LAPORAN TUGAS AKHIR PEMANFAATAN BUAH PEPAYA

dokumen-dokumen yang mirip
APLIKASI PEMBUATAN BIOETANOL DENGAN PROSES FERMENTASI DAN DISTILASI BERBAHAN DASAR BUAH PISANG

PEMANFAATAN BUAH NANAS SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN BIOETANOL

PEMBUATAN BIOETANOL DARI BUAH SALAK DENGAN PROSES FERMENTASI DAN DISTILASI

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMANFAATAN TONGKOL JAGUNG SEBAGAI BAHAN BAKU BIOETANOL DENGAN PROSES HIROLISIS H 2 SO 4 DAN FERMENTASI SACCHAROMYCES CEREVICEAE

APLIKASI PEMBUATAN BIOETANOL DENGAN PROSES FERMENTASI DAN DISTILASI BERBAHAN DASAR KULIT KETELA

PEMANFAATAN UMBI UWI (Dioscorea alata L) SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN BIOETANOL DENGAN FERMENTASI OLEH SACHAROMYCES CEREVICEAE

PEMANFAATAN PATI GARUT(Maranta arundinaceae) SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN BIOETANOL DENGAN FERMENTASI OLEH SACHAROMYCES CEREVICEAE

PEMBUATAN BIOETANOL DARI UBI JALAR (Ipomea batatas) DENGAN PROSES FERMENTASI Saccharomyces cerevisiae

PEMANFAATAN JAGUNG SEBAGAI BIOETANOL DENGAN PROSES FERMENTASI DAN HIDROLISA ASAM H 2 SO 4

PEMBUATAN BIOETANOL DARI BIJI DURIAN DENGAN PROSES HIDROLISA ASAM SULFAT DAN FERMENTASI Saccharomyces Cerevisiae

TUGAS AKHIR. PEMANFAATAN TALAS (Calocasia esculenta L. Schott) SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN BIOETANOL

PEMANFAATAN SINGKONG PAHIT SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN BIOETANOL SECARA FERMENTASI MENGGUNAKAN Saccharomyces Cerevisiae

PEMANFATAAN AMPAS TAHU MENJADI BIOETANOL DENGAN PROSES FERMENTASI DAN HIDROLISA H 2 SO 4

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMANFAATAN NIRA SIWALAN UNTUK PRODUKSI BIOETANOL DENGAN PROSES FERMENTASI DAN DISTILASI

Pengaruh Hidrolisa Asam pada Proses Pembuatan Bioetanol dari Pati Ganyong (Canna edulis Ker.) dengan Proses Fermentasi Anaerob

BAB I PENDAHULUAN. Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam negeri semakin berkurang, bahkan di

KADAR GLUKOSA DAN BIOETANOL HASIL FERMENTASI TEPUNG UMBI KETELA POHON (Manihot utilissma, Pohl) VARIETAS MUKIBAT DENGAN PENAMBAHAN Aspergillus niger

BAB I PENDAHULUAN. disegala bidang industri jasa maupun industri pengolahan bahan baku menjadi

PEMBUATAN BIOETANOL DARI BIJI DURIAN MELALUI HIDROLISIS. Skripsi Sarjana Kimia. Oleh : Fifi Rahmi Zulkifli

PENGEMBANGAN SERBUK GERGAJI MENJADI BIO-OIL MENGGUNAKAN PROSES PIROLISIS

BIOETHANOL. Kelompok 12. Isma Jayanti Lilis Julianti Chika Meirina Kusuma W Fajar Maydian Seto

PEMBUATAN BIOETANOL DARI MINUMAN SERBUK AFKIR

PENGUJIAN MODEL BURNER KOMPOR BIOETANOL DENGAN VARIASI VOLUME BURNER CHAMBER 50 cm 3, 54 cm 3, 60 cm 3, 70 cm 3

ANALISIS KADAR BIOETANOL DAN GLUKOSA PADA FERMENTASI TEPUNG KETELA KARET (Monihot glaziovii Muell) DENGAN PENAMBAHAN H 2 SO 4

