BAB II KAJIAN PUSTAKA. ingin tahu terhadap apa yang dilihat, didengar, dirasakan, mereka seolah olah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan salah satu anugerah yang yang terbesar dan sangat berharga

BAB I PENDAHULUAN. apabila ingin memenuhi kebutuhan anak dan memenuhi perkembangan

BAB III METODE PENELITAN. A. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di kelompok B2 TK Tut Wuri Handayani yang beralamat

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini sebagai pribadi unik yang memiliki masa-masa emas dalam

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang dapat mempengaruhi proses serta hasil pendidikan pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang harus. dikembangkan sejak dini agar dapat berkembang secara optimal.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pembinaan yang ditujukan kepada

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan harkat martabat manusia. Pendidikan akan menciptakan

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI PERMAINAN TEBAK NAMA DI TK AISYIYAH CABANG BLIMBING POLOKARTO SUKOHARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. sebelum pendidikan dasar yang merupakan upaya pembinaan yang ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Anak memiliki kharakteristik tertentu yang khas dan tidak sama dengan orang dewasa, mereka

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar),

BAB I PENDAHULUAN. sebagai anak usia prasekolah. Perkembangan kecerdasan pada masa ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SURAKARTAA. SKRIPSI persyaratan. Sarjana S-1. Disusun Oleh : DWI A USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini adalah anak yang berumur nol tahun atau sejak lahir

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan lebih lanjut ( Depdiknas, 2009 : 1 ) fisik, emosi, sosial, bahasa, dan koqnitif.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki persiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. bimbingan dan pengarahan anak tidak akan faham dan tidak tahu cara

BAB I PENDAHULUAN. sejak lahir sampai usia enam tahun, yang dilakukan melalui pemberian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Nuraeni, 2014 Meningkatkan kemampuan berbicara melalui Penggunaan media puzzle

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Artinya, pendidikan diharapkan dapat membuat manusia menyadari

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dan diharapkan akan menjadi pelaku dalam pembangunan suatu

BAB I PENDAHULUAN. usia Taman Kanak-kanak memiliki karakteristik yaitu rasa ingin tahu dan antusias

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 14.

OPTIMALISASI KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI MEDIA GAMBAR DI TK KARTIKA 1-18 AMPLAS. Yenni Nurdin 1) dan Umar Darwis 2) UMN Al Washliyah

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 menyatakan bahwa. Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang menyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan anak usia dini. Di dalam undang-undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun. bagi anak berusia empat tahun sampai enam tahun.

BAB 1 PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Anak sebagai individu yang unik memiliki karakteristik yang berbeda beda. Masing

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa Pendidikan. Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai hal tersebut, salah satu usaha yang dilakukan adalah mendidik anak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya anak usia dini merupakan masa-masa keemasan yang harus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Erni Nurfauziah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. formal, non-formal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya kemampuan bahasa bagi kehidupan manusia, tidak terkecuali bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membaca dan keterampilan menulis. Anak-akan dituntut untuk dapat berbicara,

Peran Pemerintah dalam Pemberian Program Pembelajaran. pada Pendidikan Anak Usia Dini. Fitria Rachmanty

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah kunci perubahan karena mendidik adalah memberikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. Salah satu bidang pengembangan dalam pertumbuhan keterampilan dasar

BAB I PENDAHULUAN. Anak Usia Dini (AUD) merupakan kelompok usia yang berada dalam. proses perkembangan unik, karena proses perkembangannya (tumbuh dan

I. PENDAHULUAN. mampu berkompetensi baik secara akademik maupun non akademik. Memenuhi kebutuhan pendidikan yang mampu mengembangkan akademik

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan jasmani rohani agar anak memiliki

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan jasmani dan rohani anak, agar anak dapat memiliki kesiapan dalam

PENDAHULUAN. Masing-masing anak memiliki bakat dan potensi yang telah dibawanya dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak

BAB I PENDAHULUAN. (Pasal 1 UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003). Dari bagian-bagian itu tidak

BAB I PENDAHULUAN. memberikan rangsangan bagi perkembangan jasmani, rohani (moral dan spiritual), motorik, akal

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan dasar yang diberikan kepada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar. Pembangunan PAUD menyatakan :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Peran Guru dalam Menumbuhkan Rasa Tanggung Jawab Anak pada Pendidikan Anak Usia Dini Yanuarita Niken P. I Pendahuluan Pendidikan Anak

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa anak merupakan masa keemasan atau sering disebut masa

BAB I PENDAHULUAN. seluruh aspek kepribadian anak. Pendidikan anak usia dini/tk memberi

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan pendidikan yang sangat. dasar dan menjadi masa keemasan (golden age) bagi anak.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bayi, balita hingga masa kanak-kanak. Kebutuhan atau dorongan internal

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya. Masa ini dapat disebut juga sebagai The Golden Age atau masa. pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berkembang.

