II. TINJAUAN PUSTAKA. Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena

dokumen-dokumen yang mirip
METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Menurut

II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Aigner (1985:18), filosofi dan spirit tentang produktivitas sudah ada sejak

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA FIKIR. Ikatan Geografi Indonesia (IGI) dalam Nursid Sumaatmadja, 1997:11).

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Geografi adalah mempelajari gejala-gejala di permukaan bumi secara keseluruhan dengan

III. METODE PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. Semarang dalam Suharyono dan Moch. Amien (2013: 19) bahwa geografi adalah

II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

TATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian

II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. sifat-sifat bumi, menganalisa gejala-gejala alam dan penduduk, serta mempelajari corak khas

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

SISTEM BUDIDAYA PADI GOGO RANCAH

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari wawancara yang dilakukan kepada 64 petani maka dapat diketahui

VI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL

DENGAN HIBRIDA HASIL PRODUKSI PADI MENINGKAT

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SEHAT

sosial yang menentukan keberhasilan pengelolaan usahatani.

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. dalam arti sempit dan dalam artisan luas. Pertanian organik dalam artisan sempit

III. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi. yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang

Menembus Batas Kebuntuan Produksi (Cara SRI dalam budidaya padi)

I PENDAHULUAN. pertanian yang dimaksud adalah pertanian rakyat, perkebunan, kehutanan, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan.

Menanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. Metode Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Ciparay Kabupaten Bandung. Ketinggian tempat ±600 m diatas permukaan laut. dengan jenis tanah Inceptisol (Lampiran 1) dan tipe curah hujan D 3 menurut

I. PENDAHULUAN. Komoditas tanaman pangan yang sangat penting dan strategis kedudukannya

Prosiding Pekan Serealia Nasional, 2010 ISBN :

TITOJER SEBAGAI PUPUK ALTERNATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL PADI

Budi Daya Kedelai di Lahan Pasang Surut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. termasuk ke dalam kelompok rempah tidak bersubstitusi yang berfungsi sebagai

TINJAUAN PUSTAKA. meramu bahan-bahan kimia (anorganik) berkadar hara tinggi. Misalnya, pupuk urea

1. JUMLAH RTUP MENURUT GOL. LUAS LAHAN

PENGARUH KEMITRAAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SEHAT

III. BAHAN DAN METODE

VII. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI VARIETAS CIHERANG

II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI. tanaman non-pangan serta digunakan untuk memelihara ternak maupun ikan,

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Fenomena geosfer yang dimaksud adalah gejala-gejala yang ada di permukaan

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. aktivitas dan produktivitas kerja. Jumlah petani pada pola tanam padi-ubi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat

III. METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Bahan yang digunakan adalah benih padi Varietas Ciherang, Urea, SP-36,

TEKNIK BUDIDAYA PADI DENGAN METODE S.R.I ( System of Rice Intensification ) MENGGUNAKAN PUPUK ORGANIK POWDER 135

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sawah adalah tanah yang digarap dan diairi untuk tempat menanam padi.

TINJAUAN PUSTAKA. kehidupan rakyat, dan pembangunan dijalankan untuk meningkatkan produksi dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III KERANGKA PEMIKIRAN

III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR

KERAGAAN DAN TINGKAT KEUNTUNGAN USAHATANI KEDELAI SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN KABUPATEN SAMPANG

II. TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PENELITIAN. Semua konsep dan defenisi operasional ini mencakup pengertian yang

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH, RESPONDEN, DAN BUDIDAYA PADI Keadaan Umum Permasalahan Kabupaten Cianjur

VI. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Padi Hibrida

Oleh : Koiman, SP, MMA (PP Madya BKPPP Bantul)

INSTRUMEN IDENTIFIKASI FAKTOR PENENTU (IMPACT POINT) ASPEK TEKNIS UNTUK PENYUSUNAN PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lahan percobaan Politeknik Negeri Lampung, Bandar

PT. PERTANI (PERSERO) UPB SUKASARI

VII ANALISIS PENDAPATAN

I PENDAHULUAN. Petani merupakan pekerjaan yang telah berlangsung secara turun-temurun bagi kehidupan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Mei 2017 di Lahan Fakultas

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

Persyaratan Lahan. Lahan hendaknya merupakan bekas tanaman lain atau lahan yang diberakan. Lahan dapat bekas tanaman padi tetapi varietas yang

Percobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda

PENGARUH BERBAGAI JENIS BAHAN ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI (Capsicum annum L.)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV GAMBARAN UMUM Gambaran Umum Karakter Demografi Petani Kedelai. mencakup jenis kelamin, usia, dan tingkat pendidikan.