PEMANFAATAN NIRA NIPAH

PENGARUH KADAR GLUKOSA PADA PEMBUATAN ANGGUR DARI NANAS (Ananas comosus) Influence Of Glucose Content In Wine Making Of Pineapple (Ananas Comosus)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BIOETANOL DARI BONGGOL POHON PISANG BIOETHANOL FROM BANANA TREE WASTE

TUGAS AKHIR PEMBUATAN BIOETANOL DARI TEPUNG BIJI NANGKA DENGAN PROSES SAKARIFIKASI FERMENTASI FUNGI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. minyak bumi pun menurun. Krisis energi pun terjadi pada saat ini, untuk

BAB I PENDAHULUAN. Energi (M BOE) Gambar 1.1 Pertumbuhan Konsumsi Energi [25]

BAB I PENDAHULUAN. samping itu, tingkat pencemaran udara dari gas buangan hasil pembakaran bahan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008

FERMENTASI SAMPAH BUAH MENJADI ETANOL MENGGUNAKAN BAKTERI Zymomonas mobilis. FERMENTATION OF REFUSED FRUITS FOR ETHANOL USING Zymomonas mobilis

BAB I PENDAHULUAN. tanaman dari keluarga Poaceae dan marga Sorghum. Sorgum sendiri. adalah spesies Sorghum bicoler (japonicum). Tanaman yang lazim

Nira Latifah Mukti, Wulan Aryani Jurusan Teknik Kimia, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Teknologi Pengolahan Bioetanol dari Nira Aren

BAB I PENDAHULUAN. Krisis energi yang terjadi di berbagai negara di belahan dunia saat ini

Hak Cipta milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KADAR GLUKOSA DAN BIOETANOL HASIL FERMENTASI GAPLEK SINGKONG KARET (Monihot glaziovii Muell) DENGAN DOSIS RAGI DAN WAKTU BERBEDA SKRIPSI

Teknologi Pengolahan Bioetanol dari Nira Aren

Teknologi Pengolahan. Bioetanol

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan energi dunia saat ini telah bergeser dari sisi penawaran ke sisi

BAB I PENDAHULUAN. Energi minyak bumi telah menjadi kebutuhan sehari-hari bagi manusia saat

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan sudah tidak layak jual atau busuk (Sudradjat, 2006).

LAPORAN AKHIR PENGARUH RASIO UREA DAN NPK PADA PROSES PEMBUATAN BIOETANOL DARI MAHKOTA BUAH NENAS

TUGAS MIKROBIOLOGI BIOETANOL

PEMANFAATAN LIMBAH PERTANIAN UNTUK PEMBUATAN BIOETANOL

Analisa Penggunaan Bahan Bakar Bioethanol Dari Batang Padi Sebagai Campuran Pada Bensin

TUGAS AKHIR Pembuatan Pulp. dari Pelepah Pisang dengan Alat Digester. ( Making Of Pulp From Musa Paradiciasa with a Digester )

POTENSI NIRA AREN (Arenga pinnata) SEBAGAI BAHAN BAKU BIOETANOL

Pengaruh Jumlah Ragi dan Waktu Fermentasi terhadap Kadar Bioetanol yang Dihasilkan dari Fermentasi Kulit Pepaya

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGEMBANGAN ALAT DESTILATOR BIOETANOL SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat seiring dengan terus meningkatnya pertumbuhan

ETANOL DARI HASIL HIDROLISIS ONGGOK ETHANOL FROM CASSAVA WASTE HYDROLYSIS

KADAR GLUKOSA DAN BIOETANOL PADA FERMENTASI GAPLEK GANYONG (Canna edulis Kerr.) DENGAN DOSIS RAGI DAN WAKTU FERMENTASI YANG BERBEDA

BAB I PENDAHULUAN. dan Costa Rica yang umumnya digemari sebagai konsumsi buah segar. Buah segar

BAB I PENDAHULUAN. Bioetanol merupakan salah satu alternatif energi pengganti minyak bumi

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Proyeksi tahunan konsumsi bahan bakar fosil di Indonesia

NURUL FATIMAH A

PEMANFAATAN SAMPAH SAYURAN SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN BIOETANOL.

