PENUNTUN KETRAMPILAN KLINIS PEMERIKSAAN RADIOGRAFI TORAKS BLOK 2.6 GANGGUAN RESPIRASI. Edisi 1, 2016

dokumen-dokumen yang mirip
PENUNTUN KETERAMPILAN KLINIK IV BLOK 2.5 (RONTGEN)

Kontributor: 1. Thoraks 3: Pemeriksaan Fisik Paru Lengkap: dr. Irvan Medison SpP(K) dr. Yessy Susanty Sabri SpP(K) dr. Finny Fitri Yanny, SpA(K)

Pembacaan Foto Rontgen Toraks Jantung

BUKU PANDUAN KERJA KETERAMPILAN PEMERIKSAAN

MAKALAH TENTANG THORAX

3.2.7 RADIOLOGI JANTUNG DR. ROZZETY

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. Tempat / tanggal lahir : Kuala Lumpur, Malaysia / 24 November 1987

Diagnostic Radiology. Thorax-Mediastinum. Disusun oleh JB.Prasodjo.dr.,Sp.Rad. SMF.Ro.FKUNS/RSDM

PENUNTUN CSL Keterampilan Interpretasi Foto Thorax

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENILAIAN KETERAMPILAN KELAINAN THORAX (ANAMNESIS + PEMERIKSAAAN FISIK)

Ekspertise Efusi Pleura

&Biery 1999). Pada pandangan lateral secara radiografi (Gambar 24) terdapat tanda arah panah sebagai arah pembesaran dan warna sebagai tanda

X- foto thorax PA Cor: CTR > 50%, segmen pulmonal menonjol, LVH. Pulmones: hila tidak melebar, trakea lurus ditengah, parenkim paru tidak tampak

Keterampilan Klinis PEMERIKSAAN FISIS SISTIM RESPIRASI

ALAT DAN BAHAN. 2 buah penggaris / mistar. Pulpen. Kapas dan alkohol SKENARIO SESAK NAFAS

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Hormat kami, Penulis

TUGAS REFERAT RADIOLOGI FOTO THORAX. Penyusun : Ficky Errica S. Ked Pembimbing : dr. Tuty S. Sp.Rad SMF RADIOLOGI RSUD SIDOARJO

BAB 3 GAMBARAN RADIOGRAFI KALSIFIKASI ARTERI KAROTID. Tindakan membaca foto roentgen haruslah didasari dengan kemampuan

BAB 2 SENDI TEMPOROMANDIBULA. Temporomandibula merupakan sendi yang paling kompleks yang dapat

sebab, diantaranya adalah karena lingkungan dan sosial.hal ini

Movement Of The Thorax : Pendekatan Kinesiologi

Teknik Radiografi Manus, Wrist joint, Antebrachii, Humerus

JANTUNG dan PEREDARAN DARAH. Dr. Hamidie Ronald, M.Pd, AIFO

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM RESPIRASI DEDI

Pemeriksaan fisik paru (inspeksi dan palpasi) dr. Edi Nurtjahja,Sp.P

PNEUMOTHORAX. Click Oleh to edit Master subtitle style IDRIES TIRTAHUSADA Pembimbing: Dr Haryadi Sp.Rad 4/16/12

Volume 2 No. 6 Oktober 2016 ISSN :

BAYU TIRTA SUKMANA ANATOMI OLAHRAGA. Anatomi Olahraga PENGANTAR UMUM TENTANG TUBUH

PROFIL RADIOLOGIS TORAKS PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI POLIKLINIK PARU RSUD DR HARDJONO-PONOROGO SKRIPSI

PENDAHULUAN PENYAJIAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Paru memiliki area permukaan alveolar kurang lebih seluas 40 m 2 untuk

Cara Kerja Fungsi Anatomi Fisiologi Jantung Manusia

JANTUNG. TUGAS I Disusun untuk memmenuhi tugas browsing ilmiah. Disusun Oleh: LULUK SHOLEKAH NIM : G0C PROGRAM DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN

dengan processus spinosus berfungsi sebagai tuas untuk otot-otot dan ligamenligamen

