BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI RAWAS

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 41 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 69 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

Bagian Kedua Kepala Dinas Pasal 159 (1) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 158 huruf a, mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerinta

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 79 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN.

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI RAWAS

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBER

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 9 TAHUN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Perda Kab. Belitung No. 17 Tahun

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN BELITUNG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 28 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 50 TAHUN 2016

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 45 TAHUN 2008 T E N T A N G

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 079 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 58 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG

Kepala Dinas mempunyai tugas :

BUPATI MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA

BERITA DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 27 TAHUN 2007

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

PERATURAN WALIKOTA BALIKPAPAN

WALIKOTA TASIKMALAYA,

LAMPIRAN II. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem mempunyai tugas :

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 31 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 4

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 8 TAHUN 2008 T E N T A N G

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 61 TAHUN 2008 T E N T A N G

3. Bupati adalah Bupati Jombang. 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten. 5. Dinas Kesehatan adalah Dinas Kesehatan Kabupaten

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 58 TAHUN 2008 T E N T A N G

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

-1- BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOKDAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKAMARA

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 04 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 58 TAHUN 2008 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN KABUPATEN MUSI RAWAS

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN BUPATI MADIUN,

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 84 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 26 NOMOR 26 TAHUN 2008

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUMAS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN,

PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BARITO UTARA

BUPATI BURU PROVINSI MALUKU PERATURAN BUPATI BURU NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 56 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS KESEHATAN KOTA TASIKMALAYA

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MUSI RAWAS

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI JEPARA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT

WALIKOTA PANGKALPINANG

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 16 TAHUN TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN TASIKMALAYA

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LANDAK

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 17 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS KESEHATAN KABUPATEN TASIKMALAYA

Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 73 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA MADIUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2010 NOMOR 9 PERATURAN BUPATI KERINCI NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 64 TAHUN 2016

Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan Otonomi Daerah di bidang Kesehatan.

WALIKOTA PROBOLINGGO

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Transkripsi:

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI RAWAS Menimbang : a. Mengingat : 1. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI RAWAS, bahwa untuk memenuhi ketentuan Pasal 13 Peraturan Daerah Kabupaten Musi Rawas Nomor 2 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Musi Rawas, maka perlu disusun penjabaran tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas; b. bahwa penjabaran tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan sebagaimana dimaksud huruf a, perlu diatur dan ditetapkan dengan Peraturan Bupati Musi Rawas. Undang-Undang RI Nomor 28 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II dan Kotapraja di Sumatera Selatan (Lembaran Negara RI Tahun 1959 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 1821); 2. Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara RI Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara RI Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3860); 3. Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389); 4. Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4548); 5. Undang-Undang RI Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4438); Tupoksi Dinas Kesehatan 1

6. Peraturan Pemerintah RI Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara RI Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3547); 7. Peraturan Pemerintah RI Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara RI Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4263); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara RI Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4737); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4741); 10.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah; 11.Peraturan Daerah Kabupaten Musi Rawas Nomor 2 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Musi Rawas (Lembaran Daerah Kabupaten Musi Rawas Tahun 2008 Nomor 2). M E M U T U S K A N : Menetapkan : PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI RAWAS BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan : 1. Kabupaten adalah Kabupaten Musi Rawas. 2. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Musi Rawas. 3. Bupati adalah Bupati Musi Rawas. 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Musi Rawas. 5. Dinas Kesehatan adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas. 6. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas. 7. Sekretariat adalah Sekretariat pada Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas. Tupoksi Dinas Kesehatan 2

8. Bidang adalah Bidang pada Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas. 9. Sub Bagian adalah Sub Bagian pada Sekretariat Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas. 10. Seksi adalah Seksi pada Bidang di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas. 11. Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disingkat UPT adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas. 12. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Jabatan Fungsional di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas. 13. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. 14. Saranan Kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan. 15. Upaya Kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat. 16. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. BAB II SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2 (1) Dinas Kesehatan terdiri atas Sekretariat yang membawahkan Sub Bagian-sub bagian, dan Bidang yang masing-masing Bidang membawahkan Seksi-seksi. (2) Kelompok Jabatan Fungsional. Pasal 3 (1) Sekretariat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1), membawahkan : a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Keuangan; dan c. Sub Bagian Perlengkapan. (2) Masing-masing Bidang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1), terdiri dari : a. Bidang Bina Pelayanan Kesehatan, membawahkan : 1) Seksi Bina Pelayanan Dasar dan Rujukan; 2) Seksi Bina Kesehatan Keluarga dan Reproduksi; dan 3) Seksi Bina Gizi Masyarakat. Tupoksi Dinas Kesehatan 3

