BAB I PENDAHULUAN. nefrotik yang tidak mencapai remisi atau perbaikan pada pengobatan prednison

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Sindrom nefrotik resisten steroid (SNRS) adalah salah satu klasifikasi

BAB I PENDAHULUAN. dari 14 tahun. Kasus SN lebih sering ditemukan pada anak laki-laki dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. terbanyak yang sering dijumpai pada anak. Sindrom nefrotik adalah suatu sindrom

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH SUPLEMENTASI KAPSUL EKSTRAK IKAN GABUS TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN BERAT BADAN PADA ANAK DENGAN SINDROM NEFROTIK

PENGARUH SUPLEMENTASI KAPSUL EKSTRAK IKAN GABUS TERHADAP LAJU FILTRASI GLOMERULUS PADA SINDROM NEFROTIK RESISTEN STEROID ANAK

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Pengaruh Lama Pengobatan Awal Sindrom Nefrotik terhadap Terjadinya Kekambuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. proteinuria masif (lebih dari 3,5 gram/hari pada dewasa atau 40 mg/ m 2 / hari pada

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sindrom nefrotik merupakan suatu penyakit ginjal yang paling sering dijumpai

PENGARUH SUPLEMENTASI KAPSUL EKSTRAK IKAN GABUS TERHADAP KADAR KOLESTEROL DAN BERAT BADAN PADA ANAK DENGAN SINDROM NEFROTIK JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA

BAB I PENDAHULUAN. hiperkolesterolemia >200 mg/dl, dan lipiduria 1. Lesi glomerulus primer

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditandai dengan sindrom klinik / kumpulan gejala : urin sewaktu > 2 mg/mg atau dipstick 2+)

BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Albumin merupakan protein terbanyak dalam plasma, sekitar 60% dari total

KADAR KOLESTEROL DARAH ANAK PENDERITA SINDROM NEFROTIK SENSITIF STEROID SEBELUM DAN SESUDAH TERAPI PREDNISON DOSIS PENUH ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan mulai

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan kunci dari kehidupan, kesehatan adalah milik

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal sesuai dengan kebutuhannya.

HUBUNGAN TINGKAT ASUPAN PROTEIN DENGAN KADAR UREUM DAN KREATININ DARAH PADA PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Sindrom nefrotik adalah suatu sindrom klinis

BAB I PENDAHULUAN. Natrium diklofenak merupakan obat golongan antiinflamasi nonsteroid

BAB I PENDAHULUAN. serat. Kurangnya aktivitas fisik dan mengkonsumsi makanan tinggi lemak termasuk

2. Primer/idiopatik: SN yang berhubungan dengan penyakit glomerular, tidak diketahui sebabnya, tidak menyertai penyakit sistemik

PENGARUH SUPLEMENTASI KAPSUL EKSTRAK IKAN GABUS TERHADAP KADAR ALBUMIN DAN BERAT BADAN PADA ANAK DENGAN SINDROM NEFROTIK JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA

BAB I PENDAHULUAN. banyak pabrik-pabrik yang produk-produk kebutuhan manusia yang. semakin konsumtif. Banyak pabrik yang menggunakan bahan-bahan

PENGARUH SUPLEMENTASI KAPSUL EKSTRAK IKAN GABUS TERHADAP KADAR NATRIUM DAN KALSIUM SERUM PADA SINDROM NEFROTIK RESISTEN STEROID ANAK

PENGARUH SUPLEMENTASI KAPSUL EKSTRAK IKAN GABUS TERHADAP KADAR NATRIUM DAN KALSIUM SERUM PADA SINDROM NEFROTIK RESISTEN STEROID ANAK

Yayan Akhyar Israr, S. Ked

BAB I PENDAHULUAN. Ginjal memiliki peranan yang sangat vital sebagai organ tubuh

Hubungan aspek klinis dan laboratorik dengan tipe sindrom nefrotik pada anak

BAB I PENDAHULUAN. secara menahun dan umumnya bersifat irreversibel, ditandai dengan kadar

