coba para penonton, yang menang ibu-ibu 45 tahun ato anak 15 tahun? t-4 Ya iyalah, ya iyalah pantes! Ngerjain Mamahnya! t-5 Nikmati Cinta! Makanan yang You nggak suka! t-6 Aku nggak pernah takut! Nggak pernah ekspresinya yang...a t-7 Payah! Nggak fair sama sekali! Harusnya aku yang dapet tapi nggak papa lah dari tadi kan nggak dapet apa-apa jadi aku biarin Rp. 500,000,-. Analisis (t-1) : Pada tuturan ini Mamah Cinta meminta Cinta untuk menantangnya kembali dengan tantangan yang lebih baik dari tantangan yang sekarang. Tuturan ini dikategorikan sebagai kalimat imperatif. Dari segi klasifikasi, tuturan ini dikategorikan sebagai pelecehan verbal yang bersifat meremehkan karena tuturan Mamah seolah-olah menunjukkan bahwa tantangan yang diberikan Cinta tidak ada apa-apanya. Tuturan ini disampaikan secara tidak langsung. Sasaran tuturan ini mengarah pada perilaku Cinta yang berani memberikan tantangan pada Mamahnya. Dari segi implikatur percakapan, tuturan ini dikategorikan sebagai tuturan ekspresif karena mengungkapkan atau mengutarakan sikap psikologis Mamah terhadap tantangan yang diberikan Cinta. Maksud tuturan ini mengarah pada sindiran dengan melanggar maksim penghargaan karena bersifat mengejek. Tuturan ini mendapatkan respon nonverbal dari mitra tuturnya.

48 (t-2) : Pada tuturan ini Mamah Cinta memberitahukan informasi bahwa orang yang lebih tua dan berani lebih berhak untuk menang. Tuturan ini dikategorikan sebagai kalimat deklaratif. Dari segi klasifikasi, tuturan ini dikategorikan sebagai pelecehan verbal yang bersifat melawan karena tuturan Mamah seolah-olah menunjukkan bahwa ia sedang berusaha meletakkan sebuah pemikiran atau pandangan kepada orang lain lewat perdebatan. Tuturan ini disampaikan secara langsung. Sasaran tuturan ini mengarah pada perilaku Cinta yang menyatakan dirinya paling pantas menang. Dari segi implikatur percakapan, tuturan ini dikategorikan sebagai tuturan deklaratif karena Mamah bermaksud menciptakan status dirinya sebagai pemenang. Maksud tuturan ini mengarah pada gagasan dengan melanggar maksim kebijaksanaan karena memaksimalkan keuntungan sendiri. Tuturan ini mendapatkan respon verbal dari penuturnya. (t-3) : Pada tuturan ini Mamah Cinta mempertanyakan tentang kelayakan pemenang diantara ibu 45 tahun atau anak 15 tahun. Tuturan ini dikategorikan sebagai kalimat interogatif. Dari segi klasifikasi, tuturan ini dikategorikan sebagai pelecehan verbal yang bersifat melawan karena tuturan Mamah seolah-olah menunjukkan bahwa ia sedang berusaha meletakkan sebuah pemikiran atau pandangan kepada orang lain lewat perdebatan. Tuturan ini disampaikan secara tidak langsung. Sasaran tuturan ini mengarah pada perilaku Cinta yang menyatakan dirinya paling layak menjadi pemenang. Dari segi implikatur percakapan, tuturan ini dikategorikan sebagai tuturan ekspresif karena mengungkapkan atau mengutarakan sikap psikologis Mamah atas pernyataan Cinta. Maksud tuturan ini mengarah pada sindiran dengan melanggar maksim kebijaksanaan karena memaksimalkan keuntungan sendiri. Tuturan ini mendapatkan respon verbal dari mitra tuturnya. (t-4) : Pada tuturan ini Mamah Cinta mengungkapkan perasaannya yang kuat sebagai respon dadakan terhadap tuturan Ruben yang mempertanyakan apakah Cinta pantas menerima hukuman. Tuturan ini