BABI PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya pendewasaan anak didik oleb orang dewasa

dokumen-dokumen yang mirip
BABI PENDABULUAN. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) serta era

BABI PENDAHULUAN. Memasuki abad 21 atau erd globalisasi, ilmu pengetahuan dan teknologi

A. Latar Belakang Masalab

BAB I PENDAHULUAN. Telah diketahui bahwa Pendidikan mempunyai arti yang luas dari sekcdar upaya

BABI PENDAHULUAN. Kedudukan guru sebagai tenaga profesional bertujuan untuk melaksanakan. sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan

.. ' A. Latar Belakaog Masalah BABI. Kemajuan ilmu pengetahuan, tcknologi dan informasi pada era globalisasi

BABI PENDAHULUAN. Pcndidikan nonfonnal scbagai sub sistem pcndidikan nasional mempunyai

BABI PENDAHULUAN. lurus dengan tingkat peradaban suatu masyarakat. /\rtinya, semakin intensif

2014 PENERAPAN HASIL BELAJAR LAYANAN PRIMA PADA PRAKTIKUM TATA HIDANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BABJ PENDAHULUAN. adalah Jembaga yang bersifat kompleks dan unik. Bersifat

BABI PENDAHULUAN. tanggal 8 ()zujh.iijah 1330 Hijriyah bcrtepa.tan dengan tanggal 18 November 1912

bahan, alat atau sarana dan prasarana pendidikan itu sendiri. Fungsi unsur-unsur

BABI PENDAHULUAN. Pembelajaran ialah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan

tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 (PP ) tentang Sumdar Nasional Pendidikan mengamanatkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah diprogramkan dan tetap

BABI PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BABI PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk menempa siswa menjadi sumber

BABI PENDAHULUAN. Penyelenggaraan program studi PGSD FIP Unimed bertujuan untuk. menghasilkan lulusan yang mampu dan berkualitas dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. mencakup seluruh proses hidup dan segenap bentuk interaksi individu dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor penting dalam membentuk dan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dalam bidang kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajat

Bclajar merupakan suaru proses interaksi seseorang menuju kepada scsuatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI. Pada Bab V ini penulis menguraikan kesimpulan, implikasi dan rekomendasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi

ANALISIS SIKAP MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA PADA PRAKTIK PENYELENGGARAAN EVENT ORGANIZER

namun kualitas lulusan yang dihasilkan pada umumnya diduga merupakan alasan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAD I PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan pembangunan nasional di bidang pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu kunci utama dalam pengembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang dapat memberikan pengaruh

BABI PENDAHULUAN. Belajar merupakan suatu proses yang kompleks yang tetjadi pada diri

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai Negara berkembang berupaya meningkatkan pendidikan

BABI PENDAHULUAN. daya manusia. Perkembangan ilmu dan teknologi. berkembang, menjadikan bidang studi kimia menjadi salah satu bidang studi yang

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, intelektual dan teknologi. Ini merupakan aset untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian , 2014 Manajemen waktu belajar mahasiswa pada penyelesaian tugas mata kuliah seminar Tata Boga

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia yang

2013 GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pendidikan nasional Indonesia merupakan subsistem dari. peran utama dalam mengelola pengcmbangan dan pembinaan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. logis, kreatif serta mampu menggunakan nalarnya untuk memperoleh,

BAB I PENDAHULUAN. perlu diimbangi dengan kualitas sumber daya manusia ( SDM) untuk

BABJ PENDAHULUAN. Proses atau kegiatan pembelajaran merupakan salah satu komponen sistem. Rancangan kegiatan pembelajard.jl harus merujuk pada tujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Herlinda, 2014

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

BABI PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini, menyebabkan arus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat mutlak yang harus

BABI PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai salah satu faktor yang menyatu dengan peradaban

BAB I PENDAHULUAN. inovasi dalam pembelajaran pada berbagai aspeknya, mulai dari visi, misi, tujuan,

BAll l PENDAHULUAN. Salah satu tujuan didirikan lemabaga pcndidikan adalah menciptakan surnber

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dewasa 'ini difokuskan pada peningkatan mutu sumber daya