b. Bidang Bina Farmasi, Makanan, Minuman dan Promosi Kesehatan, membawahkan : 1) Seksi Bina Farmasi, Makanan dan Minuman; 2) Seksi Bina Promosi Kesehatan; dan 3) Seksi Bina Pemberdayaan Masyarakat. c. Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, membawahkan : 1) Seksi Surveilans Epidemiologi, Imunisasi dan Kesehatan Matra; 2) Seksi Pemberantasan dan Pengendalian Penyakit; dan 3) Seksi Penyehatan Lingkungan. d. Bidang Program, membawahkan : 1) Seksi Penyusunan Program dan Penelitian/Pengembangan; 2) Seksi Monitoring, Evaluasi dan Informasi; dan 3) Seksi Akreditasi, Hukum dan Perizinan. (3) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab Kepala Dinas. (4) Bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas, dan dalam pelaksanaan tugasnya secara administratif dikoordinasikan oleh Sekretaris. (5) Sub Bagian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. (6) Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. BAB II TUGAS POKOK DAN FUNGSI Bagian Kesatu Dinas Kesehatan Pasal 4 (1) Dinas Kesehatan mempunyai tugas membantu Bupati dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah di bidang kesehatan. (2) Dinas Kesehatan dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Pasal 5 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Dinas Kesehatan menyelenggarakan fungsi : Tupoksi Dinas Kesehatan 4

a. penyusunan rencana dan pelaksanaan program pembangunan di bidang kesehatan kabupaten; b. pembinaan umum di bidang kesehatan yang meliputi pendekatan peningkatan (promosi), pencegahan (preventif), dan pengobatan (kuratif) serta pemulihan (rehabilitasi); c. penyelenggaraan penanggulangan bencana, pelayanan dan rehabilitasi serta dampak kesehatan; d. perumusan jumlah dan mutu serta jenis tenaga yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tugas di bidang kesehatan; e. pemberian pelayanan kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat; f. pembinaan teknis di bidang upaya pelayanan kesehatan sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah; g. pengawasan dan pengendalian terhadap perizinan di bidang upaya kesehatan, pekerjaan kefarmasian, makanan dan minuman; h. pelaksanaan tata usaha dinas; i. pembinaan terhadap Unit Pelaksanaan Teknis Dinas Kesehatan di bidang kesehatan; dan j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati, sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bagian Kedua S e k r e t a r i a t Pasal 6 Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan koordinasi perencanaan dan pembinaan kegiatan dan melaksanakan pelayanan administratif untuk menunjang tugas pokok seluruh satuan organisasi dalam lingkungan Dinas Kesehatan. Pasal 7 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Sekretariat menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan pelayanan administrasi di lingkungan Dinas Kesehatan; b. penyusunan rencanan program kerja kegiatan bagian ketatausahaan; c. penyelenggaraan pengumpulan, pengolahan, menganalisa dan menyajikan data ketatausahaan; d. penyiapan pelayanan administrasi, koordinasi dan pembinaan/ pengendalian dalam bidang umum dan kepegawaian, keuangan dan perlengkapan; e. penyelenggaraan koordinasi penerapan sistem disiplin dan etika tenaga kesehatan serta pemberian masukan dalam penyelesaian gugatan kasus pelanggaran di bidang kesehatan; Tupoksi Dinas Kesehatan 5

f. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan Dinas Kesehatan termasuk UPT Dinas Kesehatan; dan g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas, sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 8 (1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas : a. merencanakan, menganalisis kebutuhan pengadaan barang pakai habis di lingkungan Dinas Kesehatan termasuk UPT; b. mengumpulkan, mengelola, menganalisis dan menyajikan data kepegawaian; c. merencanakan dan menganalisa kebutuhan dan perencanaan pegawai, mutasi pegawai serta pengisian jabatan di lingkungan Dinas Kesehatan termasuk UPT; d. melaksanakan administrasi tata persuratan dan kearsipan kepegawaian, keprotokolan, rumah tangga serta pengelolaan urusan kepegawaian; e. melaksanakan pengawasan dan pembinaan disiplin/kinerja pegawai; f. melaksanakan koordinasi dengan lintas sektoral dalam pengangkatan, mutasi, penghargaan, urusan kesejahteraan pegawai dan sanksi bagi pegawai; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris, sesuai dengan tugas dan fungsinya. (2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas : a. menyusun rencana anggaran keuangan, belanja rumah tangga dinas dan mengelola administrasi keuangan serta pertanggung jawaban keuangan di lingkungan Dinas Kesehatan termasuk UPT; b. melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dalam pengadaan tanda terima/bukti setor pajak dan retribusi; c. melaksanakan pengawasan dan pembinaan kebendaharaan, tatausaha keuangan, tuntutan perbendaharaan dan ganti rugi serta melakukan verifikasi, pembukuan dan akuntansi; dan d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris, sesuai dengan tugas dan fungsinya. (3) Sub Bagian Perlengkapan mempunyai tugas : a menganalisa kebutuhan, pelaksanaan pengadaan dan pendistribusian barang inventaris/perlengkapan Dinas Kesehatan termasuk UPT; b c melaksanakan administrasi perlengkapan dan penyajian data inventaris/perlengkapan, serta melakukan perhitungan penyusutan barang inventaris; melaksanakan proses penerbitan surat izin pemakaian barang inventaris dan usul penerbitan Sertifkat Tanah Inventaris (SKP) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; Tupoksi Dinas Kesehatan 6

d e f menginventarisir perlengkapan, melaksanakan penyimpanan dan pengamanan barang inventaris; melaksanakan pengawasan dan pembinaan barang inventaris Dinas Kesehatan termasuk UPT; dan melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai bidang tugasnya. Bagian Ketiga Bidang Pelayanan Kesehatan Pasal 9 Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas pembinaan, pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan, kesehatan keluarga dan reproduksi serta pembinaan gizi masyarakat di Puskesmas dan institusi kesehatan pemerintah dan swasta. Pasal 10 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, Bidang Pelayanan Kesehatan menyelenggarakan fungsi : a. pengkoordinasian dengan lintas program dan lintas sektor dalam menyusun kebijakan dan pelaksanaan program pelayanan kesehatan, koordinasi dalam penetapan standart pelayanan kesehatan dan melakukan upaya-upaya untuk pengembangan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan, yakni Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP). b. penyelenggaraan penyusunan program kerja pelayanan kesehatan dasar dan rujukan, kesehatan keluarga dan reproduksi dan gizi masyarakat; c. pembinaan terhadap UPT Puskesmas dan institusi kesehatan swasta dalam memberikan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan, kesehatan keluarga dan reproduksi dan gizi masyarakat; d. perumusan kebijakan dan program pembangunan kesehatan di bidang pelayanan kesehatan, menelaah permohonan izin operasional sarana pelayanan kesehatan swasta, merumuskan standart pelayanan kesehatan, koordinasi dalam pengembangan pelayanan kesehatan dasar, sistem rujukan, kesehatan keluarga dan reproduksi, gizi masyarakat dan koordinasi dalam memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat; e. pelaksanaan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan pelayanan kesehatan dalam rangka peningkatan mutu pelayanan; f. pengkoordinasian dan ikut berperan serta dalam penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan bencana; g. pemberian bimbingan teknis di bidang bina pelayanan kesehatan dasar dan rujukan, kesehatan keluarga dan reproduksi dan gizi masyarakat; Tupoksi Dinas Kesehatan 7

