BAB IV PELAKSANAAN PEKERJAAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Manajemen pelaksanaan dilakukan dalam rangka menjamin kelancaran

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu

BAB IV TINJAUAN KONDISI PROYEK ALAT DAN BAHAN BANGUNAN

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. alat - alat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut.

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT. Proyek Menara Sentraya dilakukan oleh PT. Pionir Beton Industri

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN. tinggi dapat menghasilkan struktur yang memenuhi syarat kekuatan, ketahanan,

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari

BAB V METODE PELAKSANAAN. Metode pelaksanaan kontruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan kontruksi

BAB V METODE PELAKSANAAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS


BAB V METODE UMUM PELAKSAAN KONSTRUKSI. Untuk mengetahui metode pelaksanaan di lapangan, dibuatkan gambar shop

BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25

BAB VI BAHAN DAN PERALATAN

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam melaksanakan suatu proyek konstruksi, diperlukan adanya suatu

BAB IV. PERALATAN dan MATERIAL

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK. perencanaan dalam bentuk gambar shop drawing. Gambar shop

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB VI BAHAN DAN PERALATAN

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Kolom merupakan suatu elemen struktur yang memikul beban Drop Panel dan

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. bangunan yang bermutu agar tahap konstruksi dapat berjalan dengan lancar dan

Bab V. Metode Pelaksanaan Kerja

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KOLOM, BALOK DAN PELAT. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek

BAB IV PERALATAN dan MATERIAL

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. sebuah lahan sementara di sebuah proyek bangunan lalu dipasang pada proyek

IV Material. Bab. dan peralatan BAB IV BAHAN. diperoleh. pelaksanaan. Pada proyek. Excavator tanah ke. ditempat lain.

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN RAMP. proses pelaksanaan dari suatu item pekerjaan yang harus direncanakan terlebih

BAB IV TINJAUAN BAHAN DAN ALAT-ALAT

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH

BABV PELAKSANAAN PEKERJAAN. perencana. Dengan kerjasama yang baik dapat menghasilkan suatu kerja yang efektif

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PEKERJAAN PELAT LANTAI UNTUK TOWER D DI PROYEK PURI MANSION APARTMENT. beton bertulang sebagai bahan utamanya.

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. sesuai dengan fungsi masing-masing peralatan. Adapun alat-alat yang dipergunakan

BAB VI BAHAN DAN PERALATAN

BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI. Metode pelaksanaan di lapangan akan mudah dikerjaan dengan membuat

BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI. Metode pelaksanaan di lapangan akan mudah dikerjaan dengan membuat

BAB V METODE PELAKSAAN STRUKTUR ATAS. Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak pihak yang berkaitan

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. Dalam setiap pekerjaan proyek konstruksi selalu diperlukan peralatan guna

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT - ALAT YANG DIGUNAKAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. hasil yang baik, tepat waktu dan sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya.

BAB IV ALAT DAN BAHAN

BAB V METODE PELAKSANAAN. Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak pihak yang berkaitan

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN PADA STRUKTUR ATAS. Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak-pihak yang

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR

BAB IV ALAT DAN BAHAN PELAKSANAAN. Pada proyek Lexington Residences hampir semua item pekerjaan menggunakan

BAB IV. PERALATAN dan MATERIAL. Ambassador 2 St.Moritz ini meliputi Peralatan apa saja yang dipakai untuk

BAB VI TINJAUAN KHUSUS PERBANDINGAN SISTEM PLAT LANTAI (SISTEM PLAT DAN BALOK (KONVENSIONAL) DAN SISTEM FLAT SLAB)

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS. gambar-gambar pada kertas kerja menjadi bangunan fisik. Pelaksanaan ini

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS. Proyek pembangunan Aeropolis Lucent Tower dibangun dengan

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BEKISTING, PEMBESIAN DAN PENGECORAN

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. Dalam melaksanakan proyek pembangunan dapat dipastikan digunakan alat-alat

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Konsep perencanaan pembangunan proyek Apartmen Chadstone-Cikarang

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN. Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL


Analisa & Pembahasan Proyek Pekerjaan Pelat Lantai

1 PEKERJAAN PENDAHULUAN

BAB V PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT

BAB III BAHAN BANGUNAN DAN ALAT

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. pengamatan struktur plat lantai, pengamatan struktur core lift.

