I. PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kapabilitas belajar mereka. Poin pentingnya adalah

dokumen-dokumen yang mirip
36. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/ Madrasah Tsanawiyah (MTs)

1. PENDAHULUAN. Di era globalisasi bahasa lnggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan

: SMA NEGERI 1 MANADO

2013 IMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG SIFAT BAHAN DAN KEGUNAANNYA

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah upaya membelajarkan siswa untuk belajar. Kegiatan

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. kearah yang lebih baik. Menurut Hamalik (2004:37) belajar merupakan

36. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/ Madrasah Tsanawiyah (MTs)

I. PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan ujung tombak bagi pembangunan peradaban.

42. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E)

I. PENDAHULUAN. Masalah, dan Pembatasan Masalah. Beberapa hal lain yang perlu juga dibahas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Setiap negara menganggap penting pendidikan. Pendidikan berperan penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan itu sendiri merupakan suatu usaha yang dilakukan dengan sengaja dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada prinsipnya proses belajar yang dialami manusia berlangsung sepanjang

40. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS

Jurnal Pendidikan dan Teknologi Informasi Vo. 3, No. 1, September 2016, Hal ISSN : Copyright 2016 by LPPM UPI YPTK Padang

37. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB A)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA. Mata Pelajaran : Bahasa Inggris Satuan Pendidikan : SMA / MA Kelas/Semester : X s/d XII / 1-2

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pembelajaran IPA di SMP Negeri 3 Pacitan khususnya pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh orang-orang yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. analitis dan imajinasi yang ada dalam dirinya. kemampuan memahami dan menghasilkan teks lisan atau tulisan yang

38. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunarungu (SMPLB B)

I. PENDAHULUAN. Setiap negara menganggap penting pendidikan. Pendidikan berperan penting bagi

40. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B)

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia di suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya yang berkualitas untuk menghadapi era global.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga materi yang disampaikan oleh guru kurang diserap oleh siswa.

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

KAJIAN PUSTAKA. Dalam kegiatan belajar mengajar siswa melakukan aktivitas. Pengajaran yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Hamalik (2001, 37) belajar adalah memperoleh. pengetahuan melalui alat indra yang disampaikan dalam bentuk perangsang

I. PENDAHULUAN. Besar. Proses pembelajaran yang dilakukan selama ini masih monoton dan

I. PENDAHULUAN. di sekolah. Dalam KTSP Bahasa Inggris 2006 dijelaskan bahwa dalam belajar

BAB I PENDAHULUAN. keluarga, pemerintah maupun pihak yang berhubungan langsung dalam proses

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Kajian Teori. 1. Aktivitas Belajar. Anak senantiasa berinteraksi dengan sekitarnya dan selalu berusaha

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V.A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

BAB I PENDAHULUAN. tertentu, yaitu saling pengaruh antara pendidik dan peserta didik. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi Awal

BAB I PENDAHULUAN. semakin tinggi pula tingkat keberhasilan pembelajaran. dasar untuk pengembangan materi lebih lanjut.

BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Belajar Menurut Beberapa Ahli. memperoleh pengetahuan, ketrampilan, dan nilai-nilai positif dengan

BAB I PENDAHULUAN. jenjang dan satuan pendidikan khususnya pendidikan dasar. Keterampilan sosial menjadi salah satu faktor yang dikembangkan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Selain sebagai pengajar, guru dituntut berlaku sebagai pembimbing dan pendidik siswa.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

sendiri dari hasil pengalaman belajarnya.

BAB I PENDAHULUAN. perilaku dari tidak tahu menjadi tahu yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STAD PADA MATERI BARISAN DAN DERET BILANGAN

I. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran penting dalam perkembangan intelektual, sosial, dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yeni Febrianti, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses penyampaian pelajaran dibutuhkan pendekatan-pendekatan

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 02/Tahun XVIII/November 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia di suatu Negara. Oleh karena itu pemerintah berupaya

BAB V PEMBAHASAN. A. Terdapat Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe. STAD (Student Team Achievement Divisions) Terhadap Hasil Belajar

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bidang yang sangat penting terutama di negara

2013 PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk dapat mengaplikasikanya dalam kehidupan sehari harinya.

II. KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Hakikat Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial.

