I. PENDAHULUAN. payudara. Kanker ini bisa tumbuh dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA. Kanker berasal dari bahasa Latin carcinamon. Carci berarti kepiting dan oma

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1. Struktur Liposom

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

2. TINJAUAN PUSTAKA Definisi dan Komponen Penyusun Liposom

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan keganasan yang paling sering ditemukan pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. jaringan tubuh yang tidak normal dan tak terkontrol. Sel-sel tersebut terbentuk

EFEK EKSTRAK KLOROFORM BUAH Brucea javanica (L.) Merr. TERHADAP ANGIOGENESIS TUMOR PAYUDARA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L.)

Gambar 1. Struktur Liposom 21

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN Latar Belakang

6 AKTIVITAS NANOPROPOLIS SEBAGAI ANTIKANKER PAYUDARA PADA TIKUS BETINA STRAIN SPRAGUE-DAWLEY YANG DIINDUKSI DMBA. 6.1 Pendahuluan

I. PENDAHULUAN. wajah yang dapat dibantu dengan bahan-bahan kosmetika. Peranan gizi dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang memalui serangkaian fase yang disebut siklus sel. 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan penyakit penyebab kematian utama di dunia setelah penyakit jantung (Baratawidjaya & Rengganis,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kanker diseluruh dunia diperkirakan akan terus meningkat pada tahun 2030 dan

BAB I PENDAHULUAN. penyakit kongenital. Diperkirakan ada kasus baru pada setiap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Ribosome Inactivating Protein (RIP) merupakan kelompok enzim tanaman

I. PENDAHULUAN. antikanker ialah tapak dara (Catharanthus roseus). Tumbuhan ini umumnya

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kanker merupakan salah satu penyakit dengan kasus tertinggi di dunia

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat

I. PENDAHULUAN. putih (leukosit). Eritrosit berperan dalam transpor oksigen dan. Sebagian dari sel-sel leukosit bersifat fagositik, yaitu memakan dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

yang tidak sehat, gangguan mental emosional (stres), serta perilaku yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. yang sering terjadi pada wanita dan menjadi penyebab kematian utama. Kanker

Kanker Paru-Paru. (Terima kasih kepada Dr SH LO, Konsultan, Departemen Onkologi Klinis, Rumah Sakit Tuen Mun, Cluster Barat New Territories) 26/9

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan suatu proses proliferasi sel-sel di dalam tubuh yang tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih dari setengahnya terdapat di negara berkembang, sebagian besar dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Uji Sitotoksisitas Ekstrak Spons Laut Aaptos suberitoides Terhadap Sel Kanker Serviks (HeLa) Secara In Vitro

BAB I PENDAHULUAN. terkendali. Kanker menyerang semua manusia tanpa mengenal umur, jenis

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara menempati urutan pertama pada wanita setelah kanker leher

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Kafein adalah kristal putih, alkaloid pahit, dengan rumus kimia C 8 H 10 N 4 O 2

III. BAHAN DAN METODE. Pertanian, Universitas Lampung, dan Laboratorium Biokimia Puspitek Serpong.

3. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan secara bertahap yaitu:

I. PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat


BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kanker Payudara. Breast Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

6 Universitas Indonesia

BAB 6 PEMBAHASAN. tahun, usia termuda 18 tahun dan tertua 68 tahun. Hasil ini sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. siklus sel yang khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk tumbuh tidak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan salah satu penyakit yang termasuk. dalam kelompok penyakit tidak menular (Non-communicable

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Permasalahan. Kanker paru memiliki prevalensi tertinggi di dunia. mencapai 18 % dari total kanker (World Health

BAB I PENDAHULUAN. yang mengatur perbaikan Deoxyribonucleic Acid (DNA) sehingga

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. penyakit ini. Sejarah kasus dari penyakit dan serangkaian treatment atau

BAB I PENDAHULUAN. Kanker kepala dan leher adalah penyebab kematian akibat kanker tersering

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kaum wanita yang cukup tinggi, baik di negara-negara maju maupun negara

BAB I PENDAHULUAN. peradaban manusia, tumbuhan telah digunakan sebagai bahan pangan, sandang maupun obat

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh secara cepat dan tidak terkendali melebihi sel-sel yang normal (Winarti,

BAB I PENDAHULUAN. dunia menderita kanker dan 7,6 juta di antaranya meninggal dunia karena

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan suatu proses proliferasi sel di dalam tubuh yang tidak

BAB 2 RADIOTERAPI KARSINOMA TIROID. termasuk untuk penyakit kanker kepala dan leher seperti karsinoma tiroid.