BABI PENDAHULUAN. kompetensi, mulai dari kurikulum tahun 1994, tahun 1999, tahun 2004 dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masalah Pengangguran di Indonesia masih belum bisa diatasi oleh

DAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas pendidikan dan perluasan kesempatan belajar terns

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah Negara yang sedang berkembang dalam beberapa. pembangunannya. Dalam perkembangannya, Indonesia memiliki beberapa

BABI PENDAHULUAN. Mutu merupakan permasalahan yang kompleks dan multidimensional,

BAB I PENDAHULUAN. IPTEK namun alat-alat pendukung perkuliahan seperti LCD kurang dimanfaatkan

I. PENDAHULUAN. tercantum dalam UU Sisdiknas No. 20 (2003:4): Bahwa Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan Ilmu Pengetahuan; Teknologi; dan Seni (IPTEKS), sehingga

Menjadi Pusat Pengembangan dan Penerapan Teknologi yang terkemuka dan mampu bersaing di tingkat nasional maupun global.

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang khususnya di dunia usaha sangat begitu ketat dan diikuti dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mahasiswa yang selesai menempuh jenjang pendidikan di tingkat

kemampuan berfikir logis, ketelitian, dan kesadaran keruangan; 6) Memberikan

BABV SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BABI PENDAHULUAN. dipecabkan kecuali dengan upaya penguasaan dan peningkatan ilmu pengetahuan dan

BABI PENDAHULUAN. Pemerintahan Daerah, telah diberlalrukan otonomi daerah bidang pendidikan dan kebudayaan.

BABI PENDAHULUAN. Undang Undang No. 20 Tahun 2003 secara eksplisit menyatakan tentang

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya, kemampuan masyarakat dalam mengapresiasi karya seni

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi merupakan institusi yang mendidik para mahasiswa untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah fondasi untuk membangun bangsa. Upaya untuk membangun

BAB I PENDAHULUAN. zaman. Perkembangan zaman tersebut secara tidak langsung menuntut suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi yang penting dalam pembangunan karena. sasarannya adalah peningkatan kulitas Sumber Daya Manusia (SDM).

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

KETERAMPILAN BIDANG BOGA PADA PELAKSANAAN KKN POSDAYA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA

ini dihadapkan pada twrtutan tujuan yang semakin meningkat, baik ragam maupun

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang

BABI PENDAHULUAN. Pendidikan musik dalam kehidupan memiliki pengaruh yang besar dalam

RITA PATRIASIH, S.Pd., M.Si Prodi Pend Tata Boga PKK FPTK UPI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatan mutu pendidikan pemerintah. mengeluarkan berbagai kebijakan. Salah satu kebijakannya adalah mengganti

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan akan kebutuhan sumber daya manusia (SDM) yang dapat berkompetisi di

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menjadi memiliki keterampilan. Arismantoro yang dikutip oleh

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BABV SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan hasil u_;i hipolesis yang Ieiah dipaparkan pada 11ah fv,

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas serta memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat, dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang bertanggung jawab terhadap penyediaan Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pendidikan formal di sekolah memiliki peranan penting dalam mencapai

PENGEMBANGAN LANJUTAN

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti perkembangan di dunia Internasional dan meningkatkan pengembanga

BAB I PENDAHULUAN. bagi siswa secara optimal, sedangkan belajar merupakan suatu proses perubahan,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan sumber daya

BABI PENDAHULUAN. Menghadapi tantangan pada era teknologi dan informasi dan perubahan sosial

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi dan industrialisasi dewasa ini menimbulkan banyak permasalahan,

Transkripsi:

BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalab Pendidikan merupakan upaya pendewasaan anak didik oleb orang dewasa yang diberikan melalui aspek kognitif. efektif dan psikomotorik. Proses pendewasaan dalam ketiga aspek tersebut harus sejalan sebingga tcrbcntuk suatu individu yang mapan secara fisik dan psikis yang di tarnpilkan melalui tingkab laku di tengab-tengab kehidupan bermasyarakat. Pendidikan di Perguruan Tinggi sebagai proses bimbingan yang terencana, terarab dan terpadu dalam membina potensi mahasiswa untuk menguasai ilmu pengetabuan, nilai-nilai dan keterampilan sangat menentukan corak masa depan suatu bangsa. Di perguruan tinggi mabasiswa dengan segala potensi dirinya dikembangkan untuk menjadi sumber daya manusia (SDM) yang tmggul sehingga melabirkan berbagai kreativitas untuk dapat berkembang dan bertaban hidup. Peranan Perguruan Tinggi (PT) berkaitan langsung dengan pengembangan sumber daya manusia. Setiap program pendidikan di perguruan tinggi perlu diorientasikan kepada pemantapan proses pengembangan SDM sebagai modal dasar pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah bersarna masyarakat. Proses belajar mengajar di PT diselenggarakan tcntu mempunyai tujuan. dan segala sesuatu yang bekenaan dalam pembelajaran itu diarahkan untuk mencapai tujuan. Tercapainya tuj uan dalam setiap proses pembelajaran digambarkan melalui tingkat pen.guasaan mahasiswa terhadap pelajaran. Pcncapaian tujuan belajar disebut sebagai basil belajar. Hasil belajar Degeng

2 (1989) adalah efek yang dapat dijadikan sebagai indikator tentang nilai dari penggunaan suatu metode di bawah kondisi yang berbeda. Efek ini bisa berupa efek yang disengaja dirancang karena itu ia merupakan efek yang diinginkan dan bisa juga berupa efek nyata sebaga.i basil penggunaan metodc pembelajaran tcrtentu. Hamalik (2006) menyatakan bahwa hasil belajar tampak sebagai teljadinya perubahan tingkah laku pacta diri mahasiswa yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Menurut Bloom (1981) basil belajar dalam ranah kognitifterdiri dari enarn jenjang yaitu pengetahuan, pemabarnan, aplikasi, analisis, sintesis, dan kreativitas. Apabila mereka sudah memabaroi, menguasai pclajaran berarti tujuan telah tercapai. Selanjutnya jika tujuan telab tcrcapai maka mahasiswa sebagai sumber daya manusia yang diharapkan sebagai tenaga pembangunan akan marnpu melaksanakan pckeljaan di lapangan. Proses belajar mengajar di kelas, banyak komponen yang saling terkait yang harus sclalu diberdayakan, sepcrti metode atau sistim pcnyampaian, media pembelajaran. fasilitas merupakan hal-hal yang pokok menentukan mutu pembelajaran. disamping upaya dosen dan upaya mahasiswa sendiri. Metode ketja kelompok adalah salah satu strategi belajar mengajar dimana mahasiswa di dalam kelas dipandang sebagai suatu kelompok atau dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari lima atau tujuh mahasiswa, mereka bekerja bersama dalam memeeahkan masalah atau melaksanakan tugas tertentu dan berusaba mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan oleb doscn. Robert L. Clistrap dalam Roestiyah (200 I) memberikan pcngenian kerja

3 kelompok sebagai kcgjatan sekelompok mahasiswa yang biasanya berj umlah kecil, yang diorganisir untuk kepentingan belajar. Keberhasilan kerja kclompok ini mcnuntut kcgiatan yang kooperatif dari beberapa individu tersebut. Menghasilkan lulusan yang berkualitas adalah cita-cita penyelenggara pcndidikan tinggi tcrmasuk Jurusan Pendidikan Kesejahtcraan Kcluarga (PKK) Universitas Negcri Mcdan. Jurusan (PKK) mempunyai dua program studi, yaitu Program studi Tata Boga, Tata Susana, dan Tala Rias. Visi Jurusan (PKK) adalah mcnjadi unggulan dalam menghasilkan guru bidang Boga, Susana, dan Tata Rias yang bertaqwa, berjiwa kebangsaan, berwawasan global dengan berpihak pada pilar-pilar kepakaran dan profesionalisme. Dcngan misi yang diemban adalah mcnyclcnggarakan pcndidikan untuk menghasilkan tenaga pendidikan bidang Tata Soga dan Tata Susana yang unggul dan relevan dengan kebutuhan pasar kerja serta mampu melalrukan inovasi dalam tata nilai masyarakat. Serta menyelenggarakan pendidikan dalam inservice educa/ion sebagai upaya meningkatkan mutu kompetisi tenaga kcpcndidikan bidang Tata Boga, Tata Susana dan Tata Rias dalam merespon ilmu pengetahuan teknologi dan seni (IPTEKS). Program Studi Tata Boga Jurusan PKK merupakan lembaga penyelenggara pendidikan kejuruan yang berwenang menghasilkan tenaga kerja bidang pendidikan maupun bekerja di industri dan duoia usaha. Kreativitas merupakan salah satu faktor yang perlu ada pada mahasiswa untuk dapat memasuki ke pasar kerja yaitu bidang pendidikan maupun bidang dunia usaha dan industri.