DESKRIPSI FOTO X-Ray. Foto Schedel AP/Lateral. o Besar dan bentuk calvaria normal/tidak

Dr. Prastowo Sidi Pramono, Sp.A

Karna posisi ini mengurangi aliran balik vena dan tekanan kapiler paru (isselbacher,2012)

Anatomi Vertebra. Gambar 1. Anatomi vertebra servikalis. 2

Buku 2: RKPM. Modul Fungsi Kardiovaskuler

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSALINAN BY ADE. R. SST

11/29/2013. Paru-paru terdapat dalam rongga thoraks pada bagian kiri dan kanan. Paru-paru memilki :

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari, peran yang sangat kompleks, anatomi dan fisiologi (fungsi

Perbedaan Cardiothoracic Ratio (CTR) Normal antara Proyeksi Standar Foto Toraks dengan Proyeksi Anterio- Posterior (AP) Supine Ekspirasi Maksimal

TERMINOLOGI ANATOMI. Oleh. Dr. Katrin Roosita, MSi.

Gambar 1. Atresia Pulmonal Sumber : (

SKILL 2 CARDIAC PHYSICAL EXAMINATION IN ADULT

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

ANATOMI JANTUNG MANUSIA

Anatomi Sinus Paranasal Ada empat pasang sinus paranasal yaitu sinus maksila, sinus frontal, sinus etmoid dan sinus sfenoid kanan dan kiri.

PERBEDAAN CARDIOTHORACIC RATIO

SOAL POST TES: 1a. Sebutkan definisi fraktur dan apa yang dinilai pada kasus fraktur dari X foto polos. Fraktur ialah diskontuinitas daripada tulang.

DIAGNOSTIK PENUNJANG RONTGEN THORAKS DALAM MENEGAKKAN GAGAL JANTUNG

BAB 8 SISTEMA RESPIRATORIA

Anatomi-Fisiologi SISTEM PERNAFASAN (Respiratory System) by : Hasty Widyastari

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Sinyal ECG. ECG Signal 1

DAFTAR LAMPIRAN. Gambar 1. Stadium Perkembangan Bronkhopulmoner 8. Gambar 2. Pembentukan Tunas Pulmo 8

EMBRYOLOGI CARDIOVASKULER DEPARTEMEN ANATOMI

Buku 2: RKPM. Modul Fungsi Kardiovaskuler

MODUL KEPANITERAAN KLINIK PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER FK-UNAND

REFLEKSI DIRI MINGGU I

LAMPIRAN. Citra pertama yang diperoleh dari CT-scan Thorax adalah berupa Scanogram yang berguna untuk emperoleh berapa Slice yang akan

Yani Mulyani, M.Si, Apt STFB

AKTIFITAS LISTRIK JANTUNG. Potensial Aksi Pada Jantung

BAB I PENDAHULUAN. seperti HNP, spondyloarthrosis, disc migration maupun patologi fungsional

Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan. Conducted by: Jusuf R.

FRAKTUR TIBIA DAN FIBULA

BAB I PENDAHULUAN. A.Mekanisma ini terbahagi kepada tarikan nafas dan hembusan nafas. B.Ia melibatkan perubahan kepada :

Anamnesis (History Taking)

SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

Sistem Peredaran Darah Manusia

CARA PENGGUNAAN BUKU INI: Untuk mahasiswa

Tutorial BUNYI DAN BISING JANTUNG. Dr. Poppy S. Roebiono, SpJP(K) Dept. Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FKUI / PJNHK

JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH JANTUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

OSCE BLOK XVI. Senin, 18 Maret 2013 CEKLIS NEBULIZER DAN PEAK FLOW

SISTEM PEREDARAN DARAH DAN KARDIOVASKULAS

CARA PENGGUNAAN BUKU INI: Untuk mahasiswa

Departemen Radiologi, 2 Departemen Anestesiologi FK Universitas Indonesia-RS dr. Cipto Mangunkusomo