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN PERALATAN

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT

BAB V PERALATAN DAN MATERIAL

II. PEKERJAAN PENDAHULUAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. kebutuhan sarana akomodasi tempat tinggal. Bangunan ini didesain untuk

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. 1. Staff teknik dengan staff logistik dan peralatan, memberikan data-data

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PILE CAP DAN RETAINING WALL. Dalam setiap proyek konstruksi, metode pelaksanaan konstruksi

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS

BAB VII TINJAUAN KHUSUS

BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PEKERJAAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE WALL PADA PROYEK BRANZ SIMATUPANG APARTMENT

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan dan pemenuhan bahan bangunan serta alat kerja pada suatu proyek

BAB IV PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI TIANG BOR DENGAN METODE ENLARGED BASE BORED PILE. Contoh pelaksanaan pekerjaan lubang bor No.

BAB IV ALAT-ALAT DAN BAHAN KONSTRUKSI

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. terhitung mulai dari tanggal 07 Oktober 2013 sampai dengan 07 Desember 2013

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Sebelum pelaksanaan pekerjaan di proyek Apartemen Jatake Solmarina, maka di adakan persiapan lapangan seperti :

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG

III. METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB IV PELAKSANAAN PEKERJAAN 4.1 TINJAUAN UMUM Perencanaan yang telah disusun oleh konsultan perencana diwujudkan melalui pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Pelaksanaan pekerjaan merupakan tahap yang sangat penting dan membutuhkan pengaturan serta pengawasan pekerjaan yang baik, sehingga dapat diperoleh hasil yang baik, tepat waktu dan sesuai dengan apa yang sudah direncanakan sebelumnya. Tahap pelaksanaan pekerjaan merupakan tahap yang menentukan berhasil tidaknya suatu proyek, oleh karena itu perlu dipersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis pekerjaan, rencana kerja, serta tenaga pelaksana khususnya tenaga ahli yang profesional yang dapat mengatur pekerjaan dengan baik, serta dapat mengambil keputusan-keputusan mengenai masalah-masalah yang ditemui di lapangan. Dalam pelaksanaan fisik suatu proyek bisa saja timbul masalah-masalah yang tidak terduga dan tidak dapat diatasi oleh satu pihak saja, untuk itulah diperlukan adanya rapat koordinasi untuk memecahkan dan menyelesaikan masalah bersamasama. Dalam rapat koordinasi dihadiri oleh : 1. Wakil dari pemilik proyek. 2. Konsultan perencana. 3. Koordinator dan para pelaksana proyek. Hal-hal yang dibahas dan diselesaikan dalam rapat koordinasi meliputi: 1. Kemajuan pekerjaan dilapangan. 2. Masalah-masalah dan solusinya menyangkut pelaksanaan di lapangan. 3. Realisasi pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan time schedule. 4. Masalah administrasi dan kelengkapan dokumen. Sasaran yang harus dicapai dalam jangka waktu yang ditentukan. Sebagai langkah awal dalam pelaksanaan, kontraktor harus memiliki dokumen awal pelaksanaan, seperti berita acara, gambar-gambar detail, RKS dan dokumen lainnya. Daniel Girsang (41109110041) IV - 1