h. pengevaluasian dan penyusunan laporan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang bina pelayanan kesehatan dasar dan rujukan, kesehatan keluarga dan reproduksi dan gizi masyarakat; dan i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas, sesuai bidang tugas dan fungsinya. Pasal 11 (1) Seksi Bina Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan mempunyai tugas : a. mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data dalam rangka merumuskan kebijakan dan penyusunan program kerja di bidangnya termasuk mengkoordinasi perencanaan kebutuhan sarana dan alat kesehatan; b. menyiapkan bahan untuk merumuskan standart pelayanan kesehatan dasar dan sistem rujukan; c. melaksanakan koordinasi dalam rangka penerbitan izin operasional sarana pelayanan kesehatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan; d. mengkoordinir pelaksanaan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat; e. melakukan pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelayanan kesehatan dasar, sistem rujukan di Puskesmas dan sarana kesehatan swasta lainnya; f. melakukan upaya pengembangan pelayanan kesehatan dalam rangka peningkatan mutu pelayanan kesehatan dasar yaitu pelayanan Puskesmas Keliling, upaya kesehatan gigi termasuk kesehatan gigi anak sekolah, upaya kesehatan mata, upaya kesehatan jiwa dan perawatan kesehatan masyarakat dan mengkoordinir pelaksana rujukan; g. mengevaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang bina pelayanan kesehatan dasar dan rujukan; dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang (2) Seksi Bina Kesehatan Keluarga dan Reproduksi mempunyai tugas : a. mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data dalam rangka merumuskan kebijakan dan penyusunan program kerja bidang tugasnya; b. mempersiapkan bahan perumusan standart pelayanan kesehatan keluarga dan reproduksi; c. mengkoordinir perizinan dan akreditasi sarana pelayanan kesehatan swasta (Klinik Bersalin dan Rumah Sakit Bersalin) dalam operasional pelayanan kesehatan ibu dan anak; Tupoksi Dinas Kesehatan 8

d. melakukan pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelayanan kesehatan keluarga dan reproduksi di Puskesmas dan sarana kesehatan swasta lainnya; e. melakukan upaya pengembangan pelayanan kesehatan dalam rangka peningkatan mutu pelayanan kesehatan keluarga dan reproduksi yaitu kesehatan ibu/anak, keluarga berencana, dan berperan serta dalam program pemberantasan penyakit menular seksual, kesehatan reproduksi remaja dan kesehatan usia lanjut; f. mengevaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang bina kesehatan keluarga dan reproduksi; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepada Bidang, (3) Seksi Bina Gizi Masyarakat mempunyai tugas : a. mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data dalam rangka merumuskan kebijakan dan penyusunan program kerja bidang tugasnya; b. menyiapkan bahan perumusan standart pelayanan bina gizi masyarakat; c. melakukan pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelayanan kesehatan bina gizi masyarakat di Puskesmas dan sarana kesehatan swasta lainnya; d. melakukan pemantauan status gizi masyarakat dan berkoordinasi lintas sektor dalam menerapkan sistem kewaspadaan pangan dan gizi; e. melakukan upaya pengembangan pelayanan kesehatan dalam rangka peningkatan mutu gizi institusi pemerintah, swasta dan masyarakat, serta upaya peningkatan gizi keluarga; f. menindaklanjuti masalah-masalah gizi yang timbul di masyarakat; g. mengevaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang bina gizi masyarakat; dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang, Bagian Keempat Bidang Bina Farmasi, Makanan, Minuman dan Promosi Kesehatan Pasal 12 Bidang Bina Farmasi, Makanan Minuman dan Promosi Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana kegiatan, program dan pembinaan bina farmasi, pengawasan dan penyehatan makanan & minuman, perbekalan kesehatan rumah tangga, promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. Tupoksi Dinas Kesehatan 9