Sejarah X-Ray. Wilheim Conrad Roentgen

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 TUJUAN PENULISAN. Penulisan makalah ini bertujuan :

PEMERIKSAAN JANTUNG. PERSIAPAN: 1. Stetoskop

Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan ANATOMI FISIOLOGI

PENUNTUN SKILLS LAB BLOK 1.2 KARDIORESPIRASI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pharynx merupakan suatu kantong fibromuskuler yang berbentuk seperti

Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan ANATOMI FISIOLOGI

BAB 2 KANINUS IMPAKSI. individu gigi permanen dapat gagal erupsi dan menjadi impaksi di dalam alveolus.

Dr RISTA D.SOETIKNO SpRad (K).Mkes

Fisioterapi Pada Penyakit Paru Anak

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

BUKU ACUAN PESERTA CSL 2 PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH DAN TEKANAN VENA JUGULAR

Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri.

Tulang Rangka Manusia dan Bagian-bagiannya

Task Reading: ASBES TOSIS

Pembuluh darah arteri menuju paru, sedangkan pembuluh darah vena meninggalkan paru.

SISTEM CARDIO VASCULAR

Transkripsi:

PENUNTUN KETRAMPILAN KLINIS PEMERIKSAAN RADIOGRAFI TORAKS BLOK 2.6 GANGGUAN RESPIRASI Edisi 1, 2016 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI & PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS ANDALAS FAKULTAS KEDOKTERAN PADANG 2016

PEMERIKSAAN RADIOGRAFI TORAKS I. Pengantar Pemeriksaan radiografi toraks dilakukan untuk menilai jantung, paru, mediastinum dan dinding dada. Pemeriksaan radiografi toraks untuk menilai jantung dan paru sangat penting untuk penilaian awal dan merupakan pelopor untuk pemeriksaan berikutnya. Pada tahap ini, akan diberikan keterampilan mengenai radioanatomi foto toraks. Proyeksi rutin pemeriksaan radiografi toraks adalah proyeksi Postero-Anterior (PA) dan lateral. II. Tujuan Pembelajaran Mahasiswa mampu 1. Mampu membuat permintaan radiografi toraks. 2. Memasang radiografi toraks di lampu baca. 3. Menilai syarat layak baca radiografi toraks. 4. Menjelaskan radioanatomi radiografi toraks normal. 5. Melakukan pengukuran jantung (Cardio-Thoracic Ratio) III. Strategi Pembelajaran 1. Responsi 2. Demonstrasi oleh instruktur 3. Latihan mandiri IV. Prasyarat Ilmu dasar anatomi dan fisiologi jantung dan paru V. Teori Radiografi toraks di baca dengan menempatkan sisi kanan foto (marker R) di sisi kiri pemeriksa atau sisi kiri foto (marker L) di sisi kanan pemeriksa. Pada radiografi toraks, jantung terlihat sebagai bayangan opak (putih) di tengah dari bayangan lusen (hitam) paru-paru. Syarat layak baca radiografi toraks, yaitu: 1. Identitas Foto yang akan dibaca harus mencantumkan identitas yang lengkap sehingga jelas apakah foto yang dibaca memang milik pasien tersebut. 2. Marker Foto yang akan di baca harus mencantumkan marker R (Right/ kanan) atau L (Left/ kiri). 3. Os scapula tidak superposisi dengan toraks Hal ini dapat tercapai dengan posisi PA, tangan di punggung daerah pinggang dengan sendi bahu internal rotasi. 4. Densitas cukup Densitas foto dikatakan cukup/ berkualitas jika corpus vertebra di belakang jantung terlihat samar.

