BAB I PENDAHULUAN. Suatu media baru yang telah kita gunakan saat ini adalah media cyber yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan banyak orang karena dengan internet kita bisa mengakses dan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. alat pemasaran yang disebut dengan bauran pemasaran(marketing mix). Marketing

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhannya sehari-hari, baik itu kebutuhan yang bersifat primer

BAB I PENDAHULUAN. beberapa kebutuhan lain yang lebih penting. Mereka yang mampu menguasai

BAB I PENDAHULUAN. yang membayar harga barang yang dijual. Faktor offline store atau toko

BAB I PENDAHULUAN. cara maupun arah proses transaksi finansial. Pengguna internet telah memberikan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnis melalui media elektronik. Salah satu bentuk e-business yang

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Kecanggihan komunikasi di era modern seperti saat ini kian. memudahkan banyak orang melakukan segala hal. Salah satu kecanggihan

BAB I PENDAHULUAN. faktor penting, salah satunya adalah kepuasan pelanggan yang merupakan isu

BAB I PENDAHULUAN. penting. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap keuntungan suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan Teknologi Internet (IT). Dengan internet pelaku bisnis tidak lagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan sistem perekonomian dari tradisional ke modern memberi

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., MA. Pertemuan 9:Pemanfaatan Analitik pada Aktivitas Pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. mengherankan jika suatu badan usaha swasta maupun pemerintah berlombalomba

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern mendorong berbagai macam

BAB 1 PENDAHULUAN. dari pendayagunaan teknologi khususnya teknologi informasi. Penjualan elektronik atau yang akrab di sebut e-commerce ( electronic

BAB VI HUBUNGAN PELANGGAN

BAB 11 DISTRIBUSI. Jenis Saluran Pemasaran Online

BAB 1 PENDAHULUAN. pada perkembangan dari sistem informasi. E-commerce adalah salah satu

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan industri e-commerce atau perdagangan elektronik,

BAB I PENDAHULUAN. Telepon seluler saat ini telah menjadi alat komunikasi serta informasi

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi banyak orang yang terus berpacu untuk. melalui teknologi yaitu internet karena dalam jangka waktu ini banyak

PENGENALAN E-COMMERCE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. barang maupun jasa secara online, berbelanja barang secara online kini telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam dunia bisnis penjualan dan pemasaran merupakan bagian yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan jumlah pengguna internet di Indonesia saat ini sedang

Sub Pokok Bahasan. e - commerce vs e business. Konsep dan Definisi EC. Teknologi e-commerce 21/11/2015

PEMANFAATAN E-COMMERCE DALAM DUNIA BISNIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara berkembang dimana masyarakatnya sangat

Bab I. Pendahuluan. Teknologi merupakan salah satu aspek yang sangat mempengaruhi kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi saat ini semakin pesat, sehingga dapat mengubah gaya

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pada gadget dan kecenderungan beraktivitas di dunia maya (Vivanews,

PEMASARAN LANGSUNG DAN ON-LINE

BAB 1 PENDAHULUAN. dibidang perdagangan eceran yang berbentuk toko, minimarket, departement

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti sekolah, perkantoran, perbankan, penyedia jasa, dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu gaya hidup masyarakat saaat ini ikut berubah karena pengaruh dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

E-COMMERCE. Oleh: Nama : Ana Udayana NIM : Kelas : E-COMMERCE5(SI054)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rumah Sepatu Shop merupakan sebuah toko sepatu yang menjual bermacam-macam

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pembelian (Lee et al., 2011). Zeithaml et al. (2013) berpendapat bahwa

BAB I PENDAHULUAN. sarana jasa pengiriman. Bisnis jasa pengiriman di dalam negeri beberapa tahun

PEMASARAN ONLINE (Manfaat, Keuntungan & Cara Kerjanya)

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jasa pelayanan perbankan dari tahun ke tahun selalu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang yang dapat

E-Marketing. dalam Strategi Pemasaran MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

BAB I PENDAHULUAN. internet sampai pada bulan Juni 2016 melebihi 3,68 miliar. Meskipun penetrasi

BAB I PENDAHULUAN. beredar memenuhi pasar, mengakibatkan perusahaan berlomba-lomba

TUGAS KARYA ILMIAH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INTERNET DALAM BISNIS SUATU PERUSAHAAN E-COMMERCE NAMA : ADI KURNIAWAN NIM :