dikategorikan sebagai kalimat ekslamatif. Dari segi klasifikasi, tuturan ini dikategorikan sebagai pelecehan verbal yang bersifat memberikan penilaian negatif (kritikan) terhadap tuturan Ruben. Tuturan ini disampaikan secara langsung. Sasaran tuturan ini mengarah pada perilaku Cinta yang berani memberikan tantangan pada Mamahnya. Dari segi implikatur percakapan, tuturan ini dikategorikan sebagai tuturan ekspresif karena mengungkapkan atau mengutarakan sikap psikologis Mamah atas pernyataan Cinta. Maksud tuturan ini mengarah pada kritkan dengan melanggar maksim simpati karena meminimalkan simpati pada pihak lain. Tuturan ini mendapatkan respon nonverbal dari mitra tuturnya. (t-5) : Pada tuturan ini Mamah Cinta memberi perintah pada Cinta untuk memakan makanan yang tidak disukainya. Tuturan ini dikategorikan sebagai kalimat imperatif. Dari segi klasifikasi, tuturan ini dikategorikan sebagai pelecehan verbal yang bersifat melawan karena tuturan Mamah seolah-olah menunjukkan bahwa ia sedang berusaha meletakkan sebuah pemikiran atau pandangan kepada orang lain lewat perdebatan. Tuturan ini disampaikan secara langsung. Sasaran tuturan ini mengarah pada perilaku Cinta yang terlihat enggan melaksanakan hukumannya. Dari segi implikatur percakapan, tuturan ini dikategorikan sebagai tuturan ekspresif karena mengungkapkan atau mengutarakan sikap psikologis Mamah atas pernyataan Cinta. Maksud tuturan ini mengarah upaya menyudutkan dengan melanggar maksim simpati karena meminimalkan simpati pada pihak lain. Tuturan ini mendapatkan respon nonverbal dari mitra tuturnya.

49 (t-6) :Pada tuturan ini Cinta mengungkapkan perasaannya berupa tanggapan terhadap perilaku ketakutan Mamah dan Ruben. Tuturan ini dikategorikan sebagai kalimat ekslamatif. Dari segi klasifikasi tuturan, tuturan ini dikategorikan sebagai pelecehan verbal yang bersifat meremehkan karena tuturan Cinta seolah-olah menunjukkan bahwa orang-orang di sekelilingnya adalah orang yang penakut dan keberanian mereka mengikuti tantangan bukan apa-apa. Tuturan ini disampaikan secara tidak langsung. Sasaran tuturan ini mengarah pada perilaku Mamah yang menyatakan dirinya paling layak menjadi pemenang karena lebih berani. Dari segi implikatur percakapan, tuturan ini dikategorikan sebagai tuturan ekspresif karena mengungkapkan atau mengutarakan sikap psikologis Cinta terhadap tuturan Mamah. Maksud tuturan ini mengarah pada kritikan dengan melanggar maksim penghargaan karena bersifat mengejek. Tuturan ini mendapatkan respon nonverbal dari mitra tuturnya. (t-7) : Pada tuturan ini Cinta mengungkapkan perasaannya berupa tanggapan terhadap keputusan Ruben yang menyatakan Mamah sebagai pemenang. Tuturan ini dikategorikan sebagai kalimat ekslamatif. Dari segi klasifikasi, tuturan ini dikategorikan sebagai pelecehan verbal yang bersifat merendahkan karena tuturan Cinta seolah-olah menunjukkan bahwa prestasi yang diperoleh Mamah tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan apa yang telah dicapai oleh Cinta. Tuturan ini disampaikan secara tidak langsung. Sasaran tuturan ini mengarah pada perilaku Mamah yang bangga dengan hadiah yang didapatkannya. Dari segi implikatur percakapan, tuturan ini dikategorikan sebagai tuturan ekspresif karena pada tuturan ini cinta mengungkapkan pendapatnya tentang