Pupuk Organik Powder 135 (POP 135 Super TUGAMA)

Cara Penggunaan Pupuk Organik Powder 135 untuk tanaman padi

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN OMISSION PLOT Kajian Efektifitas Pengelolaan Lahan Sawah Irigasi Pada Kawasan Penambangan Nikel Di Wasile - Maluku Utara

Sumber : Nurman S.P. (

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Umur, Tingkat Pendidikan, dan Pengalaman berusahatani

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

Teknik Budidaya Tanaman Durian

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan milik petani di Desa Dolat Rakyat-

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

BAB III METODE PENELITIAN. PTT Padi Sawah. Penelitian ini dilakukan di Poktan Giri Mukti II, Desa

KELOMPOK TANI PROGRAM INTENSIFIKASI SISTEM MINA PADI (INSISMINDI) 1) M. Zayin Sukri 2) dan Suwardi 3) ABSTRAK

III. KERANGKA PEMIKIRAN. usahatani, pendapatan usahatani, dan rasio penerimaan dan biaya (R-C rasio).

III. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi

Percobaan 4. Tumpangsari antara Jagung dengan Kacang Tanah

III. METODELOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

BAHAN DAN METODE. Y ijk = μ + U i + V j + ε ij + D k + (VD) jk + ε ijk

KUISIONER WAWANCARA PETANI PENGELOLAAN TANAMAN DAN ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN (OPT) LADA DI BANGKA

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

DAFTAR ANGKET. Bapak/ Ibu beberapa saat ditengah kesibukan dan pekerjaan Bapak/ibu sehari-hari.

III. BAHAN DAN METODE. Selatan yang diketahui memiliki jenis tanah Ultisol dan Laboratorium Ilmu Tanah

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang terpadu Universitas Lampung di

I. PENDAHULUAN. lebih dari dua pertiga penduduk Propinsi Lampung diserap oleh sektor

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PELAKSANAAN PENELITIAN. dan produksi kacang hijau, dan kedua produksi kecambah kacang hijau.

5. PEMBAHASAN 5.1. Penerimaan Kotor Varietas Ciherang, IR-64, Barito Dan Hibrida

Oleh Administrator Kamis, 07 November :05 - Terakhir Diupdate Kamis, 07 November :09

Transkripsi:

8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Geografi Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan atau kewilayahan dalam konteks keruangan (seminar dan lokakarya geografi tahun 1998 yang diprakarsai oleh ikatan geografi indonesia (IGI) dalam Nursid Sumaatmaja, 1997: 11). Berdasarkan teori di atas dapat diketahui bahwa geogafi adalah ilmu yang mempelajari gejalah-gejalah yang terjadi di permukaan bumi baik fisik maupun sosial dengan sudut pandang kelingkungan atau kewilayahan dan dalam konteks keruangan. Ilmu geografi sangat berperan penting dalam mendeskripsikan, mempelajari, menerangkan, dan menganalisa fenomena-fenomena fisik maupun sosial di permukaan bumi dan merupakan keseluruhan gejalah alam dan kehidupan dengan variasi kewilayahannya serta segala aspek keruangan. Ilmu geografi terbagi ke dalam dua kajian yaitu kajian geografi fisik dan kajian geografi manusia. Salah satu cabang dari geografi yang mengkaji manusia yaitu geografi pertanian.