4 Sebagai salah satu Lembaga Pendidikan Tenaga Kepcndidikan, Jurusan PKK berupaya untuk menyelenggarakan proses pendidikan yang mengacu pada ketcrcapaian standard mutu lulusan. sebagaimana diamanatkan dalam UU No. 20 (pasal 35 ayat I). Ketercapaian standard kompetensi lulu san tentunya harus didasarkan tidak haoya pada peningkatan berbagai komponen yang berkontribusi terhadap proses pembclajaran tetapi juga harus mempertimbangkan aspek relevansi dengan kcbutuhan pasar kerja. terutama dari kalangan dunia usahulindustri seiring dengan konsep dua.l mission. Perkembangan ilmu peogetahuan dan tekonologi saat ini dirasakan juga pada perkembangan usaha boga. Pcrkembangan usaha boga sctiap tahun selalu muncul dan berkembang aneka ragarn kreasi baru. Hal ini tentunya mendorong para penggcrak usaha boga agar lebih kreatif dalarn menciptakan kreasi-kreasi baru. Matakuliah Pameran merupakan salah satu matakuliah yang ada di Program Studi Tata Boga yang berbobot 2 (dua sks). Matakuliah pameran mempunyai relevansi dengan kebutuhan pasar kerja. terutama dari kalangan dunia usahalindustri dan matakuliah pamcran merupakan pcnerapan/aplikasi/ modi likasilinovasi dari kcscluruhao hterampilan dan pengetahuan yang telah dipcroleh mahasiswa selama perkuliahan dari semester satu sarnpai dengan semester lima Matakuliah pameran mcrupakan matakuliah bidang studi yang membcrikan peogetahuan dan keterampilan kepada mahasiswa tentang menciptakan suatu kreasi di dalam pengelolaan usaha boga sehingga matakuliah pameran menuntut kreativitas mahasiswa yang tinggi.

5 Kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan atau menghasilkan scsuaru yang baru. Hasil karya atau ide-ide baru scbelumnya tidak dikenal oleh pcmbuatnya maupun orang lain. Kemampuan ini merupakan aktivitas imajinasi yang hasilnya merupakan pembentukan kombinasi dari informasi yang dipcroleh dari pengalaman-pengalaman scbclumnya menjadi hal yang baru, bcrarti dan bcrmanfaat (Nashori dan Mucb81am, 2002). Kreativitas dapat di81tikan scbagai kemampuan untuk menciptakan suaru karya yang baru. namun karya yang baru tidak perlu scluruhnya baru, tetapi bahagian-bahagian tertcntu yang relatif berbcda dengan yang ada sebelumnya. Dengan k.ata lain karya yang baru merupakan kombinasi dari unsur-unsur yang ada sebelumnya (Alma, 2003). Matakuliab pameran dapal mengcmbangkan imajinasi dan ide serta merangsang pemikiran mahasiswa agar dapat mcrancang dan menciptakan suatu karya baru dan nyata di bidang usaha boga Pada awal pelaksanaan matakuliah pameran setiap mabasiswa dibagi menjadi bcberapa k.elompok. kejja dimana masing-masing kelompok. diberi tanggungjawab un.tuk mencari dan menguji coba aneka macam menu-menu rnakanan dan minurnan yang Ielah disetujui. Dengan demikian setiap mahasiswa dituntut untuk memiliki kreativitas dalam mempersiapkan basil olahan yang akan.dipamerkan, bcrtanggung jawab atas scgala kegiatan yang dilakukan dan dapat mengatasi segala masalah yang timbul serta mampu membuat keputusan sehingga kegiatan yang dilaksanakan dapat berhasil dengan sempuma.