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

BAB 1 PENDAHULUAN. Menulis berkaitan erat dengan keterampilan mendengarkan, gagasan secara runtut. Menulis memiliki peranan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. maupun evaluasinya. Tuntutan terhadap kualitas semakin diperhatikan untuk. untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi masa depan.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai bangsa yang menginginkan kemajuan. pendidikan, karena pendidikan berperan penting dalam meningkatkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku, hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. interaksi tersebut diharapkan tidak hanya terjadi komunikasi satu arah dari guru

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran yang sangat strategis untuk mewujudkan. sumber daya manusia dalam menghadapi perkembangan dan kemajuan

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh: Via Vandella*, Yulia Haryono**, Alfi Yunita**

BAB I PENDAHULUAN. saja, melainkan membutuhkan waktu yang relatif panjang. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah seperti penyelidikan, penyusunan dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI TULISAN DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI SISWA KELAS XI

BAB I PENDAHULUAN. Begitu pula dengan sumber belajar yang akan digunakan karena dari sumber

I. PENDAHULUAN. Guru mengajar hendaknya memiliki kemampuan yang cukup, ditunjukkan dengan

PEMBELAJARAN KOOPERATIF

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS DAN MIND MAPPING

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar para siswa atau sering disebut peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif serta kemampuan

ABSTRACT. Candra Rian Irawan 1 & Slamet Priyanto 2 1 & 2

BAB II KAJIAN PUSTAKA. untuk mencapai tujuan pembelajaran. Model pembelajaran digunakan guru sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu wahana untuk mengembangkan semua

BAB I PENDAHULUAN. dalam bahasa Inggris yaitu natural science, artinya Ilmu Pengetahuan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs

BAB I PENDAHULUAN. segala aspek kehidupan. Pendidikan tidak akan terlepas dari proses

BAB I PENDAHULUAN. matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari sejak SD. sampai SMA bahkan perguruan tinggi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting di dalam interaksi belajar. aktivitas tersebut. Beberapa diantaranya ialah:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan posisi yang strategis dalam meningkatkan

I. PENDAHULUAN. dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk meningkatkan kapabilitas belajar mereka. Poin pentingnya adalah bahwa pembelajaran pembelajaran dapat membuat perbedaan besar pada siswa, baik pada tingkatan kelas maupun sekolah. Guru yang efekftif selalu percaya diri bahwa mereka dapat membuat suatu perbedaan dan bahwa perbedaan tersebut dibuat dengan cara menyesuaikan strategi atau perangkat pembelajaran mereka dengan kondisi siswa saat itu serta membuat lingkungan belajar menjadi nyaman dan menyenangkan untuk mempercepat peningkatan hasil belajar siswa. Pada pembelajaran bahasa yang perannya sangat penting dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional siswa dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi, guru harus mampu mengeksplorasi atau mencari model-model pembelajaran terbaik yang diharapkan membantu siswa mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, serta membantu peserta didik mampu mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat, dan bahkan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya, sebagaimana tujuan pembelajaran bahasa, dalam hal ini pembelajaran

2 pembelajaran BahasaInggris di SMP/MTs, yaitu agar siswa memiliki kemampuan untuk : 1. Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan dan tertulis untuk mencapai tingkat literasi fungsional 2. Memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa Inggris untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global 3. Mengembangkan pemahaman peserta didik tentang keterkaitan antara bahasa dengan budaya Dari ketiga tujuan diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Bahasa Inggris khususnya di SMP/MTs memiliki peranan yang sangat penting bagi siswa. Selain dapat mengembangkan kemampuan berkomunikasi baik secara lisan maupun tertulis, juga dapat membentuk kesadaran akan pentingnya untuk dapat meningkatkan daya saing bangsa khususnya dalam era globalisasi, serta mengembangkan rasa saling menghargai terhadap perbedaan yang didasari keanekaragaman budaya. Hal tersebut di atas dapat terwujud melalui kemampuan siswa dalam berwacana, memahami menciptakan berbagai teks fungsional pendek dan monolog serta esei berbentuk procedure, descriptive, recount, narrative, danreport, serta memiliki beberapa kompetensi pendukung lainya (kompetensi linguistic, kompetensi sosiokultural, kompetensi strategi, kompetensi pembentuk wacana)