PENDAHULUAN. semua orang menginginkan hal yang serba instan, termasuk makanan yang cepat

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan suatu proses proliferasi sel-sel di dalam tubuh yang tidak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Senyawa organotimah adalah senyawa yang mengandung sedikitnya satu ikatan kovalen Sn-C.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. tahun dan penyebab kematian kedua pada kelompok anak usia 5-14 tahun (Minino

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. negara-negara maju penyebab kematian karena kanker menduduki urutan kedua

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah. Pada tahun 2000, kematian akibat kanker. diperkirakan mencapai 7 juta kematian (12% dari semua

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2012, 32,6 juta orang hidup dengan kanker di

BAB I PENDAHULUAN. (Kementrian Kesehatan RI, 2010). Kanker payudara bisa terjadi pada perempuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. selalu bergerak di luar sadar manusia. Artinya, manusia tidak sadar akan menderita

Perangai Biologik Sel Kanker dan Onkogenesis. DR. Dr. Wiratno, Sp.THT-KL (K)

BAB I PENDAHULUAN. tergantung dimana kanker tersebut tumbuh dan tipe dari sel kanker tersebut.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LAPORAN PENDAHULUAN Soft Tissue Tumor

Limfoma. Lymphoma / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap tahun didiagnosa sekitar kasus kanker payudara baru dan

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

UJI STABILITAS FISIK, KIMIA DAN BIOLOGIK TERHADAP FORMULASI TERBARU LIPOSOM TETRA ETER LIPID (EPC-TEL 2,5) SEBAGAI PEMBAWA OBAT (Drug Carrier)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dunia. Kanker rongga mulut ditemukan 2-5% dari seluruh keganasan, dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. termasuk penyakit yang menjadi perhatian serius pada bidang kedokteran. Kanker

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Kanker Usus Besar. Bowel Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB I PENDAHULUAN. sumsum tulang yang paling sering ditemukan pada anak-anak (Wong et al, normal di dalam sumsum tulang (Simanjorang, 2012).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Leukemia. Leukemia / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

ABSTRAK DAN EXCECUTIVE SUMMARY KAJIAN PEMANFAATAN PHYTOESTROGEN DARI BIJI KEDELAI UNTUK PENCEGAHAN KANKER PAYUDARA PADA MENCIT STRAIN C3H

UJI STABILITAS KIMIA LARUTAN CaCl2 IN VITRO TERHADAP FORMULASI BARU LIPOSOM TETRA ETER LIPID (EPC-TEL 2,5) SEBAGAI PEMBAWA OBAT

BAB I PENDAHULUAN. pembedahan, radioterapi dan sitostatika. Pembedahan dan radioterapi

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Kanker payudara merupakan tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker ini bisa tumbuh dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak, maupun jaringan ikat payudara. Di Asia, insiden kanker payudara mencapai 20 orang per 100.000 penduduk. Di Indonesia, kanker payudara menduduki peringkat kedua setelah kanker leher rahim yang menyerang wanita. Penderita kanker payudara membutuhkan perhatian khusus karena sebagian besar penderitanya berakhir dengan kematian (Da i et al., 2007). Pengobatan kanker payudara dapat dilakukan dengan terapi radiasi, pembedahan, dan kemoterapi, atau gabungan diantaranya. Terapi radiasi dapat merusak sel sehat di sekitar sel kanker. Pembedahan dapat mengakibatkan sel kanker menyebar ke bagian lain melalui pembuluh darah. Terapi kemoterapi dapat mengakibatkan sel kanker bermutasi hingga sulit untuk dihancurkan (Awwanah, 2008). Masalah lain yang ditemui dalam pengobatan kanker adalah mahal dan rumitnya pengobatan, efek samping yang ditimbulkan, lamanya waktu pengobatan, dan prognosis yang rendah pada berbagai kasus. Efek samping pengobatan kanker payudara dengan kemoterapi dapat berupa kerontokan rambut, pusing, mual, muntah, gangguan jantung, penurunan kemampuan pertahanan

2 tubuh, penurunan jumlah sel darah putih, dan kematian (Hahn and Payne, 2003). Oleh karena itu, perlu dicari obat baru yang dapat menyembuhkan penyakit tersebut secara efektif, aman, dan tidak menimbulkan efek samping. Buah makasar (Brucea javanica) merupakan tanaman obat yang banyak digunakan untuk menyembuhkan penyakit malaria, disentri, demam berdarah, dan kanker. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tanaman ini banyak mengandung senyawa quasinoid yang mempunyai aktivitas sebagai antitumor (Lee et al., 1984; Fukamiya et al., 1992; Rahman et al., 1999). Bruseantin merupakan salah satu senyawa quasinoid yang sudah teruji secara klinis dapat membunuh sel tumor. Senyawa ini mempunyai kemampuan untuk menginduksi terjadinya apoptosis yang mengakibatkan DNA terdegradasi menjadi rantai oligonukleosom (Bedikian et al., 1979; Liesmann et al., 1988; Kerr et al., 1972; Duval; Wyllie, 1986; Wyllie, 1980 and Wyllie et al., 1986). Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa senyawa brusein-a dari buah makasar pada konsentrasi 0,54 µg/ml dapat menghambat 50% proliferasi sel kanker payudara (IC 50 ), sedangkan nilai IC 50 standar obat cisplatin yaitu 0,43 µg/ml (Ningrum, 2010). Penemuan terhadap senyawa antikanker yang ada selama ini belum dilakukan proses enkapsulasi sehingga stabilitas dan aktivitasnya masih terbatas. Salah satu cara untuk meningkatkan stabilitas dan aktivitas brusein-a sebagai antikanker adalah dengan mengkapsulasikan brusein- A ke dalam senyawa pembawa obat atau drug carrier liposom (Huang, 1992; Lasic, 1993).