6 Matakuliah pameran adalah matalruli.ah yang sediltit berbeda dari beberapa mala ltuliah lainnya. diltarenaltan ruang lingkup rnata ltuliah yang sangat luas bailt dari segi teoretis maupun pralttis. Artinya, sclain mahasiswa harus rnemahami materi secara baik pada saat di ruang lruliah, mahasiswa tersebut juga barns mantpu mengaplikasiltan matcri yang ia teri.ma dalam bentuk pameran. Pada saat melakukan pameran, bebcrapa komponen yang mutlak diperhatiltan adalah: (I) percncanaan pameran, yang meliputi pemiliban tema dan tujuan, penyusunan program lterja. pcdoman pelaksanaan kerja sebelum dan sesudah acara, aspek pembiyaan, (2) struktur organisasi pameran yang meliputi pembentultan kepanitiaan, rencana kelja, dan jadwal kelja, (3) penataan ruang pameran yang meliputi denah, dekorasi, penyajian dan pcmbuatan aneka makanan dan minuman. Berdasarka.n studi pendahuluan yang dilakukan penulis selama ini, banyaknya komponen-komponen ini membuat beberapa mahasiswa mcngeluhjilta pelaksanaan pameran dibebankan secara mandiri kepada mahasiswa. Beberapa mahasiswa mengalami kesulitan mclaksanakan komponen-komponen scperti, penyusunan pedoman pelaksanaan, penyuswjan program kelja. aspek pembiyaan, jadwal kelja yang efisien, dekorasi. dan penyajian dan pembuatan aneka makanan dan minuman. Di samping itu, di.karenakan pameran dilakukan secara mandiri oleh mahasiswa, ada beberapa mahasiswa yang kurang peduli ~ngan pembagian kerja yang telah ditetapkan oleh kelompoknya, akibatnya hanya beberapa mahasiswa saja yang melakuknn kerja pameran secara bertangg~g jawab, hal ini dikarcnakan kurangya pcrhatian, pengawasan, dan bimbingan dati dosen. r.

7 Beberapa mahasiswa menginginkan adanya bimbingan dan penyuluhan yang diberikan dosen seputar prosedur ataupun pcdoman kerja yang mereka lakukan, sehingga kegiatan pameran berjalan secara terencana dan sistcmatis sesuai dcngan tujuan pembelajaran matakuliah pameran. Di samping itu beberapa mahasiswu meminta pengawasan dari pihak dosen, sehingga mahasiswn yang kurang pcduli dengan kerja yang diberikan akan dapat diantisipasi. Selain itu berdasarkan data dokumentasi Jurusan PKK nilai rata-rata mahasiswu yang mengikuti matakuliah parneran pada stambuk 2001 2003 mengalami penurunan dari segi jumlah mahasiswa yang mcmpcroleh nilai A dan B, bertarnbah banyaknya jumlah mahasiswa yang memperoleh nilai C, D dan E. seperti pada Tabel 1.1 berikul ini. Tabd 1. I Daftar Nilai MaJakuliDit Panu!ran Jurusan PKK Prodi Tala Boga Stambuk 2001-2003 Semes- Jlh Nilai A Nilai B Nilai C NilaiD ter Mhs Ilh % Jib o/o Ilh % Jlh % 20011 40 28 70 12 30 - - - - 2002 2002/ 38 19 50 7 1.84 7 18.42 3 7.90 2003 2003/ 35 7 20 5 14.29 15 42.86 3 8.57 2004 Nilai E Jlh % - - 3 7.90 5 14.29 Sumber :Dckumentasr Nrlai Prodr Tata Boga UNIMED Berdasarkan Tabel 1.1 di atas maka diketahui bahwa basil belajar mahasiswa dari matakuliah parneran dari tahun ke tahun mengalami penurunan.. Hal ini mengidentifikasikan bahwu kreativitas yang diperlukan pada matakuliah

