SURAT KEPUTUSAN SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI YASA ANGGANA GARUT Nomor : 012 / STIE-YA.K/VIII/2009. Tentang

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBUKAAN BAB I PENGERTIAN. Pasal 1. 2) Sekolah Tinggi adalah Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer AMIKOM Yogyakarta

ETIKA AKADEMIK. Program Studi D3 Keperawatan

KODE ETIK DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SEKOLAH TINGGI BAHASA ASING LIA

PEDOMAN KODE ETIK PEGAWAI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI CURUP TAHUN 2014

Tentang KODE ETIK MAHASISWA STIE YASA ANGGANA GARUT KETUA SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI YASA ANGGANA GARUT,

MUKADIMAH BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Pengertian

Lembaga Penjaminan Mutu KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN IAIN MATARAM. Kode Etik Tenaga Kependidikan IAIN Mataram 1

BUKU KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN

PEDOMAN ETIKA DOSEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO

Bismillahirrahmanirrahiim Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Aisyiyah Yogyakarta, setelah:

KODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

BUKU KODE ETIK MAHASISWA

KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER NOMOR

KETUA SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NURUL JADID

KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR Nomor : 12/Kpts/SM.140/J.4.5/IV/2013

Kode Etik, Tata Tertib, Sistem Penghargaan dan Sanksi Tenaga Kependidikann Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Komputer Prabumulih

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 61/KEP/UDN-01/VI/2007. tentang KODE ETIK DOSEN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

KODE ETIK DOSEN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

PEDOMAN ETIKA, TATA TERTIB, SISTEM PENGHARGAAN DAN SANKSI DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN OLEH: TIM PENYUSUN

KODE ETIK DOSEN UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA

KODE ETIK KEHIDUPAN KAMPUS BAGI DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN POLTEKKES KEMENKES SURABAYA

KODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH

KODE ETIK DOSEN MUKADIMAH BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

BUKU KODE ETIK DAN TATA TERTIB DOSEN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

2013, No Menetapkan : 3. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

KODE ETIK DOSEN IAIN PURWOKERTO

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS MALIKUSSALEH NOMOR 1527/UN45/DT/2016 TENTANG STANDAR AKADEMIK UNIVERSITAS MALIKUSSALEH UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

DITETAPKAN DI REULEUT- ACEH UTARA PADA TANGGAL 11 APRIL 2016 REKTOR, PROF. DR. APRIDAR, SE., M.Si NIP

KODE ETIK DOSEN LEMBAGA PENJAMINAN MUTU

BUKU KODE ETIK DOSEN

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH No. 397/F/Unbrah/VIII/2013 KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

KODE ETIK DOSEN AKADEMI KEPERAWATAN HKBP BALIGE 2012 KEPUTUSAN DIREKTUR AKADEMI KEPERAWATAN TENTANG KODE ETIK DOSEN AKPER HKBP BALIGE MUKADIMAH

MUKADIMAH BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

PERATURAN MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02/PMK/2003 TAHUN 2003 TENTANG KODE ETIK DAN PEDOMAN TINGKAH LAKU HAKIM KONSTITUSI

NORMA ETIKA KEHIDUPAN KAMPUS BAGI DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG KATA PENGANTAR

KODE ETIK DOSEN IAIN MATARAM

REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : Tahun 2011 TENTANG

REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER. Menimbang : a. bahwa, dalam rangka memberikan keteladanan

UNIVERSITAS SAHID SURAKARTA

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS SRIWIJAYA No. 152a/H9/DT/2009. Tentang ETIKA AKADEMIK SIVITAS AKADEMIKA UNIVERSITAS SRIWIJAYA

KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALOPO NOMOR 2 TAHUN 2015 KODE ETIK DOSEN

KODE ETIK DOSEN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA 2007

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 60/KEP/UDN-01/VI/2007. tentang TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA

PROGRAM I-MHERE. INDONESIA-Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) Project Sub Component B.2a DOKUMEN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