Selanjutnya kontraktor membuat shop drawing sebagai gambar detail pelaksanaan yang dibuat berdasarkan gambar perencanaan dari konsultan perencana dan as built drawing sebagai laporan akhir gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan, setelah adanya pekerjaan tambah maupun kurang. Di bawah ini adalah alat dan bahan yang di gunakan pada saat pembangunan basement 1 di proyek Kost Kebagusan Residence. 4.2 ALAT - ALAT PEKERJAAN KONSTRUKSI Semua alat yang digunakan di Proyek ini ada yang merupakan milik sendiri dari kontraktor PT. Roheda Sejati, adapula yang merupakan alat milik dari subkontraktor dan disewa dari supllier alat. Untuk alat yang menyewa, sistem penyewaannya dituangkan kedalam surat perjanjian sewa alat. Didalam surat perjanjian sewa alat ini terdapat pasal-pasal yang mengatur dan menjelaskan tentang : Jenis, Merk dan Type alat yang disewakan. Biaya Sewa, termasuk didalamnya biaya sewa alat/jam, uang makan operator, dan mobilisasi/demobilisasi setiap unit alat yang disewakan. Jangka waktu sewa & jam kerja alat. Dalam pasal ini dijelaskan jangka waktu penyewaan alat dan sistem pencatatan jam kerja alat. Cara pembayaran, dibayarkan satu bulan setelah menyerahkan kwitansi lengkap. Kerusakan alat, maksudnya jika terjadi kerusakan, biaya seluruhnya ditanggung oleh pihak yang menyewakan alat. Perpanjangan waktu sewa dan pengembalian alat. Jika ada perpanjangan waktu penyewaan alat akan dituangkan lagi dalam kontrak yang telah disepakati bersama oleh kedua belah pihak. Perselisihan, jika terjadi perselisihan kedua belah pihak memilih untuk menyelesaikan secara musyawarah dan tidak merugikan kedua belah pihak. Daniel Girsang (41109110041) IV - 2

4.2.1 ALAT BERAT a. Exscavator Digunakan untuk menggali tanah yang ada di atas permukaan bored pile sampai mencapai elevasi yang ditentukan dan memindahkannya kedalam truk. Gambar 4.1 b. Dump Truk Digunakan untuk mengangkut tanah hasil galian agar pekerjaan basement dapat segera dilakukan dengan lancar. Gambar 4.2 Daniel Girsang (41109110041) IV - 3

c. Mixer Truk Digunakan untuk mengangkut campuran beton yang telah dipesan dari pabrik ke tempat proyek dalam jumlah yang banyak. Kapasitas campuran beton yang dapat diangkut oleh mixer truck berkisar antara 5 m 3 sampai dengan 7 m 3, sehingga proses pengecoran pada lokasi yang luas lebih mudah tertangani. Campuran beton yang sudah diolah di pabrik ini biasa disebut beton ready mixed. Gambar 4.3 d. Concrete Pump Concrete pump truck adalah truk yang dilengkapi dengan pompa dan lengan (boom) untuk memompa campuran beton ready mix ke tempat-tempat yang sulit dijangkau. Untuk pengecoran lantai yang lebih tinggi dari panjang lengan concrete pump truck dapat dilakukan dengan cara disambung dengan pipa secara vertikal sehingga mencapai ketinggian yang diinginkan, pipa dan lengan ini dapat dipasang kombinasi vertikal dan horisontal atau miring. Sehingga pemompaan merupakan cara yang fleksibel pada lokasi yang sulit untuk memindahkan campuran beton ke sembarang tempat pada bidang pengecoran. Dalam penggunaan alat ini perlu diperhatikan nilai slump dari campuran beton yang akan dipompa. Sebab jika nilai slump terlalu kecil maka kerja pompa akan menjadi berat. Slump adalah pengujian untuk mengetahui kadar air beton / kelecakan beton dengan menggunakan kerucut abrams. Daniel Girsang (41109110041) IV - 4

Pada proyek Kebagusan Residence pengadaan concrete pump truck menjadi tanggung jawab penyedia ready mix. Concrete pump truck biasanya digunakan untuk pengecoran lantai atau slab, alat ini mempunyai kapasitas pengecoran 10 s/d 100m 3 per jam. Keberadaan alat ini pun menjadi salah satu hal yang penting dalam berjalannya suatu proyek mengingat fungsi dari concrete pump truck adalah sebagai pemompa cor, sehingga apabila alat ini mengalami kerusakan akan menyebabkan schedule pekerjaan menjadi lama. Gambar 4.4 4.2.2 ALAT PEMBESIAN a. Bar Cutter Alat ini digunakan untuk memotong besi tulangan. Pemotongan besi tulangan dengan alat ini memerlukan waktu yang lebih singkat, karena dapat memotong beberapa besi tulangan sekaligus sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Tulangan dipotong sesuai dengan batasan yang telah diberi tanda, sesuai dengan gambar rencana tulangan. Gambar 4.5 Gambar 4.6 Daniel Girsang (41109110041) IV - 5