8 pameran kurang bervariasi dan berkreasi. Untuk mendapalkan basil belajar yang tinggi maka mahasiswa dituntut untuk lebih memaharni dan mcnguasai materi matakuliah pameran. Menurunnya basil belajar matakuliah pameran dipengaruhi oleh beberapa faktor. antara lain metode. media pembelajaran. minat, motivasi, kreativitas dan fasilitas. Terutama fasilitas yang harus didukung oleh supra struktur (gcdung) dan infrastruktur misalnya air dan listrik. Untuk kebutuhun air apabila mahasiswa praktek sering ditemukan hambatan dengan seringnya air tidak jalan atau mati. Dengan matinya air maka praktck mabasiswa selalu ditunda. Kesenjangan yang lain yaitu tidak optimalnya penggunaan alat teknologi yang canggih dikarenakan kapasistas listrik yang tersedia masih belurn scsuai dengan alat tersebut, misalnya mixer, panggangan dan vaccum ( proses pengeringan kadar air pada bahan makanan) tidak digunakan karena menggunakan daya listrik yang tinggi. akhimya menyebabkan mahasiswa praktek tetap menggunakan fasilitas sederhana yang sesuai dengan kapasistas daya listrik, misalnya oven bock, mixer band dan lain-lain. Berdasarkan Jatar belakang di atas pcneliti tertarik meneliti Pengaruh Metode Kerja Kclompok dan Kreativitas Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa. Pada Matakuliah Parneran Program Studi Tata Boga Jurusan Pendidikan Kesejabtcraan Keluarga Universitas Negeri Mcdan.

9 1.2 ldentifikasi Masalah Dari uraian latar belakang masalah di alas sccara umum mcnunjukkan keseojangan antara kejja kelompok dan kreativitas yang diharapkan dengan adaoya kejja kelompok dapat menghasilkan kreativitas pada kelompok kerja mahasiswa sehingga menghasilkan basil belajar yang baik pada matakuliah parneran. hal ini ma.~alah dalam penelitian ini dapat diidcntifikasikan sebagai berikut: (I) Faktor-faktor apakah yang dapat mempengaruhi hasil belajar matakuliah Pameran pada mahasiswa stambuk 2004 dan 2005 Program Stlldi Tala Boga Jurusan PKK? (2) Bagaimanakah tingkat hasil belajar matakuliah parneran pada mahasiswa stambuk 2004 dan 2005 Tata Boga Jurusan PKK Unimed? (3) Apakah terdapat perbedaan hasil belajar matakuliah pameran antara mahasiswa yang mcmiliki krcativitas yang berbeda? (4) Berda.sarkao Kerja kelompok yang bagaimana yang paling besar pengaruhnya tcrhadap kreativitas mahasiswa pada matakuliah Pameran? (5) Kerja kelompok yang bagaimana yang paling besar peogaruhnya tcrhadap peniogkatan hasil belajar matakuliah Pameran? (6) Apakah unlllk mengajarkan berbagai matakuliah praktek harus menggunakan mctode kcrja kelompok? (7) Apakah faktor internal yang berasal dari dalam diri mahasiswa mempeogaruhi belajar matakuliah pameran Program Studi Tata Boga Jurusan PKK? (8) Bagaimanakah tingkat kreativitas mahasiswa Stambuk 2004 dan 2005 Program Studi Tata Boga Jurusan PKK? (9) Apakab tingkat kreativitas berpengarllh tcrhadap kerja kelompok mahasiswa matakuliah pameran Program studi Tata boga? (10) Apakab tingkat krcativitas berpengarllh terhadap hasil belajar matakuliah pamcran Tata Boga? (I I) Apakah kerja kelompok berpengarllh