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi, dan internet

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini menjelaskan konsep e-crm, commitment, trust, perceived value,

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat strategi baru bagi perusahaan untuk mempertahankan pelanggan dan untuk

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyak pengusaha baru yang masuk ke bisnis ritel, baik dalam skala kecil

LAMPIRAN. Kuisioner Analisis Perancangan Sistem Penjualan Berbasis Web untuk Pelanggan. Pada Bengkel I-Mechanic

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan mempunyai tujuan utama untuk mendapatkan profit

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah berhasil tidaknya kita dalam menarik perhatian calon konsumen agar bisa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan suatu proses sosial yang melibatkan kegiatan-kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

10 c. Persepsi sikap terhadap penggunaan (attitude) d. Persepsi minat perilaku (behavioral intention to use) Persepsi pengguna terhadap manfaat teknol

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Makin majunya teknologi pada dasawarsa ini telah mengubah sebuah kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Barter adalah kegiatan tukar-menukar barang atau jasa yang terjadi tanpa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Bidang dan Objek Kuliah Kerja Praktek. Perkembangan bisnis kini telah tumbuh dengan pesat.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODE KAJIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Metoda Kerja Kerangka Pemikiran Konseptual

mengenai strategi bauran pemasaran eceran yakni keragaman produk (product

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya. Persaingan semakin

BAB I PENDAHULUAN. online. Membahas mengenai tingkat kepuasan online atau dikenal dengan istilah

BAB I PENDAHULUAN. seperti sistem perdagangan dan sistem pemasaran. Dahulu jika kita ingin

JURNAL 1 : POTENSI ADOPSI STRATEGI E-COMMERCE UNTUK DI LIBYA.

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini penggunaan teknologi internet menjadi sangat penting bagi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Soal soal Manajemen Pemasaran 2EA Yang termasuk ke dalam faktor-faktor pribadi pada pasar konsumen. Soal Pasar Konsumen. adalah...

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan informasi saat ini semakin pesat, mendorong banyak

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin majunya perkembangan teknologi informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan media internet adalah e-government (layanan pemerintahan melalui

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab dua ini akan dijelaskan beberapa teori tentang belanja online

L 31. L. 44 Tampilan Layar Distributor Halaman Promosi. L. 45 Tampilan Layar Distributor L- 1 Halaman Komplain

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Toko Variasi 53 Bandung, pengunjung Toko Variasi 53 Bandung menjadi

I. PENDAHULUAN. negara- negara ASEAN yang lain. Hal ini disebabkan pemerintah Indonesia telah

I. PENDAHULUAN. Salah satu bentuk teknologi informasi yang berkembang pesat sejak

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dalam rangka menyusun suatu laporan. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh

I. PENDAHULUAN. (interconnection networking), yaitu suatu koneksi antar jaringan komputer.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

KARYA ILMIAH E-COMMERCE PEDOMAN dalam E-COMMERCE

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu media baru yang telah kita gunakan saat ini adalah media cyber yang kita sebut dengan internet (International Network), internet saat ini sangat menujang kegiatan pemasaran, baik bisnis ritel maupun non-ritel. Menurut Hoffman dan Novak (1996), perbedaan internet dengan media lain adalah: Internet menyediakan sebuah model media komunikasi dari kelompok ke kelompok di mana konsumen dapat berinteraksi melalui media ini dengan perusahaan yang berusaha memberikan penawaran kepada mereka. Misalnya pengadaan forum diskusi, forum chat, atau komunitas virtual. Konsumen dapat berinteraksi dengan media ini. Mereka dapat secara langsung mengontrol pesan atau permintaan informasi lebih lanjut dengan lebih mudah. Hal ini memberikan perbedaan signifikan antara internet dengan media pemasaran tradisional. Karena dalam pemasaran tradisional, konsumen lebih cenderung bersikap pasif. Konsumen dapat memberikan masukan terfokus komersial ke media. Hal ini tidak dimungkinkan pada media pemasaran tradisional. Hal ini terjadi ketika konsumen memberikan kontribusi terhadap perusahaan atau memberi masukan melalui forum diskusi tentang produk spesifik. Ketika konsumen mengirimkan pesan/ respon, otomatis secara aktif konsumen menambahkan masukan mengenai produk yang sedang didiskusikan. 1