3 Liposom adalah suatu vesikel berair yang dikelilingi oleh membran lipid lapis ganda atau multilamelar yang terbentuk secara spontan ketika fosfolipid terdehidrasi dengan sejumlah air. Lipid lapis ganda terbentuk dengan stabil karena mempunyai tingkat energi minimal yang disebabkan bagian hidrofil fosfolipid menjauhi bagian lipofilik dan juga adanya interaksi van der waals yang kuat antar rantai asil (Ostro, 1987). Liposom mempunyai membran dua lapis fosfolipid. Oleh karena itu, pembuatan obat kanker payudara dengan bahan aktif brusein-a yang dikapsulasi liposom merupakan metode baru untuk meningkatkan stabilitas dan aktivitasnya dalam membunuh sel kanker payudara. B. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antikanker senyawa brusein-a yang dikapsulasi liposom terhadap sel kanker payudara (T47D) secara in vitro. C. KerangkaPemikiran Buah makasar banyak mengandung senyawa quasinoid yang rasanya sangat pahit. Senyawa tersebut mempunyai aktivitas sebagai antitumor (Lee et al., 1984; Fukamiya et al., 1992; Rahman et al., 1999). Bruseatin yang merupakan salah satu komponen quasinoid dari buah makasar secara klinis sudah terbukti sangat efektif dalam membunuh sel tumor (Bedikian et al., 1979; Liesmann et al., 1988). Selain itu, senyawa quasinoid juga efektif untuk menghambat pertumbuhan parasit Babesia gibsoni dan parasit Plasmodium falcifarum (Subeki et al., 2007).

4 Brusein-A dari buah makasar merupakan senyawa quasinoid yang mempunyai titik lebur 271-272 o C dengan berat molekul 522.54156. Senyawa ini mempunyai kemampuan untuk berikatan dengan DNA sehingga menginduksi terjadinya apoptosis sel kanker. Selama opoptosis terjadi degradasi dan fragmentasi DNA menjadi rantai oligonukleosom sehingga sel kanker menjadi mati (Kerr et al., 1972; Wyllie et al., 1980; Duval dan Wyllie., 1986). Untuk meningkatkan stabilitas brusein-a agar dapat masuk ke dalam sel diperlukan senyawa pembawa. Salah satu cara adalah dengan mengkapsulasi brusein-a ke dalam liposom. Liposom umumnya dibuat dari lesitin atau fosfatidilkolin dari kedelai (soya bean phosphatidylcholine) atau dari kuning telur (egg yolk phosphatidylcholine) (Lasic, 1993). Selain fosfatidilkolin, liposom juga dibuat dengan lipid lain untuk meningkatkan stabilitas liposom, misalnya kolesterol atau tetra eter lipid (New, 1991; Sugai et al., 1995). Tetra eter lipid merupakan lipid membran bakteri Archaea yang banyak diteliti sebagai lipid utama pada formulasi liposom per oral, karena stabil pada ph 2. Bakteri Archaea yang sudah banyak diekstrak untuk mendapatkan tetra eter lipid adalah Thermoplasma acidophilum dan Sulfolobus acidocaldarius (Sugai et al., 1995). Komponen penyusun liposom lainnya adalah kolesterol. Kolesterol adalah sterol yang paling banyak ditemukan pada mamalia dan komponen yang penting dalam membran alami. Kolesterol menyusun liposom melalui interaksi dengan fosfolipid. Inkorporasi kolesterol dalam liposom dapat meningkatkan stabilitas, menurunkan porositas atau kebocoran membrane, dan mencegah agresi liposom.

5 Penggunaan liposom untuk mengkapsulasi brusein-a memiliki beberapa kelebihan, diantaranya adalah dapat mengarahkan obat pada target tertentu, dapat memperpanjang paparan obat, dan berfungsi sebagai reservoir yang melepas obat dengan perlahan. Liposom juga dapat melindungi obat dari degradasi, metabolis, dan melindungi pasien dari efek samping obat. Oleh karena itu, liposom kemungkinan besar dapat digunakan untuk meningkatkan aktivitas brusein-a sebagai obat kanker payudara. D. Hipotesis Senyawa brusein-a yang dikapsulasi liposom dapat meningkatkan aktivitas antikanker terhadap sel kanker payudara (T47D) secara in-vitro.

6