Pasal 13 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, Bidang Bina Farmasi, Makanan-Minuman dan Promosi Kesehatan menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan rencana program kerja bina farmasi, makanan dan minuman, promosi kesehatan serta pemberdayaan masyarakat; b. pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan dalam urusan farmasi, pengawasan dan penyehatan makanan & minuman dan perbekalan rumah tangga dan promosi kesehatan serta pemberdayaan masyarakat. c. pengkoordiniran dan pengaturan kegiatan program farmasi, makanan dan minuman, promosi kesehatan serta pemberdayaan masyarakat; d. pengkoordinasian pelaksanaan investigasi KLB dan wabah keracunan makanan & minuman; e. pengkoordinasian lintas program dan sektoral mencari dukungan pembinaan farmasi, makanan dan minuman, promosi kesehatan serta pemberdayaan masyarakat; f. pengkoordinasian pelaksanaan advokasi, audensi dan presentasi untuk kepentingan intensifikasi dan ekstensifikasi program farmasi, makanan dan minuman, promosi kesehatan serta pemberdayaan masyarakat; g. pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta penyusunan laporan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang farmasi, makanan dan minuman, promosi kesehatan serta pemberdayaan masyarakat; dan h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas, sesuai bidang tugas dan fungsinya. Pasal 14 (1) Seksi Bina Farmasi Makanan dan Minuman mempunyai tugas : a. menyusun rencana program kerja bidang tugasnya; b. mengumpulkan, mengolah, menganalisa dan menyajikan data program farmasi, makanan dan minuman meliputi data pekerjaan kefarmasian, data sediaan farmasi dan data alat kesehatan, sarana produksi makanan, minuman dan perbekalan kesehatan rumah tangga; c. melaksakan koordinasi perencanaan kebutuhan obat dan alat kesehatan serta perbekalan kesehatan lainnya; d. melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian pengelolaan dan penggunaan obat, obat tradisional, alat kesehatan, sarana produksi dan distribusi makanan minuman, kosmetik dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT); e. melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian pekerjaan kefarmasian pada unit pelayanan kesehatan baik pemerintah maupun swasta; Tupoksi Dinas Kesehatan 10

f. melaksanakan koordinasi pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan obat, narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya; g. melaksanakan koordinasi investigasi penanggulangan keracunan makanan dan minuman; h. melaksanakan koordinasi pemberian rekomendasi, izin operasional pekerjaan kefarmasian, sarana produksi makanan minuman, sedia farmasi, komestik dan perbekalan rumah tangga dan alat kesehatan serta Surat Izin Kerja (SIK) pekerjaan kefarmasian; i. melaksanakan koordinasi lintas program dan atau sektoral dalam bidang farmasi makanan dan minuman; j. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil kegiatan bidang farmasi makanan dan minuman; dan k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang, (2) Seksi Bina Promosi Kesehatan mempunyai tugas : a. menyusun rencana kegiatan seksi promosi kesehatan; b. mengumpulkan, mengolah, menganalisa dan menyajikan data kegiatan promosi kesehatan; c. mengkoordinir pelaksanaan promosi kesehatan lintas program dengan melalui media massa, media cetak, media elektronik, grafika dan penyuluhan langsung; d. melaksanakan pengembangan manajemen dan metodologi/ desain promosi kesehatan; e. melaksanakan koordinasi lintas program dan atau sektoral dalam rangka pelaksanaan pembinaan promosi kesehatan; f. melaksanakan koordinasi pemberian rekomendasi dan izin usaha promosi di bidang kesehatan; g. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil kegiatan promosi kesehatan; dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang, (3) Seksi Bina Pemberdayaan masyarakat mempunyai tugas : a b menyusun rencana kegiatan bidang tugasnya; mengumpulkan, mengolah, menganalisa dan menyajikan data kegiatan pemberdayaan masyarakat meliputi upaya kesehatan berbasis masyarakat, upaya kesehatan institusi, upaya kesehatan olahraga dan desa siaga; c melaksanakan koordinasi pengembangan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan meliputi pengembangan desa siaga, Usaha Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM), Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM), Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), pengobat tradisional; Tupoksi Dinas Kesehatan 11

d melaksanakan koordinasi lintas program dan atau sektoral dalam rangka pelaksanaan pemberdayaan masyarakat; e melaksanakan koordinasi pemberian rekomendasi dan izin usaha di bidang pengobat tradisional; f melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil kegiatan pemberdayaan masyarakat ; dan g melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang, Bagian Kelima Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Pasal 15 Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang pemberantasan dan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan. Pasal 16 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15, Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan rencana kegiatan dan program kerja pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan; b. penyiapan perumusan kebijakan di bidang surveilans epidemiologi, imunisasi dan kesehatan matra, pemberantasan dan pengendalian penyakit menular langsung, bersumber binatang, tidak menular, dan penyehatan lingkungan; c. pelaksanaan kebijakan di bidang surveilans epidemiologi, imunisasi dan kesehatan matra, pemberantasan dan pengendalian penyakit menular langsung, bersumber binatang, tidak menular, dan penyehatan lingkungan; d. penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang surveilans epidemiologi, imunisasi dan kesehatan matra, pemberantasan dan pengendalian penyakit menular langsung, bersumber binatang, tidak menular, dan penyehatan lingkungan; e. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pada bidang tugasnya; dan f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 17 (1) Seksi Survielans Epidemiologi, Imunisasi dan Kesehatan Matra mempunyai tugas : Tupoksi Dinas Kesehatan 12