2011, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 124, Tambahan Lem

PEDOMAN KOMITE DISPLIN DOSEN FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

DOKUMEN JURUSAN ETIKA DOSEN PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 8 Tahun : 2014

: PERATURAN MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02/PMK/2003 TENTANG KODE ETIK DAN PEDOMAN TINGKAH LAKU HAKIM KONSTITUSI

KODE ETIK DOSEN STIKOM DINAMIKA BANGSA

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 116, Tambaha

KODE ETIK GURU INDONESIA

SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR NOMOR : TENTANG KODE ETIK DOSEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR TAHUN 2014

KODE ETIK DOSEN POLITEKNIK NEGERI BALI

KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALOPO NOMOR 4 TAHUN 2015 KODE ETIK MAHASISWA

KODE ETIK GURU INDONESIA PEMBUKAAN

Bagian Tiga Nilai-nilai Dasar dan Nilai-nilai Operasional Pasal 5

Keputusan Rektor Universitas Sumatera Utara Nomor : 1179/H5.1.R/SK/SDM/2008 Tentang Kode Etik dan Peraturan Disiplin Dosen Universitas Sumatera

KODE ETIK DOSEN, TENAGA KEPENDIDIKAN & MAHASISWA UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN STIKOM DINAMIKA BANGSA

KODE ETIK PENERBIT ANGGOTA IKAPI

KODE ETIK PENGAWAS SEKOLAH/MADRASAH

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 26 TAHUN 2016

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN ANGGARAN DASAR ORGANISASI PEMERINTAHAN MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA PEMBUKAAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 47 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL TENTANG NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA KEDIRI

M E M U T U S K A N : Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PEMBINAAN JIWA KORPS DAN KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL. B A B I KETENTUAN UMUM

Oleh: Pembantu Rektor II UB

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL LINGKUP PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SINJAI

FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG

KODE ETIK DAN TATA TERTIB MAHASISWA

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2004 TENTANG PEMBINAAN JIWA KORPS DAN KODE ETIK PEGAWAI NEGRI SIPIL

KODE ETIK MAHASISWA IAIN MATARAM

2017, No Nomor 142, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4450); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Peg

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN Nomor : 184/A.51.01/Unwidha/III/2014 tentang PEDOMAN ETIKA DOSEN

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 25/PER/M.KOMINFO/12/2011 TENTANG

. FM_UI _AM_FSM_08/R0. PERATU RAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA NOMOR 04 IPUIRE](7I)(/aO1? TENTANG.

DAFTAR ISI. Pasal 7 11 BAB III KEWAJIBAN DOSEN TERHADAP UNIVERSITAS Pasal 10 12

KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER (STIKOM) DINAMIKA BANGSA Nomor :104/ SK/ STIKOM-DB/ VII/ 2007

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH No. 365/F/Unbrah/VII/2013 KODE ETIK DOSEN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

KATA PENGANTAR. Kode Etik 1

KODE ETIK GURU INDONESIA. Drs. H. Asep Herry Hernawan, M.Pd. Laksmi Dewi, M.Pd.

MUKADIMAH. Untuk mewujudkan keluhuran profesi dosen maka diperlukan suatu pedoman yang berupa Kode Etik Dosen seperti dirumuskan berikut ini.

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan Permendiknas No. 16 Tahun 2007, guru harus memiliki

Keputusan Rektor Universitas Sumatera Utara Nomor : 1180/H5.1.R/SK/SDM/2008 Tentang Kode Etik dan Peraturan Disiplin Pegawai Universitas Sumatera

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik In

Transkripsi:

SURAT KEPUTUSAN SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI YASA ANGGANA GARUT Nomor 012 / STIE-YA.K/VIII/2009 Tentang KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN DI LINGKUNGAN STIE YASA ANGGANA GARUT KETUA SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI YASA ANGGANA GARUT, Menimbang 1. Tenaga Kependidikan dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Butir 5 dan 6 adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang Penyelenggaraan Pendidikan. 2. bahwa tenaga penunjang akademik adalah tenaga profesional yang penting dalam memperlancar Tri Dharrna Perguruan Tinggi; 3. Bahwa untuk maksud tersebut, perlu di buat Kode Tenaga Penunjang Akademnik STIE Yasa Anggana Garut. Mengingat 1. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1991. tentang Pendidikan Tinggi 3. Surat Keputusan Ketua STIE Yasa Anggana Garut Nomor 002/STIE-YA.K/1999, tentang Tata Kerja Organisasi STIE Yasa Anggana Garut. Memperhatian 1. Rapat Senat dan Pimpinan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yasa Anggana Garut pada tanggal 12 Agustus 2009. M E M U T U S K A N Menetapkan Pertama Keputusan Ketua STIE " Yasa Anggana " Garut Tentang Kode Etik Tenaga Kependidikan sebagaimana terlampir dalam Surat Keputusan ini. Kedua Ketentuan - Ketentuan yang belum diatur dalam Kode Etik ini akan diatur lebih lanjut dan ditetapkan melalui Surat Keputusan Ketua STIE Yasa Anggana Garut.

Ketiga Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan apabila terdapat kekeliruan / kekurangan akan diadakan perubahan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di Pada tanggal Garut 19 Agustus 2009 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ( STIE ) YASA ANGGANA GARUT Ketua, Siti Aminah, Dra

Lampiran Surat Keputusan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yasa Anggana Garut Nomor 012/STIE-YA.K/VIII/2009, tentang Kode Etik Tenaga Kependidikan di Lingkungan STIE Yasa Anggana Garut. PEMBUKAAN STIE Yasa Anggana Garut sebagai lembaga pendidikan tinggi berperan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan kualitas manusia yang beriman, bertagwa, dan berakhlak mulia serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Tenaga Kependidikan STIE Yasa Anggana Garut adalah anggota masyarakat yang telah menentukan pilihan profesinya untuk berpartisipasi dalam menunjang penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran, penelitian serta pengabdian kepada masyarakat. Atas dasar kesamaan profesi sebagai tenaga kependidikan, pribadi dan mahluk sosial, menyadari perluhya suatu pedoman dalam sikap dan tingkah laku sebagai sebagai tenaga kependidikan yang tumbuh sebagai panggilan hati nuraninya dan dituangkan dalarn Kode Etik Tenaga Kependidikan STIE Yasa Anggana Garut. DaIam Peraturan ini yang dimaksud dengan BAB I PENGERTIAN Pasal 1 1) Kode Etik profesi adalah norma yang menjadi pedoman tingkah laku manusia dengan memperhatikan kepatutan yang berlaku di komunitas profesi. 2) Sekolah Tinggi adalah Sekolah Tinggi ILmu EKonomi Yasa Anggana Garut 3) Ketua adalah Ketua STIE Yasa Anggana Garut 4) Tenaga Kependidikan adalah tenaga yang bertugas membantu dan memperlancar proses pendidikan dan pembelajaran di STIE Yasa Anggana Garut dan dapat meliputi tenaga, administrasi, pustakawan, laboran, dan teknisi dilingkungan STIE Yasa Anggana Garut. 5) Tim Pembinaan Tenaga Kependidikan adalah tim yang dibentuk oleh STIE Yasa Anggana Garut untuk menegakkan kode etik. 6) Tenaga Administratif adalah unsur pelaksana administrative STIE Yasa Anggana Garut. 7) Mahasiswa adalah mahasiswa STIE Yasa Anggana Garut.