Perusahaan juga tidak cukup hanya memasarkan produknya, tetapi perlu mengkomunikasikan dengan baik dan jelas kepada konsumen. Maka dari itu perusahaan perlu mengkomunikasikan produk dan perusahaannya secara tepat kepada pasar sasarannya, dengan tujuan utama untuk mempertahankan pelanggan yang loyal dan juga menarik pelanggan baru. Untuk dapat melakukan komunikasi dengan pasar target, perusahaan dapat melakukan aktivitas promosi sekaligus penjualan melalui internet. Sebagian perusahaan modern yang memiliki sistem komputer pada bidang usaha atau bisnisnya, dapat menerapkan sistem perancangan website. Internet dapat diakses dengan cara teknis sebagai berikut: - Menghubungkan komputer dengan server/provider, misalnya telkom, centrin, melsa, radnet, dan lain-lain. - Membuka layar yang diiginkan dengan Windows Explorer Akses internet dapat dibagi dengan beberapa cara, yaitu: - Menggunakan internet cable. - Menggunakan jaringan telepon. - Menggunakan wireless network. Sebuah situs internet dirancang oleh suatu perusahaan yang ingin menjangkau konsumen melalui media komputer, hal ini memiliki keunggulan daripada perdagangan konvensional atau pemasaran tradisional, melalui internet 2

konsumen bisa berhubungan dengan produsen, melihat alternatif pilihan produk, sekaligus dapat membeli produk tertentu jika menginginkannya, padahal secara fisik, konsumen bisa saja berada di rumah, atau tempat lain yang jauh dari produsen. Ini adalah salah satu keunggulan internet yang menyediakan sarana informasi global. Sebuah perusahaan yang memiliki situs internet sendiri bisa memberikan servis tertentu pada konsumen, misalnya menyediakan pelayanan antar, dengan cara pembayaran dimuka, dengan memasukan nomor kartu kredit ke segmen yang sudah disediakan. Tentunya perusahaan yang menyediakan pelayanan servis tersebut memiliki nomor nasabah, di mana perusahaan tersebut menjadi salah satu merchant suatu bank, misalnya Citibank, BCA, Lippo, dan lain-lain. Dengan adanya kelebihan yang dimilki internet, apakah ada kekurangan yang dimilki internet? Khususnya kualitas jasa layanan ritel (Internet Retail Service Quality) dari sudut pandang konsumen. Apakah pelayanan jasa ritel telah memuaskan konsumen secara umum, atau belum? Di sini akan dibahas lebih jauh mengenai persepsi konsumen pada layanan jasa ritel internet yang cakupannya adalah kalangan mahasiswa. Kualitas jasa layanan ritel internet akan disebut Internet Retail Service Quality(IRSQ). Selanjutnya penulis akan menuangkan penelitian ini dengan judul : Analisis Persepsi Konsumen Tentang Kualitas Jasa Layanan Ritel Internet (Studi kasus pada kalangan mahasiswa) 3

1.2 Identifikasi Masalah Dengan adanya pelayanan jasa ritel melalui internet, perlu diketahui kualitas yang dirasakan konsumen dari aspek-aspek yang berfokus pada sudut pandang konsumen. Konsumen memiliki penilaian tertentu untuk kualitas layanan jasa ritel di internet. Adapun masalah yang dihadapi sehubungan dengan aktivitas pelayanan jasa ritel melalui internet adalah : 1. Bagaimana kinerja layanan jasa ritel di internet? 2. Bagaimana persepsi konsumen mengenai akses internet? 3. Apakah layanan jasa ritel di internet memberikan suatu jaminan keamanan yang dirasakan konsumen? 4. Apakah konsumen merasakan sensasi saat mengunjungi layanan jasa ritel internet? 5. Apakah layanan jasa ritel internet memberikan informasi yang diperlukan oleh konsumen? 1.3. Tujuan Penelitian Dengan adanya rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sebagai berikut: 1. Persepsi konsumen mengenai kinerja penyedia layanan jasa ritel di internet.. 2. Persepsi konsumen mengenai akses internet. 3. Persepsi konsumen mengenai kemanan di internet 4. Persepsi konsumen mengenai sensasi pada layanan ritel internet. 4