KARAKTERISTIK GAS BUANG YANG DIHASILKAN DARI RASIO PENCAMPURAN ANTARA GASOLINE DAN BIOETANOL

PENGARUH WAKTU UNTUK MENINGKATKAN KADAR PATCHOULI ALCOHOL DALAM PEMURNIAN MINYAK NILAM DENGAN MENGGUNAKAN DISTILASI VAKUM GELOMBANG MIKRO

RANCANG BANGUN TEKNOLOGI DESTILASI BIOETANOL UNTUK BAHAN BAKAR TERBARUKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang UKDW. minyak semakin meningkat, sedangkan cadangan energi minyak bumi (fosil)

BAB I PENDAHULUAN. maka kebutuhan energi juga mengalami peningkatan. Hal tersebut tidak

TEKNOLOGI PROSES PRODUKSI BIO-ETHANOL

LAPORAN AKHIR PENGARUH VARIASI RAGI TERHADAP PERSEN YIELD PADA PEMBUATAN BIOETANOL DARI LIMBAH KULIT PISANG

KADAR GLUKOSA DAN BIOETANOL PADA FERMENTASI TEPUNG KETELA POHON (Manihot utilissima Pohl) DENGAN DOSIS RAGI DAN WAKTU FERMENTASI YANG BERBEDA

PEMBUATAN ETHANOL DARI JERAMI PADI DENGAN PROSES HIDROLISIS DAN FERMENTASI

LAPORAN AKHIR PEMANFAATAN CAMPURAN LIMBAH AMPAS TEBU DAN LIMBAH AMPAS SINGKONG MENJADI ETANOL DENGAN VARIASI KOMPOSISI

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

GAPLEK KETELA POHON (Manihot utillisima pohl) DENGAN PENAMBAHAN Aspergillus niger

I. PENDAHULUAN. Persediaan bahan bakar fosil yang bersifat unrenewable saat ini semakin

PEMBUATAN BIOETANOL DARI FERMENTASI TEPUNG KETELA KARET (Manihot glaziovii Muell) DENGAN MENGGUNAKAN RAGI

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat. Sedangkan ketersediaan

PEMBUATAN BIO-OIL DENGAN BAHAN BAKU CANGKANG KELAPA SAWIT MELALUI PIROLISASI

PENGARUH SUHU FERMENTASI TERHADAP KONSENTRASI ASAM ASETAT HASIL FERMENTASI KULIT PISANG AMBON (Musa FERMENTOR

Sumber-Sumber Energi yang Ramah Lingkungan dan Terbarukan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. alternatif penanganan limbah secara efektif karena dapat mengurangi pencemaran

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tersebut, pemerintah mengimpor sebagian BBM. Besarnya ketergantungan

FERMENTASI NIRA SORGUM MENJADI BIOETANOL DALAM FERMENTOR BIOFLO 2000 MENGGUNAKAN SACCHAROMYCES CEREVISIAE

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi. BPPT. Jakarta. Indonesia. Jakarta. Prosising Workshop Nasional Biodesel dab Bioethanol Di Indonesia.

KADAR GLUKOSA DAN KADAR BIOETANOL PADA FERMENTASI TEPUNG UMBI KETELA POHON (Manihot utilissima pohl) DENGAN PENAMBAHAN H 2 SO 4

Pembuatan Bioetanol Dari Tebu Dan Ubi Jalar serta Pengujian Pada Motor Bakar Torak

PEMBUATAN BIOETANOL DARI KULIT NANAS

PEMBUATAN BIOETANOL DARI LIMBAH KULIT SINGKONG MELALUI PROSES HIDROLISA ASAM DAN ENZIMATIS

BIOETANOL DARI LIGNOSELULOSA: POTENSI PEMANFAATAN LIMBAH PADAT DARI INDUSTRI MINYAK KELAPA SAWIT

Pemanfaatan Limbah Pelepah Pisang di Meteseh sebagai Bahan Baku pembuatan kertas dengan Proses Soda menggunakan Alat Digester