a. menyusun perencana program surveilans epidemiologi, imunisasi, kesehatan matra, kesehatan haji, kesehatan transmigrasi dan karantina kesehatan; b. menyusun standarisasi, norma, pedoman, kriteria dan prosedur program surveilans epidemiologi, imunisasi, kesehatan matra, kesehatan haji, kesehatan transmigrasi dan karantina kesehatan; c. melaksanakan pengumpulan, pengolahan, analisa data serta pelaksanaan pengkajian dan diseminasi hasil surveilans epidemiologi; d. menyelenggarakan Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) dan investigasi serta penanggulangan KLB penyakit dan masalah kesehatan; e. melaksanakan program imunisasi untuk memberikan perlindungan kekebalan pada masyarakat terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi; f. melaksanakan kegiatan kesehatan matra untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat dalam menghadapi kondisi matra agar tetap sehat; g. memberikan bimbingan teknis dan pengembangan kemitraan lintas sektor/program surveilans epidemiologi, imunisasi, kesehatan matra meliputi kesehatan haji, kesehatan transmigrasi, kesehatan bencana dan karantina kesehatan; h. mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan di bidang surveilans epidemiologi, imunisasi, kesehatan matra, kesehatan haji, kesehatan transmigrasi dan karantina kesehatan; dan i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang, (2) Seksi Pemberantasan dan Pengendalian Penyakit mempunyai tugas : a. menyusun program pemberantasan dan pengendalian penyakit menular langsung, pemberantasan dan pengendalian penyakit menular tidak langsung (penyakit tidak menular) serta pemberantasan dan pengendalian penyakit bersumber binatang; b. menyusun standarisasi, norma, pedoman, kriteria dan prosedur program pemberantasan dan pengendalian penyakit menular langsung, pemberantasan dan pengendalian penyakit menular tidak langsung (penyakit tidak menular) serta pemberantasan dan pengendalian penyakit bersumber binatang; c. melaksanaan upaya eradikasi, eliminasi dan reduksi dalam rangka pemberantasan dan pengendalian penyakit menular langsung, pemberantasan dan pengendalian penyakit menular tidak langsung (penyakit tidak menular) serta pemberantasan dan pengendalian penyakit bersumber binatang; Tupoksi Dinas Kesehatan 13