9 2. Pengertian Geografi Pertanian Menurut Ritalosari (2012: 1) dalam arti luas pertanian adalah pertanian adalah proses menghasilkan bahan pangan, ternak, serta produk-produk agroindustri dengan cara memanfaatkan sumber daya tumbuhan dan hewan. Menurut Eva Banowati dan Sriyanto, (2011: 4-5). Kajian pertanian dalam Geografi Pertanian berkaitan dengan aktivitas-aktivitas dalam konteks ruang; lokasi pertanian secara keseluruhan dan aktivitas-aktivitas di dalamnya yaitu tanaman peternakan, pengagihan output dan input yang diperlukan untuk produksi ladang (tanah), tenaga, pupuk, dan pemupukan, benih, pestisida dan lain-lain. Dilihat dari pengertiannya geografi pertanian termasuk dalam kelompok geografi manusia, atau geografi sosial. Geografi sosial penekanan kajiannya pada aspek aktivitas manusia dalam konteks keruangan, karakteristik penduduknya dalam menyikapi alam, organisasi sosial yang terbentuk sehubungan dengan sikapnya bermasyarakat, dan kebudayaan yang unik dari aktivitasnya tersebut. 3. Luas Lahan Garapan Luas lahan garapan adalah jumlah seluruh lahan garapan sawah yang diusahakan petani. Luas lahan berpengaruh terhadap produksi padi dan pendapatan petani. Sesuai dengan pendapat Soekarwati (1990: 4) bahwa semakin luas lahan garapan yang diusahakan petani, maka akan semakin besar produksi yang dihasilkan dan pendapatan yang akan diperoleh bila disertai dengan pengolahan lahan yang baik. Fhadoli Hernanto (1990: 64) menggolongkan luas lahan garapan menjadi 3 kelompok yaitu: 1) Lahan garapan sempit yang luasnya kurang dari 0,5 Ha. 2) Lahan garapan sedang yaitu lahan yang luasnya 0,5 sampai dengan 2 Ha. 3) Lahan garapan luas yaitu lahan yang luasnya lebih dari 2 Ha.

10 4. Pelaksanaan Budidaya Padi Sawah Pelaksanaan budidaya padi sawah berdasarkan panca usaha tani terdiri dari: pengolahan lahan, penggunaan bibit unggul, pengaturan irigasi, pemupukan dan pemberantasan hama dan penyakit. a. Pengolahan Lahan Tahapan pengolahan lahan menurut Setijo Pitojo (2000: 24-25) adalah sebagai berikut: 1. Pembersihan saluran atau parit dari rerumputan dan sisa jerami yang bertujuan memperlancar arus air agar tidak keluar dari petakan. 2. Pencangkulan sudut-sudut petakan untuk memperlancar pekerjaan bajak atau traktor. 3. Pembajakan dan penggaruan yang bertujuan agar tanah sawah melumpur dan siap ditanami padi. Sebelum dibajak tanah sawah digenangi air agar gembur. Lama penggenangan sawah dipengaruhi oleh kondisi tanah dan persiapan tanam. Pembajakan biasanya dilakukan dua kali, dengan pembajakan ini, diharapkan gumpalan-gumpalan tanah terpecah menjadi kecil-kecil. Gumpalan tanah tersebut kemudian dihancurkan dengan garu sehingga menjadi lumpur halus yang rata. Keuntungan tanah yang telah diolah tersebut yaitu air irigasi dapat merata dan gulma dapat tertekan pertumbuhannya. Pada petakan sawah yang lebar perlu dibuatkan bedengan-bedengan. Antara bedengan satu dengan bedengan yang lainnya berupa saluran kecil. Ujung saluran bertemu dengan parit kecil berguna untuk memperlancar air irigasi. b. Penggunaan Bibit Unggul Pemakaian bibit unggul merupakan salah satu faktor yang memengaruhi hasil tanaman, bibit yang bagus akan menghasilkan padi yang bagus, begitupun sebaliknya, bibit yang kurang bagus akan menghasilkan padi yang kurang bagus juga. Adapun beberapa jenis bibit unggul yang ditanam pada penanaman padi sawah antara lain; jenis padi IR 70, IR 64, IR 36, Kapuas, Bengawan Solo dan lain-lain