BAB I PANDAHULUAN. kehidupan selanjutnya dan memiliki sejumlah karakteristik tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. Anak bukanlah orang dewasa mini. Anak memiliki cara tersendiri untuk. lebih bereksplorasi menggunakan kemampuan yang dimiliki.

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. (tumbuh dan kembang) terjadi bersama dengan golden age (masa peka).

BAB I PENDAHULUAN. dan Kebudayaan No. 0486/U/1992 tentang Taman Kanak-kanak adalah

PENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM 1. Arah atau Sasaran Kurikulum PAUD Kurikulum diarahkan pada pencapaian perkembangan sesuai dengan tingkatan

BAB I PENDAHULUAN. cepat di berbagai aspek perkembangannya dalam rentang perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. usia dini yang merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan agar pribadi anak berkembang secara optimal. Tertunda atau

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan oleh pendidik atau pengasuh anak usia 0-6 tahun dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. melalui jalur pendidikan formal (Taman Kanak Kanak, Raudhatul Athfal,

I PENDAHULUAN. Pada usia prasekolah (3-6 tahun) atau biasa disebut masa keemasan (golden age)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Taman Kanak kanak (TK) merupakan bentuk pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. bidang studi Bahasa dan Sastra Indonesia, pembelajaran keterampilan menyimak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini adalah anak yang unik, dan memiliki karakteristik khusus,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini sangat perlu, hal ini dikarenakan pada usia itu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. salah satu cara untuk mengubah sikap dan perilaku seseorang atau kelompok

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AWAL ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU GAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0486/UI/1992 tentang Taman Kanak-

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan amanat pembukaan Undang-Undang Negara. kehidupan bangsa. Salah satu wahana dalam mencerdaskan setiap warga

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sepanjang hayat (Long Life Education), merupakan kalimat yang telah

I. PENDAHULUAN. proses perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan. selanjutnya. Masa ini proses pertumbuhan dan perkembangan anak dalam

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada

BAB I PENDAHULUAN. diberikan sejak dini dengan layak. Oleh karena itu, anak memerlukan program

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Teori Pendidikan Anak Usia Dini Anak usia dini memiliki karakteristik yang khas, mereka selalu aktif, antusias dan ingin tahu terhadap apa yang dilihat, didengar, dirasakan, mereka seolah olah tidak pernah berhenti untuk bereksplorasi dan belajar. Pendidikan anak usia dini merupakan masa dimana anak masih belajar secara non formal, pada masa usia dini anak memiliki pengembangan potensi secara terarah yang dapat berdampak pada masa depan anak tersebut, seperti yang tertuang dalam teori dari Marjory Ebbeck dalam Isjoni (2011:19) menyatakan pendidikan usia dini adalah pelayanan kepada anak mulai dari lahir sampai umur enam tahun. Pada masa ini proses pertumbuhan dan perkembangan yang ada dalam diri anak dapat berkembang dengan baik diberbagai aspek perkembangan, sehingga anak pada masa ini dapat mengalami perkembangan yang cepat, proses pembelajaran anak usia dini merupakan salah satu bentuk perlakuan yang diberikan kepada anak dan harus memperhatikan karakteristik dari masing-masing perkembangan anak. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu tempat layanan pendidikan kepada anak yang baru lahir hingga anak berusia enam tahun dengan cara

9 memberikan rangsangan kepada seluruh kemampuan perkembangan yang dimiliki setiap anak baik kemampuan fisik ataupun kemampuuan non fisik. Keilmuan PAUD bersifat isomorfologis, menurut Yuliani dalam Suyadi dkk (2013:1) yang artinya kerangka keilmuan PAUD dibangun dari interdisiplin ilmu yang merupakan gabungan dari beberapa disiplin ilmu diantaranya : Psikologi, fisiologi, ilmu pendidikan anak, kesehatan, gizi dan ilmu tentang perkembangan otak manusia. Berdasarkan pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan bagi anak usia dini merupakan salah satu upaya untuk menstimulasi, membimbing, mengasuh dan memberikan kegiatan kepada anak dan dapat mengembangkan kemampuan dan ketrampilan dalam diri anak yang sesuai dengan kemampuan, keunikan dan pertumbuhan anak itu sendiri. Penyelenggaraan pendidikan bagi anak usia dini harus disesuaikan dengan tahaptahap perkembangan yang dilalui oleh anak. Selain itu, upaya PAUD bukan hanya mengembangkan dari sisi pendidikannya saja, akan tetapi termasuk upaya pemberian gizi dan kesehatan anak sehingga dalam pelaksanaan PAUD dilakukan secara terpadu. Pendidikan pada masa usia dini merupakan pondasi awal bagi pertumbuhan dan perkembangan yang dapat berguna untuk keberhasilan pada masa yang akan datang, berdasarkan aspek perkembangannya, seorang anak dapat belajar dengan baik apabila kebutuhan fisiknya dipenuhi dan mereka merasa aman dan nyaman secara psikologis. Selain itu, yang perlu diperhatikan adalah bahwa anak membangun pengetahuannya sendiri, anak dapat belajar melalui interaksi sosial dengan orang dewasa atau teman sebayanya, anak belajar melalui bermain, minat anak dan rasa keingintahuannya memotivasinya untuk belajar sambil bermain serta terdapat variasi individual dalam perkembangan dan belajar.