BAB I PENDAHULUAN. kurang lebih 21 hari. Albumin mengisi 50% protein dalam darah dan menentukan

Sindrom nefrotik (SN) adalah sindrom klinis. Menurunkan Kejadian Relaps

BAB I PENDAHULUAN. prevalensinya semakin meningkat setiap tahun di negara-negara berkembang

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Atopi berasal dari bahasa Yunani yaitu atopos, yang memiliki arti tidak pada

BAB 4 METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah eksperimental dengan rancangan pre and post

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Glomerulonefritis akut masih menjadi penyebab. morbiditas ginjal pada anak terutama di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. cukup bulan (Reading et al., 1990). Definisi hipoalbuminemia pada neonatus berbeda

RELAPS. 4 mgg INIT. 4 mgg INTERMITEN

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan tindakan pembedahan. Beberapa penelitian di negara-negara industri

PATOFISIOLOGI SINDROM NEFROTIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Beberapa Gejala Pada Penyakit Ginjal Anak. Haryson Tondy Winoto, dr.,msi.med.,sp.a IKA FK UWK

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit gagal ginjal adalah kelainan struktur atau fungsi ginjal yang ditandai

BAB I PENDAHULUAN. Banyak penyebab dari disfungsi ginjal progresif yang berlanjut pada tahap

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Akhir Kasus Longitudinal MS-PPDS I IKA Fakultas Kedokteran UGM 1

BAB 1 PENDAHULUAN. setelah pembedahan tergantung pada jenis pembedahan dan jenis. dilupakan, padahal pasien memerlukan penambahan kalori akibat

BAB I PENDAHULUAN. digambarkan dalam bentuk kerusakan tersebut. Berdasarkan intensitasnya, nyeri

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Muhammadiyah Yogyakarta Unit Gamping. Data dikumpulkan pada bulan

PERBEDAAN PENYEBAB GAGAL GINJAL ANTARA USIA TUA DAN MUDA PADA PENDERITA PENYAKIT GINJAL KRONIK STADIUM V YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUD

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan ginjal (renal damage) yang terjadi lebih dari tiga bulan, dikarakteristikan

BAB I PENDAHULUAN. dengan angka kejadian yang masih cukup tinggi. Di Amerika Serikat, UKDW

BAB IV METODE PENELITIAN. Dalam, Sub Bagian Gastroenterohepatologi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada urin sewaktu >2 mg/mg atau dipstick 2+), hipoalbuminemia 2,5 g/dl,

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Peningkatan asupan lemak sebagian besar berasal dari tingginya

BAB I PENDAHULUAN. mengkonsumsi suplemen secara teratur 2. Sementara itu, lebih dari setengah

BAB I PENDAHULUAN. Natrium diklofenak merupakan obat golongan anti-inflamasi nonsteroid

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Pada tahun 1990, penyakit ginjal kronik merupakan penyakit ke-27 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik-observasional dengan desain

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

Oleh: Nurul Huda Clara Meliyanti Kusharto Merry Aitonami DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2. Terdapat beberapa definisi/batasan yang dipakai pada Sindrom Nefrotik, antara lain 1 :

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Ginjal merupakan salah satu organ utama dalam tubuh manusia yang


BAB I PENDAHULUAN. Obat analgesik adalah obat yang dapat mengurangi nyeri tanpa menyebabkan. mengurangi efek samping penggunaan obat.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia dan Geriatri.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Sindrom nefrotik adalah suatu konstelasi temuan klinis, sbg hasil dari keluarnya protein melalui ginjal secara masif.