5. Persepsi konsumen mengenai informasi yang diperoleh dari internet 1.4. Maksud Dan Kegunaan Penelitian Maksud penulis melakukan penelitian adalah sebagai berikut : 1. Menambah pengetahuan dan pengalaman penulis di bidang Manajemen Pemasaran yang berfokus pada Internet Retail Service Quality, atau kualitas pelayanan jasa retail melalui internet. 2. Mengetahui sejauh mana persepsi konsumen pada layanan jasa ritel di internet. 3. Untuk membandingkan sejauh mana teori-teori yang telah didapat di perkuliahan dan praktek yang ada dalam kehidupan sehari-hari. 4. Mencoba memberikan sumbangan pemikiran atas analisis yang telah dilakukan sebatas kemampuan penulis kepada objek penelitian. Kegunaan penelitian ini antara lain agar dapat memberikan hasil yang bermanfaat bagi : 1. Bagi perusahaan yang memasarkan produknya melalui media internet, sebagai input atau masukan dan bahan pertimbangan dalam mememberikan pelayanan pada konsumen, mengetahui aspek-aspek yang dilihat dari sudut pandang konsumen. 2. Bagi penulis sendiri, sebagai suatu kesempatan untuk belajar dan mendalami masalah-masalah internet yang ada pada masyarakat, khususnya pengguna komputer. 5

3. Bagi pihak lain, agar dapat menjadi masukan untuk penelitian yang lebih mendalam mengenai aktivitas internet dan bagaimana menerapkannya bagi perusahaan penyedia jasa pelayanan internet. 1.5 Kerangka Pemikiran Dengan adanya layanan jasa ritel di internet. Jasa yang diberikan oleh pelayanan internet ini harus dimengerti oleh konsumen. Pelayanan jasa ritel di internet ini tidak hanya sekedar pelayanan yang bentuknya produk. Layanan jasa ritel di internet memilki proses yang membuat para konsumen dapat mengakses halaman-halaman interaktif yang disebut dengan web pages atau biasanya berbentuk file yang formatnya HTML. Peranan layanan jasa ritel internet (Hagel and Armstrong, 1997) yaitu membawa konsumen lebih dekat dengan pengecer melalui bauran pemasaran, yang pada hakekatnya merupakan suatu jaringan interaktif Manfaat layanan jasa di internet/on-line marketing bagi pembeli potensial(philip Kotler, 2000): 1. Kemudahan: Para pelanggan dapat memesan produk 24 jam di manapun mereka berada. 2. Informasi: Para pelanggan dapat memperoleh banyak informasi komparatif tentang perusahaan, produk, dan pesaing. 3. Rongrongan yang lebih sedikit: Para pelanggan tidak perlu menghadapi atau melayani bujukan dan faktor-faktor emosional. 6

Selain manfaat yang diperoleh dalam pemasaran on-line, juga ada beberapa tantangan yang dihadapi pemasaran on-line(philip Kotler, 2002), diantaranya: 1. Paparan dan pembelian konsumen yang terbatas, karena pengguna internet lebih banyak menjelajah daripada membeli. Hanya sekitar 18 persen penjelajah (surfer) yang benar-benar menggunakan web secara teratur untuk berbelanja atau mendapatkan layanan komersial seperti informasi perjalanan. 2. Psikografik dan demografik yang tidak simetris, karena pengguna online lebih berorientasi ke kalangan atas dan teknis dibanding populasi umum, menjadika mereka ideal untuk komputer, barang elektronik dan layanan finansial namun kurang ideal untuk produk-produk pada umumnya. 3. Kacau, karena interet menawarkan jutaan situs dan volume informasi yang jumlahnya mengejutkan. Menjelejah internet mungkin saja mengecewakan, banyak situs yang dilewatkan begitu saja dan bahkan situs yang dikunjungi harus mendapat perhatian pengunjung hanya dalam delapan detik atau akan ditinggalkan karena pengunjung beralih ke situs lain. Setelah kita mengetahui manfaat yang diberikan oleh penggunaan layanan jasa ritel di internet, maka perlu diketahui komponen-komponen Internet Retail Service Quality. 7