Gambar 1. Gambaran radiografi dengan densitas lunak, densitas cukup dan densitas keras. 5. Inspirasi cukup Pada inspirasi yang tidak adekuat atau pada saat ekspirasi, jantung akan terlihat lebar dan mendatar, corakan bronkovaskular akan terlihat ramai/ memadat karena terdorong oleh diafragma. Inpirasi dinyatakan cukup jika iga 6 anterior atau iga 10 posterior terlihat komplit. Iga sisi anterior terlihat berbentuk huruf V dan iga posterior terlihat menyerupai huruf A. Gambar 2. Inspirasi cukup jika terlihat komplit iga 6 anterior atau iga 10 posterior. Gambar 3. Pengaruh inspirasi terhadap ukuran jantung dan corakan bronkovaskular. A.Inspirasi kurang, B. Inspirasi cukup.

6. Simetris Radiografi toraks dikatakan simetris jika terdapat jarak yang sama antara prosesus spinosus dan sisi medial os clavikula kanan - kiri. Posisi asimetris dapat mengakibatkan gambaran jantung mengalami rotasi dan densitas paru sisi kanan kiri berbeda sehingga penilaian menjadi kurang valid. sk clav Gambar 4. Jarak yang sama antara prosesus spinosus dengan sisi medial os clavikula bilateral. Hal yang mempengaruhi hasil pemeriksaan radografi: 1. Posisi pemeriksaan Prosesus Jantung berada di sisi anterior rongga dada. Pada radiografi toraks dengan posisi berdiri, dimana sinar berjalan dari belakang ke depan (PA), maka letak jantung dekat sekali dengan film. Jika jarak dari fokus sinar ke film cukup jauh, maka bayangan jantung yang terjadi pada film tidak banyak mengalami pembesaran/ magnifikasi. Pada umumnya jarak fokus-film untuk radiografi jantung 1,8 2m. Bayangan jantung yang terlihat pada radiografi toraks proyeksi PA mengalami magnifikasi ± 5% dari keadaan sebenarnya. Lain halnya bila radiografi dibuat dalam proyeksi antero-posterior (AP), maka jantung letaknya akan menjadi jauh dari film sehingga bayangan jantung akan mengalami magnifikasi bila dibandingkan dengan proyeksi PA. Hal yang sama akan terjadi pada radiografi yang dibuat dengan posisi telentang (supine) dengan sinar berjalan dari depan ke belakang (AP). Di sini bayangan jantung juga akan terlihat lebih besar dibanding dengan proyeksi PA dan posisi berdiri. Posisi AP dilakukan pada pasien yang tidak sanggup berdiri (posisi PA). Gambar 5. Posisi posteroanterior (PA) dan posisi anteroposterior (AP) supine

2. Bentuk tubuh Pada orang yang kurus dan jangkung (astenikus) jantung berbentuk panjang dan ke bawah. Ukuran vertikal jauh lebih besar daripada ukuran melintang. Diafragma letaknya mendatar sehingga jantung seolah tergantung (cor pendulum). Sebaliknya pada orang yang gemuk dan pendek (piknikus); letak jantung lebih mendatar dengan ukuran melintang yang lebih besar disertai diafragma yang letaknya lebih tinggi. Bentuk dinding toraks seperti pectus excavatum/ pigeon chest, pectus carinatum, kelainan pada kelengkungan vertebra seperti skoliosis, kifosis atau hiperlordosis dapat mempengaruhi bentuk dan letak jantung. 3. Kelainan paru Kelainan luas pada paru dapat mempengaruhi bentuk dan letak jantung. Fibrosis atau atelektasis dapat menarik jantung, sedangkan efusi pleura dan pneumotorak dapat mendorong jantung. Radioanatomi toraks proyeksi PA/ AP - Trakea dan brous kanan kiri terlihat sebagai lesi lusen (hitam) yang superposisi dengan vertebra Gambar 6. Trakea dan bronkus utama terlihat lusen. - Hillus terdiri dari arteri, vena, bronkus dan limfe Gambar 7. Hillus paru pada foto toraks PA dan lateral. - Sudut yang dibentuk oleh diafragma dengan iga disebut degan sinus kostofrenikus. Sinus kostofrenikus normal berbentuk lancip. - Sudut yang dibentuk oleh diafragma dengan bayangan jantung disebut sinus kardiofrenikus.