10 B. Teori Belajar Pembelajaran Setiap anak pastilah memiliki rasa dan keinginan untuk bermain, bagi anak bermain adalah suatu aktivitas yang khas dan menyenangkan bagi setiap anak. Terkadang dalam bermain anak akan mengembangkan aktivitas atau prilakuyangdianggap melebihi dirinya sendiri sehingga dalam bermain kegiatan yang dilakukan anak sangat berbeda dengan aktivitas lain. Mayesty dalam Sujiono (2011:134) bagi seorang anak, bermain adalah kegiatan yang mereka lakukan sepanjang hari karena bagi anak bermain adalah hidup dan hidup adalah permainan. Anak belum dapat membedakan antara bermain, belajar dan bekerja, pada umumnya anak sangat menikmati setiap permainan-permainan yang mereka lakukan dan mereka akan terus melakukannya dimanapun mereka berada dan kapanpun saat mereka memiliki kesempatan, sehingga bermain adalah suatu cara untuk anak usia dini untuk mengembangkan kemampuannya, sehingga pada akhirnya anak mampu mengenal semua peristiwa yang terjadi disekitarnya. Kegiatan bermain merupakan kegiatan yang dilakukan oleh anak secara berulang ulang dan dapat menimbulkan rasa senang atau kepuasan dalam diri anak, bermain juga dapat digunakan sebagai sarana untuk anak bersosialisasi sehingga melalui bermain anak diharapkan dapat bereksplorasi, menemukan, mengekspresikan perasaan, berkreasi dan belajar secara menyenangkan. Selain itu bermain juga dapat membantu anak mengenal dirinya sendiri dan lingkungan sekitar tempat tinggalnya. Pendidikan anak usia dini berupaya untuk melakukan pembinaan terhadap anakanak, melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk mengembangkan

11 kemampuan jasmani maupun rohani dan membantu pertumbuhan anak. Selain itu pembelajaran yang dilakukan di PAUD menitikberatkan pada peletakan dasar kearah pertumbuhan dan perkembangan daya pikir, kecerdasan, daya cipta, spiritual, berbahasa/berkomunikasi serta bersosialisasi. Pembelajaran di PAUD dilandasi oleh dua teori belajar, menurut Conny dalam Isjoni (2011:75) behaviorisme adalah aliran psikologi yang memandang bahwa manusia belajar dipengaruhi oleh lingkungan. Belajar seraya bermain bagi anak merupakan suatu kegiatan yang dapat menimbulkan kenikmatan walaupun bermain tidak sama dengan bekerja akan tetapi anak menganggap bermain merupakan sesuatu yang serius yang dapat digunakan untuk tempat belajar, bermain dapat membantu perkembangan yang dimiliki anak secara langsung sejak anak mulai bermain pura pura, maka anak menjadi mampu berpikir tentang makna makna objek yang mereka representasikan secara independen. Kegiatan pembelajaran bertujuan mengembangkan kurikulum secara konkret berupa seperangkat rencana yang berisi sejumlah pengalaman belajar melalui bermain yang diberikan pada anak usia dini berdasarkan potensi dan tugas perkembangan yang harus dikuasainya dalam rangka pencapaian kompetensi yang harus dimiliki oleh anak. C. Teori Berbahasa Anak Usia Dini Bahasa memegang peranan yang sangat penting didalam perkembangan anak, bahasa digunakananak untuk menerjemahkan pengalaman kedalam simbol-simbol yang digunakan untuk berkomunikasidan berfikir. Menurut Vygotsky dalam Susanto (2011:73) menyatakan bahasa merupakan alat untuk mengekspresikan ide