LAPORAN AKHIR PENGARUH PENAMBAHAN MASSA RAGI DAN WAKTU FERMENTASI HASIL HIDROLISA PATI BIJI DURIAN MENJADI BIOETANOL

BIOETANOL (MATERI 1 Mikrobiologi Industri) Kelompok 17, 18, dan 19

KAJIAN POTENSI SUMBER BIOETHANOL DARI PEMANFAATAN LIMBAH BIOMASSA SEBAGAI SUMBER ENERGY ALTERNATIF

BAB I PENDAHULUAN. sebagai bahan bakar. Sumber energi ini tidak dapat diperbarui sehingga

BIOENERGI. Bioenergi : energi yang diperoleh dari biomasa (mahluk hidup) Biofuel : bahan bakar yang berbahan baku dari tanaman

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

LAPORAN AKHIR. Diajukan Sebagai Persyaratan untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya

Transkripsi:

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMANFAATAN BUAH PEPAYA (Carica papaya L.) SEBAGAI BAHAN BAKU BIOETANOL DENGAN PROSES FERMENTASI DAN DISTILASI Utilization Of Papaya Fruit (Carica papaya L.) As Raw Material Bioethanol With Fermentation And Distilation Process Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada Program Studi Diploma III Teknik Kimia Program Diploma Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang Disusun oleh : ACHMAD FAIKAR ALI FAUZI L0C 008 001 PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA PROGRAM DIPLOMA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2011

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...i HALAMAN PENGESAHAN... ii RINGKASAN... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan Masalah... 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bioethanol... 5 2.2 Prinsip Pembentukan Bioethanol... 6 2.3 Proses Fermentasi... 7 2.4 Pemurnian dengan Proses Destilasi dan Dehidrasi... 8 2.5 Sacharomyces cereviceae... 9 2.6 Bahan Baku Bioetanol... 10 2.6.1 Buah Pepaya... 11 2.6.2 Pupuk Urea... 12 2.6.3 Pupuk NPK... 13

2.6.4 Sukrosa... 13 BAB III TUJUAN DAN MANFAAT 3.1 Tujuan... 15 3.2 Manfaat... 15 BAB IV PERANCANGAN ALAT 4.1 Hasil Perhitungan Dimensi Alat... 16 4.2 Gambar dan Dimensi Alat... 17 4.3 Tangki Fermentor... 21 4.4 Prosedur Percobaan... 23 4.4.1 Persiapan Bahan... 23 4.4.2 Fermentasi dalam Tangki Fermentor... 24 4.4.3 Pemurnian dengan Distilasi dan Dehidrasi... 25 4.4.4 Prosedur Pengoperasian Pirolisa Etanol... 26 4.5 Analisa Hasil... 27 BAB V METODOLOGI 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan... 30 5.1.1 Variabel tetap... 30 5.1.2 Variabel berubah... 30 5.1.3 Alat Yang Digunakan... 30 5.2 Prosedur Praktikum... 31 5.2.1 Pembuatan Bioethanol dari Buah Pepaya... 31 BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Hasil Pengamatan... 33

6.1.1 Analisa Kadar Gula dengan metode Phenol Sulfat... 34 6.1.2 Perhitungan Nilai Konsentrasi Pada Masing Masing Variable Pengkayaan Sebelum Fermentasi... 36 6.1.3 Perhitungan Nilai Konsentrasi Pada Masing Masing Variable Pengkayaan Setelah Fermentasi... 40 6.2 Pembahasan Grafik... 52 6.2.1 Grafik hasil Etanol dari Buah Pepaya Pada Variable 1... 52 6.2.2 Grafik hasil Etanol dari Buah Pepaya Pada Variable 2... 53 6.2.3 Grafik Perbandingan Etanol Hasil dengan Kadar Gula... 54 6.2.4 Grafik Perbandingan Etanol Hasil dengan Kadar Ragi dan Gula56 BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan... 57 7.2 Saran... 58 DAFTAR PUSTAKA... 59