11 yang sudah terbukti sehat-sehat saja pertumbuhannya (Muhajir Utomo dan Nazaruddin, 2003: 20). c. Pengaturan irigasi Hal utama yang perlu diperhatikan dalam pengairan budidaya padi sawah adalah pengaturan air agar tetap dalam kondisi baik karena pengairan berpengaruh terhadap hasil produksi padi. Padi yang sehat hanya tumbuh di pengairan yang teratur. Berikut syarat penggunaan air di sawah menurut Prihatman Kemal (2000: 7) yaitu: 1) Air berasal dari sumber air yang telah ditentukan Dinas Pengairan/ Dinas Pertanian dengan aliran air tidak deras. 2) Air harus bisa menggenangi sawah dengan merata. 3) Lubang pemasukkan dan pembuangan air letaknya berseberangan agar air merata di seluruh lahan. 4) Air mengalir membawa lumpur dan kotoran yang diendapkan pada petak sawah. Kotoran berfungsi sebagai pupuk. 5) Genangan air harus pada ketinggian yang telah ditentukan. d. Pemupukan Menurut Muhajir Utomo dan Nazarudin (2000: 34) biasanya pemupukan diberikan 2 sampai 3 kali selama musim tanam. Pemupukan pertama di lakukan 2-3 minggu setelah tanam namun, agar praktis sebaiknya pemupukan 1-2 hari sebelum penyiangan. Dengan demikian saat penyiangan pupuk yang diberikan dapat dibantu pembenamannya. Dosis pemupukan Urea biasanya diberikan sepertiga bagian pada pemupukan pertama dan dua per tiga bagian pada pemupukan ke dua. Pupuk TSP dan KCL biasanya diberikan sekaligus bersamaan dengan pemupukan urea pertama. Untuk dosis pemupukan mengacu pada pendapat Purwono dan Purnamawati (2007: 64) dosis pupuk yang dianjurkan untuk tanaman padi adalah 200 kg urea/ha, 75-100 kg SP-36/Ha, dan 75-100 kg KCL/Ha. Urea diberikan 2-3 kali yaitu 14 hari setelah tanam (HST), 30 HST, dan saat menjelang primordial bunga (50 HST). Pupuk SP-36 dan KCL diberikan saat tanam atau pada 14 HST. Jika menggunakan pupuk majemuk dengan perbandingan 15-15-15, dosisnya 300kg/Ha. Pupuk majemuk diberikan setengah dosis saat tanaman berumur 14 HST, sisanya saat menjelang primordia bunga.

12 e. Pengendalian hama dan penyakit tanaman padi Menurut Matnawy, (1989: 89) Untuk dapat menanggulangi hama dan penyakit serta gulma tanaman padi dapat ditempu dengan dua cara yaitu: 1). Cara preventif, yaitu suatu cara atau tindakan yang dilakukan sebelum tanaman tersebut mendapat seragan hama, penyakit, dan gulma, diantaranya adalah: pengolahan lahan secara intensif, menanam jenis resisten, mendesinfeksi benih ke dalam larutan kimia, mengadakan rotasi tanaman, dan menanam tepat pada waktunya. 2). Cara kuratif, yaitu suatu cara atau tindakan yang di lakukan setelah tanaman tersebut mengalami gangguan serangan hama, penyakit, dan gulma. Cara kuratif meliputi cara biologis, yaitu pemberantasan melalui makhluk hidup yang merupakan predatornya. Cara kimiawi yaitu suatu cara pemberantasan hama dengan menggunakan pestisida. Cara mekanis adalah suatu cara pemberantasan langsung dengan membunuhnya, sedangkan cara fisis merupakan cara pemberantasan dengan menggunakan faktor alam. 5. Pengetahuan Petani Tentang Pertanian Padi Pengetahuan merupakan segala sesuatu hal yang diketahui individu tentang sesuatu yang dapat menciptakan gagasan baru atau pun keterampilan baru maupun merubah sikapnya sehingga membentuk perubahan pada dirinya. Perubahan yang terjadi di dalam diri seseorang karena adanya proses belajar yang dapat berupa pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Suhardiyono (2000: 12) menyebutkan bahwa para ahli pendidikan mengenal 3 sumber pengetahuan yaitu: 1) Pendidikan informal (pengalaman pribadi dan masyarakat sekitar). 2) Pendidikan formal (lembaga pendidikan). 3) Pendidikan nonformal (penyuluhan pertanian). Berdasarkan uraian di atas pengetahuan petani tentang petanian padi adalah cara yang ditempuh petani padi untuk meningkatkan pengetahuan petani padi tentang