b. Bar Bender Alat yang digunakan secara otomatis dengan pengoperasiannya menggunakan tenaga manusia untuk membengkokkan besi tulangan sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Gambar 4.7 c. Scaffolding Digunakan sebangai penahan tulangan beban bekisting pelat, balok dan kolom sehingga dapat mencegah terjadinya lendutan saat pengecoran. Gambar 4.8 Daniel Girsang (41109110041) IV - 6

d. Besi Digunakan untuk tulangan raft foundation dengan ukuran diameter yang telah ditentukan. Besi yang digunakan raft foundation berukuran D 19 dan D 22. Gambar 4.9 e. Trafo Las Alat ini digunakan untuk mengelas (menyambung) pipa besi tarikan jidar untuk meratakan pada saat pengecoran pelat. Alat ini bekerja dengan bantuan listrik. Gambar 4.10 Trafo Las 4.2.3 ALAT PENDUKUNG PEKERJAAN a. Pompa Air Pompa air adalah alat yang digunakan untuk (dewatering) memompa air tanah yang keluar dari rembesan di diafragma wall dan air hujan yang menggenang pada saat pekerjaan basement berlangsung. Alat ini digunakan pada saat pekerjaan basement agar air tanah yang keluar tidak mengganggu pekerjaan, dan agar tidak Daniel Girsang (41109110041) IV - 7

ada genangan air saat pekerjaan pengecoran. Pompa ini biasanya diletakkan di permukaan tanah yang memiliki elevasi tertendah, supaya air mengalir ke satu arah dan berkumpul dalam satu genangan, sehingga mudah untuk dipompa keluar. Gambar 4.11 Pompa Air b. Kompresor Udara Alat ini digunakan untuk membersihkan area yang akan dilakukan pengecoran, dan juga untuk membersihkan bekisting dari debu-debu yang menempel di atas bekisting. Gambar 4.12 Kompressor Udara Daniel Girsang (41109110041) IV - 8

c. Bekisting Bekisting dipasang sebelum dilakukan pengecoran. Guna dari bekisiting adalah untuk menampung dan membentuk beton di tempatnya sesuai dengan bentuk yang telah didesain. Bekisting sebelum dipasang bagian ratanya diberi cairan pelumas, supaya pada saat pelepasan bekisting beton tidak menempel pada bekisting. Gambar 4.13 d. Concrete Vibrator Concrete vibrator yaitu suatu alat yang digunakan untuk memadatkan pengecoran sehingga mendapatkan hasil beton yang tidak keropos. Hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan concrete vibrator yaitu pada saat alat bergetar memadatkan cor-an yang berlangsung sebisa mungkin tidak mengenai pembesian dikarenakan apabila hal itu terjadi dapat menyebabkan bergesernya posisi tulangan. Gambar 4.14 Daniel Girsang (41109110041) IV - 9