DAFTAR TABEL Tabel 1. Komposisi Zat Buah Pepaya... 11 Tabel 2. Analisa Larutan Standart... 34 Tabel 3. Pengkayaan Pada Masing Masing tangki... 35 Tabel 4. Hasil Analisa Kadar Gula Buah Pepaya Sebelum Fermentasi dengan Metode Phenol Sulfat... 39 Tabel 5. Hasil Analisa Kadar Gula Buah Pepaya Setelah Fermentasi dengan Metode Phenol Sulfat... 43 Tabel 6. Hasil Proses Fermentasi,Distilasi,dan Dehidrasi pada Variable 1... 45 Tabel 7. Hasil Proses Fermentasi,Distilasi,dan Dehidrasi pada Variable 2... 46 Tabel 8. Etanol Hasil Fermentasi... 47 Tabel 9. Hasil Pengamatan Proses Distilasi... 48 Tabel 10. Hasil Pengamatan Proses Dehidrasi dengan Kapur Tohor... 49 Tabel 11. Perbandingan Hasil Etanol Setelah Fermentasi, Setelah Distilasi, dan Setelah Dehidrasi... 50 Tabel 11. Uji Organoleptik Bioetanol... 51 Tabel 12. Perbandingan Titik Didih dan Titik Beku Etanol Hasil dan etanol murni51

DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Ragi Roti... 8 Gambar 2. Kapur Tohor... 9 Gambar 3. Buah Pepaya... 10 Gambar 4. Pupuk Urea... 12 Gambar 5. Pupuk NPK... 13 Gambar 6. Sukrosa... 14 Gambar 7. Rangkaian Alat... 17 Gambar 8. Unit Pemanas... 18 Gambar 9. Unit Distilasi... 19 Gambar 10. Unit Kondensor... 20 Gambar 11. Tangki Fermentor... 22 Gambar 12. Diagram Alir Penyiapan Bahan Baku... 23 Gambar 13. Diagram Alir Proses Fermentasi... 24 Gambar 14. Diagram Alir Proses Pemurnian... 26 Gambar 15. Larutan Standart... 34 Gambar 16. Grafik Hubungan Antara Konsentrasi dan Absorbansi Larutan Standart... 39 Gambar 17. Sampel yang Akan di uji... 35 Gambar 18. Grafik perbandingan etanol dari buah pepaya pada variable 1... 52 Gambar 19. Grafik perbandingan eatnol dari buah pepaya pada variable 2... 53

Gambar 20. Grafik Perbandingan Etanol Hasil dengan Pengkayaan Gula Setelah Fermentasi... 54 Gambar 21. Grafik Perbandingan Etanol Hasil dengan Pengkayan Gula Setelah Distilasi... 55 Gambar 22. Grafik Perbandingan Etanol Hasil dengan Penambahan Ragi dan Gula setelah fermentasi... 56 Gambar 23. Grafik Perbandingan Etanol Hasil dengan Penambahan Ragi dan Gula setelah distilasi... 56

INTISARI Bioetanol adalah etanol yang dibuat dari biomassa yang mengandung komponen gula, pati, maupun selulosa. Bioetanol biasanya dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat minuman keras, untuk keperluan medis, sebagai zat pelarut, dan yang sedang popular saat ini adalah pemanfaatan bioetanol sebagai bahan bakar alternatif. Penggunaan bioetanol sebagai bahan bakar dicampur dengan bensin yang biasa disebut gasohol. Pepaya (Carica papaya L.) merupakan tanaman yang memiliki habitat asli di hutan tropis, namun tanaman ini dapat tumbuh subur baik di dataran rendah maupun tinggi. Buah pepaya berbuah tanpa mengenal musim sehingga mudah dijumpai sepanjang tahun. Buah pepaya matang memiliki kandungan glukosa yang cukup besar sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan bioetanol. Pembuatan bioetanol dengan bahan dasar buah pepaya ini melalui dua tahapan proses yaitu proses fermentasi dan distilasi. Proses fermentasi mengubah glukosa menjadi etanol dengan bantuan bakteri Saccharomyces cereviceae yang terkandung pada ragi roti. Proses distilasi merupakan proses pemurnian untuk meningkatkan kadar etanol yang dihasilkan pada proses fermentasi. Reaktor bioetanol terdiri dari rangkaian tangki fermentasi dan rangkaian alat distilasi yang meliputi tangki distilator atau tangki pemanasan dan kondensor. Untuk bioetanol hasil percobaan, dapat disimpulkan bahwa semakin banyak jumlah ragi yang digunakan maka semakin tinggi kadar alkohol yang diperoleh. Dari hasil percobaan pada pembuatan bioetanol dari buah pisang dengan variabel penambahan ragi 1%, 1,5%, dan 2% didapatkan bioetanol dengan kadar alkohol tertinggi 60% yaitu pada variabel ketiga dengan penambahan ragi 2%.