13 pertanian padi. Dalam penelitian ini pengetahuan tentang pertanian padi bersumber dari keluarga, tetangga, pelatihan dan penyuluhan. 6. Produksi Padi Sawah Menurut Rahim dan Hastuti (2007: 98), proses produksi atau lebih dikenal dengan budidaya tanaman atau komoditas pertanian merupakan proses usaha bercocok tanam atau budidaya di lahan untuk menghasilan bahan segar (raw material). Dari pendapat tersebut diperoleh bahwa produksi tanaman merupakan budidaya tanaman atau komoditas pertanian dengan proses usaha bercocok tanam melalui penerapan potensi alam, lingkungan, dan teknologi budidaya untuk menghasilkan bahan segar. Produksi padi sawah adalah jumlah atau banyaknya hasil padi sawah yang dihasilkan oleh setiap hektar sawah dari proses bercocok tanam padi sawah yang dilakukan oleh petani pada satu kali musim tanam. Usaha tani merupakan suatu proses produksi. Dalam proses produksi terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan. Menurut Daniel dan Ken Suratiyah (2009: 8) usaha tani adalah cara-cara petani mengkombinasikan dan mengoperasikan berbagai faktor produksi seperti lahan, tenaga, dan modal sebagai dasar bagaimana petani memilih jenis dan besarannya cabang usaha tani berupa tanaman atau ternak sehingga memberikan hasil maksimal dan kontinyu. Berdasaran pendapat tersebut ada tiga faktor penting yang dapat memengaruhi peningkatan usaha tani yaitu lahan, modal, dan tenaga kerja untuk menghasilkan barang dan jasa dengan hasil yang maksimal dan kontinyu. Demikian pula halnya

14 dalam melakukan usaha tani perlu adanya perencanaan dan faktor sumber daya yang mendukung usaha tani tersebut. 7. Biaya Produksi Biaya produksi untuk pertanian diperlukan sebagai modal bergerak untuk pembelian pupuk, obat-obatan, bibit, upah tenaga kerja dan sebagainya (Soekartawi, 2003: 25). Purwono dan Purnamawati (2007: 64) menjelaskan bahwa dosis pupuk yang dianjurkan untuk tanaman padi adalah 200 kg urea/ha, 75-100 kg SP-36/Ha, dan 75-100 kg KCL/ha. Urea diberikan 2-3 kali yaitu 14 HST, 30 HST, dan saat menjelang primordial bunga (50 HST). Pupuk SP-36 dan KCL diberikan saat tanam atau pada 14 HST. Jika menggunakan pupuk majemuk dengan perbandingan 15-15-15, dosisnya 300kg/Ha. Pupuk majemuk diberikan setengah dosis saat tanaman berumur 14 HST, sisanya saat menjelang primordia bunga. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa biaya produksi ialah banyaknya uang yang dipakai untuk pembelian pupuk, bibit, racun dan obatobatan, upah tenaga kerja dan pembelian peralatan dalam jangka waktu tertentu. 8. Pendapatan Bersih Petani padi Menurut Soekarwati (1996: 30) pendapatan atau penghasilan merupakan gambaran yang lebih tepat tentang posisi sosial ekonomi keluarga dalam masyarakat. Pendapatan atau penghasilan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan. Besar kecil pendapatan akan membawa pengaruh pada tingkat kemakmuran penduduk, terutama pada pemenuhan kebutuhan pokok suatu keluarga, sesuai dengan pendapat Emil Salim (1994: 44) bahwa rendahnya