BAB IV METODE PENELITIAN

Hubungan Albumin Serum Awal Perawatan dengan Perbaikan Klinis Infeksi Ulkus Kaki Diabetik di Rumah Sakit di Jakarta

PELATIHAN NEFROLOGI MEET THE PROFESSOR OF PEDIATRICS. TOPIK: Tata laksana Acute Kidney Injury (AKI)

BAB VI PEMBAHASAN. pemeriksaan dan cara lahir. Berat lahir pada kelompok kasus (3080,6+ 509,94

BAB I PENDAHULUAN. inap di rumah sakit. Pada penelitian Kusumayanti dkk (2004) di tiga Rumah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jogja yang merupakan rumah sakit milik Kota Yogyakarta. RS Jogja terletak di

BAB I PENDAHULUAN. utama lipoprotein plasma adalah low density lipoprotein (LDL). 1 LDL berfungsi

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Gagal ginjal kronik (Chronic Kidney Disease) merupakan salah satu penyakit

BAB I PENDAHULUAN. dan metabolisme dalam tubuh. Kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit ginjal kronik merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia. Di

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gagal ginjal kronik (GGK) adalah suatu sindrom klinis yang

I. PENDAHULUAN. mempertahankan homeostasis tubuh. Ginjal menjalankan fungsi yang vital

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sistem perkemihan merupakan salah satu system yang tidak kalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dikenal juga sebagai heterogeneous group of disease karena dapat menyerang

PROFIL SINDROM NEFROTIK DI POLIKLINIK ANAK RSUP FATMAWATI

HUBUNGAN ANTARA TERAPI KORTIKOSTEROID DENGA KEJADIAN GLAUKOMA PADA ANAK DENGAN SINDROMA NEFROTIK JURNAL ILMIAH KTI

BAB I PENDAHULUAN. berat badan, dan sindrom restoran Cina, pada sebagian orang. 2, 3

BAB 1. PENDAHULUAN. Skizofrenia merupakan suatu gangguan yang menyebabkan penderitaan dan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Ginjal menjalankan fungsi yang vital sebagai pengatur volume dan

BAB I PENDAHULUAN. Kelainan katup jantung merupakan keadaan dimana katup jantung mengalami

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Insiden sindrom nefrotik pada masa kanak-kanak dilaporkan dua

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mencapai 400 per kematian (WHO, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. secara menahun dan sifatnya irreversibel, ditandai dengan kadar ureum dan

BAB I PENDAHULUAN. bervariasi dari 2-3 bulan hingga tahun (Price dan Wilson, 2006).

Gangguan Bipolar. Febrilla Dejaneira Adi Nugraha. Pembimbing : dr. Frilya Rachma Putri, Sp.KJ

BAB I PENDAHULUAN. didefenisikan sebagai kerusakan ginjal yang terjadi lebih dari 3 bulan berupa

BAB I PENDAHULUAN. Pasien Penyakit Ginjal Kronik (PGK) yang menjalani hemodialisis reguler

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sindrom Nefrotik Resisten Steroid (SNRS) merupakan jenis sindrom nefrotik yang tidak mencapai remisi atau perbaikan pada pengobatan prednison dosis penuh (full dose) 2 mg/kgbb/hari selama 4 minggu. 1 Definisi lain SNRS menurut ISKDC adalah tidak terjadinya remisi setelah pemberian 8 minggu prednison 60 mg/m 2 /hari, atau 2 mg/kgbb/hari untuk 4 minggu diikuti oleh 40 mg/m 2 atau 1,5mg/kgBB pemberian alternatif selama 4 minggu. 2 Beberapa ahli berpendapat bahwa SNRS dapat dibagi menjadi initial resistence dan late resistence. Initial resistence adalah keadaan tidak tercapainya remisi pada fase awal sindrom nefrotik. Jika pada fase awal sindrom nefrotik mencapai keadaan remisi kemudian terjadi relaps, maka keadaan tersebut disebut dengan late resistence. 3 SNRS ditandai dengan proteinuria masif yang menetap (>40 mg/m 2 LPB/jam selama 3 hari berturut-turut dalam 1 minggu), hipoalbuminemia 2,5 g/dl, edema, dan dapat disertai dengan hiperkolesterolemia. 1 Sekitar 10-20% anak dengan sindrom nefrotik yang tidak merespon pemberian terapi steroid digolongkan sebagai SNRS. 3 Menurut penelitian yang dilakukan di Inggris pada tahun 1987 sampai 1998, didapatkan angka kejadian SNRS sebanyak 0,3 kasus per 100.000 anak tiap tahunnya, sedangkan di Indonesia, tepatnya di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta, didapatkan 1