3 Pada penelitian ini, peneliti akan berfokus pada recount text yang merupakan salah satu Kompetensi Dasar Bahasa Inggris SMP/MTs, yaitu merespon makna dan langkah retorika dalam esei pendek sederhana secara akurat, lancar dan berterima yang berkaitan dengan lingkungan sekitar dalam teks berbentuk recount dan nararative.pemilihan kompetensi dasar ini berdasarkan perolehan nilai rata-rata tes ulangan siswa reading comprehension recount text siswa di SMP BPK Penabur pada tahun pelajaran 2014-2015khususnya siswa kelas VIII yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh guru dan sekolah.kriteria Ketuntasan Minimal sekolah adalah 80% siswa telah mencapai nilai 70. Sehinggapencapaian prestasibelajarbahasainggriskhususnyarecount tekssiswakelas VIII SMP BPK Penabur masih perlu ditingkatkan karena belum mencapai tingkat keberhasilan tuntas minimal 80% siswa mencapai nilai 70. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan belum tercapainya tingkat keberhasilan tuntas minimal yang telah ditetapkan tersebut, antara lain: kurang diperhatikannya factor intrinsic dan ekstrinsik dalam pembelajaran. Media, metode, dan strategi pendekatan pembelajaran belum digunakan secara maksimal, guru masih dominan dalam pembelajaran yaitu dengan menggunakan pendekatan konvensional yang kurang memperhatikan factor keaktifan dan motivasi siswa.padahal motivasi sangat penting peranannya bagi siswa sebagai energi untuk tetap terlibat dalam tugas belajar dikemukakan Bell dalam Hacker & Graesser. (2009:119): There are three

4 things to remember about education. The first one is motivation. The second one is motivation. The third one is motivation. Pemilihan model dan strategi pembelajaran oleh guru juga merupakan suatu hal yang tidak kalah pentingnya, karena cara penerapan suatu pembelajaran akan berpengaruh besar terhadap kemampuan peserta didik dalam mendidik diri mereka sendiri. Guru yang sukses bukan sekedar penyaji yang kharismatik dan persuasif. Lebih jauh, guru yang sukses adalah mereka yang melibatkan para siswa dalam tugas-tugas yang syarat beban kognitif dan sosial, dan mengajari mereka bagaimana mengerjakan tugas-tugas tersebut secara produktif (Bruce &Weil & Calhoun: 2011:7). Mengacu pada uraian di atas, proses belajar yang berkualitas tidak dapat terjadi dengan sendirinya, melainkan perlu direncanakan dan dirancang sedemikian rupa sehingga model, pendekatan, strategi, media, bahan ajar yang digunakan dapat relevan dengan karakteristik siswa dalam membangun makna, pemahaman, dan gagasan. Penerapan teknologi pembelajaranini juga harus memperhatikan factor intrinsik maupun ekstrinsik siswa, yaitu dengan mengoptimalkan sumber-sumber belajar yang dirancang, dimanfaatkan dan dikelola untuk tujuan pembelajaransehingga diharapkan ketuntasan belajar yang ditetapkan oleh guru dan sekolah dapat tercapai Untuk meningkatkan prestasi belajar Bahasa Inggris Siswa Kelas VIII di SMP BPK Penabur diperlukan suatu tindakan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang cenderung masih monoton dan kurang variatif. Salah satu