kemenangan Mamah yang mrnurutnya tidak boleh terjadi. Maksud tuturan ini mengarah pada kritikan dengan melanggar maksim penghargaan karena bersifat mengejek. Tuturan ini mendapatkan respon nonverbal dari mitra tuturnya. Simpulan Berdasarkan hasil analisis ditemukan: a) Empat jenis wujud verbal: kalimat deklaratif (t-2); kalimat interogatif (t-3); dan kalimat imperatif (t-1) dan (t-5); kalimat ekslamatif (t-4), (t-6), dan (t-7). b) Empat jenis pelecehan verbal: penilaian negatif (t-4), meremehkan (t-1), (t-6); merendahkan (t-7); melawan (t-2), (t-3), (t-4). c) Dua jenis cara penyampaian tuturan: tuturan yang bersifat langsung (t-2), (t-4), (t- 5); dan tidak langsung (t-1), (t-3), (t-6), dan (t-7). d) Dua jenis sasaran tuturan: tuturan yang mengarah pada perilaku (t-1), (t-2), (t-3), (t- 4), (t-6), (t-7); dan kebiasaan pada (t-5). e) Tiga jenis tindak tutur: tindak tutur ekspresif (t-1), (t-3), (t-4), (t-6), (t-7); direktif (t-5); dan deklaratif (t-2). f) Empat jenis maksud tuturan: maksud yang bersifat menyudutkan (t-5); kritikan (t- 4), (t-6), (t-7); gagasan (t-2); sindiran (t-1) dan (t-3). g) Empat jenis pelanggaran prinsip kesantunan: maksim penghargaan (t-1), (t-7); maksim kesederhanaan (t-2); maksim kebijaksanaan (t-3),(t-4); maksim simpati (t- 5), (t-6). h) Dua jenis respon: respon verbal (t-2), (t-3); dan respon nonverbal (t-1), (t-4), (t-5), (t-6), (t-7).

50 CONTOH ANGKET: Keterangan Angket: Tindak kekerasan verbal adalah ucapan yang mengandung unsur kekerasan. Biasanya bersifat merendahkan, menghina, menjatuhkan, meremehkan, memberikan penilaian negati f terhadap sesuatu, dll. Konteks adalah suasana yang terjadi saat ujaran terjadi. Kewajaran berkaitan dengan penilaian Anda apakah ucapan itu hal yang biasa saja (lumrah) atau tidak biasa (tidak lumrah). Kesopanan berkaitan dengan penilaian Anda apakah ucapan itu dinilai sopan atau tidak sopan. Catatan: Angket ini tidak berkaitan dengan penilaian terhadap pribadi (individu) atau lembaga (institusi) tertentu. Angket ini dan hasilnya digunakan hanya untuk mengetahui persepsi (pendapat) mengenai ucapan-ucapan yang ada dalam acara Happy Family:Me vs Mom sebagai data penelitian bahasa untuk Karya Ilmiah Akhir (Skripsi). ~terimakasih~ Data Pribadi Responden 1. Jenis kelamin: a. Pria b. Wanita 2. Usia a. 14-20 tahun b. 21-30 tahun c. 31-50 tahun d. 50-70 tahun 3. Pendidikan terakhir a. SD b. SMP c. SMA/SMK d. Perguruan Tinggi 4. Profesi a. Pelajar b. Mahasiswa c. Pegawai Kantor/karyawan d... 5. Apakah Anda mengetahui acara Happy Family: Me vs Mom di Trans TV? a. Ya b. Tidak 6. Apakah Anda sering menonton acara Happy Family: Me vs Mom? a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 7. Latar Belakang budaya a. Sunda b. Jawa c. 8. Status sosial ekonomi a. Menengah ke bawah b. Menengah c. Menengah ke atas