ABSTRACT Bioethanol is ethanol that made by biomass containing with sugar components, starch, or cellulose. Bioethanol is usually used to an ingridient for making liquor, for medical purposes, as a solvent, and that are popular today is the use of bioethanol as an altenative fuel. The use of bioethanol as a fuel mixed with gasoline is called gasohol. Papayas (Carica papaya L.) is a plant that has a native habitat in tropical forests, but these plants can thrive in both lowland and high. Papaya fruit without knowing the season, so easy to find throughout the year. Ripe papayas contain a large enough glucose so it can be used as a base for the manufacture bioethanol. Making bioethanol with basic ingridients of this papaya fruit through two stage of the process of fermentation and distillation process. The process of fermentation convert glucose into ethanol with the aid of bacteria contained in cereviceae saccharomyces yeast bread. The process of distillation is purrification process to increase the levels of ethanol producedin fermentation processes. The reactor consists of a series of bioethanol fermentation tanks or tank distilator heating and condenser. For bioethanol the experiment results, it can be concluded that more used amount of yeast more higher level of alcohol obtained. From the results of experiments on the manufacture of bioethanol from banana with variable addition of yeast 1%, 1,5%, 2% obtained the highest alcohol content of bioethanol with 60% of the third variables with the addition 2% of yeast.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahan bakar minyak merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan. Bahan bakar yang digunakan selama ini berasal dari minyak mentah yang diambil dari dalam bumi, sedangkan minyak bumi merupakan bahan bakar yang tidak dapat diperbaharui. Sehingga untuk beberapa tahun ke depan diperkirakan masyarakat akan mengalami kekurangan bahan bakar. Keadaan ini tidak dapat lagi dipertahankan pada dasawarsa Sembilan puluhan. Bahkan pada abad 21 sekarang ini Indonesia diperkirakan akan menjadi net importer bahan bakar fosil (Kartasamita, 1992). Melihat hal ini, sudah saatnya untuk mengembangkan berbagai energi alternatif yang dapat diperbaharui. Sudah saatnya ketergantungan kebutuhan energi fosil yang non-renewable digantikan dengan energi yang renewable, walaupun hal ini memerlukan revolusi terbalik dari sistem industri energi sekarang. Berbagai macam pendekatan proses dapat digunakan baik secara fisik kimiawi dan biologis. Salah satu pendekatan adalah menggunakan aplikasi bioteknologi yang dapat menggabungkan aspek fisik dan kimiawi menggunakan agen biologi. Kebutuhan energi dari bahan bakar minyak bumi (BBM) di berbagai negara di dunia dalam tahun terakhir ini mengalami peningkatan tajam. Tidak hanya pada negara - negara maju, tetapi juga di negara berkembang seperti Indonesia. Untuk mengantisipasi terjadinya krisis bahan bakar minyak bumi (BBM) pada masa yang