\0 tcrhadap basil bela jar mahasiswa matakuliah pameran? ( 12) Kreativitas bagaimana yang lebih tinggi pengaruhnya lerhadap kerja kelompok matnkuliah pameran pada mahasiswa stambuk 2004 dan 2005 Program Studi tata Boga? (13)Seberapa besar pengaruh kreativitas tcrhadap basil belajar matal.:uliah pameran pada mahasiswa stambuk 2004 dan 2005 Program Studi Tata Boga? (14) Kerja kelompok yang bagaimana yang lebih tinggi pengaruhnya terhadap hasil bclajar matakuliah pameran pada mabasiswa stambuk 2004 dan 2005 Program Studi Tata Boga? (15) Apakah ada interaksi antara metode kerja kelompok dengan krealivitas terbadap basil belajar mahasiswa matakuliah pameran di Progmn Studi Tata Boga Jurusan PKK? 1.3 Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah diatas, ternyata banyak hal mempengaruhi basil belajar mahasiswa dalam matakuliah pameran. Dari sekian banyak hal mempengaruhi basil belajar mahasiswa, penelitian ini dibatasi pada mahasiswa Progrnm Studi Tata Boga Universitas Negeri Medan. Penclitian ini melibatkan mabasiswa semester VI (enam) dan dilakukan pada bulan februari sampai mai 2008. Penelitian ini dibatasi berkenaan dengan metode kelompok yang dibedakan atas meodc kerja kelompok yang ditcntukan dosen dan kcrja kclompok yang ditentukan mahasiswa. Sedangkan krcativitas mahasiswa dibcdakan atas kreativitas tinggi dan kreativitas rendah. Dalam hal ini pamernn dibatasi hru1ya dalam materi perencanaan pamcran, suuktur organisasi. penataan ruangan. pelakswlaan pameran boga dan pengembangan dalam ranab kognitif dan psikomotorik.

II L4 Perumusao MasaJab Berdasartan identifikasi masalah dan pembatasan masalah malca masalah penelitian dinunuskan sebagai berikut: (I) Apal.ah basil belajar mahasiswa yang diajar menggunakan metode kejja kelompok yang ditentukan dosen lebih tinggi dari metode kejja kelompok yang ditentukan mahasiswa pada matakuliah Pameran di Program Studi Tala Boga Jurusan PKK Unimed? (2) Apakah basil belajar matakuliah pameran antara kelompok mahasiswa yang memilw kretivitas tinggi lebih linggi dari hasil belajar matakuliah Pameran )ang memiliki kreativitas rendah? (3) Apakah ada interaksi amara metode kerja kelompok dengan kreativitas terhadap basil belajar mahasiswa matakuliah pameran di Program studi Tala Boga Jurusan PKK Unimed?

12 1.5 Tujuan Penelitian Penclitian ini bertujuan untuk mengetahui: (I) Hasil bela jar mahasiswa yang diajar menggunakan metode kelja kelompok yang ditentukan dosen lebih tinggi dari metode kerja kelompok yang ditentukan mahasiswa pada matakuliah Pameran di Program Studi Tata Boga Jurusan PKK Unimed? (2) Hasil belajar matakuliah pameran antara kelompok mahasiswa yang memiliki krctivitas tinggi lebih tinggi dari basil belajar mata kuliah Pameran yang memiliki kreativitas rendah? (3) lnteraksi antara mctode kelja kclompok dengan kreativitas terhadap hasil belajar mahasiswa matakuliah pameran di Program studi Tata Boga Jurusan PKK Unimed? 1.6 Manfaat Penelitian Hasil yang diperoleh dalam pcnelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara praktis dan teoretis. Manfaat praktisnya scbagai bahan masukan kepada dosen pengampuh matakuliah pamcran agar dapat menetapkan metode ketja kelompok yang tepat di dalam praktek, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa, manfaat kepada mahasiswa untuk dapat meningkatkan kre'<1tivitas sehingga dapat pula meningkalkan basil belajar matakuliah pamerdjl, sedangkan manfaatnya kepada lembaga dapat memberikan masukan mengenai pclaksanaan pameran yang baik, menarik, dan dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa.

13 Dan manfaat pada lembaga secara teoretis untuk menambah khasanah pengetahuan tentang metode ketja kelompok, kreativitas dan hasil belajar pameran setelah itu sebagai bahan acuan untuk penelitian lain yang berkaitan dengan permasalaban dalam penelitian ini.