2 anak penderita SNRS sebanyak 15,4% dari total keseluruhan anak penderita sindrom nefrotik. Rasio antara kejadian pada laki-laki dan perempuan adalah 1,2:1. Rata- rata usia penderita adalah sekitar 4,5 sampai 6 tahun. 4,5 Berdasarkan gambaran histopatologinya, 59% anak penderita SNRS mempunyai gambaran glomerulosklerosis fokal segmental ( GSFG ), 17,6% dengan gambaran kelainan minimal ( SNKM ), 20% dengan gambaran glomerulonefritis membrano-poliferatif ( GNMP ), dan sisanya adalah gambaran lainnya. Penderita dengan gambaran histopatologi kelainan minimal mempunyai prognosis yang lebih baik serta kemungkinan untuk mencapai remisi yang lebih besar dari tipe lainnya. 3,6 Respons terhadap pengobatan steroid merupakan suatu indikator penting dalam menentukan prognosis SNRS. Sekitar 50% dari penderita SNRS ini akan berkembang secara progresif menjadi gagal ginjal terminal dalam waktu 1-4 tahun. 7 SNRS merupakan salah satu penyebab gagal ginjal terminal yang sukar diatasi pada penderita berumur kurang 20 tahun. 8 Pengobatan yang sangat sulit, tingkat keberhasilan pengobatan yang rendah, dan risiko tinggi penurunan fungsi ginjal merupakan kendala dan tantangan yang dihadapi para klinisi dewasa ini. Laju filtrasi glomerulus merupakan suatu indikator yang dianggap dapat mencerminkan fungsi kerja ginjal manusia. Secara fisiologis, penurunan albumin dalam darah menyebabkan penurunan tekanan onkotik pembuluh darah. Hal ini berakibat pada bocornya cairan dari dalam pembuluh darah ke intersisial. Kebocoran tersebut menurunkan jumlah aliran darah yang masuk ke ginjal.

3 Penurunan aliran darah ginjal akan cenderung meningkatkan fraksi filtrasi ginjal, yang akan menaikkan tekanan osmotik koloid di kapiler glomerulus. Selain itu, penurunan aliran darah ginjal juga dapat mengakibatkan penurunan tekanan hidrostatik kapiler glomerulus. Hal tersebut dapat menurunkan laju filtrasi glomerulus. 9,10 Pada penderita SNRS, penurunan albumin darah dapat berlangsung dalam waktu lama karena gagalnya pencapaian remisi. Hal tersebut memungkinkan ginjal untuk mengalami penurunan fungsi yang berat ke depannya jika tidak segera diatasi. Selain pemberian medikamentosa untuk mengatasi gejala, penting juga untuk memperhatikan masukan nutrisi, terutama masukan protein pada anak dengan SNRS. Bila nutrisi tidak diperhatikan, pasien dapat jatuh dalam keadaan malnutrisi, dan anak-anak akan mengalami gagal tumbuh. Terapi nutrisi berperan dalam menghambat kecepatan penurunan fungsi ginjal dan akan dapat meningkatkan kesejahteraan serta pertumbuhan. 11 Pada binatang coba, diet rendah protein terbukti mampu menghambat laju penurunan fungsi ginjal. Pada anak-anak, yang kebutuhan proteinnya lebih tinggi untuk pertumbuhannya, restriksi protein ternyata tidak bermanfaat dalam menghambat laju penurunan fungsi ginjal, dan bahkan akan mengakibatkan gagal tumbuh. 12,13 Restriksi protein tidak perlu dilakukan bila fungsi ginjal masih dalam rentang normal. 14,15,16 Pada keadaan normal, pemberian diet tinggi protein dapat meningkatkan laju filtrasi glomerulus dan aliran darah ginjal sebanyak 20-30% dalam waktu satu atau dua jam setelah konsumsi makanan dengan kandungan protein tinggi. 9