e. Genset Genset adalah singkatan dari Generating Set. Fungsi alat ini adalah membangkitkan tenaga listrik, dengan menggunakan bahan bakar berupa solar. berguna untuk menjalankan alat yang membutuhkan daya listrik misalnya mesin las serta penerangan. Genset ini penting sebagai mobilisasi pelaksanaan proyek sehingga perlu dilakukan perawatan yang baik serta harus cepat diatasi bila terjadi kerusakan. Gambar 4.15 4.3 BAHAN BANGUNAN KONSTRUKSI Bahan bangunan merupakan elemen terpenting dari suatu proyek pembangunan, karena kumpulan berbagai macam material itulah yang membentuk suatu struktur yang diinginkan. Karena itu, pasokan material yang berkualitas tinggi akan dapat menghasilkan struktur yang memenuhi syarat kekuatan, ketahanan, kekakuan, dan kestabilan. Selain itu faktor kelancaran pengadaan material akan membantu penyelesaian struktur secara tepat waktu. Bahan-bahan yang digunakan dalam proyek ini adalah sebagai berikut : 1. Bahan Bekisting Bekisting adalah suatu cetakan konstruksi yang berfungsi untuk bangunan beton yang memberikan hasil sesuai dengan bentuk yang direncanakan. Bekisting bersifat sementara, dalam arti pada waktunya akan dilakukan pekerjaan pembongkaran. Ukuran yang digunakan pada pembuatan bekisting adalah ukuran yang dihitung dari tepi luar bangunan konstruksi beton yang akan dibuat. Daniel Girsang (41109110041) IV - 10

2. Bahan pembetonan Beton Readymix Penggunaan beton readymix memiliki banyak keuntungan karena beton ini lebih praktis tidak membutuhkan banyak tenaga kerja, cepat dalam pengadaannya, dan mutu yang dihasilkan lebih terjamin. Sebelum dimulainya pekerjaan pihak owner menentukan perusahaan beton readymix yang akan digunakan. Setelah itu pihak konsultan akan mengecek perusahaan mana yang mutu dan kualitasnya dapat memenuhi syarat dan kriteria yang telah ditentukan. Dalam proyek pekerjaan ini beton readymix disediakan oleh PT. Jayamix karena perusahaan inilah yang memenuhi kriteria mutu yang telah ditentukan oleh pihak konsultan. Agregat yang digunakan pada campuran beton readymix harus memenuhi syaratsyarat yang telah ditentukan oleh PBI 1971. Untuk semen yang digunakan juga merupakan Portland Cement jenis 1 yang memenuhi syarat-syarat : 1. Peraturan semen Portland Indonesia ( NI.8-1972 ). 2. Peraturan beton Indonesia ( NI.2-1971 ). 3. Mempunyai sertifikat uji. Air yang digunakan untuk pembuatan beton harus bersumber dari air tanah yang diperoleh dari sumur dewatering. Syarat air yang diperbolehkan adalah apabila hasil adukan dibandingkan dengan adukan yang menggunakan air suling kekuatan betonnya tidak boleh lebih dari 10%. a. Semen Portland Semen merupakan bahan campuran yang secara kimiawi aktif setelah berhubungan dengan air. Semen merupakan hasil industri yang sangat kompleks, dengan campuran serta susunan yang berbeda-beda. Semen yang digunakan adalah semen Portland (Portland Cement). Dalam proyek ini terdapat beberapa ketentuan mengenai semen yang digunakan, yaitu: Semen portland yang digunakan harus dari mutu terbaik, terdiri dari satu jenis merk dan atas persetujuan dan harus memenuhi persyaratan yang ditentukan. Daniel Girsang (41109110041) IV - 11

b. Agregat halus (pasir) Agregat halus dapat berupa pasir alam sebagai hasil desintegrasi alami dari batuan-batuan atau yang dihasilkan oleh alat-alat pemecah batu dan harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras. Agregat halus tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5 % dan tidak mengandung bahan organis yang dibuktikan dengan percobaan warna dari abrems harder dan memenuhi persyaratan gradasi seperti pada PBI 1971. c. Agregat kasar (kerikil) Agergat kasar dapat berupa kerikil sebagai hasil desintegrasi alami dari batuan-batuan atau yang dihasilkan oleh alat-alat pemecah batu dan terdiri dari butir-butir yang keras dan tidak berpori. Pada umumnya agregat kasar adalah agregat dengan besar butir lebih dari 5 mm. Agregat kasar tidak boleh mengadung lumpur lebih dari 1% (terhadap berta kering), mengandung butir pipih lebih besar dari 20 % dari seluruh berat agregat, mengandung zat-zat reaktif alkali, kehilangan berat lebih dari 50 % dengan mesin penguas Los Angeles. Semua persyaratan ini mengikuti ketentuan dalam PBI 1971. d. Air Air untuk pembuatan dan perawatan beton tidak boleh mengandung minyak, asam, alkali, garam-garam, bahan-bahan organis atau bahanbahan lain yang merusak beton dan/atau baja tulangan serta ketentuan lain yang tercantum dalam PBI 1971. e. Besi tulangan Besi tulangan yang dipakai adalah besi ulir dan besi polos. Batangan-batangan tulangan dari berbagai jenis baja harus diberi tanda yang jelas dan disimpan terpisah supaya tidak tertukar dalam pemakaiannya. Daniel Girsang (41109110041) IV - 12