Sebagai profesional kependidikan BAB II KEPRIBADIAN TENAGA KEPENDIDIKAN Pasal 2 1) Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan menjaga tingkat ilmu pengetahuannya seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. 2) Membantu dan memperlancar pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dengan penuh dedikasi, integritas, loyalitas dan kejujuran. 3) Berlindak secara rasional obyektif, terbuka, dan jujur. 4) Menjaga kehormatan diri dengan tidak melanggar nilai dan normal yang berlaku dalam menjalankan tugasnya sebagai tenaga kependidikan. BAB III HUBUNGAN TENAGA KEPENDIDIKAN DAN CIVITAS AKADEMIKA Bagian Pertama Hubungan Tenaga Kependidikan dengan Lembaga ( Dosen ) Pasal 3 1) Berperan aktif memelihara dan mengembangkan keberadaan STIE Yasa Anggana Garut dimanapun berada 2) Menjaga dan meningkatkan nama baik STIE Yasa Anggana Garut. Bagian Kedua Hubungan Tenaga Kependidikan dengan Ternan Sejawat Pasal 4 1) Bekerja sama secara harmonis saling menghormati dalam membantu pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. 2) Mengembangkan, meningkatkan mutu profesi, membina hubungan kekeluargaan dan kesetiakawanan sosiai. 3) Menjadi teladan, membangun kreativitas dan memberikan dorongan yang positif. 4) Memposisikan tenaga kependidikan lainnya sebagai mitra kerja dan bersikap saling menghargai. 5) Menjaga hubungan baik dalam bidang pekerjaan secara profesional dan kemanusiaan dalam suasana kekeluargaan.

Bagian Ketiga Hubungan Tenaga Kependidikan Dengan Mahasiswa Pasal 5 1) Membantu memfasilitasi mahasiswi menjadi limuwan yang beriman, bertaqwa, berilmu pengetahuan dan teknologi yang berguna bagi masyarakat, bangsa, negara dan umat manusia. 2) Membantu pelaksanaan proses pendidikan dan pembelajaran dengan sikap tulus, ikhlas, kreatif, komunikatif, inovatif, berpegang pada moral luhur dan profesional serta tidak diskriminatif, 3) Menunjang kelancaran proses pendidikan dan pembelajaran. BAB IV PENEGAKAN KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN Pasal 6 1) Setiap Tenaga Kependidikan berkewajiban mematuhi Kode Etik ini, 2) Tim Pembinaan berwenang melakukan dan memberikan sanksi terhadap setiap pelanggaran kode etik. 3) Tim Pembinaan Aparatur berwenang menerima laporan pelanggaran Kode Etik Tenaga Kependidikan dari pihak yang berkepentingan, melakukan klarifikasi, memberikan sanksi terhadap setiap pelanggaran Kode Etik, dan mengusulkan sanksi kepada Ketua STIE Yasa Anggana Garut apabila pelanggaran yang dilakukan Tenaga Kependidikan melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB V SANKSI Pasal 7 1) Tim Pembinaan dapat memberikan sanksi pelanggaran Kode Etik Tenaga Kependidikan yang meliputi tahapan sebagai berikut a. Teguran lisan sebanyak-banyaknya tiga kali b. Peringatan tertulis sebanyak-banyaknya tiga kali c. Sanksi administrasi yang diberikan oleh pejabat yang berwenang dalam hal ini ketua STIE Yasa Anggana Garut. 2) Kepada Tenaga Kependidikan yang dikenai sanksi diberi kesempatan untuk membela diri dalam sidang Tim Pembinaan,

3) Apabila pelanggaran yang sama dilakukan setelah melewati sanksi yang disebut pada Pasal 7 ayat (1), Tim Pembinaan dapat mengusulkan kepada Ketua STIE Yasa Anggana Garut untuk ditindak sesuai dengan aturan yang berlaku. 4) Apabila terjadi pelanggaran Kode Etik Tenaga Kependidikan yang melanggar peraturan perundangundangan yang berlaku maka Tim Pembinaan menyerahkan kepada yang berwenang untuk menindaklanjutinya. BAB VI PENUTUP Pasal 8 1) Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka akan dilakukan perubahan sebagaimana mestinya 2) Kode Etik Tenaga Penunjang Kependidikan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan disahkan. Ditetapkan di Pada tanggal Garut 19 Agustus 2009 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ( STIE ) YASA ANGGANA GARUT Ketua, Siti Aminah, Dra