4 Ikan gabus ( Ophiocephalus striatus) adalah salah satu jenis ikan tawar yang mengandung kadar protein yang sangat tinggi, terutama kadar albuminnya. Kadar protein ikan gabus lebih tinggi 25,5% dibandingkan dengan kadar protein ikan emas ( 16% ), ikan kakap ( 20% ), ikan bandeng ( 20% ), dan ikan sarden ( 21,1% ). Berdasarkan penelitian-penelitian yang dilakukan oleh Trully Kusumawardhani dan Geniza Gilda, didapatkan bahwa pemberian suplementasi formula tepung ikan gabus dapat meningkatkan kadar albumin serum pada anak penderita sindrom nefrotik lebih efektif daripada hanya dengan pemberian diet standar rumah sakit, walaupun tidak terlalu berpengaruh pada penurunan kolesterol. 17,18,19 Pemberian suplementasi kapsul ekstrak ikan gabus juga berguna untuk meningkatkan kadar pre albumin dan albumin pada penyakit-penyakit selain sindrom nefrotik. 20 Mengingat pentingnya fungsi albumin dalam perbaikan fungsi ginjal anak dengan SNRS, diperlukan suatu suplementasi tinggi protein dalam membantu keberhasilan pengobatan, yaitu suplementasi ekstrak ikan gabus. Pemberian suplementasi tersebut dalam bentuk kapsul dinilai lebih praktis dan mudah untuk dikonsumsi oleh anak-anak. 21 Konsumsi suplemen kapsul ekstrak ikan gabus selama 21 hari dilakukan karena waktu paruh albumin dalam tubuh adalah sekitar 14 sampai 20 hari. 22 Berdasarkan hal yang telah disebutkan diatas, peneliti ingin melakukan penelitian mengenai pengaruh suplementasi kapsul ekstrak ikan gabus 2 x 500 mg selama 21 hari terhadap laju filtrasi glomerulus pada anak usia 2-18 tahun dengan SNRS. Dengan penelitian ini, peniliti berharap dapat memberi sumbangan

5 pengetahuan dan informasi tentang perbaikan fungsi ginjal dengan pemberian suplementasi kapsul ekstrak gabus sebagai terapi dietetik alternatif anak dengan SNRS. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut : Apakah suplementasi kapsul ekstrak ikan gabus 2 x 500 mg selama 21 hari berpengaruh terhadap laju filtrasi glomerulus pada Sindrom Nefrotik Resisten Steroid (SNRS) anak usia 2-18 tahun? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Untuk membuktikan pengaruh pemberian suplementasi kapsul ekstrak ikan gabus 2 x 500 mg selama 21 hari terhadap laju filtrasi glomerulus pada Sindrom Nefrotik Resisten Steroid (SNRS) anak usia 2-18 tahun. 1.3.2 Tujuan Khusus Menganalisis perbedaan laju filtrasi glomerulus pada anak usia 2-18 tahun dengan Sindrom Nefrotik Resisten Steroid ( SNRS ) sebelum dan setelah pemberian suplementasi kapsul ekstrak ikan gabus 2 x 500 mg selama 21 hari.

6 1.4 Manfaat Penelitian 1. Bidang pengetahuan Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan pengetahuan mengenai pengaruh suplementasi ikan gabus dalam membantu penyembuhan Sindrom Nefrotik Resisten Steroid (SNRS) pada anak. 2. Bidang pelayanan kesehatan Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan referensi untuk penelitian selanjutnya. 3. Bidang pengembangan penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi bagi para tenaga medis dalam menetapkan strategi dan meningkatkan penatalaksanaan anak dengan Sindrom Nefrotik Resisten Steroid (SNRS). 4. Bidang masyarakat Penelitian ini diharapkan dapat menjadikan masyarakat lebih mengerti tentang pentingnya kepatuhan berobat pada anak dengan Sindrom Nefrotik Resisten Steroid (SNRS).