d. melaksanaan koordinasi lintas program dan sektoral dalam upaya pemberantan dan pengendalian penyakit menular langsung, tidak langsung dan penyakit bersumber binatang; e. memberikan bimbingan teknis program pemberantasan dan pengendalian penyakit menular langsung, pemberantasan dan pengendalian penyakit menular tidak langsung (penyakit tidak menular) serta pemberantasan dan pengendalian penyakit bersumber binatang; f. mengevaluasi dan menyusun laporan program pemberantasan dan pengendalian penyakit menular langsung, pemberantasan dan pengendalian penyakit menular tidak langsung (penyakit tidak menular) serta pemberantasan dan pengendalian penyakit bersumber binatang; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya. (3) Seksi Penyehatan Lingkungan mempunyai tugas : a. menyusun perencanaan program penyehatan air, pengamanan limbah, jamban keluarga, penmyehatan tempat-tempat umum/tempat-tempat industri, penyehatan makanan minuman, penyehatan perumahan, pengendalian vektor/pembuangan sampah, sanitasi darurat; b. menyusun standarisasi, norma, pedoman, kriteria, rekomendasi dan prosedur program penyehatan air, pengamanan limbah, jamban keluarga, penmyehatan tempat-tempat umum/tempattempat industri, penyehatan makanan minuman, penyehatan perumahan, pengendalian vektor/pembuangan; c. melaksanakan program penyehatan lingkungan penyehatan air, pengamanan limbah, jamban keluarga, penyehatan tempattempat umum/tempat-tempat industri, penyehatan makanan minuman, penmyehatan perumahan, pengendalian vektor/pembuangan; d. mengukur kualitas lingkungan fisik, kimia, biologi dan udara; e. melaksanakan koordinasi lintas sektor dan program dalam rangka analisis dampak lingkungan (AMDAL), upaya penyehatan lingkungan (UPL), upaya kualitas lingkungan (UKL) dengan melibatkan peran serta masyarakat dan lembaga sosial masyarakat; f. melaksanakan bimbingan teknis program penyehatan air, pengamanan limbah, jamban keluarga, penyehatan tempattempat umum/tempat-tempat industri, penyehatan makanan minuman, penyehatan perumahan, pengendalian vektor/ pembuangan; g. mengevaluasi dan menyusun laporan program penyehatan air, pengawasan kualitas lingkungan, penyehatan kawasan dan sanitasi darurat, sanitasi makanan dan bahan pangan serta pengamanan limbah; dan Tupoksi Dinas Kesehatan 14

h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang, Bagian Keenam Bidang Perencanaan dan Pengendalian Program Pasal 18 Bidang Perencanaan dan Pengendalian Program mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis perencanaan dan pengendalian program Dinas Kesehatan. Pasal 19 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18, Bidang Perencanaan dan Pengendalian Program menyelenggarakan fungsi : a. penyelenggaraan penyusunan, perencanaan dan pengembangan program di bidang kesehatan; b. pengkoordinasian dalam menetapkan perencanaan strategis pembangunan kesehatan dan membantu penetapan kebijakan pembangunan yang berwawasan kesehatan serta perumusan manajemen kesehatan termasuk sarana dan prasarana kesehatan; c. pengkoordinasian pembinaan dan pengendalian program kesehatan, pengelolaan manajemen data dan informasi kesehatan; d. pengkoordinasian perencanaan kebutuhan dan penetapan pegawai di lingkungan Dinas Kesehatan termasuk UPT; e. pengkoordinasian dan pengaturan semua kegiatan program perencanaan dan pengembangan program; f. pengkoordinasian pemberian akreditasi dan perizinan sarana kesehatan, produk industri makanan, minuman dan bahannya milik pemerintah/swasta; g. pengkoordinasian lintas program dan sektoral dalam melaksanakan advokasi, audiensi dan persentasi untuk kepentingan intensifikasi dan extensifikasi program kesehatan; h. pemantauan dan pengevalusian kemajuan kegiatan dan program kesehatan; dan i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas, sesuai bidang tugas dan fungsinya. Pasal 20 (1) Seksi Penyusunan Program dan Penelitian / Pengembangan mempunyai tugas : a. menyusun perencanaan program kerja dan kegiatan di bidang tugasnya; Tupoksi Dinas Kesehatan 15