5 strategi pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran Bahasa Inggris adalah model pembelajaran kooperatif yang menurut Slavin (1985:7) adalah sebagai berikut: Cooperative learning methods are structured, systematic instructional strategies capable of being used at any grade level and in most school subjects. All of the methods involve having the teacher assign the students to four- to six-member learning groups composed of high-, average-, and low-achieving students, boys and girls, black, Anglo, and Hispanic students, and mainstreamed academically handicapped students as weil as their nonhandicapped classmates. In other words, each group is a microcosm of the class in academic achievement level, sex, and ethnidty. Pada definsi ini terkandung pemahaman bahwa dalam belajar kooperatif tercipta kerjasama yang baik antara anggota tim yang beranggotakan empat sampai enam orang siswa yang terdiri dari siswa berkempampuan tinggi, sedang, dan rendah, laki-laki dan perempuan dan dari berbagai suku dan ras. Seluruh anggota tim saling bekerjasama dan memiliki ketergantungan yang positif (menanamkan rasa kebersamaan), tanggungjawab masing-masing anggota (setiap anggota memiliki sumbangan dan belajar), keterampilan hubungan antar pribadi (komunikasi, keberhasilan, kepemimpinan, membuat keputusan, dan penyelesaian konflik)., tatap muka menaikkan interaksi dan pengolahan data. Menurut (Bruce & Weil & Calhoun: 2011:302), penggunaan pembelajaran kooperatif didasarkan pada asumsi-asumsi berikut: 1) sinergi yang dintingkatkan dalam bentuk kerjasama akan meningkatkan motivasi yang jauh lebih besar daripada dalam bentuk lingkungan yang kompetitif

6 individual, 2) anggota-anggota kelompok kooperatif dapat saling belajar satu sama lain, 3) interaksi anggota kelompok koperatif akan menghasilkan aspek kognitif semisal kompleksitas sosial, 4) kerja sama meningkatkan perasaan positif terhadap satu sama lain, 5) kerja sama meningkatkan penghargaan diri, 6) siswa yang mengalami dan menjalani tugas serta merasa harus bekerjasama dapat meningkatkan kapasitasnya untuk bekerjasama secara produktif, dan 7) siswa, termasuk juga anak-anak, bisa belajar dari beberapa latihan untuk meningkatkan kemampuan mereka bekerja sama. Mengacu pada uraian di atas, pembelajaran koperatif memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih intensif mengadakan penelitian mengenai suatu masalah, mengembangkan bakat kepemimpinan dan mengajarkan keterampilan berdiskusi, memungkinkan guru untuk lebih memperhatikan sebagai individu serta kebutuhannya dalam belajar, siswa lebih aktif bergabung dengan teman mereka dalam pelajaran, mereka lebih aktif berpartisipasi dalam berdiskusi, memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan rasa menghargai dan menghormati antar siswa, dimana mereka telah saling bekerja sama dalam kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Dengan kata lain pembelajaran kooperatif mampu mengoptimalkan keaktifan siswa. Model pembelajaran kooperatif yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan tipe Student Teams Achievement Division(STAD). Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

7 dan tipe STAD merupakan model pembelajaran kooperatif, dengan siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4 5 orang secara heterogen dan bekerja sama, saling ketergantungan positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan materi pelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok lain. Pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) adalah salah satu contoh pembelajaran berkelompok dimana sebelum pembentukan kelompok siswa diberikan terlebih dahulu materi yang akan didiskusikan bersama kelompok, sementara itu pada tipe Jigsaw sebelum pembelajaran dibentuk kelompok terlebih dahulu dan adanya tim ahli yang dijelaskan oleh guru, sehingga secara umum sama-sama dapat meningkatkan prestasi belajar. Berdasarkan pemaparan diatas maka sangat beralasan untuk memilih dan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan tipe STAD dalam penelitian tentang Perbedaan Peningkatan Prestasi Belajar Recount Text Menggunakan Pembelajaran Kooperatif dan Motivasi Belajar disekolah Menengah Pertama BPK Penabur Bandar Lampung 2014-2015. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, peneliti mengidentifikasi masalahmasalah dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut: 1. Proses kegiatan pembelajaran kurang mengaktifkan siswa. 2. Tujuan pembelajaran Bahasa Inggris recount teks belumtercapai.