51 Data 1, tuturan tindak kekerasan verbal Orang Tua kepada Anak KONTEKS: Ruben meminta Denada dan Mama Emilia Contessa untuk bertanding mencuci baju di halaman rumah dengan menggunakan alat cuci tradisional DATA: Denada: Ah, buat aku segini mah biasa dulu di Australia ngerjain beginian sendirian nggak pake dibantuin orang Mama: Ahh di Australia bukannya di sana adik mama nemenin kamu? Denada: Eh tapi tetep aja yang beginian mah dikejain sendiri 9. Menurut Anda, bagaimanakah klasifikasi ucapan Mama dilihat dari segi sifat ucapan pada data di atas? a. Merendahkan b. Tidak merendahkan 10. Menurut Anda, bagaimanakah klasifikasi ucapan Mama dilihat dari segi sasaran ucapan pada data di atas Dari segi sasaran ucapan? a. Perilaku b. Kebiasaan 11. Menurut Anda apakah maksud dari ucapan Mama Emilia? a. Menyangkal pernyataan Denada b. Menunjukkan Denada tidak bisa hidup sendiri c. Menyangkal pernyataan Denada dan menunjukkan Denada tidak bisa hidup sendiri 12. Menurut Anda, apakah tujuan ucapan Mama Emilia pada data di atas? a. Bercanda, bersifat merendahkan pengalaman Denada b. Bercanda, tidak bersifat merendahkan pengalaman Denada c. Tidak bercanda dan bertujuan untuk merendahkan pengalaman Denada d. Tidak bercanda dan tidak bertujuan untuk merendahkan pengalaman Denada 13. Dari segi kewajaran, menurut Anda wajarkah seorang Ibu mengucapkan ucapan seperti data di atas pada anaknya? a. Wajar, karena posisi Ibu dan anak (kekeluargaan) b. Wajar karena berada dalam suasana permainan c. Tidak wajar, meskipun dalam posisi ibu dan anak (kekeluargaan) dan dalam suasana permainan 14. Dari segi kesopanan, menurut Anda sopankan seorang Ibu mengucapkan ucapan seperti data di atas pada anaknya? a. Sopan, karena posisi Ibu dan anak (kekeluargaan) b. Sopan karena berada dalam suasana permainan c. Tidak sopan, meskipun dalam posisi ibu dan anak (kekeluargaan) dan dalam suasana permainan

52 Data 2, tuturan tindak kekerasan verbal Anak kepada Orang Tua KONTEKS: Ruben menanyakan kepada mama Cinta Laura tentang keseharian Cinta, apakah Cinta orang yang sulit diatur atau tidak. DATA: Mama : Ya, susah diatur Ruben : Bener tuh Cinta? Cinta : Kind of (kadang-kadang.red), tapi kadang Momy juga annoying (mengganggu.red) gitu 15. Menurut Anda, bagaimanakah klasifikasi ucapan Cinta Laura dari segi sifat ucapan pada data di atas? a. Penilaian negatif (kritikan) b. Tidak memberikan penilaian negatif 16. Menurut Anda, bagaimanakah klasifikasi ucapan Cinta Laura dari segi sasaran ucapan pada data di atas? a. Perilaku b. Kebiasaan 17. Menurut Anda apakah maksud dari ucapan Cinta Laura? a. Menyangkal pernyataan Mama bahwa ia merepotkan b. Menunjukkan Mama juga terkadang merepotkan/mengganggu c. Menyangkal pernyataan Mama dan menunjukkan Mama juga terkadang merepotkan atau mengganggu 18. Menurut Anda, apakah tujuan ucapan Cinta Laura pada data di atas? a. Bercanda, bersifat memberikan penilaian negatif atau kritikan b. Bercanda, tidak bersifat memberikan penilaian negatif atau kritikan c. Tidak bercanda dan bertujuan memberikan penilaian negatif atau kritikan d. Tidak bercanda namun tidak bertujuan untuk memberikan penilaian negatif ayau kritikan 19. Dari segi kewajaran, menurut Anda wajarkah seorang Anak mengucapkan ucapan seperti data di atas pada Ibunya? a. Wajar, karena posisi anak dan Ibu (kekeluargaan) b. Wajar karena berada dalam suasana permainan c. Tidak wajar, meskipun dalam posisi anak dan Ibu (kekeluargaan) dan dalam suasana permainan 20. Dari segi kesopanan, menurut Anda sopankan seorang Anak mengucapkan ucapan seperti data di atas pada Ibunya? a. Sopan, karena posisi anak dan Ibu (kekeluargaan) b. Sopan karena berada dalam suasana permainan c. Tidak sopan, meskipun dalam posisi anak dan Ibu (kekeluargaan) dan dalam suasana permainan