4.4 PELAKSANAAN UMUM Tahap ini merupakan pelaksanaan mulai dari pembersihan lahan, pekerjaan kolom, balok dan plat lantai sampai dengan struktur bangunan telah selesai dikerjakan dengan hasil yang baik 1. Pekerjaan persiapan Pekerjaan persiapan merupakan seluruh rangkaian pekerjaan yang pertama kali harus dilakukan guna memudahkan dalam pelaksaan pekerjaan inti / utama. Lingkup pekerjaan persiapan pada Proyek Kebagusan Residence merupakan tahapan awal untuk memulai suatu kegiatan dan pada saat pelaksanaannya element element seperti alat dan bahan bangunan telah siap dan berada di tempat yang telah disediakan sehingga schedule yang telah direncanakan bisa tercapai sesuai waktu yang telah ditentukan. 2. Mobilisasi Kegiatan mobilisasi dapat meliputi hal-hal sebagai berikut : a. Mobilisasi alat-alat kerja dan pembuatan direksi keet kontraktor. b. Pembuatan keet proyek, meliputi penyediaan dan pemeliharaan kantor yang telah dilengkapi dengan perkakas, akomodasi staf dan laboratorium untuk pimpro dan konsultan. c. Pemasangan papan nama proyek d. Mengadakan pengaturan site temporary dalam pengadaan bahan, alat dan tenaga kerja di sekitar areal proyek. 3. Pengukuran awal Setiap kali akan dilakukan penambahan elemen struktur baru pada setiap lantai yang meliputi pelat lantai, balok, kolom, harus dilakukan pengukuran-pengukuran kembali, dimana hal ini secara umum bertujuan untuk menjamin agar hal-hal berikut ini terpenuhi dengan baik. Elemen struktur baru yang akan dibangun tersebut harus terletak sesuai dengan lokasi yang telah ditetapkan di dalam gambar rencana. Daniel Girsang (41109110041) IV - 13

Pemasangan pelat lantai dan bekisting balok harus diletakkan benarbenar datar secara horizontal agar antara pelat lantai yang satu dengan yang lainnya benar-benar terletak pada bidang yang sejajar. Cetakan kolom dan dinding geser harus benar-benar vertical (tegak) agar dapat dihasilkan elemen-elemen struktur kolom dan dinding geser yang tegak pula, agar kolom dan dinding geser pada satu lantai benar-benar terletak pada satu garis lurus dengan kolom dan dinding geser lainnya. 4. Pemasangan scafollding Setelah raft foundation (plat basemant) selesai dilakukan pengecoran, selanjutnya dipasang scaffholding yang digunakan sebagai tumpuan sementara untuk lantai yang berada di atasnya (lantai 1). 5. Pemasangan bekisting Cetakan atau bekisting balok dan kolom merupakan suatu acuan untuk menetapkan bentuk penampang balok yang diinginkan. Bekisting digunakan sebagai pembentuk struktur beton, agar bentuk struktur beton yang dihasilkan sesuai gambar rencana. Bekisting hanya bersifat sementara, bekisting akan dilepas apabila beton yang ada dalam bekisting tersebut telah mengeras. Hal-hal yang pelu diperhatikan dalam pekerjaan bekisting, yaitu : 1. Bekisting yang dipasang untuk konstruksi harus sesuai dengan bentuk, ukuran-ukuran dan batasan yang ditunjukkan oleh gambargambar rencana. 2. Bekisting harus kokoh dan cukup rapat sehingga bentuknya tidak berubah dan terhindar dari kebocoran adukan beton. 3. Bekisting harus terbuat dari bahan-bahan yang baik sehingga tidak mudah diresapi air atau adukan beton pada waktu dilakukan pengecoran. Daniel Girsang (41109110041) IV - 14