- Diafragma terlihat sebagai kubah di bawah jantung dan paru. Perbedaan tinggi kedua diafragma yang normal adalah 1-1,5 cm. Tinggi kubah diafragma tidak boleh kurang dari 1,5 cm. Jika kurang dari 1,5 cm maka diafragma dikatakan mendatar. Gambar 8. Diafragma pada foto toraks PA. Cara menilai tinggi kubah diafragma. - Batas jantung di kanan bawah dibentuk oleh atrium kanan. Atrium kanan bersambung dengan mediastinum superior yang dibentuk oleh v. cava superior. - Batas jantung disisi kiri atas dibentuk oleh arkus aorta yang menonjol di sebelah kiri kolumna vertebralis. Di bawah arkus aorta ini batas jantung melengkung ke dalam (konkaf) yang disebut pinggang jantung. - Pada pinggang jantung ini, terdapat penonjolan dari arteria pulmonalis. - Di bawah penonjolan a. Pulmonalis terdapat aurikel atrium kiri (left atrial appendage). - Batas kiri bawah jantung dibentuk oleh ventrikel kiri yang merupakan lengkungan konveks ke bawah sampai ke sinus kardiofrenikus kiri. Puncak lengkungan dari ventrikel kiri itu disebut sebagai apex jantung. - Aorta desendens tampak samar-samar sebagai garis lurus yang letaknya para-vertebral kiri dari arkus sampai diafragma. Gambar 9. Radioanatomi foto toraks PA - Apeks paru terletak di atas bayangan os clavikula. - Lapangan atas paru berada di atas iga 2 anterior, lapangan tengah berada antara iga 2-4 anterior dan lapangan bawah berada di bawah iga 4 anterior.

Radioanatomi toraks proyeksi lateral - Di belakang sternum, batas depan jantung dibentuk oleh ventrikel kanan yang merupakan lengkungan dari sudut diafragma depan ke arah kranial. Kebelakang, lengkungan ini menjadi lengkungan aorta. - Bagian belakang batas jantung dibentuk oleh atrium kiri. Atrium kiri ini menempati sepertiga tengah dari seluruh batas jantung sisi belakang. Dibawah atrium kiri terdapat ventrikel kiri yang merupakan batas belakang bawah jantung. - Batas belakang jantung mulai dari atrium kiri sampai ventrikel kiri berada di depan kolumna vertebralis. Ruangan di belakang ventrikel kiri disebut ruang belakang jantung (retrocardiac space) yang radiolusen karena adanya paru-paru. - Aorta desendens letaknya berhimpit dengan kolumna vertebralis. Paru kanan terdiri dari 3 lobus yaitu : - Lobus superior kanan (right upper lobe/ RUL) - Lobus media kanan (right middle lobe/ RML) - Lobus inferior kanan (right lower lobe/ RLL) Gambar 10. Radioanatomi foto toraks Lateral kiri Paru kiri terdiri dari 2 lobus - Lobus superior kiri (Left upper lobe/ LUL) dan lingula

- Lobus inferior kiri (Left lower lobe/ LLL) Gambar 11. Radioanatomi lobus paru kanan radiografi toraks PA dan lateral Gambar 12. Radioanatomi lobus paru kiri radiografi toraks PA dan lateral Mediastinum terdiri dari : - Mediastinum superior (dari aperture toracis sampai arcus aorta) - Mediastnum anterior (daerah antara sternum dengan pericardiumsisi anterior) - Mediastinum media (jantung) - Mediastinum posterior (pericardium sisi posterior sampai vertebra) Gambar 13. Radiografi toraks lateral. Mediastinum.