b. melaksanakan koordinasi penyusunan perencanaan strategi pembangunan kesehatan, merumuskan kebijakan pembangunan berwawasan kesehatan, system pembiayaan kesehatan dan perumusan manajemen kesehatan termasuk sarana dan prasarana kesehatan; c. melaksanakan koordinasi penyusunan perencanaan pembangunan kesehatan yang bersumber dana bantuan luar negeri; d. mengkoordinir pelaksanaan dan pembuatan Daftar Urut Kegiatan dan Daftar Urut Program Daerah (DUKDA/DUPDA) Dinas Kesehatan dan UPT yang diusulkan melalui APBD Kabupaten; e. mengkoordinir pelaksanaan penyusunan dan pembahasan DUK/DUP Dinas Kesehatan dan UPT yang diusulkan melalui APBD Provinsi, APBN termasuk bantuan luar negeri; f. menyelenggarakan pemantauan pelaksanaan penjabaran rencana strategis pembangunan kesehatan; g. mengembangkan metodologi pemecahan masalah di bidang kesehatan dengan melibatkan peran lintas program dan atau sektoral; h. melaksanakan kegiatan survey dan penelitian dalam rangka pengembangan intensifikasi dan extensifikasi evaluasi program kesehatan serta penetapan tim pembina dan tim penelitian; i. mengadakan koordinasi pembinaan teknis kegiatan penelitian dan pengembangan program kesehatan; j. melaksanakan pembahasan ilmiah untuk penyeleksian proposal penelitian dan mengkoordinir pertemuan pembahasan protokol lokakarya penelitian; dan k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas, sesuai bidang tugas dan fungsinya. (2) Seksi Monitoring, Evaluasi dan Informasi mempunyai tugas : a. menyusun rencana program kerja di bidang tugasnya; b. melaksanakan pengembangan system/metodologi manajemen data, evaluasi dan pelaporan; c. melaksanakan pengumpulan, pengolahan, analisis data program terpadu; d. mengkoordinir dan melaksanakan Laporan Akuntabilitas Kinerja Insatansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kesehatan; e. menyelenggarakan koordinasi penilaian kinerja organisasi unit pelayanan kesehatan termasuk pemerintah/swasta; f. menyelenggarakn pembinaan, pengawasan dan pengendalian program kesehatan terpadu (SP2TP); g. melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil kegiatan; Tupoksi Dinas Kesehatan 16

h. mengadakan koordinasi lintas program dan sektoral dalam upaya evaluasi dan pelaporan; i. mengidentifikasi dan perumusan kebutuhan data informasi kesehatan, serta system informasi kesehatan; j. mengembangkan tekhnologi sumber daya informasi kesehatan serta pelayanan data informasi; k. melaksanakan koordinasi dan integrasi system informasi kesehatan serta menyajikan data informasi kesehatan; l. mengembangkan system informasi kesehatan daerah (SIKDA) dan membina system manajemen (SIM )Upaya Kesehatan; dan m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang, (3) Seksi Akreditasi, Hukum dan Perizinan mempunyai tugas : a. melaksanakan koordinasi dalam pembuatan perizinan dan akreditasi kesehatan terhadap sarana kesehatan, pekerjaan kefarmasian, industri makanan dan minuman milik pemerintah/ swasta dalam dan luar negeri; b. melaksanakan koordinasi dalam penerbitan surat izin kerja tenaga kesehatan; c. melaksanakan pembinaan teknis dan akreditasi kegiatan pendidikan dan pelatihan; d. melaksanakan koordinasi dan integrasi serta pengawasan aplikasi/implikasi produk hukum bidang kesehatan; e. melaksanakan koordinasi pengusulan produk hukum di bidang kesehatan; f. melaksanakan pembinaan dan pengawasan perizinan terhadap sarana pelayanan kesehatan sesuai peraturan perundangundangan; g. melaksanakan koordinasi perizinan dengan lintas sektor; dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang, BAB IV KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 21 (1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Pemerintah Daerah sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. Tupoksi Dinas Kesehatan 17

(2) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang diatur dan diberikan berdasarkan peraturan perundang-undangan. (3) Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk. (4) Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. (5) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas sesuai dengan peraturan perundang-undangan. BAB V TATA KERJA Pasal 22 Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Dinas dan pimpinan satuan organisasi serta kelompok tenaga fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar dinas/instansi lainnya. Pasal 23 Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya masing-masing, mengkoordinasikan bawahannya dan memberikan bimbingan serta petunjuk-petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya, bila terjadi penyimpangan akan mengambil langkahlangkah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 24 Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masingmasing serta menyampaikan laporan secara berjenjang. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 25 Pada saat berlakunya Peraturan Bupati ini, maka Keputusan Bupati Musi Rawas Nomor 10 Tahun 2003 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi. Tupoksi Dinas Kesehatan 18

Pasal 26 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Musi Rawas. Diundangkan di Lubuklinggau, pada tanggal 6 Mei 2008. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS, dto MUKTI SULAIMAN Ditetapkan di Lubuklinggau, pada tanggal 5 Mei 2008. BU PATI MU SI RA WAS, dto RIDWAN MU K TI BERITA DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2008 NOMOR 42 Tupoksi Dinas Kesehatan 19