akan datang. Saat ini telah dikembangkan pemanfaatan etanol sebagai sumber energi terbarukan, contohnya untuk pembuatan bioetanol dan gasohol. Baru-baru ini pemerintah telah melaksanakan program kebijakannya yaitu Konversi minyak tanah ke gas. Hal ini menandai bahwa energi fosil sudah tidak layak lagi digunakan dimasa depan karena jumlahnya yang semakin sedikit dan dampaknya yang tidak ramah lingkungan. Gas buang yang ditimbulkan pada mesinmesin kendaraan mengakibatkan terjadinya lubang pada lapisan ozon sehingga menyebabkan terjadinya pemanasan global. Kemudian masyarakat mulai beralih mencari energi alternatif yang murah dan ramah lingkungan sebagai pengganti energi fosil. Pada tahun 2007 mulai gencar-gencarnya penelitian tentang Bioethanol sebagai energi alternatif masa depan. Bioetanol diharapkan mampu menggantikan fungsi bahan bakar yang selama ini didominasi oleh bahan bakar fosil. Bioetanol adalah sebuah bahan bakar alternatif yang diolah dari tumbuhan (biomassa) dengan cara fermentasi, dimana memiliki keunggulan mampu menurunkan emisi CO 2 hingga 18 %. Di Indonesia, bioetanol sangat potensial untuk diolah dan dikembangkan karena bahan bakunya merupakan jenis tanaman yang banyak tumbuh di negara ini dan sangat dikenal masyarakat. Tumbuhan yang potensial untuk menghasilkan bioetanol adalah tanaman yang memiliki kadar karbohidrat tinggi, seperti: tebu, nira, sorgum, ubi kayu, garut, ubi jalar, sagu, jagung, jerami, bonggol jagung, dan kayu. Namun permasalahan yang sering timbul pada pembuatan Bioetanol adalah sedikitnya bioetanol yang dihasilkan mengakibatkan biaya produksi membengkak. Hal ini disebabkan oleh proses fermentasi yang kurang optimal.

Indonesia adalah Negara kepulauan, dimana banyak ditumbuhi pohon papaya yang buahnya tidak dimanfaatkan secara maksimal. Biasanya buah papaya hanya digunakan sebagay buah meja, namun jika sudah terlalu matang biasanya langsung dibuang dan tidak berguna lagi. Hal tersebut melatarbelakangi dilakukannya penelitian tentang Pemanfaatan Buah Pepeaya (carica papaya l.) Sebagai Bahan Baku Bioetanol dengan Proses Fermentasi oleh Saccaromyces Cereviceae.dan dehidrasi dengan kapur tohor. 1.2. Perumusan Masalah Permasalahan energi di Indonsia sama seperti yang dihadapi dunia. Jika tidak ada penemuan ladang minyak dan kegiatan eksplorasi baru, cadangan minyak di Indonesia diperkirakan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan selama 18 tahun mendatang. Sementara itu, cadangan gas cukup untuk 60 tahun dan batu bara sekitar 150 tahun. Hal tersebut juga menyebabkan Indonesia menjadi negara pengimpor minyak mentah sampai sekarang. Setidaknya, ada tiga jalan keluar dari hal ini. Pertama, mencari ladang minyak baru; kedua, menggunakan energi secara efisien; dan ketiga, mengembangkan sumber energi terbaharukan, seperti sinar matahari, panas bumi, air, angin, dan bahan bakar nabati (biofuel). Hal yang paling mungkin dilakukan sekarang adalah mengembangkan sumber energi terbaharukan, contohnya bioetanol dari buah pepaya. Bioetanol saat ini yang diproduksi umumnya berasal dari Bioetanol generasi pertama, yaitu bioetanol yang dibuat dari pati-patian (jagung, singkong, gandum) atau dibuat dari gula (tebu, molasses, nira), jika menggunakan bahan yang

mengandung pati patian yang kebanyakan bahan- bahan tersebut adalah bahan yang dijadikan sebagai bahan pangan dan banyak dugaan, terutama dari Eropa dan Amerika menyebutkan bahwa konversi bahan pangan menjadi bioetanol merupakan salah satu penyebab naiknya harga-harga pangan maka sangatlah memungkinkan jika memanfaatkan bahan baku dari gula terutama nira kelapa yang keberadaanya sangat melimpah di Indonesia. Selama ini nira kelapa hanya dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan gula merah, tetapi banyak pembuat gula merah yang mengeluhkan tentang harga dari gula merah yang cendrung murah dan tidak stabil dan kebanyakan produksi gula merah hanya skala home industri Selain itu masyarakat lebih tertarik menggunakan gula tebu daripada gula merah. Bila kita dapat memanfaatkan bahan baku dari buah papaya yang belum banyak yang memanfaatkan tentunya kita mampu meningkatkan effisiensi dan proses produksi dari pembuatan Bioetanol serta mengoptimalkan pemanfaatan buah papaya. Email : a_fafa_ali@yahoo.com