Konsep Internet Retail Service Quality dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Internet: Internet adalah jaringan Web global yang memungkinkan komunikasi global yang cepat dan terdesentralisasi (Philip Kotler, 2002) 2. Retail : Semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang atau jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan bukan bisnis(philip Kotler, 2002) 3. Service : Adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apa pun (Philip Kotler, 2002). 4. Quality : Suatu kondisi fisik, sifat, dan kegunaan suatu barang yang dapat memberi kepuasan konsumen secara fisik maupu psikologis, sesuai dengan nilai uang yang dikeluarkan (Drs Suyadi Prawirosentono.MBA, 2000) Internet Retail Service Quality memiliki komponen-komponen sebagai berikut (Janda, Troccia, dan Gwinner(2002)): 1. Kinerja : Seberapa baik suatu pemasar on-line memenuhi rangkaian tugas yang diharapkan pelanggan, pencapaian meliputi pengiriman dan pemenuhan efisiensi transaksi. 2. Akses : Sejauh mana para pemasar on-line menyediakan ragam produk secara luas dari seluruh dunia? Akses meliputi variasi dan universal. 8

3. Keamanan : Sejauh mana para pemasar on-line membantu perkembangan persepsi kepercayaan, jaminan, dan kebebasan dari resiko? Perhatian keamanan meliputi isu keuangan dan bukan keuangan. 4. Sensasi : Sejauh mana penyedia layanan internet memberikan perhatian aspek estetika dari pengalaman berbelanja. 5. Informasi :Sejauh mana alam informasi yang disediakan oleh pemasar on-line? Informasi meliputi kuantitas dan pertimbangan kredibilitas. 1.6 Metoda Penelitian Metoda penelitian yang akan digunakan oleh penulis adalah termasuk metoda deskriptif analisis, yaitu metoda yang melukiskan, memaparkan, dan melaporkan suatu keadaan yang sebenarnya, sehingga dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya dengan jelas. Sedangkan data yang diperoleh akan diolah dengan mengunakan statistik deskriptif. Statistik yang akan digunakan adalah rata-rata. Dalam penelitian ini, hasil yang diperoleh akan diolah secara matematis, untuk mengetahui nilai rata-rata. Setelah nilai tersebut diperoleh, maka kita dapat mengetahui persepsi responden mengenai masalah layanan jasa ritel di internet. 9

1.6.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian ini menggunakan satu variabel yaitu : Internet Retail Service Quality. Operasionalisasi variabel ini dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1.1 Operasianalisasi Variabel Variabel : Layanan jasa ritel di internet (IRSQ). Sub Variabel : Kinerja Akses Keamanan Sensasi Informasi Indikator : Kinerja : Kemudahan formulir pemesanan, kecepatan konfirmasi, kecepatan loading times, ketelitian proses, kecepatan pesanan secara on-line, kebijakan pengembalian produk. Akses : Keanekaragaman produk, keunikannya, dan pendukung website Keamanan : Keamanan berbelanja, privatisasi transaksi Sensasi : Layanan khusus, tampilan produk, testimonial, perasaan menjadi bagian komunitas pelanggan. 10

Skala : Interval Informasi : Ketersediaan produk, info produk terpercaya, reputasi informasi, keakuratan informasi. 1.6.2 Jenis dan Sumber Data a.data Primer Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumbernya dan dicatat serta diamati yang berupa data hasil angket yang diberikan pada konsumen mengenai persepsi kualitas layanan jasa ritel internet. b.data Sekunder Data sekunder diperoleh dari buku-buku, artikel, majalah, dan bahan-bahan perkuliahan yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti untuk melengkapi data yang diperoleh. 1.6.3 Metoda Pengumpulan Data Metoda yang dipakai untuk memperoleh data yang diperlukan adalah sebagai berikut : 1. Penelitian lapangan, yaitu suatu penelitian untuk memperoleh data primer. Data primer adalah data yang bersumber dari konsumen yang diperoleh melalui angket. 2. Penelitian kepustakaan, yaitu studi kepustakaan yang dilakukan untuk mendapatkan data sekunder sebagai dasar untuk melakukan studi lapangan. 11

1.6.4 Metoda Pengolahan Data Cara dalam pengolahan data yang diperoleh adalah sebagai berikut: Perhitungan yang digunakan untuk rata-rata dan nilai skor adalah: Rata-rata: Nilai Skor: x X = n Skor = X 5 (nilai angka tertinggi) Skor tertinggi = 1 atau berarti 100% Untuk pengambilan sampel, akan digunakan teknik purposive sampling, peneliti memilih sampel yang dianggap mengetahui masalah yang akan diteliti. Jumlah sampel yang akan digunakan sebanyak 30 orang, yang fokusnya adalah mahasiswa. 12