4. Bekisting direncanakan sedemikian rupa untuk pengecoran beton sehingga apabila bekisting tersebut dilepas tidak akan menyebabkan kerusakan pada beton. 5. Kedudukan balok/ besi penyangga tidak boleh berubah setelah dilakukan pengecoran. 6. Sebelum papan bekisting dipasang, terlebih dahulu diolesi minyak bekisting/ sejenis bahan kimia agar pada saat beton mengeras papan bekisting mudah dilepas dan tidak merusak hasil pengecoran. 7. Sebelum pengecoran, bekisting terlebih dahulu harus dibersihkan dari kotoran-kotoran serbuk gergaji, potongan kayu, tanah/ lumpur, dan lain-lain. Setelah pembersihan bekisting selesai, bekisting dibasahi agar jenuh air sehingga pada waktu pengecoran, air dalam 6. Pekerjaan penulangan Penulangan merupakan pekerjaan yang harus mendapatkan perhatian utama, karena pekerjaan ini sangat menentukan kekuatan dari suatu struktur bangunan. Penulangan berfungsi sebagai pembentuk antara elemen pelat dan juga sebagai pembentuk kesatuan antara elemen pelat dengan rangka balok dan kolom. Sebelum pekerjaan penulangan dilakukan untuk kolom, balok, maupun pelat lantai, terlebih dahulu dilakukan pekerjaan pembuatan tulangan yang terdiri dari : - Pengukuran dan Pemeriksaan Tulangan Sebelum pekerjaan penulangan dilakukan tulangan harus diukur dan diperiksa diameter tulangannya, diameternya harus sesuai dengan yang ada pada spesifikasi. - Pemotongan Tulangan Pemotongan tulangan dilakukan dekat dengan lokasi tempat pekerjaan dan dipotong sesuai dengan batasan yang telah diberi tanda sebelumnya. Pada proyek ini pemotongan tulangan dilakukan dengan menggunakan alat bar cutter. Bar cutter digunakan untuk memotong besi ukuran kecil dan besar. Daniel Girsang (41109110041) IV - 15

- Pembengkokan Tulangan Pembengkokan tulangan dilakukan dengan menggunakan alat bar bender, pembengkokan ini dilakukan dengan tenaga mesin. Tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk membuat tulangan sengkang untuk balok dan kolom. a. Penulangan kolom Penulangan kolom dilakukan sebelum bekisting kolom dipasang, pada penulangan kolom ini harus diperhatikan stek-stek dari kolom di bawahnya. Setelah seluruh tulangan utama untuk kolom terpasang dan berdiri tegak, kemudian tulangan sengkang dimasukkan melingkari seluruh tulangan utama. Selanjutnya tulangan sengkang tadi diikat pada tulangan utama dengan kawat baja lunak dengan jarak yang sesuai pada gambar kerja. Pemasangan tulangan sengkang lebih rapat pada bagian bawah dan atas agar didapat ikatan yang kuat antara stek dengan tulangan utama kolom. Agar tulangan tidak menempel pada cetakan/bekisting, maka pada setiap sisi luar diikatkan beton decking yang tebalnya sama dengan selimut beton. b. Penulangan balok Pada pengerjaan penulangan balok, yang pertama dipasang adalah memasang tulangan memanjang, kemudian tulangan tersebut disusun sesuai dengan gambar kerja baik jumlah maupun posisinya. Setelah tulangan memanjang dipasang, kemudian dilakukan pemasangan sengkang. Setelah jarak dari sengkang ini diatur, baru kemudian dikaitkan pada tulangan memanjang menggunakan kawat, dan semua bahan penulangan harus bebas dari karat, dan lapisan-lapisan yang dapat mengurangi lekatnya pada beton. c. Penulangan plat Pada pengerjaan penulangan pelat lantai disusun setelah dilakukan pemasangan beton precast/pracetak sesuai dengan gambar kerja baik jumlah, jarak, maupun letaknya. Setelah jarak dari tulangan-tulangan ini diatur, baru kemudian tulangan melintang diikatkan pada tulangan memanjang dengan menggunakan kawat. 7. Pengecekan bekisting Pengecekan bekisting ini meliputi aspek kedataran, proses penyetelan dilakukan setelah bekisting selesai dipasang, yaitu disangga dengan sistim perancah (scaffolding). Pengecekan dilakukan dengan menggunakan bantuan alat pengukur Daniel Girsang (41109110041) IV - 16