15 pendapatan akan menyebabkan sulit terpenuhinya berbagai kebutuhan pokok seperti pangan, sandang, perumahan, kesehatan dan pendidikan. Sehubugan dengan pendapatan petani pada setiap akhir panen petani akan menghitung berupa hasil kotor produksinya, tetapi tidak semua hasil diterima petani, hasil itu dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan petani untuk produksi taninya seperti pembelian pupuk, racun dan obat-obatan, bibit, biaya pengolahan, dan sebagainya. Setelah dikurangi dengan biaya-biaya tersebut maka petani memperoleh pendapatan bersih. Pendapatan sangat berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan. Semakin rendah pendapatannya maka semakin kecil tingkat kemakmuran seseorang. Pendapatan petani yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pendapatan petani padi yang berupa pendapatan bersih. Pendapatan bersih adalah pendapatan kotor yang diperoleh oleh petani padi setelah dikurangi biaya-biaya produksi dinilai dalam rupiah dan dihitung dalam waktu satu tahun. Berikut ukuran pendapatan berdasarkan UMP (Upah Minimum Provinsi) Sumatera Selatan Tahun 2013: 1. Pendapatan besar apabila pendapatan petani > Rp 1.825.600,-/ bulan. 2. Pendapatan kecil apabila pendapatan petani < Rp 1.825.600,-/ bulan. (Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, 2013: 1) B. Penelitian Sejenis 1. Penelitian Salman Alfarisi yang berjudul: Deskripsi Geografi Subsistem Fisis dan Non Fisis Terhadap Produktivitas Padi Sawah di Kampung Endang Rejo Kecamatan Seputih Agung Kabupaten Lampung Tengah tahun 2011.

16 2. Penelitian Dadang Kurniawan yang berjudul: Deskripsi Usaha Tani Karet di Desa Semuli Jaya Kecamatan Abung Semuli Kabupatan Lampung Utara. C. Kerangka Pikir Kemakmuran dan kesejahteraan suatu daerah sangat dipengaruhi oleh sumber daya alam dan sumber daya manusia, sebab sumber daya alam dan sumber daya manusia merupakan faktor penentu untuk kesejahteraan masyarakat, terutama kesejahteraan masyarakat di Desa Nantal yang sebagian besar penduduk bermata pencaharian dibidang pertanian terutama pertanian padi yang masih perlu peningkatan sumber daya alam dan sumberdaya manusia dalam proses ini terutama dalam peningkatan pendapatan masyarakat. Bagi masyarakat yang bermata pencaharian sebagai petani padi di Desa Nantal dalam usahanya memanfaatkan potensi lahan pertanian tersebut, merupakan salah satu ciri khas yang menentukan keadaan sosial ekonomi suatu rumah tangga karena di Desa ini sulit mendapatkan pekerjaan sampingan apalagi saat datangnya musim panceklik namun lain halnya pada musim dimana banyak orang yang menawarkan upahan. Menelaah keadaan sosial ekonomi suatu rumah tangga pada suatu daerah merupakan permasalahan yang beraneka ragam dan harus dihadapi oleh masyarakat untuk dapat diselesaikan menuju ke arah yang lebih baik. Maka dari itu dalam penelitian ini penulis akan memberikan gambaran tentang Deskripsi Usaha Pertanian Padi di Desa Nantal Kecamatan Lahat Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan yang terdiri dari luas lahan garapan yang diusahakan, budidaya tanaman padi, pengetahuan petani tentang pertanian padi, produksi yang dihasilkan, pemasaran hasil usaha, biaya produksi, dan pendapatan bersih petani.

17 Luas lahan garapan yang diusahakan petani padi untuk mengetahui seberapa luas lahan yang dimiliki petani padi, luas sempitnya lahan berpengaruh terhadap produksi padi dan pendapatan petani. Semakin luas lahan garapan maka semakin besar produksi padi, semakin besar produksi padi maka semakin besar pendapatan petani begitu juga sebaliknya, budidaya tanaman padi untuk mengetahui upaya yang telah dilakukan petani dalam pemeliharaan tanaman padi di Desa Nantal sudah sesuai dengan panca usaha tani, pengetahuan petani tentang pertanian padi untuk mengetahui darimana saja petani mendapat pengetahuan tentang pertanian padi, biaya produksi usaha pertanian padi sawah untuk mengetahui berapa besar biaya yang dikeluarkan selama budidaya tanaman padi, produksi yang dihasilkan dari padi sawah untuk mengetahui jumlah produksi padi yang dihasilkan oleh petani, pendapatan bersih untuk mengetahui penghasilan yang diperoleh petani dari usaha pertanian padi. Usaha Pertanian Padi 1. Luas Lahan Garapan 2. Budidaya Tanaman Padi 3. Pengetahuan Petani Tentang Pertanian Padi 4. Biaya Produksi 5. Produksi 6. Pendapatan Produksi pendapatan