7 1.5 Keaslian penelitian Dalam penelusuran pustaka dan publikasi penelitian yang ada sebelumnya, penelitian mengenai pengaruh suplementasi kapsul ekstrak ikan gabus terhadap laju filtrasi glomerulus pada sindrom nefrotik resisten steroid anak jarang ditemukan. Tabel I. Penelitian yang berkaitan dengan sindrom nefrotik resisten steroid, laju filtrasi glomerulus, dan ekstrak ikan gabus No. Penelitian Desain / subjek Variabel Hasil 1. Kusumawardhani T. Pemberian Diet Formula Tepung Ikan Gabus (Ophiocephalus striatus) pada Penderita Sindrom Nefrotik.2004. 2. Pattiha A. Manfaat Ekstrak Ikan gabus Terhadap Kadar Pre-Albumin, Albumin dan CD4 pada Penderita HIV/AIDS.2011. Uji klinik terbuka (open trial) dengan pengukuran pra dan pasca perlakuan. Subjek penelitian: 18 anak kelompok perlakuan dan 18 anak kelompok kontrol usia 2-14 tahun. Rando-mized pre dan post test group design Subjek penelitian: 18 anak kelompok perlakuan dan 18 anak kelompok kontrol usia 22-53 tahun. Variabel bebas: suplementasi tepung ikan gabus Variabel terikat: kadar albumin serum Variabel bebas: Ekstrak Ikan Gabus Variabel tergantung : Kadar prealbumin, albumin dan CD4 pada penderita HIV/AIDS tepung ikan gabus meningkatkan kadar albumin serum lebih tinggi pada kelompok perlakuan dibandingkan kelompok kontrol dengan diet standar RS. Didapatkan kadar pre-albumin bermakna (p<0.001) dan albumin (p<0,001) antara kelompok perlakuan dan kontrol. Kadar CD4 tidak ada perbedaan bermakna (p>0,005) antara kelompok kontrol dan perlakuan.

8 3. Gilda G. Pengaruh Kapsul Ekstrak Ikan Gabus Terhadap Kadar Albumin dan Berat Badan pada Anak dengan Sindrom Nefrotik.2014. 4. Arlanbi, Nadira Putri. Pengaruh Kapsul Ekstrak Ikan Gabus Terhadap Kadar Kolesterol dan Berat Badan pada Anak dengan Sindrom Nefrotik.2014. uji klinis dengan historical control. Subjek penelitian: 14 orang kelompok perlakuan dan 14 orang kelompok kontrol usia 2-14 tahun. uji klinis dengan historical control. Subjek penelitian: 14 orang kelompok perlakuan dan 14 orang kelompok kontrol usia 2-14 tahun. Variabel bebas: kapsul ekstrak ikan gabus. Variabel tergantung: Kadar albumin dan berat badan. Variabel bebas: kapsul ekstrak ikan gabus. Variabel tergantung: Kadar kolesterol dan berat badan. Terdapat perbedaan bermakna peningkatan kadar albumin (p=0,015) dan penurunan berat badan (p=0,036) kelompok perlakuan yang diberi suplementasi kapsul ekstrak ikan gabus dibandingkan dengan kelompok kontrol. Tidak terdapat perbedaan perubahan kolesterol total yang bermakna ( p= 0,613) dan perubahan berat badan yang bermakna (p= 0,165) pada kelompok perlakuan dan kontrol. Penelitian ini berbeda dengan penelitian terdahulu, yaitu dari segi variabel terikat yang diperiksa dan subjek penelitian. Pada penelitian ini variabel terikat yang diperiksa adalah laju filtrasi glomerulus, sedangkan subjek penelitiannya adalah anak dengan SNRS. Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah poliklinik anak Rumah Sakit Umum Pusat dr. Kariadi, Semarang.