seperti waterpass dan theodolite, dimana dengan alat tersebut dapat dibidik dari tempat-tempat yang telah ditentukan sebagai lokasi acuan pengukuran ditiap-tiap lantai, dan dengan bantuan rambu ukur akan diketahui ketinggian relatif masingmasing posisi sehingga dengan demikian dapat ditentukan sampai sejauh mana bekisting dan scaffolding harus disetel atau diatur untuk memperoleh ketinggian yang di syaratkan. 8. Pekerjaan pengecoran. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada pengecoran diantaranya : 1. Membersihkan dan menyiram cetakan-cetakan sampai jenuh, pemeriksaan ukuran-ukuran dan ketinggian, pemeriksaan penulangan dan penempatan penahan jarak. 2. Pengecoran tidak boleh dilakukan pada waktu hujan, kecuali telah ada pengambilan tindakan pencegahan kerusakan. 3. Pengecoran dilakukan secara terus menerus tanpa henti hingga batas yang telah ditentukan. 4. Untuk mencegah timbulnya rongga-rongga kosong dan sarangsarang kerikil, adukan beton harus dipadatkan selama pengecoran 9. Pembukaan bekisting Cetakan beton baru boleh dibuka setelah beton mengeras. Beton biasa dianggap mengeras apabila sudah mencapai kurang 70% dari kekuatan karateristiknya, yaitu umumnya 7 hari setelah pengecoran dilaksanakan. Setelah umur 7 hari tersebut, panel-panel bekisting balok sudah boleh dibuka, namun scaffolding masih harus dipasang, yang berarti bekisting untuk pelat lantai, balok, masih belum dibuka. Baru setelah 21 hari atau 2 lantai berada diatasnya, yang sudah mencapai sekitar 90% dari kekuatan karateristiknya. 10. Perawatan beton Perawatan dapat diartikan semua kegiatan yang bertujuan agar struktur tetap memenuhi atau mempunyai keadaan yang baik. Pada hari-hari pertama selama 3 x 24 jam setelah selesai pengecoran, proses pengerasan tidak boleh terganggu terutama oleh getaran-getaran, lantai tidak boleh digunakan untuk Daniel Girsang (41109110041) IV - 17

penimbunan bahan/ barang ataupun untuk melakukan kegiatan kerja dengan beban berat. Selain itu, permukaan beton yang masih basah harus dijaga dan dilindungi dari air hujan yang dapat menyebabkan terbukanya permukaan yang masih lunak. Untuk mencegah terjadinya kekurangan air yang diperlukan untuk pengerasan beton, maka pada siang hari kira-kira selama satu minggu atau lebih permukaan beton harus selalu disiram air. Hal ini dilakukan untuk mencegah penguapan air yang berlebihan yang dapat menyebabkan penyusutan yang besar sehingga dapat mengurangi kekuatan beton dan menimbulkan retak-retak. 11. Penyelesaian pekerjaan Pengecekan hasil pekerjaan dilakukan secara berkala setelah pekerjaan struktur yang dikerjaan telah selesai, proses pengecekan dilakukan oleh konsultan perencana untuk melihat apakah spek material dan pekerjaan telah sesuai dengan perencanaan awal dan apabaila ada yang tidak sesuai konsultan perecana berkewajiban memberikan tahu kontraktor untuk segera diperbaiki. Daniel Girsang (41109110041) IV - 18