Cara pengukuran Cardio Thoracic Ratio (CTR) - Ditarik garis M yang berjalan di tengah-tengah kolumna vertebralis torakalis. - Garis A adalah jarak antara M dengan batas jantung sisi kanan yang terjatuh. - Garis B adalah jarak antara M dengan batas kiri jantung yang terjatuh. - Garis transversal C ditarik dari dinding toraks sisi kanan ke dinding toraks sisi kiri. Garis ini melalui sinus kardiofrenikus kanan. Bila sinus-sinus kardiofrenikus ini tidak sama tingginya, maka garis C ditarik melalui pertengahan antara kedua sinus itu. Ada pula yang menarik garis C ini dari sinus kostofrenikus kanan ke sinus kostofrenikus kiri. Perbedaan kedua cara ini tidak begitu besar, sehingga dapat dipakai semuanya. Rumus : Gambar 14. Cara pengukuran CTR CTR = A + B C 100% Pada radiografi toraks PA dewasa dengan bentuk tubuh yang normal, CTR kurang dari 50%. Pada umumnya jantung mempunyai batas radio-anatomis sebagai berikut : - Batas kanan jantung letaknya para-sternal, Bila kita memakai garis A, maka garis A ini panjangnya tidak lebih dari 1/3 garis dari M ke dinding toraks kanan. - Batas jantung sisi kiri terletak di garis pertengahan klavikula (mid-clavicular line). - Batas dari arkus aorta, yaitu batas teratas dari jantung, letaknya 1-2 cm di bawah tepi manubrium sterni. VI. Prosedur kerja (Lihat daftar tilik)

PROSEDUR KERJA DAN LEMBAR PENILAIAN BLOK 2.6 KETERAMPILAN KLINIK PEMERIKSAAN RADIOGRAFI TORAKS Nama Mahasiswa : BP. : Kelompok :. No Aspek yang dinilai 1 Memasang radiografi toraks ke lampu baca 2. Identitas 3. Marker Foto toraks PA 4. Menilai densitas foto 5. Menunjukkan iga anterior (bentuk V) 6. Menunjukkan iga posterior (bentuk A) 7. Menilai inspirasi cukup atau tidak (iga 6 anterior atau iga 10 posterior terlihat komplit) 8. Menilai simetris/ tidak radiografi toraks (simetris jika terdapat jarak yang sama antara prosesus spinosus dan sisi medial os clavikula kanan kiri) 9. Menunjukkan os scapula apakah superposisi dengan toraks atau tidak 10. Menunjukkan hillus paru 11. Menunjukkan trakea dan bronkus utama kanan kiri 12. Menunjukkan sinus kostofrenikus 13. Menujukkan sinus kardiofrenikus 14. Menunjukkan diafragma 15. Mengukur tinggi kubah diafragma 16. Menyebutkan batas jantung sambil menunjukkannya di foto toraks PA - Atrium kanan - Arcus aorta - Pinggang jantung - Aurikel atrium kiri - Ventrikel kiri - Apeks jantung Foto toraks lateral 17. Menunjukkan hillus paru 18. Menunjukkan sinus kostofrenikus 19. Menunjukkan diafragma 20. Menjelaskan batas rongga mediastinum 21. Menyebutkan batas jantung sambil menunjukkannya di foto toraks lateral - Ventrikel kanan - Atrium kiri - Ventrikel kiri 22 Melakukan pengukuran jantung (Cardio-Thoracic Ratio) 0 0 SKOR 1 1 2 2 TOTAL

Keterangan : Untuk no. 1, 4-22: 0 = Tidak dilakukan sama sekali 1 = Dilakukan dengan perlu perbaikan 2 = Dilakukan dengan sempurna Untuk no.2-3: 0 = Tidak dilakukan sama sekali 1 = Dilakukan. Penilaian : Jumlah Skor x 100 =... 42 Padang,. Instruktur (...) NIP. =============================