8 3. Guru belum memperhatikan motivasi siswa khususnya motivasi berprestasi dalam pelajaran Bahasa Inggris recount teks. 4. Rendahnya prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Inggris khususnya pembelajaran recount teks. 5. Guru belum menerapkan pendekatan / strategi pembelajaran yang variatif. 6. Pembelajaran Bahasa Inggris di SMP BPK Penabur kelas VIII belum menggunakan model pembelajaran kooperatif. 7. Pembelajaran Bahasa Inggris SMP BPK Penabur Bandar Lampung kelas VIII belum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan STAD 1.3 Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah ditemukan banyak faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya prestasi belajar siswa, namun pada penelitian ini hanya akan difokuskan untuk menganalisis pengaruh pembelajaran kooperatif tipe STAD dan tipe Jigsaw pada siswa serta motivasi berprestasi dalam upaya meningkatkan prestasi belajar Bahasa Inggris di SMP BPK Penabur Bandar Lampung.

9 1.4 Perumusan masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah terdapat interaksi antara pembelajaran kooperatif dengan tingkat motivasi belajar siswa dalam peningkatan prestasi belajar Bahasa Inggris siswa? 2. Apakah terdapat perbedaan peningkatan prestasi belajar Bahasa Inggris siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW dan tipe STAD? 3. Apakah terdapat perbedaan peningkatan prestasi belajar Bahasa Inggris siswa yangmenggunakan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan tipe STAD pada siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi? 4. Apakah terdapat perbedaan peningkatan prestasi belajar Bahasa Inggris siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan tipe STAD pada siswa yang memiliki motivasi belajar rendah? 1.5 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1. Ada tidaknya interaksi antara pembelajaran dan tingkat motivasi belajar dalam peningkatan prestasi belajar Bahasa Inggris siswa; 2. Perbedaan peningkatan prestasi belajar Bahasa Inggris menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan STAD. 3. Perbedaan peningkatan prestasi belajar Bahasa Inggris menggunakan

10 pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan STAD pada siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi; 4. Perbedaan peningkatan prestasi belajar Bahasa Inggris menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan STAD pada siswa yang memiliki motivasi belajar rendah. 1.6 Manfaat penelitian 1.6.1 Manfaat Secara Teoritis Manfaat penelitian ini secara teoritis adalah dapat memberikan sumbangan ilmu pengetahuan atau mengembangkan wawasan baru dalam pembelajaran Bahasa Inggris serta dapat berguna sebagai masukan atau informasi bagi guru dan sekolah untuk melakukan inovasi dalam pengembangan teknologi pembelajaran kawasan desain dan pengelolaan pembelajaran. 1.6.2 Manfaat Secara Praktis Secara praktis penelitian ini di harapkan bermanfaat untuk : 1. Bagi Siswa a.meningkatkan motivasi belajar siswa b.meningkatkan prestasi belajar siswa 2. Bagi Guru a. Guru dapat terbantu dalam memilih pendekatan pembelajaran yang sesuai dan meningkatkan kualitas pembelajaran yang menarik sehingga dapat mempertinggi motivasi belajar siswa.

11 b. Guru lebih mampu memahami dan menerapkan pembelajaran kooperatif yang merupakan pembelajaran yang menerapkan konsep saling membantu, dan bekerjasama antar siswa dalam memecahkan masalah. c. Guru memiliki gambaran dalam mengidentifikasi permasalahan pada proses belajar yang ada di kelas, dapat menemukan solusi untuk memecahkan masalah tersebut dapat digunakan untuk menyusun program yang efektif bagi pembelajaran. 3. Bagi Sekolah Ketika kualitas guru menjadi lebih baik dalam meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar siswa secara otomatis kualitas sekolahpun menjadi lebih baik. 4. Bagi Peneliti Peneliti mendapatkan pengalaman secara langsung dalam upaya meningkatkan profesionalisme peneliti melalui peningkatan kualitas pembelajaran Bahasa Inggris.