12 dan bertanya selain itu bahasa juga menghasilkan konsep dan kategori-kategori untuk berpikir, perkembangan bahasa dapat berkembang melalui peniruan bunyi. Bahasa merupakan alat untuk mengekspresikan diri dan berkomunikasi dalam perkembangan anak, mengenai hal ini sesuai dengan peraturan menteri nomor 58 tahun 2006 tentang capaian perkembangan mengungkapkan bahasa anak usia 4-5 tahun antara lain mau menjawab pertanyaan pertanyaan, menyebutkan berbagai bunyi, menyebutkan kata yang memiliki suku kata awalan yang sama, dapat mengurutkan dan menceritakan isi gambar atau kejadian secara sederhana. Sehingga stimulasi perkembangan yang tepat diberikan kepada anak usia dini agar mudah mencapai tujuan perkembangannya adalahmelalui bermain. D. Model-Model Permainan Model model permainan yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran anak usia dini dapat digolongkan kedalam beberapa model permainan seperti yang dikemukakan oleh Jefree dkk dalam Sujiono (2011:146) yakni : 1. Permainan Eksploratoris Manfaat permainan eksplorasi memberikan kesempatan pada setiap anak untuk menemukan hal baru, merangsang rasa ingin tahu anak, eksplorasi membantu anak mengembangkan keterampilannya, mendorong anak untuk mempelajari keterampilan baru. 2. Permainan Sosial Manfaat permainan sosial menjadikan anak terlibat interaksi dengan orang lain selain dirinya, interaksi dapat diartikan secara sederhana dengan merespons pada prilaku orang lain. Bermain sosial merupakan dasar dari seluruh pembelajaran sosial adalah interaksi antara dua orang atau lebih

13 manfaat permainan sosial : Sebagai sarana bagi anak untuk belajar dari orang lain, mengembangkan kemampuan anak untuk berkomunikasi, membuat anak lebih mampu bersosialisasi, membantu anak untuk mengembangkan persahabatan. 3. Permainan bisik berantai Permainan bisik berantai berarti setiap pemain membisikkan sebuah kalimat kepada teman kelompoknya secara berurutan, pemain pertama menerima bisikan dari guru kemudian pemain tersebut menyampaikan kepada pemain kedua tentang apa yang telah didengarnya, kemudian anak kedua menyampaikan ke anak ketiga demikian seterusnya. Pemain yang terakhir kemudian menyampaikan kepada guru atau semua teman yang ada. Langkah- langkah bermainnya : a. Permainan bisik berantai ini terdiri atas minimal dua kelompok. b. Masing- masing kelompok terdiri atas minimal 3-4 orang. c. Guru membisikkan kosakata atau kalimat yang dibisikkan kepada peserta didik yang paling depan pada masing- masig kelompok. d. Kosakata tersebut selanjutnya dibisikkan kepada peserta didik di belakangnya demikian sampai peserta didik terakhir. e. Kelompok yang tercepat dan benar maka dialah yang menjadi pemenangnya. Manfaat dari permainan ini dapat melatih kecepatan dan ketepatan dalam menerima informasi dari orang lain yang sekaligus memperhatikan ketepatan dan keakuratan informasi tersebut, informasi yang diterima berupa kata atau kalimat.

14 E. Kerangka Pikir Penelitian Berdasarkan hasil studi pendekatan di TK Tut Wuri Handayani, peneliti menjumpai rendahnya kemampuan anak dalam berbicara, anak belum mampu berkomunikasi secara lisan sehingga anak hanya mengucapkan kata terakhirnya saja, perbendaharaan kata yang dimiliki oleh anak masih sedikit. Guru belum memanfaatkan permainan bisik berantai sebagai cara menarik minat anak selain itu guru belum menggunakan APE sebagai sarana yang tepat untuk pembelajaran anak. Sehingga dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan memanfaatkan permainan bisik berantai yang bertujuan untuk dapat meningkatkan kemampuan berbahasa anak. Berikut merupakan kerangka pikir dari penelitian yang akan dilakukan : KONDISI AWAL Sasaran penelitian Rendahnya kemampuan anak dalam berbahasa TINDAKAN DI KELAS Diharapkan melalui permainan bisik berantai dapat meningkatkan kemampuan berbahasa lisan anak KONDISI AKHIR Memanfaatkan permainan bisik berantai Gambar 1.Kerangka Pikir Penelitian

15 F. Hipotesis Tindakan Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir diatas maka diajukan hipotesis dari penelitian tindakan kelas ini adalah melalui permainan bisik berantai dapat meningkatkan kemampuan berbahasa anak usia dini di kelompok B2 TK Tut Wuri Handayani 2014-2015.